Siksa Allah Tidak Hanya Menimpa Orang Zhalim

Dekan

Adil tidak berarti sama rata. Adil lebih dekat artinya dengan menempatkan sesuatu pada tempatnya. Mengenakan sepatu di kaki, dan topi di kepala itu berarti adil. Sedangkan zhalim berarti menempatkan sesuatu tidak pada tempatnya. Sepatu dipakai di kepala, topi dikenakan di kaki, ini adalah perbuatan zhalim. Padahal, jika ada orang yang zhalim di antara kita, siksa Allah mungkin saja akan turun dan menimpa mereka, tidak saja yang zhalim, tetapi juga yang tidak tahu apa-apa. Demikian sebagian paparan ustadz Drs. Masyhuri dalam acara pengajian keluarga Fakultas Ekonomi (FE) UNY, bertempat di kediaman Drs. Sudaryanto, M.Si., Tamanan, Banguntapan, Bantul, Ahad (11/05).

Acara ini diikuti lebih dari 50 dosen, karyawan, serta mahasiswa beserta keluarga. Selain itu, jajaran dekan juga turut hadir membersamai para hadirin di rumah yang berarsitekturkan Jawa tersebut. Acara ini rutin diadakan secara rutin untuk memberikan siraman rohani. “Meskipun FE sedang banyak kegiatan, Alhamdulillah kita masih bisa menyempatkan untuk datang kemari. Semoga siraman rohani ini bisa menyegarkan kembali jiwa kita untuk beraktivitas keesokan harinya,” ucap Dekan Dr. Sugiharsono, M.Si.

Dalam berinteraksi dengan keluarga harus ada pedoman. Bagi seorang muslim, tentu Al Quran adalah pedoman terbaik. “Quu anfusakum wa ahlikum naaroo,” kata Masyhuri. “Jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka. Jika di dalam rumah suatu keluarga terbiasa dibacakan Al Quran, akan ada malaikat yang mendoakan kebaikan,” tambahnya.

“Jika kita memiliki kebiasaan membaca Al Quran, tadabbur terhadap arti dan tafsirnya, maka setiap satu hurufnya akan diganti dengan 10 malaikat yang mendoakan kita. Malaikat-malaikat itu akan berdoa akan penghuni rumahnya diberikan barokah, rizqi yang tak terduga, diberi anak-anak yang sholih-sholihah, dan dijauhkan dari neraka jahannam,” katanya.

“Ketika anak bandel dengan kita, bisa jadi karena amalan kita yang kurang baik, al Quran yang tidak dibaca, atau dosa yang kita perbuat,” lanjut ustadz lulusan Gontor ini.

“Dalam surat Al Anfaal ayat 25, kita diperintahkan untuk takut dan berhati-hati terhadap siksaan Allah yang menimpa tidak hanya orang-orang zhalim di antara kita. Artinya, siksaan Allah tersebut akan merata kepada semuanya diakibatkan perbuatan orang yang zhalim di antara mereka. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu tawashau bil haqqi, dan tawashau bish shobri,” pesannya. (fadhli)

Meneropong Perekonomian Indonesia 2015

Menjelang tahun 2015, Indonesia akan menyambut ASEAN Economic Community (AEC). Perdagangan bebas di kawasan ASEAN sudah berlangsung sejak 2003 lalu dengan diberlakukannya ASEAN Free Trade Area (AFTA). Produk-produk dari negara tetangga mengisi rak-rak di toko dan swalayan di negara kita. Di satu sisi, pengusaha di Indonesia akan mengalami penurunan pendapatan karena tingkat persaingan yang makin tinggi. Di sisi lain, masyarakat kita yang tinggal di daerah yang dekat dengan negara tetangga justru dimudahkan karena bisa mendapatkan harga barang sejenis yang lebih murah. Dengan diberlakukannya AEC, ASEAN menjadi terkoneksi. Koneksi dalam konteks ASEAN mencakup koneksi dalam fisikal, institusional, dan orang-ke-orang. Demikian sebagaimana dipaparkan Faisal Basri dalam Seminar Nasional “Meneropong Perekonomian Indonesia Pasca 2014”, Sabtu, (10/05) di Kantor Pusat Layanan Terpadu Fakultas Teknik (KPLT FT) UNY.

Acara ini diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi (BEM FE) UNY dalam rangka Dies UNY Emas. Acara ini berhasil menghadirkan Menteri BUMN, Dr. (H.C.) Dahlan Iskan, dan Pengamat Ekonomi Indonesia, Faisal Basri. Turut hadir dalam acara tersebut, Rektor UNY, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A., Dekan FE UNY Dr. Sugiharsono, M.Si, Dekan FT Dr. Mochamad Bruri Triyono, M.Pd., Kepala Biro Umum Perencanaan dan Keuangan (BUPK) Drs. Setyo Budi Takarina, M.Pd., Kepala Kantor Humas, Promosi, dan Protokol (KHPP) Dr. Anwar Efendi, M.Si., para dosen, dan lebih dari empat ratus peserta seminar yang terdiri dari dosen, guru, mahasiswa, dan umum.

Dahlan Iskan hadir dengan pakaian kemeja putih dan sepatu olahraganya. Yang unik, baru sekejap Dahlan duduk di kursi VIP, dia bergabung dengan paduan suara mahasiswa yang mengisi pembukaan seminar. Hal ini kemudian diikuti Rektor UNY. Dahlan Iskan bahkan tak canggung menari mengikuti gerakan anggota paduan suara yang lain. Peristiwa ini segera mengundang tawa dan peserta berebut mengabadikannya melalui ponsel dan kamera yang mereka bawa.

Dalam sambutan sekaligus membuka acara, Rochmat Wahab menyatakan posisi Indonesia yang cukup kuat di mata internasional. “Dalam dua periode kepemimpinan SBY, Indonesia mampu melewati masa krisis. Sempat terjatuh, namun bisa bangun lagi. Indonesia sebenarnya mampu melakukan banyak hal asal mau,” ungkapnya. Rochmat Wahab melanjutkan, seminar ini turut memeriahkan Dies Natalis UNY yang ke-50. “satu hal yang istimewa ketika UNY merayakan Dies dan Bapak Menteri BUMN bisa hadir di sini,” ujarnya.

Sementara itu Dahlan menyoroti perusahaan-perusahaan asing yang kini mampu dibeli Indonesia. ”Perusahaan-perusahaan yang tadinya kurang berkembang, kini makin berkembang pesat. Mereka menjadi milik publik yang lebih  menguntungkan, lebih sehat, dan lebih kuat,” ungkapnya.

Sedangkan Faisal Basri  menyoroti aspek dinamika ekonomi di Indonesia dan menyajikan komparasinya dengan dunia. “Bangsa Indonesia sudah dilewati Timor Leste dalam Pendapatan Domestik Bruto. Dalam hal belanja di bidang Research and Development, belanja Indonesia hanya sebesar 28,1 %. Belanja R & D negara-negara maju, seperti Swiss, Swedia, dan Inggris mencapai di atas 50 %,” bebernya.

Terkait kesediaannya memenuhi undangan sebagai pembicara, Dahlan Iskan menceritakan, “saya salut, panitia sudah ada di Monas sejak jam 5 pagi. Saya lebih menghormati panitia yang bekerja sungguh-sungguh, daripada yang hanya mengirim surat tapi tidak dikontrol sejauh mana surat telah sampai.” (fadhli)

"SMK Adalah Pasar bagi Fakultas Ekonomi"

Lebih dari seratus siswa dan guru dari SMK Dinamika Pembangunan 2 Jakarta memadati Ruang Ramah Tamah Fakultas Ekonomi (FE) UNY, Rabu (7/5), untuk mendapatkan informasi seputar pendidikan di UNY. Rombongan SMK Dinamika Pembangunan 2 Jakarta dipimpin oleh Wakil Kepala Sekolah (Waka) Kurikulum Saman, S.E. Siswa yang dibawa adalah dari Kelas XII bidang keahlian Administrasi Perkantoran. Sedangkan turut menyambut dari pihak FE UNY Dekan, Wakil Dekan I dan III, Ketua Jurusan Pend. Administrasi Perkantoran, Sekretaris Jurusan Pend. Administrasi Perkantoran, dan Kadiv Humas FE UNY. “Semoga dengan kunjungan ini bisa menambah keinginan siswa untuk melanjutkan studi mereka di UNY. Rasa ingin tahu mereka sangat besar, dan semoga beberapa siswa kami kelak bisa mengenakan almamater UNY,” harap Saman. “Kami ingin kelak ada semacam forum alumni SMK kami di universitas ini,” tambahnya.

Sedangkan Dekan Dr. Sugiharsono, M.Si menerangkan, FE UNY memiliki 74 dosen dan 3200 mahasiswa. “Ada empat jurusan di FE UNY, yaitu Pendidikan Administrasi Perkantoran, Pendidikan Akuntansi, Pendidikan Ekonomi, dan Manajemen. Dalam empat jurusan tersebut, terdapat delapan program studi, dengan lima program S-1 dan tiga program D-3. FE UNY memiliki 12 laboratorium untuk menunjang kegiatan perkuliahan.,” bebernya.

Sementara Wakil Dekan I, Prof. Dr. Moerdiyanto, M.Pd., M.M mengungkapkan bahwa SMK adalah salah satu pasar FE. FE mendidik calon pendidik dan calon profesional di bidang Ekonomi, Akuntansi, Manajemen, dan Administrasi Perkantoran. “Tingkat keketatan untuk masuk FE UNY sangat tinggi. Pada Penerimaan Mahasiswa Baru 2013, jumlah pendaftar untuk program studi Manajemen mencapai 10600, padahal yang diterima hanya 100. Sedangkan untuk Akuntansi, sebanyak 7800 orang harus berlomba memperebutkan 100 kursi yang tersedia,” ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Dekan III, Siswanto, M.Pd. menerangkan bahwa ada banyak beasiswa di UNY. “Jika kalian pandai, tetapi merasa dari keluarga tidak mampu, bisa masuk melalui jalur Bidik Misi. Tetapi jika tidak bisa melalui Bidik Misi, ada banyak yayasan dan sponsor yang menawarkan beasiswa. Hampir 80 % mahasiswa FE adalah penerima beasiswa,” ungkapnya. (fadhli)

“ICON” LAHIRKAN PRODUK KREATIF MAHASISWA

Tantangan kedepan bagi bangsa Indonesia semakin berat. Setelah disetujuinya ASEAN Economics Community (AEC) 2015 oleh seluruh negara di ASEAN termasuk Indonesia, generasi muda sepatutnya mencari peluang sekaligus mencari solusi atas ancaman-ancaman yang sangat mungkin terjadi. ASEAN Economic Community akan terdiri dari lima elemen inti yang akan disoroti yakni aliran bebas barang, aliran bebas jasa, aliran bebas investasi, aliran bebas modal dan aliran tenaga kerja terampil. Seluruh elemen inti tersebut bisa saja mengakibatkan ancaman tersendiri bagi Indonesia karena Indonesia adalah negara berpenduduk terbesar di ASEAN yang artinya akan menjadi sasaran utama pasar ASEAN.

Untuk menjawab permasalahan tersebut, Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas (UKMF) Komunitas Riset dan Penalaran (KRISTAL) Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta menyelenggarakan kompetisi karya tulis ilmiah Innovation Contest (ICON). ICON merupakan agenda tahunan UKMF KRISTAL Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta, yang tahun 2014 ini telah ketiga kalinya diselenggarakan. Innovation Contest (ICON) adalah kompetisi karya tulis ilmiah mahasiswa tingkat nasional yang tahun ini memiliki tema “Pengembangan Produk Kreatif dan Inovatif dalam Menghadapi ASEAN Economics Community 2015”. Rangkaian acara diselenggarakan dari tanggal 2 - 4 Mei 2014, yang terdiri dari acara technical meeting, presentasi karya tulis, dan fieldtrip.

Sebelumnya pada tanggal 24 April 2014 telah diumumkan 15 tim yang lolos ke tahap final dan diundang untuk mempresentasikan karyanya di hadapan juri. Tim yang lolos tersebut terdiri dari satu tim dari Universitas Negeri Padang, dua tim dari Universitas Tanjungpura, satu tim dari Institut Pertanian Bogor, empat tim dari Universitas Brawijaya, tiga tim dari Universitas Negeri Yogyakarta, satu tim dari Universitas Gadjah Mada, satu tim Universitas Pendidikan Ganesha, satu tim dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dan satu tim dari Universitas Negeri Semarang.

Sesi acara presentasi pada hari kedua, Sabtu (3/5) dibuka dengan sambutan dari Dyna Herlina Suwarto, M.Sc. selaku pembimbing UKMF KRISTAL FE UNY sekaligus membuka acara Innovation Contest 2014 secara resmi. Dalam sambutannya, Dyna menyampaikan kabar yang membuat miris. “Dulu Indonesia ada pada peringkat kedua di negara ASEAN yang memiliki produk paling kompetitif. Tetapi, sekarang ternyata malah turun menjadi peringkat keempat ASEAN,” ungkapnya. Dyna juga menambahkan bahwa adanya ICON adalah untuk melahirkan bibit-bibit generasi muda yang kreatif dalam upaya mengembangkan produk yang berdaya saing tinggi.

Acara dilanjutkan oleh sambutan dari Ketua UKMF KRISTAL, Arin Pranesti. Beliau menyampaikan permasalahan terkait free flows of goods. “Nantinya pada tahun 2015, produk-produk dari semua negara di ASEAN akan bebas keluar masuk. Itu artinya kita juga bisa mengekspor dan mengimpor barang dari dan ke negara lain dengan bebas,” terangnya. Menurutnya hal itu memang menjadi peluang bagi Indonesia, namun di samping itu ternyata free flows of goods ini dapat mengakibatkan ancaman yang sangat serius bagi bangsa Indonesia. “Ancaman itu datang dari produk luar negeri yang akan membanjiri pasar di Indonesia, ketika produk kita kurang memiliki keunggulan kompetitif maka kita akan kalah,” tambah Arin.

Adapun juri ICON antara lain Ir. Polin MW Napitupulu, M.Si., Losina Purnastuti, M.Ec. Dev.Ph.D , dan Ghifari Yuristiadhi, SS. Juara pertama diraih tim yang diketuai oleh Ida Mursyidah dari Institut Pertanian Bogor dengan produknya “CAPRES” (Centong Analaog Praktis), juara kedua diraih tim yang diketuai oleh Rusmeianto dari Universitas Negeri Yogyakarta dengan produknya “Minimarisu” (Desain Tempat Tidur Minimalis) dan juara ketiga diraih tim yang diketuai oleh Nurul Haqiqi dengan produknya “Deodoran Emut”.

Ketua Panitia, Zahra Nurda’Ali menyampaikan banyak terimakasih kepada finalis atas antusiasme dan partisipasinya untuk mengikuti ICON 2014 ini “Saya mewakili panitia ingin mengucapkan terimakasih atas partisipasinya, mudah-mudahan produk yang sudah dikembangkan akan mampu diimplementasikan di kehidupan masyarakat,” ujarnya. (fadhli)

Nilam Sempatkan Satu Jam Setiap Hari untuk Belajar

Nilam

Setelah menuntut ilmu, sudah tentu ada kewajiban untuk mengamalkan ilmu yang diperoleh tersebut dalam kehidupan. Tanggung jawab menjadi semakin besar seiring keharusan untuk selalu konsisten dengan kebenaran ilmu yang diperoleh. Dengan dilaksanakannya yudisium di Ruang Ramah Tamah Fakultas Ekonomi (FE) UNY, Selasa (29/04), sebanyak 93 mahasiswa FE UNY dinyatakan selesai masa studinya. Dengan itu pula, mereka diberikan tanggung jawab yang lebih besar. Kelulusan mereka bukanlah akhir, melainkan awal dari masa yang baru. Demikian disampaikan Dekan Dr. Sugiharsono, M.Si dalam arahannya di depan para peserta yudisium, jajaran wakil dekan, Kajur, Kaprodi, serta Kabag dan Kasubag di lingkungan FE UNY.

Dalam laporannya, Wakil Dekan I Bidang Akademik Prof. Dr. Moerdiyanto, M.Pd., M.M menyatakan, sebanyak 93 orang lulusan tersebut terdiri dari 59 orang S1 Kependidikan, 32 orang S1 Non Kependidikan, dan 2 orang dari Program D3. “Sebanyak 42 orang di antara 93 orang peserta yudisium kali ini, atau sebesar 45%, berhak digelari predikat Dengan Pujian, 51 orang Sangat Memuaskan, dan tidak ada yang berpredikat di bawahnya,” bebernya.

Nilam Pamularsih, peraih IPK tertinggi pada periode Yudisium ini dengan angka 3,82, menjadi pembaca Prasetya Alumni di depan teman sejawatnya. Nilam, begitu dia disapa, merupakan alumni SMA N 1 Wonosari, Gunungkidul. Lajang asli Semanu, Gunungkidul ini mengungkapkan rahasia kesuksesannya. “Dorongan dan motivasi dari orang tua sangat berpengaruh bagi saya. Saya selalu menyisihkan satu jam setiap hari sekedar membaca buku, baik ada atau tidak ada ujian,” ungkapnya.

Semasa aktif kuliah, Nilam menjadi Mahasiswa Berprestasi Fakultas Ekonomi 2013 peringkat ketiga. Berkat prestasi akademiknya pula, Nilam yang juga pernah aktif di Unit Kegiatan Mahasiswa Persekutuan Mahasiswa Kristen (UKM PMK) ini menjadi salah satu mahasiswa yang mengikuti program Sit In di Universiti Teknologi Malaysia pada 2012.

Dengan seabrek prestasinya itu, tentu Nilam tidak kesulitan jika memiliki keinginan melanjutkan studi. “Kalau memang ada beasiswa, saya ingin melanjutkan studi di S2. Kalau tidak, saya siap melanjutkan bisnis wirausaha saya,” ujar gadis yang sedang merintis usaha di bidang susu sapi dan kaos distro ini. Putri dari pasangan Bapak Mujio Wahyudiharjo dan Ibu Marlina Endang Wahyuningsih ini memiliki motto ‘Be Inspiring’. “Di mana saja, dan kapan saja, harus bisa menjadi sumber inspirasi bagi orang lain,” tutupnya. (fadhli)

Mahasiswa FE UNY Ciptakan Games Perpajakan

Asriyatun

Perpajakan masih dirasakan asing oleh masyarakat. Kesadaran objek pajak untuk menyetorkan pajaknya pun masih rendah. Hal ini berimbas pada pembangunan negara yang tidak berjalan lancar. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat, terlebih pelajar, untuk memahami pajak dengan baik. Di bidang pendidikan, sekolah menjadi tempat yang tepat untuk memberikan pemahaman yang baik tentang pajak. Dengan membuat media pembelajaran yang menarik, siswa akan bisa lebih memahami materi tentang pajak yang disampaikan guru tanpa rasa bosan. Imbasnya, dengan pemahaman pajak yang baik, kontribusi masyarakat pun akan lebih besar lagi terhadap pembangunan negara melalui pajak.

Asriyatun, mahasiswa Prodi Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi (FE) UNY mengembangkan media pembelajaran pajak dalam bentuk games Roles Playing Game (RPG) yang disebutnya dengan Taxcellent. Mahasiswi asal Adipala, Cilacap, Jawa Tengah ini menciptakan permainan ini untuk memudahkan siswa memahami pajak. “Selama ini, pajak hanya dijelaskan secara monoton, dan siswa dipaksa untuk menghafal. Dengan membuat permainan ini, diharapkan siswa lebih cepat paham tanpa cepat merasa bosan,” ujarnya saat ditemui di kantor Humas FE UNY.

Dengan menggunakan software RPG Maker XP, Asri, begitu dia biasa disapa, menyusun permainan Taxcellent tersebut. “Ide dasar dari permainan ini, para pemain diharuskan menyelesaikan misi-misi yang sudah ditentukan,” jelasnya. Menurut Asri, misi yang ada dalam permainan ini dikaitkan dengan perpajakan.

“Untuk bisa naik ke level selanjutnya, pemain harus memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal. Ini bisa dilakukan dengan cara mengerjakan soal-soal yang diberikan selama permainan. Untuk bisa mengerjakan soal, materi tentang soal tersebut akan diberikan sebelumnya dengan cara-cara yang menarik, seperti bertemu orang-orang, membuka peti, atau belajar di sekolah,” bebernya.

Mahasiswi yang baru saja diyudisium pada 29 April 2014 ini mengaku butuh waktu empat bulan untuk menyelesaikan pembuatan permainan ini. “Dulu sewaktu PPL (Praktik Pengalaman Lapangan-red) saya merasa kesulitan menjelaskan materi perpajakan. Oleh karena itu, saya ingin membuat satu media yang menarik, lalu saya coba buat permainan ini. Setelah selesai dibuat, permainan ini saya ujikan ke siswa SMK N 1 Godean, dan hasilnya baik,” terang peraih IPK 3,70 ini. (fadhli)

IMB Siap Layani Lebih Banyak Nasabah

nasabah

Islamic Mini Bank (IMB) Fakultas Ekonomi (FE) UNY kini siap melayani nasabah lebih banyak lagi. Berdiri sekitar dua bulan lalu, ternyata IMB mendapatkan sambutan sangat positif dari seluruh elemen, baik mahasiswa, dosen maupun karyawan. Menurut laporan bagian administrasi IMB, hingga kini (25/4) jumlah nasabah IMB sudah sekitar 70 nasabah, baik nasabah Simpanan Mandiri, Cendekia, BRIGHT maupun Kurban Taqwa. Tidak hanya mahasiswa, partisipasi nasabah juga datang dari karyawan maupun dosen khususnya Fakultas Ekonomi. Mustofa, M.Sc., Mimin Nur Aisyah, M.Sc., Ak., Adeng Pustikaningsih, M.Si., dan Bambang Suprayitno, M.Sc adalah sebagian dosen yang mendaftar menjadi nasabah.

Sambutan hangat tidak hanya datang dari Fakultas Ekonomi, terbukti dengan adanya nasabah dari lain fakultas seperti Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) dan juga Fakultas Ilmu Sosial (FIS) yang turut serta menjadi nasabah IMB. Mereka sangat senang dengan kehadiran IMB, karena dengan adanya IMB mereka dapat menabung di lingkungan kampus dan juga praktik perbankan syariah secara langsung. Jenis simpanan yang mereka pilih pun beragam, yang paling menarik adalah simpanan mandiri, karena nasabah bisa menabung sewaktu-waktu dan juga bisa mengambil uang kapan pun.

Selain simpanan mandiri, IMB juga melayani simpanan Cendekia, BRIGHT dan juga Kurban Taqwa. Simpanan Cendekia adalah simpanan berupa deposito berjangka, yaitu nasabah bisa menabung untuk keperluan KKN, PPL, Yudisium, maupun wisuda. Dengan adanya simpanan tersebut maka akan memudahkan nasabah untuk sejak dini mempersiapkan keuangan perkuliahan. Untuk organisasi kampus, seperti Himpunan Mahasiswa (Hima), Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas (UKMF), Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) maupun Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) juga dapat menyimpan uang di IMB dengan jenis produk Simpanan BRIGHT. Saat ini sudah ada 3 nasabah simpanan BRIGHT yaitu Hima Manajemen, Hima Akuntansi dan juga Kelompok Studi Ekonomi Islam Center for Islamic Economic Studies (KSEI CIES) UNY. Dan produk terakhir yang ditawarkan Islamic Mini Bank adalah Simpanan Kurban Taqwa. Simpanan ini bertujuan untuk persiapan ‘Idul Qurban di mana nasabah dapat memilih paket simpanan kurban dan tahun untuk berkurban.

Bagi yang berminat untuk menjadi nasabah, syaratnya sangat mudah, yaitu dengan menyerahkan foto kopi kartu identitas dan juga Kartu Tanda Mahasiswa (KTM), maka nasabah langsung bisa mengisi formulir pendaftaran dan juga memilih jenis simpanan yang diinginkan. Untuk besaran setoran pokok dan sertifikat modal IMB masing masing sebesar Rp 10.000,00 dan Rp 30.000,00. Dengan memenuhi syarat-syarat tersebut maka pendaftar resmi menjadi nasabah dan memiliki buku tabungan di IMB.

“Kehadiran IMB yang begitu disambut hangat oleh berbagai kalangan membuat IMB semakin bersemangat untuk meningkatkan promosi dan juga layanan kepada nasabah. Harapannya IMB akan semakin berkembang lebih baik dan Insya Allah siap untuk melayani nasabah lebih banyak lagi,” tutur Siti Maesyaroh, Direktur IMB 2014

Bakti Sosial di Desa Dlingo “GIRILOJI” Dalam Rangka Dies Natalis Ke 50 UNY

Penerima Bantuan

Minggu (27/4) Fakultas Ekonomi (FE) dan Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) bersama-sama dengan jajaran pimpinan Universitas mengadakan kegiatan Bakti Sosial di Desa Dlingo Kecamatan Dlingo Kabupaten Bantul. Acara ini digelar dalam rangka rangkaian kegiatan Bakti Sosial yang diselenggarakan secara serempak seluruh fakultas dan lembaga yang ada di UNY dalam rangka memperingati Dies Natalis ke 50 UNY. Dalam kegiatan bakti sosial tersebut dilaksanakan beberapa agenda sekaligus yaitu, pembagian 300 paket sembako, pembagian 300 paket pakaian pantas pakai, penyerahan 200 paket pendidikan bagi anak-anak SD dan SMP, serta  penanaman 9 pohon sawo kecik di halaman kelurahan desa Dlingo. Terlihat antusias warga masyarakat Dlingo yang berjumlah kurang lebih 300 orang memadati halaman kelurahan Desa Dlingo. Dalam acara tersebut dihadiri pula oleh Wakil Rektor III UNY, Kepala Biro BAKI UNY, Dekan FE, Dekan FBS, Camat Dlingo, Kapolsek Dlingo, Danramil Dlingo dan beberapa unsur pimpinan UNY.

Lurah Desa Dlingo Badrun Wardoyo mengatakan bahwa kegiatan bakti sosial dari UNY seperti ini baru pertama kalinya sehingga diharapkan kedepannya masih ada tindak lanjut demi kemajuan desa Dlingo. Perlu diketahui bahwa Desa Dlingo ini merupakan salah satu desa yang letaknya sangat jauh dari perkotaan dan merupakan wilayah dataran tinggi yang ada di Kabupaten Bantul sehingga masih dibutuhkan pendampingan guna menciptakan kemandirian masyarakat desa. Dlingo mempunyai slogan “Dlingo Giriloji” yang merupakan singkatan dari Gemah Ripah Loh Jinawi.

Di desa Dlingo rata-rata penduduknya berpendidikan SMP dan SMA. "Dengan masuknya UNY ke desa ini diharapkan bisa memotivasi warga masyarakat Dlingo untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang Sarjana sehingga kami bisa lebih bangga lagi untuk bersekolah yang lebih tinggi. Kami juga merindukan adanya program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang berkesinambungan untuk fokus membantu dan membina desa Dlingo sehingga bisa terwujud cita-cita kami untuk menciptakan ‘one village one product’”, lanjut Wardoyo. Saat ini baru ada di Dusun Pakis 1 dan Pakis 2 saja yang menjadi dusun binaan. Masih ada beberapa dusun yang belum menjadi desa binaan. Harapannya kedepan Desa Dlingo bisa menjadi salah satu desa binaan UNY. 

Sedangkan Wakil Rektor III UNY Prof. Dr. Sumaryanto, M.Kes. dalam sambutan menyampaikan, “Saat ini UNY secara bersama-sama melakukan Bakti Sosial secara menyeluruh se-kabupaten dan kota se-DIY dan salah satunya di Desa Dlingo yang berada di Kabupaten Bantul. UNY saat ini juga memiliki desa binaan dengan mengembangkan Kampung Emas Dewi Sri di Plumbungan, Desa Putat, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul dengan tujuan salah satunya meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Untuk itu kami juga  berkomitmen untuk ikut memajukan desa Dlingo sehingga masyarakat Desa Dlingo juga bisa mandiri dan sejahtera,” tegas Sumaryanto.

Dalam sambutannya, Camat Dlingo, Siswanto menyampaikan bahwa kegiatan bakti sosial yang dilaksanakan oleh UNY ke depan masih diharapkan, serta pada masa mendatang UNY dapat memberikan pendampingan kepada masyarakat khususnya di bidang pendidikan karena Dlingo merupakan salah satu kecamatan yg terluas di Kab. Bantul dan memiliki 1899 kepala keluarga. (isti)

FE UNY Jajaki Kerja Sama dengan FIB UNG

Raflin dan Dekan

Dengan semakin tingginya tuntutan masyarakat akan lulusan perguruan tinggi yang berkualitas, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo (FEB UNG) terus berusaha mengembangkan pengajaran dan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak. Salah satu yang dalam waktu dekat ini dilakukan adalah kerja sama dengan Fakultas Ekonomi (FE) UNY. Keinginan ini mereka sampaikan dalam kunjungan di kampus pink, demikian FE UNY biasa disebut, Rabu (23/4) lalu. Kunjungan ini dilakoni oleh Pembantu Dekan I FEB UNG, Raflin Hinelo, S.Pd., M.Si., beserta Kaprodi S1 Manajemen, Sekretaris Jurusan Akuntansi, dan Kaprodi Pendidikan Ekonomi di FEB UNG. Rombongan disambut oleh Dekan Dr. Sugiharsono, M.Si, Kajur Pend. Akuntansi, Kajur Manajemen, Kajur Pend. Ekonomi, Kaprodi Akuntansi, dan Kasubag Akademik dan Kemahasiswaan di FE UNY.

Sugiharsono mengatakan dalam sambutannya, FE UNY adalah fakultas termuda di UNY. “Kami baru mulai menempati gedung ini sejak Oktober 2011, dan pejabat kami juga baru dilantik saat itu,” ungkapnya. Sugiharsono melanjutkan, FE UNY memiliki fasilitas yang cukup lengkap dan baik. “Hampir tiap jurusan di FE UNY memiliki setidaknya 1 laboratorium, termasuk di antaranya laboratorium perpajakan, laboratorium simulasi perkantoran, dan laboratorium kewirausahaan,” tambahnya.

Sedangkan Raflin menjelaskan, kunjungannya adalah untuk berguru kepada UNY. “Sebenarnya, kita sama-sama relatif muda. Tapi saya melihat, FE UNY sudah melejit lebih jauh,” terangnya. UNG resmi berjalan sebagai institusi sejak 1963, namun baru tahun 2004 lalu berubah menjadi Universitas Negeri Gorontalo.

Terkait kunjungan, FEB UNG ingin bekerjasama dengan FE UNY dalam beberapa aspek. Salah satu di iantaranya adalah dalam alih kredit bagi mahasiswa UNG di UNY. “Alih kredit ini, ditujukan agar mahasiswa UNG bisa mendapat wawasan mengenai perkuliahan di UNY. Selain itu, mereka juga bisa belajar tentang kultur mahasiswa di Jogja, di mana demonstrasi mahasiswa tidak pernah berlangsung anarkis,” ucap Raflin.

Menanggapi hal ini, Sugiharsono menyatakan sepakat. “Hal ini bisa menguntungkan kedua pihak,” ujarnya. Sugiharsono melanjutkan, kerja sama ini akan dibuat dalam Letter of Intent (LoI) dan juga akan dibahas lebih lanjut dalam pertemuan Asosiasi Pendidikan Ekonomi Indonesia (APEI) di Universitas Negeri Surabaya (UNESA) Mei mendatang. (fadhli)

FE UNY Dikunjungi Kanwil Dirjen Pajak Suluttenggomalut

Suasana

Fakultas Ekonomi (FE) UNY kembali menerima kunjungan. Selasa (22/04) lalu, perwakilan dari Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (Kanwil DJP) Sulawesi Utara, Tengah, Gorontalo, dan Maluku Utara (Suluttenggomalut) bertandang ke FE UNY. Disambut oleh Dekan Dr. Sugiharsono, M.Si dan Wakil Dekan II M. Djazari, M.Pd., rombongan sejumlah 10 orang yang terdiri dari perwakilan Kanwil DJP Suluttenggomalut dan perwakilan Kanwil DJP DIY diterima di Ruang Ramah Tamah. Selain jajaran dekanat, rombongan juga disambut Ketua Jurusan Pend. Akuntansi Sukirno, Ph.D., Kepala Laboratorium Akuntansi dan Tax Center UNY, Isroah, M.Si., Kepala Lab. Perpajakan Dr. Ratna Candra Sari, dan dosen di jurusan Pend. Akuntansi serta alumni pelatihan Brevet Pajak di FE UNY.

Sebagaimana dituturkan Kabid P2 Humas Kanwil DJP Suluttenggomalut Chr. Erwin Priyambodo D.P., M.T., kunjungan ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kerja sama yang telah dilakukan oleh FE UNY dengan Kanwil DJP DIY. “Kami tertarik dengan perkembangan Tax Center UNY,” jelasnya.

Dalam sambutannya, Sugiharsono mengungkapkan, Tax Center ditujukan sebagai sarana belajar mahasiswa, sekaligus pusat perpajakan di UNY. “Kegiatan-kegiatan perpajakan seperti pengisian SPT dan Pelatihan Brevet Pajak selama ini sudah dilaksanakan oleh Tax Center UNY,” terangnya.

Sedangkan Isroah menyampaikan, Tax Center UNY tidak hanya memusatkan perhatiannya pada akademisi di UNY, tetapi juga masyarakat sekitar. “Kita juga mengundang pihak-pihak seperti pelaku Usaha Kecil Menengah dalam acara-acara seperti sosialisasi UU. 46 Tahun 2013 tentang Pajak Penghasilan untuk UMKM. Dalam aspek penelitian, Tax Center juga telah mendorong mahasiswa untuk membuat media pembelajaran agar pajak lebih mudah dipahami masyarakat,” bebernya.

Erwin menyatakan minatnya untuk mencontoh apa yang selama ini sudah terlaksana dengan baik di Tax Center UNY. “Kami ingin mendorong partisipasi lebih besar lagi dari pihak perguruan tinggi di daerah kami dalam memahamkan masyarakat mengenai kesadaran pajak. Kami melihat Tax Center UNY ini salah satu yang bisa kami tiru program-programnya,” lanjutnya.

Dalam kunjungan tersebut, rombongan juga melihat salah satu permainan yang dikembangkan mahasiswa sebagai media pembelajaran pajak, serta melihat langsung Laboratorium Perpajakan dan Tax Center UNY. (fadhli)

Pages