You are here
Pencairan dana talangan PKM 2016
Submitted by feb on Tue, 22/03/2016 - 11:50Wahyu, Alumni FE UNY Juarai Lomba Meme Bursa Efek Indonesia
Submitted by feb on Thu, 03/03/2016 - 09:45
Dalam rangka kampanye “Yuk Nabung Saham”. Bursa Efek Indonesia (BEI) mengajak masyarakat Indonesia untuk mengikuti kompetisi kreatif melalui sosial media. Tujuannya untuk mengajak masyarakat terutama generasi muda untuk mulai investasi di pasar modal dengan cara aman dan menguntungkan. Melalui kampanye “Yuk Nabung Saham” BEI mengadakan Meme & Videogram Competition melalui sosial media instagram dan twitter. BEI memberikan hadiah berupa voucher belanja atau uang tunai dan dana deposit tabungan saham serta gratis pembukaan rekening nasabah bagi pemenang yang belum mempunyai rekening saham. Pemenang diumumkan setiap dua minggu selama 3 bulan (6 periode) yang dimulai dari tanggal 14 Desember 2015 sampai 13 Maret 2016.
Wahyu Rusdiyanto, Alumni Jurusan Pendidikan Administrasi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta (P.ADP FE UNY) sekaligus staf pengajar luar biasa Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran FE UNY berhasil memenangkan dua periode dalam kompetisi tersebut. Wahyu, memenangkan meme competition dan berhasil mendapatkan uang tunai dan voucher belanja senilai Rp 1.000.000,- dan dana deposit tabungan saham sebesar Rp 2.000.000,-. Serah terima hadiah dilaksanakan pada tanggal 1 Maret 2016 di BEI Kantor Perwakilan Yogyakarta.
Wahyu mengaku mulai menekuni pasar saham sejak 2014 saat menjalankan studi di program Magister Manajemen UNS. “Awal menekuni pasar saham saat menempuh mata kuliah manajemen keuangan. Karena di perkuliahan hanya diajarkan teori, saya mencoba untuk praktek karena saking penasarannya,” ungkapnya.
“Dua tahun terjun di pasar, saya pernah mengalami untung dan rugi. Ibaratnya kita dagang, ada saatnya kita untung dan rugi kan? Follow up dari kerugian yang kita alami justru menuntut kita untuk lebih berhati-hati dan terus belajar karena di pasar saham kita tidak bisa mengandalkan insting untuk gambling,” tambah Wahyu.
Dengan memenangkan kompetisi ini, Wahyu berharap bisa meyakinkan civitas akademika UNY agar tidak ragu lagi dalam berinvestasi di pasar saham. Selain itu, Wahyu juga berharap UNY mempunyai galeri investasi dan kelompok studi pasar modal yang aktif seperti kampus-kampus yang lain. (fadhli)

Kiat Putri Seorang Buruh Bangunan Meraih IPK Sebesar 3,91
Submitted by feb on Mon, 29/02/2016 - 17:06
Untuk mencapai kesuksesan, tidak hanya dibutuhkan kecerdasan dari seseorang, tapi juga kerja keras. Hal ini disadari betul oleh Tri Hanani, atau biasa disapa Nani, lulusan Program Studi (Prodi) Akuntansi S1 Fakultas Ekonomi (FE) UNY. Diwawancarai usai mengikuti upacara Yudisium periode Februari 2016 pada Senin (29/2) kemarin di kampus setempat, Nani yang meraih IPK 3,91, tertinggi di antara ketujuhbelas peserta yudisium kali itu, mengungkapkan kisahnya lulus dari salah satu program studi terfavorit di UNY itu.
Dilahirkan di Sedayu, Bantul, pada 5 Juni 1994, Nani bukanlah berasal dari keluarga yang mampu. “Bapak bekerja sebagai buruh bangunan, dan baru dua tahunan ini mencoba berwirausaha beternak ayam pedaging. Sementara Ibu berdagang di pasar dengan menjualkan sayuran dari para tetangga. Saya juga sempat bekerja menjadi penjaga toko di sebuah toko tekstil di Malioboro saat liburan semester pendek,” ujar putri ketiga dari enam bersaudara buah hati pasangan Arjo Suwiryo (53) dan Ngadiyah (51) ini.
Peraih beasiswa Bidik Misi melalui jalur SNMPTN Ujian Tulis pada 2012 ini memang memiliki prestasi akademik yang baik. Sejak SMP hingga menyelesaikan jenjang SMK di SMK N 1 Pengasih, Kulonprogo, peringkat Nani tak pernah lebih buruk dari lima besar di kelasnya. Apa rahasianya? “Sewaktu di kelas, jangan duduk dekat teman yang suka mengobrol, jangan main hape, dan jangan duduk di belakang,” ujar penyuka warna coklat ini.
Selain sisi akademik, Nani juga tak lupa mengisi waktu luangnya dengan berorganisasi. Di tahun 2014, dia menjabat sebagai Kepala Departemen (Kadep) Forum Mahasiswa Ilmiah (FORMASI) di Unit Kegiatan Mahasiswa tingkat Fakultas Komunitas Riset dan Penalaran (UKMF KRISTAL). Di tahun tersebut, Nani juga berhasil menorehkan prestasi sebagai Juara 1 dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah di rangkaian UNY Accounting Days 2014 bersama kelompoknya.
Sebagaimana dilaporkan Wakil Dekan I, Prof. Sukirno, Ph.D., pada yudisium kali ini, FE UNY meluluskan 17 orang yang terdiri dari 7 orang S1 Kependidikan, 9 orang S1 Non Kependidikan, dan 1 orang dari Program D3. “Peraih IPK tertinggi pada periode ini adalah Tri Hanani dari Prodi Akuntansi dengan 3,91, dan rata-rata raihan IPK periode ini adalah 3,49,” urai Sukirno. (fadhli)

Pelepasan Lulusan FE UNY Februari 2016
Submitted by feb on Sat, 27/02/2016 - 20:32
Sebanyak 160 orang lebih menghadiri acara Pelepasan Lulusan Fakultas Ekonomi (FE) UNY periode Februari 2016 di Ruang Auditorium, Jumat (26/2) lalu. Dalam kesempatan ini, selain para lulusan FE yang akan menjalani prosesi wisuda keesokan harinya, tampak hadir pula para orang tua/wali mahasiswa yang bersangkutan. Segenap jajaran dekanat, ketua jurusan (kajur), ketua program studi (kaprodi), dan kepala bagian serta subbagian juga turut hadir. Selain silaturrahim antara pihak fakultas dengan orang tua/wali, dalam acara ini juga diberikan penghargaan kepada para mahasiswa yang mencatatkan prestasi dalam kurun waktu bulan Desember 2015 hingga Februari 2016.
Sebagaimana dilaporkan Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Isroah, M.Si., lulusan FE UNY pada periode kali ini sejumlah 108 orang dengan peraih IPK tertinggi adalah Titik Ulfatun dari Program Studi (Prodi) Pendidikan Akuntansi S1 dengan IPK 3,90. “Sedangkan untuk periode ini rata-rata IPK para lulusan FE UNY adalah sebesar 3,38,” ungkapnya.
Mewakili para lulusan, Upik, begitu Titik Ulfatun biasa disapa, mengingatkan para lulusan untuk tetap rendah hati dan meningkatkan prestasi. “Indonesia membutuhkan kontribusi dan prestasi kita. Tetap hormati orang tua dan dosen, sebagaimana pepatah Jawa mengatakan, mikul dhuwur mendem jero. Selamat berjuang untuk masa depan. Cerita kita baru akan dimulai,” pesan alumnus penerima Beasiswa Bidik Misi ini.
Suradji Asrof yang memberikan sambutan mewakili pihak orang tua memberikan apresiasinya atas upaya UNY dalam membina anak-anak mereka. “Kami percaya kini mereka sudah diberikan bekal yang cukup untuk sukses. Kini tinggal usaha mereka, dan tentu dengan tetap mematuhi apa yang dipesankan para dosen dan orang tua,” tuturnya.
Senada dengannya, Dekan Dr Sugiharsono menyerahkan kepada para lulusan untuk seterusnya berkarya. “Kini di hadapan kalian ada tiga pilihan. Melanjutkan studi, bekerja, atau mau menikah dulu. Tingkatkan manfaat kalian di masyarakat. Jika ingin menjadi dosen, ada banyak pilihan studi S2 dengan beasiswa. Jika memiliki minat bisnis yang besar, jadilah wirausahawan,” ujar Sugiharsono. (fadhli)

Lewat KUMAN, UNY Sabet Juara 2 dalam Ajang Temu Ilmiah Ekonomi Islam
Submitted by feb on Sat, 27/02/2016 - 17:47
Sebagai upaya dalam memasyarakatkan kegiatan ekonomi syariah di pedesaan dan sebagai sebuah jawaban atas keterbutuhan masyarakat terhadap keberadaan koperasi, maka dalam ajang Temilreg Forum Silaturahim dan Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) regional Yogyakarta, mahasiswa UNY menggagas sebuah koperasi yang diberi nama Koperasi Unggul Mandiri (KUMAN) sebagai jawaban dari masalah tersebut. KUMAN bergerak dalam bidang koperasi yang berbasis syariah dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat, baik dari masyarakat umum hingga pemerintah desa. Selain bergerak dalam bidang perekonomian non-riba, KUMAN juga memiliki fungsi dalam pengembangan masyarakat melalui program-program pencerdasan yang berkaitan dengan skill manajemen dan keahlian khusus, seperti manajemen koperasi, pendampingan produksi pertanian, wirausaha dsb.
Dengan pemaparan itulah maka dalam ajang temu ilmiah mahasiswa pegiat ekonomi Islam yang dilaksanakan di UIN Sunan Kalijaga pada 20-21 Februari 2016, UNY yang diwakili oleh Swasih Fitria Asma F (P. Akuntasi), Fitriatik (P. Akuntansi), dan Novianto Ari P (Ilmu Sejarah) berhasil meraih juara 2 dalam kompetisi tersebut. Diharapkan dengan pola gagasan pengembangan alternatif koperasi yang berbasis syariah, maka kebermanfaatan koperasi semakin dapat dirasakan oleh masyarakat.
Swasih Fitria Asma atau biasa disapa Asma menuturkan, pembangunan ekonomi Indonesia saat ini masih cenderung berputar pada masyarakat pedesaan, baik di bidang pertanian, perkebunan, maupun perikanan. Namun kenyataan itu tidak diimbangi dengan keberadaan koperasi yang mampu mendorong gerak perekonomian desa. Jika era Orde Baru terdapat Koperasi Unit Desa (KUD), maka untuk saat ini keberadaan KUD ibarat sebuah barang yang langka. Data yang dirilis oleh BPS pada tahun 2014 menyebutkan bahwa lebih dari 56.000 desa tidak memiliki KUD atau yang sejenisnya. Hal ini cukup menghawatirkan mengingat KUD menjadi salah satu komponen utama sebagai soko guru pembangunan ekonomi di daerah pedesaan.
Sementara itu, lanjut Asma, perkembangan trend ekonomi masyarakat di Indonesia mulai beralih menuju kegiatan perekonomian yang berbasis syariah. Proses syariatisasi ekonomi saat ini dibuktikan dengan banyaknya usaha-usaha yang berlabel syariah, seperti ojek syariah, laundry syariah, mini market syariah, hingga hotel syariah. Hal dipertegas dengan pertumbuhan dari sektor perbankan syariah di Indonesia mengalami pertumbuhan sekitar 40% dalam sepuluh tahun terakhir. Sementara itu total aset perbankan syariah di Indonesia hingga tahun 2014 mencapai lebih dari 200 triliun rupiah. Maka dari itulah geliat ekonomi yang berbasis syariah menjadi pangsa pasar yang menjanjikan bagi ekonomi di Indonesia. (asma/fadhli)

Deposit Mart: Revitalisasi Koperasi Mina Menuju Poros Maritim Dunia
Submitted by feb on Thu, 25/02/2016 - 17:11
Gagasan untuk turut berkontribusi memberikan solusi bagi perkoperasian di Indonesia banyak disampaikan dalam ajang ITB Cooperative Day 2016 dengan tema “Strategi Koperasi Menghadapi Krisis Ekonomi” di Bandung Sabtu (20/2) kemarin. Dalam ajang tersebut, tim dari delegasi Koperasi Mahasiswa (Kopma) UNY menawarkan konsep revitalisasi koperasi mina melalui sistem Deposit Mart. Melalui karya tersebut tim ini berhasil menjadi Juara 1 pada saat sesi presentasi paper di Institut Teknologi Bandung (ITB).
Sebelum melakukan presentasi, semua peserta mengirimkan gagasan tertulisnya dalam bentuk paper. Kemudian, panitia mengundang lima tim terbaik untuk mempresentasikan gagasannya di hadapan para juri. Lima tim yang diundang dalam babak utama ajang yang diadakan oleh Koperasi Kesejahteraan Mahasiswa (Kokesma) ITB ini yaitu dari Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), dan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Tiga mahasiswa FE UNY yaitu Maryana (Pendidikan Akuntansi), Eryan Dwi Susanti (Pendidikan Ekonomi), dan Ujang Hartato (Pendidikan Akuntansi) berhasil mewakili almamaternya dalam membawakan gagasan solusi terhadap permasalahan koperasi mina (nelayan) dengan sistem deposit mart.
Revitalisasi Koperasi Mina dengan sistem Deposit Mart merupakan konsep gagasan yang ditawarkan guna menghidupkan kembali dan memajukan koperasi mina yang ada di Indonesia dengan sistem deposit income dan Gerakan Nasional Non-Tunai (GNNT). Revitalisasi koperasi dilakukan dengan tiga bagian utama yaitu reorganisasi, perbaikan sistem manajemen keuangan, serta mengintegrasikan pelayanan jasa yang ada pada koperasi kepada anggotanya. Selain itu, upaya ini didukung dengan program pemberdayaan masyarakat pesisir pantai untuk mengelola hasil tangkapan ikan dengan sistem kelompok industri nelayan, memberikan edukasi literasi keuangan kepada nelayan dalam manajemen keuangan, dan peningkatan harga jual ikan dengan pangsa pasar global.
“Harapan kami, dengan gagasan yang kami tawarkan, sistem deposit mart dapat diterapkan pada koperasi mina di Indonesia, melalui tangan pemerintah. Dengan begitu koperasi mampu menyejahterakan anggotanya, dan tujuan akhirnya ialah Indonesia mampu menjadi poros maritim dunia yang berbasis pada koperasi,” ungkap Ujang saat diwawancarai kemarin. “Bravo Kopma … Bravo...! Deposit Mart,. Maritim Berjaya..! (maryana/fadhli)

Membongkar Pola Pikir Wirausahawan dan Profesional
Submitted by feb on Wed, 24/02/2016 - 20:43
Seseorang yang menetapkan diri menjadi wirausahawan akan menghadapi tiga hal. Pertama, obstacle, atau berbagai hambatan yang mungkin muncul saat akan memulai. Kedua, hardship, atau kesulitan yang mungkin ditemui di awal atau di tengah-tengah usaha. Terakhir, adalah very rewarding life, atau kehidupan yang memukau setelah mendapatkan kesuksesan. Banyak yang justru mengalami masalah di dalam keluarganya setelah usahanya mencapai keberhasilan. Hal ini disampaikan oleh dosen Fakultas Ekonomi (FE) UNY, Supriyanto, MM dalam pelatihan Pengembangan Diri dan Kiat Menembus Dunia Kerja periode Februari 2016, di Ruang Auditorium FE UNY, Rabu (24/2) kemarin.
Supriyanto yang merupakan dosen di Jurusan Pendidikan Ekonomi menambahkan, seseorang yang ingin menjadi wirausahawan harus memiliki beberapa modal. “Modal utama adalah memiliki mimpi. Banyak tokoh pengusaha dunia mengawali usahanya dari mimpi yang kebanyakan orang menilai tidak masuk akal. Sosrodjojo dengan usaha tehnya, Tirto dengan air minum dalam kemasannya, dan banyak pengusaha lainnya. Lebih baik lagi kalau dibekali ilmu. Selain itu, adalah relasi/networking. Uang sendiri adalah nomor kesekian, bukan yang utama,” terang dosen yang juga memiliki pengalaman bisnis di beberapa bidang ini.
“Banyak orang tua yang masih memiliki pola berpikir pekerjaan impian itu adalah menjadi pegawai negeri sipil. Dulu saya sudah menjadi pebisnis dengan penghasilan yang jauh lebih besar dari gaji PNS. Sedangkan orang tua terus mendorong saya untuk menjadi PNS. Kalau belum jadi PNS, saya belum jadi ‘orang’, kata mereka. Pada akhirnya, sayalah yang paling akhir menjadi PNS di antara keenam anak di keluarga saya. Tapi saya tetap mempertahankan bisnis saya hingga sekarang. Oleh karena itu, kita harus bisa buktikan bahwa tanpa menjadi PNS pun kita tetap bisa mendapatkan kesejahteraan yang layak,” pesan Supriyanto.
Sementara itu, Rachmat Nurcahyo, MA dosen Fakultas Bahasa dan Seni yang menjadi pemateri di sesi sebelumnya menjelaskan, salah satu hal yang harus diperhatikan oleh seorang profesional saat mencari kerja adalah personality. “Personality bukan masalah senyum atau sopan, tapi karakter, sikap, atau behavior. IPK tinggi tapi kalau tidak mampu menunjukkan sikap yang tepat, ya tidak akan diterima. Bisa jadi yang IPK atau kemampuannya lebih rendah, tetapi memiliki sikap yang tepat, atau karakter yang berbeda, itu yang lebih memberikan kesan,” ungkapnya.
“Umat Islam di Indonesia berada di peringkat 140 dalam sebuah penelitian mengenai negara di dunia yang paling kental menerapkan nilai-nilai dan ajaran Islami. Sementara itu di peringkat pertama justru dari negara yang pemeluk mayoritasnya bukan Islam. Ironi ini juga bisa terlihat dari budaya para mahasiswa di Indonesia, terutama yang beragama Islam. Kalau mereka mengamalkan sholat berjamaah, mengapa mereka masih memilih barisan paling belakang saat memasuki kelas?” tanya Rachmat secara retoris.
Dalam kesempatan ini, Dekan FE UNY Dr Sugiharsono memberikan sambutannya di hadapan lebih dari 80 peserta. “Inilah langkah kami untuk memberikan bekal calon wisudawan kesiapan menghadapi dunia kerja. Baik mereka yang mau membuka lapangan kerja, ataupun menjadi pekerja profesional di berbagai perusahaan dan instansi pendidikan. Tak hanya itu, bekal ini juga bisa memberikan kesiapan mental bagi mereka yang berminat melanjutkan studi,” terangnya. (fadhli)

SMK Garuda Kunjungi FE UNY
Submitted by feb on Wed, 24/02/2016 - 17:10
Sebanyak 52 siswa kelas X bidang keahlian Akuntansi beserta 6 guru pendamping dari SMK Garuda Bandar Lampung, Kabupaten Lampung Tengah, berkunjung ke FE UNY, Senin (22/2) lalu. Rombongan ini dipimpin oleh Wakil Kepala Sekolah Kejuruan, Diantoro, S.Pd. Sebagaimana dipaparkan Diantoro, kunjungan ini merupakan salah satu rangkaian dari kunjungan industri SMK tersebut di beberapa perusahaan dan perguruan tinggi di Pulau Jawa. Secara khusus, kunjungan ini juga dimaksudkan untuk mengenalkan UNY lebih jauh kepada para siswa. Delegasi tersebut diterima oleh Dekan, Wakil Dekan I, Wakil Dekan III, Sekretaris Jurusan Pendidikan Akuntansi, serta beberapa dosen di lingkungan FE UNY.
“Di Lampung Tengah, UNY sudah cukup dikenal oleh masyarakat. Jadi, selain menambah ilmu, kami harap kunjungan ini juga meningkatkan motivasi para siswa untuk belajar hingga perguruan tinggi,” harap Diantoro.
Dekan Dr Sugiharsono menerangkan, mahasiswa di UNY berasal dari berbagai provinsi. “Dari Sumatera, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Papua, dan lainnya. Beberapa merupakan mahasiswa yang mendapat beasiswa dari hasil kerjasama UNY dengan pemerintah daerahnya, seperti Sumatera Selatan dan Papua,” ungkapnya.
Dalam paparannya, Sekretaris Jurusan Pendidikan Akuntansi Rr. Indah Mustikawati, S.E., Akt., M.Si, mengatakan, Jurusan Pend. Akuntansi memiliki tiga program studi, yaitu Pendidikan Akuntansi S1, Akuntansi S1, dan Akuntansi Program Diploma. “Selain itu, ada kelas internasional atau unggulan yang akan kami seleksi di semester ketiga. Tak lupa, semua program studi di FE UNY juga memiliki mata kuliah Kewirausahaan. Ini agar para lulusan tak melulu menjadi pencari kerja, tetapi juga memiliki semangat berwirausaha,” bebernya.
Acara dilanjutkan dengan sesi kunjungan ke beberapa laboratorium di FE UNY yang dimiliki jurusan dan fakultas seperti Islamic Mini Bank dan Laboratorium Komputer Akuntansi yang dipandu dosen Eka Ari Wibawa, M.Pd. Para siswa diajarkan bagaimana melakukan penghitungan uang melalui mesin, serta melihat beberapa contoh media pembelajaran interaktif yang dihasilkan para mahasiswa. (fadhli)

Usung Komik AKSIMASA, UNY Raih Juara III Ajang Karya Tulis Ilmiah Nasional
Submitted by feb on Sat, 20/02/2016 - 21:31
Mengangkat Komik AKSIMASA (Akuntansi Masuk Desa) bagi optimalisasi penerapan standar akuntansi dana desa membawa dua mahasiswa Fakultas Ekonomi (FE) UNY Tegar Galang Anantha (Akuntansi S1 2014) dan Safira Alma Choirunisa (Akuntansi S1 2013) menjadi Juara 3 dalam Accounting Writing Competition (AWC) dalam rangkaian 9th Hasanuddin Accounting Days (Hadays) di Universitas Hassanudin Makassar pada 11-15 Februari 2016. Tahun ini 9th Hadays mengangkat tema “Penataan Dana Desa Menuju Transparansi dan Akuntabilitas dari Alokasi yang Adil dan Merata”, membawa kedua mahasiswa ini untuk menuliskan gagasannya mengenai pentingnya sebuah standar bagi pelaporan dana desa dan upaya optimalisasinya melalui komik AKSIMASA di mana aparat desa akan lebih mudah mempelajari dan menerapkan standar akuntansi dana desa.
Setelah tahapan seleksi paper, diambil sepuluh besar finalis dan diundang ke Universitas Hassanudin untuk melakukan presentasi karya di hadapan kelima dewan juri. Adapun beberapa kampus yang masuk sebagai finalis yaitu Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Brawijaya, Universitas Internasional Batam, Universitas Sebelas Maret, Politeknik Negeri Samarinda, dan yang lainnya.
Selain mengikuti tahap presentasi, para finalis juga mengikuti seminar nasional dan field trip di Kabupaten Bantaeng. Yang menarik dalam acara ini adalah secara teori telah dibahas mengenai dana desa dalam presentasi paper dan seminar nasional, secara praktek dilakukan pada saat field trip dengan mengunjungi Desa Rappoa di Kabupaten Bantaeng.
Acara ditutup dengan jamuan makan malam dari pemerintah Kabupaten Bantaeng sambil menikmati keindahan Pantai Seruni. Dalam acara tersebut diumukan pula pemenang AWC 9th Hadays. Mahasiswa UNY berhasil meraih juara ketiga, juara pertama diraih oleh Universitas Katholik Widya Mandala, dan juara kedua diraih oleh Universitas Brawijaya. (tegar/fadhli)

Pages
Faculties, Graduate School, and Directorates
- Faculty of Education and Psychology
- Faculty of Engineering
- Faculty of Mathematics and Natural Sciences
- Faculty of Languages, Arts, and Cultures
- Faculty of Social Sciences, Law, and Political Science
- Faculty of Health and Sports Science
- Faculty of Vocational
- Graduate School
- Directorate of Quality Assurance
- Directorate of Researches and Community Services
Contact Us
Copyright © 2025,