Mahasiswa FE UNY Lulus Tercepat, Termuda, dan IPK Tertinggi

Wisuda Doktor, Magister, Sarjana dan Diploma Universitas Negeri Yogyakarta periode Februari dilaksanakan pada Sabtu (23/2) di GOR UNY. Pada wisuda kali ini Dwi Novita Sari dari prodi Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi berhasil meraih indeks prestasi tertinggi untuk jenjang S1 yaitu 3,92. Saat ditanya bagaimana gadis kelahiran Purworejo, 2 November 1997 tersebut mencapai indeks prestasi setinggi itu, alumni SMAN 3 Purworejo itu mengaku selalu duduk duduk didepan saat perkuliahan. “Materi lebih jelas diterima dan lebih mudah mengingatnya” kata Novi. Warga Soko, Bagelen, Purworejo tersebut suka belajar pada malam hari dan aktif bertanya pada dosen. Kuncinya adalah pada pengaturan waktu. Putra Legiman dan Yatini tersebut juga aktif di Himpunan Mahasiswa Pendidikan Akuntansi dan mendapat beasiswa bidikmisi.

Mahasiswa yang lulus tercepat dalam wisuda UNY periode ini adalah Santa Permata dari prodi Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi yang berhasil menempuh pendidikan S1 dalam waktu 3 tahun 5 bulan. Menurut gadis kelahiran Klaten, 28 Oktober 1996 tersebut, untuk bisa lulus dalam waktu singkat strategi yang diambil adalah mempercepat pengerjaan skripsinya. Warga Leses, Manisrenggo, Klaten tersebut mengejar waktu dengan mempercepat pengerjaan skripsinya yang telah dimulai pada semester 5. “Pada saat KKN saya sudah bisa ujian skripsi, namun karena menunggu habis teori maka baru bisa dilaksanakan Januari lalu” kata Santa. Alumni SMAN 1 Kalasan tersebut biasa mengambil SKS penuh hingga 24 SKS dan aktif dalam Himpunan Mahasiswa Pendidikan Ekonomi. Indeks prestasi yang dicapai anak pasangan Eko Sudarmono dan Samiyati tersebut mencapai 3,81.

Sedangkan Wiqoyatul Hikmah dari prodi Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi merupakan lulusan termuda dalam wisuda UNY periode ini. Gadis yang lahir di Rembang, 10 Agustus 1998 tersebut berhasil menjadi lulusan termuda wisuda UNY karena berhasil meraih gelar sarjana dalam usia 20 tahun 6 bulan. Alumni MA Al Manar Sedan Rembang tersebut mengisahkan bahwa pada usia 4 tahun sudah masuk SD dan selalu mendapat ranking 1 – 2 saat di bangku Madrasah Aliyah. Selama kuliah, putri Sholeh dan Khotimah tersebut mengambil paket dari jurusan hingga 24 SKS secara runtut sehingga berhasil meraih IPK 3,52. (Dedy)

Tax Center UNY Siapkan Relawan Pajak

Direktorat Jenderal Pajak (DJP) DIY dan Tax Center Fakultas Ekonomi (FE) UNY mengadakan Workshop E-filling, SPT, dan Komunikasi Efektif bagi Relawan Pajak 2019 bertempat di Auditorium FE UNY pada Selasa-Rabu (19-20/2) lalu. Acara ini dibuka langsung oleh WD III FE UNY Dra. Isroah M.Si. Acara ini diikuti oleh 105 relawan pajak, yang dipersiapkan untuk membantu wajib pajak Orang Pribadi dalam melaporkan SPT tahunan di lingkungan UNY, Kantor Pelayanan Pajak, dan Kanwil DJP Daerah Istimewa Yogyakarta. Narasumber pada hari pertama ini adalah Ponty Sya'banto Putra Hutama, S. E., M.Si menyampaikan materi tentang komunikasi efektif dan pengisian SPT.

Narasumber pada kegiatan hari kedua adalah Moh. Fuad , S.T. , M.T. , Kasi Penyuluhan dan Dokumen DJP DIY yang menyampaikan materi tentang pengisian e-Filing. Sesi kedua dilanjutkan dengan simulasi pengisian SPT yang dibersamai Fabianus Tato Krusaido, S.T. , M.T. Kasi Kerjasama dan Humas DJP DIY.

Menurut Tato, mengutip World Giving Index 2017, Indonesia sudah diakui sebagai negara paling dermawan kedua dari 139 negara di dunia ditinjau dari aspek helping stranger, donate money, dan volunteering time.

“Relawan Pajak 2019 nantinya akan membantu di beberapa porsi tugas. Ada relawan yang bertugas melakukan asistensi sejumlah 60%. Sebanyak 20% lagi membantu melakukan kegiatan registrasi. Sedangkan sisanya membantu melakukan pengawasan pengelolaan dan membantu relawan pajak lainnya, serta melakukan fungsi pendukung. Misalnya, asistensi pembuatan email, dukungan peralatan, dan media sosial,” tambahnya. (fadhli/umi)

FE Siapkan Lulusan Melek Dunia Kerja

Setelah menempuh dunia perkuliahan selama empat tahun bagi mahasiswa S1 dan tiga tahun bagi mahasiswa D3, mahasiswa tersebut akan menyandang gelar sarjana sesuai dengan program studi yang mereka jalani. Ketika dunia perkuliahan sudah berakhir, perlu adanya bekal tersendiri bagi mahasiswa yang sudah menyelesaikan tugas akhir dan akan melaksanakan wisuda untuk menghadapi dunia pekerjaan. Fakultas Ekonomi (FE) UNY memberikan kontribusi terhadap kesiapan mahasiswa calon wisudawan untuk memahami dunia pekerjaan melalui pelatihan pengembangan diri dan kiat menembus dunia kerja yang diadakan pada Selasa (19/02) lalu di ruang Auditorium FE UNY pada pukul 08.00 – 12.00 WIB. Acara ini memiliki tema “Mempersiapkan Milenial dalam Menghadapi Dunia Kerja “. Narasumber acara tersebut adalah Noor Fakthurrokhman dan Tantia Hana Putri dari PT Midi Utama Indonesia selaku pemilik usaha Alfamidi. Peserta yang hadir pada acara ini berjumlah 97 mahasiswa dan calon wisudawan.

Pelatihan pengembangan diri dan kiat menembus dunia kerja ini diadakan sejak tahun 2011. Acara ini merupakan acara rutin setiap menjelang wisuda UNY yang diselenggarakan FE UNY. Tujuan diadakannya acara ini untuk membekali calon wisudawan dalam menghadapi dunia pekerjaan. Meskipun target diadakannya acara ini adalah calon wisudawan, namun tidak menutup kemungkinan untuk mahasiswa lain bergabung dalam acara ini.

Lina Nur Hidayati, M.M selaku kepala Humas FE mengatakan bahwa ketika mereka sudah dibekali wawasan seputar dunia kerja, mereka dapat memiliki kepercayaan diri untuk terjun di dunia pekerjaan dan ketika mereka sudah mendapatkan pekerjaan juga bisa berbagi pengalaman untuk yang lainnya. Acara yang rutin diadakan tiap tahun ini tidak hanya mengundang dari perusahaan atau perbankan tetapi alumni dari FE UNY.

Salah satu mahasiswa UNY, Atik berpendapat bahwa acara ini bagus dan relevan dengan kebutuhan mahasiswa. Menurut Atik, dengan diadakannya acara ini mahasiswa dapat lebih tahu bagaimana cara mempersiapkan diri saat wawancara di dunia kerja, membuat CV dan melatih mental saat wawancara. Semoga dengan adanya pelatihan pengembangan diri dan kiat menembus dunia kerja dan membantu mahasiswa untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dan mampu bersaing dengan sarjana yang lain. (Prisca Devina/JK)

Ama dkk. Olah Daun Jambu Biji Jadi Pasta Gigi

Tim UNY meraih Juara Harapan I dalam ajang LKTI LBSK (Lomba Bidang Studi Kimia) di Universitas Tanjungpura, 15-17 Februari lalu. Tim yang diketuai Amaliatul Firdaus (mahasiswa program studi Pendidikan Akuntansi), dan beranggotakan Listika Wibawaning Putri (Pend. Kimia) dan Hendri Wibowo (Pend. Akuntansi) mengusung karya berjudul Djumanji: Inovasi Pengolahan Daun Jambu Biji sebagai Alternatif Pasta Gigi Herbal Pencegahan Bakteri Streptococcus mutans Penyebab Karies Gigi.

Pada babak final, tim UNY bersaing bersama 14 tim finalis lain dari perguruan tinggi se-Indonesia. Ajang karya tulis ilmiah yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Kimia FMIPA Universitas Tanjungpura ini bertemakan “Peran Mahasiswa dalam Mengoptimalkan Sumber Daya Alam Berbasis Green Chemistry Menuju Revolusi Industri 4.0”.

Ama dkk. memanfaatkan kandungan komponen aktif senyawa flavonoid dan tannin menjadi anti plak (karies gigi) yang berkhasiat menghambat tumbuhnya bakteri Streptococcus mutans. Jambu biji merupakan tanaman buah yang banyak  ditemukan di wilayah Indonesia. Salah satu bagian yang belum dimanfaatkan secara maksimal adalah daun jambu biji. Kandungan kimia dari daun jambu biji antara lain saponin, tanin, flavonoid dan alkaloid. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan Mittal, dkk., (2010) diketahui bahwa komponen aktif dari senyawa flavonoid yaitu quercetin 3-orto-alpha-larabinopyranoside (guaijaverin) dan tanin berpotensi sebagai anti plak (karies gigi) yang berkhasiat dalam menghambat pertumbuhan bakteri streptococcus mutans.

UNY Raih Dua Penghargaan di Thailand

UNY berhasil membawa pulang prestasi dari perlombaan IPITEx 2019 yang dilaksanakan di BITEC, Bangkok, Thailand. Bangkok International Intellectual Property, Invention, Innovation and Technology Exposition (IPITEx 2016) adalah Kompetisi Penelitian Internasional yang diselenggarakan oleh National Research Council of Thailand (NRCT) pada 1 - 6 Februari 2019. Thailand Inventors’ Day juga merupakan sebuah wadah internasional yang didirikan untuk memamerkan penemuan dan inovasi potensial dan menarik dari para penemu/inovator internasional. Pameran ini dikenal sebagai Bangkok International Intellectual Property, Invention, Innovation and Technology Exposition (IPITEx). Acara ini dilaksanakan setiap tahun, untuk menciptakan kolaborasi antara inventor/organisasi Thailand dan internasional. Pameran ini dikelompokkan ke dalam dua kategori yaitu Invention and Innovation for Social and Quality of Life dengan sub kategori Medicine and Public Health, Environmental Protection/Energy, dan Educational/Office/ Household Equipment and Material dan kategori Invention and Innovation for Industry dengan sub kategori Food/Cosmetics, Modern Agriculture/Robotics/ Electronics/Automation.

Dalam kesempatan ini perwakilan tim UNY yang diketuai oleh Hanafiah Ali mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial (FIS) UNY dengan anggota tim Fajar Meirani jurusan Pend. Matematika FMIPA, Mohammad Fadly Haj jurusan Manajemen FE, dan Sukarno jurusan Pend. Bahasa Inggris FBS berhasil menyabet dua penghargaan sekaligus yaitu Special Award dari Association of Polish Inventors and Rationalizers, Poland dan Bronze Award dari National Research Council of Thailand (NRCT), Thailand.

Kedua penghargaan ini diraih dalam kategori Invention and Innovation for Social and Quality of Life pada sub kategori Environmental Protection/Energy dengan produk Water Tunnel Clogged Detection Tool to Help a Flood Mitigation (WANGON) yaitu inovasi alat pendeteksi sumbatan/sampah yang ada pada gorong-gorong, dengan sensor yang dapat mengetahui jarak dari benda/sampah yang menyumbat gorong-gorong tersebut.

Ali mengungkapkan, mereka memilih WANGON karena permasalahan sering terjadinya penyumbatan pada gorong-gorong yang menyebabkan banjir. Belum adanya alat dalam membantu permasalahan ini membuat orang harus memeriksa langsung ke dalam gorong-gorong dan tentunya tidak efektif. “Ketiadaan alat yang dapat membantu mendeteksi sampah dalam gorong-gorong membuat kami berfikir untuk menciptakan inovasi alat WANGON ini,” terangnya.

Perlombaan IPITEx 2019 ini diikuti oleh total 443 tim peneliti dari 25 negara di seluruh dunia yang berkumpul dan berkompetisi untuk memamerkan inovasi sesuai dengan kategori dan fokus keilmuan dari masing-masing peserta. “Alhamdulillah berkat kerja keras usaha dari tim UNY maka prestasi ini bisa dicapai. Dengan tercapainya prestasi ini diharapkan dapat memacu kreativitas dan inovasi dari seluruh mahasiswa UNY untuk selalu berkontribusi dalam mencapai prestasi terutama di kancah internasional,” tutup Ali. (fadhli)

Ali Muhson Kembangkan Asesmen Autentik Pembelajaran Ekonomi

Dosen Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi (FE) UNY Ali Muhson, M.Pd ditetapkan sebagai Doktor ke-452 Program Pascasarjana dan Doktor ke-217 bidang Penelitian dan Evaluasi Pendidikan setelah berhasil mempertahankan Disertasinya yang berjudul "Model Asesmen Autentik dalam Pembelajaran Ekonomi di Sekolah Menengah Atas" di hadapan dewan penguji. Dalam ujian terbuka doktor dan pelepasan doktor ke-452 pada Rabu (30/1) lalu, bertindak selaku penguji utama Prof. Nahiyah Jaidi, Penguji Prof Badrun Kartowagiran, Promotor Prof Zamroni, Ko-Promotor Sumarno, Ph.D, Sekretaris Penguji Dr. Heri Retnawati, dan Ketua Penguji Prof. Marsigit.

Ali Muhson menyusun model asesmen autentik pembelajaran ekonomi untuk mengukur kemampuan peserta didik melalui empat aspek yaitu proses pembelajaran, pengetahuan, sikap, dan perilaku. Model asesmen ini dikembangkan dengan mengacu pada komponen penliai yang diperlukan dalam mengukur proses dan hasil belajar ekonomi. Untuk aspek proses pembelajaran diukur dari tiga konstruk, yakni kegiatan tatap muka, diskusi, dan pengerjaan tugas. Instrumen yang dikembangkan berupa tes situasional dengan jumlah alternatif jawaban ebanyak empat buah.

Aspek pengetahuan ekonomi yang diukur adalah pengetahuan tentang konsep dasar ekonomi yang meliputi pengertian ilmu ekonomi, masalah ekonomi (kelangkaan dan kebutuhan yang relatif tidak terbatas), pilihan dan skala prioritas, kebutuhan dan alat pemuas kebutuhan, biaya peluang, serta motif dan prinsip ekonomi. Instrumen yang dikembangkan berupa tes objektif dengan lima alternatif jawaban. Jumlah butir yang dikembangkan untuk aspek ini sebanyak 18 butir.

Aspek sikap diukur dari empat konstruk, yaitu kejujuran, kemandirian, kedisiplinan, dan tanggung jawab. Instrument yang dikembangkan berupa tes situasional dengan jumlah alternatif jawaban sebanyak tiga buah. Jumlah butir pertanyaan yang dikembangkan adalah 12 butir pertanyaan dengan rincian konstruk kejujuran 2 butir, kemandirian 5 butir, kedisiplinan 3 butir, dan tanggung jawab 4 butir.

Aspek perilaku diukur dari empat konstruk, yaitu hemat/efisien, kreatif, kerja keras, dan tidak konsumtif. Instrumen yang dikembangkan berupa tes situasional dengan jumlah alternatif jawaban sebanyak tiga buah. Dengan model tersebut, diharapkan hasil penilaian dapat menggambarkan secara komprehensif performance peserta didik.

Asesmen autentik ini lantas diujicobakan ke 6 sekolah di Kabupaten Bantul melibatkan 6 guru dan 528 siswa. Hasil asesmen menunjukkan, tingkat pencapaian yang paling rendah dilihat dari empat aspek yang diukur di atas adalah pada penguasaan pengetahuan, sedangkan aspek perilaku termasuk dalam kategori baik. Ali berharap, potret yang dihasilkan dari asesmen autentik ini dapat dimanfaatkan untuk merancang proses pembelajaran, khususnya merancang feedback untuk mengatasi kesulitan belajar yang dialami peserta didik. Dengan demikian, kemampuan peserta didik diharapkan lebih berkembang secara optimal. (fadhli)

Novita Cetak IPK 3,92 Dalam 3,5 Tahun

Fakultas Ekonomi (FE) UNY meluluskan 38 orang pada upacara Yudisium Periode Januari, Rabu (23/1) lalu. Peserta yudisium terdiri dari 27 orang S1 Kependidikan, 4 orang S1 Non Kependidikan, dan 3 orang Program D3. Upacara Yudisium dihadiri oleh para peserta yudisium, pejabat dekanat, serta para ketua jurusan dan program studi (prodi) di lingkungan FE UNY. Sebagaimana dilaporkan Wakil Dekan II Nurhadi, MM, pada yudisium kali ini terdapat 7 orang yang meraih predikat Dengan Pujian. Peraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi adalah Dwi Novita Sari dari prodi Pendidikan Akuntansi.

Dwi Novita Sari merupakan peraih Bidikmisi yang diterima di UNY melalui jalur SNMPTN pada 2015 lalu. Putri kedua dari dua bersaudara pasangan Legiman (45 tahun) dan Yatini (41) ini berhasil meraih IPK nyaris sempurna, 3,92 dengan masa studi hanya 3,5 tahun saja. Bapaknya memang hanya seorang petani, dan ibunya berdagang di pasar setiap pagi. Tetapi mereka selalu mendorong kedua anaknya mendapatkan pendidikan yang baik.

Terbukti, Novita cukup berprestasi semasa di SMA. Dirinya menjadi juara umum IPS saat kelulusan. Berkat nilai rapot yang baik, Novita memutuskan kuliah di UNY. “Kakak saya juga lulusan UNY, dan sekarang sudah bekerja di Purworejo,” ungkap Novita.

Keterampilan kepemimpinannya dia asah di Himpunan Mahasiswa (Hima) DIKSI dengan menjabat sebagai Sekretaris pada 2017-2018 kemarin. Selain itu, Novita juga menjadi Admin pada pelatihan Brevet yang diadakan oleh fakultas. Terakhir, kini dia menjadi petugas di Call Center SBMPTN 2019.

Untuk mempersingkat masa studi, Novita mengambil semester pendek dan berusaha selalu menjaga IPK tetap tinggi agar bisa mengambil jumlah SKS yang lebih banyak di semester berikutnya. Tak lupa, Novita juga rajin menjaga salat tahajud dan meluangkan waktu untuk membaca di malam hari. “Saya biasanya tidur di awal waktu, kemudian bangun di sekitar jam 11 untuk belajar sedikit, lalu tidur lagi dan bangun sebelum subuh,” terang pengagum salah satu Guru Besar FE UNY Prof. Sukirno ini.

Semasa kuliah, Novita berhasil mencatatkan prestasi saat meraih Silver Medal bersama timnya di ajang International Invention and Innovative Competition (InIIC) Series 2 2017 di Cameron Highland, Pahang, Malaysia, November 2017 lalu. Saat itu, timnya membuat karya aplikasi pelatihan haji berbasis Virtual Augmented Reality (VAR) dan bisa diunduh di Playstore.

Bagi Novita, manajemen waktu adalah hal penting. Terbukti, dengan manajemen waktu yang baik, Novita bisa lulus dengan cepat. “Apalagi untuk mahasiswa yang aktif berorganisasi, mereka harus pintar mengatur waktu,” tambah gadis lulusan SMA N 3 Purworejo yang berencana melanjutkan S2 dan menjadi dosen ini. (fadhli)

Ormawa Asah Karakter Kepemimpinan

Menjadi pengurus organisasi kemahasiswaan (ormawa) adalah salah satu gerbang meraih masa depan yang lebih cerah. Karena melalui pengalaman yang didapatkan di organisasi, mahasiswa bisa mendapatkan berbagai keterampilan yang berguna di masa depan, di antaranya, kepemimpinan, kemampuan negosiasi, dan komunikasi antar pribadi. Dekan Fakultas Ekonomi (FE) UNY Sugiharsono mengungkapkan dalam sambutannya di acara Pelantikan Pengurus Ormawa Jumat (11/1) lalu, terlibat dalam kegiatan kemahasiswaan akan mengasah mahasiswa untuk lebih bertanggung jawab.

“Ada pertanggungjawaban moral saat mengurus sebuah organisasi mahasiswa. Kalau ditotal, ada dana rakyat senilai lebih dari 500 juta rupiah. Jadi, pengelolaan ormawa harus menerapkan kehati-hatian dan kecermatan,” terang Sugiharsono.

Sugiharsono melanjutkan, pengurus ormawa di tahun sebelumnya telah bekerja keras dan berkorban banyak hal. “Prestasi di tahun 2018 juga menggembirakan, banyak prestasi yang diraih. Bagi pengurus 2019, ini menjadi landasan berpijak untuk berprestasi lebih baik, dan ini sudah ditandai dengan jumlah proposal PKM yang lolos didanai lebih banyak dari fakultas lainnya,” tambahnya.

Dalam periode 2019 ini, Anzal Yomas Navian dan Abdullah A. Hasan, keduanya dari Prodi Akuntansi, terpilih sebagai Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FE UNY. Satrio Priambodo (Pend. Akuntansi 2016) dan Chery Kurnia Faradila (Pend. Adm. Perkantoran 2016) berturut-turut menjadi Ketua dan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) FE UNY. Selain itu, juga terpilih pengurus harian untuk ormawa fakultas lainnya seperti UKMF Kristal, UKMF Inspire, UKMF Al Fatih, dan Himpunan Mahasiswa Jurusan, serta pemberian penghargaan kepada pengurus ormawa fakultas periode 2018 (fadhli)

FE Peduli UMKM

Ada yang unik pada pekan terakhir ujian akhir semester gasal lalu. Sejumlah pedagang tampak mengisi ruang-ruang di sekitaran gazebo Fakultas Ekonomi (FE) UNY. Ada yang menjual makanan, ada pula yang menjajakan busana dan aksesoris. Di sekelilingnya tampak pula mahasiswa mengerumuni. Mereka beramai-ramai membeli apa yang dijajakan oleh para pedagang tersebut. Di sudut lain, beberapa mahasiswa juga bergerombol. Salah satu di antaranya mencatat, satu orang lagi dengan hati-hati menghitung uang dan memberikannya kepada mahasiswa lainnya.

Dosen Program Studi Akuntansi Endra Murti Sagoro menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan akhir semester mata kuliah Akuntansi UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah). “Mahasiswa semester tiga ini diajak untuk membantu pelaku usaha mikro mengembangkan usahanya. Mereka mendatangkan sendiri pelaku usaha yang ada di dekat mereka, lalu terkumpullah 5-6 pelaku usaha ini,” terang Endra.

Ketua Kelas menjadi ATM berjalanPara mahasiswa diarahkan untuk menabung selama satu semester lalu. Mereka lantas mengumpulkannya kepada ketua kelas. Dari uang yang terkumpul tersebut, tiap mahasiswa bebas membelanjakan sesuai saldo yang dimiliki masing-masing.

“Ketua kelas berfungsi seperti mesin ATM berjalan. Para mahasiswa bisa mengambil uangnya dari ketua kelas dan ketua kelas akan melakukan pencatatan. Mereka dipersilakan menghabiskan atau menyisakan saldonya. Seluruh sisa saldo nantinya akan dijadikan dana untuk membantu UMKM,” tambah Endra. (fadhli)

Ngaji itu Penting

Jelang pergantian tahun, Fakultas Ekonomi (FE) UNY mengadakan pengajian dan penyerahan santunan. Acara ini dihadiri oleh para dosen, karyawan, dan perwakilan mahasiswa dari pengurus organisasi kemahasiswaan. Di samping itu, acara juga dihadiri para tamu undangan yang terdiri dari para purna karya dan duafa penerima santunan. Kegiatan pembinaan rohani dipandu oleh pengasuh Panti Asuhan Sayyidina Ali Ust. Jumali Nur Ridho.

Wakil Dekan II Nurhadi MM dalam sambutannya mewakili Dekan mengungkapkan bahwa kegiatan pembinaan rohani di fakultas merupakan salah satu penunjang visi UNY yaitu ketaqwaan. “Intelektual memang penting. Tetapi intelektual saja tidak menjamin hidayah. Hidayah harus diusahakan,” ujarnya.

Dalam paparannya, Ust. Jumali mendorong para hadirin untuk mau mengaji. “Ngaji itu penting. Sesibuk apapun, kalau dia mau ngaji, itu tanda dia masih cinta Alquran dan Hadis,” jelasnya.

Jumali yang juga menjadi pengelola Museum Vredeburg ini menambahkan, dunia pendidikan adalah ladang amal jariyah. “Guru adalah profesi yang mulia. Mulut yang kecil dan mungil ini, kalau digunakan untuk mendidik, bisa mendatangkan kebaikan yang banyak. Tetapi juga harus dijaga sungguh-sungguh. Jika tidak, akan mendatangkan petaka, tidak hanya untuk dirinya, tetapi juga orang lain,” tambah Jumali.

Kegiatan pembinaan rohani ini rutin diadakan oleh fakultas setiap dua bulan sekali. Pada kali ini, santunan diserahkan oleh Ketua Senat FE UNY, Prof. Suyanto, Ph.D. kepada 20 penerima santunan. (fadhli)

Pages