FE KEGIATAN

Field Assessment from LAMDIK to Economics Education Study Program

The Economics Education S1 Study Program underwent a field assessment from the Independent Educational Accreditation Institute (LAMDIK) Friday (30/9) and Saturday (1/10). The Field Assessment was conducted online by two assessors, namely Dr. Dewi Kusuma Wardani, M.Sc. (Universitas Sebelas Maret) and Prof. Dr. Imam Mukhlis, M.Si. (Universitas Negeri Malang). Meanwhile, the Taskforce team for the Economics Education Study Program, chaired by Dr. Kiromim Baroroh together with the lecturers of study programs and accompanied by the head of the faculty welcomed them at the FE UNY Auditorium.

After verifying and clarifying the data, Mukhlis gave his appreciation to the Taskforce team and study programs. "This Field Assessment encourages improvements in institutions. Assessors are tasked with proving, taking notes, then reporting them to LAMDIK. There are many interesting things as a reflection of the process that we carried out during these 2 days, but we want to appreciate the hard work of the Taskforce team over the past few days," he said.

Dewi hopes that the outputs of the research can be downstreamed so that they become potential for expansion of institutional financing autonomy. "The study program teams, departments, and taskforce have worked hard together. This kind of performance must be maintained, especially since FE UNY is also preparing for international accreditation," he added.

Dean of FE UNY Dr. Siswanto expressed his gratitude to the two assessors for their thoroughness and correction in verifying various data. "We have recorded the recommendations and maybe if one day we meet we can report on the improvement or follow-up of the various recommendations. Hopefully, the performance of the study program will increase and become an outstanding study program and an example for other study programs in FE UNY," he explained. (fdhl-ed:lia)

Asesmen Lapangan LAMDIK ke S1 Pendidikan Ekonomi

Program Studi S1 Pendidikan Ekonomi menjalani asesmen lapangan dari Lembaga Akreditasi Mandiri Kependidikan (LAMDIK) Jumat (30/9) dan Sabtu (1/10) lalu. Asesmen Lapangan dilakukan secara daring oleh dua asesor yaitu Dr. Dewi Kusuma Wardani, M.Si. (Universitas Sebelas Maret) dan Prof. Dr. Imam Mukhlis, M.Si. (Universitas Negeri Malang). Sementara itu, tim Taskforce Prodi S1 Pendidikan Ekonomi yang diketuai Dr. Kiromim Baroroh bersama seluruh jajaran prodi dan didampingi pimpinan fakultas menyambut di Auditorium FE UNY.

Usai melakukan verifikasi dan klarifikasi berbagai borang, Mukhlis memberikan apresiasi kepada tim Taskforce dan prodi. "Asesmen Lapangan ini mendorong adanya perbaikan dalam kelembagaan. Kami selaku asesor bertugas memotret, mencatat, kemudian melaporkan kepada LAMDIK. Ada banyak hal menarik sebagai refleksi proses yang kita lakukan 2 hari ini, tetapi kami ingin mengapresiasi kerja keras tim Taskforce selama beberapa hari ini," ujarnya.

Dewi berharap, luaran-luaran dari penelitian bisa dilakukan hilirisasi agar menjadi potensi ekspansi otonomi pembiayaan lembaga. "Tim prodi, jurusan, dan taskforce telah bekerja dengan kompak. Kinerja harus dipertahankan apalagi FE UNY juga sedang mempersiapkan akreditasi internasional," tambahnya.

Dekan FE UNY Dr. Siswanto menyampaikan rasa terima kasih kepada kedua asesor atas berbagai ketelitian dan koreksi melakukan verifikasi berbagai data. "Rekomendasi telah kami catat dan mungkin apabila suatu saat kita bertemu bisa kami laporkan terkait dengan perbaikan ataupun tindak lanjut dari berbagai rekomendasi tersebut. Mudah-mudahan kinerja program studi akan semakin meningkat dan menjadi prodi yang unggul dan teladan bagi prodi lain di FE UNY," terangnya. (fdhl-ed:lia)

FE Lecturers Provide Parents with Financial Literacy

The problems faced by partner schools so far are Financial Resources (free of charge and relying on donors), Human Resources (relying on volunteers and lack of experts), limited facilities, less optimal curriculum, and lack of partnerships. Therefore, the priority is on improving thinking, reading, and writing skills or other skills needed, more specifically improving Islamic financial literacy and forming/developing a group of people who are economically and socially independent. Thus, the objectives of building economic independence, increasing Islamic financial literacy, increasing the ability to use AR-based educational media, as well as increasing the ability to use educational platforms can be achieved. This was said by the lecturer of Accounting Education FE UNY, Dr. Ratna Candra Sari, M.Sc., C.A, Ak. in Islamic financial literacy PKM activities for parents and teachers.

Ratna said that financial literacy has become a topic that is often discussed everywhere, especially among young people but it is less disseminated among parents and educators. “Financial literacy is one of the emerging skills of the 21st century that all people should have. Meanwhile, based on the data, the Islamic financial literacy index for the Indonesian people is only 8.1%, with a low level of Islamic financial inclusion, which is 11.6%," said Ratna Candra Sari, Friday (14/10). The lack of optimal Islamic financial literacy education is one of the causes of the slowing growth of Islamic finance in Indonesia. Therefore, financial literacy must be provided from an early age to equip the community to face a complex economic environment.

PKBM Al-Islam Giwangan is a non-formal education Pursuing Package B equivalent to SMP/MTs which takes part in raising orphans and underprivileged children and educating the nation's children. The existence of various problems found in PKBM Al-Islam Giwangan made the PKM UNY team move to carry out service, in the form of sharia financial literacy for parents and teachers. The improvement of Islamic financial literacy through PKM activities is driven by the Service Team from lecturers in the Accounting Education Department, Faculty of Economics (FE) UNY chaired by Dr. Ratna Candra Sari, M.Sc., C.A, Ak. with members Arin Pranesti, S.Pd., M.Sc, and Dr. Nurhening Yuniarti, S, Pd., MT. and involving students, namely Novita Nurbaiti, S.Pd., Anis Rinanda, Dana Ferdyana, Astri Mardanik, and Nurani Rosyid. The implementation of community service activities (PKM) includes sharia financial literacy seminars, simulations on the use of sharia financial transactions, and training on the use of financial literacy education media in the form of Augmented Reality (AR) and Virtual Reality (VR) for parents and teachers of PKBM Al-Islam Giwangan.

This community service is one of the pillars of the Tri Dharma Pendidikan Tinggi (Education, Research, and Community Service) and is a teaching obligation that is routinely carried out every year. Chairman of the PKBM Al-Islam Giwangan Fajar Nur Rochmad in his speech at the time of the PKM implementation said that the training held by the Service Team provided benefits for parents and teachers of PKBM Al-Islam Giwangan. “Hopefully the training can improve the financial literacy of teachers. (Moreover) equipped with the practice of using learning media, it is certainly very useful," said Fajar Nur Rochmad. (edit-fdhl/ekki)

Dr. Ratna Candra Sari dkk. Bekali Orang Tua Dengan Literasi Keuangan

Permasalahan yang banyak dihadapi sekolah mitra selama ini adalah Sumber Daya Keuangan (tidak dipungut biaya dan mengandalkan donatur), Sumber Daya Manusia (mengandalkan sukarelawan dan kurangnya tenaga ahli), fasilitas terbatas, kurikulum belum optimal, dan kurangnya kemitraan. Oleh karena itu, prioritas permasalahan ada pada peningkatan keterampilan berpikir, membaca, dan menulis atau keterampilan lain yang dibutuhkan, secara lebih khusus adalah meningkatkan literasi keuangan syariah dan membentuk/mengembangkan sekelompok masyarakat yang mandiri secara ekonomi dan sosial. Dengan demikian, tujuan membangun kemandirian ekonomi, meningkatkan literasi keuangan syariah, meningkatkan kemampuan menggunakan media edukasi berbasis AR, sekaligus meningkatkan kemampuan menggunakan platform edukasi dapat tercapai. Hal ini dikatakan dosen Pendidikan Akuntansi FE UNY Dr. Ratna Candra Sari, M.Si., C.A, Ak. dalam kegiatan PKM literasi keuangan syariah pada orang tua dan guru.

Dikatakannya bahwa literasi keuangan telah menjadi pokok bahasan yang sering dibicarakan di mana-mana, terutama kaum muda, tetapi tidakkah pernah terpikir bahwa literasi keuangan juga sangat penting untuk diberikan kepada orang tua dan tenaga pendidik? “Literasi keuangan merupakan salah satu emerging skill abad 21 yang seharusnya dimiliki semua kalangan. Sedangkan yang tercatat pada data indeks literasi keuangan syariah masyarakat Indonesia yaitu hanya mencapai 8,1%, dengan tingkat inklusi keuangan syariah yang rendah yaitu 11,6%,” kata Ratna Candra Sari, Jumat (14/10). Belum optimalnya pendidikan literasi keuangan syariah menjadi salah satu penyebab melambatnya pertumbuhan keuangan syariah di Indonesia. Oleh karena itu, literasi keuangan harus diberikan sejak dini untuk membekali masyarakat dalam menghadapi lingkungan ekonomi yang kompleks, termasuk pada Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Al-Islam Giwangan.

PKBM Al-Islam Giwangan merupakan Pendidikan nonformal Kejar Paket B setara SMP/MTs yang turut andil dalam mengasuh anak-anak panti asuhan dan tidak mampu dengan tujuan mencerdaskan anak bangsa. Adanya berbagai permasalahan yang ditemukan di PKBM Al-Islam Giwangan membuat tim PKM UNY bergerak untuk melaksanakan pengabdian, berupa literasi keuangan syariah kepada orang tua dan guru. Peningkatan literasi keuangan syariah melalui kegiatan PKM digerakkan oleh Tim Pengabdi dari dosen Jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang diketuai oleh Dr. Ratna Candra Sari, M.Si., C.A, Ak. dengan anggota Arin Pranesti, S.Pd., M.Sc, dan Dr. Nurhening Yuniarti, S,Pd., MT. serta melibatkan mahasiswa yaitu Novita Nurbaiti, S.Pd., Anis Rinanda, Dana Ferdyana, Astri Mardanik, dan Nurani Rosyid. Pelaksanaan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di antaranya berupa seminar literasi keuangan syariah, simulasi penggunaan transaksi keuangan syariah, dan pelatihan penggunaan media edukasi literasi keuangan berbentuk Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) kepada orang tua dan guru PKBM Al-Islam Giwangan.

Pengabdian kepada masyarakat ini merupakan salah satu pilar dari Tri Dharma Pendidikan Tinggi (Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat) dan merupakan kewajiban pengajar yang rutin dilakukan setiap tahun. Ketua PKBM Al-Islam Giwangan Fajar Nur Rochmad dalam sambutannya pada saat pelaksanaan PKM mengatakan bahwa pelatihan yang diadakan oleh Tim Pengabdi memberi manfaat bagi para orang tua dan guru PKBM Al-Islam Giwangan. “Semoga dengan adanya pelatihan dapat meningkatkan literasi keuangan para guru. (Apalagi) dilengkapi dengan praktik penggunaan media pembelajaran tentu sangat bermanfaat,” kata Fajar Nur Rochmad. (edit-fdhl/ekki)

Pages