SDGs #9 Industri Inovasi dan Infrastruktur

FEB UNY Dorong UMKM Pulewulung Berdaya Saing Lewat Pelatihan Digital

Tim Pengabdian kepada Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNY yang dipimpin oleh Dr. Naning Margasari, M.Si., M.B.A., bersama dosen anggota tim Musaroh, M.Si., Nindya Nuriswati Laili, M.Sc., Bintang Lazuardi Benteng Buana Muslim, M.M., dan Tsania Ayu Rohani, M.B.A., melaksanakan kegiatan pelatihan di Desa Wisata Pulewulung, Bangunkerto, Kapanewon Turi, Kabupaten Sleman. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari hasil observasi sebelumnya, sehingga materi yang diberikan benar-benar menyesuaikan kebutuhan UMKM setempat.

Acara diawali dengan sambutan Ketua Tim, Dr. Naning Margasari, yang menegaskan pentingnya peningkatan kapasitas UMKM agar lebih siap menghadapi persaingan di era digital. Sambutan juga diberikan oleh Dukuh Pulewulung, Irham Hidayat, yang berharap kegiatan ini dapat membantu UMKM desa wisata dalam memperkuat identitas produk sekaligus mendorong pengembangan usaha secara berkelanjutan.

Peserta kegiatan terdiri dari para pemilik UMKM kuliner yang menjadi salah satu daya tarik utama Desa Wisata Pulewulung. Mereka mendapatkan materi terkait pemasaran digital melalui marketplace, pencatatan keuangan dengan aplikasi SIAPIK dari Bank Indonesia, fotografi produk dan desain poster, serta pembuatan konten promosi. Tidak hanya menghadirkan dosen, kegiatan ini juga melibatkan mahasiswa FEB UNY yang turut mendampingi peserta dalam praktik langsung, mulai dari penggunaan aplikasi hingga simulasi pembuatan konten digital. Kolaborasi ini menambah dinamika pembelajaran sekaligus memperkuat pengalaman lapangan bagi mahasiswa.

Kegiatan ini disambut positif oleh para pelaku UMKM. Salah satu peserta, Ibu Siti, menyampaikan bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat bagi usahanya. “Kami sangat terbantu. Selama ini promosi masih sederhana, tetapi sekarang kami bisa memasarkan produk lewat marketplace dan membuat foto produk yang lebih menarik. Semoga kegiatan seperti ini terus berlanjut,” ungkapnya.

Melalui kegiatan bertema “Pelatihan Pemasaran Online dan Penguatan Identitas Visual bagi UMKM Pulewulung, Turi Sleman”, FEB UNY menegaskan komitmennya untuk mendukung pemberdayaan UMKM lokal. Harapannya, pelatihan ini mampu mendorong UMKM di Pulewulung agar lebih optimal dalam memanfaatkan teknologi digital, memperkuat citra produk, serta meningkatkan daya saing usaha di tengah pasar yang semakin kompetitif.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini juga selaras dengan poin-poin Sustainable Development Goals (SDGs). Peningkatan kapasitas UMKM melalui literasi digital dan manajemen usaha mendukung SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) serta SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi). Inovasi dalam pemasaran digital dan penguatan identitas visual UMKM sejalan dengan SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur). Selain itu, kolaborasi antara dosen, mahasiswa, dan masyarakat menunjukkan praktik nyata SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan) dalam membangun keberlanjutan ekonomi lokal berbasis desa wisata. (ndy)

Peneliti FEB UNY Ungkap Kesenjangan Adopsi AI di UMKM Yogyakarta

Penelitian terbaru tim dosen FEB, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) mengungkap peta kesenjangan adopsi Artificial Intelligence (AI) di kalangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Temuan ini menyoroti potensi besar sekaligus tantangan serius dalam mendorong UMKM menuju model bisnis berkelanjutan.

Kota Lebih Siap, Daerah Pinggiran Masih Tertinggal

Hasil riset menunjukkan bahwa UMKM di Kota Yogyakarta berada di posisi paling siap mengadopsi AI. Akses infrastruktur digital yang lebih baik serta ekosistem bisnis perkotaan membuat pelaku usaha lebih cepat mengintegrasikan teknologi cerdas dalam aktivitas bisnis.

Di sisi lain, UMKM di Sleman juga relatif adaptif karena dekat dengan pusat pendidikan tinggi dan ekosistem startup. Sementara itu, Bantul menonjol di sektor kriya dan kuliner tradisional, namun adopsi AI masih terbatas pada penggunaan teknologi dasar.

Gunungkidul memperlihatkan kondisi yang heterogen. Sebagian UMKM di sektor wisata mulai memanfaatkan teknologi digital, tetapi banyak pelaku usaha tradisional masih tertinggal karena keterbatasan akses internet. Adapun Kulon Progo memiliki kekuatan di sektor pertanian, namun tingkat adopsi AI masih rendah akibat minimnya infrastruktur digital.

Potret UMKM dan Tantangan Digitalisasi

Temuan riset juga menegaskan bahwa literasi digital masih menjadi kendala utama bagi pelaku UMKM. Banyak pengusaha kecil belum mampu memanfaatkan data pelanggan, merancang strategi pemasaran digital, atau mengoptimalkan layanan berbasis teknologi.

Menurut tim peneliti, kesenjangan adopsi ini berpotensi memperlebar jurang antara UMKM perkotaan dan pedesaan. Jika tidak segera diatasi, UMKM di daerah dengan keterbatasan teknologi bisa semakin tertinggal dalam persaingan pasar.

“Artificial Intelligence bukan sekadar teknologi, melainkan katalis yang mampu mengubah wajah UMKM Indonesia menjadi lebih efisien, inklusif, dan kompetitif,” ujar Dr. Sutirman, selaku Ketua Peneliti.

Harapan Peneliti

Penelitian ini merekomendasikan perlunya dukungan konkret bagi UMKM di daerah berupa peningkatan literasi digital, perluasan infrastruktur, dan pendampingan penerapan teknologi. Dengan intervensi yang tepat, AI diyakini dapat membuka peluang pasar yang lebih luas, termasuk akses ke ranah global.

“UMKM lokal punya potensi besar. Dengan dukungan teknologi cerdas, mereka bukan hanya mampu bertahan, tapi juga tumbuh di tengah kompetisi global,” tambah tim peneliti. (uys)

 

FEB UNY Dukung Pemberdayaan UMKM Magelang Lewat Pelatihan Keuangan dan Pemasaran Digital

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Yogyakarta (FEB UNY) menunjukkan komitmennya dalam pemberdayaan masyarakat melalui program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM). Kali ini, program ditujukan bagi pengurus dan anggota Fatayat NU Kabupaten Magelang dengan fokus pada peningkatan kapasitas Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di bidang pengelolaan keuangan dan pemasaran digital.

UMKM berperan penting sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia. Namun, banyak pelaku usaha masih menghadapi kendala serius, khususnya dalam pengelolaan keuangan dan pemasaran. Permasalahan umum muncul karena pencatatan usaha yang tidak terstruktur, pencampuran keuangan pribadi dengan usaha, serta keterbatasan dalam penyusunan laporan sederhana. Hal ini membuat pelaku usaha kesulitan mengukur kinerja maupun mengakses pembiayaan legal. Di sisi lain, kemampuan memanfaatkan teknologi digital juga masih rendah. Banyak UMKM belum memahami strategi branding, pembuatan konten, maupun pemanfaatan marketplace, padahal pemasaran digital menjadi kunci agar produk lokal lebih dikenal luas.

Menjawab tantangan tersebut, tim dosen FEB UNY menggelar pelatihan pada 19 Juli 2025 di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Peserta dibekali dua keterampilan utama. Pertama, literasi keuangan usaha yang mencakup pencatatan sederhana, pengelolaan arus kas, hingga akses pembiayaan legal. Materi ini disampaikan oleh Lina Nur Hidayati, M.M., dan Muniya Alteza, M.Si. Kedua, keterampilan pemasaran digital meliputi pemanfaatan media sosial, strategi branding, serta penggunaan marketplace, yang disampaikan oleh Arum Darmawati, M.M., dan Mahendra Ryansa Gallen G.P., M.Sc.

Kegiatan ini terlaksana melalui kolaborasi dengan Fatayat NU Kabupaten Magelang. Dukungan pengurus serta antusiasme peserta tampak dari diskusi aktif dan praktik langsung, baik dalam pencatatan keuangan maupun pembuatan konten digital. Ketua tim pengabdian, Dr. Penny Rahmawaty, M.Si., menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar pelatihan, tetapi langkah strategis menyiapkan UMKM Magelang lebih adaptif terhadap perubahan zaman. “Kami berharap ilmu yang diperoleh dapat langsung diterapkan sehingga usaha lebih maju dan berdaya saing. Sinergi dengan Fatayat NU membuktikan pentingnya kolaborasi perguruan tinggi dan organisasi masyarakat dalam membangun kemandirian ekonomi,” ujarnya.

Selain itu, pihak Fatayat NU berharap agar kerja sama dapat terus berlanjut dan memberi manfaat berkelanjutan. Kegiatan ini melibatkan dosen FEB UNY, yaitu Dr. Penny Rahmawaty, M.Si., Lina Nur Hidayati, M.M., Arum Darmawati, M.M., Muniya Alteza, M.Si., dan Mahendra Ryansa Gallen G.P., M.Sc., serta dukungan mahasiswa yang berperan dalam teknis pelatihan dan pendampingan. Kehadiran mahasiswa menjadi sarana pembelajaran lapangan sekaligus memperkuat interaksi dengan peserta.

Melalui kegiatan ini, FEB UNY kembali menegaskan perannya sebagai institusi pendidikan yang hadir untuk masyarakat. Pemberdayaan UMKM di Magelang diharapkan mampu meningkatkan kemandirian ekonomi berbasis potensi lokal sekaligus memperkuat kontribusi UMKM dalam pembangunan nasional.

Kegiatan pelatihan ini juga mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Peningkatan literasi keuangan dan keterampilan pemasaran digital sejalan dengan SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) dan SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi). Pemanfaatan teknologi digital serta penguatan daya saing UMKM mendukung SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur), sementara kolaborasi antara perguruan tinggi, organisasi masyarakat, dan pelaku UMKM mencerminkan praktik nyata SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan). (lnh)

Pages