Kunjungan SMK Swadaya Temanggung ke FE UNY

Sebanyak 126 siswa-siswi SMK Swadaya Temanggung beserta 10 orang guru pendamping mengunjungi Fakultas Ekonomi (FE) UNY Rabu (3/2) lalu. Bertempat di ruang Auditorium, rombongan yang merupakan siswa kelas XI bidang keahlian Administrasi Perkantoran ini disambut oleh dosen-dosen dari jurusan Pendidikan Administrasi Perkantoran FE UNY. Di samping para dosen, Dekan, Wakil Dekan III, serta Kepala Humas FE UNY turut menyambut kedatangan rombongan. Kunjungan ini dimaksudkan untuk mengenalkan para siswa dan guru terhadap dunia perkuliahan secara umum dan khazanah di bidang Administrasi Perkantoran secara khusus.

Dekan FE UNY Dr. Sugiharsono, M.Si. menjelaskan bahwa FE UNY merupakan fakultas termuda di UNY yang seleksi masuknya menjadi salah satu yang terketat di UNY. “Tapi tentu tidak menjadi alasan untuk tidak berusaha dan belajar keras. Ada banyak jalur yang bisa dimanfaatkan, mulai dari SNMPTN, SBMPTN, hingga Seleksi Mandiri. Selain itu, berbagai beasiswa juga siap membantu melancarkan studi sampai selesai,” ungkapnya.

Sebagaimana disampaikan Kepala Sekolah SMK Swadaya Temanggung, H. Muhasyim, S.Pd., kunjungan ini akan mampu memberikan manfaat bagi kedua pihak. “Semoga para siswa menjadi lebih termotivasi untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Selain itu, para guru juga semoga bisa mengambil banyak pelajaran dari kunjungan ini untuk diterapkan dalam pengajaran selanjutnya,” harapnya.

“SMK Swadaya sendiri juga terus berkembang. Bidang keahlian Administrasi Perkantoran menjadi yang terfavorit di sekolah kami dengan tiga kelas paralel. Awal Februari kemarin kami baru saja menyepakati kerja sama dengan Microsoft Indonesia. Dengan ini, kami menjadi sekolah pertama di Jawa Tengah yang menggunakan perangkat lunak Microsoft legal di semua unit komputer dan laptop kantor serta guru dan karyawannya,” tambahnya.

Dalam kunjungan tersebut, para siswa berkesempatan mengunjungi laboratorium-laboratorium yang dimiliki jurusan Pendidikan Administrasi Perkantoran. Di laboratorium Simulasi Perkantoran, para siswa melihat ruangan kantor mini yang disiapkan untuk mempelajari berbagai aktivitas administrasi sebuah perusahaan. Di laboratorium Komputer dan Kearsipan Digital, para siswa melihat prosedur pengarsipan secara digital beserta berbagai peralatannya. Sementara di laboratorium Mengetik dan laboratorium Teknologi Perkantoran, para siswa bisa mengetahui alat ketik manual, alat ketik elektronik, hingga berbagai peralatan dan teknologi yang lazim digunakan dalam keperluan administrasi sebuah perusahaan. (fadhli)

Upik, Anak Buruh Tani, Lulus dengan IPK 3,90

Upik galau. Impiannya untuk melanjutkan studi mungkin tidak terwujud. Orang tuanya tidak memiliki biaya untuk membayar SPP di perguruan tinggi. Bapaknya, Ahmat Zaenudin hanya seorang buruh tani yang seandainya diukur dengan masa kerja PNS seorang guru S1 sudah hampir memasuki masa pensiun. Ibunya, Marsiyah, hanya seorang ibu rumah tangga yang sering kali harus membantu suaminya menggarap sawah. Pekerjaan menjahit sesekali diterima Marsiyah setiap musim tahun ajaran baru menjelang. Lain dari itu, sepi pesanan. Usaha Upik untuk lulus seleksi melalui jalur SNMPTN saat itu pun tak membuahkan hasil. Upik pun terpaksa mengalah pada kenyataan. Selepas lulus SMK, merantaulah dia ke Bekasi, menjadi buruh di sebuah pabrik plastik. Kehidupan pun terus berlanjut.

Itu kisah Titik Ulfatun hampir 5 tahun lalu. Kini, gadis yang disapa Upik di keluarganya itu telah lulus dari Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi (FE) UNY. Seperti tak terpengaruh dengan jeda bekerja selama setahun, Upik mampu mempertahankan tradisi berprestasinya hingga ke bangku kuliah. Dia dinobatkan sebagai lulusan dengan IPK tertinggi pada upacara Yudisium FE UNY periode Januari 2016 dengan IPK sebesar 3,90, Jumat (29/1) lalu di Auditorium FE UNY.

“Di sela saya bekerja di pabrik plastik itu, saya masih berkomunikasi dengan guru BK dan adik kelas. Sambil mempersiapkan SNMPTN jalur Tes Tertulis (kini bernama SBMPTN-red), saya mempelajari materi-materi yang sebagian besar merupakan kurikulum SMA. Saya pun akhirnya bisa lulus seleksi Beasiswa Bidik Misi dan diterima di Prodi Pendidikan Akuntansi FE UNY pada tahun 2012,” tutur lulusan SMK N 2 Purworejo 2011 ini.

Setelah berganti status sebagai mahasiswa, Upik memanfaatkan momen tersebut untuk mengembangkan diri. Berkiprah di Unit Kegiatan Mahasiswa tingkat Fakultas Komunitas Riset dan Penalaran (UKMF KRISTAL) FE UNY, Upik mengawali karir non akademiknya sebagai Sekretaris 2 di tahun 2013. Karirnya terus menanjak menjadi Sekretaris 1 di tahun berikutnya dan akhirnya menjadi Ketua pada 2015 lalu.

Baginya, bangku kuliah adalah kesempatan emas untuk mengasah berbagai kemampuan. “Berbeda dengan saat sekolah yang waktu belajarnya sudah ditentukan secara pasti, kuliah jauh lebih fleksibel. Ada banyak waktu luang. Sayang sekali kalau tidak dimanfaatkan dengan baik. Apalagi di luar sana banyak yang juga ingin merasakan bangku kuliah tetapi tidak bisa,” tambah Upik yang bercita-cita menjadi guru ini.

Sebagaimana dilaporkan Wakil Dekan I FE UNY, Prof. Sukirno, Ph.D., pada periode Januari ini, FE UNY meluluskan sebanyak 57 orang yang terdiri dari 34 orang S1 Kependidikan, 20 orang S1 Non Kependidikan, dan 3 orang dari Program D3. “Jangan cepat puas bagi yang masa studinya sebentar, dan jangan berkecil hati bagi yang masa studinya lama. Masa studi bukan jaminan kesuksesan seseorang. Khoirunnaas anfa’uhum linnaas, sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi yang lain. Mari perindah negeri ini dengan kontribusi terbaik kita,” pesannya. (fadhli)

Tim Peneliti UNY adakan Focus Group Discusion (FGD) Literasi Keuangan

Jumat (08/01) kemarin, Tim Generasi Cerdas Keuangan kembali mengadakan Focus Group Discussion (FGD) persiapan implementasi literasi keuangan untuk siswa sekolah dasar. FGD ini dilaksanakan di ruang sidang Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNY mulai pukul 13.30 WIB. Tim ini terdiri dari sembilan mahasiswa yang berasal dari berbagai jurusan di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta (FE UNY) di bawah bimbingan Dr. Ratna Candra Sari, M.Si. dan Prof. Suyanto, Ph.D. Kesembilan pionir ini terbentuk sejak Oktober lalu dan tergabung dalam sebuah Riset Produktif Implementatif Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan. Riset ini bekerjasama dengan LPDP Kementerian Keuangan, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY, dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Acara FGD ini dihadiri sekitar 60 guru sekolah dasar yang telah ditunjuk sebagai uji coba implementasi literasi keuangan yaitu SD Muhammadiyah Sapen, SD Muhammadiyah Pakel, dan SD Muhammadiyah Jogokariyan. Dalam FGD ini turut dihadiri juga oleh ketua LPPM UNY, para kepala sekolah dari tiap SD peserta uji coba, perwakilan dari Otoritas Jasa Keuangan DIY, dan perwakilan dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY.

Acara FGD diawali dengan sambutan dari Prof. Dr. Anik Ghufron sebagai ketua LPPM UNY yang kemudian dilanjutkan pemberian materi serta penyampaian evaluasi penerapan literasi keuangan dari guru sekolah dasar tersebut beberapa waktu yang lalu yang dipimpin oleh Dr. Ratna Candra Sari, M.Si. dan Prof. Suyanto, Ph.D. Dalam kesempatan ini pula, para guru menyampaikan apresiasi terhadap matrikulasi pembelajaran literasi keuangan yang telah dilakukan dan penyampaian kendala-kendala serta saran agar lebih baik. Harapannya, pembelajaran literasi keuangan ke depannya bisa terimplementasi dengan baik.

Setelah sesi ini usai, dilanjutkan sesi diskusi, di mana peserta forum dikelompokan ke dalam grup kecil sesuai kelas yang diampunya. Dalam diskusi ini membahas materi yang menjadi bahan ajar implementasi literasi keuangan yang rencananya diterapkan pada pertengahan Januari ini. Melalui kegiatan ini, guru dibekali apa saja yang akan diajarkan dan bagaimana cara mengajarkannya, serta apa fasilitas yang akan dibuat untuk mendukung pembelajaran literasi keuangan ini. Dengan demikian, diharapkan guru akan lebih siap dalam menyampaikan materi kepada peserta didiknya.

Di akhir kegiatan, Dr. Ratna Candra Sari, M.Si. menyampaikan beberapa pengumuman seperti implementasi literasi keuangan, rumah cerdas literasi keuangan, dan lomba cerdas cermat literasi keuangan. Oleh karena itu, diharapkan guru dapat mempersiapkan bibit-bibit unggul siswanya. Masyarakat umum pun bisa mengakses gambaran pembelajaran literasi keuangan di www.generasicerdaskeuangan.com, atau melalui fanspage facebook Generasi Cerdas Keuangan. (desi/fadhli)

Hima Akuntansi Raih Juara Poster Ahmad Dahlan Accounting Fair 2015

Perwakilan mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Akuntansi (HIMA AKSI) Fakultas Ekonomi (FE) UNY berhasil meraih juara II lomba poster dalam rangkaian acara Ahmad Dahlan Accounting Fair (ADAF) 2015 yang dilaksanakan pada 19 Desember 2015 untuk tahap presentasi. Dalam lomba ini, HIMA AKSI diwakili oleh Tegar Galang Anantha (Akuntansi 2014), Zahra Tiara Rusyda (Akuntansi 2014), dan Pungki Kumalasari (Akuntansi 2014). Melalui tema “Meraih Mimpi Menjadi Akuntan Profesional di Masa Depan”, ketiganya mengusung Chartered Accountant (CA) dan kesiapan akuntan menghadapi ASEAN Economic Community (AEC).

Poster bertuliskan “I am ready to be a Great Accountant to face ASEAN Economics Community“ ini mengajak mahasiswa akuntansi harus melek bahwa AEC sudah di depan mata dan jadikan AEC sebagai peluang bukan ancaman. Objek dalam poster digambarkan seorang pria yang disorot cahaya lampu yang menginterpretasikan bahwasanya akuntan haruslah bekerja dengan jelas tanpa memihak kepada kepentingan tertentu serta dapat bertanggung jawab. Dalam poster tersebut digambarkan pria tersebut membawa tas bertuliskan CA yang diartikan bahwa bekal utama akuntan untuk dapat bekerja di era AEC adalah CA. CA dicantumkan karena masih banyak mahasiswa akuntansi yang belum mengenal CA.

Pengumuman pemenang lomba dilaksanakan pada 26 Desember 2015 lalu dalam acara Gathering Night di Wisma Sargede. Dalam acara itu diumumkan pula pemenang lomba lain dalam rangkaian acara ADAF 2015. Menurut Zahra dalam lomba ini tidak hanya bicara mengenai kompetisi dan menang kalah saja, melainkan ada hal lain yaitu adanya relasi yang baik antara Hima Akuntansi UNY dan HMPS Akuntansi UAD yang diharapkan bisa saling bekerja sama kedepannya. (tegar/fadhli)

Mahasiswa Kerjasama Sumsel FE UNY Juara 1 BIQ Nasional

Mahasiswa Kerjasama Dinas Pendidikan (Disdik) Sumatera Selatan dan UNY kembali berhasil menorehkan prestasinya dalam bidang non-akademik. Ujang Hartato, mahasiswa Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi (FE) UNY angkatan 2012 berhasil menjadi pemenang dalam Bahtsu ‘Ilmi Al-Qur’an (BIQ) Nasional Pengembangan Kepribadian dan Tahsinul Qur’an Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (PKTQ UIN SUKA) Yogyakarta, lomba karya tulis ilmiah yang diselenggarakan pada tanggal 23—24 Desember 2015 lalu. Ajang ini diikuti oleh sembilan finalis dari berbagai universitas di Indonesia yaitu dari UNY, Universitas Airlangga (UNAIR), Universitas Sumatra Utara (USU), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Brawijaya (UB), Universitas Negeri Malang (UM), Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung, dan dua tim dari UIN SUKA Yogyakarta. Pada perlombaan ini, Ujang, panggilan akrabnya, merupakan satu-satunya peserta perorangan yang mampu lolos sebagai finalis 9 besar BIQ Nasional PKTQ UIN SUKA setelah melewati dua tahapan seleksi BIQ PKTQ yaitu seleksi abstrak dan seleksi full paper.

Berkonsentrasi dengan permasalahan pendidikan, Ujang mengangkat permasalahan para penyandang tuna rungu dalam belajar membaca Al-Qur’an. Melihat gaya komunikasi dua arah dari para penyandang tuna rungu yang juga sangat membutuhkan media belajar secara visual, Ujang pun memanfaatkan kemajuan teknologi guna membantu para penyandang tuna rungu untuk bisa memahami bacaan yang ada dalam Al-Qur’an yaitu dengan membuat sebuah aplikasi andorid sebagai media edukasi Al-Qur’an bagi penyandang tuna rungu.

“Alhamdulillah, setelah usaha yang optimal akhirnya saya bisa mengharumkan nama kampus dan Disdik Sumsel dalam perlombaan ini, semoga karya ini nantinya bisa bermanfaat dan bisa ditindaklanjuti guna mengatasi permasalahan saudara muslim kita, yang menyandang tuna rungu agar bisa membaca Al-Qur’an,” ujarnya saat diwawancarai usai mengikuti field trip bersama finalis lainnya. Belajar dari kegagalan yang telah dilalui, Ujang pun melakukan perbaikan media edukasi, gaya menulis, dan cara presentasi yang menarik untuk bisa tampil lebih baik lagi. (Ibnu Zainal A./fadhli)

Kompaknya Aryo dan Zela Jalankan Bisnis

Sebelum GO-JEK memperluas jaringan pemasarannya hingga ke Yogyakarta pada pertengahan November 2015, di kota Pelajar ini sudah berdiri beberapa bisnis serupa. Salah satu jasa transportasi tersebut adalah Taxi Motor 86, atau kerap disebut juga Ojek 86. Usaha yang sudah didirikan sejak 2013 ini dimiliki oleh dua lulusan Fakultas Ekonomi (FE) UNY, Aryo Purnomo Edi, S.E. dan Ghazela Palestin, S.E. Ojek 86 sudah bermitrakan 16 pengendara ojek yang kesemuanya dibekali motor yang serupa, sebuah Honda Spacey matic. Karena keseragaman motor tersebut, armada milik pasangan yang menikah pada 1 Agustus 2014 ini kerap dipanggil Ojek Matic.

Aryo mengungkapkan, Ojek 86 ini sudah didirikan saat dirinya masih berkuliah di semester 10. “Saat itu, saya baru bermodalkan 5 motor dan saya juga masih terlibat sebagai salah satu pengendaranya. Saya dulu merekrut sopir yang sudah pengalaman, lalu mulai merekrut sopir baru tetapi berlatar belakang marketing. Marketing atau sales dipilih karena biasanya sudah memiliki pemahaman yang baik tentang daerah-daerah di Yogyakarta,” terang Aryo.

Aryo menceritakan asal mula tercetusnya bisnis ojek 86 ini adalah dari keprihatinannya terhadap ojek biasa. “Saya prihatin melihat para sopir ojek yang sudah tua, tidak berpakaian yang seragam, dan harga yang tidak menentu. Tanpa seragam, tentu calon konsumen tidak bisa dengan cepat menangkap keberadaan mereka, dan tidak bisa membedakan mana ojek yang berpengalaman dan tidak. Tanpa kepastian harga, sebagian calon konsumen juga malas menggunakan. Dengan Ojek 86 ini, saya ingin memberikan calon konsumen kepastian tentang keberadaan para sopir ojek yang bisa diandalkan dan harga yang transparan,” ujar Aryo yang juga pernah berbisnis tour and travel, café, serta warnet ini.

Untuk saat ini, Ojek 86 bisa dihubungi melalui telepon di 0851-0099-8686. “Selain telepon, kami juga membuka layanan selama 24 jam dengan pemesanan melalui Whatsapp dan LINE di nomor 0812-1210-8686,” ucap lulusan Program Studi Manajemen FE UNY ini. Selain jasa ojek regular, armada yang menetapkan tarif Rp 2,- per meter ini juga menyediakan jasa antar jemput, jasa pengiriman barang, dokumen, makanan, serta paket wisata ke berbagai objek sekitar Yogyakarta dengan tarif khusus.

Untuk rencana di masa yang akan datang, Aryo mengaku pelan tapi pasti usaha ini akan terus berkembang. “Di tahun mendatang setidaknya armada bisa bertambah lagi 25 unit, dan saya ingin mencoba menghidupkan lagi bisnis tour, traveling, dan tiket online. Selain itu, bisnis busana muslim dan mukena istri saya yang selama ini sudah menghidupi beberapa orang wanita di sekitar rumah akan kami kembangkan lagi,” tambah suami dari wanita yang akrab dipanggil Zela ini.

Selain memberdayakan para kerabat dan tetangga, Aryo pun tak segan menjadi kuli bagi bisnis busana muslimah istrinya yang diberikan nama SELSA Store. “Motif mukena kami selalu berbeda dan unik. Kalau di Ojek 86 saya menjadi pemilik, di SELSA Store saya hanya kuli,” celetuk Aryo. Bisnis yang memiliki akun twitter @selsastore ini mengkhususkan diri pada produk busana muslimah seperti berbagai kreasi hijab, serta pada Januari 2015 ini secara eksklusif memproduksi mukena motif.

Aryo mengakui, bisnis yang dijalaninya tidak mudah. Terlebih dengan kehadiran pesaing besar di Yogyakarta. “Saya ambil hikmahnya saja. Keberadaan para pesaing membuat saya menjadi lebih kreatif dan harus keluar dari zona nyaman. Ilmu kuliah jadi benar-benar saya terapkan. Dengan berwirausaha, saya jadi belajar negosiasi dengan berbagai macam orang. Jangan takut gagal,” tutup Aryo. (fadhli)

Kopma UNY Juara II “SOEGONDO DJOJOPOESPITO AWARD” KEMENPORA 2015

Koperasi Mahasiswa atau Kopma UNY meraih juara II dalam ajang Pemilihan Organisasi Kepemudaan Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2015 Sabtu (12/12) lalu. Program ini diadakan oleh Asisten Deputi Organisasi Kepemudaan, Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda, Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI). Setelah melewati seleksi di tingkat wilayah akhirnya Kopma UNY lolos masuk kedalam 20 organisasi pemuda dari seluruh Indonesia untuk lanjut ke tahap presentasi di Jakarta pada hari Jum’at (11/12).

Acara dimulai pada Jum’at (11/12) dan dibuka oleh Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda, Dr. Yuni Poerwanti, M.Pd. Yuni mengatakan bahwa program ini diadakan dalam rangka menyambut Hari Pahlawan yang jatuh pada 10 November 2015 lalu. Besar harapannya, tahun depan program ini diadakan lebih awal agar pada saat upacara peringatan Hari Pahlawan, organisasi pemenang dapat menerima penghargaan pada saat upacara tersebut. Adapun 20 organisasi yang telah lolos seleksi merupakan organisasi kepemudaan yang mempunyai latar belakang berbeda-beda. Ada 4 kategori yang dipilih dan mendapatkan penghargaan, yaitu kategori organisasi kepemudaan, organisasi kemahasiswaan, organisasi  pelajar, dan organisasi berbasis komunitas. Dalam 20 organisasi tersebut, perwakilan dari UNY tidak hanya Kopma UNY, namun juga UKM Rekayasa Teknologi.

Kopma UNY diwakili oleh Devie Nur Ghaniya (Kabid. Adminhum 2015) dan Zaenal Mustopa (Kabid. Usaha 2015/Mahasiswa Manajemen UNY 2012) berhasil meraih juara II kategori organisasi kemahasiswaan setelah menyampaikan presentasi terkait organisasi Kopma UNY. Dalam presentasi tersebut, disampaikan program unggulan dari Kopma UNY tahun 2015 adalah Pendirian Mini Market/Swalayan di Laboratorium Kewirausahaan UNY. Hal menjadi program unggulan karena dari program tersebut, terdapat banyak keberlanjutan program dan manfaat untuk berbagai pihak, yaitu anggota, karyawan, manajemen, masyarakat umum serta mampu memberdayakan UMKM di wilayah Yogyakarta.

Bahkan program ini sempat mendapat pujian. “Konsep seperti inilah yang dimaksudkan oleh Bung Hatta, bahwa Koperasi menjadi soko guru Perekonomian Indonesia,” cetus salah satu juri.  “Penghargaan ini merupakan kado akhir tahun yang membanggakan sebelum kepengurusan dan kepengawasan Kopma UNY periode 2015 berakhir,” ujar Anggia Zainur Rahmah selaku Ketua Umum Kopma UNY 2015. (zaen)

Ratih, Alumnus FE UNY Ikuti Japan Cultural Camp

Setelah diwisuda awal tahun 2015 ini, Ratih Kartika, S.Pd., lulusan Pendidikan Akuntansi Kelas Internasional Fakultas Ekonomi (FE) UNY kemudian berhasil mewujudkan salah satu mimpinya: bepergian ke Jepang. Usai mengikuti seleksi sejak akhir September 2015 lalu melalui organisasi ASEAN Youth Friendship Network (AYFN), Ratih dinyatakan memenuhi persyaratan sebagai salah satu dari 20 pemuda dari seluruh Indonesia yang berhak mengikuti program Japan Cultural Camp di Kyoto, Osaka, 7 – 12 Desember lalu. Selain Ratih dari UNY, mahasiswa dan alumni yang turut serta berasal dari berbagai perguruan tinggi seperti Universitas Indonesia, Universitas Padjajaran, Universitas Sebelas Maret, dll. Selain mengunjungi tempat-tempat bersejarah di Kyoto dan Osaka, Ratih dan rombongan Cultural Camp berkesempatan mempertunjukkan kebudayaan Indonesia di hadapan mahasiswa Jurusan Bahasa Indonesia di Kyoto Sangyo University.

Meski sebelumnya pernah pula mendapat kesempatan menjadi salah satu presenter dalam International Symposium on Business and Social Sciences (ISBSS) di Sapporo pada pertengahan tahun, Ratih batal berangkat karena satu dan lain hal saat itu. “Ternyata Allah menggantinya dengan kesempatan lain yang luar biasa, bertemu orang-orang hebat, mengunjungi berbagai tempat dan banyak belajar dari negara Jepang. Saya sama sekali tidak bisa bahasa Jepang, jadi saya harus mencari sponsor saat itu. Tapi saya punya Allah yang Maha Baik. Finally I did it!” ujar Ratih.

Alumnus FE UNY ini mengunjungi beberapa objek penting di Kyoto dan Osaka seperti Kiyomizu-dera dan Golden Temple. Selain itu, para peserta Japan Cultural Camp juga mengunjungi Kyoto Sangyo Daigaku, salah satu daigaku, atau universitas swasta di Kyoto yang menjadikan Bahasa Indonesia sebagai salah satu dari empat jurusan di fakultasnya selain Bahasa Korea, Jepang, dan Cina.

“Kami berkesempatan untuk bersama-sama belajar, dan menampilkan budaya Indonesia kepada mahasiswa jurusan Bahasa Indonesia di Kyoto Sangyo University. Mereka terlihat antusias dalam mempraktikkan Bahasa Indonesia yang mereka pelajari,” ungkap Ratih.

Bagi Ratih, tidak ada yang tidak mungkin diwujudkan selama tetap mau bermimpi, berusaha, dan berdoa. “Jangan pernah menyerah mengejar mimpi, selagi sehat, selagi mampu, selagi muda. Yang muda yang berjuang!” tutup owner Ratu Mendoan Cilacap dan founder gerakan Sedekah Apa Saja ini. (fadhli)

MAHASISWA FE UNY TERBAIK DI INDONESIA STUDENT RESEACHER FESTIVAL 2015

Pendidikan merupakan salah satu cara yang tepat untuk meningkatkan pembangunan sumber daya manusia di suatu negara. Pada kehidupan modern saat ini, kedudukan suatu media dalam proses pembelajaran sangat penting karena akan membantu dalam menambah pemahaman peserta didik oleh tenaga pengajar, termasuk pada mata pelajaran akuntansi. Salah satu media pembelajaran yang mulai dikembangkan adalah Game edukasi. Dalam bentuk game, siswa diharapkan akan lebih mudah memahami, mengingat, dan mengaplikasikan materi pembelajaran akuntansi yang sedang dipelajari. Namun pada saat ini, banyak siswa SMA yang mengaku jenuh dan bosan ketika belajar akuntansi. Hal tersebut dikarenakan metode pembelajaran guru pada mata pelajaran akuntansi masih didominasi dengan menggunakan metode ceramah. Latar belakang tersebut yang menjadikan tim dari mahasiswa Fakultas Ekonomi (FE) UNY mengikuti Paper Competition - Indonesia Student Reseacher Festival (ISRF) 2015, pada tanggal 3-6 Desember 2015 di Universitas Pendidikan Indonesia yang mengusung tema “Karya Inovatif Anak Bangsa Kunci Indonesia Emas 2045”.

Adetia Ratih Pratiwi (Pendidikan Akuntansi), Zahra Nurda’Ali, (Pendidikan Akuntansi) dan Fajar Indra Prasetyo (Pendidikan Ekonomi) menuangkan sebuah ide yang memberikan sebuah solusi kreatif dan inovatif dalam mengatasi kejenuhan siswa ketika belajar akuntansi materi perusahaan jasa, ide tersebut dituangkan ke dalam sebuah karya tulis ilmiah dengan judul “Game Edukasi Adventure of FOPYS (Fire or Point Your Service) Berbasis Android sebagai Media Pembelajaran Akuntansi Perusahaan Jasa Siswa SMA”.

Adventure of FOPYS, adalah sebuah game berbasis android bergenre role and playing games yang di dalamnya memuat materi akuntansi perusahaan jasa siswa SMA. Inti dari permainan ini adalah pengumpulan poin sebanyak-banyaknya dari hasil menyelesaikan tugas di setiap misinya, namun pada saat berpetualang ada tantangan yang harus dilalui agar poin yang dikumpulkan tidak berkurang. Pada akhir setiap level, guru bisa melihat total poin untuk dijadikan bahan evaluasi pembelajaran.

Karya yang memperoleh predikat “karya terbaik” dari sub tema pendidikan ini telah berhasil melalui berbagai tahapan. Tahapan yang dilalui sangat panjang, dari 450 abstrak, harus diseleksi menjadi 60 karya terbaik tiap sub tema, kemudian diambil 6 paper terbaik untuk maju menjadi finalis dan mempresentasikan karyanya, hingga akhirnya terpilihlah karya mahasiswa FE UNY ini menjadi yang terbaik sub tema pendidikan. “Kami sangat bersyukur bisa mengharumkan nama FE UNY di sana, walaupun ada banyak tahapan, Alhamdulillah masih diberi kelancaran dan kesempatan untuk kami berprestasi,” ujar Adetia selaku ketua tim dan salah satu pengurus di Unit Kemahasiswaan Mahasiswa tingkat Fakultas (UKMF) Penelitian Komunitas Riset dan Penalaran (KRISTAL) FE UNY.

Pada sub tema teknologi karya terbaik berhasil diperoleh Institut Teknologi Sepuluh November sedangkan untuk sub tema sosial humaniora diperoleh Universitas Muhammadiyah Malang. “Terima kasih kami haturkan kepada Tuhan yang Maha Kuasa, orang tua yang selalu mendoakan kami, Ibu Adeng Pustikaningsih yang telah membimbing dari pembuatan karya, dan teman-teman yang telah memberikan motivasi dan bantuannya,” tambah Adetia. (fadhli)

 

Kunjungan SMK Muhammadiyah 2 Bantul ke FE UNY

Sebanyak lebih dari 90 siswa beserta SMK Muhammadiyah 2 Bantul bertandang ke Fakultas Ekonomi (FE) UNY, Kamis (10/12) lalu. Dengan mengenakan seragam kuning, siswa kelas 10 hingga 12 dari bidang keahlian Administrasi Perkantoran ini bermaksud untuk lebih mengetahui UNY secara umum serta Jurusan Pendidikan Administrasi Perkantoran di FE UNY secara khusus. Rombongan yang dipimpin oleh Failla Rochmayanti, S.Pd ini diterima oleh Wakil Dekan I FE UNY, Prof. Sukirno, Ph.D., Ketua Jurusan (Kajur) Joko Kumoro, M.Si., serta beberapa dosen di lingkungan jurusan.

Joko Kumoro menerangkan, bahwa lulusan UNY saat ini bisa berkembang di bidang karir apapun. “Tidak harus menjadi guru. Menjadi seorang wirausahawan pun bisa. Selain itu, beasiswa juga banyak tersedia di UNY. Tidak perlu khawatir dengan masalah biaya, asalkan bisa membagi waktu dengan baik untuk belajar,” ujar Joko.

“Jika persaingan menjadi mahasiswa di program S1 terasa ketat, calon mahasiswa bisa memilih jalur Diploma. UNY menyediakan bus shuttle gratis untuk mengantarkan pulang pergi mahasiswa dan dosen dari UNY Kampus Karangmalang dan Kampus Wates,” tambah Joko.

Para siswa diajak mengetahui secara langsung proses perkuliahan di Laboratorium Simulasi Perkantoran yang dimiliki jurusan Pendidikan Administrasi Perkantoran FE UNY. Mereka bahkan kemudian diajak untuk memerankan sendiri posisi dan jabatan dalam “mini office” tersebut.

Selain itu, di bawah arahan dosen Arwan Nur Ramadhan, M.Pd., siswa dikenalkan pada sistem kearsipan digital di UNY. Sistem yang dikembangkan oleh Arwan sendiri ini memudahkan proses pengarsipan dokumen di perusahaan yang umumnya masih dilakukan secara manual.

Para siswa juga diberikan wawasan seputar peralatan dalam Laboratorium Teknologi Perkantoran dan Laboratorium Mengetik Manual dan Elektronik di bawah bimbingan Siti Umi Khayatun Mardiyah, M.Pd. Di kedua ruangan tersebut, siswa mengetahui alat-alat yang pernah dan masih digunakan dalam teknologi perkantoran, seperti mesin stensil, mesin laminating, hingga alat mengetik elektronik yang jauh berbeda dengan komputer canggih saat ini. (fadhli)

Pages