Khusnul Ajarkan Perniagaan di Negeri Jiran

Khusnul Khotimah, salah satu mahasiswa Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi (FE) UNY angkatan 2016 mengikuti program Praktik Lapangan Terpadu (PLT) Internasional di SMK Sultan Yussuf Batu Gajah, Malaysia. Kegiatan PLT Internasional merupakan wadah bagi mahasiswa untuk melakukan praktik mengajar di luar negeri. Program ini berlangsung selama 23 hari yaitu 18 Agustus 2019 sampai dengan 8 September 2019.

Pada tahun 2019 ini, PLT internasional yg dibawahi oleh Kantor Urusan Internasional dan Kemitraan (KUIK) UNY hanya meloloskan 19 mahasiswa saja yang telah mengikuti serangkaian seleksi yaitu seleksi berkas, wawancara, dan praktik mengajar dua bahasa (Indonesia dan Inggris).

Khusnul, demikian dia biasa disapa, menjalani praktik mengajar di SMK Sultan Yussuf Batu Gajah, Perak, Malaysia setelah sebelumnya praktik di MAN 2 Yogyakarta. Di Malaysia, Khusnul mengajar mata pelajaran Business (Perniagaan) di siswa tingkatan 4 (kelas XI SMA kalau di Indonesia). (khsnl)

Pisah Sambut Dekan FE UNY 2019

Fakultas Ekonomi (FE) UNY mengadakan Pisah Sambut Dekan sebagai penanda tongkat kepemimpinan FE UNY telah berpindah dari Dr. Sugiharsono kepada Dr. Siswanto, Kamis (3/10). Acara yang dihadiri dosen, tenaga kependidikan (tendik), dan perwakilan mahasiswa di lingkungna FE UNY ini menjadi ajang pengenalan dekan yang baru, sekaligus sebagai pelepasan terhadap dekan lama.

Dua periode 2011-2019 meninggalkan kesan mendalam, baik di hati dekan pertama FE UNY Dr. Sugiharsono, maupun dosen dan tendik FE UNY. Sugiharsono merupakan dekan pertama FE UNY sejak FE berdiri pada 22 Juni 2011. Ditunjuk langsung oleh Rektor UNY saat itu, Prof. Dr. Rohmat Wahab, Sugi segera bekerja dan membawa FE UNY berlari mengejar ketertinggalan dari fakultas yang lebih tua. Tak bisa disangkal, program studi Manajemen dan Akuntansi selalu menjadi 5 besar prodi terfavorit dengan animo lebih dari lima ribu pendaftar setiap tahunnya. Di samping itu, akreditasi prodi juga mengalami perbaikan hingga tersisa 1 dari 8 prodi yang masih belum mendapatkan Akreditasi A dari BAN-PT.

Selain itu, doa dan asa tertuju pada Dekan periode 2019-2023, Dr. Siswanto, guna membawa FE UNY ke tingkat yang lebih baik. Sebagai pejabat, Siswanto bukanlah orang baru di FE UNY. Siswanto juga menjadi salah satu pejabat dekanat di periode pertama FE berdiri. Selama 2011-2015, Siswanto berkiprah sebagai Wakil Dekan III bidang Kemahasiswaan dan Alumni. Pada periode jabatannya, mahasiswa FE UNY juga berhasil menyumbang banyak prestasi bagi UNY. Kini, tantangan dan kesempatan ada di depan Siswanto guna membawa FE menjadi fakultas ekonomi yang lebih baik dari sebelumnya.

Suasana menghibur penuh kekeluargaan merasuki ruang Auditorium yang dipenuhi 150 dosen, karyawan, dan perwakilan mahasiswa, melepas Dr. Sugiharsono dan menyambut Dr. Siswanto di tampuk kepemimpinan FE UNY.

Terima kasih, Pak Sugi! Selamat dan Sukses, Pak Sis! (fadhli)

Alumni FE Wisuda S2 di Jepang

Titik Ulfatun, lulusan Fakultas Ekonomi (FE) UNY pada program studi Pendidikan Akuntansi, kini telah kembali ke Indonesia setelah menjalani wisuda S2 (Master of Education) di jurusan Educational Development and Cultural and Regional Studies, Graduate School for International Development and Cooperation, Hiroshima University, akhir September lalu. Di UNY, Titik mendapatkan gelar sarjana pendidikan pada prodi S1 Pendidikan Akuntansi FE UNY.

Titik membuktikan, alasan ekonomi bukan halangan untuk menempuh studi lanjut, bahkan sampai ke negeri matahari terbit. Gadis yang akrab disapa Upik ini menempuh S1 di FE UNY pada 2012 dengan fasilitas Bidikmisi setelah sebelumnya bekerja setahun sebagai buruh di sebuah pabrik plastik.

Alumni SMK N 2 Purworejo ini lantas lulus S1 pada awal tahun 2016 dengan IPK 3,90 ditambah seabrek prestasi di sejumlah kejuaraan kemahasiswaan, terutama di bidang penelitian. Semasa studi S1, Upik terlibat sangat aktif di organisasi Upik melanjutkan pendidikan tingginya di Jepang dengan beasiswa dari LPDP. (fadhli)

Fauzi dan Dery Angkat Nilai Limbah Tulang Tuna

Akhmad Fauzi Sugiharto, mahasiswa dari prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran Fakultas Ekonomi (FE) UNY 2017 bersama Muhammad Dery Prakoso dari prodi Kimia FMIPA UNY (2016) berhasil memenangkan dua kategori dalam kompetisi nasional Business Plan Management Economic Event 2019 "The Next Young Entrepreneur" yang diselenggarakan oleh Universitas Pendidikan Ganesha, Bali, Minggu (29/9).

Fauzi dan Dery meraih Juara 3 dan sekaligus sebagai Juara Favorit dalam ajang tersebut. Mereka mengangkat produk Tulang Tuna Crackers, produk olahan dari pemanfaatan limbah tulang ikan tuna guna meningkatkan pemberdayaan limbah serta meningkatkan UMKM di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kompetisi Business Plan Management Economic Event 2019 ini bertujuan untuk meningkatkan kecakapan dan keterampilan para mahasiswa khususnya sense of business, serta menciptakan unit bisnis baru yang berbasis ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Universitas Pendidikan Ganesha menyediakan ruang untuk memperluas jejaring antarpelaku bisnis, khususnya antara wirausaha pemula. (fadhli/hadi)

FE UNY Selenggarakan ACoMC 2019

FE UNY menyelenggarakan Annual Conference on Management Challenges (ACoMC) 2019 di kampus setempat, Sabtu (28/9). Seminar internasional yang dibuka Wakil Rektor Bidang Akademik UNY Prof. Dr. Margana ini mendatangkan tiga narasumber menarik. Narasumber pertama adalah Prof. Dr. Ayub Khan Dawood dari B.S. Abdur Rahman Crescent Institute of Science and Technology, India. Narasumber kedua adalah akademisi dari La Trobe University, Dr. Vanessa Ratten dan materi terakhir disampaikan narasumber tuan rumah Ani Widayati, M.Pd., Ed.D. Acara yang diketuai oleh Andreas Mahendro Kuncoro, Ph.D. ini dihadiri oleh 200 lebih dosen, mahasiswa, peneliti, dan praktisi.

Andreas menyampaikan, ACoMC merupakan seminar tahunan untuk merespon berbagai isu-isu yang tak hanya terbatas pada bidang manajemen, tetapi juga bidang lain yang secara langsung maupun tidak langsung berkaitan dengan ilmu ini, mulai dari ekonomi dan bisnis, hingga pendidikan.

Margana dalam sambutannya mewakili Rektor UNY menyampaikan terima kasih kepada para narasumber. “Revolusi Industri 4.0 menjadi isu yang penting. Mahasiswa generasi sekarang harus beradaptasi guna mempersiapkan diri menghadapi perkembangan pesat dunia industri. Tak hanya itu, para dosen dan akademisi serta pelaku usaha juga harus terus berbenah jika tidak mau terlindas. UNY juga terus mengembangkan diri, terutama dalam hal SDM dan sarana prasarana agar bisa mengiringi kemajuan teknologi saat ini,” terangnya.

Sesi plenary dimoderatori oleh kaprodi S1 Akuntansi Dr. Denies Priantinah dengan menampilkan presentasi ketiga pembicara utama. Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi paralel di mana para pemakalah menyampaikan berbagai ide dan wacana. Para pemakalah dibagai ke dalam beberapa ruangan dan mempresentasikan masing-masing makalahnya.

Teguh Raih Gelar Kesembilan Ajang Public Speaking

Lagi, mahasiswa UNY Jurusan Pendidikan Administrasi Fakultas Ekonomi (FE) atas nama Teguh Wicaksono kembali menorehkan prestasi di tingkat nasional. Teguh menjadi Juara 3 National English Speech Contest for Varsity dalam rangkaian acara Festival Bahasa dan Budaya yang digelar oleh Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, Sabtu (21/9). Prestasi ini merupakan yang ke-9 bagi Teguh Wicaksono di bidang kompetisi Public Speaking. Beberapa minggu lalu, Teguh juga meraih prestasi di bidang kebudayaan dengan menjadi Dimas Persahabatan Kota Jogja 2019.

Pada ajang tersebut mahasiswa Jurusan Pendidikan Administrasi ini berhasil memperoleh Juara 3 National English Speech Contest for Varsity. Dalam Speech Contest tersebut, perlombaan dibagi menjadi dua babak yaitu babak penyisihan dengan teknik Prepared Speech dan babak final dengan teknik Impromptu Speech yang diikuti oleh 34 mahasiswa dari seluruh Indonesia.

"Alhamdulillah terimakasih saya ucapkan kepada Allah yang telah memberikan saya kesempatan yang ke-13 kalinya untuk mengikuti Speech Contest dan ini adalah gelar kesembilan saya dalam mengikuti Speech Contest. Menurut saya di masa depan skill yang paling dibutuhkan masyarakat, selain kemampuan di bidang teknologi dan sains, adalah kemampuan public speaking," tuturnya. (ch/teguh)

Risa Sudah Bekerja Sebelum Diyudisium

Risa, lulusan program studi (prodi) S1 Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi (FE) UNY menjadi peraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi pada upacara Yudisium periode September 2019, Rabu (25/9) di FE UNY. Pemilik nama lengkap Risa Novita Wati ini memimpin pembacaan Prasetya Alumni berkat IPK-nya sebesar 3,81 pada yudisium yang diikuti 33 peserta ini. Upacara yudisium juga dihadiri pejabat dekanat dan kepala bagian dan subbagian di lingkungan fakultas.

Risa yang sudah sejak Juli lalu bekerja menjadi guru di sebuah sekolah swasta ini memang bercita-cita menjadi guru. "Waktu kecil suka main sekolah-sekolahan, dan di sekolah juga diarahkan memilih prodi ini, jadi saya memilih Prodi Pendidikan Akuntansi di UNY," terangnya.

Putri bungsu dari tiga bersaudara pasangan Sriyono dan Warsini ini memiliki keinginan yang keras untuk kuliah. Meskipun ibunya sempat tidak mendukung rencananya, tapi berkat penjelasannya dan dukungan semangat dari kakaknya, Risa berhasil meyakinkan orang tuanya untuk melanjutkan studi seusai lulus SMK. "Banyak remaja di desa saya langsung bekerja di pabrik atau toko setelah lulus sekolah," kisahnya.

Lulusan SMK N 1 Depok Sleman ini mengaku banyak ilmu yang didapatkan saat kuliah yang dia aplikasikan saat mengajar. "Ilmu tentang cara mengajar yang baik, dan juga tentang akuntansi secara umum. Hanya ada satu mata pelajaran yang perlu belajar lagi karena perubahan kurikulum yang belum tersampaikan saat kuliah," terang penyuka mata kuliah Akuntansi Keuangan ini.

Yudisium ini juga menjadi momen yudisium terakhir bagi Dekan FE Dr Sugiharsono. Sejak Oktober, kursi kepemimpinan tertinggi fakultas diduduki oleh Dr. Siswanto. Para peserta dan panitia berfoto bersama di akhir upacara yudisium.

GPN dan QRIS Permudah Transaksi Non Tunai Masyarakat

Dengan semakin masifnya pembayaran non tunai di tengah masyarakat, Bank Indonesia (BI) memberikan sosialisasi Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) dan QRIS (QR Code Indonesian Standard) di FE UNY, Selasa (24/9). GPN merupakan sistem pembayaran non tunai, terutama berbasis kartu debit yang terintegrasi. Sedangkan QRIS merupakan sistem QR Code terstandar guna mengakomodasi pembayaran non tunai berbasis QR Code yang kini marak di ponsel android, terutama dengan munculnya aplikasi dompet digital.

Dengan diterapkannya GPN, masyarakat akan menikmati transaksi non tunai yang semakin aman, handal, dan terpercaya. Salah satu keuntungan penerapan GPN, di meja merchant tidak perlu lagi banyak mesin EDC dari berbagai bank penerbit untuk membaca kartu debit.

Di samping GPN, penerapan QRIS juga menguntungkan masyarakat dan pelaku bisnis. Mereka yang sudah memiliki aplikasi dompet digital di ponsel android akan menikmati QR terstandar, sehingga pembayaran akan makin mudah. Pelaku bisnis, terutama kecil dan menengah juga tak perlu memajang banyak papan QR dari berbagai aplikasi.

Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) DIY, Miyono menuturkan salah satu tugas bank sentral yang terpenting adalah menjaga kelancaran sistem pembayaran. Jika transaksi lancar, tentu akan mendorong pertumbuhan ekonomi. Dekan FE UNY Sugiharsono membuka acara yang diikuti lebih dari 200 mahasiswa dan dosen di FE UNY ini. Andra Andarini dari Departemen Elektronifikasi dan GPN BI dan Mitha dari perwakilan BI DIY menjadi pemateri.

Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan pada Koperasi  “Seruni Putih” Perempuan Pengrajin Jamu Dusun Kiringan

Sebanyak dua puluh lima orang masyarakat Dusun Kiringan, Desa Canden, Jetis, Bantul yang bekerja sebagai pengrajin jamu mengikuti rangkaian acara pelatihan pengelolaan keuangan bagi UMKM pada Ahad (18/8) lalu. Kegiatan ini diselenggarakan oleh tim Pengabdian Kepada Masyarakat Fakultas Ekonomi (FE) UNY yang diketuai oleh Prof. Dr. Nahiyah Jaidi Faraz, M.Pd. dan beranggotakan Patriani Wahyu Dewanti, M.Acc., Eka Ary Wibawa, M.Pd., Musaroh, M.Si., dan dibantu oleh mahasiswa yaitu Muhammad Abdurrahman Mukhlis dan Nalendra Lantip Anggraita.

Pelatihan diawali dengan kegiatan pendahuluan yang dilakukan oleh Prof. Dr. Nahiyah Jaidi Faraz, M.Pd dan  Eka Ary Wibawa, S.Pd., M.Pd. yang membicarakan mengenai konsep kegiatan pelatihan yang akan dilakukan. Program pelatihan yang ditawarkan berupa pelatihan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan. Akuntansi yang diajarkan adalah akuntansi sederhana yang disesuaikan dengan keadaan di Koperasi Seruni Putih namun tidak menyimpang dari standar dan peraturan yang ada. Kegiatan tersebut disambut antusias oleh para pengrajin jamu Dusun Kiringan yang didominasi ibu-ibu. Hal ini terlihat dari banyaknya peserta yang bertanya atau meminta arahan terkait dengan penyusunan laporan keuangan.

Kegiatan PPM ini memberikan pemahaman dan keterampilan bagi pengurus Koperasi Seruni Putih dalam menyusun laporan keuangan koperasi. Ibu-ibu pengurus dalam penyusunan laporan keuangan tersebut dibantu oleh beberapa pemuda Dusun Kiringan. Setiap akhir tahun laporan keuangan koperasi tersebut diperiksa oleh Dinas Koperasi, UKM, dan Perindustrian Kabupaten Bantul. Kegiatan PPM ini terus berlangsung sampai saat ini di mana tim pengabdi melakukan pendampingan secara daring melalui Grup WA dan email. (eka/mukhlis)

Crowdfunding dan Anjak Piutang Bantu Permodalan UMKM

Mahasiswa FE UNY Andy Dwiki Iranda (Pend Akuntansi 2017) dan Novita Nurbaiti (Pend Akuntansi 2017) berhasil meraih Juara Dua dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional dalam rangkaian Pekan Raya Ekonomi di Universitas Jember (UNEJ) 22 September 2019 lalu. Andy dan Novita membawakan karya tulis berjudul "Li-Funding: Inovasi Platform Pendanaan UMKM Berbasis Crowdfunding yang Terintegrasi Sistem Anjak Piutang Guna Optimalisasi Mitigasi Risiko".

Crowdfunding merupakan salah satu cara menghimpun dana melalui sistem gotong royong, sedangkan anjak piutang merupakan salah satu pembiayaan dengan pengalihan piutang kepada pihak lain. Dengan anjak piutang, semua proses penagihan piutang kepada pihak lain yang bisa disebut juga sebagai investor.

Andy menuturkan, dengan crowdfunding dan anjak piutang, UMKM bisa lebih mudah mendapatkan permodalan. “Sistem anjak piutang bisa menjadi back-up permodalan UMKM,” terangnya. (fadhli)

Pages