Senam Massal dan Pencanangan Dies FE UNY ke-3

Dies Fakultas Ekonomi (FE) UNY yang ketiga dicanangkan secara sederhana, Jumat (6/6) lalu. Bertempat di Taman Parkir FE UNY, lebih dari 400 civitas akademika yang terdiri dari mahasiswa, dosen, karyawan, jajaran dekanat, hingga Dharma Wanita FE UNY melangsungkan pencanangan tersebut, bersamaan dengan Senam Massal dan Lomba Senam antar unit dan jurusan di FE UNY. FE UNY akan secara resmi melangsungkan upacara Dies Natalisnya pada 21 Juni 2014 mendatang. Namun sebelum upacara tersebut, beberapa agenda akan diadakan untuk memeriahkan. Wakil Dekan III, Siswanto, M.Pd., selaku Ketua Panitia Dies FE ke-3 ini memberikan laporannya di depan para peserta. “Dies adalah peristiwa yang rutin dan tidak terbendung, pasti akan kita lewati. Tak lupa, kita harus bersyukur karena telah memasuki usia yang ketiga. Dalam suasana yang sederhana ini, hendaknya menjadi sarana refleksi dan menjadi pelajaran untuk berkembang lebih baik di masa mendatang. Saya mengajak kita semua untuk melakukan kilas balik apa yang sudah kita lakukan selama 3 tahun ini untuk melangkah ke depan,” pesannya.

Siswanto menambahkan, Dies tahun ini menekankan pada tema khusus yang diharapkan lebih meningkatkan kreativitas segenap civitas akademika dalam berkarya. “Pada Dies tahun ini, kita mengangkat tema “Memantapkan Ekonomi Kerakyatan dan Kewirausahaan yang Berkarakter Menuju Indonesia Kreatif,” ujarnya.

Sementara itu, Dekan Dr. Sugiharsono, M.Si menghimbau segenap warga FE UNY untuk terus memberikan kontribusi terbaiknya bagi bangsa. “Pada Dies yang ketiga ini, kita harus lebih banyak lagi berkarya. Berikan prestasi terbaik kita. Jadikan momen ini untuk meningkatkan semangat kita dalam membangun perekonomian bangsa Indonesia,” tegas Sugiharsono.

Dalam kesempatan tersebut, segenap jajaran dekanat melepas balon tanda dicanangkannya peringatan Dies Natalis FE UNY yang ketiga. Para peserta mengikuti senam massal yang menghadirkan instruktur dari Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) UNY yang sekaligus bertindak sebagai juri dalam lomba senam. Keluar sebagai Juara 1 dari Himpunan Mahasiswa Pendidikan Akuntansi (Hima Diksi), Juara 2 Hima Pend. Ekonomi, dan Juara 3 dari kelompok dosen FE UNY. (fadhli)

Kunjungan UiTM Malaysia ke FE UNY

Berbagai kondisi yang terjadi di dunia turut mempengaruhi ekonomi dunia. Perubahan iklim, situasi politik, dan perkembangan teknologi memaksa entitas bisnis untuk pintar-pintar mengatur strategi. Hal ini dikarenakan perubahan yang terjadi akan membawa risiko-risiko yang secara tidak langsung berdampak terhadap bisnis. Dalam pengaturan strategi ini, tentu akan sangat membutuhkan keahlian di bidang manajemen. Ilmu manajemen memiliki peran penting agar perusahaan tetap berjalan lancar di berbagai kondisi yang melingkupi, sembari mengantisipasi risiko yang mungkin akan dijumpai di masa mendatang. Demikian sebagaimana dipaparkan Setyabudi Indartono, Ph.D, dalam Seminar tentang “Strategic Management towards Global Inspiration” di Ruang Sidang Dekanat Fakultas Ekonomi (FE) UNY, Senin (2/6). Seminar ini diikuti 50 peserta yang terdiri dari mahasiswa dan dosen pendamping dari Universitas Teknologi MARA (UiTM), Malaysia serta mahasiswa Jurusan Manajemen FE UNY.

Dekan FE UNY, Dr. Sugiharsono, M.Si mengatakan dalam sambutannya, FE UNY merupakan fakultas termuda di UNY. “FE UNY baru berdiri tiga tahun pada 22 Juni nanti. FE UNY memiliki delapan program studi yang terdiri dari program studi kependidikan dan non kependidikan,” terangnya. “Tapi ternyata, masyarakat lebih meminati program studi non kependidikan. Akuntansi dan Manajemen termasuk program studi paling favorit di UNY dengan pendaftar pada tahun 2014 mencapai lebih dari tujuh ribu orang,” lanjutnya.

Selain dalam rangka mengikuti seminar, rombongan dari negeri jiran bertandang ke UNY juga dalam rangka mengenal lebih jauh perguruan tinggi di Yogyakarta serta menjalin silaturrahim dengan UNY. “Kami berkunjung ke sini untuk lebih tahu universitas-universitas yang ada di Yogya. Selain itu, kami juga ingin belajar mengenai global issues on strategic management. Kami harap ada kolaborasi lebih lanjut untuk mengembangkan kedua belah pihak dan negara,” ujar pimpinan rombongan UiTM Assoc. Prof. Dr. Norzanah bt Mat Nor dengan logat Melayu kental.

Setyabudi Indartono selaku pembicara tunggal dalam seminar tersebut menyoroti masalah strategi bisnis dalam menghadapi berbagai risiko yang diakibatkan situasi dunia. Penyandang gelar doktor di bidang sumber daya alam dari National Central University, Taiwan, ini menjelaskan, dunia saat ini sedang mengalami banyak masalah. “Sebagaimana dimuat dalam laporan Global Risks Report 2013, dunia mengalami kegagalan finansial sistemik, kegagalan terhadap adaptasi perubahan iklim, kegagalan pemerintahan, dan lain-lain. Semua perusahaan harus bisa menyesuaikan diri dengan keadaan tersebut,” terangnya.

“Jangan menilai kompetitor kita hanya dari strategi yang biasa dijalankannya. Ini karena terkadang short term opportunities bisa mengubah cara bertindak seseorang,” lanjutnya. “Kita juga terkadang harus berubah untuk menyesuaikan diri dengan situasi sampai pada batas-batas tertentu. Perilaku-perilaku perubahan ini melingkupi tiga macam area dalam konteks keberterimaan, yaitu accepted area, tolerance area, dan rejected area,” tambahnya menjelaskan grafik di layar proyeksi.

Seminar ini merupakan kerjasama antara Arshad Ayub Graduate Business School (AAGBS) of Universiti Teknologi MARA Malaysia dan Management School of Yogyakarta State University, Indonesia. Setyabudi Indartono yang juga merupakan Ketua Jurusan Manajemen FE UNY menjadi pembicara tunggal dalam seminar tersebut. Para mahasiswa dari UiTM tampak antusias mengajukan beberapa pertanyaan kepada narasumber. “Nobody’s perfect, but it is also good to be perfectionist, tidak ada orang yang sempurna, tapi tidak ada salahnya juga untuk selalu berusaha perfeksionis,” tutup Norzanah menyimpulkan hasil seminar. (fadhli)

Pelepasan Lulusan di FE UNY: Berikan Kontribusimu untuk Negara

Dalam bulan Mei ini, UNY melangsungkan hajatan besarnya. Tanggal 21 Mei 2014 lalu UNY tepat berusia emas, 50 tahun. Momen ini tentu menggembirakan para civitas akademika UNY, tak terkecuali para lulusan. Jumat (30/05) lalu, Fakultas Ekonomi (FE) UNY melepas sebanyak 147 lulusannya kembali ke pelukan orang tua masing-masing. Bertempat di Auditorium FE UNY, acara ini mempertemukan jajaran dekanat FE UNY, para dosen, dan karyawan, dengan para lulusan yang akan diwisuda pada 31 Mei 2014 dan para orang tua. Selain pelepasan lulusan, acara ini juga diramaikan dengan pertunjukan tari Bambangan Cakil yang dibawakan mahasiswa UNY dan pemberian penghargaan kepada dua mahasiswa berprestasi periode Maret-Mei ini.

Nilam Pamularsih, lulusan dari Program Studi (Prodi) Pend. Akuntansi Kelas Internasional peraih IPK 3,82 mendapatkan kesempatan menyampaikan sambutannya mewakili segenap lulusan periode Mei tersebut. “Sangat membanggakan bisa lulus di saat UNY sedang merayakan Dies Emasnya. Semoga kita para lulusan pun menjadi emas-emas yang baik di tengah masyarakat,” harapnya.

Sementara itu, Mujio Wahyudiharjo yang menyampaikan sambutan mewakili pihak orang tua merasa bangga dapat menjadi salah satu bagian dari UNY. “Kami berterima kasih kepada UNY yang telah menjadi tempat belajar putra-putri kami. Kami juga berterima kasih kepada teman-teman Nilam, yang sudah menjadi teman belajar selama kuliah di UNY. Proses belajar memang seringkali pahit, tetapi buah dari perjuangan tersebut amatlah manis,” ujarnya.

Dalam sambutannya, Dekan FE Dr. Sugiharsono, M.Si mengungkapkan kebahagiaannya kepada para lulusan. “Selamat kepada para alumni FE UNY. Sekarang Anda bisa melanjutkan studi, atau mendapatkan pekerjaan, atau bahkan menciptakan pekerjaan,” ujarnya. Sugiharsono juga berpesan untuk terus memberikan manfaat kepada orang lain. “Kami akan merasa bangga bila para alumni bisa memberikan kontribusinya kepada negara dan bangsa ini. Minimal, berikanlah kontribusi dan nilai lebih kepada keluarga Anda,” pesannya.

Sementara itu, penghargaan mahasiswa FE UNY pada periode Maret-Mei ini diberikan kepada dua mahasiswa. Siti Maesyaroh, mahasiswi jurusan Manajemen 2011, berhasil menjadi Juara I dalam ajang Musabaqoh Tilawatil Quran UNY 2014 cabang Musabaqoh Karya Tulis Al Quran (MKTA). Sedangkan Fahmi Nediyansyah (Pend. Administrasi Perkantoran 2011) beserta timnya berhasil menjadi Juara II di ajang yang sama untuk cabang Musabaqoh Fahmil Quran (MFQ). Selamat! (fadhli)

Lulusan FE UNY Harus Kembangkan Sikap Corporateness

Sebanyak 41 orang yang terdiri dari 18 orang S1 Kependidikan, 17 orang S1 Non Kependidikan, dan 6 orang dari Program D3 dinyatakan lulus dalam upacara yudisium Fakultas Ekonomi (FE) UNY periode 30 Mei 2014, Jumat kemarin. Bertempat di ruang Auditorium FE UNY, para peserta yudisium serempak membacakan Prasetya Alumni dipimpin Ermawati Rahma Yudhianingsih, peraih IPK tertinggi dari Program Studi (Prodi) Pendidikan Administrasi Perkantoran jenjang S1. Yudisium tersebut dihadiri jajaran dekanat, kabag, kasubag, serta para kaprodi dan kajur di lingkungan FE UNY. Dalam yudisium periode ini, sebanyak 16 orang meraih predikat Dengan Pujian, sedangkan sisanya sebanyak 25 orang atau 60,98 % meraih predikat Sangat Memuaskan.

Menggantikan Dekan, Wakil Dekan I Prof. Dr. Moerdiyanto, M.Pd., M.M. memberikan arahan kepada seluruh peserta yudisium agar senantiasa mengembangkan kompetensinya. “Para lulusan harus terus mengembangkan profesionalitas sesuai dengan bidang keahlian masing-masing. Ini bukanlah terminal akhir, melainkan awal dari tahapan yang baru dalam kehidupan,” harapnya. Selain itu, Moerdiyanto juga menambahkan, para lulusan harus bisa beradaptasi dengan lingkungan yang baru kelak. “Kembangkan sikap corporateness, jadilah pribadi yang pandai menyesuaikan diri dengan lingkungan, bukan memaksakan lingkungan yang berubah demi diri kita, “lanjutnya.

Pujian tentu pantas dilayangkan pada dua peserta yudisium dengan raihan IPK tertinggi periode tersebut, yaitu Ermawati Rahma Yudhianingsih (Pendidikan Administrasi Perkantoran S1) dan Nujumun Niswahyuning Pamungkas (D3 Akuntansi). Mereka berdua sudah menunjukkan diri mampu menjadi yang terbaik. Erma, demikian panggilannya, merupakan alumni SMA N 1 Depok Sleman yang semasa kuliah aktif menjadi pengurus Education and Training Center (ETC) di bawah naungan Koperasi Mahasiswa (KOPMA) UNY.

Sementara itu, Ayu, panggilan akrab Nujumun, merupakan putra daerah Magelang yang gemar berwirausaha. Salah satu karyanya semasa mahasiswa adalah menciptakan Kripik Kemangi bersama 16 mahasiswa D3 Akuntansi lainnya. Meskipun keduanya tak saling kenal semasa mahasiswa, mereka memiliki kesamaan dalam kebiasaan belajar.

“Saya tidak pernah menunda-nunda tugas yang diberikan serta selalu aktif di kelas. Meski tidak setiap hari, saya selalu berusaha meluangkan waktu 1 jam untuk membaca materi yang dipelajari hari itu,” ungkap Ayu. Tak jauh beda, Erma juga mengungkapkan kebiasaannya dalam menyerap ilmu. “Setiap malam, atau sore, atau terkadang sebelum shubuh saya membaca materi yang akan dipelajari,” tutur gadis kelahiran 29 Juni 1992 ini. (fadhli)

Pendatang Baru Harus Pintar Menangkap Peluang

Fakultas Ekonomi (FE) UNY kembali mengadakan Pelatihan Pengembangan Diri dan Kiat Menembus Dunia Kerja Periode II 2014. Sebanyak lebih dari 120 calon wisudawan dari FE UNY mendapatkan wawasan dari pemateri yang pada kali ini menghadirkan ahli psikologi UGM, Dr. Noor Siti Rahmani, M.Sc. Pelatihan ini rutin diadakan setiap menjelang wisuda untuk memberikan bekal bagi para lulusan dalam mengarungi dunia kerja yang sesungguhnya. Para lulusan baik yang berorientasi mencari pekerjaan atau yang ingin menciptakan pekerjaan diberikan wawasan mengenai penataan kepribadian serta wawasan yang bisa membantu mereka setelah keluar dari dunia kampus.

Wakil Dekan III Siswanto, M.Pd. yang memberikan sambutan mewakili Dekan mengatakan, masa perkuliahan menjadi masa lalu yang berpengaruh bagi  kehidupan di masa mendatang mahasiswa. “Masa-masa kuliah akan menjadi rangkaian portofolio, prestasi, sejarah yang akan mewarnai kehidupan di kemudian hari,” ujarnya.

Siswanto menambahkan, jika ingin menjadi seorang entrepreneur, seseorang harus pintar mencari peluang. Meskipun saat ini orang menjadi sibuk karena pekerjaannya, hal ini juga bisa ditangkap sebagai peluang. “Orang yang sibuk bekerja dan tak sempat mencari makan, bisa dilayani dengan delivery service. Ibu yang tak sempat mencuci karena berkarir atau mengurusi anak, bisa menafaatkan laundry. Hal seperti ini harusnya lebih bisa ditangkap pendatang baru dalam dunia usaha,” tambahnya.

Noor Siti Rahmani menjelaskan, bidang entrepreneurship membutuhkan sikap-sikap penuh kepercayaan diri, task-result oriented  (berorientasi hasil), risk taker (pengambil risiko), people oriented (berorientasi pada kepuasan orang), originality (keaslian/keunikan), dan future oriented (berorientasi pada masa depan). “Orang yang ingin berwirausaha harus berpandangan ke depan, proaktif, antisipatif, dan mau untuk terus belajar, tidak cepat puas pada yang sudah didapatkan,” terang dosen Fakultas Psikologi UGM ini.

Menyinggung mereka yang ingin mencari pekerjaan, Noor menjelaskan bahwa mereka harus memperhatikan etika. “Etika kerja seseorang akan dipengaruhi oleh nilai-nilai yang ia anut. Selain itu, organisasi juga memiliki nilai yang dipengaruhi oleh nilai yang dianut oleh para pendiri, pemilik, atau pimpinan organisasi. Oleh karena itu, penting untuk memahami nilai organisasi bahkan sebelum wawancara,” jelasnya. (fadhli)

 

Lingkungan Mempengaruhi Perkembangan Karakter

Masalah karakter akhir-akhir ini dipandang sangat penting. Pintar ternyata tidak cukup menjadi bekal seseorang menjalani kehidupan. Jika tidak dibarengi dengan karakter yang baik, anak yang pintar akan tumbuh kurang peka terhadap lingkungan di sekitarnya. Barangkali karena kurikulum pendidikan yang masih terlalu fokus pada hasil, karakter menjadi kurang dipentingkan. Bahkan, terkadang ada sekolah yang rela menempuh cara apapun agar murid-muridnya mendapatkan hasil yang memuaskan di setiap ujian nasional. Demikian sebagaimana dipaparkan Dekan Dr. Sugiharsono, M.Si., dalam sambutannya membuka acara Pelatihan Karakter bagi Pengurus Organisasi Mahasiswa (Ormawa) di FE, Sabtu (24/05) lalu. Pelatihan ini dihadiri lebih dari 50 pengurus ormawa di FE beserta para dosen pendamping dan kabag kasubag di lingkungan FE.

Sugiharsono melanjutkan, masyarakat sudah mengalami degradasi karakter. Tak terkecuali mahasiswa. “Kerap saya temui, mahasiswa sering parkir sembarangan, tidak memperhatikan lalu lalang di sekitarnya. Selain itu, terkadang mereka kurang peka. Dengan ketua jurusan tidak tahu, bahkan dengan dekan fakultas sendiri belum kenal,” ungkapnya prihatin.

Dalam sesi pertama, Siswanto, M.Pd. selaku Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan menuturkan, pada tahun 2014 ini Fakultas Ekonomi (FE) UNY merancang berbagai program untuk pembinaan karakter mahasiswa. “UNY dan FE secara khusus sudah menyusun buku panduan etika berpakaian dan berperilaku. Ini untuk memandu mahasiswa dalam pergaulan keseharian di kampus.,” terangnya.

Sementara di sesi kedua, Wakil Rektor III UNY Prof. Dr. Sumaryanto, M.Kes menjadi pemateri. Mantan Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) UNY ini menjelaskan, lingkungan sangat penting dalam mempengaruhi karakter manusia. “Anak dilahirkan melalui asal usul genetik yang baik. Anak tersebut nantinya akan beradaptasi dengan lingkungan. Jika ia tinggal dalam lingkungan yang kurang mendukung, maka kemampuannya akan memudar,” jelasnya.

“Ormawa adalah wahana dan sarana mengembangkan diri mahasiswa ke arah perluasan wawasan dan peningkatan kecendekiawanan serta integritas kepribadian mahasiswa untuk mewujudkan tujuan perguruan tinggi. Berbagai tugas yg diberikan dosen atau organisasi akan berarti bagi pembentukan karakter,” tambah Siswanto. (fadhli)

Fahmi dkk Berprestasi di MTQ Dies Natalis UNY ke 50

Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional yang diselenggarakan oleh UKM Unit Kegiatan Kerohanian Islam (UKKI) UNY tanggal 9-11 Mei tahun 2014 diadakan dalam rangka memperingati DIES Natalis UNY Emas ke 50.  Agenda ini diadakan secara nasional dengan diikuti oleh 21 Perguruan Tinggi di Indonesia antara lain dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Universitas Negeri Semarang (UNNES), Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta (UIN Suka), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan beberapa kampus lain di Jawa Timur, Jawa Tengah serta Yogyakarta lainnya. Ada sedikitnya 8 cabang lomba yang diluncurkan dalam agenda tersebut yaitu Musabaqoh Syarhil Quran (MSQ), Musabaqoh Khattil Quran (MKQ), Debat Kandungan Alquran Bahasa Inggris (DKABing), Musabaqoh Karya Tulis Alquran (MKTA), MFQ (Musabaqoh Fahmil Quran), M-TarQ (Musabaqoh Tartil Quran), MTQ (Musabaqoh Tilawatil Quran), serta MHQ (Musabaqoh Hifdzil Quran).

Pada kesempatan lomba tersebut hampir di semua cabang Musabaqah diikuti oleh mahasiswa UNY dari berbagai Fakultas, salah satunya cabang Musabaqah Fahmil Qur’an yang diikuti oleh mahasiswa Fakultas Ekonomi (FE) yaitu Fahmi Nediyansyah Program Studi (Prodi) Pendidikan Administrasi Perkantoran Mahasiswa Bidikmisi semester 6 angkatan 2011. Mahasiswa kelahiran Pekalongan, 23 Maret 1993 ini menuturkan bahwa Lomba Musabaqah Fahmil Qur’an merupakan jenis lomba pemahaman atau pendalaman Al Qur’an dengan penekanan pada pengungkapan Ilmu Al Qur’an dan pemahaman kandungan ayat dalam bentuk cerdas cermat. Cabang lomba ini merupakan wahana bagi mahasiswa untuk mengasah kemampuan terhadap pemahaman Al Qur’an yang biasa diaplikasikan dalam bidang ilmu Ulumul Qur’an, Aqidah, Akhlak, Fiqih Islam, Sejarah Islam, dan Memahami kandungan Al Qur’an dalam bahasa Arab dan bahasa Inggris.

Putra keempat dari pasangan Muh. Riasto Adi dan Neneng Susirelawati ini juga mengatakan bahwa Lomba MFQ ini adalah lomba beregu yang terdiri dari 3 orang di mana satu orang sebagai juru bicara dan yang lainnya sebagai pendamping. Dalam lomba tersebut Fahmi dibantu oleh relasi yang sekaligus sebagai partnernya yaitu Annisah Latifatun Hasanah Prodi Pendidikan Biologi angkatan 2010 serta Mayong Primaji Prodi Kimia Angkatan 2010. Menurut pengalaman Fahmi yang sering mengikuti dan menjuarai berbagai lomba ini, baru kali ini lomba yang dia ikuti sangat membutuhkan usaha keras serta kerjasama yang solid dan kompak karena lawan tim mereka saat final adalah kafilah atau perwakilan dari UGM dan UIN Suka yang sudah pengalaman di lomba MFQ Nasional.

“Sempat ada sedikit kecemasan dari tim kami saat babak penyisihan karena kami bertanding dalam putaran pertama di mana lawannya dari kampus UGM, dan kami bersaing cukup sengit pada saat bertanding untuk masuk ke babak final,” tutur Fahmi yang sempat menyabet predikat sebagai Mahasiswa Prestasi 2 FE UNY 2013. Alhamdulillah, Tim Fahmi bisa membawa nama baik UNY umumnya dan FE khususnya dengan menyabet Juara 2. Fahmi berpesan, janganlah takut untuk selalu berkompetisi dalam berbagai hal meskipun kita tahu lawan kita sudah lebih berpengalaman. “Karena hal itulah yang bisA membuat diri kita lebih memperoleh ilmu dan pengalaman baru yang membuat kita akan berbeda dari orang lain,” pungkasnya. (fadhli)

Temu Alumni di FE UNY

Sabtu (17/05) lalu, para alumni Fakultas Ekonomi (FE) UNY dari berbagai angkatan bertemu di kampus kenangan mereka. Setelah mengikuti acara di Gedung Olah Raga UNY bersama seluruh fakultas, alumni FE berkumpul di halaman barat Gedung FE UNY. Turut hadir dalam temu alumni di FE ini, jajaran dekanat, kabag, kasubag, serta segenap dosen dan karyawan di lingkungan FE UNY. Beberapa alumni yang tampak dalam acara tersebut adalah Drs. H. Darsono (Ketua Yayasan Sasmita Jaya, pemilik Universitas Pamulang), Prof. Suyanto, Ph.D. (Rektor UNY 1999-2006 dan mantan Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Kemdiknas), serta Drs. H. Muji Mulyatno, M.M. (Kepala Sekolah SMK N 1 Wonosari). Dihadiri lebih dari 300 alumni yang berasal dari berbagai jurusan dan angkatan, suasana temu alumni tersebut tampak cair.

Dekan FE Dr. Sugiharsono, M.Si dalam sambutannya turut memperkenalkan para ketua jurusan yang hadir pada siang tersebut. “Fakultas Ekonomi sebenarnya sudah ada embrionya sejak berdiri 50 tahun lalu melalui Fakultas Keguruan Pengetahuan Sosial (FKPS) di Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Yogyakarta. Sekarang, FE sudah berkembang setelah sebelumnya bergabung di Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi (FISE),” terangnya.

Sementara Prof. Dr. Moerdiyanto, M.Pd., M.M yang didaulat memberikan sambutan selaku Ketua Ikatan Alumni FE UNY (IKAFE) menyatakan, banyak alumni FE yang sudah berkarya besar. “Kita memiliki Prof. Suyanto, Ph.D., Drs. H. Darsono, Drs. H. Muji Mulyatno, M.M., dan Dr. Nahiyah Jaidi Farraz,” ujarnya. IKAFE memiliki beberapa program seperti program pemberdayaan (empowering) dan program pencerahan (enlighting).

Dalam sesi talkshow yang menghadirkan Darsono, Dayat Hidayat, dan Muji Mulyatno, Darsono yang semasa kuliah merupakan teman satu angkatan Dekan FE ini mengatakan, malu menerima penghargaan. “Ketika menerima penghargaan dari UNY tadi pagi sebagai salah satu alumni berprestasi, saya malu. Semasa kuliah, tentu para dosen sudah banyak tahu  kapasitas saya,” terangnya. Meskipun semasa kuliah dia harus menyelesaikan studinya selama 7 tahun, siapa sangka dia mampu mendirikan sebuah universitas swasta dengan jumlah mahasiswa hingga lebih dari empat puluh ribu orang.

“Dulu saya hanya punya 120 mahasiswa, tapi tahun ke sepuluh ini saya bisa memiliki 40.000 dengan 1400 dosen dan karyawan. Setiap bulan saya harus keluarkan 3,5 Milyar rupiah untuk upah dosen dan karyawan,” ungkap pria kelahiran Bantul ini. “Karena pesatnya pertumbuhan Universitas Pamulang, kami bahkan sempat dicurigai sebagai pengumpul dana teroris. Tapi Alhamdulillah Dirjen Dikti sudah menengok, dan sekarang sudah memberikan kemudahan-kemudahan dalam pembuatan surat izin,” terangnya.

Kini, Universitas Pamulang (UNPAM) menjadi kampus pilihan yang diminati masyarakat di Indonesia karena biayanya murah dan tetap berkualitas. “Biaya rata-rata kuliah di UNPAM per semester adalah 1,2 juta, dan bagi mahasiswa yang hanya bisa mencapai Indeks Prestasi 2,0 di semester 3 dan seterusnya, akan otomatis Drop Out,” terang Drs. Dayat Hidayat, M.M yang ditunjuk menjadi Rektor UNPAM.

Muji Mulyatno yang merupakan Kepala Sekolah SMK N 1 Wonosari juga adalah alumni FE UNY yang sukses. “Awalnya setelah lulus, saya hanya guru honorer biasa di SMEA Wonosari – yang kemudian berubah menjadi SMK N 1 Wonosari. Kemudian, setelah lulus dalam tes PNS, dan mengabdi di sini akhirnya bisa menjadi kepala sekolah,” ungkapnya.

“Salah satu kesan yang mendalam bagi saya adalah ketika diamanahkan untuk membuat sekolah baru di Kecamatan Girisubo pada 2004 lalu, dan tak lama bisa mengantar salah satu siswa menjadi peraih NEM tertinggi di Gunungkidul dan Juara II Lomba Debat tingkat Provinsi,” tambahnya. Acara dimeriahkan dengan pembagian doorprize yang dipandu oleh Wakil Dekan III, Siswanto, M.Pd. (fadhli)

Kunjungan SMK Pertiwi Kartasura ke FE UNY

SMK Pertiwi Kartasura mengunjungi Fakultas Ekonomi (FE) UNY, Selasa (13/05). Dalam kunjungan ini, SMK Pertiwi membawa 110 siswa dan 9 guru dari bidang keahlian Akuntansi dan Administrasi Perkantoran dipimpin Sriyono, S.Pd selaku kepala sekolah. Kunjungan ini untuk memberikan wawasan kepada para siswa tentang teknis penerimaan mahasiswa baru dan mengetahui suasana perkuliahan di UNY. Turut menyambut rombongan SMK tersebut, Wakil Dekan I Prof. Dr. Moerdiyanto, M.Pd., M.M., Wakil Dekan III, Siswanto, M.Pd., dan beberapa dosen di lingkungan FE UNY.

Sriyono menjelaskan, SMK Pertiwi sudah lama ingin melakukan kunjungan ke UNY. “Kami ingin melakukan kunjungan ke laboratorium milik Akuntansi dan Administrasi Perkantoran. Hal ini agar siswa kami lebih paham terhadap alat-alat peraga di laboratorium tersebut. Selain itu, kunjungan ini agar sekolah kami lebih termotivasi mengembangkan sarana dan laboratorium di sekolah untuk memenuhi tuntutan dunia industri,” jelasnya panjang lebar.

Sementara Moerdiyanto menerangkan bahwa untuk masuk di S1 cukup ketat. “Untuk menjadi mahasiswa Akuntansi, sebanyak 7800 orang harus berlomba memperebutkan 100 kursi yang tersedia setiap tahunnya, dan 100 kursi Manajemen harus diperebutkan 10600 pendaftar,” katanya.

“Jika untuk masuk S1 begitu ketat, calon mahasiswa bisa mencoba D3 dahulu. Satu pendaftar D3 hanya mendapat saingan 1 atau 2 orang. Jika lulus D3 dengan IPK 3,5 atau di atasnya, langsung mendapat fasilitas melanjutkan S1,” tambahnya.

Sedangkan Siswanto memotivasi siswa agar mau melanjutkan kuliah meski tidak memiliki kemampuan finansial. “Ada banyak beasiswa yang tersedia. Bidik Misi, Prestasi Peningkatan Akademik, Beasiswa Bantuan Belajar Mahasiswa yang sekarang dinamakan BBP-PPA, dan beasiswa dari berbagai yayasan. Jadi, tidak ada alasan untuk tidak kuliah bagi mereka yang pintar tetapi dari keluarga yang tidak mampu,” pesannya. (fadhli)

Prestasi Nadya di Datsun Rising Challenge

Nadya

UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) merupakan salah satu pilar utama perekonomian Indonesia. Para pelaku UMKM membantu pemerintah dalam menyediakan devisa nasional dan mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia. Pemerintah tidak tinggal diam dengan fenomena tumbuhnya peminat pelaku UMKM ini. Mereka turut membantu dalam hal permodalan. Namun, terkadang masyarakat sendiri enggan memulai bisnis. Kalaupun ada, kebanyakan tidak memiliki inovasi dan kreativitas. Oleh karena itu, generasi muda yang umumnya memiliki semangat yang berlebih diharapkan mampu mengambil peran ini. Mereka yang kreatif dan berani memulai usaha akan memiliki satu keunggulan tersendiri dalam dunia bisnis. Karakter ini bisa terlihat pada sosok Dionisia Nadya Sri Damayanti, mahasiswa Akuntansi (2012) Fakultas Ekonomi (FE) UNY yang pada 6 Mei lalu menjadi salah satu runner up terbaik pada kompetisi Datsun Rising Challenge (DRC) 2014.

DRC 2014 adalah kompetisi yang mengundang masyarakat umum, terutama generasi muda (18-35 tahun) untuk mengembangkan jiwa bisnis dan impian bisnisnya dalam suatu proposal bisnis. Baik siswa sekolah, mahasiswa, maupun masyarakat diperbolehkan ikut dalam kompetisi yang diadakan PT Nissan Motor Indonesia ini. Salah satu syaratnya adalah modal bisnis tersebut tidak boleh lebih dari 150 juta rupiah.

Ditemui di kampus FE UNY, Nadya, begitu biasa lajang manis ini disapa, mengaku sangat bahagia dengan pencapaiannya ini. Meskipun proposal bisnisnya yang berjudul “’BUNAGA’, with Datsun 620 Modification”, tidak mendapat hadiah utama berupa satu buah mobil Datsun terbaru, pengalaman yang ia dapatkan akan sangat berarti. Juri yang berpengalaman juga menjadi kesan tersendiri baginya.

“BUNAGA adalah singkatan dari Burger Nasi Goreng Api. Saya ingin membuka bisnis dengan memanfaatkan mobil sebagai toko berjalan. Di ajang ini kami tidak hanya berkompetisi, tetapi juga diajari bagaimana menjadi seorang entrepreneur yang baik dan tidak memiliki mental ingin menjadi sekedar karyawan,” ujar lulusan SMP N 1 dan SMA N 2 Yogyakarta ini.

“Di acara puncak, saya bisa bertemu Reza Nurhilman (Presiden/Owner Maicih), Wempi Dyocta Koto (Global Marketer), dan Angkie Yudistia (Founder Thisable Enterprise). Terutama Angkie Yudistia, seorang wanita Tuna Rungu yang begitu berwawasan dan memberikan kami inspirasi,” ungkapnya. (fadhli)

Pages