SDGs #1 Tanpa Kemiskinan

Lecturers of FE Help Improving Tourism Village in Community Services

Tourism is one sector that has attractiveness and plays an important role in improving the regional economy. The potential of nature, culture, and creative human resources can provide great benefits for the country and the region. Law Number 10 of 2009 concerning tourism states that tourism development is needed to encourage the equal distribution of business opportunities and gain benefits and be able to face the challenges of changing local, national, and global life (Ethika, 2016). Therefore, the development of soft skills and hard skills of the community in developing the potential of tourist areas is considered very important.

Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) through one of the activities of the Tridharma Perguruan Tinggi (Tridharma of Higher Education), namely Community Service, provides support for the development of the tourism sector in Kebonagung Tourism Village, Imogiri, Bantul, Yogyakarta Special Region (DIY). Previously, through the Holistic Village Development and Empowerment Program (PHP2D) organized by the Ministry of Education, Culture, Research, and Technology, UNY also took part in repairing the Groundisill Park tourist spot belonging to the Kebonagung Tourism Village which was carried out by the Student Executive Board of the Student Families of the Faculty of Economics UNY ( BEM KM FE UNY) in 2021. This time, UNY plans to develop the Javanese Farmers Museum by implementing the E-Museum through the creation of a bilingual website and QR Code. This program is a form of devotion for FE lecturers through DIPA FE UNY funds in 2022 with devotees, namely Dr. Sutirman, S.Pd., M.Pd., Ariadie Chandra Nugraha, S.T.M., M.T., and Rullyana Puspitaningrum Mamengko, S.Pd., M.M. with several students of the Faculty of Economics. In practice, the service team developed the Kebonagung Tourism Village website to add interesting content, included the QR Code for the Java Tani Museum, and optimized features on the Online Travel Agent (OTA) account.

On August 22, 2022, the research team held a Community Service Forum Group Discussion (FGD) as well as Training on Making Tour Packages and Optimizing Online Travel Agent Accounts (OTA) in Kalurahan Kebonagung, Imogiri, Bantul, DIY. The event started with remarks from Sutirman as the head of the community service team, which was then continued by the chairman of the Tourism Awareness Group (POKDARWIS) Kebonagung Yulianto.

The participants received presentations on tour package training materials and registration and management of OTA accounts by Yusup Hendriyanto. The resource person presented the material theoretically and practically, and also tried to carry out two-way communication by inviting participants to discuss the material in the middle of the presentation.

At the FGD, the team also explained the website www.wisatadesakebonagung.com, its features, and the application of the QR Code. The activity went smoothly and enthusiastically, as seen from the enthusiasm of the participants in listening to the material and discussing in the question and answer session. In addition, participants provided some input to the team regarding the content of the website. The suggestion was well received by the team as input for improving the website.

Before the photo session, this FGD was closed with a closing session by Sutirman. In closing, Sutirman thanked the Kebonagung Village Head for the permission and support given, as well as to all parties who had participated in supporting the implementation of the FGD activities. It is hoped that through the FGD, the community can develop a tourism village marketing strategy through digital media platforms in the form of websites and social media. Tourism village managers are encouraged to enrich tour packages so that they can attract more tourists to visit the Kebonagung Tourism Village. Attractive tour packages will be able to increase the number of visitors and consequently provide an impact on increasing the income of the community and village government. (ed-fadhli/lia&ekky)

 

Sutirman, dkk. Bantu Pengelolaan Desa Wisata Kebonagung Melalui Optimalisasi Website & Akun OTA

Pariwisata merupakan salah satu sektor yang memiliki daya tarik dan berperan penting dalam meningkatkan perekonomian daerah. Potensi alam, budaya, maupun sumber daya manusia yang kreatif dapat memberikan keuntungan yang besar bagi negara maupun daerah. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan menyatakan bahwa pembangunan kepariwisataan diperlukan untuk mendorong pemerataan kesempatan berusaha dan memperoleh manfaat serta mampu menghadapi tantangan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global (Ethika, 2016). Oleh karena itu, pengembangan soft skill dan hard skill dari masyarakat dalam mengembangkan potensi daerah wisata dinilai sangat penting. 

Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) melalui salah satu kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi, yaitu Pengabdian pada Masyarakat, memberikan dukungan terhadap pengembangan bidang pariwisata di Desa Wisata Kebonagung, Imogiri, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Sebelumnya melalui Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, UNY juga ikut andil dalam memperbaiki spot wisata Taman Groundisill milik Desa Wisata Kebonagung yang dilaksanakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Fakultas Ekonomi UNY (BEM KM FE UNY) pada tahun 2021. Kali ini, UNY berencana mengembangkan Museum Tani Jawa dengan menerapkan E-Museum melalui pembuatan website bilingual dan QR Code. Program ini merupakan bentuk pengabdian dosen FE melalui dana DIPA FE UNY tahun 2022 dengan para pengabdi yaitu Dr. Sutirman, S.Pd., M.Pd., Ariadie Chandra Nugraha, S.T.M., M.T., dan Rullyana Puspitaningrum Mamengko, S.Pd., M.M. bersama beberapa mahasiswa Fakultas Ekonomi. Pada pelaksanaannya, tim pengabdi mengembangkan website Desa Wisata Kebonagung untuk menambahkan konten-konten yang menarik, pencantuman QR Code Museum Tani Jawa, dan optimalisasi fitur-fitur pada akun Online Travel Agent (OTA).

Pada 22 Agustus 2022, tim peneliti menyelenggarakan Forum Group Discussion (FGD) Pengabdian kepada Masyarakat sekaligus Pelatihan Pembuatan Paket Wisata dan Optimalisasi Akun Online Travel Agent (OTA) di Kalurahan Kebonagung, Imogiri, Bantul, DIY. Acara dimulai dengan sambutan dari Sutirman selaku ketua tim pengabdi, yang kemudian dilanjutkan oleh ketua Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) Kebonagung Yulianto.

Para peserta mendapatkan pemaparan materi pelatihan paket wisata dan pendaftaran serta pengelolaan akun OTA oleh Yusup Hendriyanto. Narasumber menyampaikan materi secara teoritis dan praktis, dan juga mencoba melakukan komunikasi dua arah dengan mengajak diskusi para peserta di tengah pemaparan materinya. 

 Pada FGD tersebut, tim pengabdi juga memaparkan tentang website www.wisatadesakebonagung.com, fitur-fiturnya, serta penerapan QR Code. Kegiatan berlangsung dengan lancar dan penuh semangat, terlihat dari antusiasme peserta dalam menyimak materi dan berdiskusi pada sesi tanya jawab. Selain itu, peserta memberikan beberapa masukan kepada tim pengabdi terkait isi website. Saran tersebut diterima baik oleh tim pengabdi sebagai bahan masukan untuk mengembangkan website yang lebih baik lagi.

Sebelum sesi foto, FGD ini ditutup dengan sesi penutup oleh Sutirman. Sutirman mengucapkan terima kasih kepada Lurah Kebonagung atas izin dan dukungan yang diberikan, serta kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam mendukung terselenggaranya kegiatan FGD. Harapannya, melalui FGD tersebut, masyarakat dapat mengembangkan strategi pemasaran Desa Wisata melalui platform media digital dalam bentuk website dan media sosial.  Para pengelola Desa Wisata didorong memperkaya paket-paket wisata agar dapat lebih menarik wisatawan untuk berkunjung ke Desa Wisata Kebonagung. Paket-paket wisata yang menarik akan dapat meningkatkan jumlah pengunjung sehingga berdampak pada meningkatnya pendapatan masyarakat dan pemerintah desa. (fdhl/rllyna-ed: ekky-lia)

FE Lecturers Provide Parents with Financial Literacy

The problems faced by partner schools so far are Financial Resources (free of charge and relying on donors), Human Resources (relying on volunteers and lack of experts), limited facilities, less optimal curriculum, and lack of partnerships. Therefore, the priority is on improving thinking, reading, and writing skills or other skills needed, more specifically improving Islamic financial literacy and forming/developing a group of people who are economically and socially independent. Thus, the objectives of building economic independence, increasing Islamic financial literacy, increasing the ability to use AR-based educational media, as well as increasing the ability to use educational platforms can be achieved. This was said by the lecturer of Accounting Education FE UNY, Dr. Ratna Candra Sari, M.Sc., C.A, Ak. in Islamic financial literacy PKM activities for parents and teachers.

Ratna said that financial literacy has become a topic that is often discussed everywhere, especially among young people but it is less disseminated among parents and educators. “Financial literacy is one of the emerging skills of the 21st century that all people should have. Meanwhile, based on the data, the Islamic financial literacy index for the Indonesian people is only 8.1%, with a low level of Islamic financial inclusion, which is 11.6%," said Ratna Candra Sari, Friday (14/10). The lack of optimal Islamic financial literacy education is one of the causes of the slowing growth of Islamic finance in Indonesia. Therefore, financial literacy must be provided from an early age to equip the community to face a complex economic environment.

PKBM Al-Islam Giwangan is a non-formal education Pursuing Package B equivalent to SMP/MTs which takes part in raising orphans and underprivileged children and educating the nation's children. The existence of various problems found in PKBM Al-Islam Giwangan made the PKM UNY team move to carry out service, in the form of sharia financial literacy for parents and teachers. The improvement of Islamic financial literacy through PKM activities is driven by the Service Team from lecturers in the Accounting Education Department, Faculty of Economics (FE) UNY chaired by Dr. Ratna Candra Sari, M.Sc., C.A, Ak. with members Arin Pranesti, S.Pd., M.Sc, and Dr. Nurhening Yuniarti, S, Pd., MT. and involving students, namely Novita Nurbaiti, S.Pd., Anis Rinanda, Dana Ferdyana, Astri Mardanik, and Nurani Rosyid. The implementation of community service activities (PKM) includes sharia financial literacy seminars, simulations on the use of sharia financial transactions, and training on the use of financial literacy education media in the form of Augmented Reality (AR) and Virtual Reality (VR) for parents and teachers of PKBM Al-Islam Giwangan.

This community service is one of the pillars of the Tri Dharma Pendidikan Tinggi (Education, Research, and Community Service) and is a teaching obligation that is routinely carried out every year. Chairman of the PKBM Al-Islam Giwangan Fajar Nur Rochmad in his speech at the time of the PKM implementation said that the training held by the Service Team provided benefits for parents and teachers of PKBM Al-Islam Giwangan. “Hopefully the training can improve the financial literacy of teachers. (Moreover) equipped with the practice of using learning media, it is certainly very useful," said Fajar Nur Rochmad. (edit-fdhl/ekki)

Dr. Ratna Candra Sari dkk. Bekali Orang Tua Dengan Literasi Keuangan

Permasalahan yang banyak dihadapi sekolah mitra selama ini adalah Sumber Daya Keuangan (tidak dipungut biaya dan mengandalkan donatur), Sumber Daya Manusia (mengandalkan sukarelawan dan kurangnya tenaga ahli), fasilitas terbatas, kurikulum belum optimal, dan kurangnya kemitraan. Oleh karena itu, prioritas permasalahan ada pada peningkatan keterampilan berpikir, membaca, dan menulis atau keterampilan lain yang dibutuhkan, secara lebih khusus adalah meningkatkan literasi keuangan syariah dan membentuk/mengembangkan sekelompok masyarakat yang mandiri secara ekonomi dan sosial. Dengan demikian, tujuan membangun kemandirian ekonomi, meningkatkan literasi keuangan syariah, meningkatkan kemampuan menggunakan media edukasi berbasis AR, sekaligus meningkatkan kemampuan menggunakan platform edukasi dapat tercapai. Hal ini dikatakan dosen Pendidikan Akuntansi FE UNY Dr. Ratna Candra Sari, M.Si., C.A, Ak. dalam kegiatan PKM literasi keuangan syariah pada orang tua dan guru.

Dikatakannya bahwa literasi keuangan telah menjadi pokok bahasan yang sering dibicarakan di mana-mana, terutama kaum muda, tetapi tidakkah pernah terpikir bahwa literasi keuangan juga sangat penting untuk diberikan kepada orang tua dan tenaga pendidik? “Literasi keuangan merupakan salah satu emerging skill abad 21 yang seharusnya dimiliki semua kalangan. Sedangkan yang tercatat pada data indeks literasi keuangan syariah masyarakat Indonesia yaitu hanya mencapai 8,1%, dengan tingkat inklusi keuangan syariah yang rendah yaitu 11,6%,” kata Ratna Candra Sari, Jumat (14/10). Belum optimalnya pendidikan literasi keuangan syariah menjadi salah satu penyebab melambatnya pertumbuhan keuangan syariah di Indonesia. Oleh karena itu, literasi keuangan harus diberikan sejak dini untuk membekali masyarakat dalam menghadapi lingkungan ekonomi yang kompleks, termasuk pada Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Al-Islam Giwangan.

PKBM Al-Islam Giwangan merupakan Pendidikan nonformal Kejar Paket B setara SMP/MTs yang turut andil dalam mengasuh anak-anak panti asuhan dan tidak mampu dengan tujuan mencerdaskan anak bangsa. Adanya berbagai permasalahan yang ditemukan di PKBM Al-Islam Giwangan membuat tim PKM UNY bergerak untuk melaksanakan pengabdian, berupa literasi keuangan syariah kepada orang tua dan guru. Peningkatan literasi keuangan syariah melalui kegiatan PKM digerakkan oleh Tim Pengabdi dari dosen Jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang diketuai oleh Dr. Ratna Candra Sari, M.Si., C.A, Ak. dengan anggota Arin Pranesti, S.Pd., M.Sc, dan Dr. Nurhening Yuniarti, S,Pd., MT. serta melibatkan mahasiswa yaitu Novita Nurbaiti, S.Pd., Anis Rinanda, Dana Ferdyana, Astri Mardanik, dan Nurani Rosyid. Pelaksanaan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di antaranya berupa seminar literasi keuangan syariah, simulasi penggunaan transaksi keuangan syariah, dan pelatihan penggunaan media edukasi literasi keuangan berbentuk Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) kepada orang tua dan guru PKBM Al-Islam Giwangan.

Pengabdian kepada masyarakat ini merupakan salah satu pilar dari Tri Dharma Pendidikan Tinggi (Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat) dan merupakan kewajiban pengajar yang rutin dilakukan setiap tahun. Ketua PKBM Al-Islam Giwangan Fajar Nur Rochmad dalam sambutannya pada saat pelaksanaan PKM mengatakan bahwa pelatihan yang diadakan oleh Tim Pengabdi memberi manfaat bagi para orang tua dan guru PKBM Al-Islam Giwangan. “Semoga dengan adanya pelatihan dapat meningkatkan literasi keuangan para guru. (Apalagi) dilengkapi dengan praktik penggunaan media pembelajaran tentu sangat bermanfaat,” kata Fajar Nur Rochmad. (edit-fdhl/ekki)

FE UNY Helps MSMEs Improve Online Sales

The Community Services Team (PkM) of UNY, in collaboration with PKK Imogiri, held training and digital marketing assistance on Sunday (29/05). The training is a series of Community Services (PkM) Regional Development under the auspices of the Institute for Research and Community Services (LPPM) UNY. This activity follows last year's service, where the target for assistance is Independent Small and Medium Enterprises (MSMEs) under the auspices of PKK Imogiri Bantul.

This second year Regional Development PkM was held at the Imogiri Village Hall, Bantul, and focused on Optimizing Digital Marketing through Marketplaces. Voettie Wisataone, a lecturer at the Faculty of Economics and the service team, said that this program is a form of concern and scientific service for communities affected by Covid-19.

In her speech, Fadilah Hartati, the head of the TP PKK Imogiri Village, welcomed the activity. The Imogiri PKK team provided the venue and equipment facilities, and invited MSME owners who had been trained last year to sell online.

Prof. Dr. Suranto A.W. as the head of the team also said that this follow-up program aims to increase traffic and online sales turnover. So, MSMEs can still rise even though they were previously hit by the pandemic.

Ulfah Hidayati, the first speaker, explained the importance of having a brand in the business. So, assisted by the vocational Office Administration students, MSMEs got an attractive logo design. Then, Voettie Wisataone, the second speaker from the Faculty of Economics, also explained the steps to optimize online stores to increase potential buyers' visits. Mentoring would continue for the next month via online meeting. (ed:ekki)

Dosen Fakultas Ekonomi UNY Latih Pemasaran Digital UMKM Imogiri

Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) bekerjasama dengan PKK Imogiri gelar pelatihan dan pendampingan pemasaran digital pascapandemi, Minggu (29/05). Pelatihan dan pendampingan tersebut merupakan rangkaian Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Pengembangan Wilayah di bawah naungan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) UNY. Kegiatan tersebut merupakan lanjutan dari pengabdian tahun lalu, di mana target pendampingan adalah Usaha Mandiri Kecil Menengah (UMKM) di bawah naungan PKK Imogiri Bantul.

PkM Pengembangan Wilayah tahun ke-2 ini dilaksanakan di Balai Desa Imogiri Bantul dan fokus pada Optimasi Pemasaran Digital Melalui Marketplace. Voettie Wisataone, dosen Fakultas Ekonomi, sekaligus tim pengabdian menyampaikan bahwa program ini merupakan bentuk kepedulian dan pengabdian keilmuan untuk masyarakat yang terdampak Covid-19.

Dalam sambutannya, Fadilah Hartati, selaku ketua TP PKK Kelurahan Imogiri, menyambut baik kegiatan tersebut. Tim PKK Imogiri menyediakan fasilitas tempat dan peralatan, serta mengundang ibu-ibu pemilik UMKM yang tahun lalu sudah dilatih untuk berjualan online.

Prof. Dr. Suranto A.W. selaku ketua pengabdian juga menyampaikan bahwa program lanjutan ini bertujuan untuk meningkatkan traffic dan juga omset penjualan online. Sehingga, UMKM tetap bisa bangkit walau sebelumnya terhantam badai pandemi.

Ulfah Hidayati, pembicara pertama menjelaskan pentingnya memiliki brand dalam berbisnis. Sehingga, dibantu oleh mahasiswa D4 Administrasi Perkantoran, UMKM mendapatkan desain logo yang menarik. Kemudian, Voettie Wisataone, pembicara kedua dari Fakultas Ekonomi juga menjelaskan langkah-langkah mengoptimasi toko online untuk meningkatkan kunjungan calon pembeli. Pendampingan akan dilanjutkan selama sebulan ke depan dengan menggunakan metode daring. (ed:ekki)

Pages