FE UNY Gelar Studium Generale Ekonomi Moneter

Pengalihan fungsi pengaturan dan pengawasan Perbankan dari Bank Indonesia (BI) ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah dimulai sejak 31 Desember 2013. Pengawasan tersebut berupa pengawasan mikro prudensial yang dilaksanakan oleh OJK dan makro prudensial yang tetap dilaksanakan oleh BI. Sehingga, dengan beralihnya fungsi pengawasan perbankan dari BI ke OJK berarti Bank Indonesia akan fokus pada pengendalian inflasi dan kebijakan moneter. Hal tersebut merupakan bahasan yang didiskusikan dalam Studium Generale Ekonomi Moneter di FE UNY Rabu, 4 November 2015. Bertempat di Ruang Ramah Tamah Fakultas Ekonomi UNY, Hima Manajemen FE UNY menggelar Studium Generale dengan tema “Dampak Kebijakan Ekonomi Moneter terhadap Lembaga Keuangan di Indonesia”, dengan narasumber Dr. Pieter Abdullah, MA, Deputi Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi Moneter Bank Indonesia.

Dalam kesempatan tersebut Wakil Dekan I FE UNY, Drs. Nurhadi, MM mengapresiasi kegiatan Studium Generale yang digagas oleh mahasiswa Manajemen FE UNY. Nurhadi mengatakan bahwa, “Sebagai mahasiswa Fakultas Ekonomi, sudah sepantasnya jika memahami kondisi perekonomian Indonesia. Nantinya kalianlah yang akan menjadi calon pemimpin Indonesia di masa datang. Seorang pemimpin wajib untuk memahami kondisi perekonomian dan mampu membuat kebijakan dengan kondisi yang ada.”

Dalam paparannya, Dr. Pieter Abdullah, MA yang merupakan Senior Economist di Bank Indonesia mengatakan bahwa,  “Harapannya Economic Outlook Indonesia tahun 2016 masih sesuai perkiraan. Hal ini dibuktikan dengan membaiknya beberapa indikator ekonomi makro pada akhir tahun 2015 ini. Pertumbuhan ekonomi yang berkisar antara 4,7-5,1%, tingkat inflasi yang kurang dari 4%, GDP yang berkisar pada angka 2%, Neraca Perdagangan yang surplus pada September 2015, ekspor yang terus meningkat juga merupakan optimisme untuk perekonomian Indonesia ke depan,” jelas Pieter.

Kemudian ketika ditanya mengenai nilai tukar rupiah terhadap dollar, Pieter mengatakan, “Nilai tukar rupiah terhadap dollar kita saat ini sudah sesuai dengan perhitungan wajar, yaitu pada angka Rp13.500. Sehingga tidak perlu dikhawatirkan nilainya. Bank Indonesia telah melakukan upaya untuk menjaga kestabilan nilai tukar rupiah yaitu dengan intervensi atau mengeluarkan cadangan dollar.”

Acara Studium Generale yang diikuti kurang lebih seratus peserta dari mahasiswa Prodi Manajemen FE UNY tersebut merupakan langkah awal bagi FE UNY untuk menjalin kerjasama dengan Bank Indonesia khususnya dalam bidang pendidikan dan penelitian. Selain memberikan kuliah umum, Pieter juga menyempatkan diri untuk berdiskusi dengan beberapa dosen untuk menjajaki kemungkinan kerjasama dengan Bank Indonesia. (lina)

Kunjungan SMK N 1 Bunga Mayang OKU Timur ke FE UNY

Sebanyak 120 siswa beserta guru dari SMK Negeri 1 Bunga Mayang Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (OKUT) mengunjungi Fakultas Ekonomi (FE) UNY, Rabu (4/11). Rombongan terdiri dari siswa kelas XII Bidang Keahlian Administrasi Perkantoran, Teknik Komputer dan Jaringan, dan Multimedia. Kunjungan ini ditujukan sebagai sarana pengenalan dunia kampus bagi para siswa, dan juga saling berbagi informasi bermanfaat antara kedua pihak. Rombongan SMK ini dipimpin langsung oleh Kepala Sekolah, Suryadi, S.Pd serta beberapa guru pendamping. FE UNY melalui Dekan Dr Sugiharsono, M.Si serta Sekretaris Jurusan Pendidikan Administrasi Perkantoran, M.M., M.Pd memberikan sambutannya di Ruang Auditorium FE UNY.

Dengan adanya kunjungan ini, siswa bisa mengetahui secara langsung suasana kampus UNY, dan diharapkan menjadi tambahan motivasi bagi mereka untuk melanjutkan studi. “Kami ajak para siswa ke Yogyakarta agar mereka semakin bertambah wawasan, pengetahuan, dan pengalamannya. Yogyakarta dan UNY tidak asing bagi kami. Cukup banyak remaja yang melanjutkan studinya di Yogyakarta dan terutama UNY,” kata Suryadi.

“Selama setahun terakhir ini, FE UNY khususnya Jurusan Pendidikan Administrasi Perkantoran memang cukup sering mendapat kunjungan dari sekolah di daerah Sumatera Selatan. Kami berharap alumni UNY bisa berkiprah lebih banyak lagi di daerah ini, dan tentu di daerah-daerah lainnya,” timpal Purwanto.

Seluruh siswa diajak mengunjungi beberapa laboratorium yang ada di jurusan Pend. Adm. Perkantoran, mulai dari Laboratorium Simulasi Perkantoran, hingga Laboratorium Kearsipan Digital. Di Laboratorium Kearsipan Digital, bersama dosen pembimbing Arwan Nur Ramadhan, M.Pd., siswa mempelajari langsung proses pengarsipan surat-surat secara digital.

“Dengan kearsipan digital, seorang pimpinan bisa menerima, membaca, kemudian memberikan disposisi surat-surat yang masuk, di manapun pimpinan tersebut berada,” terang Arwan.

Sementara itu, di ruang Laboratorium Teknologi Perkantoran, siswa dibimbing Laboran Isti Kistianingsih, S.Pd., mengenali berbagai peralatan perkantoran seperti mesin binding, mesin laminating, cash register, dll. (fadhli)

Yudisium FE UNY Periode Oktober 2015: Mimpi Pengusaha dan Bupati

Peluang, kalau tidak dimanfaatkan dengan baik, akan hilang begitu saja. Oleh karena itu, begitu peluang itu datang, seseorang harus mengerahkan segenap potensi yang dimilikinya itu. Tampaknya hal ini dicermati betul oleh dua lulusan Fakultas Ekonomi (FE) UNY yang baru saja diyudisium pada Senin (2/11) lalu, yaitu Fitriyani, S.Pd dan Arizqi Nurhamsyah, S.Pd., keduanya dari Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran. Fitriyani, yang akrab disapa Fitri, adalah peraih Indeks Prestasi Tertinggi untuk Yudisium FE UNY Periode Oktober ini sebesar 3,69. Semasa kuliah, Fitri betul-betul menggunakan waktunya untuk mengasah skill akademis maupun non akademis.

Meskipun bukan pemegang jabatan tinggi di organisasi kemahasiswaan, Fitri sudah bersyukur bisa merasakan pengalaman terjun di berbagai kegiatan keorganisasian. Mengawali karir organisasinya di Unit Kegiatan Mahasiswa tingkat Fakultas (UKMF) Social Community of Research Empowerment (SCREEN) saat FE masih tergabung bersama di FISE, Fitri lantas mencoba melatih kemampuan bela dirinya lewat UKM Taekwondo. Sayang, aktivitas ini terhenti setelah disibukkan dengan kewajiban Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). Selain itu, gadis asli Bantul ini juga gemar membantu bisnis bapaknya di Pasar Bantul serta masih berusaha untuk merintis bisnis sendiri.

“Kelak, saya ingin jadi pengusaha seperti Bapak, karena itu, saya mencoba membuka usaha konveksi bersama sahabat saya. Pada dasarnya, saya memang cepat bosan. Di sekolah menengah dulu saya mengikuti Palang Merah Remaja. Di UNY, saya ikuti dua UKM berbeda,” ucap putri kedua dari empat bersaudara pasangan Bapak Ngadino dan Ibu Waridah ini.

Berbeda dengan Fitri yang ingin menjadi wirausahawan, Arizqi yang juga lulus dengan predikat cum laude ini mengaku masih menyimpan mimpi menjadi orang nomor satu di tanah kelahirannya, Magetan. “Kebanyakan pemuda di kampung saya merantau. Kalaupun tidak merantau, selepas lulus sekolah mereka memilih bekerja atau bertani di sawah dan ladang. Kelak, saya ingin pulang kembali dan membangun Magetan sembari merawat orang tua,” tegas putra bungsu pasangan Supangat Haryono dan Suratmi ini.

Riwayat keorganisasian Arizqi semasa kuliah memang mencerminkan orientasinya tersebut. Di CV-nya, tercantum jabatan Ketua UKMF Al Fatih FE UNY pada 2013 dan Ketua BEM KM FE UNY pada 2014. Selain itu, pemuda yang tinggal di Desa Sumberagung, Plaosan, Magetan,  Jawa Timur ini juga mengidolakan sosok Wakil Dekan III FE UNY, Siswanto, M.Pd. “Sebagai wakil dekan, pribadinya sangat dekat dan akrab dengan mahasiswa. Saya juga banyak diberikan nasihat-nasihat baik terkait kemahasiswaan bahkan kehidupan pribadi,” ungkap peraih beasiswa Bidik Misi ini.

Sebagaimana dilaporkan Wakil Dekan I FE UNY Nurhadi, MM., yudisium periode Oktober ini meluluskan 70 orang mahasiswa yang terdiri dari 38 orang S1 Kependidikan, 25 S1 Non Kependidikan, dan 7 orang dari Program D3. “Sebanyak 16 orang atau 23 persen lulusan meraih predikat cum laude, dengan rata-rata IPK seluruh lulusan sebesar 3,24,” terang Nurhadi di hadapan segenap peserta upacara yudisium yang dihadiri jajaran dekanat, dan ketua jurusan/program studi di FE UNY. (fadhli)

Mahasiswa FE UNY Ikuti Silk Road Cultural Festival 2015

Fajar Arif Wijaya Latief, mahasiswa Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi (FE) UNY berpartisipasi dalam gelaran Silk Road Cultural Festival 2015 di Gyeongju, Korea Selatan, 13 hingga 20 Oktober 2015 kemarin. Ajang ini merupakan festival kebudayaan yang diikuti lebih dari 40 negara yang dilewati Jalur Sutra. Jalur Sutra adalah sebuah jaringan jalur perdagangan dan kultural yangmenghubungkan banyak wilayah di Asia Timur, Asia Selatan, hingga Laut Mediterania. Ajang ini dimaksudkan sebagai pertukaran kebudayaan yang membuka kesempatan kerjasama multinasional lebih lanjut di antara negara-negara peserta.

Lulusan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Madiun ini bergabung dalam tim orkestra IENA Indonesia. IENA Indonesia merupakan band orkestra arahan Wisnu Samudra yang membawakan ethnospiritual music. Turut serta dalam misi budaya adalah para penari dari Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta.

“Kami di sana membawakan musik instrumental yang harmoninya membawa kedamaian dengan tiga lagu yang diiringi tarian. Kami perform rata-rata 2 kali sehari, dan sekali perform membawakan tiga musik dengan 1 tarian yang menggambarkan kebangsaan Indonesia,” terang Fajar.

“Selain enam kali tampil secara regular, kami juga diminta tampil sekali khusus untuk closing ceremony. Tim kami Alhamdulillah mendapat predikat Most Favorite Performance,” tambahnya.

“Festival ini juga merupakan salah satu upaya menjaga jalinan kerjasama Sister Province antara Daerah Indonesia Yogyakarta dan Provinsi Gyeongsangbuk-Do yang sudah berlangsung lebih dari satu dasawarsa ini,” ungkap Fajar yang juga pernah aktif di Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM) UNY ini. (fadhli)

Mahasiswa FE UNY Perangi Narkoba bersama DIKLAT UKM GRANAT (Gerakan Anti Narkotika) UNWIDHA Klaten

Sabtu (24/10) tiga mahasiswa FE UNY memenuhi undangan Diklat memerangi Narkoba bersama UKM GRANAT Universitas Widya Dharma (Unwidha) Klaten. Ketiga mahasiswa  FE UNY Dibyo Waskito Guntoro (Pendidikan Ekonomi 2012), Tea Assiddiq (Pendidikan Ekonomi 2012), dan Desi Kurnia (Pendidikan Adminitrasi Perkantoran 2012) merupakan kelompok PPL yang berlokasi di SMK Negeri 1 Klaten. “Perkenalan dengan UKM GRANAT berawal dari kita sewaktu PPL yang tinggal di salah satu perumahan di Klaten. Kebetulan ketua RT-nya Bapak Anton Sanjaya yang merupakan pelopor berdirinya UKM Granat di Unwidha, sehingga kami sering diajak beliau sosialisasi anti narkoba ke desa-desa di daerah Klaten setiap malam minggu,” ujar Dibyo.

Acara Diklat Granat Tahun ini bersamaan dengan pemilihan Duta Anti Narkoba yang diikuti oleh perwakilan setiap siswa terbaik di 14 sekolah SMA, SMK, MA, dan sederajat se-Klaten. Diawali dari tes tertulis yang dilakukan pada hari sebelumnya, semua siswa antusias mengikuti rangkaian acara hingga diklat berlangsung. Hasilnya, pasangan Denis Oxy Handika dan Anisah Zaki Farras Amalia, siswa dari SMA Negeri 1 Klaten terpilih sebagai Duta Anti Narkoba 2015.

“Acara diklat diawali dari seminar dengan tema ‘Generasi Berprestasi Generasi Sehat Tanpa Narkoba’ yang dibersamai oleh pembicara Anton Sanjaya,SE. Amin Bagus Panuntun, SE, serta Ust Dr. Syamsul Bakri, M.Ag.,” jelas Sekjen UKM Granat Yoga Setyo Wibowo.

Memerangi narkoba dan obat-obatan ini tidak hanya menjadi tugas pemerintah namun semua harus bergerak melawannya, karena obat-obatan ini telah masuk pada golongan menengah ke bawah yang secara garis besar menjadi perantara dan penyalur obat-obatan terlarang dikarenakan tuntutan ekonomi. Para pemakainya  90% merupakan usia produktif yang terdiri dari remaja dan pelajar.

“Bahaya dari obat-obatan ini tidak hanya menyerang jaringan sel dan merusak tubuh melainkan juga para pemakai akan menjadi penyalur peredaran virus HIV dan AIDS melalui jarum suntik dan seks bebas,“ ujar Anton Sanjaya dalam seminar.

“Beruntung sekali bisa mengenal UKM Granat, walaupun tidak bisa bergabung menjadi bagian dari komunitas ini. Namun kita memiliki visi, misi, tujuan dan komitmen yang sama untuk memerangi obat-obatan terlarang ini. Jauhi Narkoba, Lindungi diri Anda dan orang-orang terdekat Anda. Say NO to Drugs!” pesan Dibyo. (dby)

MEMBANGUN GENERASI CERDAS KEUANGAN MELALUI LITERASI KEUANGAN

Peneliti Universitas Negeri Yogyakarta bekerjasama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) DIY, dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY menyelenggarakan workshop literasi keuangan untuk guru Sekolah Dasar (SD) di Yoyakarta. Workshop yang diselenggarakan di ruang Aula Kantor OJK DIY ini diadakan dalam rangka implementasi model pembelajaran literasi keuangan berbasis significant learning untuk siswa SD. Kegiatan ini merupakan serangkaian kegiatan riset produktif – implementatif LPDP yang dilakukan oleh peneliti UNY yang terdiri dari Dr. Ratna Candra Sari, M.Si., Prof. Suyanto, Ph.D., Annisa Ratna Sari, M.Ed., Sariyatul Ilyana, dan Eka Legya Frannita, S.Pd.

Workshop literasi keuangan diadakan sebanyak tiga kali, yaitu pada Jum’at (9/10) untuk guru kelas satu dan dua, Jum’at (16/10) untuk guru kelas tiga dan empat, dan Jum’at (23/10) untuk guru kelas lima dan enam. Peserta workshop literasi keuangan adalah 250 guru sekolah dasar yang menjadi mitra riset, di antaranya adalah SD Muhammadiyah Sapen, SD Muhammadiyah Pakel, SD Muhammadiyah Jogokaryan, SD Muhammadiyah Kleco, SD Muhammadiyah Sokonandi, SD Muhammadiyah Gendeng, SD Muhammadiyah Kauman, SD Muhammadiyah Suronatan, SD Muhammadiyah Warungbata, SD Muhammadiyah Miliran, SD Muhammadiyah Wirobrajan, dan SD Muhammadiyah Sagan.

Penyampaian materi pada workshop ini disampaikan oleh Yunian Asih Andriarini (Bidang Edukasi OJK), Prof. Suyanto, Ph.D. (Peneliti), dan Dr. Ratna Candra Sari, M.Si. (Peneliti). Dalam workshop ini peserta diajak untuk mengubah paradigma berpikir tentang penggunaan dan pengelolaan uang. Selain itu, peserta diajak untuk melakukan pengelolaan finansial pribadi secara sederhana sehingga tercipta well literate. Harapannya, para guru dapat mengimplementasikan pembelajaran literasi keuangan di sekolah karena nilai-nilai dari literasi keuangan ini perlu diterapkan sejak dini.

Untuk kegiatan selanjutnya, SD mitra riset akan mengimplementasikan pembelajaran literasi keuangan di setiap kelasnya dan membangun lingkungan yang dapat mendukung pembelajaran literasi keuangan. Riset yang dilakukan oleh peneliti UNY ini diharapkan mampu meningkatkan literasi keuangan masyarakat Indonesia sehingga masyarakat mempunyai bekal untuk menjadi generasi economic citizen yang siap menghadapi ekonomi global. (Ilyana)

Berbisnis Mendoan, Ratih Ingin Rintis Spiritual Company

Mendoan adalah makanan khas di daerah Jawa Tengah yang bisa ditemui di daerah-daerah eks Karesidenan Banyumas, seperti Purwokerto, Purbalingga, Banjarnegara, dan Cilacap. “Mendo” sendiri berasal dari bahasa Banyumas yang berarti “setengah matang”. Bahan mentah dimasukkan ke dalam minyak panas dengan volume yang cukup banyak dalam durasi tidak terlalu lama. Teknik masak seperti ini memberikan hasil yang lembek, tidak garing, dan tidak terlalu matang. Ciri khas inilah yang membedakan mendoan dengan gorengan lainnya sehingga banyak dicari sebagai lauk maupun sekedar makanan ringan menemani minum teh.

Di Yogyakarta dan kota-kota di luar daerah asalnya, penjualan mendoan masih belum sebanyak makanan khas kedaerahan semacamnya seperti martabak. Bahan tempe mendoan berbeda dari kebanyakan tempe yang dijual di pasaran, dan produsennya masih sangat terbatas, hal ini salah satu penyebab langkanya mendoan di luar daerah asal. Demi mimpi mempopulerkan mendoan, Ratih Kartika, lulusan Fakultas Ekonomi (FE) UNY pun mendirikan usaha bernama Ratu Mendoan Cilacap.

Dengan berbekal satu buah outlet berisikan etalase, kompor, banner, alas karpet, dan celemek bermotif klub olahraga FC Barcelona, Ratih selalu siap melayani para pembeli yang mampir ke outletnya di utara Indomaret Gejayan Gang Alamanda. Di banner dan gerobaknya, terpampang logo Ratu Mendoan Cilacap yang mencolok dengan ilustrasi seorang wanita berkerudung ungu dan bermahkota layaknya seorang ratu dengan kedua tangannya menyajikan sepiring mendoan. Di bawah gambar itu melintang pita ungu bertuliskan “Mendoan Mendunia”.

“Saya bercita-cita, punya outlet di luar negeri, agar mendoan bisa mendunia. Bukan cuma hotdog atau pizza yang bisa ke Indonesia, tapi mendoan juga bisa ke luar negeri,” terang Ratih menjelaskan filosofi di balik slogannya.

Ratih menceritakan, usaha ini tidak begitu saja bisa langsung berjalan. Ada banyak rintangan yang mendahului. “Selama Ramadhan kemarin, saya banyak berdoa supaya persiapan usaha saya lancar. Dan Alhamdulillah setelah lebaran ada investor dari salah satu dosen saya. Launching usaha ini saja sampai tertunda empat kali karena berbagai hal. Tapi itu tidak menyurutkan niat saya. Saya yakin bisa dan percaya Allah membantu saya,” urai gadis lajang yang diwisuda Februari 2015 dari Program Studi Pendidikan Akuntansi Kelas Internasional dengan predikat cum laude ini.Ratih (Berkerudung Ungu)

“Tempe ini asli dari Cilacap dan langsung dikirim ibu saya dari sana, jadi pasti berbeda dengan tempe yang biasa. Tapi menjelang launching pertama di bulan September lalu, saya terpaksa merelakan ratusan tempe membusuk karena lokasi saya berjualan mendadak direnovasi sehari sebelum launching. Saat itu saya kemudian tetap menjalankan usaha ini dengan sistem delivery service,” ungkap putri bungsu dari dua bersaudara asal Cilacap ini.

Doa dan dukungan dari teman-teman dan keluarga membuat Ratih semangat dalam berusaha. Di sela-sela pekerjaannya sebagai seorang staf Keuangan di SDIT Luqman Al Hakim, Ratih terus bekerja keras menjalankan bisnis secara delivery order sembari mempersiapkan outlet pertamanya. Pada 17 Oktober lalu, outletnya pun akhirnya resmi dibuka. Sampai hari ke-6, outlet yang buka sejak pukul 4 sore ini selalu laris hingga terjual habis.

“Saya bermimpi untuk bisa menghajikan orang tua, dan kelak usaha saya ini menjadi suatu spiritual company yang besar,” harap perintis gerakan Sedekah Apa Saja ini.

“Sedekah Apa Saja sudah berjalan beberapa waktu dan mampu mengirim bantuan ke beberapa daerah di NTT dan Papua. Kami juga mulai merintis program Ngaji Bareng Narapidana. Bagi siapa saja yang ingin menyalurkan bantuan dan dukungan di program-program kami, bisa menghubungi 0896-8585-4555. Ratu Mendoan Cilacap juga sudah memiliki fans page FB Ratu Mendoan Cilacap, Twitter @ratumendoanclp, IG @ratumendoancilacap, dan web ratumendoancilacap.com,” tutup Ratih. (fadhli)

Poster Islami Sindiran sekaligus Ajakan Kebaikan

Membaca novel sejatinya bukan hal yang negatif sama sekali. Ada banyak manfaat yang bisa didapat dari membaca novel, misalnya sebagai sumber inspirasi dan hiburan. Selain itu, novel yang berlatar belakang daerah tertentu terkadang mampu mendongkrak citra daerah tersebut hingga ke tingkat internasional. Kini bahkan sudah tak asing menemukan novel-novel religius yang ditulis agar memotivasi para pembacanya untuk kembali berpegang kepada nilai-nilai keagamaan. Dengan membaca novel, orang bisa tenggelam dalam kisahnya hingga tak terasa selesai satu buku dalam sekejap.

Tetapi, ada satu bahan bacaan yang seyogianya dilazimkan oleh umat muslim, yaitu Alquran. Sebagai kitab yang berisikan pedoman hidup, nilai Alquran jelas tidak bisa dibandingkan dengan novel best-seller manapun. Kalau untuk sebuah buku novel saja bisa selesai hanya dalam beberapa hari, bahkan mungkin beberapa jam, mengapa umat muslim tak mampu menyelesaikan Alquran? Itulah pertanyaan yang menjadi kegundahan Muhammad Asri Saputra, mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi 2013, Fakultas Ekonomi (FE) UNY.

Kegundahan itu lantas disalurkannya ke dalam sebuah poster dakwah. Poster tersebut lantas mendapat apresiasi positif berkat diikutsertakan dalam lomba poster dakwah nasional yang diadakan organisasi Islam Ar-Rayyan, Jember. Organisasi yang bergerak di bidang syiar wawasan keislaman ini menganugerahi Juara III kepada poster Asri tersebut yang berjudul “Novel aja yang di-khatam-in, Alqurannya kapan?” pada awal September 2015 lalu.

“Salah satu media dalam berdakwah adalah dengan poster islami yang memiliki konten mengajak pada kebaikan (fastabiqul khairat) dan berisi sindiran terhadap mereka yang masih melanggar anjuran Allah,” terang Asri.

“Di dalam poster itu dimasukkan hadits yang shahih yang berfungsi untuk menguatkan pernyataan dalam poster itu. Hadits itu berbunyi, ‘Dahulu Jibril mendatangi dan mengajarkan Alquran kepada Nabi saw setiap tahun sekali (pada bulan Ramadhan). Pada tahun Rasulullah wafat, Jibril mendatangi dan mengajarkan Alquran kepada beliau dua kali (untuk mengokohkan dan memantapkannya’,” urai Asri yang juga menjadi anggota tim pembuat sandal BUDI beberapa waktu lalu. (fadhli)

Hima Akuntansi Selenggarakan UNY Accounting Fair Tahap Pertama

Pertengahan bulan Oktober ini Himpunan Mahasiswa (Hima) Akuntansi Fakultas Ekonomi (FE) UNY telah sukses menyelenggarakan tiga dari empat rangkaian acara UNY Accounting Fair 2015. UNY Accounting Fair yang semula bernama UNY Accounting Days ini merupakan program kerja unggulan Himpunan Mahasiswa Akuntansi 2015. UNY Accounting Fair tahap pertama ini diselenggarakan pada 15-17 Oktober 2015. UNY Accounting Fair tahap pertama ini terdiri dari Paper Competition, Fieldtrip, serta Seminar Nasional dan Talkshow Kewirausahaan. UNY Accounting Fair tahun ini mengambil tema besar kewirausahaan.

UNY Accounting Fair tahun ini dibuka dengan presentasi karya finalis Paper Competition pada Kamis (15/10) di Ruang Ramah Tamah FE UNY. Paper Competition kali ini mengambil tema “Strategi Indonesia Kreatif Sebagai Agen Perubahan Dalam Mendorong Perekonomian di Era Global Sesuai Dengan Identitas dan Budaya Bangsa Indonesia”. Presentasi karya finalis Paper Competition ini dihadiri oleh tujuh tim yang lolos seleksi tahap awal. Beberapa perguruan tinggi yang menjadi finalis dalam Paper Competition tahun ini adalah Universitas Gadjah Mada, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, dan Universitas Negeri Malang.

Jumat (16/10) dilanjutkan rangkaian acara kedua dari UNY Accounting Fair 2015. Fieldtrip ini ditujukan untuk finalis Paper Competition UNY Accounting Fair. Fieldtrip ini mengelilingi beberapa tempat wisata di Yogyakarta. Acara ini selain untuk menikmati keindahan beberapa tempat wisata di Yogyakarta juga bertujuan untuk mengakrabkan dan membangun relasi dari masing-masing perguruan tinggi finalis paper competition dan panitia UNY Accounting Fair. Fieldtrip kali ini diawali dengan menikmati keindahan Candi Prambanan hingga sebelum waktu shalat Jumat. Setelah itu acara dilanjutkan dengan menikmati debur ombak Pantai Parangtritis hingga sore hari. Acara fieldtrip ini ditutup dengan wisata belanja di sepanjang Jalan Malioboro Yogyakarta.

Keesokan harinya, Sabtu (17/10) diselenggarakan Seminar Nasional dan Talkshow Kewirausahaan di Auditorium UNY. Seminar Nasional dan Talkshow Kewirausahaan ini mengambil tema “Mengembangkan Wirausaha Tangguh Sebagai Penunjang Perekonomian Negara”.  Acara ini dibuka oleh Wakil Rektor II UNY Dr. Moch Aliph, M.A dan dihadiri pula jajaran dekanat FE UNY serta dosen-dosen jurusan Pendidikan Akuntansi dan lebih dari 400 peserta dari banyak perguruan tinggi di Yogyakarta, SMA, dan kalangan umum. Acara ini terbagi dari dua sesi yaitu seminar dan talkshow. Pembicara seminar Nasional kali ini dimoderatori oleh Prof. Sukirno, Ph.D (Ketua Jurusan Pendidikan Akuntansi FE UNY) dengan tiga pembicara yaitu Jodi Brotosuseno (Owner Waroeng Steak and Shake) yang memberikan pengalamannya dalam memulai hingga mengembangkan dan mengelola usahanya, Coach Wulan (Coach Kewirausahaan dari Pelatih Indonesia) yang mengajarkan membentuk pribadi dalam berwirausaha dan Setyawan Tiada Tara (Motivator Humor) yang memberikan motivasi bagi peserta yang dibalut dengan banyolan. Talkshow kewirausahaan kali ini dimoderatori oleh Adeng Pustikaningsih, M.Si (dosen Akuntansi FE UNY) dengan narasumber Hamzah Izzulhaq (CEO Hamasa Corp) dan Meika Hazim (Owner Cokelat Ndalem). Dalam sesi talkshow ini banyak dibahas pengalaman narasumber yang sukses berwirausaha di usia yang cukup muda.

Acara Seminar nasional dan Talkshow Kewirausahaan ini ditutup dengan pengumuman pemenang Paper Competition. Juara pertama berhasil diraih oleh UGM dengan tim yang diketuai oleh Yuvenico dengan total skor 74,9. Sedangkan juara kedua dan ketiga berhasil diraih oleh UNY secara berurutan oleh tim yang diketuai oleh Shilvina dengan total skor 74,2 dan tim yang diketuai oleh Fajar dengan total skor 72.

UNY Accounting Fair 2015 ini akan ditutup dengan acara Accounting Fashion and Food Festival yang akan dilaksanakan pada 31 Oktober sampai 1 November 2015 di Balai Pamungkas. Accounting Fashion Food and Festival merupakan bazar makanan, jasa dan fashion untuk pria maupun wanita. Acara ini juga akan dimeriahkan oleh penampilan band Indie, Stand Up Competition, Instagram Mini Talkshow, dan Instagram Photo Challenge serta PES Competition yang merupakan satu program kerjasama dengan Hima Manajemen UNY. (tegar)

SDP PENELITIAN, DORONG SIKAP KRITIS MAHASISWA BARU

Sejumlah mahasiswa baru Fakultas Ekonomi (FE) UNY mengikuti Kristal Paper Contest (KPC)  pada Sabtu lalu (18/10) di ruang Ramah Tamah FE UNY. Kristal Paper Contest merupakan lomba karya tulis ilmiah dalam rangkaian acara terakhir dari Student Development Program (SDP) Penelitian tahun 2015 yang ditujukan untuk mahasiswa baru FE UNY. Sebelumnya, dua kegiatan Student Development Program (SDP) sebelumnya yaitu Workshop Kepenulisan Karya Tulis Ilmiah dan Happy Scientific Adventure (HSA) telah diselenggarakan pada Minggu (04/10). Happy Scientific Adventure (HSA) dilaksanakan di benteng Vredeburg Yogyakarta. Adapun tema Student Development Program (SDP) pada tahun 2015 ini yakni “Find Your Passion and Create Your Innovation”.

Acara yang diikuti oleh 15 mahasiswa baru FE UNY ini diawali dengan sambutan dari Ketua Panitia Student Development Program (SDP), Nur Siva Fauziah. Dilanjutkan sambutan dari wakil ketua UKMF Kristal FE UNY, Sumaryono. “SDP Penelitian adalah langkah awal mahasiswa baru untuk berkarya dan berprestasi sekaligus berpikir kreatif,” tutur Sumaryono.

Acara dilanjutkan dengan presentasi karya tulis ilmiah dari setiap kelompok mahasiswa baru di hadapan juri. Juri yang menilai terdiri dari tiga orang antara lain Anisah Novi Karunia, S.Pd, Sariyatul Ilyana, dan Anggrahini Dwi Puspitosari. Tujuan diadakannya Student Development Program (SDP) Penelitian ini agar para mahasiswa baru lebih kritis dalam memahami dan menemukan sebuah solusi dari permasalahan sekitar sehingga dapat bermanfaat. Selain itu agar para mahasiswa baru memiliki kreativitas dalam membuat suatu karya inovatif.

Acara diakhiri dengan penyerahan kenang-kenangan kepada juri dan pengumuman pemenang. Juara I Kristal Paper Contest diraih oleh Afidian Sikta F., dkk dengan judul “Mengurangi Permasalahan Sosial Dengan Pemberdayaan Pengemis Melalui Program ‘Kesehatan’ di  Yogyakarta”. Juara II diraih oleh Nurlita Eka Putri, dkk dengan judul “Permainan Tradisional Sebagai Media Pembentuk Karakter Siswa Taman Kanak-Kanak” dan juara III diraih oleh Reni Pintaka Putri, dkk dengan judul “Pembangunan Hunian Sementara Bagi Masyarakat Suku Anak Dalam Sebagai Solusi Bencana Kabut Asap”. (desi)

Pages