Merokok menjadi salah satu bentuk kecanduan yang diidap sebagian penduduk Indonesia. Menurut Kementerian Kesehatan Indonesia, pada tahun 2018 setiap perokok di Indonesia rata-rata mengonsumsi 12,3 batang per hari. Selain kecanduan, badan kesehatan dunia WHO menyatakan jutaan perokok juga ternyata memiliki kebiasaan membuang puntung rokok secara sembarangan. Hal ini tentunya berbahaya bagi lingkungan sekitar. Ini mendorong sekelompok mahasiswa UNY untuk berinovasi mengendalikan dan memanfaatkan puntung rokok yang dibuang sembarangan.

Sailendra Pangesti, mahasiswa prodi S1 Akuntansi angkatan 2019, bersama timnya yang terdiri dari Reno Nurdiyanto (Pendidikan Fisika 2017), Musa Beni Ricardo Aruan (Pendidikan Teknik Mekatronika 2018), Enggal Pangestu (Sastra Inggris 2018), dan Machlisatul Qolbiyah (Kimia 2017), bertarung dalam Indonesian Education International Innovative Competition (IEI2C) 2021 yang diselenggarakan 19-20 Juni 2021 lalu.

Membawakan gagasan berjudul "Smart Cigarette Bin: Arduino Based Biopesticide with The Utilization of Cigarette Stub Litter", mereka menempati peringkat 6 dan berhak membawa pulang Gold Medal dalam ajang yang diselenggarakan oleh Indonesian Federation Publisher of Research Innovation (IFPRI) ini. Alat ini dirancang untuk memanfaatkan tembakau yang tersisa dari puntung rokok sebagai biopestisida yang bermanfaat bagi pertanian. (fadhli)

Fahrilla F. S., mahasiswi program studi D4 Administrasi Perkantoran 2019 Fakultas Ekonomi (FE) UNY yang tergabung dalam group akustik 'SansliCoustic' mendapatkan Juara Harapan 3 dalam Acoustic Competition tingkat nasional yang diselenggarakan Dynamic EO, Minggu (6/6) lalu.

Sanslicoustic berhasil menyisihkan 24 grup akustik dari 9 provinsi, 18 kota di Indonesia, di antaranya dari Cirebon, Tasikmalaya, Ciamis, Malang, Surabaya, Tuban, Madiun, Lumajang, Trenggalek, Banyumas, Pekalongan, Kebumen, Yogyakarta, Jambi, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Jambi, Kalimatan Selatan, serta Kepulauan Riau.

Acara dapat disaksikan kembali pada laman

https://www.youtube.com/watch?v=cgepiDG6DtI&t=12160s

Komunitas tari Fakultas Ekonomi (FE) UNY kembali torehkan prestasi dalam ajang lomba tari kreasi tradisional tingkat nasional 'Culfest Competition 2021' yang diadakan oleh Galaksi Maheswari EO, Sabtu (30/5) lalu. Komunitas tari FE UNY merupakan salah satu komunitas kemahasiswaan di FE UNY untuk mewadahi para mahasiswa yang memiliki minat dan bakat dalam dunia tari.

Komunitas tari FE UNY berhasil mendapat Juara 3 dengan tari Biyung Emban yang mampu menyisihkan 63 tim peserta dari berbagai provinsi di antaranya yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Banten, Kalimantan Timur, Riau, Jakarta, Sumatera Barat, dan Lampung. Tari Biyung Emban ini menggambarkan wanita yang berperan menjadi abdi dalem yang menjalankan fungsi sebagai pengasuh anak atau pembantu keluarga. Tarian ini ingin memberikan penghargaan secara khusus kepada para biyung emban yang memiliki fungsi penting layaknya sosok ibu. Hal ini sejalan dengan salah satu tujuan SDGs dalam mendorong kesetaraan gender.

Addien Ismi, anggota komunitas tari FE UNY dari D4 Administrasi Perkantoran mengatakan bahwa ajang ini merupakan wadah mengembangkan minat dan bakat meski di masa pandemi.

Anggota tim :

1. Addien Ismi Fadhilah (D4 Administrasi Perkantoran 2019)

2. Syindi Astuti (S1 Akuntansi 2020)

3. Dewi Anggraini (S1 Akuntansi 2020)

4. Chandra Frianjani (S1 Akuntansi 2019)

5. Avinta Rizki Lestari (D4 Akuntansi 2019)

Acara ini dapat disaksikan kembali pada laman

https://www.youtube.com/watch?v=Eah5_msS5DY%C2%A0%C2%A0%C2%A0

Seseorang kadang silau dengan kehidupan orang lain, terutama yang berkaitan dengan keberhasilan dunia, entah itu fisik, harta, maupun karir. Hal itu membuat dirinya kehilangan kepercayaan diri, minder kala membandingkan dirinya dengan orang lain. Oleh karena itu, penting untuk membangun rasa keyakinan dalam diri. Muhammad Irfan Fauzi (mahasiswa program studi D4 Administrasi Perkantoran 2019) raih Juara 3 lomba video tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Cakrawala EO dalam acara Video Competition 'Self Love Journey: Be the Best Version of Me", Minggu (23/5) lalu.

Dalam video tsb. Irfan mengajak untuk mencintai diri sendiri, karena kita adalah sutradara bagi kehidupan kita sendiri. Kegiatan kompetisi video pendek tingkat nasional diikuti oleh 16 finalis yang berasal dari berbagai universitas sebagai perwakilan dari 5 provinsi di Indonesia, di antaranya yaitu Sumatera Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur.

Acara dapat dilihat kembali pada laman

https://www.youtube.com/watch?v=nQiPRjVzRYo