Kunjungan dari Kuningan dan Lumajang ke FE UNY

Sebanyak lebih dari 200 siswa dari dua sekolah secara bergantian berkunjung ke Fakultas Ekonomi (FE) UNY pada Senin (17/4) dan Selasa (18/4) lalu. Dua sekolah tersebut yakni SMA N 2 Kuningan, Jawa Barat, dan SMK N 1 Pasirian, Lumajang, Jawa Timur. Kunjungan ini merupakan inisiatif dari sekolah tersebut guna memberikan para siswa sejumlah informasi terkait dunia kampus. Para siswa dikenalkan dengan UNY secara umum, baik sejarah, fakultas yang tersedia, hingga seleksi mahasiswa barunya. Rombongan diterima oleh pihak dekanat dan jurusan.

Dodo Juanda Yusuf, S.Pd., selaku perwakilan dari SMA N 2 Kuningan menyatakan, Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMA N 2 Kuningan memiliki sebuah program bernama SLIPAS, Studi Lapangan Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial. “Ini menjadi program tersendiri sejak 1994, dan di tahun ini kami menyisipkan kunjungan ke berbagai perguruan tinggi guna membekali mereka dengan wawasan seputar pendidikan,” urainya.

Sementara itu, T.A. Sayogi, M.Pd. dari SMK N 1 Pasirian menjelaskan bahwa para siswa sangat antusias bisa berkunjung ke UNY. “Sekolah kami letaknya di pedesaan. Masuk ke Kota Jogja saja sudah terkagum-kagum. Apalagi dengan melihat kampus di Jogja. Semoga ini mampu memotivasi mereka untuk melanjutkan studi hingga perguruan tinggi,” ujarnya.

Ketua Jurusan Manajemen FE UNY, Setyabudi Indartono, Ph.D. menjelaskan bahwa kuliah sekarang bukan hanya milik orang kaya dan pintar. “Terkadang, yang biasa-biasa saja bisa diterima masuk di universitas. Apalagi kalau bisa memanfaatkan jalur beasiswa seperti Bidik Misi. Saya sudah beberapa kali melakukan verifikasi calon mahasiswa penerima Bidik Misi yang kondisi rumahnya memang memprihatinkan. Tetapi dengan prestasi yang mereka miliki, mereka bisa meneruskan hingga kuliah. Oleh karena itu, tidak ada alasan untuk tidak lanjut kuliah, selama masih mau berusaha,” terangnya. (fadhli)

SMA N 1 Tambun Utara ke FE UNY

Lebih dari 250 siswa-siswi SMA N 1 Tambun Utara, Bekasi, didampingi para guru, melakukan kunjungan studi ke Fakultas Ekonomi (FE) UNY, Senin (3/4) kemarin. SMA yang terletak di Kabupaten Bekasi ini mengirimkan para siswa kelas XI dari jurusan IPS guna mengetahui prospek dan informasi seputar perguruan tinggi. Rina Rosmiyati, S.Pd. selaku wakil dari sekolah yang memberikan sambutan mengatakan, UNY adalah salah satu kampus pendidikan yang patut dijadikan tujuan melanjutkan studi. Rombongan disambut oleh Dekan Dr. Sugiharsono, M.Si. di ruang auditorium FE UNY.

Rina melanjutkan, UNY bukan termasuk kampus asing di telinga mereka. “Banyak alumni SMA kami yang sudah berkuliah di UNY, dan tak sedikit pula guru kami yang merupakan lulusan UNY. Semoga dengan kunjungan ini makin mempererat hubungan kedua pihak, dan bisa menambah wawasan para siswa,” harap Rina.

Sugiharsono berharap para siswa bisa mengambil sebanyak-banyaknya informasi guna menjadi bahan pertimbangan mereka dalam menentukan pilihan melanjutkan studi. “SMA memang dirancang untuk melanjutkan studi hingga perguruan tinggi. Oleh karena itu, kunjungan seperti ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin,” ujar Sugiharsono.

“Sejak 2011, FE berpisah dari Fakultas Ilmu Sosial (FIS), dan membuka 8 program studi yang terdiri dari 5 program studi S1 dan 3 program studi Diploma 3. Animo terbesar pada beberapa tahun terakhir adalah Manajemen S1 dan Akuntansi S1. Jalur penerimaan mahasiswa baru biasanya ada 4, yaitu SNMPTN, SBMPTN, Seleksi Mandiri Tes Tertulis, dan Seleksi Mandiri Jalur Prestasi,” urai Sugiharsono. (fadhli)

Kunjungan MGMP Administrasi Perkantoran Kulonprogo di FE UNY: Kala Guru Menjadi Direktur

Sebanyak 20 orang guru dari Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Administrasi Perkantoran (AP) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kabupaten Kulonprogo mengikuti kunjungan dan pelatihan di laboratorium Simulasi Perkantoran Jurusan Pendidikan Administrasi Perkantoran Fakultas Ekonomi (FE) UNY, kemarin. Rombongan diterima oleh Wakil Dekan II Nurhadi, M.M., serta Koordinator Lab. Simulasi Perkantoran, Dr. Sutirman, M.Pd.

Ketua rombongan MGMP, Dra. Nurmiyati, mengatakan, kunjungan ini dimaksudkan untuk mengetahui lebih lanjut proses pengajaran di FE UNY, terutama dalam bidang Administrasi Perkantoran. “Selain itu, dengan berpraktik di laboratorium simulasi perkantoran, kami harap para guru bisa meningkatkan kompetensinya, sehingga meningkatkan kualitas pembelajaran administrasi perkantoran,” urainya.

Sutirman menerangkan bahwa Jurusan Pend. Administrasi Perkantoran sering mendapat kunjungan dari berbagai sekolah maupun instansi yang ingin mengetahui praktik-praktik perkuliahan administrasi perkantoran. “Fasilitas laboratorium yang dimiliki jurusan sangat mendukung perkuliahan para mahasiswa. Bahkan juga dipakai oleh pihak luar untuk proses sertifikasi keahlian laboran maupun sekedar mengetahui praktik-praktik di laboratorium,” ujar Sutirman.

Para guru lantas mengikuti salah satu praktik yang biasa dijalani di simulasi perkantoran. Setiap guru diberikan peran-peran yang mewakili posisi di sebuah perusahaan. Mulai dari resepsionis, sekretaris, hingga direktur. Para guru tampak antusias menjalani simulasi yang dibimbing salah satu dosen Pend. Administrasi Perkantoran, Yuliansyah, M.Pd. Bahkan, seorang guru yang berperan menjadi direktur dan nampak sibuk dengan ponselnya pun lantas dikomentari para koleganya sebagai “direktur yang sibuk dengan ponselnya”. Sedangkan guru yang berposisi sebagai sekretaris tampak dikerumuni, seolah ikut mengulang materi seputar kearsipan. (fadhli)

Satu Meja Satu Mushaf, Gebrakan Rektor di Akhir Masa Jabatan

Masjid Mujahidin UNY tampak dipadati lautan manusia, sebagian berbusana putih, dalam gelaran “UNY Mengaji 2” Jumat malam (10/3) kemarin. Masmuja, sebutan masjid Mujahidin Kampus UNY, sudah penuh oleh jamaah sejak magrib. Rektor UNY Prof. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A. memimpin ratusan dosen, karyawan, dan mahasiswa UNY dalam acara “Khataman UNY Mengaji”. Acara ini dibarengkan dengan agenda “Kampus Nusantara Mengaji” yang dipimpin langsung Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekditi) Mohamad Nasir melalui teleconference yang diikuti serentak oleh 40 kampus se-Indonesia.

Acara diawali dengan tilawah oleh salah satu dosen UNY, Abdul Malik Usman, M.Ag. yang dilanjutkan dengan tausiah tentang pentingnya berinteraksi dengan Al Quran oleh dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, KH Dr. Tulus Mustofa, Lc., MA.

Dalam sambutannya, Prof. Rochmat Wahab mengingatkan betapa pentingnya interaksi dengan Al Quran. “Harapannya, seluruh civitas akademika bisa meluangkan waktu untuk mengkhatamkan Al Quran. UNY telah melibatkan 334 dosen dan karyawan dalam program satu juz satu pekan. Sebuah teladan baik yang melibatkan para pejabat universitas, fakultas, hingga prodi ini diharapkan bisa dicontoh pula oleh mahasiswa,” pesannya.

Untuk mendukung gerakan UNY Mengaji ini, Rektor menjanjikan akan mendistribusikan mushaf Al Quran untuk seluruh meja dosen dan karyawan muslim UNY. Janji ini mendapat sambutan takbir yang membahana dari ribuan dosen, karyawan, dan mahasiswa yang hadir pada saat itu.

Menristekdikti yang memimpin jalannya teleconference dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo mengungkapkan keinginannya untuk menggelar Gerakan Kampus Nusantara Mengaji setiap enam bulan sekali. “Mudah-mudahan, kampus menjadi lebih damai dan sejahtera. Tujuannya supaya tercipta suasana berkeagamaan yang baik dan menanggulangi radikalisme dalam kampus,” kata Nasir.

Setyabudi Indartono, Ph.D., salah satu dosen Fakultas Ekonomi (FE) UNY yang ikut hadir dalam acara tersebut menyambut baik rencana Rektor. “Sebuah tantangan yang menyejukkan ditawarkan Prof. Rochmat Wahab dalam upayanya membangun UNY yang nyaman dan kondusif untuk bekerja dan belajar. Sebagai bagian dari civitas UNY, tentu ada tuntutan dan kewajiban bagi dosen sebagai pendidik untuk memastikan dan mengimplementasikan visi ketaqwaan di lingkungan UNY. UNY Mengaji menjadi salah satu sarana yang sangat baik untuk memulai nilai ketaqwaan bagi seluruh civitas UNY,” urainya. (fadhli)

FE UNY Tuan Rumah Temilreg FoSSEI Yogyakarta 2017

Halal lifestyle atau gaya hidup halal saat ini tengah menjadi tren global. Banyak negara-negara di berbagai belahan dunia tengah berupaya menerapkan sistem halal lifestyle dalam kehidupan sehari-hari. Negara-negara yang berupaya menerapakan halal lifestyle tidak hanya dari kalangan negara muslim saja, akan tetapi negara yang berpenduduk mayoritas non muslim juga tengah berupaya keras untuk menerapkan halal lifestyle dalam kehidupan mereka. Penerapan halal lifestyle dilatarbelakangi oleh peningkatan kesadaran masyarakat muslim untuk memperbaiki hidupnya agar sesuai dengan syariah atau ketentuan dalam agama Islam. Sederhananya mereka beranggapan bahwa segala sesuatu yang halal sudah pasti akan memberikan dampak yang baik bagi kehidupan mereka.

Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia tentu saja mempunyai potensi yang besar untuk menjadi pusat perkembangan halal lifestyle dunia. Sekitar 81%  dari 250 juta jiwa penduduk Indonesia adalah penduduk muslim. Namun sayangnya, sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia belum mampu menangkap tren halal lifestyle yang mendunia dan masih menduduki posisi peringkat ke-10 dalam industri dan pasar halal dunia. Selain itu, Indonesia juga memiliki berbagai hal yang dapat dikembangkan dalam konsep industri halal lifestyle, di antaranya potensi fashion muslim yang dimiliki Indonesia, makanan khas yang beragam, hingga bidang pendidikan yang apabila dikelola dengan optimal maka akan mampu menjadikan Indonesia sebagai pusat halal lifestyle dunia.

Mengingat segudang potensi yang dimiliki Indonesia terkait dengan tren halal lifestyle dalam tataran global, menjadikan Indonesia sebagai pusat halal lifestyle dunia tentu bukan hal yang mustahil. Maka kita harus mampu mengelola sumber daya tersebut secara optimal, sehingga nantinya kita bisa memenuhi kebutuhan pasar akan halal lifestyle, baik pasar domestik maupun internasional.

Berdasarkan pemaparan di atas, Kelompok Studi Ekonomi Islam (KSEI) Center of Islamic Economic Studies (CIES) Fakultas Ekonomi (FE) UNY bekerjasama dengan Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) Regional Yogyakarta melaksanakan temu ilmiah regional dengan tema “Indonesia as the Center of World Halal Lifestyle by Maintaining the Character of Islam and the Development of Halal Industry” pada 18-19 Maret 2017 mendatang.  Dengan tema tersebut diharapkan akan dapat menjadikan budaya halal lifestyle sebagai karakter bangsa Indonesia, sehingga Indonesia tidak hanya terkenal sebagai negara yang mayoritas muslim penduduknya, namun juga mampu menjadi pusat industri halal lifestyle dunia.

Beberapa kegiatan yang akan diadakan antara lain, Islamic Economic Seminar, Islamic Economic Olympiad, Islamic Economic Paper Competition, Islamic Short Movie Competition, Islamic Business Plan Competition, dan Sarasehan FoSSEI Yogyakarta. Dr Betania Kartika Muflih, Deputy Director of Academic and Training of INHART dari International Islamic University Malaysia (IIUM) akan menjadi pembicara pada sesi seminar. Selain itu, Meika Hazim, pemilik Cokelat nDalem dan Iffah M. Dewi pengusaha Batik Sogan akan berbagi pengalamannya dengan peserta. Seminar akan diadakan pada Sabtu, 18 Maret 2017 pukul 08.30 WIB di Auditorium FE UNY. (fadhli)

Sutirman Hasilkan Modul Pembelajaran Manajemen Kearsipan Elektronik

Arsip menjadi bagian penting suatu organisasi dalam pemeliharaan sumber informasi. Perkembangan dan kegiatan suatu organisasi akan terjaga jika arsip yang menjadi sumber informasi di organisasi tersebut juga dijaga dengan baik. Pegawai administrasi merupakan salah satu komponen organisasi yang penting dalam pengelolaan arsip. Mereka diharuskan memiliki kompetensi tertentu agar kegiatan pemeliharaan arsip organisasi, baik manual maupun elektronik, dapat berjalan dengan baik. Demikian sebagian argumen yang dipaparkan Dr. Sutirman, M.Pd. dalam disertasinya yang berhasil dipertahankan dengan baik di depan para penguji pada Ujian Terbuka Program Doktoral S-3 Program Studi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan UNY, Jumat (10/3) lalu.

Menurut dosen di Jurusan Pendidikan Administrasi Perkantoran Fakultas Ekonomi (FE) UNY ini, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai salah satu institusi pendidikan yang mengajarkan kompetensi keahlian administrasi perkantoran dituntut siap melahirkan tenaga kerja yang berkualitas sesuai bidang keahlian yang dimiliki. Mengutip Thomson (1973:95), pendidikan menjadi suatu cara menguasai keterampilan dasar yang esensial untuk kompetisi yang adil di pasar kerja.

Melakukan penelitian di 29 SMK Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran (KKAP) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sutirman menemukan bahwa banyak guru mata pelajaran Kearsipan yang belum mengajarkan materi arsip elektronik kepada siswanya. Salah satu alasannya adalah tidak adanya bahan ajar untuk materi manajemen arsip elektronik. Buku-buku tentang manajemen arsip elektronik masih sangat jarang. Oleh karena itu, Sutirman melakukan penelitian dan pengembangan untuk menghasilkan bahan ajar yang terintegrasi dengan strategi pembelajaran berbasis pengalaman atau experiential learning.

Hasil pengembangan tersebut berupa modul pengajaran arsip elektronik yang bisa diakses melalui laman manajemenarsip.com, dan bisa diakses oleh siapapun baik guru, siswa, ataupun karyawan yang ingin belajar tentang manajemen arsip. Selain divalidasi para ahli, produk modul elektronik ini juga diujicobakan kepada guru-guru mata pelajaran kearsipan sejumlah 24 orang dan siswa SMK KKAP di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebanyak 120 orang.

Dr. Sutirman, M.Pd. mempertahankan disertasinya yang berjudul “Pengembangan E-Module Berbasis Experential Learning Untuk Pembelajaran Manajemen Arsip Elektronik di SMK” di hadapan para penguji yang terdiri dari Ketua Prof. Soenarto, Ph.D., Dr. Sugiharsono selaku Sekretaris, Promotor Prof. Dr. Muhyadi, Ko-Promotor Prof. Herman Dwi Surjono, Ph.D., Penguji 1 Dr. Priyanto, M.Kom., dan Penguji 2 Prof. Adhi Susanto, Ph.D.

Muhyadi berharap agar penelitian ini bisa bermanfaat bagi pengajaran kearsipan di SMK. “Terutama, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan citra arsip di masyarakat. Selama ini arsip masih diremehkan nilainya. Padahal, kinerja suatu institusi atau organisasi bisa terlihat salah satunya dari bagaimana mereka memelihara arsip tersebut,” pesannya. (fadhli)

Nita dan Alta, Bidikmisi Peraih IPK Tertinggi Yudisium FE Februari 2017

Kuliah ternyata masih menjadi momok bagi sebagian besar kalangan kurang mampu. Orang tua dihinggapi kekhawatiran tidak mampu membiayai pendidikan anaknya di perguruan tinggi. Oleh karena itu, masih jamak ditemui sebagian orang tua mendorong anaknya bekerja selepas lulus dari SMA/SMK. Hal ini juga dialami oleh Nita Lestari dan Altakiyah, lulusan Fakultas Ekonomi (FE) UNY yang menjalani upacara Yudisium periode Februari, Jumat (10/3) kemarin.

Nita dan Alta, demikian sebagaimana mereka biasa disapa, lulus dari Program Studi Pendidikan Akuntansi S1 FE UNY dengan raihan IPK 3,89, tertinggi pada periode tersebut. Keduanya merupakan penerima Beasiswa Bidikmisi. Diwawancarai seusai upacara yudisium, Nita yang merupakan alumnus SMK N 1 Bantul menceritakan bahwa dirinya sempat bekerja setahun sebelum berkuliah.

“Saat itu, saya bekerja sebagai staf admin dari pukul 7 pagi dan pulang jam setengah 9 malam, dengan istirahat dua kali. Sepulang bekerja saya kemudian belajar. Selama setahun itu juga saya terus membujuk orang tua dan memberi pengertian tentang beasiswa. Alhamdulillah akhirnya mereka bisa paham dan mengizinkan saya berkuliah,” terang putra pasangan Marjiyo (umur 46 tahun) dan Tumiyem (44) ini.

Perjuangan Nita tak berhenti di situ saja. Berangkat sebelum matahari terbit sudah bukan hal yang mengherankan bagi sosok yang juga gemar menulis ini. “Saya biasanya bangun jam 2 atau sebelum subuh untuk membaca-baca sedikit karena memang suasananya mendukung sekali. Jam 5 pagi sudah berangkat dari rumah di Badan, Panjangrejo, Bantul, dengan menggunakan bus. Pulangnya jam 5 sore pulang lagi dengan bus, atau dijemput bapak kalau sudah tidak ada transportasi umum,” ceritanya.

Karena hal ini, Nita lebih fokus dalam berkuliah dan memutuskan tidak terlalu aktif dalam kegiatan organisasi mahasiswa (ormawa). Namun, dirinya sempat menjadi anggota Tim Audit Internal Koperasi Mahasiswa (KOPMA) UNY pada 2015 lalu. “Selain itu, saya juga mengajar les untuk anak-anak SD di dekat rumah,” ungkap Nita.

Alta, tak jauh beda, adalah putri bungsu dua bersaudara pasangan Mujiyanto (53) dan Mutiah (47). Bapaknya adalah seorang buruh bangunan yang sudah sakit-sakitan dalam setahun terakhir ini. Sedangkan Ibunya, selain menjadi buruh, juga menerima pesanan makanan ringan. Alta lulus dari SMK Muhammadiyah 1 Borobudur, Magelang dan kemudian diterima di FE UNY melalui jalur SBMPTN Bidikmisi.

Gadis asal Biyetan RT 04/06, Sawitan, Mungkid, Kabupaten Magelang ini terbilang aktif di kegiatan ormawa. Tak kurang dari 3 ormawa diikutinya, yakni Himpunan Mahasiswa Pendidikan Akuntansi (Hima Diksi), Unit Kegiatan Mahasiswa tingkat Fakultas (UKMF) Al Fatih, dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FE UNY. Bagi Alta, kesibukan justru membantu dirinya lebih fokus.

“Semakin sibuk, kita akan dituntut untuk pintar membagi waktu. Fokus dengan kegiatan yang sedang dilakukan, jangan memikirkan yang lain dulu. Kalau terlalu banyak luang jadi sia-sia,” ujar pengidola dosen FE UNY Sukanti, M.Pd. ini. Bagi Alta dan Nita yang sama-sama ingin menjadi guru ini, keadaan yang terbatas bukanlah penghalang untuk mencapai cita-cita. “Tidak ada yang sia-sia,” ucap Alta. “Kalau ada kemauan, pasti ada jalan,” sambung Nita.

Sebagaimana dilaporkan Wakil Dekan I Prof. Sukirno, Ph.D., Yudisium periode Februari 2017 di FE UNY meluluskan sebanyak 18 orang, yang terdiri dari 13 orang S1 Kependidikan, dan 5 orang dan S1 Non Kependidikan. Rata-rata raihan IPK adalah sebesar 3,53, dan rerata masa studi sebesar 4,38 tahun. (fadhli)

Kunjungan SMK Pancasila 6 Jatisrono ke FE UNY

Sejumlah 80 siswa beserta guru pendamping dari SMK Pancasila 6 Jatisrono, Wonogiri mengunjungi Fakultas Ekonomi (FE) UNY, Selasa (28/2) kemarin. Sekolah yang berdiri pada 1985 ini berkunjung ke FE UNY guna mengetahui lebih lanjut dunia perkuliahan secara umum dan seputar jurusan Pendidikan Administrasi Perkantoran di FE UNY secara khusus. Rombongan diterima oleh Wakil Dekan I FE UNY, Prof. Sukirno, Ph.D. serta beberapa dosen di lingkungan jurusan Pendidikan Administrasi Perkantoran FE UNY.

Dalam sambutannya, Sukirno menyatakan bahwa FE UNY berkembang terus menerus. “Meskipun usianya yang paling muda, tetapi laboratorium di sini sudah lengkap. Bahkan, laboratorium-laboratorium yang dimiliki Pendidikan Administrasi Perkantoran mungkin salah satu yang terbaik di Indonesia,” terangnya.

“Di UNY juga terdapat Program Studi (Prodi) S-2 Pendidikan Ekonomi, dan sebentar lagi akan dibuka S-1 Ekonomi Islam, S-2 Manajemen, dan S-3 Ilmu Ekonomi Pendidikan. Dalam menerima mahasiswa melalui jalur prestasi, prestasi apapun itu, baik juara tari, debat, hafal Al Quran, bisa dipakai sebagai bahan untuk masuk UNY,” tambah Guru Besar FE UNY ini.

Wakil dari SMK Pancasila 6 Jatisrono yang juga Ketua Prodi Administrasi Perkantoran di sekolah tersebut, Lena Dwisepteri, S.Pd. menyampaikan harapannya agar kunjungan ini bisa bermanfaat bagi kedua pihak. “Semoga para siswa bisa sebanyak-banyaknya mengambil pelajaran dari FE UNY. Kami harap kerja sama ini bisa berlanjut di tahun-tahun berikutnya,” ujar Lena.

Sekretaris Jurusan P. Adm. Perkantoran FE UNY, Muslikhah Dwihartanti, M.Pd.  memaparkan beberapa hal mengenai jurusan secara umum. “Di FE UNY, lulusan Pendidikan Administrasi Perkantoran tidak hanya diharapkan menjadi seorang guru Administrasi Perkantoran yang baik. Akan tetapi juga siap menjadi manajer, tenaga laboran, atau praktisi MICE (meeting, incentive, conference, and exhibition),” urainya.

Didampingi para dosen dan laboran, para siswa juga berkunjung dan menjalani sebagian kecil praktik perkuliahan di beberapa laboratorium. Laboratorium yang dipakai untuk praktik di antaranya adalah Lab. Simulasi Perkantoran, Lab. Teknologi Perkantoran, Lab. Mengetik, dan Lab. Komputer/Kearsipan Digital. (fadhli)

FE Berkesempatan Wakili UNY di MTQMN 2017

Mahasiswa Fakultas Ekonomi (FE) UNY berhasil meraih prestasi dalam ajang Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) UNY, Ahad (26/2) lalu, guna mendapatkan kesempatan menjadi anggota kafilah UNY dalam ajang MTQ Mahasiswa Nasional (MTQMN) 2017, Juli mendatang di Malang. Dari 11 cabang yang dipertandingkan, FE memperoleh prestasi gemilang di 3 cabang berbeda. Ajang MTQ UNY 2017 ini menjadi sarana memilih bibit-bibit terbaik untuk kemudian dibina dan menjadi kafilah UNY dalam gelaran MTQMN.

Pada cabang Musabaqah Syarhil Quran (MSQ), Mei Indriani dari Pendidikan Ekonomi 2014 yang bekerja sama dengan Nadia Nida’ul Fadhila (Pend. Administrasi Perkantoran 2014) dan Kharisa Rachmi Khoirunnisa (Pend. Akuntansi 2013) meraih juara 1. Dengan tema “Membangun Remaja dan Pemuda Beriman Sebagai Generasi Penerus Bangsa”, karya mereka berhasil meyakinkan dewan juri. “Mengambil landasan Alquran Surat An-Nisa ayat 9 dan Al Kahfi ayat 13, kami menyoroti lemahnya moral para remaja yang ditandai dengan merebaknya narkoba dan seks bebas,” terang Mei.

Sementara itu, Sayyidatul Maghfiroh dari Pendidikan Ekonomi 2013 berhasil menyelesaikan Musabaqah Hifzhil Quran (MHQ) Kelompok 15 Juz di posisi terbaik kedua. Posisi terhormat di cabang Musabaqah Fahmil Quran (MFQ) berhasil disandang Syahri Damas Sutrisno (Pend. Ekonomi 2014) yang bermitra dengan mahasiswa FMIPA.

Setelah mengikuti MTQ UNY, para pemenang akan mendapatkan pembinaan dan seleksi lanjutan guna mewakili UNY dalam MTQMN XV di Malang. Ribuan kontestan dari berbagai perguruan tinggi tanah air di Indonesia akan bersaing memperebutkan predikat yang terhormat dalam ajang yang diselenggarakan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Indonesia ini. (fadhli)

Februari 2017, FE Lepas 128 Lulusan

Fakultas Ekonomi melepas 128 alumninya dalam acara Pelepasan Lulusan Periode Februari 2017 di kampus setempat, Jumat (24/2) lalu. Sebanyak 118 orang di antaranya merupakan lulusan Program S1, dan 10 orang Diploma. Hadir dalam acara tersebut para pejabat dekanat, ketua jurusan dan program studi, kepala bagian dan sub bagian, serta perwakilan organisasi kemahasiswaan. Acara ini merupakan pertemuan terakhir mahasiswa, orang tua, dengan pihak fakultas sebelum kemudian para alumni menjalani prosesi wisuda esok harinya.

Sebagaimana dilaporkan Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Isroah, M.Si., Indeks Prestasi Kumulatif rata-rata pada pelepasan lulusan periode Februari 2017 ini adalah 3,43. “Peraih IPK Tertinggi adalah Ari Pratiwi dari Program Studi (Prodi)  Pendidikan Akuntansi dengan perolehan sebesar 3,92. Masa studi rata-rata untuk S1 adalah 4,5 tahun, dan 3,5 untuk Diploma,” urai Isroah.

Mewakili para lulusan, Ari Pratiwi mengucapkan banyak terima kasih atas peran berbagai pihak. “Berada di sini merupakan kebanggaan bagi kami, dan juga tentu menjadi kebanggaan bagi orang tua. Kami telah menyelesaikan amanah orang tua. Sekarang saatnya berkontribusi di berbagai lini kehidupan. Tugas kita membantu bangsa ini mencapai apa yang ingin mereka tuju,” terang gadis penerima beasiswa Bidik Misi yang akrab disapa Tiwi ini.

“Masih banyak permasalahan yang dihadapi bangsa ini. Tugas kita untuk hadir sebagai bagian dari solusi. Kita adalah pemain dari masa depan kita,” tambah alumni SMK N 1 Pengasih Kulonprogo ini.

Sementara itu, sambutan dari wakil orang tua disampaikan oleh Ir. Ardi Pujiyanto, M.T. Ardi menyampaikan bahwa tanggung jawab orang tua masih belum berakhir di titik ini. “Kalau masih mampu, masih diberikan kesempatan, berikan pendidikan setinggi-tingginya. Pendidikan yang tinggi merupakan pengembangan dimensi kapasitas. Tidak hanya diperlukan anak-anak kita, tetapi juga diperlukan negara dalam rangka pembangunan yang lebih luas. Tantangan bangsa ini tidak hanya bisa dihadapi dengan hardskill, tetapi juga softskill,” ujar Ardi. (fadhli)

Pages