Jurnal Economia Raih Peringkat 3 Akreditasi Kemenristekdikti

Bersama dengan tujuh jurnal di UNY lainnya, Jurnal Economia yang diterbitkan Fakultas Ekonomi (FE) UNY kemarin mendapatkan sertifikat akreditasi dari Kemenristekdikti. Sesuai dengan penilaian dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Kemenristekdikti, Jurnal Economia termasuk dalam SK yang diterbitkan Kemristekdikti Nomor 21/E/KPT/2018 dan mendapatkan peringkat ke-3. Akreditasi ini berlaku dari Volume 12 Nomor 1 Tahun 2016 sampai dengan Volume 16 Nomor 2 Tahun 2020 mendatang. Jurnal Economia merupakan jurnal yang diterbitkan FE UNY dua kali dalam setahun, yaitu pada April dan Oktober. Jurnal tersebut meliputi Akuntansi, Ekonomi, Bisnis, Kewirausahaan, hingga Pendidikan.

Ketua Divisi Jurnal Economia, Ali Muhson, M.Pd. menyatakan hasil akreditasi ini menggembirakan. “Dengan terakreditasinya Jurnal Economia ini paling tidak akan mampu menggaet lebih banyak penulis sehingga kualitas artikel menjadi semakin baik. Mudah-mudahan dengan hasil ini perhatian dan komitmen lembaga terhadap pengelolaan jurnal ilmiah akan semakin tinggi sehingga diharapkan mampu berimbas pada peningkatan kualitas penerbitan jurnal yang lain,” urainya.

Senada dengan itu, Wakil Dekan I Prof. Sukirno juga menyambut positif pencapaian ini. “(Hasil) ini adalah langkah yang baik. Namun kita masih harus memperbaiki lagi berbagai aspek akademik dan manajerial. Selain itu, kita juga memerlukan keterlibatan penulis, reviewer, dan editor internasional, terutama untuk menaikkan peringkat jurnal ini ke depannya,” terangnya.

Dekan Dr. Sugiharsono yakin akreditasi ini akan menjadi daya tarik bagi para akademisi. “Jurnal ini mengakomodasi karya-karya ilmiah terkait dengan ekonomis bisnis, wirausaha, dan juga pendidikan. Dengan naiknya akreditasi Jurnal Cconomia ini kita berharap, dosen kita, dan juga dosen luar (UNY) banyak yang memasukkan artikel. Ini tentu akan lebih memotivasi para dosen untuk bisa membuat artikel yang berkualitas agar bisa dimuat di Jurnal Economia,” ujarnya.

Mahasiswa UNY Ciptakan Gantungan Kunci Berbasis Teknologi untuk Keamanan

Keamanan merupakan hal penting yang menjadi kebutuhan setiap manusia. Maraknya kriminalitas seperti pencurian, perampokan hingga penculikan sangat meresahkan masyarakat. Berbagai upaya pencegahan dan antisipasi sudah dilakukan seperti pemasangan CCTV, Penjaga Keamanan (Satpam) namun tindakan kejahatan masih saja terjadi. Sedangkan tak sedikit pelaku yang tidak berhasil ditangkap karena minimnya informasi mengenai pelaku kejahatan tersebut. Berawal dari permasalahan tersebut lahirlah ide yang dicetuskan oleh mahasiswa UNY di antaranya Mohammad Giffari Anta Pradana (Pend. Teknik Elektronika, Fakultas Teknik), Ridho Prasakti (P. Teknik Elektronika FT), Ghina Julia Syasmi (P. Teknik Informatika FT), Khusnul Khotimah (Pend. Ekonomi Fakultas Ekonomi) dan Wahidya Difta Sunanda (Manajemen FE) untuk membuat alat keamanan berupa gantungan kunci unik dengan karakter kartun namun memiliki teknologi yang mampu membantu memberikan informasi saat benda berharga kita seperti tas dan kendaraan diambil oleh orang yang tidak bertanggungjawab atau saat kita kehilangan jejak kakek-nenek kita yang sudah pikun atau anak-anak yang pergi tanpa sepengetahuan orangtuanya.

Alat keamanan berbasis teknologi tersebut bernama Indostech (Indonesian Security Technology) yang kini dibawa berkompetisi dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM-K) 2018. Dilengkapi fitur Bluetooth 4.0, Micro USB 5V, GPS NEO-6M, Baterai Li-Po 150mAh yang mampu bertahan hingga 3 hari dan fitur sinkronisasi akun di mana gantungan kunci ini akan terkoneksi dengan smartphone yang sudah dipasang aplikasi Indostech.

Cara kerja alat ini adalah dengan memberi informasi di mana gantungan kunci tersebut berada, dan bisa membunyikan alarm di gantungan kunci tersebut. Semua ini bisa diakses melalui aplikasi tersebut. Dengan alat ini, barang yang hilang atau orang yang kita cari akan lebih mudah ditemukan.

Penemuan ini tak sekedar memberi andil dalam hal keamanan saja namun juga ekonomi. Karena Indostech bergerak di bidang kewirausahan yang nantinya jika semakin berkembang akan menambah lapangan pekerjaan di Indonesia bersama Startup-startup lainnya. (dift/fadhli)

Tumbuhkan Kesadaran Administrasi melalui Program Gametrasi

Desa Keblukan, Kecamatan Kaloran adalah salah satu bagian dari Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Desa tersebut mempunyai potensi pemuda-pemudi yang bersatu dalam organisasi karang taruna yang setiap dusunnya berdiri sendiri. Akan tetapi kegiatan administrasi korespondensi dan manajemen kearsipan pada setiap organisasi belum berjalan dengan baik. Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan anggota organisasi mengenai pembuatan surat dan penyimpanan dokumen secara baik dan benar. Hambatan tersebut tentu menimbulkan masalah dalam menjalankan roda administrasi. Inilah yang mendorong mahasiswa FE UNY yaitu Khurotul Ayun, Ria Anggraini, dan Yulia Dewi Nuprita dari prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran serta Maria Tri Cahyani dari prodi Pendidikan Akuntansi menggagas Gerakan Melek Administrasi (Gametrasi). Gametrasi merupakan program pelatihan surat menyurat dan kearsipan yang diperuntukkan bagi anggota organisasi karang taruna. Program Gametrasi berada di bawah bimbingan dosen Dr. Sutirman, M.Pd. Peserta Program Gametrasi terdiri dari perwakilan anggota karang taruna tiap dusun yang terdiri dari empat dusun, yaitu: Dusun Watu Kodok, Dusun Gembolan, Dusun Keblukan dan Dusun Ngajaran.

Pelatihan Gametrasi diadakan di Aula Belakang Balai Desa Keblukan. Saat pelatihan tanggal 4 Juli 2018, materi yang diajarkan tentang kearsipan. Peserta dikenalkan pada berbagai macam alat pengarsip dokumen, di antaranya: ordner, guide, stopmap, dan alat tulis kantor. Antusiasme yang tinggi nampak di wajah peserta, dengan semangat memperhatikan langkah-langkah mengarsip dokumen yang diajarkan lewat tutorial oleh salah satu pelaksana Program Gametrasi.

Tidak hanya pelatihan kearsipan, peserta juga diajarkan cara menulis surat yang baik dan benar sesuai dengan ilmu administrasi perkantoran. Materi tidak hanya berasal dari tim pelaksana, tetapi juga dari peserta pelatihan. Peserta pelatihan tak sungkan untuk berbagi masalah yang dialami ketika membuat surat untuk dibahas sebagai materi.

"Saya sangat terbantu dengan adanya Program Gametrasi ini. Saya belum pernah menerima pelatihan mengenai cara membuat surat yang baik dan benar. Di program ini saya diajari membuat surat untuk keperluan organisasi dari awal, mulai dari kop surat hingga kerangka surat. Program ini sangat menambah wawasan dan pengalaman kita (anggota Karang Taruna),” ujar Putri Indriyani, salah satu peserta pelatihan dari Dusun Gembolan. Sesuai dengan slogannya, "Good Administration for Good Organization", diharapkan melalui program ini administrasi di karang taruna dapat menjadi lebih baik lagi sehingga turut meningkatkan kinerja organisasi tersebut. Program Gametrasi berhasil meraih dana Dikti dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat Tahun 2018. (fadhli)

PELATIHAN E-GOVERNMENT UNTUK APARAT DESA

Revolusi industri 4.0 telah merambah disetiap lini bidang salah satunya pelayanan publik. Pada umumnya yang menjadi sorotan adalah pelayanan publik di kelurahan dengan kinerja pemerintah desa yang kurang produktif dan efisien sehingga waktu yang digunakan untuk mengatasi suatu permasalahan tergolong lambat. Padahal segala sesuatu bisa lebih dipermudah dengan menggunakan teknologi.  Melihat peluang tersebut pemerintah melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) berupaya meluncurkan program e-government secara masif, terstruktur, dan sistematis ini tentunya dengan membawa harapan supaya kinerja birokrasi pemerintahan semakin baik.

Untuk mewujudkan harapan Kementerian PANRB tersebut mahasiswa UNY mengadakan implementasi program e-goverment melalui sistem manajemen kearsipan & informasi desa. Nuning Siwi Utami dan Yulia Dewi Nuprita prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran, Andri Muhyidin prodi Pendidikan Teknik Informatika, Retno Wulan Juminarsih prodi Manajemen Pendidikan serta Nina Yusliana Agustya Ningrum prodi Pendidikan Sosiologi mengadakan pelatihan e-government di Desa Jatimulyo Kecamatan Dlingo Kabupaten Bantul.

Menurut ketua kelompok Nuning Siwi Utami, melalui program ini akan membantu nawacita pemerintah dalam menerapkan e-government di tingkat desa. “Seperti membantu menyediakan sistem manajemen kearsiapan dan informasi desa” kata Nuning “Juga mensosialisasikan dan memberikan pendampingan intensif kepada perangkat dan masyarakat desa supaya dapat mengoptimalkan layanan yang disebut e-government ini di tingkat desa”. Harapannya dengan pelatihan e-government ini dapat mewujudkan pemerintahan desa dengan layanan publik yang lebih produktif, transparan, akuntabel, dan demokratis.

Nina Yusliana Agustya Ningrum menjelaskan, salah satu proses penting pelatihan e-government ini adalah workshop bagi aparatur desa sebagai persiapan sebelum melayani warga masyarakat desa setempat. “Pelatihan berupa Sistem Informasi Desa utk admin dan manajemen kearsipan” kata Nina. Manajemen kearsipan yang diberikan pelatihan berupa digital dan manual. Untuk versi digital berwujud filling cabinet, dan manual berupa sistem nomor secara desentralisasi. Setelah aparatur desa menguasai penggunaan sistem informasi desa ini maka tahap  selanjutnya adalah memberikan informasi dan wawasan pengetahuan tentang sistem ini agar dapat digunakan secara optimal. Aplikasinya langsung praktek di depan komputer. Sebagai narasumbernya adalah Diskominfo, BPAD Bantul dan pemerintah desa Jatimulyo yang bekerjasama dengan para mahasiswa.

Retno Wulan Juminarsih menambahkan, setelah aparatur desa dan masyarakat paham akan penggunaan dan manfaat program sistem manajemen kearsipan dan informasi desa maka tim mahasiswa UNY masih bertanggung jawab dalam memberikan bantuan berupa pendampingan sebelum benar-benar bisa dilepas secara mandiri. Pendampingan selama 3 bulan ini berupa bantuan teknis dalam menggunakan sistem ini. Kegiatan ini berhasil meraih dana Dikti dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat tahun 2018. (Dedy)

FE UNY BORONG GELAR DEBAT “SECRETARY DAY”

Jurusan Pendidikan Administrasi Fakultas Ekonomi (FE) UNY sukses meraih juara 2 dan 3 dalam lomba Secretary Day yang diselenggarakan di ASMI Santa Maria dalam memperingati hari Sekretaris Internasional beberapa waktu lalu. Kompetensi Secretary Day diikuti oleh SMA dan universitas dari prodi perkantoran dan sekretaris di DIY. UNY mengirim 2 tim debat yang terdiri dari 4 orang, dengan 2 orang mahasiswa dari Program Studi Administrasi Perkantoran dan 2 orang Program Studi D3 Sekretari, bidang yang dilombakan dalam kompetisi “Secretary Day” untuk universitas yaitu Debat Bahasa Inggris.

Sesi pertama dalam kegiatan ini adalah Seminar Nasional dengan tema “Secretary di Era Digital 4.0”, kemudian dilanjutkan dengan lomba debat bahasa inggris. Tim dari UNY telah melaksanakan persiapan dan pelatihan dengan dosen pembimbing. Hasil dari kerja keras yang telah dilakukan akhirnya berbuah baik. UNY dapat meraih 2 penghargaan dengan peringkat lomba Tim 1 dari program studi S1 Pendidikan administrasi yang diwakili oleh Andrian Eko Susanto dan Teguh Wicaksono meraih juara 2 lomba debat Bahasa Inggris dan tim 2 dari program studi D3 Sekretari meraih juara 3 yang diwakili oleh Hanif Masitoh dan Michel Ike Permatasari.

“Ini adalah pertama kalinya saya mengikuti debat bahasa Inggris, bagi saya kompetisi ini untuk mengasah kemampuan Bahasa Inggris saya selain melalui public speaking,” ujar Michel. “Begitupun bagi saya, debat Bahasa Inggris ini adalah yang pertama kalinya saya ikuti, ini adalah sebuah tantangan yang menurut saya sangat menguji untuk berpikir cepat, memutuskan sesuatu dengan tepat dan mengeluarkan argumen yang cemerlang,“ Teguh menambahkan. Akhir dari serangkaian lomba Secretary Day pada tahun 2018 adalah pengumuman dan pemberian doorprize kepada para audience dan juga pemenang lomba debat bahasa inggris. (Ekw/cs)

Partisipasi FE UNY di Kompetisi Saham Bursa Efek Indonesia

Bursa Efek Indonesia (BEI) mengadakan 2 kompetisi bergengsi di tahun 2018 yaitu Yuk Nabung Saham (YNS) dan IDX Islamic Challenge. Kompetisi YNS Challenge dimulai Maret sampai November 2018. Kriteria pemenang dilihat dari ketekunan menabung saham, kelihaian meningkatkan keuntungan, keberanian diversifikasi, dan kekuatan analisa pemilihan saham, diadu antar investor nabung saham se-Indonesia yang terbagi 3 periode sepanjang kompetisi. Diumumkan kemarin, periode 1 kompetisi YNS untuk regional Yogyakarta diambil 10 pemenang yang bersaing dari berbagai universitas. Tiga di antaranya dimenangkan oleh M. Andryzal Fajar posisi 5 (Dosen Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi UNY), Yesi Oktarina Posisi 8 (Mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi FE UNY), dan Alfi Nur Latifah Posisi 10 (Mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi FE UNY)

Kompetisi yang kedua yang diadakan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah “IDX Islamic Challenge Real Investor” yang salah satunya bekerja sama dengan Anggota Bursa Shariah Online Trading System (AB-SOTS) FAC Sekuritas. Kriteria pemenang dilihat dari frekuensi transaksi jual beli yang dilakukan investor di AB-SOTS dan Return On Investment (ROI) tertinggi sepanjang periode perlombaan. Kompetisi terdiri dari 3 periode diikuti secara umum dan kelompok. Pada periode pertama melalui AB-SOTS FAC Sekuritas untuk kategori umum/individu dimenangkan oleh Davis Giola Lesmana (Mahasiswa Prodi Akuntansi/Ketua KSPM UNY) sebagai Juara 1 dan Juara 3 M. Andryzal Fajar (Dosen Prodi Akuntansi FE UNY).

FE UNY selalu mendukung kegiatan mahasiswa untuk belajar di bidang pasar modal dengan menyediakan fasilitas Galeri Investasi Pasar Modal yang bekerja sama dengan Bursa Efek Indonesia (BEI). FE UNY juga mendukung kegiatan Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM) FE UNY sebagai wadah untuk belajar mengenai teori dan praktik secara langsung di Pasar Modal Indonesia yang dibantu oleh FAC sekuritas (Anggota Bursa). KSPM FE UNY berperan serta mendorong mahasiswa untuk aktif di pasar modal Indonesia dan berpartisipasi dalam berbagai kompetisi. Sebagai eksistensi KSPM FE UNY dapat menjuarai kompetisiyns.idx.co.id dan IDX Islamic Challenge Real Investor. (faj/fadhli)

Mahasiswa UNY Peduli Masyarakat melalui PIK Remaja

Berbagai masalah sosial di saat sekarang ini makin kerap melibatkan remaja. Tawuran, klitih, pergaulan bebas, dan penyalahgunaan obat-obatan terlarang menyuramkan masa depan remaja. Remaja perlu dibekali untuk menyiapkan masa depan, terutama dalam membina keluarga. Melibatkan remaja secara langsung dalam penanganan masalah remaja dianggap menjadi strategi yang jitu. Keberadaan dan peranan Pusat Informasi dan Konseling (PIK) di institusi pendidikan seperti sekolah dan perguruan tinggi sangat penting dalam membantu remaja mendapatkan informasi yang benar dan pelayanan konseling yang cukup dan benar tentang TRIAD KRR, yaitu terhindar dari pernikahan dini, seks bebas, dan NAPZA. Oleh karena itu, pemerintah melalui Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) meluncurkan program Duta GenRe (Generasi Berencana).

Mahasiswa UNY memborong predikat Duta GenRe DIY 2018. Dua mahasiswa program studi Pendidikan Administrasi Perkantoran Fakultas Ekonomi (FE) UNY 2014 Tri Andriyati dan Desy Wulandari masing-masing berhasil meraih Juara 1 dan 3 Duta GenRe DIY 2018 Jalur Masyarakat Putri yang dilaksanakan di Ramayana Ballet Purawisata, Minggu (1/7) lalu. Sementara Syifa Mutiara Rahma dari Prodi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) UNY menjadi Juara 2 di kategori yang sama. Ajang Pemilihan Duta GenRe DIY sudah menjadi ajang tahunan yang diadakan oleh BKKBN DIY. Peserta Pemilihan Duta GenRe DIY berasal dari dua kategori. Yang pertama, Jalur Pendidikan di mana peserta merupakan perwakilan dari PIK-Remaja yang berada institusi sekolah maupun universitas dan Jalur Masyarakat yang pesertanya berasal dari perwakilan PIK-Remaja di lingkungan masyarakat.

Menjadi salah satu finalis yang lolos di grand final Duta GenRe DIY hingga mendapatkan juara merupakan pengalaman yang berharga bagi Tri Andriyati. “Banyak hal yang dapat saya dapatkan selama masa karantina, mulai dari tata cara berkomunikasi, berjalan di atas panggung, cara berpenampilan dan juga menjadi role model bagi teman sebaya. Untuk mendapatkan pengalaman berharga tersebut, saya harus berhadapan dengan ratusan remaja lain dari berbagi universitas yang mengikuti seleksi tersebut. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi saya," ujar gadis asal Sleman lulusan SMK N 1 Depok Sleman ini.

Senada dengannya, Desy juga merasa bahagia mampu bersaing dengan para remaja berkualitas. "Mendapatkan kesempatan ini merupakan penghargaan yang luar biasa bagi saya karena dapat berkompetisi dengan ratusan pendaftar lain yang berasal dari berbagai kelompok PIK Remaja di Yogyakarta," Desy menambahkan. (TA/cs)

Mahasiswa UNY Kembangkan Aplikasi Mesin Kasir Pembuat Laporan Keuangan Otomatis

Usaha Mikro Kecil dan Menengah merupakan komponen terpenting dalam perekonomian di Indonesia. Pada tahun 2017, Indonesia memiliki jumlah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sebesar 59.6 juta unit (Depkop, 2017). Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan oleh Tim PKM Penelitian Sosial Humaniora (PKM-PSH) Fajar Indra Prasetyo (Pendidikan Ekonomi), Apfi Anna Krismonita (Pendidikan Ekonomi), dan Brian Dwi Murdianto (Pendidikan Teknik Informatika), hal utama yang membuat UMKM sulit berkembang adalah minimnya modal dan tidak adanya laporan keuangangan. Hal ini selaras dengan pernyataan yang dilansir dari Tribunnews, bahwasanya Laporan Keuangan UMKM saat ini tidak beraturan bahkan tidak pernah dibuat. Padahal, berdasarkan hasil penelitian dari Teti dan Oktaviani (2017) menyatakan bahwa laporan keuangan adalah salah satu faktor penting yang dapat menarik minat investor untuk menanamkan modalnya.

Menanggapi permasalahan tersebut, 3 mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang dibimbing oleh dosen Jurusan Manajemen FE UNY Andreas Mahendro Kuncoro, Ph.D, berhasil meneliti dan mengembangkan sebuah aplikasi inovatif bernama Smart Cash Register (SCR 17). SCR-17 dirancang dengan prinsip automatisasi yang sangat memudahkan pelaku UMKM dalam merancang laporan keuangan. Selain itu SCR-17 dirancang dengan menggunakan prinsip “sekali kerja” yang memungkinkan pengguna hanya melakukan sekali input untuk membuat berbagai macam instrumen pengelolaan keuangan. SCR-17 merupakan sebuah penelitian pengembangan yang berhasil mendapatkan Dana Hibah dari Kemristekdikti dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM).

“Alhamdulillah, kami berhasil meneliti dan mengembangkan sebuah aplikasi untuk pelaku UMKM yang kesulitan membuat laporan keuangan. Semoga aplikasi ini dapat membantu 2 masalah pokok UMKM yaitu permodalan dan pembuatan laporan keuangan,” jelas Fajar selaku ketua Tim.

“Meskipun aplikasi ini masih dalam tahap pengembangan, untuk SCR-17 Versi Beta sudah resmi diluncurkan pada tanggal 9 Juli 2018 dan dapat diunduh di Google Play Store untuk Android,” imbuhnya. (faj/fadhli)

Mahasiswa UNY Kreasikan Tas Inovasi Batik dan Goni

Tas merupakan salah satu alat untuk menyimpan beberapa barang yang bisa dipindah-pindah bahkan bisa dibawa ke mana saja sesuai kebutuhan dan keinginan pemakai. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) tas merupakan kemasan atau wadah berbentuk persegi, dsb., biasanya bertali, dipakai untuk menaruh, menyimpan atau membawa sesuatu. Jika dilihat dari segi fashion, tas dapat digunakan untuk menambah keindahan penampilan dari pemakai. Tas memiliki banyak kegunaan yang dapat dirasakan secara langsung maupun tidak langsung oleh pemakainya.

BOTANI (Batik Modern dalam Tas Unik) merupakan hasil karya dari 4 (empat) orang mahasiswa dari UNY yaitu Rizki Shinta Puspita Sari dan Ayu Dian Lestari dari Fakultas Ekonomi (FE), Husna Munawar Sihoni (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam) serta Ekie Aulia Abdurrahman (Fakultas Teknik), yang mana karyanya berwujud tas. Mereka memberikan branding tas tersebut dengan nama Bagoni. Bagoni terdiri dari 2 kata yaitu Batik dan Goni merupakan bahan yang digunakan dalam pembuatan tas tersebut.

Bagoni merupakan produk tas dengan bahan kain goni yang dipadukan atau dikombinasikan dengan kain batik, kain vinil, dan bahan pendukung lainnya. “Kami memilih goni untuk bahan pembuatan tas karena menurut kami goni memiliki tekstur yang unik, pemanfaatan goni pun belum maksimal, selain itu goni yang kami gunakan juga berbeda dengan goni yang ada di pasaran karena goni yang kami gunakan merupakan jenis goni baru yang sudah diberi warna dengan pewarna alami sehingga lebih rapi dan bernilai jual tinggi, terang Rizki.

Produk Bagoni terdiri dari 3 model tas yaitu slingbag mode aneska, slingbag model kayla dan handlebag pouch. Pemilihan model tersebut sudah disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Tim BOTANI telah melakukan survei pasar untuk mengetahui kebutuhan pasar serta mengetahui harga yang diinginkan konsumen terhadap produk Bagoni. Harga yang ditawarkan oleh produk Bagoni pun cukup terjangkau. 

Sasaran dari produk Bagoni yaitu masyarakat umum baik tua maupun muda. Proses pemasaran dan penjualan produk yang sudah dilakukan Tim BOTANI yaitu dengan memanfaatkan media sosial seperti Whatsapp dan Instagram serta memasarkan di toko online seperti Tokopedia, Blanja.com dan Discovered. Selain memasarkan dan menjual produk secara online, Tim BOTANI juga melakukan pemasaran produk secara offline dengan melakukan penjualan secara langsung kepada calon pembeli.

Dalam rangka menjaga loyalitas konsumen terhadap produk tas tersebut maka kedepannya Tim BOTANI juga akan membuat produk dengan perpaduan goni dan kulit sapi yang telah diberi motif batik modern karya BOTANI. Kulit sapi menjadi pilihan untuk pembaharuan produk BOTANI karena kulit sapi terkenal dengan kualitasnya dan mampu menambah nilai jual dari produk tersebut. Jika dilihat dari segi fashion, kulit sapi memiliki peminat yang banyak karena dapat menonjolkan sisi elegan dari pemakai. Oleh sebab itu produk kedepannya akan ditambahkan kulit sapi yang sudah di-emboss menggunakan motif batik yang sudah dibuat khusus oleh Tim BOTANI,” tambah Ayu. (riz/fadhli)

Pantibo, Menstruasi Bebas Aktif

Penduduk Indonesia setiap tahunnya mengalami peningkatan. Data terbaru yang dirilis oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2018 mencapai 266,9 juta jiwa. Dari jumlah tersebut 50,1% atau 133,8 juta jiwa adalah perempuan dan sebanyak 69,4 juta tergolong usia produktif. Hal ini mengindikasikan bahwa banyak dari wanita tersebut berstatus sebagai pelajar, wanita karir, ibu rumah tangga dan mahasiswa yang masih mengalami menstruasi.

Menstruasi merupakan problematika para kaum hawa. Terlebih lagi bagi para wanita tidak hanya melakukan kegiatannya di dalam rumah, namun aktif di kegiatan di luar rumah. Berkegiatan ketika sedang mengalami menstruasi menjadi tantangan tersendiri karena para wanita akan terbatas ruang geraknya dan lebih berhati-hati karena kebocoran mengancam mereka. Inilah yang mendorong mahasiswa Fakultas Ekonomi (FE) UNY yaitu Ening Budiarti (Program Studi Akuntansi), Ratna Murni Asih (Pend. Ekonomi), Dwi Prihatin dan Latifah Ramadayanti (Akuntansi) untuk menciptakan produk yang mengatasi problematika tersebut dengan menciptakan celana dalam anti bocor yang akan membantu para wanita untuk lebih percaya diri dalam beraktivitas meskipun ketika menstruasi.

“Menstruasi merupakan hal yang umum dialami oleh wanita, namun akan menjadi masalah jika kebocoran terjadi, ruang gerak akan terganggu sehingga kami menjawab persoalan tersebut dengan menciptakan celana dalam anti bocor,” kata koordinator kelompok Ening Budiarti. Menurut dia produk yang berbahan dasar kain polyester lebih tahan lama, tidak mudah kusut dan lebih tahan terhadap berbagai bakteri. Selain itu, produk celana dalam anti bocor ini juga dilapisi dengan taslan milky yang berbahan tipis dan lembut sehingga para wanita tidak akan merasa terganggu meskipun terdapat lapisan anti bocor. Lapisan taslan ini akan melindungi para wanita dari kekhawatiran darah yang akan merembes sampai ke bagian luar ketika tidak sempat melakukan pergantian pembalut. Keunggulan produk ini adalah adalah menggunakan bahan yang nyaman, aman di kulit, tidak menimbulkan iritasi, dapat digunakan kembali, dan harga terjangkau.

Produk celana dalam anti bocor ini diberi nama Pantibo. Pemberian nama tersebut sesuai dengan manfaat yang akan diberikan produk ini, Pantibo sendiri merupakan singkatan dari panties (celana dalam) anti bocor. Kami yakin bahwa produk celana dalam anti bocor ini akan bermanfaat bagi msayarakat, hal ini karena produk ini merupakan produk inovasi terbaru di mana belum banyak dijumpai di masyarakat dan produk yang dibutuhkan masyarakat. Selain itu, dengan harga yang terjangkau dan tidak terpaut jauh dari harga normal celana dalam biasa kami yakin bahwa produk ini akan diminati banyak para wanita, tambah Dwi Prihatin. Karya kreatif ini berhasil meraih dana Dikti dalam Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM) tahun 2018. (en/fadhli)

Pages