DEBAT ISU EKONOMI NASIONAL UNTUK WUJUDKAN KEMANDIRIAN EKONOMI BANGSA

Indonesia merupakan negara maritim dengan lautan yang mendominasi luas wilayah Indonesia. Berbagai upaya inovasi dan kebijakan pemerintah sangat digencarkan dalam rangka mendukung ketangguhan maritim Indonesia. Sektor kelautan merupakan sektor utama negara Indonesia yang dalam setahun terakhir ini menjadi sorotan utama pemerintahan Joko Widowo-Jusuf Kalla dengan mengangkat misi menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Akan tetapi, di balik optimisme ini sering kali mengabaikan kondisi dan keadaan riil masyarakat. Kebijakan pemerintah pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Setiap kebijakan pemerintah sangat perlu untuk dikaji lebih mendalam agar menciptakan keseimbangan antara kepentingan kebijakan dengan kemampuan masyarakat Indonesia.

Hal tersebut yang melatarbelakangi Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas Penelitian Komunitas Riset dan Penalaran (UKMF KRISTAL) dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta menyelenggarakan Debat Isu Ekonomi Nasional  (DIEN) 2015 pada 9 hingga 11 Oktober lalu. Pada tahun ini DIEN mengangkat tema 'Mewujudkan Kemandirian Ekonomi Bangsa melalui Kedaulatan Energi, Pangan, dan Ketahanan di Sektor Maritim.”

DIEN diikuti oleh 24 tim yang terdiri dari UIN Alaudin Makassar, UPN Veteran Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada, Universitas Airlangga Surabaya, Universitas Islam Indonesia, Universitas Budi Luhur Jakarta, Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Sultan Agung Semarang, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Sebelas Maret, Universitas Padjajaran Bandung, Universitas Sumatra Utara, dan Universitas Sriwijaya Palembang.

Acara debat pada hari Sabtu (10/10/2014) di Auditorium Fakultas Ekonomi UNY dengan diawali sambutan Ketua Panitia DIEN, Eryan Dwi Susanti dilanjutkan sambutan terakhir dari Siswanto selaku Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi UNY sekaligus membuka acara Debat Isu Ekonomi Nasional 2015.

Sejumlah 24 tim berkompetisi mulai dari tahap semi final hingga final debat. Adapun juri DIEN yaitu 12 orang yang tergabung dari Jogja Debating Forum, dosen Fakultas Ekonomi UNY, dan dari delegasi Dinas Kelautan dan Perikanan Yogyakarta.

Pada akhir kompetisi, dewan juri mengumumkan bahwa Universitas Gadjah Mada dengan ketua tim Azmi Sanjaya Wahyu Murti mampu merebut juara pertama. Juara kedua diraih tim yang diketuai oleh Ira Aprilianti dari Universitas Jenderal Soedirman dan juara ketiga diraih oleh tim yang diketuai Rila Aprilia Purnamasari dari Universitas Jenderal Soedirman.

Rangkaian kegiatan berakhir pada Minggu (11/10/2015) dengan agenda fieldtrip menuju Benteng Vredeburg dan Malioboro. (desi)

Prestasi Bisa Jadi Tiket Masuk Perguruan Tinggi

Sebanyak 137 siswa beserta 12 guru pendamping dari SMK Muhammadiyah Bobotsari Purbalingga mengunjungi Fakultas Ekonomi (FE) UNY, Selasa (20/10) lalu. Dipimpin langsung oleh Kepala Sekolah Toto Widiarto, S.Pd., pihak sekolah bermaksud untuk mengenal lebih jauh dunia kampus terutama di UNY. Pihak sekolah diterima oleh Wakil Dekan III FE UNY, Siswanto, M.Pd di ruang Auditorium FE UNY. Dengan adanya kunjungan ini, para siswa diharapkan bisa mendapatkan informasi yang memadai mengenai dunia perkuliahan sehingga timbul motivasi untuk melanjutkan studi selepas lulus SMK.

“Orientasi kebanyakan siswa SMK, setelah lulus langsung ingin bekerja. Tetapi akhir-akhir ini mulai timbul minat pada para siswa untuk melanjutkan hingga perguruan tinggi,” terang Toto.

“Kebanyakan siswa berasal dari keluarga ekonomi menengah ke bawah. Oleh karena itu, mereka harus bisa mengambil momen dan kesempatan yang diberikan pemerintah melalui jalur bidik misi,” tambah Toto.

Para siswa yang didominasi putri tampak antusias memberikan pertanyaan seputar beasiswa, fasilitas, dan proses penerimaan mahasiswa baru. Siswanto menjelaskan bahwa pada saat ini tidak ada alasan untuk tidak berkuliah.

“Memang ada wacana pengurangan alokasi anggaran negara untuk pendidikan, tetapi jangan menyurutkan niat untuk kuliah. Beasiswa Bidik Misi dan juga dari berbagai bank masih terus mengalir. Prestasi apapun, baik akademik maupun non akademik akan sangat berarti. FE UNY memiliki mahasiswa yang juga menorehkan prestasi di bidang olahraga internasional. Jadi, jangan hentikan minat kalian di bidang khusus. Asah terus, karena bisa jadi itu tiket masuk kalian untuk mendapatkan kursi di kampus UNY melalui jalur prestasi,” urai Siswanto. (fadhli)

Lawatan SMK N 1 Semendawai Timur ke FE UNY

Selasa (13/11) lalu Fakultas Ekonomi (FE) UNY menerima kunjungan studi dari SMK N 1 Semendawai Timur, Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan. Sebanyak lebih dari 90 siswa dari bidang keahlian Administrasi Perkantoran beserta guru pendamping diterima oleh Wakil Dekan III Siswanto, M.Pd., beserta Ketua Jurusan Pendidikan Administrasi Perkantoran FE UNY, Joko Kumoro, M.Si., Sekretaris Jurusan Purwanto, M.M., M.Pd., serta beberapa dosen di lingkungan Pend. Administrasi FE UNY. UNY menjadi salah satu lokasi kunjungan siswa SMK N 1 Semendawai Timur selama mereka berkunjung ke Jawa dalam rangka pengenalan kampus.

Siswanto menjelaskan bahwa kunjungan ini tentu menguntungkan kedua belah pihak. “Siswa bisa merasakan dan melihat sendiri bagaimana perkuliahan di kampus, dan kampus pun tak perlu jauh-jauh melakukan kunjungan ke sekolah. Selain itu, tentu akan ada banyak wawasan keilmuan yang bisa saling dibagikan di sini,” ujarnya.

Ketua rombongan yang juga Kepala Sekolah SMK N 1 Semendawai Timur, Sumar, S.Pd., M.M menyatakan kebahagiaannya atas kesempatan berkunjung ke FE UNY. “Harapan kami, dengan berkunjung ke sini bisa timbul rasa memiliki UNY. Di sekolah kami, salah satu alumni UNY, Miftahul Farihin, S.Pd., juga memiliki kinerja yang baik dalam membantu administrasi sekolah,” jelasnya.

“Selain itu, minat para siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi masih kurang tinggi. Dengan kunjungan ke beberapa perguruan tinggi termasuk UNY ini kami harapkan ada peningkatan motivasi dari para siswa,” tambah Sumar.

Di bawah arahan Sekretaris Jurusan, Purwanto, M.M., M.Pd., para siswa diberikan kesempatan untuk mengunjungi laboratorium-laboratorium di FE UNY terutama pada prodi Pendidikan Administrasi. Di samping itu, para siswa juga menjajal teleconference perkuliahan Kearsipan Digital. Salah satu dosen Pend. Administrasi, Arwan Nur Ramadhan, M.Pd., yang berada di UNY Kampus Wates memberikan materi kearsipan digital melalui layanan Skype kepada seluruh peserta yang berada di Laboratorium Komputer dan Kearsipan Digital di Kampus Karangmalang.

Mahasiswa FE UNY Turut Sumbangkan Perak PIMNAS XXVIII

Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) XXVIII telah selesai diselenggarakan di Universitas Halu Oleo, Kendari pada 9 Oktober lalu. Universitas Negeri Yogyakarta turut dalam kompetisi tahunan tersebut dan berhasil menempati peringkat ketujuh pada rekapitulasi akhir nasional dari 113 Perguruan Tinggi yang mengikuti babak final PIMNAS tahun ini. Prestasi UNY mengalami perbaikan dari tahun sebelumnya yang hanya menempati peringkat 10. Dalam ajang ini, mahasiswa Fakultas Ekonomi (FE) UNY turut menyumbangkan medali.

Di bawah bimbingan dosen FE UNY, Endra Murti Sagoro, M.Sc., tim yang beranggotakan Anggrahini Dwi Puspitosari, Nurul Hidayah, dan Sekar Latri dari Program Studi Pendidikan Akuntansi FE UNY, serta Yuli Anita (Prodi Pend. Matematika) dan Intasari (Prodi Pend. Kimia) dari FMIPA UNY berkontribusi dengan medali perak pada kelas Presentasi.

Dengan mengusung produk berupa shampo anti ketombe berbahan dasar kulit jeruk nipis yang mereka beri nama SKUTER, tim ini mampu melewati proses seleksi sehingga meraih dana dari Dikti melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKM-K) 2015 ini.

Sebagaimana disampaikan Anggrahini Dwi Puspitosari, shampo Skuter dikemas dalam botol plastik 100 ml dan dijual dengan harga Rp 9.000,00. Sampai bulan Agustus 2015 Skuter yang telah diproduksi sebanyak 1.180 botol dan sudah laku di pasaran sebanyak 1.149 botol shampo. “Shampo ini tidak hanya dijual di Yogyakarta saja melainkan juga dijual secara online,” katanya. Salah satu corong promosi produk Shampo Skuter berada di alamat http://skutershampoo.com.

“Semoga prestasi ini bisa menjadi motivasi untuk berkarya lebih baik lagi di masa depan dan mendorong mahasiswa lainnya untuk tak ragu memunculkan ide-ide kreativitasnya,” harap Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan, Siswanto, M.Pd. (fadhli)

University of Hull Menyapa UNY

Jum’at (9/10) lalu, UNY menerima  Prof. Andrew Abbot dari University of Hull di Ruang Senat Timur Rektorat UNY. Pertemuan ini difasilitasi oleh Kantor Urusan Internasional dan Kemitraan (KUIK) UNY dan Noble Solution. “Kami sedang menjajaki peluang kerjasama internasional dengan UNY dan menginginkan untuk melakukan beberapa penelitian, pertukaran mahasiswa maupun program double degree,” kata Prof. Andrew Abbot mengawali pertemuan dengan Dekan Fakultas Ekonomi (FE) UNY, Kepala KUIK UNY, dan Koordinator Unit Urusan Internasional dan Kemitraan (U2IK) FE UNY.

Paparan umum Dr. -Ing. Satoto E. Nayono, M.Eng., M.Sc., selaku Kepala KUIK mengenai UNY mendapatkan tanggapan langsung dari Prof. Andrew Abbot. Profesor di bidang ekonomi ini menyatakan bahwa University of Hull juga memiliki fakultas pendidikan yang sangat baik. Sebagai universitas tertua ke-14 di Inggris, universitas ini juga membuka courses di Hong Kong, Oman, Bahrain, dan Singapura. University of Hull juga berpengalaman menjalankan program doktoral yang dirancang khusus untuk staf akademik di Meksiko dan Tanzania. 

Koordinator U2IK FE UNY, Denies Priantinah, SE., M.Si. Ak., CA. menanyakan apakah dimungkinkan untuk membuka sandwich program antara UNY dengan University of Hull. “Kita bisa memulai joint supervision dan post graduate training yang terhubung dengan program Ph.D,” jawab Prof. Andrew Abbot. 

Dalam kesempatan ini, University of Hull juga menginformasikan bahwa mereka telah tergabung dengan jaringan Universitas Utrecht.  Prof. Andrew Abbot berpendapat bahwa kolaborasi antara Hull, Utrecht, dan UNY akan menjadi sesuatu yang baik. Secara praktis, MoU antara UNY dengan Hull sudah cukup untuk memanyungi kegiatan seperti pertukaran mahasiswa. Namun untuk program double degree, Prof. Andrew Abbot melihat bahwa perjanjian yang lebih khusus dan detail sangat dibutuhkan. (laksa)

Mahasiswa UNY Raih Kemenangan pada Kompetisi Debat Nasional

Mahasiswa Fakultas Ekonomi (FE) UNY yaitu Bayu Tangguh Pamungkas (Akuntansi 2014), Rizki Amalia (D3-Pemasaran 2013), dan Eko Siam Muwardi (Pendidikan Ekonomi 2014) kembali meraih prestasi di bidang kompetisi debat tingkat nasional. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Koperasi Mahasiswa (KOPMA) Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya pada tanggal 3 Oktober 2015 ini diikuti oleh delapan tim yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Seleksi ajang bertajuk Economic & Cooperation Debate Competition (EnC) tersebut dilaksanakan sebanyak dua tahap, yaitu seleksi essay dan debat.

Seleksi esai diikuti oleh 39 tim dari berbagai univesitas di Indonesia dan kemudian dieliminasi hingga menjadi 8 tim. Berdasarkan poin kemenangan esai, tim UNY memperoleh peringkat pertama yang disusul oleh Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Pendidikan Ganesha Bali, Universitas Airlangga, Universitas Sriwijaya Palembang, Universitas Airlangga, dan Universitas Negeri Surabaya. Ke-delapan tim tersebut selanjutnya mengikuti lomba debat di ITS.

Kompetisi debat berlangsung sangat sengit, di mana semua tim mampu memaparkan argumen dan sanggahan yang sangat kritis. “Awalnya kami ke Surabaya dengan penuh rasa optimis, namun tidak mau berekspetasi terlalu jauh, sebab kali ini tingkat nasional,” ujar Rizki. Sebelumnya, tim Faculty of Economics Debate Community (FEDC) ini pernah meraih juara 1 lomba debat tingkat DIY yang diselenggarakan oleh BEM FE UMY dan akhirnya bisa memperoleh peringkat pertama tingkat nasional pada kesempatan kali ini.

Pada kompetisi debat EnC tim FE UNY meraih peringkat pertama, sementara tim UGM meraih peringkat kedua. Adapun perolehan skor ketika final yaitu UNY 227,5 dan UGM 227,4. “Alhamdulillah dengan skor tipis kami bisa menang, semoga FE UNY bersama dengan Komunitas Debat BEM FE mampu mencetak prestasi lebih banyak lagi,” harap Bayu.

EnC kali ini mengangkat tema “Koperasi Pemuda dalam Persaingan Global”. Tema tersebut sangat bagus dan mampu menambah wawasan para peserta di bidang Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Koperasi (UMKMK) dan tantangannya terhadap globalisasi dan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) serta keterkaitan dengan kebijakan pemerintah. “Untungnya kami di FE UNY memperoleh pengetahuan yang cukup banyak tentang UMKMK, sebab dimasukkan di beberapa mata kuliah,” ujar Eko. Oleh karena itu, kegiatan tersebut sangat baik untuk menggali potensi mahasiswa dan menumbuhkan kembali semangat Ekonomi Kerakyatan. (rizky)

PERWAKILAN KOPMA UNY DALAM AGENDA INTERNATIONAL CO-OPERATIVE ALLIANCE

Beberapa waktu lalu, Devie Nur Ghaniya mahasiswi Pendidikan Akuntansi telah usai mewakili UKM Koperasi Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta dalam agenda Asia Pacific Workshop on Youth Cooperation and Campus Co-operatives yang diselenggarakan pada tanggal 17—20 September 2015 di Bangkok, Thailand. Acara ini diselenggarakan oleh ICA-AP Committee on University/Campus  Cooperatives and the ICA-AP Committee on Youth Cooperation berkolaborasi dengan the Cooperative League of Thailand and Thailand Consumer Cooperative Federation in University (TCOFU). Semua lembaga tersebut merupakan bagian dari organisasi koperasi di dunia yaitu International Alliance Co-operative untuk regional Asia dan Pasifik.

Acara ini diikuti oleh 12 negara di antaranya India, Nepal, Pakistan, Bhutan, Korea Selatan, Jepang, China, Malaysia, Kamboja, Filipina, Thailand, dan juga Indonesia. Acara ini merupakan acara tahunan ICA-AP untuk koperasi pemuda dan koperasi kampus se-Asia Pasifik. Tema dari acara kali ini yaitu Moving Towards Sustainable Growth and Development in the Co-operative Decade yang membahas mengenai peran dari koperasi pemuda dan koperasi kampus untuk dalam pertumbuhan dan pembangunan berkelanjutan di era dekade koperasi. Selama 4 hari peserta mengikuti berbagai workshop koperasi dari beberapa pembicara internasional, lomba poster dari setiap negara dan diskusi silang dengan berbagai negara. Untuk lomba poster, Indonesia menjuarai posisi ke-3.

Ada 8 peserta perwakilan dari Indonesia yaitu dari seorang peserta dari Kopma UNY, Kopma Universitas Sebelas Maret, Kopma Universitas Pendidikan Indonesia, Koperasi Kampus Unsoed, Badan Komunikasi Pemuda Koperasi, Koperasi Pemuda Indonesia dan 2 orang dari Koperasi “Kopma” UGM. Awalnya perwakilan dari Indonesia heran dengan peserta dari negara yang lain, hal ini karena kebanyakan peserta merupakan pejabat-pejabat yang telah berusia dewasa.

Ternyata memang di negara lain tidak banyak Koperasi Mahasiswa, sebagian besar adalah Koperasi Kampus yang di dalamnya ada mahasiswa, dosen, karyawan, akademisi, dan pejabat kampus yang menjadi elemen anggotanya. Harapannya, dengan agenda tahunan yang mempertemukan pemuda-pemuda koperasi se-Asia Pasifik, koperasi di Indonesia dapat terus berkembang dan berpartisipasi kembali di agenda ICA selanjutnya. (Devie NG)

Keberkahan Momen Idul Adha

Dalam satu tahun, ada tiga sepuluh-hari yang diistimewakan dalam ajaran Islam. Sepuluh hari tersebut yang pertama adalah sepuluh hari awal pada bulan Muharram. Yang kedua, sepuluh hari terakhir pada bulan Ramadhan. Yang ketiga, sepuluh hari pertama pada bulan Dzulhijjah. Pada hari-hari tersebut, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amal ibadahnya. Demikian dipaparkan oleh Ustadz Didik Purwodarsono dalam Pengajian memperingati Idul Adha 1436 Hijriyah di Fakultas Ekonomi (FE) UNY, Jumat (2/10) kemarin. Pengajian ini dihadiri oleh segenap jajaran dekanat, karyawan, dosen, serta perwakilan organisasi kemahasiswaan di FE UNY.

Dalam sambutannya, Dekan Dr Sugiharsono berharap agar pengajian ini bisa membantu memperbaiki karakter segenap civitas akademika. “Keluar dari ruangan ini, harus ada perubahan. Kalau berubah lebih baik, berarti proses belajarnya berhasil. Kalau tidak, berarti belum belajar secara serius,” ingatnya.

Didik menerangkan, momen Idul Adha sebenarnya memiliki potensi yang besar bagi kesejahteraan umat. “Idul Adha bisa jadi lebih berkah daripada Idul Fitri kalau liburannya lebih panjang. Para perantau bisa mudik lebih lama. Mereka bisa membeli sapi/kambing di kampung halamannya dari orang setempat, lalu dibagikan kembali ke masyarakat di kampung tersebut,” ujarnya.

“Idul Adha merupakan momen kesyukuran. Karena kita diberikan nikmat yang banyak, Allah perintahkan dalam Al Quran, ‘ fashollii lirobbika wanhar,’ maka sholatlah dan berkurbanlah,” urai pengasuh Pondoh Pesantren Modern Miftahunnajah Yogyakarta tersebut.

Suatu bangsa bisa dilimpahi keberkahan, dan bisa juga sebaliknya, ditimpa musibah. “Mereka akan diberkahi kalau beriman dan bertaqwa, sebagaimana Allah firmankan dalam Surat Al A’raaf ayat 96, dan mereka akan ditimpah musibah jika melakukan kedurhakaan, seperti tercantum dalam Surat Al Israa ayat 16,” tambahnya. Seusai pengajian, Dekan beserta jajaran berkenan menyerahkan sejumlah bantuan kepada para dhu’afa.  (fadhli)

Yudisium FE UNY Periode September 2015

Rabu (30/9) kemarin, Fakultas Ekonomi (FE) UNY menyelenggarakan yudisium periode September 2015. Sebanyak 24 orang terdiri dari 10 orang S1 Kependidikan, 14 orang Non Kependidikan dinyatakan lulus pada upacara Yudisium tersebut. Pada periode ini, 7 orang peserta atau sebesar 29,17% mendapatkan predikat Dengan Pujian dengan rata-rata IPK sebesar 3,25 dan masa studi selama 4,97 tahun. Demikian sebagaimana dijelaskan Wakil Dekan I Nurhadi, M.M. dalam laporannya di hadapan peserta yudisium dan jajaran dekanat beserta kajur dan kaprodi di FE UNY.

Sementara itu, Dekan Dr. Sugiharsono, M.Si. dalam arahannya menegaskan bahwa yudisium ini adalah upacara yang penting. “Wisuda itu bukan acara yang wajib. Kalian boleh mengikuti atau tidak. Tetapi, yudisium adalah peristiwa yang memiliki sifat yuridis yang membuat kalian sah diberikan gelar akademik,” terangnya.

“Tantangan setelah ini menjadi lebih besar. Kalian bisa melanjutkan studi ke S-2, atau mulai berkontribusi di masyarakat. Sebelum upacara wisuda, fakultas akan memberikan bekal kepada para alumni berupa pelatihan Pengembangan Diri dan Menembus Dunia Kerja. Hal ini untuk mendukung bagi mereka yang ingin terjun ke dunia usaha baik sebagai pelamar ataupun pencipta lapangan kerja,” tambah Sugiharsono.

Pada yudisium kali ini, peraih IPK tertinggi adalah Erna Estiningsih yang merupakan alumnus Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran. Putri sulung pasangan Sukim dan Marinah lulusan SMK N 1 Godean ini diyudisium dengan mendapatkan Indeks Prestasi Kumulatif sebesar 3,60.

Ditanya mengenai kiatnya memperoleh IPK tertinggi periode ini, Erna, panggilan akrabnya, menjelaskan, “Setiap tugas yang diberikan sebaiknya segera dikerjakan. Jangan sungkan bertanya kepada dosen kalau ada yang kurang jelas.”

Menurut Erna, kesempatan berkuliah di kampus sebesar UNY tidak boleh disia-siakan. “Rasanya bangga kuliah di kampus negeri. Selain itu, meringankan beban orang tua juga. Kebanyakan teman sebaya di kampung tidak melanjutkan pendidikan selepas SMA. Sebagian bahkan sudah menggendong anak,” ujar remaja asli Girimulyo, Kulonprogo, ini.

Erna yang semasa SMP maupun SMK sering meraih peringkat terbaik di kelasnya ini mengungkapkan rencananya selepas lulus, “Semoga bisa melanjutkan kuliah S-2. Sementara itu, saya akan kerja dulu sambil menunggu kesempatan kuliah datang.” (fadhli)

Studium Generale FE UNY: Kehidupan Adalah Perubahan

Fakultas Ekonomi (FE) UNY menyelenggarakan Studium Generale bagi Mahasiswa Baru FE UNY 2015, Sabtu (12/09) lalu. Bertindak selaku pemateri adalah Prof. Slamet PH, MA, MEd, MA, MLHR, Ph.D., guru besar UNY. Acara ini dihadiri lebih dari 450 mahasiswa baru dan dibuka oleh Wakil Dekan I FE UNY, Nurhadi, MM. Kuliah Umum dengan tema “Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam Perspektif Global” ini ditujukan bagi mahasiswa baru agar mereka memiliki semangat yang berbeda saat mulai memasuki dunia perkuliahan. “Mahasiswa baru akan dibakar semangatnya. Prof. Slamet adalah sosok yang penuh teladan dan seorang konsultan internasional,” terang Nurhadi.

Guru Besar UNY yang juga memiliki gelar terbanyak di kampus ini mengungkapkan bahwa pada masa lalu, jumlah orang yang ahli belum sebanyak sekarang. “Dulu saya memiliki Blue Ocean Strategy, menjadi ahli di bidang yang belum dikuasai seorang pun. Tapi sekarang, orang mungkin harus mengadopsi Red Ocean Strategy, bersaing di bidang yang memang sudah banyak orang berkecimpung di dalamnya,” ujar Slamet.

Slamet juga mengingatkan, kualitas mutlak harus dimiliki seorang manusia dalam hidup ini. “Kalau Anda memiliki kelebihan, Anda punya hak untuk memilih. Siapapun yang memiliki kelebihan kualitas, dia akan mendapatkan lebih banyak pilihan,” terangnya.

Menjadi mahasiswa baru, banyak yang tidak siap menyesuaikan diri dengan kebiasaan dan lingkungan yang berbeda.  “Ada semacam culture shock ketika menjadi mahasiswa baru. Dengan kebebasan untuk memilih, mereka kemudian kurang bisa mengatur diri. Padahal, diperlukan sekali disiplin diri, self-discipline untuk meraih kesuksesan,” jelas Slamet.

Menghadapi tuntutan global, mahasiswa dituntut untuk bersiap lebih keras lagi. “Ada beberapa kondisi yang akan menjadi tantangan di masa depan. Seperti Rencana Jangka Panjang Nasional 2005-2025, Nawa Cita, Cetak Biru Insan Indonesia Cerdas dan Kompetitif 2025, Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia, Technoscience, dll., yang menuntut kita untuk terus belajar dan mengembangkan diri,” tambahnya.

Pemegang titel Philosophy Doctor dari The Ohio State University, Amerika Serikat ini juga mengingatkan mahasiswa untuk mau terus belajar dan berubah. “Kehidupan adalah perubahan. Perkembangan teknologi dan ilmu terus terjadi. Oleh karena itu, perlu belajar, lalu dipelajari kembali, dan belajar melupakan. Kehidupan diciptakan sesuai sistem dari Sang Pencipta. Tidak ada yang diciptakan oleh-Nya kecuali sudah menjadi sistem, dan tidak akan berubah. Tidak mungkin suatu saat Allah berinovasi kemudian memutuskan menciptakan generasi manusia selanjutnya berkaki tiga. Sementara itu, ciptaan manusia, ilmu ekonomi, politik, sosial, bukanlah sistem, karena selalu berubah,” urainya. (fadhli)

Pages