Novita Cetak IPK 3,92 Dalam 3,5 Tahun

Fakultas Ekonomi (FE) UNY meluluskan 38 orang pada upacara Yudisium Periode Januari, Rabu (23/1) lalu. Peserta yudisium terdiri dari 27 orang S1 Kependidikan, 4 orang S1 Non Kependidikan, dan 3 orang Program D3. Upacara Yudisium dihadiri oleh para peserta yudisium, pejabat dekanat, serta para ketua jurusan dan program studi (prodi) di lingkungan FE UNY. Sebagaimana dilaporkan Wakil Dekan II Nurhadi, MM, pada yudisium kali ini terdapat 7 orang yang meraih predikat Dengan Pujian. Peraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi adalah Dwi Novita Sari dari prodi Pendidikan Akuntansi.

Dwi Novita Sari merupakan peraih Bidikmisi yang diterima di UNY melalui jalur SNMPTN pada 2015 lalu. Putri kedua dari dua bersaudara pasangan Legiman (45 tahun) dan Yatini (41) ini berhasil meraih IPK nyaris sempurna, 3,92 dengan masa studi hanya 3,5 tahun saja. Bapaknya memang hanya seorang petani, dan ibunya berdagang di pasar setiap pagi. Tetapi mereka selalu mendorong kedua anaknya mendapatkan pendidikan yang baik.

Terbukti, Novita cukup berprestasi semasa di SMA. Dirinya menjadi juara umum IPS saat kelulusan. Berkat nilai rapot yang baik, Novita memutuskan kuliah di UNY. “Kakak saya juga lulusan UNY, dan sekarang sudah bekerja di Purworejo,” ungkap Novita.

Keterampilan kepemimpinannya dia asah di Himpunan Mahasiswa (Hima) DIKSI dengan menjabat sebagai Sekretaris pada 2017-2018 kemarin. Selain itu, Novita juga menjadi Admin pada pelatihan Brevet yang diadakan oleh fakultas. Terakhir, kini dia menjadi petugas di Call Center SBMPTN 2019.

Untuk mempersingkat masa studi, Novita mengambil semester pendek dan berusaha selalu menjaga IPK tetap tinggi agar bisa mengambil jumlah SKS yang lebih banyak di semester berikutnya. Tak lupa, Novita juga rajin menjaga salat tahajud dan meluangkan waktu untuk membaca di malam hari. “Saya biasanya tidur di awal waktu, kemudian bangun di sekitar jam 11 untuk belajar sedikit, lalu tidur lagi dan bangun sebelum subuh,” terang pengagum salah satu Guru Besar FE UNY Prof. Sukirno ini.

Semasa kuliah, Novita berhasil mencatatkan prestasi saat meraih Silver Medal bersama timnya di ajang International Invention and Innovative Competition (InIIC) Series 2 2017 di Cameron Highland, Pahang, Malaysia, November 2017 lalu. Saat itu, timnya membuat karya aplikasi pelatihan haji berbasis Virtual Augmented Reality (VAR) dan bisa diunduh di Playstore.

Bagi Novita, manajemen waktu adalah hal penting. Terbukti, dengan manajemen waktu yang baik, Novita bisa lulus dengan cepat. “Apalagi untuk mahasiswa yang aktif berorganisasi, mereka harus pintar mengatur waktu,” tambah gadis lulusan SMA N 3 Purworejo yang berencana melanjutkan S2 dan menjadi dosen ini. (fadhli)

Ormawa Asah Karakter Kepemimpinan

Menjadi pengurus organisasi kemahasiswaan (ormawa) adalah salah satu gerbang meraih masa depan yang lebih cerah. Karena melalui pengalaman yang didapatkan di organisasi, mahasiswa bisa mendapatkan berbagai keterampilan yang berguna di masa depan, di antaranya, kepemimpinan, kemampuan negosiasi, dan komunikasi antar pribadi. Dekan Fakultas Ekonomi (FE) UNY Sugiharsono mengungkapkan dalam sambutannya di acara Pelantikan Pengurus Ormawa Jumat (11/1) lalu, terlibat dalam kegiatan kemahasiswaan akan mengasah mahasiswa untuk lebih bertanggung jawab.

“Ada pertanggungjawaban moral saat mengurus sebuah organisasi mahasiswa. Kalau ditotal, ada dana rakyat senilai lebih dari 500 juta rupiah. Jadi, pengelolaan ormawa harus menerapkan kehati-hatian dan kecermatan,” terang Sugiharsono.

Sugiharsono melanjutkan, pengurus ormawa di tahun sebelumnya telah bekerja keras dan berkorban banyak hal. “Prestasi di tahun 2018 juga menggembirakan, banyak prestasi yang diraih. Bagi pengurus 2019, ini menjadi landasan berpijak untuk berprestasi lebih baik, dan ini sudah ditandai dengan jumlah proposal PKM yang lolos didanai lebih banyak dari fakultas lainnya,” tambahnya.

Dalam periode 2019 ini, Anzal Yomas Navian dan Abdullah A. Hasan, keduanya dari Prodi Akuntansi, terpilih sebagai Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FE UNY. Satrio Priambodo (Pend. Akuntansi 2016) dan Chery Kurnia Faradila (Pend. Adm. Perkantoran 2016) berturut-turut menjadi Ketua dan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) FE UNY. Selain itu, juga terpilih pengurus harian untuk ormawa fakultas lainnya seperti UKMF Kristal, UKMF Inspire, UKMF Al Fatih, dan Himpunan Mahasiswa Jurusan, serta pemberian penghargaan kepada pengurus ormawa fakultas periode 2018 (fadhli)

FE Peduli UMKM

Ada yang unik pada pekan terakhir ujian akhir semester gasal lalu. Sejumlah pedagang tampak mengisi ruang-ruang di sekitaran gazebo Fakultas Ekonomi (FE) UNY. Ada yang menjual makanan, ada pula yang menjajakan busana dan aksesoris. Di sekelilingnya tampak pula mahasiswa mengerumuni. Mereka beramai-ramai membeli apa yang dijajakan oleh para pedagang tersebut. Di sudut lain, beberapa mahasiswa juga bergerombol. Salah satu di antaranya mencatat, satu orang lagi dengan hati-hati menghitung uang dan memberikannya kepada mahasiswa lainnya.

Dosen Program Studi Akuntansi Endra Murti Sagoro menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan akhir semester mata kuliah Akuntansi UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah). “Mahasiswa semester tiga ini diajak untuk membantu pelaku usaha mikro mengembangkan usahanya. Mereka mendatangkan sendiri pelaku usaha yang ada di dekat mereka, lalu terkumpullah 5-6 pelaku usaha ini,” terang Endra.

Ketua Kelas menjadi ATM berjalanPara mahasiswa diarahkan untuk menabung selama satu semester lalu. Mereka lantas mengumpulkannya kepada ketua kelas. Dari uang yang terkumpul tersebut, tiap mahasiswa bebas membelanjakan sesuai saldo yang dimiliki masing-masing.

“Ketua kelas berfungsi seperti mesin ATM berjalan. Para mahasiswa bisa mengambil uangnya dari ketua kelas dan ketua kelas akan melakukan pencatatan. Mereka dipersilakan menghabiskan atau menyisakan saldonya. Seluruh sisa saldo nantinya akan dijadikan dana untuk membantu UMKM,” tambah Endra. (fadhli)

Ngaji itu Penting

Jelang pergantian tahun, Fakultas Ekonomi (FE) UNY mengadakan pengajian dan penyerahan santunan. Acara ini dihadiri oleh para dosen, karyawan, dan perwakilan mahasiswa dari pengurus organisasi kemahasiswaan. Di samping itu, acara juga dihadiri para tamu undangan yang terdiri dari para purna karya dan duafa penerima santunan. Kegiatan pembinaan rohani dipandu oleh pengasuh Panti Asuhan Sayyidina Ali Ust. Jumali Nur Ridho.

Wakil Dekan II Nurhadi MM dalam sambutannya mewakili Dekan mengungkapkan bahwa kegiatan pembinaan rohani di fakultas merupakan salah satu penunjang visi UNY yaitu ketaqwaan. “Intelektual memang penting. Tetapi intelektual saja tidak menjamin hidayah. Hidayah harus diusahakan,” ujarnya.

Dalam paparannya, Ust. Jumali mendorong para hadirin untuk mau mengaji. “Ngaji itu penting. Sesibuk apapun, kalau dia mau ngaji, itu tanda dia masih cinta Alquran dan Hadis,” jelasnya.

Jumali yang juga menjadi pengelola Museum Vredeburg ini menambahkan, dunia pendidikan adalah ladang amal jariyah. “Guru adalah profesi yang mulia. Mulut yang kecil dan mungil ini, kalau digunakan untuk mendidik, bisa mendatangkan kebaikan yang banyak. Tetapi juga harus dijaga sungguh-sungguh. Jika tidak, akan mendatangkan petaka, tidak hanya untuk dirinya, tetapi juga orang lain,” tambah Jumali.

Kegiatan pembinaan rohani ini rutin diadakan oleh fakultas setiap dua bulan sekali. Pada kali ini, santunan diserahkan oleh Ketua Senat FE UNY, Prof. Suyanto, Ph.D. kepada 20 penerima santunan. (fadhli)

Mahasiswa FE UNY Kunjungi Vietnam

Prasangka tetaplah sebuah prasangka, bukan kenyataan sampai dia dibuktikan. Kita kerap terjebak pada dugaan-dugaan sendiri tanpa membuktikannya. Hal ini menyebabkan kita sering meremehkan atau sebaliknya melebihkan sesuatu. Demikian juga salah satu mahasiswa berprestasi Fakultas Ekonomi (FE) UNY Abdullah Abdurrahman Hasan (Akuntansi 2016) saat dirinya mengikuti Study Visit Ormawa dan Mapres di Vietnam akhir tahun 2018 lalu.

Dirinya mengira, Vietnam adalah negara yang tidak lebih maju daripada Indonesia, baik dari segi ekonomi, maupun infrastruktur negaranya. Tapi saat tiba di Kota Da Nang, Hasan merasa takjub dengan kerapian tata kotanya. “Saya kira tidak sebagus Indonesia, tapi ternyata kotanya begitu bersih, tidak ada pedagang kaki lima di trotoar, dan jalannya bersih dari papan reklame. Selain itu, jalannya lebar-lebar,” ungkap Hasan.

Termasuk Hasan, FE UNY mengirim 4 wakil mahasiswa, yaitu Wahidya Difta Sunanda (Manajemen 2015), Andrian Eko Susanto (Pend. Adm Perkantoran 2015), dan Dina Faizah (D3 Sekretari 2016). Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan mahasiswa pengalaman internasional, sehingga memperluas cara pandang terhadap dunia yang mereka tinggali. Dengan mempelajari bahasa, masyarakat, kultur, dan sistem pendidikan negara lain, diharapkan para mahasiswa makin termotivasi untuk mengembangkan diri.

Di Kota Da Nang, Hasan bersama 19 orang mahasiswa UNY lainnya mengunjungi FPT University, sebuah perguruan tinggi swasta yang dimiliki oleh perusahaan telekomunikasi dan teknologi di Vietnam. “Di sana kami belajar bahasa Vietnam. Selain itu, kami diajak bertukar pikiran soal makanan, pakaian tradisional, budaya, secara berkelompok 5-6 orang,” terangnya.

“Kami merasa senang selama di Vietnam karena banyak hal yang benar-benar baru kami alami. Kami juga mendapatkan wawasan, bertemu teman baru, belajar berkomunikasi, dan banyak lagi. Saya berharap makin banyak mahasiswa yang bisa berpartisipasi dalam program seperti ini,” tutupnya.(fadhli)

Study Tour Ajang Kenalkan Perguruan Tinggi ke Siswa

Sejumlah sekolah ramai berdatangan ke Fakultas Ekonomi beberapa waktu terakhir ini. Sebagai fakultas termuda, FE UNY menarik banyak minat siswa karena program studi Manajemen S1 dan Akuntansi S1 yang memang menjadi primadona untuk menapak ke dunia kerja. Selain itu, prodi lain juga tak kalah diminati. Beberapa sekolah mengunjungi prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran dan menjajal kegiatan praktikum di lab yang dimiliki.

Sebanyak empat puluh siswa beserta empat guru pendamping SMA IT Ummul Quro Bogor bersilaturrahmi ke Fakultas Ekonomi (FE) UNY Selasa (4/12) lalu. Rombongan yang dipimpin oleh Kepala Sekolah Ari Ariansyah, M.Pd diterima langsung oleh Dekan FE UNY Dr. Sugiharsono. Kunjungan ini merupakan sarana pengenalan bagi para siswa kepada dunia perguruan tinggi. Sebagaimana disampaikan Ari, ini menjadi kali pertama para siswa mengunjungi UNY.

“Mereka bisa melihat sendiri kebesaran kampus UNY. Mereka akan menimbang-nimbang, sebelum memutuskan di mana akan merajut asa melanjutkan studinya. Pendidikan akan sangat penting untuk masa depan,” terang Ari.

Dua hari berikutnya, SMK N 1 Kawali Ciamis berpraktik di laboratorium milik Jurusan Pendidikan Administrasi Perkantoran. Sebanyak 70 siswa dan 9 guru mendapatkan materi seputar pengarsipan elektronik dan simulasi perkantoran. Kepala Sekolah Drs. Oman Suratman menuturkan para siswa diajak untuk mengenal kampus secara langsung. “Kami bawa ke sini agar pengetahuan teoritis mereka bisa diselaraskan dengan praktik di dunia nyata,” ungkap Oman.

Beberapa hari kemudian, SMK Perjuangan Bangsa Majalengka dan SMA Islam PB Soedirman 2 Bekasi mengunjungi besarnya kampus. Wakil Kepala Sekolah SMK Perjuangan Bangsa Majalengka Kusliah S.Pd. mengungkapkan para siswa sangat termotivasi untuk berkunjung ke UNY. “Ini kunjungan pertama kami ke daerah Jawa Tengah dan DIY. Semoga para siswa makin bersemangat. Perhatikanlah setiap informasi yang disampaikan kampus. Jangan sampai kunjungan ini hanya dapat lelahnya, tetapi ambil manfaatnya untuk bekal masa depan,” terang Kusliah.

Pernyataan ini diamini oleh Kepala Sekolah SMA Islam PB Soedirman 2 Bekasi, Ade Heriyadi, M.Pd.. “Biasanya siswa kalau berjalan dari gerbang sekolah tidak lama sampai ke kelas masing-masing. Tapi di universitas masih harus berjalan jauh. Mudah-mudahan bekal akademik yang mereka dapatkan di sekolah bisa membawa sampai ke perguruan tinggi,” tambah Ade. (fadhli)

SSD Solusi Modal Minim BUMDes

Diketuai oleh Ulfatul Azizah (program studi Pendidikan Ekonomi angkatan 2016), dan beranggotakan Luthfi Nurlaily (Pendidikan Akuntansi 2014) dan Novi Syaifatun Kamala (Akuntansi 2016), Fakultas Ekonomi (FE) UNY berhasil mendapatkan Juara 2 dalam Lomba Call for Paper One Decade Akuntansi yang diadakan oleh HMJ Akuntansi Universitas Islam Negeri Alaudin Makassar, 8-10 Desember 2018 lalu. Kejuaraan ini diikuti oleh 8 tim finalis dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, di antaranya Universitas Hasanudin, Universitas Airlangga, dan UPN Veteran Jakarta.

Ulfa dkk. Membawakan karya berjudul SSD: Inovasi Aplikasi Saham BUMDes Berbasis Syariah sebagai Solusi Permodalan BUMDes di Indonesia. SSD, kependekan dari Saham Syariah Desa, mereka tawarkan untuk membantu memecahkan masalah minimnya modal yang dimiliki BUMDes. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di seluruh Indonesia mencapai 35 ribu.

Masalahnya, sampai sekarang, sebagian BUMDes masih sebatas berdiri dan belum memiliki kegiatan usaha yang menghasilkan, apalagi menguntungkan. Dengan SSD, BUMDes diharapkan akan mampu mendapatkan keuntungan yang maksimal sehingga memberikan peningkatan pendapatan desa. (fadhli)

Kunjungan dari Sesama Kota Wisata

Sebanyak 10 orang tenaga kependidikan dari Universitas Pendidikan Ganesha Denpasar Bali melakukan studi banding ke Fakultas Ekonomi (FE) UNY, Rabu (12/12) lalu. Kunjungan ini dipimpin oleh Wakil Dekan 2 Undhiksa, I Putu Gede Parma. Rombongan tersebut disambut oleh Dekan, Wakil Dekan III, Kepala Bagian Tata Usaha (Kabag TU) FE UNY, serta beberapa staf di FE UNY. Kunjungan ini dimaksudkan untuk berbagi informasi seputar pengelolaan administrasi dan kegiatan kemahasiswaan di kedua belah pihak.

Gede Parma menyatakan, Yogyakarta dan Denpasar memiliki banyak kesamaan, terutama sebagai salah satu destinasi wisata di Indonesia, bahkan dunia. “Kita bisa bekerjasama mengembangkan prodi yang vokasional, ataupun yang berkaitan dengan pariwisata,” terangnya.

Dekan FE UNY Sugiharsono menjelaskan FE UNY memiliki beberapa staf di bagian keuangan yang menangani hal-hal yang berbeda. “Hal ini memudahkan dalam pengelolaan keuangan. Selain itu, UNY juga menerapkan sistem anggaran online, remunerasi online, dan lain-lain,” tambahnya.

Wakil Dekan III FE UNY Isroah menegaskan pentingnya pendidikan karakter di UNY. “Pendidikan karakter sudah terintegrasi dalam kegiatan perkuliahan. Di samping itu, kami juga sediakan banner-banner yang memberikan pedoman berperilaku dan berbusana di kampus. Setiap mahasiswa kami pastikan bekali dengan cara berkomunikasi yang baik dengan dosen, baik lisan dan tertulis. Seperti ketika mereka ingin bertemu, melakukan bimbingan skripsi, atau sekedar menanyakan tugas,” ungkap Isroah. (fadhli)

Kuliah Umum Penelitian pada Akuntansi Syariah

Dewasa ini, keuangan syariah makin diminati. Banyak nasabah yang menggunakan jasa bank syariah, dan banyak yang berpindah metode transaksi dari konvensional ke syariah. Hal ini ditengarai disebabkan baik karena kesadaran masyarakat yang ingin kembali ke nilai-nilai islam yang mulai meningkat, atau karena tingkat keuntungan yang ditawarkan oleh jasa syariah ini lebih bersaing. Akuntansi Syariah tak terkecuali menjadi salah satu subyek ilmu baru yang terus berkembang mengikuti dinamika ilmu pengetahuan dan ekonomi. Berkaitan dengan itu, Fakultas Ekonomi (FE) UNY mengadakan kuliah umum bertemakan Research on Islamic Accounting, Rabu (5/12) lalu. Kuliah yang disampaikan dosen UMY sekaligus pengurus IAI Wilayah DIY, Rizal Yahya, ini diikuti 180 mahasiswa jurusan Pendidikan Akuntansi dan dibuka oleh Ketua Jurusan (Kajur) Rr. Indah Mustikawati.

Rizal Yahya memaparkan, para ahli mendefinisikan akuntansi syariah secara sederhana sebagai akuntansi yang didasarkan pada sumber Alquran dan Assunnah. “Ada tiga pendekatan dalam memandang akuntansi syariah. Yang pertama, pendekatan induktif, berangkat dari akuntansi kontemporer dengan memakai akuntansi keuangan barat yang sesuai, lalu mengeluarkan yang bertentangan dengan syariah,” terangnya.

“Yang kedua, pendekatan deduktif menggunakan prinsip islam yang sudah ada lalu dicocokkan dengan prinsip Islam. Ketiga, hybrid, yaitu yang mendasarkan pada prinsip syariah dan persoalan masyarakat. Pendekatan ini mengapresiasi apa yang sudah dikembangkan oleh Barat, dan menganggap perlu dipalukasikan dalam akuntansi syariah,” tambahnya.

Dalam penelitian di bidang akuntansi syariah, lanjut Rizal, banyak hal yang bisa disinggung, dan beberapa lembaga bisa menjadi obyek penelitian. “Lembaga keuangan syariah seperti BMT (Baitul Maal wat Tamwil-red), perusahaan asuransi syariah, BPR syariah, dan bank-bank syariah bisa menjadi tempat penelitian. Beberapa topik yang bisa disinggung adalah seperti standar akuntansi syariah, kesesuaian dengan standar/pedoman akuntansi, pelaporan keuangannya, atau pencapaian tujuan sosioekonomik,” urai Rizal. (fadhli)

Bekerjasama dengan IAI, FE UNY Sosialisasikan Akuntansi Wakaf

Pondok pesantren, seperti halnya lembaga lainnya, memerlukan sistem pelaporan keuangan yang kredibel. Berbagai aset dan liabilitas pondok pesantren hendaknya dirinci secara khusus agar dapat dibedakan dengan aset dan liabilitas dari entitas lainnya. Misalnya, barang-barang harus dibedakan, apakah milik pribadi pemilik yayasan, milik ustadz, atau murni aset pondok. Demikian dijelaskan Rizal Yahya di Fakultas Ekonomi (FE) UNY, Kamis (29/11) lalu.

Bekerjasama dengan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) DIY, Fakultas Ekonomi (FE) UNY menyelenggarakan Workshop IAI bagi para akuntan. Workshop diikuti lebih dari 30 akuntan profesional, seperti akuntan, dosen, auditor, dan dari beberapa kantor akuntan publik. Acara yang dibuka oleh Dekan FE UNY Dr. Sugiharsono ini menghadirkan pemateri dari IAI DIY yaitu Prof. Mahfud Sholihin, A.K., C.A. dan Rizal Yahya, Ph.D., A.K., C.A. Workshop ini merupakan acara yang harus diikuti oleh seorang akuntan, terutama agar sertifikat profesinya sebagai akuntan tetap diakui dengan pengumpulan angka kredit dalam setahun.

Sementara itu, Mahfud menyampaikan bahwa kini wakaf juga diatur menggunakan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 112. “Selain Undang-Undang Wakaf, kini Dewan Standar Akuntansi Syariah IAI telah mengesahkan Draf Eksposur (DE) PSAK 112: Akuntansi Wakaf. Meskipun diusulkan efektif pada 2021, tetapi ada usulan untuk diterapkan lebih dini,” terangnya.

Tujuan dari DE PSAK 112 ini adalah untuk memberikan pengaturan mengenai pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan atas transaksi wakaf yang dilakukan baik oleh entitas nazhir (penerima wakaf) dan wakif (yang mewakafkan) yang berbentuk organisasi dan badan hukum. “Kebijakan akuntansi atas aset wakaf yang tidak diatur dalam PSAK 112 mengacu pada PSK lain yang relevan,” tambah Mahfud. (fadhli)

Pages