MARINI JUARAI LOMBA PENULISAN ARTIKEL TINGKAT NASIONAL

Lagi, mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta mengharumkan nama almamater di tingkat nasional. Adalah Marini, mahasiswa Pendidikan Administrasi Perkantoran Fakultas Ekonomi (FE) angkatan 2015 yang berhasil meraih Juara Pertama Lomba Penulisan Artikel di TVRI Jogja, Sabtu (2/9) kemarin. Lomba Penulisan Artikel yang pada tahun ini mengusung tema “52 Tahun TVRI Jogja Merekat Kebhinekaan” merupakan rangkaian acara dalam rangka ulang tahun TVRI Jogja berupa kompetisi penulisan artikel melalui media sosial Facebook dan Instagram. Peserta lomba penulisan artikel ini adalah umum, dan tidak terbatas pada jenjang pendidikan dan usia.

Deadline pengiriman karya yang berbarengan dengan pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) mahasiswa P. ADP FE UNY angkatan 2015 tidak menyurutkan langkah mantan Ketua Ekstrakurikuler Bahasa Jepang di SMKN 1 Godean Sleman ini. “Artikel dikerjakan di dalam bus yang tengah melaju menuju Jawa Timur dalam perjalanan pelaksanaan KKL. Dan akhirnya segala kerja keras terbayar lunas tatkala sehari setelah HUT RI saya menemukan nama saya dalam daftar pemenang lomba tersebut,ujar Marini. 

And, when you want something, all the universe conspires in helping you to achieve it. Kutipan Paulo Coelho di dalam bukunya yang berjudul The Alchemist tersebut rasanya adalah gambaran yang tepat atas apa yang telah saya alami. Semoga ini dapat menjadi motivasi bagi kita semua untuk terus meningkatkan kualitas diri dengan jalan berprestasi,” Marini menambahkan.

Sebagai Juara I Lomba Penulisan Artikel TVRI Jogja, Marini diundang dalam acara Gelar Budaya yang disiarkan langsung di TVRI Jogja untuk penyerahan hadiah berupa uang tunai satu juta rupiah dipotong pajak. Ini adalah contoh nyata bagaimana social media dan juga internet dapat dipergunakan untuk hal-hal yang lebih bermakna. (chusnu)

Visitasi Akreditasi Prodi Manajemen S1 FE UNY

Penjaminan mutu dalam suatu produk bisa dilakukan dari dua sumber, internal dan eksternal. Internal dari diri kita sendiri, dengan cara berupaya sebaik mungkin sesuai kemampuan. Sedangkan eksternal merupakan cermin dari luar agar bisa terlihat bagaimana hasil dari upaya yang kita lakukan. Dalam hal ini, Badan Akreditasi Nasional – Perguruan Tinggi (BAN-PT) menjadi institusi yang berwenang di Indonesia dalam melakukan penilaian terhadap upaya penjaminan mutu yang dilakukan perguruan tinggi di Indonesia. Demikian sebagaimana disampaikan Rektor UNY Prof. Dr. Sutrisna Wibawa dalam sambutannya di sela visitasi dari BAN-PT, Sabtu (1/9) lalu di Program Studi (prodi) Manajemen S1 Fakultas Ekonomi (FE) UNY.

Sutrisna melanjutkan, BAN-PT memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas perguruan tinggi. “Harapannya, penilaian dari BAN-PT bisa dijadikan bahan evaluasi supaya institusi yang bersangkutan bisa terus mengembangkan diri secara berkelanjutan,” tambah Guru Besar UNY di bidang Ilmu Filsafat Jawa ini.

Pada visitasi akreditasi kali ini, BAN-PT mengirimkan dua orang asesornya, Dr. Hari Susanto, M.Si. dan Dr. Siti Komariyah, M.Si. Menurut Hari, asesor bukanlah seorang auditor. “Kami dikirim untuk melakukan pembinaan. Apa yang kami lakukan semata-mata hanyalah memotret, melihat, dan melaporkan apa dan bagaimana yang sudah dijalankan oleh prodi,” jelas dosen Universitas Diponegoro tersebut.

Siti Komariyah yang akrab disapa Kokom mengiyakan pernyataan tersebut. “Kami hanya bertugas mencatat data-data yang ada. Proses klarifikasi dan verifikasi data yang dimiliki menjadi proses penting agar akreditasi bisa berjalan dengan baik,” tambah dosen Universitas Jember itu.

Manajemen FE UNY menjadi salah satu prodi paling favorit di UNY. Jumlah pendaftar prodi tersebut di setiap tahun mencapai puluhan ribu dari tiga jalur penerimaan yang disediakan. Selain jajaran rektorat dan dekanat, visitasi akreditasi prodi Manajemen juga didukung oleh berbagai pihak mulai dari dosen di Jurusan Manajemen, mahasiswa, para alumni, hingga para user dari berbagai lembaga seperti perbankan, perguruan tinggi, dan sekolah. (fadhli)

Prestasi Alumni FE UNY di SEA GAMES 2017

SEA GAMES 2017 baru saja usai 30 Agustus 2017 lalu di Kuala Lumpur. Indonesia harus puas berada di peringkat kelima dengan 38 emas, 63 perak, dan 90 perunggu. Dari 857 orang kontingen Indonesia, terdapat beberapa mahasiswa UNY yang berpartisipasi. Banyak orang yang berpikir hanya mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) yang menjadi anggota kontingen tersebut. Sedikit yang menyadari, sebenarnya terselip satu lulusan Fakultas Ekonomi (FE) UNY yang menjadi anggota tim renang indah Indonesia. Adalah Pratiwi Adhiati Kusumawardhani, gadis kelahiran Sleman yang lulus dari Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi (FE) UNY November 2016 lalu dan turut menjadi perenang indah yang pada nomor Team Free Routine meraih medali perunggu.

Indonesia harus puas berada di posisi ketiga setelah juri memberikan nilai 71,4667. Sedangkan Singapura (75,1333) berhak mendapatkan medali emas setelah mengungguli Malaysia (73,0667) di posisi kedua. Meskipun hal ini di bawah target emas yang dicanangkan, prestasi ini tetap disyukuri segenap tim yang melengkapi dua perunggu lainnya pada nomor tunggal dan duet.

Gadis yang akrab disapa Tiwi ini juga turut menjadi kontingen pada dua gelaran SEA GAMES sebelumnya (2015 dan 2013). Selain itu, didampingi pelatih Anna Nasekina yang kini melatih tim nasional, Tiwi meraih emas bersama Tim Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) di PON Jawa Barat 2016 lalu. Tak hanya itu. Pada 2014, Tiwi juga meraih perunggu di 2nd South East Asia Swimming Championships di Singapura lampau.

UNY memang memfasilitasi mahasiswa yang memiliki prestasi di bidang non akademik untuk tetap mengembangkan keterampilannya tanpa menghalangi kesempatan mendapatkan perguruan tinggi. “FE UNY terbukti mampu melahirkan mahasiswa yang berprestasi di bidang olahraga, seperti Karate, Renang Indah, atau bidang kesenian dan kebudayaan seperti Hafizh dan Qiroatul Quran, tapi tetap kompeten sebagai tenaga pendidik maupun professional di bidangnya masing-masing,” jelas Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FE UNY, Isroah, M.Si., beberapa waktu lalu. (fadhli)

Sosialisasi HKI dan Koordinasi Semester Gasal 2017/2018 FE UNY

Penelitian menjadi salah satu tumpuan perguruan tinggi (PT) dalam memberikan kontribusinya terhadap masyarakat. Setiap institusi pendidikan tinggi diharapkan mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi secara nyata. Hal ini yang menyebabkan suatu perguruan tinggi memiliki peringkat yang baik atau buruk. Dalam hal ini, UNY senantiasa mendorong dosennya untuk meningkatkan kinerja risetnya. Demikian disampaikan Prof. Dr. Siswantoyo, M.Kes., AIFO Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) UNY dalam Sosialisasi Penelitian dan PPM serta Koordinasi Pelaksanaan Kuliah Semester Gasal 2017/2018 di Fakultas Ekonomi Rabu (30/8) lalu.

“UNY kini menempati peringkat 10 pada pemeringkatan PT dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). Selain itu, di bidang riset, UNY juga sudah masuk ke dalam kluster Mandiri dan di peringkat 5 kluster Unggul untuk Pengabdian Masyarakat,” tambah Siswantoyo.

Siswantoyo melanjutkan, UNY juga mengupayakan setiap dosen untuk meningkatkan publikasinya di jurnal-jurnal yang terindeks. “Selain itu, karya-karya dosen yang bermanfaat dan hasil-hasil penelitian sebaiknya diurus Hak Kekayaan Intelektual-nya. Yang penting, produk tersebut memiliki rincian yang memadai, filosofi, atau cara kerja yang jelas. Kita menargetkan 300 HKI baru di tahun 2017 ini,” ucapnya.

Dalam koordinasi penyelenggaraan kuliah semester gasal 2017/2018, Wakil Dekan I Bidang Akademik Prof. Sukirno, Ph.D. mengarahkan agar para dosen mengoptimalkan perkuliahan. “Sistem presensi kehadiran online, persetujuan perwalian, bimbingan Tugas Akhir (TA) online, bisa digunakan agar mendukung penyediaan layanan akreditasi dan teknis strategis lainnya. Selain itu, 4 dari 16 kali pertemuan dapat diselenggarakan secara daring, baik itu blog, milis, besmart, Edmodo, Facebook, dll.,” jelas Sukirno. (fadhli)

PKM Harus Ditujukan untuk Kesejahteraan Rakyat

Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) menjadi kompetisi nasional yang kerap menjadi ajang adu gengsi antar perguruan tinggi (PT) di Indonesia. Tingkat kemajuan pendidikan PT diukur dari seberapa sukses pencapaian mereka dalam PKM. Oleh karena itu, setiap PT berlomba-lomba menyiapkan yang terbaik saat PKM menjelang. Tak terkecuali Fakultas Ekonomi (FE) UNY yang Rabu (30/8) lalu menyelenggarakan Pelatihan PKM 5 Bidang di kampus setempat. Menghadirkan dosen Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) UNY yang tak jarang menjadi juri Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS), Sukinah, M.Pd., dan Endra Murti Sagoro, M.Sc., dosen FE UNY yang pernah mengantar UNY meraih emas di ajang PIMNAS 2015 lalu.

Dalam kesempatan ini, hadir segenap dosen yang menjadi pembimbing kelompok PKM serta beberapa perwakilan mahasiswa. Dekan FE UNY Dr. Sugiharsono, M.Si dalam sambutannya menekankan bahwa penelitian mahasiswa hendaknya ditujukan sebesar-besarnya untuk memajukan masyarakat. “Inovasi yang dilakukan harus bermuara untuk kesejahteraan rakyat,” pesannya.

Sukinah menjelaskan, mahasiswa harus memahami karakteristik dan perbedaan tiap PKM. Program yang bermuara ke PIMNAS adalah PKM-P (Penelitian), PKM-K (Kewirausahaan), PKM-M (Pengabdian pada Masyarakat), PKM-T (Teknologi), PKM-KC (Karsa Cipta), dan PKM-GT (Gagasan Tulis), sedangkan PKM-AI (Artikel Ilmiah) akan berlanjut ke jurnal kreativitas mahasiswa. Memahami perbedaan substansi setiap jenis PKM akan membantu meraih kesuksesan.

“Pemicu ide ada di mana-mana. Yang dibutuhkan adalah sikap mental yang kondusif dan kebiasaan mengamati situasi sekitar. Baca dan pahami buku panduan yang disediakan. Pelajari aturan ‘yang diizinkan’ dan ‘yang tidak diizinkan’. Misal, jumlah halaman, sumber penulisan, maupun format dan sistem penulisan yang telah ditetapkan,” tambah Sukinah.

Pada 2017 ini, UNY meloloskan 17 PKM yang tampil di ajang PIMNAS ke-30 di di Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar Agustus kemarin. Pada even tersebut, UNY meraih dua emas, satu perunggu, dan tiga juara favorit. UNY berhasil menempati peringkat 10 dari 89 perguruan tinggi yang terdaftar sebagai peserta. (fadhli)

Yudisium FE UNY Agustus 2017: Putri Marbot Masjid Jadi Lulusan Terbaik Agustus 2017

Lingkungan adalah satu satu hal yang bisa mempengaruhi karakter seseorang. Baik itu keluarga atau teman, kepribadian seseorang bisa berkembang dengan pengaruh keduanya. Itu sebabnya, memilih lingkungan yang baik, juga penting dalam mendukung usaha mencapai kesuksesan. Bersama-sama dengan orang yang baik dan mau berusaha keras akan membawa kita juga termotivasi melakukan hal positif. Demikian yang diyakini Swasih Fitria Asma Fadlila, lulusan terbaik dalam Yudisium Fakultas Ekonomi (FE) UNY periode Agustus usai upacara yudisium Jumat (25/8) lalu.

Asma, begitu dia biasa disapa, lulus dari Program Studi Pendidikan Akuntansi S1 dengan beasiswa Bidik Misi. Raihan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sebesar 3,78 mengantarkannya sebagai lulusan terbaik FE UNY di periode tersebut. Lulusan SMA IT Al Irsyad Purwokerto ini memang bertekad menyelesaikan studi S1-nya dengan baik. “Saya jadi sarjana pertama di keluarga besar saya. Kebanyakan hanya menyelesaikan sekolah menengah. Bahkan ada yang putus sekolah. Karena itu, keluarga sangat mendukung selama saya berkuliah,” terangnya.

Bapaknya, Mulyono Saeful Ulum,  merupakan seorang marbot masjid di Gombong, Kebumen. Sebelum menjadi marbot, pria berusia 54 tahun tersebut menjadi montir di sebuah bengkel di Purwokerto. Didikan orang tua mengantarkan Asma dan adik-adiknya menjadi anak yang cerdas di sekolah. “Pesan Bapak, jangan terlalu mengejar prestasi akademik. Yang penting adalah memiliki attitude yang baik. Jadilah contoh dan motivasi bagi keluarga,” ucap putri sulung dari tiga bersaudara ini.

Asma tak lupa mengasah keterampilan softskill-nya melalui kegiatan kemahasiswaan. Unit Kegiatan Mahasiswa tingkat Fakultas (UKMF) Al Fatih, Tutorial, dan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) menjadi ladangnya menumbuhkembangkan karakter positif. Selain itu, Mahasiswa Berprestasi FE UNY di 2013 dan 2016 ini juga beberapa kali mengikuti lomba di tingkat nasional, seperti Juara II pada Lomba Karya Tulis Ilmiah di ajang Temu Ilmiah Regional DIY pada 2016 lalu.

Berkuliah di bidang kependidikan, Asma kini mulai merintis karirnya sebagai kepala sekolah di sebuah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) swasta yang belum lama berdiri di Bantul. “Tadinya saya dipercaya sebagai admin keuangan, lalu menjadi guru, dan sekarang dipercaya sebagai kepala sekolah. Sungguh beruntung berkuliah di FE UNY, terutama dengan berorganisasi seperti di Al Fatih, di mana saya bertemu dengan banyak orang yang sama-sama berkembang from zero to hero yang membuat saya termotivasi,” tambah gadis bermotto ‘Do the Best. After that, Be the Best’ ini.

Yudisium FE UNY periode Agustus pada Jumat (25/8) lalu meluluskan 60 orang. S1 Kependidikan meluluskan 24 orang, sedangkan S1 Non Kependidikan dan program Diploma masing-masing meluluskan 19 dan 18 orang. Sebanyak 30 orang berhasil meraih predikat Dengan Pujian. Upacara dihadiri segenap jajaran dekanat dan pimpinan program studi di lingkungan FE UNY. (fadhli)

Penanaman Pohon di PKKMB FE UNY 2017

Bulan Juli hingga Agustus umumnya merupakan waktu di mana setiap institusi pendidikan di Indonesia menerima peserta didik baru. Demikian pula Fakultas Ekonomi (FE) UNY yang baru-baru ini menerima lebih dari 600 mahasiswa baru. Upacara Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) di FE UNY berlangsung penuh kekeluargaan. Jajaran dekanat beserta pimpinan jurusan dan program studi serta tata usaha menghadiri acara tersebut. Acara ini menjadi awal pertemuan pihak dosen dan pimpinan fakultas dengan para mahasiswa baru.

“Animo FE merupakan yang terbesar dari semua fakultas di UNY. Oleh karena itu, pertahankan kualitas terbaik kalian. Jaga komunikasi dengan para dosen dan kakak angkatan. Jangan sungkan bertanya jika ada yang tidak jelas baik dalam administrasi maupun perkuliahan,” terang Dekan FE UNY Dr. Sugiharsono, M.Si, Rabu (23/8) lalu di depan para mahasiswa baru.

“Jangan lupa beraktivitas di bidang kemahasiswaan. Bergabunglah dengan organisasi sesuai dengan minat dan bakat kalian. Kembangkan potensi yang kalian miliki. Berbagai pilihan beasiswa siap membantu melancarkan studi hingga selesai,” tambah Sugiharsono.

Dalam upacara tersebut juga dilakukan penyerahan dan penanaman pohon secara simbolis dari mahasiswa baru untuk FE UNY. Para mahasiswa baru secara berkelompok memberikan beberapa jenis pohon untuk ditanam di lingkungan FE UNY. Seusai menerima dan menanam, dekan berpesan agar para mahasiswa rajin merawat tanaman tersebut. “Mudah-mudahan dengan tanaman ini, kalian juga menjadi sadar untuk merawat ilmu yang kalian peroleh dari para guru kalian. Jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan di lingkungan kampus kita,” pesannya di hadapan wakil mahasiswa baru. (fadhli)

Tags: 

Job Hunting FE UNY Agustus 2017: Pentingnya Personal Branding dalam Dunia Usaha

Menjadi wirausahawan berarti memilih kebebasan. Kebebasan menentukan penghasilan sendiri, kebebasan mengatur waktu, dan kebebasan lain yang mungkin tidak dimiliki mereka yang memutuskan bekerja di bawah orang lain. Tetapi hanya sedikit yang berani mengambil pilihan ini. Terkadang, kepepet bisa membuat orang mengerahkan kemampuan terbesarnya. Demikian salah satu yang disampaikan oleh Supriyanto, MM, dosen Fakultas Ekonomi (FE) UNY dalam Pelatihan Pengembangan Diri dan Kiat Menembus Dunia Kerja FE UNY Periode Agustus 2017, Selasa (22/8) kemarin. Pelatihan ini diikuti oleh lebih dari 200 peserta yang merupakan calon wisudawan/wisudawati dari FE UNY pada Periode Agustus ini.

Sebagaimana disampaikan Dekan Dr. Sugiharsono, M.Si., pelatihan ini menjadi bekal terakhir fakultas kepada para lulusan. “Baik yang ingin mencari kerja, maupun ingin menciptakan lapangan kerja, atau bahkan meneruskan studi lanjut, akan mendapatkan bekalnya melalui pelatihan ini. Kepercayaan diri menghadapi dunia industri dan persaingan yang ada di dalamnya saat ini mutlak dimiliki setiap orang,” urai Sugiharsono.

Sementara itu, dosen Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) UNY, Kartika Nur Fathiyah, M.Si. menyampaikan dalam materinya bahwa para pencari kerja memang perlu menyiapkan diri sebaik mungkin. “Lowongan kerja banyak, tetapi hanya sedikit yang bisa diterima. Para pelamar perlu memerhatikan prinsip personal branding, karena melamar kerja berarti kita dituntut menampilkan diri sebaik mungkin,” jelas Kartika.

“Pada dasarnya, personal brand yang kuat akan berpengaruh pada kemampuan diri untuk mendapatkan pekerjaan yang tepat, promosi, dan meningkatkan kemampuan diri secara positif. Pelajari skill-skill unggulan yang menjadikan kita ahli di bidang tertentu, lalu jadilah diri sendiri dan miliki daya beda yang positif dari orang lain,” tambah Kartika.

Supriyanto menambahkan, dengan berwirausaha, seseorang berpeluang mendapatkan penghasilan yang lebih besar daripada jika hanya menjadi karyawan. “Gaji PNS (Pegawai Negeri Sipil) memang stabil, tapi kalau pengeluarannya banyak, keluarga juga menuntut, bisa jadi gaji tersebut masih kurang. Sementara penghasilan dari wirausaha bisa jauh melebihi gaji seorang PNS. Sekaligus belajar mengatur keuangan dan beramal dengan menghidupi orang lain yang menjadi karyawan kita,” ujarnya. (fadhli)

PRODI PENDIDIKAN EKONOMI UNY SANDANG AKREDITASI “A”

Akreditasi sebuah program studi (prodi) di perguruan tinggi akan memberi banyak dampak positif. Tidak hanya meningkatkan daya tawar bagi prodi yang bersangkutan, tetapi juga meningkatkan kepercayaan diri para alumni. Di samping itu, hal ini akan memacu prodi dalam meningkatkan kualitas layanan dan mengembangkan berbagai program dan kerja sama. Demikian disampaikan Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi (FE) UNY, Tejo Nurseto, M.Pd. menanggapi akreditasi A yang dikeluarkan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) bagi prodi Pendidikan Ekonomi FE UNY, baru-baru ini. Melalui Surat Keputusan (SK) BAN-PT Nomor 2012/SK/BAN-PT/Akred/S/VI/2017, Prodi Pendidikan Ekonomi mendapatkan status Akreditasi A. Para mahasiswa, dosen, pegawai, dan alumni Prodi Pendidikan Ekonomi UNY menyambut gembira akreditasi ini. Sebelumnya Prodi Pendidikan Ekonomi memperoleh akreditasi B. Prestasi ini merupakan hasil kerja keras semua stakeholder, terutama Tim Task Force Borang Akreditasi Prodi Pendidikan Ekonomi dan Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi.

Tejo menyatakan keberhasilan ini merupakan buah kerja keras berbagai pihak mulai dari dosen, tendik, mahasiswa, hingga para pejabat di lingkungan FE UNY. “Tidak lupa ucapan terima kasih pada Ibu Dr. Djamilah Bondan Widjajanti, M.Si beserta Tim PENJAMU UNY yang dengan sabar terus membimbing Tim Borang dalam menyusun naskah borang hingga visitasi. Dengan Akreditasi A semoga segenap civitas akademika UNY semakin termotivasi untuk melakukan Tri Dharma Perguruan tinggi dengan lebih baik dan dapat dipertahankan pada periode selanjutnya. Setelah meraih Akreditasi A kami makin mantap untuk mengajukan izin membuka Program Pelatihan Profesi Guru (PPG) regular. Selama ini Prodi Ekonomi sudah menangani PPG alumni SM3T,” tambahnya.

Dekan FE UNY Dr. Sugiharsono pun menyambut baik hal ini. “Ini menunjukkan bahwa pengelolaan lembaga fakultas sebagai pendukung prodi sudah mapan. Kami berharap fakultas semakin memantapkan pengelolaan, kepemimpinan, dan kelembagaan fakultas, termasuk dalam pemeliharaan dokumen-dokumen dan pengembangan sistem layanan akademik online. Kita juga berharap prodi-prodi yang lain mengadopsi perkembangan pengelolaan kelembagaan fakultas, sehingga ada sinergi antara manajemen kelembagaan prodi dengan fakultas,” urai Sugiharsono.

Senada dengan itu, Wakil Dekan I Bidang Akademik Prof. Sukirno, Ph.D juga mendorong kekompakan antar unit. “Semua prodi tidak bisa berdiam diri saat prodi lain sedang diakreditasi. Mereka bisa saling berbagi dokumen-dokumen yang diperlukan bersama. Lebih bagus lagi adalah kekompakan antara tim dan fakultas. Akreditas tidak hanya prodi, tetapi juga melibatkan perpustakaan, humas, perlengkapan, dan masing-masing harus menyiapkan segalanya,” ucapnya.

Guru Besar Pendidikan Ekonomi FE UNY, Prof. Suyanto, Ph.D. menegaskan kesiapan prodi mutlak dalam proses akreditasi. “Akreditasi sangat bertumpu pada kecanggihan pembuatan borang. Kalau persiapan ga baik, finished. Administrasi manajerial juga harus tertib. Berbagai bukti mengenai kegiatan harus ada bukti fisiknya. Tak kalah penting, harus kompak antara dosen dan mahasiswa ketika ditanya apa saja mengenai prodi,” pesannya. (fadhli)

Prestasi Mahasiswa FE UNY di PORDA DIY 2017

Kursi di bangku perkuliahan tidak mesti dilalui dengan cara tes tertulis. Pemerintah dan perguruan tinggi memberikan kesempatan kepada mereka yang berprestasi di bidang non akademik untuk menikmati pendidikan tinggi. Oleh karena itu, bakat dan minat unik yang dimiliki seseorang hendaknya tetap dikembangkan selama itu masih positif. Hal ini yang tampaknya disadari betul oleh Auzan Armi Rasis, Thalita Hania Fatika, dan Annisa Rahayu Savitri, ketiga mahasiswa Fakultas Ekonomi (FE) UNY. Berbekal prestasi di bidang mereka masing-masing, ketiganya berhasil masuk di jurusan yang terbilang favorit di UNY. Auzan atau akrab disapa Osa tercatat sebagai mahasiswa Program Studi (Prodi) Manajemen angkatan 2015. Prestasinya di olahraga tenis lapangan yang selama ini ditekuni tak lepas dari dukungan orang tua dan kegigihannya berlatih. Putra bungsu dari tiga bersaudara pasangan Anom Sungkowo (60 tahun) dan Admini Sugiyono (54) ini pertama kali berkenalan dengan raket tenis sejak usia dini karena tertarik melihat kakak-kakaknya bermain tenis.

Tak beda jauh dengan Osa, Thalita juga mahasiswa Prodi Akuntansi S1 yang aktif berprestasi dalam olahraga. Gadis lulusan SMA N 2 Ngaglik, Sleman ini luwes mengayunkan raket tenis sejak di bangku kelas 3 SD. Dari yang awalnya hanya menemani bapaknya, Hari Yuliarto, M.Kes. (50) bermain tenis di tempat kerjanya, Thalita bergabung dengan sebuah sekolah tenis guna mengembangkan kemahirannya. Berbagai kejuaraan rajin ia ikuti hingga akhirnya mengantarkannya ke bangku kuliah.

Kedua mahasiswa ini bahkan bertemu di Pekan Olahraga Daerah (PORDA) DIY XIV 2017 di Bantul awal Agustus lalu di babak final. Osa yang tergabung dalam tim tenis Bantul berhasil merebut emas mengungguli Thalita yang menjadi anggota kontingan Sleman yang harus berpuas dengan perak. Osa berhasil meraih emas dalam nomor Beregu Putra dan perunggu pada nomor Ganda Putra. Sedangkan Icha yang juga menjabat Bendahara di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Tenis di UNY ini harus puas dengan perolehan perak di nomor Beregu Putri. Thalita menambah catatan prestasinya dengan mengantar tim Tenis Lapangan UNY menjuarai UiTM International Sport Fiesta (UISF) 2017 di Malaysia, 1-6 Agustus lalu.

Lain lagi dengan Annisa. Gadis yang biasa dipanggil Icha ini merupakan mahasiswa Prodi Pendidikan Akuntansi S1 dan berprestasi dalam cabang olahraga Karate. Lulusan SMA N 1 Bangsri, Jepara ini memilih Karate sebagai tempatnya mengasah kepercayaan diri. Prestasinya di tingkat regional Asia Tenggara sebagai Juara 1 Kumite perorangan kategori 55 kg, Juara 2 Kumite Beregu Putri pada ajang South East Asian Karate Championship 2015, dan juara 1 kata beregu, juara 2 Kumite beregu di ajang yang sama tahun lalu menjadi salah satu puncak prestasinya.

Di ajang PORDA DIY XIV 2017 lalu, Icha yang juga pernah menjabat sebagai public relation di Himpunan Mahasiswa Pendidikan Akuntansi (Hima Diksi) ini berhasil meraih 3 medali. Medali emas didapatnya dari nomor Kata Beregu, sedangkan dua medali perak buah kerja kerasnya pada nomor Kumite Beregu dan Kumite Perorangan -55kg. Prestasi serupa juga dipersembahkannya saat mengikuti Silent Knight Karate Tournament 2017 lalu di Jakarta dengan meraih Juara 2 di nomor Kumite 50 kg.

Bagi mereka bertiga, pilihan untuk terus mengejar prestasi di tengah-tengah proses menunaikan kewajiban sebagai penuntut ilmu tentu menyimpan konsekuensi tersendiri. “Sering harus lembur dengan tugas, padahal kondisi tubuh sudah capek seusai latihan,” kata Fika. “Waktu untuk keluarga, teman, dan organisasi jelas makin berkurang. Sukanya, dari kesibukan ini menjembatani ke hal-hal lain yang bermanfaat. Beasiswa, teman baru, jaringan baru, dan lain-lain,” tambah Osa yang juga aktif di Hima Manajemen FE UNY ini. (fadhli)

Pages