disertasi

Abdullah Taman Kembangkan Model Manajemen PTNBH

Dosen Departemen Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNY, Abdullah Taman berhasil mempertahankan disertasinya dalam program doktoral program studi Manajemen Pendidikan di Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi (FIPP) UNY, Senin (6/5) lalu.

Dalam sidang ujian terbuka yang dipimpin Ketua Penguji Prof. Dr. Sumaryanto, M.Kes., AIFO, turut menjadi dewan penguji yaitu Dr. Bambang Saptono, M.Si. (Sekretaris Penguji), Prof. Dr. Lantip Diat Prasojo, M.Pd. (Promotor 1), Prof. Dr. Lia Yuliana, M.Pd. (Promotor 2), Prof. Dr. Nurtanio Agus Purwanto, M.Pd. (Penguji 2), dan Prof. Dr. Tri Joko Raharjo, M.Pd. (Penguji 1 dari Universitas Negeri Semarang).

Abdullah Taman yang juga merupakan Ketua Senat FEB UNY ini mempertahankan disertasinya yang berjudul "Pengembangan Model Manajemen Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (MOMEN-PTNBH) di Universitas Negeri Yogyakarta".

PTN-BH merupakan lembaga pendidikan tinggi yang didirikan oleh pemerintah dengan status badan hukum publik yang otonom. Melalui Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2022, UNY bersama sejumlah perguruan tinggi negeri lainnya berubah status dari Perguruan Tinggi Negeri Badan Layanan Umum (PTN BLU) menjadi PTN-BH. Model Manajemen (MOMEN) PTN-BH yang dikembangkan Abdullah Taman di UNY diyakini dapat menjadi acuan dalam meningkatkan kualitas dan efisiensi pengelolaan perguruan tinggi yang serupa.

Terdapat tiga karakteristik dari MOMEN-PTNBH. Pertama, MOMEN-PTNBH yang dikembangkan berdasarkan pada prinsip objektif, efektif, dan akuntabel sehingga dapat menggali data manajemen PTNBH secara komprehensif. Kedua, MOMEN-PTNBH melibatkan berbagai pemangku kepentingan yaitu Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, dll. Ketiga, MOMEN-PTNBH memiliki nilai-nilai inovatif yakni kepraktisan dalam penerapan manajemen pada perguruan tinggi.

Dalam penilaian terhadap disertasinya, MOMEN PTNBH mendapatkan skor kelayakan dan kepraktisan yang tinggi. Dari penilaian para ahli, MOMEN PTNBH meraih skor kelayakan 4.26 atau sangat layak, sementara dari penilaian pengguna, model tersebut mendapat skor kelayakan sebesar 4.28 atau sangat layak. Sementara itu, skor kepraktisan mendapatkan 3,98 dari para ahli, dan 4,20 dari para pengguna yang kesemuanya termasuk kategori praktis. Hal ini menunjukkan bahwa model manajemen yang dikembangkan Abdullah Taman memiliki potensi untuk diadopsi dan diterapkan secara luas dalam konteks PTNBH di berbagai institusi pendidikan tinggi. (fdhl)

Teliti Perilaku Ekonomi Masyarakat Muslim, Mustofa Raih Gelar Doktor

Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNY, Dr. Mustofa, M.Sc. meraih gelar doktor pada prodi Perekonomian Islam dan Industri Halal Universitas Gadjah Mada (UGM) setelah upacara yudisium kelulusan pada 31 Januari 2023 lalu. Mustofa mempertahankan disertasinya yang berjudul "Pengaruh Religiositas dan Pendidikan terhadap Perilaku Ekonomi Masyarakat Muslim di Indonesia" bersama Prof. Dr. Catur Sugiyanto, MA (Promotor) dan Akhmad Akbar Susamto, SE., M.Phil., Ph.D. (Ko-Promotor) pada Selasa (10/1) lalu. Disertasi ini berhasil dipertahankan di hadapan dewan penguji, yakni Dr. Reni Rosari, M.B.A., Evita Hanie Pangaribowo, S.E., MIDEc., Ph.D., Prof. Dr. Samsubar Saleh, M.Soc.Sc., dan Prof. Rizal Yaya, SE., M.Sc., Ph.D., CA., Akt..

Terdapat 6 perilaku ekonomi yang dibahas dalam disertasinya, antara lain preferensi redistribusi, kepatuhan pajak, perilaku risiko, perilaku bekerja, perilaku merokok, dan partisipasi arisan. Enam perilaku ekonomi tersebut memiliki preferensi perilaku yang tidak konsisten atau perilaku yang tidak rasional.

Mustofa menyatakan, perilaku ekonomi masyarakat muslim bukan hanya dilandasi oleh rasionalitas tapi juga didasari oleh emosi, latar belakang individu, adat kebiasaan, serta keyakinan (religiositas) yang sering bertentang dengan rasionalitas.

Dosen Departemen Pendidikan Ekonomi FEB UNY itu menyimpulkan bahwa pemerintah perlu memperhatikan aspek religiositas dalam mengoptimalkan pembangunan ekonomi Indonesia. Kolaborasi antara pemerintah dengan tokoh-tokoh agama diperlukan untuk efektivitas kebijakan. (mstf/fdhl)

Pages