Semnas Kerjasama HISPISI, FIS & FE UNY : Rekonstruksi Konsep IPS di Indonesia

Kurikulum sekolah yang dikenal dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sudah berlangsung enam tahun. Oleh karena itu, sudah selayaknya kalau KTSP ini ditelaah ulah sesuai dengan perkembangan IPTEK dan realitas kehidupan masyarakat. Pendidikan kita selama ini cenderung menekankan pada materi ajar, sehingga lebih banyak bersifat intelektualistik. Hal ini terkait juga dengan penerapan Standar Isi, baik Standar Kompetensi maupun Kompetensi Dasar dalam desain kurikulum atau KTSP yang masih tetap berorientasi pada materi. Penguasaan materi dinomorsatukan sementara sikap mental dan kepribadian peserta didik telah lama terabaikan, demikian disampaikan Drs. Sardiman AM, M.Pd. Dosen FIS UNY pada Seminar Nasional dengan tema “Rekonstruksi Konsep IPS di Indonesia” yang diselenggarakan Himpunan Sarjana Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial Indonesia (HISPISI) bekerjasama dengan Fakultas Ilmu Sosial (FIS) dan Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) pada Sabtu (14/7) di Auditorium FE UNY. Menghadirkan pembicara lain Prof. Zamroni, Ph.D. Guru Besar FE UNY dan Prof. Dr. Udin S. Winataputra, MA Guru Besar Universitas Terbuka dan dimoderatori oleh Dr. Moerdiyanto, M.Pd., M.M.

Lanjut Sardiman, terdapat mismatch dan ketidaksinkronan antara pengertian, maksud dan tujuan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sebagai studi integratif tentang kehidupan sosial masyarakat, dengan dokumen standar isi baik standar kompetensi maupun kompetensi dasar mata pelajaran IPS yang ada pada dokumen Permen No. 22 tahun 2006 (yang masih terpisah-pisah sesuai dengan displin keilmuannya). Hal ini telah membuat problem besar di lapangan, guru secara psikologis terbebani dan menjadi kebingungan. Akhirnya pembelajaran IPS tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya.

Harus disadari bahwa anak bangsa Indonesia tidak dapat hanya dibangun dengan geografi saja, atau sosiologi saja, atau sejarah saja, atau ekonomi saja, teknik saja dan seterusnya. Tetapi semua secara bersama-sama memiliki andil mendewasakan peserta didik kita. Sebagai mata pelajaran di sekolah, IPS mestinya lebih bersifat edukatif bukan semata-mata akademis. Dalam pembelajaran IPS seharusnya lebih menekankan hal-hal yang bersifat kontekstual, penerapan, dan praktik yang relevan dengan realitas kehidupan sosial kemasyarakatan di Indonesia, tidak terfokus pada materi dan kajian teoritis, ujarnya.

Sedangkan menurut Zamroni, arah pendidikan ilmu-ilmu sosial di Indonesia memberikan kontribusi maksimal dalam proses mempercepat pembangunan. Untuk tujuan, materi dan organisasi pelaksanaan pembelajaran ilmu-ilmu sosial perlu dirumuskan secara lebih komprehensif. Tujuan ini dirumuskan dalam suatu bentuk kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa setelah mengikuti pendidikan pada jenjang tertentu.
Untuk jenjang pendidikan dasar tujuan tersebut, paling tidak mencakup empat aspek yakni; memiliki kemampuan menjelaskan konsep-konsep dan teori-teori dalam ilmu-ilmu sosial, memiliki critical thinking dan kemampuan pengambilan keputusan yang langsung mempengaruhi mereka, memiliki trust dan emphaty serta mengaplikasikan etika dan norma dalam pengambilan keputusan, baik dalam arti substansi maupun prosedural dan memilki efikasi, kemampuan kontrol diri, kreativitas dan kemampuan untuk melakukan inovasi, serta kemampuan berkerjasama, ucapnya.

Dekan FE UNY Dr. Sugiharsono, M.Si. saat membuka acara mengatakan, diambilnya tema Rekonstruksi Konsep IPS di Indonesia ini mengingat Pendidikan IPS di Indonesia saat ini, terutama Pendidikan IPS di Sekolah Menengah Pertama (SMP) masih terjadi tarik ulur konsep yang tidak jelas. Akibatnya kurikulum IPS di SMP juga menjadi tidak jelas keterpaduannya. Hal ini beban berat bagi para guru IPS di SMP. Mereka mengalami kesulitan untuk mengimplementasikan kurikulum IPS secara terpadu dalam pembelajaran. Dari seminar ini diharapkan dapat memberikan hasil yang bermanfaat bagi pengembangan pendidikan IPS di Indonesia. Lebih khusus lagi hasil seminar ini diharapkan dapat mewarnai kurikulum pendidikan IPS di Indonesia nantinya. (Isti).

Permainan Tradisional dengan media Dakon Sebagai Langkah Untuk Membentuk Nilai Karakter Pada Anak Usia Dini

Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta (FE UNY) terdiri dari Sri Nuryanto Mahasiswa Jurusan Pendidikan Ekonomi, Dicky Pradana dan Bagas Maulana P Mahasiswa Jurusan Pendidikan Akuntansi, tim peneliti ini sekaligus tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas (UKMF) Komunitas Riset dan Penalaran (KRISTAL) FE UNY mengadakan penelitian dengan judul “Application of Traditional Games Dakon (ATGD) Sebagai Langkah Untuk Membentuk Nilai Karakter Pada Anak Usia Dini di TK Kreatif Primagama Godean Yogyakarta”, pada Kamis (28/6). Dalam penelitian ini kami membelajarkan para siswa di kelas B2 tentang permainan tradisional dengan menggunakan media Dakon.Tujuan dari program Penelitian Mahasiswa Fakultas Ekonomi (PMFE) yaitu melatih mahasiswa melaksanakan kegiatan di bidang penelitian secara inovatif dan kreatif, serta menghasilkan ide-ide baru.

Sri Nuryanto menyatakan, Permainan Tradisional merupakan simbolisasi dari pengetahuan yang turun temurun dan mempunyai bermacam-macam fungsi atau pesan di baliknya, di mana pada prinsipnya permainan anak tetap merupakan permainan anak. Dengan demikian bentuk atau wujudnya tetap menyenangkan dan menggembirakan anak karena tujuannya sebagai media permainan. Aktivitas permainan yang dapat mengembangkan aspek-aspek psikologis anak dapat dijadikan sarana belajar sebagai persiapan menuju dunia orang dewasa. untuk membentuk pendidikan karakter anak pada usia dini khususnya di Taman Kanak-Kanak ini dengan memperkenalkan jenis permainan tradisional dengan menggunakan dakon. Dakon atau sering dinamakan congklak dikenal dengan berbagai macam nama di seluruh Indonesia. Sejenis cangkang kerang biasanya digunakan sebagai congklak dalam permainan. Dalam permainan tradisional dakon ini seorang pemain dakon atau congklak yang mahir tentunya memiliki kekuatan dalam berhitung dan memilih peluang akan pembagian biji-biji ke dalam masing-masing cekungan yang terdapat dalam alat bermainnya.

Dalam permainan Dakon ini ketentuannya yaitu bahwa permainan ini dilakukan oleh dua orang. Aturan permainannya beragam, namun yang biasa dimainkan satu pemain hanya memiliki satu lumbung dan harus diisi dalam setiap kali berputar. Permainan diawali secara bersamaan, dan setiap lubang selalu diisi kecuali lumbung lawan. Jika pada biji terakhir masih ada biji di dalam lubang permainan dapat dilanjutkan hingga jatuh pada lubang yang kosong. Jika biji jatuh pada lubang di daerah kekuasaan dan pada daerah diseberang lawan ada biji lainnya, si pemain dapat mengambil semua biji tersebut dan menaruhnya pada lumbung. Dan permainan terus berulang seperti diatas. Permainan Dakon ini dibagi menjadi beberapa kelompok.

Jadi Permainan Tradisional dengan media Dakon ini bertujuan untuk melatih dan memberikan pemahaman anak dalam bermain bersama, harus selalu menghormati satu sama lain, serta melatih kejujuran dan kesabaran menunggu giliran untuk memainkan biji dakonnya, selain itu dalam permainan ini siswa dilatih dalam hal berhitung (kecerdasan) sehingga akan membentuk dan melatih anak dalam pendidikan karakter yang lebih unggul. (Nur&Isti)

Dies Natalis Pertama FE UNY : Tingkatkan Kualitas Riset

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta (FE UNY) menggelar Dies Natalis yang pertama, Jumat (22/6) di Auditorium FE UNY. Peningkatan kualitas riset diharapkan menjadi bagian penting pengembangan Fakultas Ekonomi. Rektor UNY Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., MA dalam pidatonya mengatakan, meski masih muda baru berusia satu tahun FE UNY sudah aktif mengelar kegiatan ilmiah. Hal ini harus terus dijaga agar dapat mencetak sarjana ekonomi yang berkualitas. Saat ini ada jurusan baru yang sebelumnya bergabung di Fakultas Ilmu Sosial ke FE UNY yaitu Jurusan Pendidikan Administrasi Perkantoran dan Sekretaris. Kehadiran ‘warga baru’ ini diharapakn bisa jadi penguat pengajaran pendidikan di FE UNY dan memaksimalkan cara belajar mahasiswa dan mengajar Dosen. Dengan bergabungnya prodi baru ini maka posisi FE UNY akan semakin kokoh dan nyata kontribusinya di masyarakat. Menghadirkan Prof. Mudrajat Kuncoro, Ph.D. Guru Besar FEB UGM dalam orasi ilmiah Dies Natalis Ke 1 FE UNY.

Ditambahkan Dekan FE UNY Dr. Sugiharsono, M.Si. dalam kurun waktu setahun terakhir ini, penelitian didanai dengan dana DIPA UNY dan DP2M Dikti. Penelitian yang dilaksanakan sebanyak 48 judul dengan melibatkan 63 peneliti. Total pendanaan Rp. 867,5juta. Secara kuantitas jumlah penelitian maupun dana hibah dari Kemendikbud belum maksimal. Untuk meningkatkan kualitas riset di kalangan dosen, kami akan melakukan sejumlah penyegaran dan lokakarya tentang penyusunan proposal penelitian hibah dengan mengundang pakar dan konsultan penelitian.

Menurut Mudrajat, dalam era global ini, sebenarnya hanya 7 persen perusahaan Indonesia yang kuat melawan produk China. Selebihnya tidak kuat alias lemah dan lemah sekali melawan gempuran produk China yang membanjir ke Indonesia. Kunci keberhasilan bangsa China sebenarnya terletak pada etos kerja bangsa China yang memang luar biasa. Salah satu kunci keberhasilan bangsa China soal etos etos kerja.
Prinsip bangsa China tidak mengenal hari libur, kecuali Imlek. Setiap hari bekerja minimal 12 jam. Sangat berbeda dengan bangsa Indonesia, terutama pegawai negeri bekerja setiap hari 7-8 jam. “Itu pun masih diberlakukan 5 hari kerja. Kalau ingin berhasil, tirulah etos kerja bangsa China. Dalam kesempatan itu Mudrajat menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Fakultas Ekonomi UNY menjadi Fakultas Unggul dalam Membangun SDM yang Bermartabat dan Merakyat”. (Isti)

Sharing Pimpinan FE UNY & Forum Wartawan : FE UNY Hasilkan Sarjana Merakyat

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta (FE UNY) berkomitmen untuk menghasilkan para sarjana pendidikan ekonomi dan sarjana ekonomi yang memiliki jiwa merakyat. Sebab fakultas itu berorientasi pada ekonomi kerakyatan atau leading in people economy. “Fakultas Ekonomi diharapkan juga mampu menghasilkan lulusan baik kependidikan dan non kependidikan yang memiliki kompetensi mengembangkan ekonomi dan pendidikan ekonomi yang berkarakter Indonesia yaitu Pancasila”, terang Dekan FE UNY Dr. Sugiharsono, M.Si. kepada para forum wartawan di kampus setempat terkait rangkaian Dies Natalis ke 1 FE UNY di ruang sidang Dekanat pada Rabu (20/6). Acara dihadiri Dekan, Wakil Dekan I, II dan III, Kajur/Kaprodi, Kasubag, Humas, Wartawan dari berbagai media diantaranya; SKH Kedaulatan Rakyat, Seputar Indonesia, Harian Jogja, Jawa Pos/Radar Jogja, Wawasan, Bernas Jogja, Republika, Koran Merapi, TVRI Jogja, Jogja TV dan lainnya.

Ditambahkan Dekan, para lulusan FE UNY harus memiliki karakter kooperatif, kreatif dan inovatif. Selain itu mampu mengantisipasi berkembangnya kapitalisme liberalistik yang tengah melanda bangsa ini. Sebagai bagian dalam tata pergaulan pendidikan tinggi di dunia, UNY menjalin hubungan dengan berbagai negara lain. Diantaranya Malaysia dan Jepang. “Berbagai kerjasama dengan perguruan tinggi negara sahabat tetap berjalan mulai dari pertukaran mahasiswa sampai pada pemberian beasiswa”, jelasnya.

Sementara Wakil Dekan I FE UNY Dr. Moerdiyanto, M.Pd., MM mengemukakan berbagai kebijakan perekonomian yang diambil oleh para pemangku kekuasaan ini lebih banyak berdasar pada pola liberalisme pasar. Akibatnya terbentuk sistem perekonomian dengan istilah “daulat pasar”. Hukum pasar bebas menjadi berkuasa hal ini yang menyebabkan ekonomi kerakyatan menjadi lumpuh.

“Ketika daulat pasar yang berbicara maka daulat rakyat menjadi tersingkir. Hal ini berakibat memburuknya situasi ekonomi rakyat kecil karena jalannya roda perekonomian dikuasai oleh para pemilik modal”, paparnya.
Dijelaskan Moerdiyanto, FE UNY berkewajiban untuk memperkuat sistem daulat rakyat. Dengan demikian kemandirian ekonomi bagi rakyat akan tercapai. FE UNY akan berusaha untuk mengubah pola pikir dan sistem keilmuan yang berkiblat pada pasar bebas. Pembelajaran di FE UNY merupakan model pembelajaran dengan mengaktifkan model ekonomi kerakyatan sebagai bagian dalam kurikulumnya. “Walaupun tetap menggunakan model ekonomi barat sebagai landasan keilmuan,” tambahnya. (Dwi/Isti)

“Progress Report” Pemantauan Efektifitas Kinerja Ormawa FE UNY

Setiap organisasi di Universitas Negeri Yogyakarta harus membuat laporan pertanggung jawaban begitu juga dengan seluruh ormawa yang ada di Fakultas Ekonomi. Laporan pertanggungjawaban mengambarkan laporan yang berisi tentang hasil kegiatan dari agenda yang telah laksanakan selama ini. Penyampaian laporan tengan tahun Ormawa FE di sampaikan pada saat acara progress report “Pemantauan efektifitas Kinerja Ormawa“ yang diselenggarakan oleh Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM FE UNY). Dimana Progress report Ormawa Fakultas Ekonomi UNY merupakan salah satu program kerja DPM FE UNY. Acara ini bertujuan untuk memantau efektivitas kinerja ormawa dan memberikan masukan agar kinerja ormawa Fakultas Ekonomi UNY lebih maksimal. Acara ini diselenggarakan pada hari sabtu, 16 juni 2012 di Aula FE UNY. Acara progress report dibuka oleh Bapak Siswanto, M.Pd Wakil Dekan III FE UNY. Pada sambutannya beliau berpesan agar setiap ormawa memaksimalkan perannya untuk meningkatkan prestasi-prestasi mahasiswa. Progress Report dihadiri oleh seluruh pengurus Ormawa FE UNY (DPM. BEM, UKMF Kristal, UKMF Al-Fatih, HiMa Akutansi, HiMa Pendidikan Ekonomi, HiMa Manajemen, HiMa Pendidikan Akuntansi dan HiMa D3 FE. Selain itu Progress report ini juga dihadiri oleh mahasiswa umum.

Adapun dalam jalannya acara dipandu oleh 3 pimpinan sidang, yakni saudara Asep Yogi Pamungkas (pimpinan sidang 1), Mirza Nugraha (Pimpinan sidang 2), dan Muhammad Farizki (Pimpinan sidang 3) dengan notulen saudari Hana Purnamasari. Selama presentasi dari ormawa-ormawa peserta cukup antusias dalam mengikutinya bahkan banyak pertanyaan-pertanyaan dan saran dari peserta. Acara progress report ini memang memiliki tujuan salah satunya untuk memantau kinerja ormawa-ormawa selama setengah tahun ini dan agar terjadi transparansi laporan antar berbagai ormawa. Sehingga apabila terjadi ketidaksesuain bisa diselesaikan bersama-sama tanpa menimbulkan perdebatan yang pelik. Dalam acara Progress Report juga disampaikan beberapa evaluasi terkait programkerja yang telah dilaksanakan oleh Ormawa FE yang disampaikan oleh Ketua DPM FE UNY Tutik Uluwiyah.

Evaluasi yang disampaikan terkait pengumpulan Proposal dan LPJ tiap proker dari masing-masing Ormawa yang belum maksimal disampaikan ke DPM, kemudian terkait jadwal proker antara HiMa, BEM dan UKMF masih banyak yang berbenturan, dan perlu adanya forum silaturahmi Ormawa FE. Pada acara ini juga disepakati akan diadakannya pertemuan yang akan membahasan penyesuain jadwal program kerja masing-masing ormawa agar tidak saling berbenturan. Pada kesempatan ini juga DPM memberikan rekomendasi kepada BEM. Rekomendasi yang disampaikan adalah mengenai intensitas Rapat Pimpinan Ormawa, lebih memaksimalkan media dalam menyampaikan informasi kepada mahasiswa, intensitas pengelolaan Tim Advokasi bersama DPM dan Pengawalan karakter dan moral panitia OSPEK FE UNY. (Tutik)

Pembukaan Dies Natalis Ke 1 FE UNY Ditandai dengan Senam Massal

Peringatan Dies Natalis Ke 1 Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta (FE UNY) kali ini mengambil tema “Menuju Fakultas Ekonomi yang bermartabat dan Merakyat”. Dengan tema ini dimaksudkan agar FE UNY sejak awal berdirinya sudah mulai menjamin lembaga pendidikan yang memiliki harga diri secara akademik, baik di kawasan lokal, nasional, regional, maupun internasional. Selain itu, FE UNY juga selalu memperhatikan perekonomian rakyat secara menyeluruh, terutama perekonomian rakyat menengah ke bawah. Inilah harapan kami, di masa mendatang FE UNY benar-benar mampu berpartisipasi membangun perekonomian rakyat terutama rakyat menengah ke bawah, demikian sambutan Dekan FE UNY Dr. Sugiharsono, M.Si. saat acara pembukaan Dies Natalis Ke 1 FE UNY pada Jumat (8/6) di halaman FE UNY yang dilanjutkan dengan senam massal dan pembagian Doorprise. Acara dibuka oleh Rektor UNY Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., MA dan dihadiri pula para Wakil Rektor, Ka Biro, Pimpinan fakultas dan Lembaga, seluruh Dosen, Tenaga Administrasi dan Mahasiswa UNY.

Lanjut Sugiharsono, dalam rangka Dies Natalis Ke 1 FE UNY ini akan menyelenggarakan 3 kegiatan pokok yaitu; Upacara pembukaan peringatan Dies Natalis Ke 1 FE UNY pada 8 Juni, malam renungan dan penyerahan penghargaan untuk Dosen, Karyawan dan Mahasiswa Berprestasi pada 21 Juni dan Upacara Dies Natalis ke 1 FE UNY dengan orasi ilmiah pada 22 Juni mendatang bertepatan dengan tanggal lahirnya FE UNY tanggal 22 Juni 2011.

Sedangkan Rektor UNY Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., MA mengatakan FE UNY genap berusia 1 (satu) tahun namun walaupun baru satu tahun FE UNY diibaratkan seperti layaknya hewan bukan manusia karena disaat usia baru satu tahun sudah bisa berlari sedangkan manusia saat usia satu tahun masih belajar berjalan. Di FE UNY kegiatannya sudah banyak yang berjalan diantara penelitian, kegiatan kemahasiswaan, kegiatan ilmiah seperti diskusi dan seminar nasional sehingga tidak kalah dengan fakultas yang lain yang usianya sudah puluhan tahun. Sehingga saya mengucapkan selamat dan sukses untuk FE UNY atas prestasi yang diraih selama ini, ujarnya.

FE UNY saya harapkan tidak hanya berfokus pada ekonomi kerakyatan saja namun juga ekonomi syariah dan ekonomi yang berbasis moralitas dan nilai-nilai religius sehingga sejalan dengan visi UNY yaitu pada tahun 2025 UNY menjadi universitas kependidikan kelas dunia berlandaskan ketaqwaan, kemandirian dan kecendekiaan. Sehingga terjadi keseimbangan tidak hanya kerakyatan saja, tegasnya.
Sementara itu, sebentar lagi FE UNY akan kedatangan keluarga lama dari Fakultas Ilmu Sosial (FIS) yaitu Jurusan Pendidikan Administrasi Perkantoran yang selama ini masih bergabung di FIS UNY mulai tahun ajaran baru ini akan bergabung di FE UNY sehingga akan lebih memperkuat dan memperkokoh FE UNY untuk lebih berkembang lagi, ucap Rektor.

Setelah acara Senam Massal dimeriahkan pula oleh penampilan grup musik Band dari Mahasiswa FE UNY dan pertunjukkan demo olahraga Kempo peraih Medali Emas SEA Games ke XXVI tahun 2011 oleh Anshori Ridho Ikhsan Mahasiswa jurusan Manajemen FE UNY. Pembagian dooprise hadiah utama berupa Televisi Warna 21 Inci diraih Suryanto Admin Prodi Akuntansi FE UNY dan Sepeda diraih Riefki Sapto Aji Staf Bagian Akademik FE UNY. (Isti)

Ikutilah Senam Massal FE UNY, Dapatkan Hadiah Utama TV LG Slim 21 Color TV dan Sepeda

Mengharapkan kehadiran dari seluruh civitas akademika Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) baik Dosen, Tenaga Administrasi dan Mahasiswa pada Pembukaan Dies Natalis Ke-1 Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta (FE UNY) pada Jumat pagi (8/6) pukul 07.00 di halaman FE UNY yang akan dibuka oleh Rektor UNY. Menghadirkan instruktur senam dari Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) UNY. Acara akan dilanjutkan dengan Senam Massal yang akan dimeriahkan pula oleh Grup Musik Band dari Mahasiswa FE UNY dan pertunjukkan olahraga Kempo oleh Ashari Ridho Ikhsan Mahasiswa Jurusan Manajemen sekaligus peraih Medali Emas pada ajang kejuaraan SEA Games ke XXVI di Palembang November 2011 lalu. Serta dapatkan pula Doorprize dengan hadiah utama TV LG Slim 21 Color TV, Sepeda dan masih banyak hadiah menarik lainnya. Untuk itu jangan sampai ketinggalan pastikan untuk mengikuti Senam Massal "Senam Bugarnya serta Dapatkan Doorprizenya", demikian disampaikan Ketua Panitia Dies Natalis FE UNY Siswanto, M.Pd. pada reporter website FE UNY.

Seminar Nasional “Optimalisasi BUMN Cerminan Ekonomi Kerakyatan Menuju Indonesia Mandiri” 2 Juni 2012

Dalam rangka mensejahterakan rakyat-rakyatnya, pemerintah berkewajiban untuk mengelola dan mengatur sumberdaya yang ada baik sumberdaya alam atau yang lainnya untuk kemanfaatan bersama, seperti yang tertuang dalam UUD 1945 pula mengatakan bahwa bumi, tanah, air dan segala sesuatu yang ada di dalamnya digunakan sebesar-besarnya untuk kepentingan bersama, dan yang diamanahi untuk mengelolanya adalah BUMN (Badan Usaha Milik Negara). Mengingat besarnya tanggung jawab dari BUMN itu sendiri kita bisa mengetahui besarnya peran BUMN dalam perekonomian nasional karena menguasai dan mengatur semua sumberdaya yang ada di suatu negara.Kalau ditengok ke dalam perekonomian Indonesia, masih banyak rakyat yang hidup dibawah garis kemiskinan, maka BUMN disini harus lebih care lagi pada rakyat kecil. Berdasarkan kondisi yang dipaparkan di atas, maka Himpunan Mahasiswa Pendidikan Ekonomi (HMPE) UNY akan menyelenggarakan Seminar Nasional Ekonomi dengan tema Optimalisasi BUMN Cerminan Ekonomi Kerakyatan Menuju Indonesia Mandiri, acara Semnas ini akan diselenggarakan pada tanggal 2 Juni 2012 pukul 8.00-16.00 di Auditorium FE UNY, dengan pembicar Anggito Abimanyu, P.hD. (Mantan Kepala Kebijakan Fiskal/dosen FEB UGM), dan Revrisond Baswir, Ph.D. (Pakar Ekonomi Kerakyatan/dosen FEB UGM). Seminar Nasional ini terbuka bagi mahasiswa S1/D3 dari semua Universitas dan umum. Bagi yang berminat untuk mengikuti acara Semnas ini bisa menghubungi nomor 085743710507 (Guntoro) atau tiket bisa didapatkan di stand pendaftaran di perpustakaan UNY, LIMUNY, dan HIMA Ekonomi. (stefano)

Sri Nuryanto dkk Mahasiswa FE UNY Meraih Juara II Lomba Debat Nasional Isu Ekonomi Di Undiksha Bali

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta (FE UNY) yaitu Sri Nuryanto, Miftakhul Hidayah dan Bagja Sumantri meraih Juara II dalam lomba Debat Nasional “Isu Ekonomi” yang dilaksanakan di Universitas Pendidikan Ganesha (UNDIKSHA) Bali pada Jumat (18/5). Peserta Lomba Debat ini merupakan Mahasiswa Pendidikan Ekonomi seluruh perguruan tinggi di Indonesia yang membentuk sebuah forum dalam Ikatan Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Seluruh Indonesia (IMAPESI). IMAPESI dijadikan acuan sebagai pemersatu cita-cita bangsa dan wadah untuk mengumpulkan aspirasi Mahasiswa Pendidikan Ekonomi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan pendidikan. Lomba Debat Nasional Isu Ekonomi ini bertema “Tingkatkan Semangat Mahasiswa Yang Kritis, Kompetitif dan Demokratif. Lomba Debat Nasional Isu Ekonomi ini diikuti oleh 10 Universitas di seluruh Indonesia, Universitas tersebut yaitu Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, Universitas Sebelas Maret Surakarta, UHAMKA, UNY, IKIP PGRI Jember, UKSW Salatiga, UNDIKSHA, Universitas Negeri Jember, UPS Tegal, Kanjuruhan Malang. Dalam lomba debat nasional isu ekonomi ini ada 3 Dosen sebagai dewan juri, yaitu Rektor Universitas Panji Sakti Dr. Drs. Ketut Gunawan, MM I Wayan Suwendra, SE. M.Si dosen jurusan manajemen Undiksha dan I Wayan Artika S.Pd, M.Hum dosen Bahasa Indonesia Undiksha.

Juara I diraih UNDIKSHA, Juara II diraih oleh FE UNY, Juara III diraih oleh Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) dan Juara Harapan I diraih oleh Universitas Negeri Jember. Dengan adanya kegiatan lomba debat nasional isu ekonomi ini, diharapkan mampu melatih kemampuan untuk negosiasi dan argumentasi mahasiswa dalam skala nasional serta dapat mempercepat dan memperlancar para mahasiswa untuk selalu berpikir kritis, cerdas, inovatif serta peka dalam menanggapi isu ekonomi secara global, sehingga dapat meningkatkan serta menambah potensi dan kualitas Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Seluruh Indonesia. (Nur&Isti)

Mahasiswa FE UNY Raih Juara Favorit LKTKM Tingkat Nasional

Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta (FE UNY) meraih Juara Favorit dalam Lomba Karya Tulis Kreatif Mahasiswa (LKTKM) yang di selenggarakan oleh Studi Ilmiah Mahasiswa (SIM) Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) pada hari Kamis-Sabtu (10-12/5). Tim terdiri dari 2 orang mahasiswa FE UNY yaitu Diah Novianti dan Tutik Uluwiyah dari Jurusan Pendidikan Ekonomi FE UNY dan 1 mahasiswa FBS UNY Hafian Fuad. Karya tulis yang berjudul “Filter Pertrad (Film Karakater bertema Permainan Tradisional) : Upaya Pelestarian Local Wisdom dalam Permainan Tradisional melalui Media Film sebagai Media Pendidikan Karakter di Indonesia”. Karya ini berhasil memperoleh jumlah pendukung terbanyak, saat dipublikasikan secara online yaitu sebanyak 11.156 likers. Sebagai juara favorit, tim berhak mempresentasikan hasil karyanya di depan dewan juri dan juga 10 finalis lainnya pada babak final LKTK UNS. Babak final Lomba Karya Kreatif Mahasiswa Tingkat Nasional Festival Ilmiah Mahasiswa XII Studi Ilmiah Mahasiswa (SIM) dengan tema “Strategi Kreatif Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi di berbagai bidang untuk Meningkatkan Daya Saing Bangsa Menghadapi Tantangan Global“ ini diikuti berbagai tim dari perguruan-perguruan tinggi di Indonesia dan UNY berhasil meloloskan 3 tim perwakilannya.

Latar belakang dari karya tulis ini adalah degradasi moral yang melanda Indonesia, selain itu pendidikan karakter yang berlangsung di Indonesia hanya bersifat teoritis belum menyentuh sisi aplikatif. “Filter Pertrad” merupakan salah satu solusi kreatif pendidikan karakter di Indonesia. Melalui filter pertrad pendidikan karakter dapat menyentuh tiga aspek kecerdasana anak sekaligus, yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Film ini juga menjadi salah satu alternative tontonan berkualitas anak” ujar Diah.

Saat ditanya bagaimana caranya bisa mendapatkan likers terbanyak hingga mencapai 11.156, Tutik menjelaskan bahwasanya modal jaringan dan memiliki teman-teman yang loyal sangat membantu kami dalam meraih menjadi juara Favorit. Selain menggaet teman-teman kampus, kami juga memanfaatkan segala media yang sering diakses oleh masyarakat umum. Media promosi karya tulis kami, misalnya melalui jaringan sosial Facebook, grup dan pesan singkat atau SMS. Selain itu tim kami terdiri dari 3 anggota, yang berkecimpung di dalam organisasi yang berbeda, oleh karena itu bisa dibilang kami memiliki banyak jaringan baik internal maupun eksternal kampus.

Ajang ini sebagai wadah inisiator untuk menggali gagasan kreatif, solutif dan aplikatif dari mahasiswa seluruh Indonesia untuk berpartisipasi mengembangkan pemanfaatan dunia teknologi informasi dan komunikasi dalam rangka meningkatkan kualitas daya saing bangsa Indonesia di berbagai bidang untuk menghadapi tantangan global. Lomba ini diharapkan mampu untuk mewadahi pemikiran-pemikiran mahasiswa dalam rangka memberikan karya sumbangsih terbaiknya serta dapat meningkatkan kreatifitas mahasiswa seluruh Indonesia untuk mengembangkan ide-ide kreatif dan solutif melalui gagasan kreatif yang ditulis secara ilmiah yang diharapkan akan mampu mengembangkan kemampuan penguasaan IPTEK sebagai supporting power dan katalisator untuk meningkatkan daya saing bangsa. (Diah,Tut&Isti)

Pages