Bedah Film Surga Menanti di FE UNY: Belajar Sedekah Melalui Film

Menyambut datangnya bulan Ramadhan ini, masyarakat Indonesia akan disuguhkan dengan satu sajian film bertema religi yang menyuguhkan banyak pemandangan indah alam Indonesia berjudul “Surga Menanti”. Film ini menceritakan kisah perjuangan seorang ibu dalam mendidik anaknya. Yang menjadikan istimewa film ini, Pipik Dian Irawati atau Ummi Pipik akan menjadi salah satu pemeran utamanya. “Saya, kalau tidak ada pesan moral atau pendidikannya, tidak akan pernah mau main di film apapun. Namun, karena film ini memiliki pesan pendidikan yang sangat jelas dan baik, saya mau jadi salah satu pemerannya. Saya membaca seluruh skrip naskahnya sebelum memutuskan untuk mengambil peran di film ini,” terang Ummi Pipik dalam taushiyah sekaligus bedah film “Surga Menanti” di Fakultas Ekonomi (FE) UNY, Rabu (25/5) lalu. Bedah film ini merupakan kerja sama antara Unit Kegiatan Mahasiswa tingkat Fakultas (UKMF) Al Fatih FE UNY dan Khanza Film Production.

Selain dibintangi istri almarhum Ustadz Jefry Al Buchory ini, film yang diproduksi di beberapa lokasi di Bantul, Wonosobo, Magelang, Cirebon, Jakarta, Aceh, dan Beijing ini juga akan dihiasi beberapa artis pendukung lain seperti Agus Kuncoro, Syakir Daulay, Astri Ivo, serta menampilkan Syaikh Ali Jabeer dan seorang hafidz cilik penyandang tuna netra, Panca Rahmadi. “Film ini juga ingin mengeksplor keindahan alam yang dimiliki Indonesia. Jangan hanya berbangga ketika syuting dengan latar belakang alam atau tempat di luar negeri,” terang produser eksekutif film, Agus Riyanto, di hadapan lebih dari 200 peserta yang memadati ruang Auditorium FE UNY.

Ummi Pipik melanjutkan, pendidikan anak sejatinya sudah dimulai sejak anak masih dalam kandungan. “Sejak roh ditiupkan pada usia kehamilan 4 bulan, anak dalam kandungan bisa kita didik dan bentuk untuk menjadi apa yang kita inginkan. Oleh karena itu, kebiasaan yang ibu lakukan saat mengandung, akan tercermin pada anaknya saat besar kelak. Ada yang saat hamil isinya mengeluh, dengki, ngomongin orang lain, suka ndengerin musik dangdut, maka saat anak lahir dan besar nanti bisa tertular kebiasaan yang sama,” ujarnya.

“Setelah besar pun, pendidikan orang tua kepada anak tidak boleh lepas. Dengan mendorong anak untuk menjadi penghapal Alquran, terlebih ditambah artinya, akan menyebabkan akhlak anak membaik. Selain itu, anak tersebut akan menjadi sebab bagi orang tuanya diberikan mahkota di surga kelak,” tambah Ummi Pipik.

Dekan FE UNY Dr. Sugiharsono, M.Si. dalam sambutannya mengungkapkan, menonton film di bioskop adalah hal yang langka bagi dirinya. “Film-film di Indonesia masih kurang memiliki nilai pendidikan. Oleh karena itu, film yang mengandung pendidikan seperti ini patut mendapat apresiasi, dan layak ditonton keluarga. Indonesia membutuhkan lebih banyak film seperti ini di masyarakat,” ungkapnya.

Film ini akan serentak ditayangkan di bioskop-bioskop seluruh Indonesia mulai 2 Juni 2016 mendatang. “Tak hanya berisi pendidikan melalui adegan-adegan di layar saja, film Surga Menanti ini juga bisa mendidik anak-anak dan keluarga untuk bersedekah karena 20% dari penghasilan film ini akan disumbangkan untuk pengembangan Alquran Braille dan wakaf tanah di Bantul. Untuk itu, kami juga menggandeng Yayasan Syaikh Ali Jabeer,” tambah Agus Sriyanto. (fadhli)

Pelatihan Bahasa Inggris untuk Dosen dan Mahasiswa FE UNY 2016

Dengan terintegrasinya kawasan Asia Tenggara dalam kawasan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), masyarakat dituntut mampu berkomunikasi secara lancar dengan sesama anggota MEA. Perguruan tinggi di kawasan ASEAN pun makin gencar saling bertukar informasi dan ilmu. Demikian diungkapkan Wakil Dekan I Prof. Sukirno, Ph.D., dalam pelatihan Bahasa Inggris bagi Dosen dan Mahasiswa di Fakultas Ekonomi (FE) UNY, Rabu (25/5) lalu. Pelatihan ini diselenggarakan bekerja sama dengan Kantor Urusan Internasional dan Kemitraan (KUIK) UNY dan melibatkan lebih dari 30 dosen dan mahasiswa yang dibimbing oleh dua orang tutor dari University of Minnesota.

Dalam pelatihan ini, Jenise K. Rowekamp, M.A. membimbing dosen dalam menerbitkan karya tulis ilmiah yang bermutu. Rowekamp menegaskan, sitasi atau kutipan adalah salah satu etika penting dalam menulis. “Pastikan Anda selalu ingat untuk menuliskan sumber yang Anda kutip. Di situlah etika keilmuan dijunjung. Hindari plagiarisme,” tuturnya.

Sementara itu, di kelas mahasiswa, Margaret E. Miller, M.A. memberikan berbagai keterampilan kecil nan penting bagi para mahasiswa seperti survey penelitian yang baik, menampilkan presentasi yang berkualitas, dan menyampaikan teks yang mengandung kronologis dengan mudah namun tetap bisa dipahami. “make it short, buatlah pendek dan sederhana, jangan berbelit-belit, okay?” ucapnya dengan aksen Amerika yang jelas.

Para mahasiswa juga tampak antusias mengikuti seluruh sesi materi. Kepala Unit Urusan Internasional dan Kerjasama FE UNY, Dr. Denies Priantinah mengucapkan rasa terima kasihnya atas terlaksananya program ini. “Kami tentu berharap ada kolaborasi lebih lanjut yang membantu perkembangan segenap mahasiswa dan dosen kami dalam penguasaan Bahasa Inggris, terlebih di era MEA ini,” ungkapnya. (fadhli)

Menjelang Ramadhan, FE UNY Gelar Pengajian Rutin

Bulan Ramadhan dipilih oleh Allah untuk menurunkan satu hal yang istimewa yaitu Alquran yang salah satunya berfungsi sebagai petunjuk. Petunjuk adalah sesuatu yang istimewa, karena dengannya kita bisa melakukan suatu hal dengan baik, tidak tersesat, tidak sia-sia. Oleh karena keistimewaan Alquran, bulan Ramadhan pun diberikan predikat yang sama, bulan istimewa. Demikian salah satu hikmah yang disampaikan Ustadz Siswo Bowo Laksono dalam acara pengajian Fakultas Ekonomi (FE) UNY, Minggu (22/5) lalu di kediaman Wakil Dekan III FE UNY, Isroah, M.Si. Pengajian ini dihadiri lebih dari 60 orang dosen, karyawan, dan mahasiswa di lingkungan FE UNY.

Siswo Bowo Laksono melanjutkan, aktivitas inti Ramadhan sebenarnya berpusat pada dua hal, yaitu puasa dan Alquran. “Oleh karena itu, Rasulullah senantiasa bertadarus bersama Malaikat Jibril di sepanjang hari-hari Ramadhan. Siang untuk berpuasa, dan malam untuk membaca Alquran,” tambahnya.

“Satu huruf Alquran yang dibaca dalam sholat, pahalanya jauh lebih besar daripada dibaca di luar sholat. Satu huruf yang dibaca dalam keadaan berwudhu juga berpahala lebih banyak daripada tidak berwudhu. Ramadhan adalah kesempatan yang Allah sediakan untuk memperbanyak pahala lewat tadarus Alquran,” kata Siswo Bowo melanjutkan.

Dalam sambutannya, Dekan Dr Sugiharsono menekankan pentingnya pembinaan rohani bagi segenap civitas akademika. “Kegiatan ini memang monosuko (sukarela). Oleh karena itu, tidak terlalu banyak yang meminati. Kami harap akan banyak pelajaran yang bisa dipetik dari materi yang ustadz sampaikan, dan bisa diimplementasikan melalui karya dalam aktivitas keseharian,” ucapnya. (fadhli)

HIMA AKUNTANSI FE UNY ADAKAN TRY OUT SBMPTN 2016

Himpunan Mahasiswa (HIMA) Akuntansi Fakultas Ekonomi (FE) UNY kembali mengadakan Try Out SBMPTN pada Sabtu (21/5) lalu. Acara yang mengusung tema“Rise and Grab Your Future” ini merupakan tahun ketiga Try Out SBMPTN yang diadakan oleh Hima Akuntansi. Animo peserta Try Out SBMPTN dari tahun ke tahun semakin meningkat, terbukti jumlah peserta yang mendaftar pada tahun ini melebihi kuota yang disediakan panitia sebelum pendaftaran ditutup. Acara ini diikuti oleh 523 peserta dari siswa/siswi SMA/sederajat di Yogyakarta dan Jawa Tengah serta sebagian luar Jawa yang terdiri dari 258 peserta Saintek (IPA) dan 265 peserta Soshum (IPS). Karena banyaknya peserta, Try Out SBMPTN ini diselenggarakan di Gedung FE UNY dan Gedung Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPMP) UNY.

Acara ini dimulai pukul 07.00 dan berakhir pukul 13.30 WIB. Para peserta tampak sangat antusias dalam mengikuti acara ini. Try Out SBMPTN ini memang dikemas berbeda dengan yang lain yaitu dengan adanya pembahasan soal secara langsung oleh tentor profesional dari salah satu Lembaga Bimbingan Belajar di Yogyakarta.

Pembahasan soal dilaksanakan secara terpisah yaitu Soal Saintek di Ruang Ramah Tamah FE UNY dan Soal Soshum di Ruang Auditorium FE UNY. Acara ini semakin meriah dengan adanya pembagian doorprize oleh panitia. Dosen pembimbing Hima Akuntansi, Andryzal Fajar, SE, M.Sc. Ak., CA., juga turut hadir pada Try Out SBMPTN 2016 ini. Dia mengaku sangat bersyukur dan bangga karena Try Out SBMPTN 2016 ini bisa berjalan dengan lancar sampai akhir acara.

Acara ditutup dengan pemberian penghargaan kepada 6 peserta tertinggi. Pada Try Out SBMPTN 2016 ini nilai tertinggi untuk Saintek diraih oleh Bintara Barkah dengan skor Pass In Grade (PIG) 63,13 lalu disusul oleh Fathia Fauzia R dengan PIG 51,46. Sedangkan untuk Soshum nilai tertinggi diraih oleh Anisa Nur Aini dengan PIG 53,33 dan disusul oleh Atri Rahma dengan PIG 49,17. Pengumuman hasil nilai dapat dilihat di papan pengumuman yang telah disediakan oleh panitia yang berada di Kampus FE UNY. Peserta juga bisa melihat hasil nilai melalui web dan media sosial Hima Akuntansi UNY. (fadhli)

KRISTAL Sukses Selenggarakan Innovation Contest (ICON) Kelima

Innovation Contest (ICON) 2016 resmi ditutup pada Minggu (21/5) lalu. Rangkaian acara Lomba Karya Tulis Ilmiah yang diadakan Unit Kegiatan Mahasiswa tingkat Fakultas (UKMF) Penelitian Komunitas Riset dan Penalaran (KRISTAL) FE UNY ini berlangsung selama 3 hari dari tanggal 19 sampai dengan 21 Mei 2016. Kompetisi yang diselenggarakan untuk kelima kalinya ini membawa format baru, dari Business Plan menjadi Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI), dengan mendatangkan lima belas finalis dari berbagai universitas di Indonesia, di antaranya Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta (UIN Suka Yogyakarta), Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta (UPN V Yogyakarta), Universitas Brawijaya (UB), Universitas Muhammadiyah Makassar, Universitas Udayana (UNUD), Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Universitas Negeri Malang (UM), Universitas Sebelas Maret (UNS), dan Universitas Negeri Semarang (Unnes). Kelima belas finalis mengikuti rangkaian acara mulai dari Technical Meeting (TM), Presentasi, dan Fieldtrip.

Departemen Penulisan Kreativitas Ilmiah (P2KI) sebagai salah satu departemen di UKMF Penelitian KRISTAL FE UNY mempunyai fokus kerja pada ranah penulisan. Untuk itu P2KI mempunyai program kerja yang memfasilitasi mahasiswa dalam pengembangan kemampuan menulis, seperti Innovation Contest (ICON).

Acara dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor 3, Prof. Dr. Sumaryanto, M.Kes di ruang Auditorium FE UNY Jumat, (20/5). Sumaryanto mengatakan, “Kemahasiswaan Rektorat akan senantiasa mendukung penuh acara-acara mahasiswa melalui fasilitas-fasilitas yang ada, selain itu kami mengapresiasi Innovation Contest (ICON) tahun 2016 ini.” Acara dihadiri pula oleh Wakil Dekan II Fakultas Ekonomi, Drs. Nurhadi, MM, pembimbing UKMF KRISTAL FE UNY, Andreas Mahendro Kuncoro, M.Sc., Ph.D, serta sejumlah tamu undangan. Melalui tema “Strategi Pembangunan Ekonomi Nasional menuju Indonesia Mandiri 2025”, ICON 2016 memunculkan gagasan-gagasan inovatif dan solutif dari para mahasiswa.

Pada gelaran tahun ini, keluar sebagai Juara 1 dari tim UGM dengan judul karya “Analisis Geosite dan Geomorphosite Pantai Menganti sebagai Potensi Geowisata Indonesia”. Selanjutnya berturut-turut Juara 2 diraih oleh tim UNY dengan ketua Sayidatul Maslahah, Juara 3 tim UM dengan ketua Muhammad Nur Asy’ari, Juara Harapan 1 tim Universitas Udayana dengan ketua I Putu Edi Swastawan, dan Juara Harapan 2 tim UB dengan ketua Allan Dwi Pranata.

“Harapan kami, gagasan-gagasan yang dikeluarkan oleh mahasiswa-mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi ini bisa diimplementasikan sebagai salah satu strategi pembangunan ekonomi nasional menuju Indonesia Mandiri 2015,” harap Andreas. (fadhli)

 

FE UNY Canangkan Lustrum Pertama

Fakultas Ekonomi (FE) UNY mencanangkan Dies Natalis kelimanya atau Lustrum pertamanya pada Jumat (20/5) lalu di kampus setempat. Bertemakan “Membangun Sumber Daya Insani yang Unggul di Era Global”, lebih dari 500 civitas akademika di FE UNY merayakannya dengan Senam Massal dan beberapa acara lainnya. Jajaran dekanat dan pimpinan berbaur dengan segenap dosen, karyawan, dan mahasiswa di halaman parkir barat gedung FE UNY. Pemukulan gong sebanyak 5 kali menandai Dies Natalis Ke-5 FE UNY resmi dicanangkan.

Dekan Dr Sugiharsono, M.Si mengungkapkan, FE UNY harus bisa menempa diri lebih baik lagi. “FE UNY harus memacu start lebih kencang. Tidak boleh tertinggal baik dari sisi akademis maupun yang lain. Berbagai lomba seperti voli, tenis meja, senam, semua diadakan untuk memotivasi kita meraih prestasi,” ujarnya.

Dalam upacara pencanangan tersebut, selain senam massal, FE UNY juga menggelar lomba senam yang memacu dosen, karyawan, dan mahasiswa untuk kompak dan semarak dalam meniru gerakan instruktur. Di samping itu, lomba voli dan tenis meja juga turut membuat suasana hari itu ramai dengan teriakan mahasiswa yang mendukung dosen dan rekan-rekannya bertanding.

Guna memeriahkan Lustrum I FE UNY, serangkaian acara diselenggarakan sepanjang bulan Mei hingga Juni, seperti kompetisi Futsal FE CUP 2016 yang terselenggara pada 15 Mei lalu. Di bidang akademik, Lomba Karya Tulis Ilmiah bagi mahasiswa FE UNY dibuka sejak 9 hingga 24 Mei. Selain itu, ada pula Lomba Menyanyikan Lagu Ebiet G. Ade yang terbuka bagi seluruh karyawan, dosen, dan mahasiswa se-UNY yang diadakan pada 1 Juni mendatang dengan mendaftarkan diri di Humas FE UNY. (fadhli)

Galeri Investasi Syariah Resmi Beroperasi di FE UNY

Fakultas Ekonomi (FE) UNY meresmikan Galeri Investasi Syariahnya, Rabu (18/5) di Auditorium FE UNY. Dihadiri Dekan beserta jajaran dekanat, serta lebih dari 150 mahasiswa FE UNY, peresmian berjalan lancar. Selain itu, dalam kesempatan ini juga diadakan Kuliah Umum dengan tema : “Investasi Cerdas di Pasar Modal Syariah” serta penandatanganan perjanjian kerjasama antara FE UNY, Bursa Efek Indonesia, dan PT Sucorinvest Central Gani. Peresmian ditandai dengan pengguntingan pita oleh ketiga pihak.

Mengawali sambutannya, Dekan Dr Sugiharsono, M.Si berharap banyak pada galeri investasi ini. “Keberadaan galeri ini bisa menjadi tambahan fasilitasi pendidikan, dan, tidak menutup kemungkinan, menjadi sarana bisnis bagi mahasiswa, dosen, dan karyawan. Selain itu, kuliah umum ini juga akan menambah wacana mahasiswa dalam bursa efek, terutama di indonesia,” harapnya.

Senada dengannya, Jefry Lomanto, Head of Retail Business dari PT Sucorinvest Central Gani yakin dengan efek positif dari pendirian galeri ini. “Dengan partisipasi aktif akademisi, diharapkan akan menambah jumlah investor yang kompeten. Galeri ini bisa menjadi pasar modal, sekaligus sebagai laboratorium pendukung mata kuliah, menambah akreditasi, dan kami yakin akan menambah positif citra pasar modal di Yogyakarta dan Indonesia pada umumnya,” ujarnya.

Nicky Hogan selaku Direktur Pengembangan BEI menyoroti perkembangan pesat galeri investasi di Indonesia. “Pendirian 30 galeri investasi baru dalam waktu 4,5 bulan adalah suatu hal yang luar biasa. Saat ini sudah ada 185 galeri investasi di seluruh Indonesia. Tampak ada antusiasme gejolak berinvestasi pada mahasiswa. Dengan keberadaan galeri investasi, mahasiswa tidak hanya bisa belajar tentang saham, tapi juga bisa langsung mempraktekkan secara nyata,” jelasnya.

Nicky menambahkan, dari 525 saham perusahaan di BEI, 318 di antaranya adalah berupa saham di investasi syariah. “Saham-saham tersebut sudah dijamin halal dari MUI. Saat ini ada 485 ribu investor di BEI. Dengan melek keuangan, kesejahteraan masyarakat akan meningkat. Masyarakat harus tahu, ada instrumen lain yang bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat selain sekedar menyimpan uang di bawah bantal, yaitu berupa investasi di pasar saham,” tambahnya.

Sutrisna Amijaya selaku praktisi saham di Sucorinvest Central Gani menjelaskan, keberadaan galeri investasi di berbagai daerah akan memudahkan masyarakat bertransaksi. “Dengan adanya galeri investasi syariah di FE UNY, tinggal datang ke sana, membuka rekening, dan menjadi investor melaluinya. Tidak perlu repot-repot ke Jakarta. Mekanisme transaksinya halal, yaitu konsep musawamah dan muzayadah, lelang  berkesambungan. Jual beli juga dengan akad murobahah. Rukun jual belinya pun lengkap. Tunggu apa lagi?” ajak Sutrisna.

Dalam berinvestasi di pasar saham, Nicky dan Sutrisna membagikan tipsnya. “Kenali profil risikonya, kenali perusahaan yg kita beli. Jangan menyisakan uang, tapi sisihkan uang untuk berinvestasi. Selain itu, ingat, yang kita beli perusahaannya. Jangan terlalu melihat pergerakan harga saham harian,” tutup Nicky. (fadhli)

Kunjungan Pendidikan Ekonomi FE UNJ ke FE UNY

Sebanyak kurang lebih 80 mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Negeri Jakarta mengunjungi FE UNY pada Jumat (13/5) lalu. Kunjungan ini dimaksudkan untuk sarana silaturrahim di antara kedua saudara universitas eks IKIP tersebut. Selain itu, para mahasiswa juga diajak saling bertukar pikiran seputar kegiatan kemahasiswaan di masing-masing kampus. Rombongan diterima oleh Dekan Dr. Sugiharsono, M.Si dan Ketua Jurusan Pend. Ekonomi FE UNY, Tejo Nurseto, M.Pd.

Dalam sambutannya, Sugiharsono menyatakan sangat senang atas kunjungan dari FE UNJ. “Saya juga berteman baik dengan beberapa dosen di sana, dan kami berharap kunjungan ini mampu merekatkan lebih kuat hubungan di antara UNJ dan UNY, untuk saling berkontribusi dalam pengembangan pendidikan ekonomi di Indonesia pada umumnya,” ungkapnya.

Sementara itu, Tejo Nurseto menjelaskan beberapa hal teknis terkait kurikulum dan jurusan secara umum. “Di jurusan kami saat ini menerapkan dua kurikulum yaitu 2009 dan KKNI dengan kewajiban tiap mahasiswa untuk menempuh 144 SKS. Selain menjadi guru yang profesional, kami juga menuntut mahasiswa untuk memiliki kompetensi kewirausahaan. Bahkan berdasarkan tracer study, jumlah mahasiswa yang memilih jalur entrepreneurship semakin besar daripada yang memilih jalur keguruan,” terang Tejo.

Dosen pendamping dari FE UNJ, Karuniana Dianta A.Sebayang, S.IP, ME menuturkan kebahagiaannya bisa bertandang ke UNY. “Usia kita masih sama-sama muda. FE UNJ baru lahir 2005 lalu. Kami harap dengan kunjungan ini bisa menambah ilmu yang bermanfaat bagi kedua pihak, dan kami bisa pulang ke Jakarta dengan membawa banyak hal baik,” katanya.

Para mahasiswa dari kedua kampus saling berbagi seputar berbagai unit kegiatan kemahasiswaan yang ada di masing-masing universitas, serta tak lupa bertukar cinderamata. Meskipun kunjungan cukup singkat karena mendekati waktu sholat Jumat, kedua pihak memanfaatkan dengan baik sesi tanya jawab untuk bertukar informasi sebanyak mungkin. (fadhli)

Yudisium FE UNY Periode April 2016

Bekal pengetahuan dapat membawa manusia pada tingkat kehidupan yang lebih baik. Hal ini disadari benar oleh Ayu, panggilan akrab Rahayu Setyaningsih, lulusan Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi (FE) UNY 2012. Gadis kelahiran Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul, 22 tahun lalu ini hanya merupakan putri dari seorang buruh tukang kayu. Tetapi keadaan tersebut tidak membuat semangat belajarnya padam. Terbukti, sejak SD hingga menempuh studi di SMK N 1 Bantul, peringkat pertama selalu Ayu dapatkan. Hingga pada Jumat (29/4) lalu, Ayu menambah catatan manis prestasinya menjadi peserta yudisium FE UNY periode April 2016 peraih IPK tertinggi di antara ke-97 peserta hari itu dengan IPK sebesar 3,86.

Putri bungsu dari tiga bersaudara buah pasangan Mulyodiharjo dan Supiyah ini mendapatkan kesempatan studi di UNY melalui beasiswa Bidik Misi. Berkat beasiswa tersebut, Ayu bisa menempuh kuliah di salah satu program studi terfavorit di FE UNY. “Saya ingin meneruskan studi S2 melalui Beasiswa LPDP. Kalau belum memungkinkan, saya akan mengajar dulu,” terang Ayu yang sempat menjadi penjaga toko di Toserba selepas lulus SMK ini.

Ayu menambahkan, di lingkungan desanya, kebanyakan pemuda langsung bekerja di pabrik atau merantau selepas lulus SMA/SMK. “Di dekat rumah ada pabrik garmen tempat banyak pemuda di sekitarnya bekerja. Keluarga yang memiliki anak yang berkuliah masih dipandang ‘wah’ di desa kami,” ujarnya. Ayu bersyukur Beasiswa Bidik Misi membuat impiannya melanjutkan studi di perguruan tinggi menjadi kenyataan.

Sementara itu, Ditto Rahmawan Putra peserta yudisium lainnya memiliki kesan berbeda selama belajar di UNY. Menurut Ditto, belajar di UNY menjadikan dirinya pribadi yang lebih baik. “Dulu saya agak bandel waktu sekolah. Tapi setelah kuliah, saya belajar banyak hal, dan itu membuat saya merasa lebih baik,” ujar pria kelahiran Jakarta yang bercita-cita jadi kepala sekolah ini.

Bagi Ditto, belajar bukan hal yang sulit baginya di tengah kesibukan berorganisasi. “Saya lebih suka belajar berkelompok, melalui diskusi-diskusi. Oleh karena itu, saat bersama teman-teman organisasi, saya gunakan juga kesempatan itu untuk belajar,” ungkap Ketua Himpunan Mahasiswa Pendidikan Akuntansi FE UNY 2014 yang lulus dengan predikat Cumlaude ini.

Dalam yudisium periode April ini, FE UNY meluluskan 97 orang, yang terdiri dari 57 orang S1 Kependidikan, 32 orang S1 Non Kependidikan, dan 8 orang Program D3. “Prosentasi peraih IPK 3,51 ke atas mencapi 64 orang, atau sebesar 65,98%. Dengan peraih IPK tertinggi pada periode ini adalah Rahayu Setyaningsih, dari Program Studi Pendidikan Akuntansi S1, sebesar 3,86,” urai Wakil Dekan I Prof. Sukirno, Ph.D., dalam laporannya. (fadhli)

FE UNY Selenggarakan Seminar Nasional: Memperbaiki Kualitas Pendidikan dan Tenaga Kerja di Indonesia

Sebanyak lebih dari 230 peserta dari kalangan dosen, guru, siswa, serta para akademisi menghadiri Seminar Nasional di Fakultas Ekonomi (FE) UNY, Sabtu (23/4) kemarin. Seminar bertemakan “Penguatan Hubungan antara Pengembangan Keterampilan, Pendidikan, dan Ketenagakerjaan Generasi Muda: Sekolah, Prospek Seumur Hidup, dan Peran Transisi dari Sekolah ke Dunia Kerja” ini merupakan salah satu even akademik memeriahkan Dies Natalis UNY ke-52. Seminar tersebut menghadirkan Ketua Badan Perencanaan dan Pengembangan Kementerian Tenaga Kerja RI (Barenbang Kemenaker RI) Dr. Ir. Sugiarto Sumas, MT, Kasubdit Kurikulum Direktorat Pembinaan SMK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Dr Ir M Bakrun Dahlan, Prof. Ruhul Salim, Ph.D dari Curtin University, dan Losina Purnastuti, PhD dari Universitas Negeri Yogyakarta.

Seminar yang dibuka oleh Wakil Rektor II UNY Dr. Edi Purwanto, M.Pd ini merupakan diseminasi hasil penelitian kerjasama antara FE UNY dengan Curtin University dalam payung Australian Development Research Awards Scheme (ADRAS) Project. Selain sesi panel yang dimoderatori Wakil Dekan I FE UNY Prof. Soekirno, PhD, seminar ini juga menyediakan kesempatan kepada lebih dari 20 pemakalah dalam sesi paralel dan terdapat pula sesi Focus Group Discussion.

Focus Group Discussion ini melibatkan pihak pengambil kebijakan yang dalam hal ini diwakili oleh Direktorat Jenderal Pembinaan SMK Dikbud RI dan Badan Perencanaan dan Pengembangan Kementerian Tenaga Kerja, para akademisi, penyelenggara pendidikan kejuruan baik tingkat sekolah menengah maupun perguruan tinggi, serta dari pihak dunia usaha dan industri.

M. Bakrun Dahlan menerangkan, sesuai dengan analisis kebutuhan, lulusan SMK harus mampu memenuhi kebutuhan stakeholders. “Mereka diharapkan memiliki lima elemen kompetensi, yang sesuai dengan kebutuhan pemangku kepentingan, yaitu kebutuhan masyarakat (societal needs), kebutuhan dunia kerja (industrial needs), kebutuhan profesional (professional needs), kebutuhan generasi masa depan (vision), dan kebutuhan ilmu pengetahuan (scientific),” urainya.

Sementara Sugiarto Sumas menegaskan, era MEA yang dimulai sejak 1 Januari 2016 menyebabkan integrasi kawasan ASEAN menjadi pasar tunggal dan basis produksi regional. “Untuk merebut pasar barang dan jasa ASEAN, industri Indonesia harus berkembang dan menyesuaikan tuntutan masyarakat ekonomi ASEAN. Untuk itu, diperlukan tenaga kerja yang sesuai dengan tuntutan industri tersebut,” pesannya.

Sumas menambahkan, kompetensi ini tidak hanya terbatas pada hal tersebut, tetapi juga harus menyesuaikan dengan Mutual Recognition Arrangement (MRA) dan Schedule of Commitment yang disepakati para pemimpin negara ASEAN. “Dua hal inilah yang berpengaruh besar terhadap mobilitas dan kompetensi pasar kerja terampil di era MEA,” tambahnya.

Ruhul Salim dan Losina Purnastuti peneliti dari ADRAS Project menguraikan pentingnya penelitian yang telah dan masih berjalan dalam menganalisis bagaimana proses pendidikan di Indonesia membantu jalannya transisi generasi muda dari dunia sekolah ke dunia kerja. Dengan target mengambil sampel 3000 orang pemuda usia 15-29 tahun, penelitian ini mencoba mengungkap hubungan antara pendidikan/pelatihan pada generasi muda dan integrasi mereka dengan pasar tenaga kerja. “Penelitian ini akan membantu pemerintah mengevaluasi kebijakan pendidikan serta kesehatan anak. Misalnya, untuk mengetahui di tingkat pendidikan manakah lulusan lebih banyak diterima sebagai tenaga kerja, sehingga bisa mengetahui pula di level apa perekrutan bisa ditingkatkan,” kata Ruhul. (fadhli)

Pages