Deposit Mart: Revitalisasi Koperasi Mina Menuju Poros Maritim Dunia

Gagasan untuk turut berkontribusi memberikan solusi bagi perkoperasian di Indonesia banyak disampaikan dalam ajang ITB Cooperative Day 2016 dengan tema “Strategi Koperasi Menghadapi Krisis Ekonomi” di Bandung Sabtu (20/2) kemarin. Dalam ajang tersebut, tim dari delegasi Koperasi Mahasiswa (Kopma) UNY menawarkan konsep revitalisasi koperasi mina melalui sistem Deposit Mart. Melalui karya tersebut tim ini berhasil menjadi Juara 1 pada saat sesi presentasi paper di Institut Teknologi Bandung (ITB).

Sebelum melakukan presentasi, semua peserta mengirimkan gagasan tertulisnya dalam bentuk paper. Kemudian, panitia mengundang lima tim terbaik untuk mempresentasikan gagasannya di hadapan para juri. Lima tim yang diundang dalam babak utama ajang yang diadakan oleh Koperasi Kesejahteraan Mahasiswa (Kokesma) ITB ini yaitu dari Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), dan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Tiga mahasiswa FE UNY yaitu Maryana (Pendidikan Akuntansi), Eryan Dwi Susanti (Pendidikan Ekonomi), dan Ujang Hartato (Pendidikan Akuntansi) berhasil mewakili almamaternya dalam membawakan gagasan solusi terhadap permasalahan koperasi mina (nelayan) dengan sistem deposit mart.

Revitalisasi Koperasi Mina dengan sistem Deposit Mart merupakan konsep gagasan yang ditawarkan guna menghidupkan kembali dan memajukan koperasi mina yang ada di Indonesia dengan sistem deposit income dan Gerakan Nasional Non-Tunai (GNNT). Revitalisasi koperasi dilakukan dengan tiga bagian utama yaitu reorganisasi, perbaikan sistem manajemen keuangan, serta mengintegrasikan pelayanan jasa yang ada pada koperasi kepada anggotanya. Selain itu, upaya ini didukung dengan program pemberdayaan masyarakat pesisir pantai untuk mengelola hasil tangkapan ikan dengan sistem kelompok industri nelayan, memberikan edukasi literasi keuangan kepada nelayan dalam manajemen keuangan, dan peningkatan harga jual ikan dengan pangsa pasar global.

“Harapan kami, dengan gagasan yang kami tawarkan, sistem deposit mart dapat diterapkan pada koperasi mina di Indonesia, melalui tangan pemerintah. Dengan begitu koperasi mampu menyejahterakan anggotanya, dan tujuan akhirnya ialah Indonesia mampu menjadi poros maritim dunia yang berbasis pada koperasi, ungkap Ujang saat diwawancarai kemarin. “Bravo Kopma … Bravo...! Deposit Mart,. Maritim Berjaya..! (maryana/fadhli)

Membongkar Pola Pikir Wirausahawan dan Profesional

Seseorang yang menetapkan diri menjadi wirausahawan akan menghadapi tiga hal. Pertama, obstacle, atau berbagai hambatan yang mungkin muncul saat akan memulai. Kedua, hardship, atau kesulitan yang mungkin ditemui di awal atau di tengah-tengah usaha. Terakhir, adalah very rewarding life, atau kehidupan yang memukau setelah mendapatkan kesuksesan. Banyak yang justru mengalami masalah di dalam keluarganya setelah usahanya mencapai keberhasilan. Hal ini disampaikan oleh dosen Fakultas Ekonomi (FE) UNY, Supriyanto, MM dalam pelatihan Pengembangan Diri dan Kiat Menembus Dunia Kerja periode Februari 2016, di Ruang Auditorium FE UNY, Rabu (24/2) kemarin.

Supriyanto yang merupakan dosen di Jurusan Pendidikan Ekonomi menambahkan, seseorang yang ingin menjadi wirausahawan harus memiliki beberapa modal. “Modal utama adalah memiliki mimpi. Banyak tokoh pengusaha dunia mengawali usahanya dari mimpi yang kebanyakan orang menilai tidak masuk akal. Sosrodjojo dengan usaha tehnya, Tirto dengan air minum dalam kemasannya, dan banyak pengusaha lainnya. Lebih baik lagi kalau dibekali ilmu. Selain itu, adalah relasi/networking. Uang sendiri adalah nomor kesekian, bukan yang utama,” terang dosen yang juga memiliki pengalaman bisnis di beberapa bidang ini.

“Banyak orang tua yang masih memiliki pola berpikir pekerjaan impian itu adalah menjadi pegawai negeri sipil. Dulu saya sudah menjadi pebisnis dengan penghasilan yang jauh lebih besar dari gaji PNS. Sedangkan orang tua terus mendorong saya untuk menjadi PNS. Kalau belum jadi PNS, saya belum jadi ‘orang’, kata mereka. Pada akhirnya, sayalah yang paling akhir menjadi PNS di antara keenam anak di keluarga saya. Tapi saya tetap mempertahankan bisnis saya hingga sekarang. Oleh karena itu, kita harus bisa buktikan bahwa tanpa menjadi PNS pun kita tetap bisa mendapatkan kesejahteraan yang layak,” pesan Supriyanto.

Sementara itu, Rachmat Nurcahyo, MA dosen Fakultas Bahasa dan Seni yang menjadi pemateri di sesi sebelumnya menjelaskan, salah satu hal yang harus diperhatikan oleh seorang profesional saat mencari kerja adalah personality. “Personality bukan masalah senyum atau sopan, tapi karakter, sikap, atau behavior. IPK tinggi tapi kalau tidak mampu menunjukkan sikap yang tepat, ya tidak akan diterima. Bisa jadi yang IPK atau kemampuannya lebih rendah, tetapi memiliki sikap yang tepat, atau karakter yang berbeda, itu yang lebih memberikan kesan,” ungkapnya.

“Umat Islam di Indonesia berada di peringkat 140 dalam sebuah penelitian mengenai negara di dunia yang paling kental menerapkan nilai-nilai dan ajaran Islami. Sementara itu di peringkat pertama justru dari negara yang pemeluk mayoritasnya bukan Islam. Ironi ini juga bisa terlihat dari budaya para mahasiswa di Indonesia, terutama yang beragama Islam. Kalau mereka mengamalkan sholat berjamaah, mengapa mereka masih memilih barisan paling belakang saat memasuki kelas?” tanya Rachmat secara retoris.

Dalam kesempatan ini, Dekan FE UNY Dr Sugiharsono memberikan sambutannya di hadapan lebih dari 80 peserta. “Inilah langkah kami untuk memberikan bekal calon wisudawan kesiapan menghadapi dunia kerja. Baik mereka yang mau membuka lapangan kerja, ataupun menjadi pekerja profesional di berbagai perusahaan dan instansi pendidikan. Tak hanya itu, bekal ini juga bisa memberikan kesiapan mental bagi mereka yang berminat melanjutkan studi,” terangnya. (fadhli)

SMK Garuda Kunjungi FE UNY

Sebanyak 52 siswa kelas X bidang keahlian Akuntansi beserta 6 guru pendamping dari SMK Garuda Bandar Lampung, Kabupaten Lampung Tengah, berkunjung ke FE UNY, Senin (22/2) lalu. Rombongan ini dipimpin oleh Wakil Kepala Sekolah Kejuruan, Diantoro, S.Pd. Sebagaimana dipaparkan Diantoro, kunjungan ini merupakan salah satu rangkaian dari kunjungan industri SMK tersebut di beberapa perusahaan dan perguruan tinggi di Pulau Jawa. Secara khusus, kunjungan ini juga dimaksudkan untuk mengenalkan UNY lebih jauh kepada para siswa. Delegasi tersebut diterima oleh Dekan, Wakil Dekan I, Wakil Dekan III, Sekretaris Jurusan Pendidikan Akuntansi, serta beberapa dosen di lingkungan FE UNY.

“Di Lampung Tengah, UNY sudah cukup dikenal oleh masyarakat. Jadi, selain menambah ilmu, kami harap kunjungan ini juga meningkatkan motivasi para siswa untuk belajar hingga perguruan tinggi,” harap Diantoro.

Dekan Dr Sugiharsono menerangkan, mahasiswa di UNY berasal dari berbagai provinsi. “Dari Sumatera, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Papua, dan lainnya. Beberapa merupakan mahasiswa yang mendapat beasiswa dari hasil kerjasama UNY dengan pemerintah daerahnya, seperti Sumatera Selatan dan Papua,” ungkapnya.

Dalam paparannya, Sekretaris Jurusan Pendidikan Akuntansi Rr. Indah Mustikawati, S.E., Akt., M.Si, mengatakan, Jurusan Pend. Akuntansi memiliki tiga program studi, yaitu Pendidikan Akuntansi S1, Akuntansi S1, dan Akuntansi Program Diploma. “Selain itu, ada kelas internasional atau unggulan yang akan kami seleksi di semester ketiga. Tak lupa, semua program studi di FE UNY juga memiliki mata kuliah Kewirausahaan. Ini agar para lulusan tak melulu menjadi pencari kerja, tetapi juga memiliki semangat berwirausaha,” bebernya.

Acara dilanjutkan dengan sesi kunjungan ke beberapa laboratorium di FE UNY yang dimiliki jurusan dan fakultas seperti Islamic Mini Bank dan Laboratorium Komputer Akuntansi yang dipandu dosen Eka Ari Wibawa, M.Pd. Para siswa diajarkan bagaimana melakukan penghitungan uang melalui mesin, serta melihat beberapa contoh media pembelajaran interaktif yang dihasilkan para mahasiswa. (fadhli)

Usung Komik AKSIMASA, UNY Raih Juara III Ajang Karya Tulis Ilmiah Nasional

Mengangkat Komik AKSIMASA (Akuntansi Masuk Desa) bagi optimalisasi penerapan standar akuntansi dana desa membawa dua mahasiswa Fakultas Ekonomi (FE) UNY Tegar Galang Anantha (Akuntansi S1 2014) dan Safira Alma Choirunisa (Akuntansi S1 2013) menjadi Juara 3 dalam Accounting Writing Competition (AWC) dalam rangkaian 9th Hasanuddin Accounting Days  (Hadays) di Universitas Hassanudin Makassar pada 11-15 Februari 2016. Tahun ini 9th Hadays mengangkat tema “Penataan Dana Desa Menuju Transparansi dan Akuntabilitas dari Alokasi yang Adil dan Merata”, membawa kedua mahasiswa ini untuk menuliskan gagasannya mengenai pentingnya sebuah standar bagi pelaporan dana desa dan upaya optimalisasinya melalui komik AKSIMASA di mana aparat desa akan lebih mudah mempelajari dan menerapkan standar akuntansi dana desa.

Setelah tahapan seleksi paper, diambil sepuluh besar finalis dan diundang ke Universitas Hassanudin untuk melakukan presentasi karya di hadapan kelima dewan juri. Adapun beberapa kampus yang masuk sebagai finalis yaitu Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Brawijaya, Universitas Internasional Batam, Universitas Sebelas Maret, Politeknik Negeri Samarinda, dan yang lainnya.

Selain mengikuti tahap presentasi, para finalis juga mengikuti seminar nasional dan field trip di Kabupaten Bantaeng. Yang menarik dalam acara ini adalah secara teori telah dibahas mengenai dana desa dalam presentasi paper dan seminar nasional, secara praktek dilakukan pada saat field trip dengan mengunjungi Desa Rappoa di Kabupaten Bantaeng.

Acara ditutup dengan jamuan makan malam dari pemerintah Kabupaten Bantaeng sambil menikmati keindahan Pantai Seruni. Dalam acara tersebut diumukan pula pemenang AWC 9th Hadays. Mahasiswa UNY berhasil meraih juara ketiga, juara pertama diraih oleh Universitas Katholik Widya Mandala, dan juara kedua diraih oleh Universitas Brawijaya. (tegar/fadhli)

Teknologi Bukan Musuh Akuntan

Dewasa ini, teknologi berkembang begitu pesat. Dalam dunia industri, kemajuan teknologi informasi membawa manfaat yang cukup signifikan. Misalnya, tersedianya berbagai piranti lunak asisten finansial yang membuat keuangan suatu perusahaan bisa tertata lebih cepat. Dengan adanya teknologi tersebut, perusahaan tidak perlu menunggu lama untuk bisa mendapatkan laporan keuangan mereka. Meskipun demikian, ada kekhawatiran keberadaan piranti lunak tersebut akan menggusur sumber daya manusia akuntan di perusahaan. Demikian diungkapkan seorang siswi dari SMK N 1 Panyingkiran Kelas Leuwimunding, Majalengka, di sela-sela kunjungan sekolahnya ke Fakultas Ekonomi (FE) UNY, Selasa (9/2) lalu.

Menanggapi hal ini, Mahendra Adhi Nugroho, M.Sc., selaku Ketua Program Studi Akuntansi S1 FE UNY menegaskan, akuntansi bukanlah sekadar pembukuan. “Akuntansi juga meliputi kebijakan. Oleh karena itu, perusahaan akan mengurangi tenaga teknis dan lebih banyak merekrut tenaga penentu kebijakan. Pembukuan atau laporan neraca hanya sebagian kecil dari pengetahuan yang diajarkan di akuntansi,” terangnya di hadapan 62 siswa SMK N 1 Panyingkiran Kelas Leuwimunding.

“Akuntan bukanlah musuh teknologi. Di masa peradaban Cina, para akuntan menggunakan sempoa. Lalu berkembang menggunakan kalkulator, dan sekarang komputer. Jadi, sudah sejak dulu akuntan berkembang bersama dengan teknologi. Tugas para akuntanlah untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan Teknologi Informasi,” tambahnya.

Senada dengan itu, Ketua Jurusan Pendidikan Akuntansi FE UNY Abdullah Taman, M.Si juga menegaskan bahwa teori dan praktik akuntansi di Indonesia sudah sejalan dengan perkembangan di dunia internasional. “Standar Akuntansi Keuangan atau SAK sudah merujuk ke IFRS, atau International Financial Reporting Standard. Dengan demikian, pelaporan keuangan di Indonesia juga sudah serupa dengan standar yang diterapkan di dunia,” ujarnya.

Dalam sesi kunjungan ke laboratorium yang dimiliki FE UNY, para siswa tampak antusias mempelajari aktivitas di Islamic Mini Bank (IMB) yang dikelola mahasiswa. Selain itu, para siswa juga melihat berbagai media pembelajaran yang kreatif dan interaktif hasil karya para mahasiswa di Laboratorium Komputer, di antaranya permainan ular tangga Akuntansi, kartu remi yang memuat materi perpajakan, dan game lain yang berbasis Macromedia Flash.

Kepala Sekolah SMK N 1 Panyingkiran Hj Ida Hamidah Agustini, M.Pd yang pada kesempatan ini didampingi 5 orang guru mengungkapkan harapannya agar para siswa bisa termotivasi setelah berkunjung ke UNY. “Semoga kunjungan ini bisa menularkan semangat kepada para siswa untuk belajar lebih keras dan kreatif seperti para mahasiswa di sini,” ucapnya. (fadhli)

Pengajian Fakultas Ekonomi bersama dr. Probosuseno

Jumat (5/2) lalu, Fakultas Ekonomi (FE) UNY menyelenggarakan kegiatan pembinaan rohani rutin bagi dosen, karyawan, dan perwakilan pengurus organisasi kemahasiswaan (ormawa) di tingkat fakultas. Acara yang rutin diselenggarakan setiap 2 bulan sekali ini dihadiri lebih dari 60 orang. Bertempat di ruang Auditorium FE UNY, pengajian ini dipandu oleh ustadz dr. Probosuseno, Sp, PD-KGer. Selain pengajian, kegiatan tersebut juga diiringi dengan pemberian bantuan pendidikan kepada kaum duafa yang menjadi sasaran FE UNY.

Dekan Dr. Sugiharsono, M.Si menjelaskan kegiatan di awal semester ini bisa menjadi pemicu semangat. “Tidak banyak dosen yang hadir karena bertepatan juga dengan permulaan kegiatan perkuliahan. Kegiatan ini penting sifatnya dalam mengembalikan kesegaran motivasi berkarya, baik dosen, karyawan, maupun mahasiswa,” pesan Sugiharsono.

Probosuseno mengingatkan, kesehatan itu penting. “Allah itu lebih Menyukai orang yang kuat dan sehat daripada lemah dan sakit-sakitan. Kalau kita sakit, kita tidak bisa bekerja, tidak ada penghasilan. Beribadah juga susah. Bersedekah pun tidak mampu,” tutur dokter yang berdinas di Rumah Sakit Umum Pemerintah (RSUP) Dr Sardjito dan Jogja International Hospital (JIH) ini.

Gaya hidup sehat menjadi penting karena sedikit saja perubahan kebiasaan akan berdampak di masa mendatang. Sebagaimana disampaikan Probosuseno, salah satu penyakit akibat gaya hidup tak sehat, Stroke, sebenarnya juga tidak akan terjadi kalau masyarakat cermat dan cepat menangani. “Jika korban segera dibawa ke dokter saat gejala stroke muncul, kemungkinan sembuh akan lebih besar. Terlambat sedikit, bisa menyebabkan cacat, lumpuh selamanya, atau cacat sebagian. Yang pasti, keadaan korban tentu akan berubah drastis, dan bukan hanya mempengaruhi dirinya, tetapi juga pekerjaannya, keluarganya, dan sahabatnya,” tambahnya.

Probosuseno melanjutkan, menurut para ahli, ada banyak cara sederhana yang tidak memakan biaya untuk mencegah gejala stroke menyerang tubuh kita, “zero smoking, berhenti merokok, sempatkan olahraga rutin, mengecek kadar gula, tekanan darah, dan kadar lemak baik dalam standar yang normal adalah beberapa kebiasaan simpel tetapi manfaatnya besar dalam mencegah stroke,” ungkap Probosuseno.

Dalam kesempatan ini, FE UNY juga menyerahkan bantuan kepada para duafa yang dihimpun dari sebagian penghasilan para dosen dan karyawan. “Selain bantuan pendidikan ini, FE UNY juga akan membantu para dosen dan karyawan yang membutuhkan dana sosial yang bersifat insidental. Kami siap menerima dan menyalurkan dana tersebut kepada yang berhak,” kata Ketua Kegiatan Kerohanian FE UNY sekaligus Wakil Dekan III, Isroah, M.Si. (fadhli)

Kunjungan SMK Swadaya Temanggung ke FE UNY

Sebanyak 126 siswa-siswi SMK Swadaya Temanggung beserta 10 orang guru pendamping mengunjungi Fakultas Ekonomi (FE) UNY Rabu (3/2) lalu. Bertempat di ruang Auditorium, rombongan yang merupakan siswa kelas XI bidang keahlian Administrasi Perkantoran ini disambut oleh dosen-dosen dari jurusan Pendidikan Administrasi Perkantoran FE UNY. Di samping para dosen, Dekan, Wakil Dekan III, serta Kepala Humas FE UNY turut menyambut kedatangan rombongan. Kunjungan ini dimaksudkan untuk mengenalkan para siswa dan guru terhadap dunia perkuliahan secara umum dan khazanah di bidang Administrasi Perkantoran secara khusus.

Dekan FE UNY Dr. Sugiharsono, M.Si. menjelaskan bahwa FE UNY merupakan fakultas termuda di UNY yang seleksi masuknya menjadi salah satu yang terketat di UNY. “Tapi tentu tidak menjadi alasan untuk tidak berusaha dan belajar keras. Ada banyak jalur yang bisa dimanfaatkan, mulai dari SNMPTN, SBMPTN, hingga Seleksi Mandiri. Selain itu, berbagai beasiswa juga siap membantu melancarkan studi sampai selesai,” ungkapnya.

Sebagaimana disampaikan Kepala Sekolah SMK Swadaya Temanggung, H. Muhasyim, S.Pd., kunjungan ini akan mampu memberikan manfaat bagi kedua pihak. “Semoga para siswa menjadi lebih termotivasi untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Selain itu, para guru juga semoga bisa mengambil banyak pelajaran dari kunjungan ini untuk diterapkan dalam pengajaran selanjutnya,” harapnya.

“SMK Swadaya sendiri juga terus berkembang. Bidang keahlian Administrasi Perkantoran menjadi yang terfavorit di sekolah kami dengan tiga kelas paralel. Awal Februari kemarin kami baru saja menyepakati kerja sama dengan Microsoft Indonesia. Dengan ini, kami menjadi sekolah pertama di Jawa Tengah yang menggunakan perangkat lunak Microsoft legal di semua unit komputer dan laptop kantor serta guru dan karyawannya,” tambahnya.

Dalam kunjungan tersebut, para siswa berkesempatan mengunjungi laboratorium-laboratorium yang dimiliki jurusan Pendidikan Administrasi Perkantoran. Di laboratorium Simulasi Perkantoran, para siswa melihat ruangan kantor mini yang disiapkan untuk mempelajari berbagai aktivitas administrasi sebuah perusahaan. Di laboratorium Komputer dan Kearsipan Digital, para siswa melihat prosedur pengarsipan secara digital beserta berbagai peralatannya. Sementara di laboratorium Mengetik dan laboratorium Teknologi Perkantoran, para siswa bisa mengetahui alat ketik manual, alat ketik elektronik, hingga berbagai peralatan dan teknologi yang lazim digunakan dalam keperluan administrasi sebuah perusahaan. (fadhli)

Upik, Anak Buruh Tani, Lulus dengan IPK 3,90

Upik galau. Impiannya untuk melanjutkan studi mungkin tidak terwujud. Orang tuanya tidak memiliki biaya untuk membayar SPP di perguruan tinggi. Bapaknya, Ahmat Zaenudin hanya seorang buruh tani yang seandainya diukur dengan masa kerja PNS seorang guru S1 sudah hampir memasuki masa pensiun. Ibunya, Marsiyah, hanya seorang ibu rumah tangga yang sering kali harus membantu suaminya menggarap sawah. Pekerjaan menjahit sesekali diterima Marsiyah setiap musim tahun ajaran baru menjelang. Lain dari itu, sepi pesanan. Usaha Upik untuk lulus seleksi melalui jalur SNMPTN saat itu pun tak membuahkan hasil. Upik pun terpaksa mengalah pada kenyataan. Selepas lulus SMK, merantaulah dia ke Bekasi, menjadi buruh di sebuah pabrik plastik. Kehidupan pun terus berlanjut.

Itu kisah Titik Ulfatun hampir 5 tahun lalu. Kini, gadis yang disapa Upik di keluarganya itu telah lulus dari Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi (FE) UNY. Seperti tak terpengaruh dengan jeda bekerja selama setahun, Upik mampu mempertahankan tradisi berprestasinya hingga ke bangku kuliah. Dia dinobatkan sebagai lulusan dengan IPK tertinggi pada upacara Yudisium FE UNY periode Januari 2016 dengan IPK sebesar 3,90, Jumat (29/1) lalu di Auditorium FE UNY.

“Di sela saya bekerja di pabrik plastik itu, saya masih berkomunikasi dengan guru BK dan adik kelas. Sambil mempersiapkan SNMPTN jalur Tes Tertulis (kini bernama SBMPTN-red), saya mempelajari materi-materi yang sebagian besar merupakan kurikulum SMA. Saya pun akhirnya bisa lulus seleksi Beasiswa Bidik Misi dan diterima di Prodi Pendidikan Akuntansi FE UNY pada tahun 2012,” tutur lulusan SMK N 2 Purworejo 2011 ini.

Setelah berganti status sebagai mahasiswa, Upik memanfaatkan momen tersebut untuk mengembangkan diri. Berkiprah di Unit Kegiatan Mahasiswa tingkat Fakultas Komunitas Riset dan Penalaran (UKMF KRISTAL) FE UNY, Upik mengawali karir non akademiknya sebagai Sekretaris 2 di tahun 2013. Karirnya terus menanjak menjadi Sekretaris 1 di tahun berikutnya dan akhirnya menjadi Ketua pada 2015 lalu.

Baginya, bangku kuliah adalah kesempatan emas untuk mengasah berbagai kemampuan. “Berbeda dengan saat sekolah yang waktu belajarnya sudah ditentukan secara pasti, kuliah jauh lebih fleksibel. Ada banyak waktu luang. Sayang sekali kalau tidak dimanfaatkan dengan baik. Apalagi di luar sana banyak yang juga ingin merasakan bangku kuliah tetapi tidak bisa,” tambah Upik yang bercita-cita menjadi guru ini.

Sebagaimana dilaporkan Wakil Dekan I FE UNY, Prof. Sukirno, Ph.D., pada periode Januari ini, FE UNY meluluskan sebanyak 57 orang yang terdiri dari 34 orang S1 Kependidikan, 20 orang S1 Non Kependidikan, dan 3 orang dari Program D3. “Jangan cepat puas bagi yang masa studinya sebentar, dan jangan berkecil hati bagi yang masa studinya lama. Masa studi bukan jaminan kesuksesan seseorang. Khoirunnaas anfa’uhum linnaas, sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi yang lain. Mari perindah negeri ini dengan kontribusi terbaik kita,” pesannya. (fadhli)

Tim Peneliti UNY adakan Focus Group Discusion (FGD) Literasi Keuangan

Jumat (08/01) kemarin, Tim Generasi Cerdas Keuangan kembali mengadakan Focus Group Discussion (FGD) persiapan implementasi literasi keuangan untuk siswa sekolah dasar. FGD ini dilaksanakan di ruang sidang Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNY mulai pukul 13.30 WIB. Tim ini terdiri dari sembilan mahasiswa yang berasal dari berbagai jurusan di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta (FE UNY) di bawah bimbingan Dr. Ratna Candra Sari, M.Si. dan Prof. Suyanto, Ph.D. Kesembilan pionir ini terbentuk sejak Oktober lalu dan tergabung dalam sebuah Riset Produktif Implementatif Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan. Riset ini bekerjasama dengan LPDP Kementerian Keuangan, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY, dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Acara FGD ini dihadiri sekitar 60 guru sekolah dasar yang telah ditunjuk sebagai uji coba implementasi literasi keuangan yaitu SD Muhammadiyah Sapen, SD Muhammadiyah Pakel, dan SD Muhammadiyah Jogokariyan. Dalam FGD ini turut dihadiri juga oleh ketua LPPM UNY, para kepala sekolah dari tiap SD peserta uji coba, perwakilan dari Otoritas Jasa Keuangan DIY, dan perwakilan dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY.

Acara FGD diawali dengan sambutan dari Prof. Dr. Anik Ghufron sebagai ketua LPPM UNY yang kemudian dilanjutkan pemberian materi serta penyampaian evaluasi penerapan literasi keuangan dari guru sekolah dasar tersebut beberapa waktu yang lalu yang dipimpin oleh Dr. Ratna Candra Sari, M.Si. dan Prof. Suyanto, Ph.D. Dalam kesempatan ini pula, para guru menyampaikan apresiasi terhadap matrikulasi pembelajaran literasi keuangan yang telah dilakukan dan penyampaian kendala-kendala serta saran agar lebih baik. Harapannya, pembelajaran literasi keuangan ke depannya bisa terimplementasi dengan baik.

Setelah sesi ini usai, dilanjutkan sesi diskusi, di mana peserta forum dikelompokan ke dalam grup kecil sesuai kelas yang diampunya. Dalam diskusi ini membahas materi yang menjadi bahan ajar implementasi literasi keuangan yang rencananya diterapkan pada pertengahan Januari ini. Melalui kegiatan ini, guru dibekali apa saja yang akan diajarkan dan bagaimana cara mengajarkannya, serta apa fasilitas yang akan dibuat untuk mendukung pembelajaran literasi keuangan ini. Dengan demikian, diharapkan guru akan lebih siap dalam menyampaikan materi kepada peserta didiknya.

Di akhir kegiatan, Dr. Ratna Candra Sari, M.Si. menyampaikan beberapa pengumuman seperti implementasi literasi keuangan, rumah cerdas literasi keuangan, dan lomba cerdas cermat literasi keuangan. Oleh karena itu, diharapkan guru dapat mempersiapkan bibit-bibit unggul siswanya. Masyarakat umum pun bisa mengakses gambaran pembelajaran literasi keuangan di www.generasicerdaskeuangan.com, atau melalui fanspage facebook Generasi Cerdas Keuangan. (desi/fadhli)

Hima Akuntansi Raih Juara Poster Ahmad Dahlan Accounting Fair 2015

Perwakilan mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Akuntansi (HIMA AKSI) Fakultas Ekonomi (FE) UNY berhasil meraih juara II lomba poster dalam rangkaian acara Ahmad Dahlan Accounting Fair (ADAF) 2015 yang dilaksanakan pada 19 Desember 2015 untuk tahap presentasi. Dalam lomba ini, HIMA AKSI diwakili oleh Tegar Galang Anantha (Akuntansi 2014), Zahra Tiara Rusyda (Akuntansi 2014), dan Pungki Kumalasari (Akuntansi 2014). Melalui tema “Meraih Mimpi Menjadi Akuntan Profesional di Masa Depan”, ketiganya mengusung Chartered Accountant (CA) dan kesiapan akuntan menghadapi ASEAN Economic Community (AEC).

Poster bertuliskan “I am ready to be a Great Accountant to face ASEAN Economics Community“ ini mengajak mahasiswa akuntansi harus melek bahwa AEC sudah di depan mata dan jadikan AEC sebagai peluang bukan ancaman. Objek dalam poster digambarkan seorang pria yang disorot cahaya lampu yang menginterpretasikan bahwasanya akuntan haruslah bekerja dengan jelas tanpa memihak kepada kepentingan tertentu serta dapat bertanggung jawab. Dalam poster tersebut digambarkan pria tersebut membawa tas bertuliskan CA yang diartikan bahwa bekal utama akuntan untuk dapat bekerja di era AEC adalah CA. CA dicantumkan karena masih banyak mahasiswa akuntansi yang belum mengenal CA.

Pengumuman pemenang lomba dilaksanakan pada 26 Desember 2015 lalu dalam acara Gathering Night di Wisma Sargede. Dalam acara itu diumumkan pula pemenang lomba lain dalam rangkaian acara ADAF 2015. Menurut Zahra dalam lomba ini tidak hanya bicara mengenai kompetisi dan menang kalah saja, melainkan ada hal lain yaitu adanya relasi yang baik antara Hima Akuntansi UNY dan HMPS Akuntansi UAD yang diharapkan bisa saling bekerja sama kedepannya. (tegar/fadhli)

Pages