PRESTASI

UNY Raih Dua Penghargaan di Thailand

UNY berhasil membawa pulang prestasi dari perlombaan IPITEx 2019 yang dilaksanakan di BITEC, Bangkok, Thailand. Bangkok International Intellectual Property, Invention, Innovation and Technology Exposition (IPITEx 2016) adalah Kompetisi Penelitian Internasional yang diselenggarakan oleh National Research Council of Thailand (NRCT) pada 1 - 6 Februari 2019. Thailand Inventors’ Day juga merupakan sebuah wadah internasional yang didirikan untuk memamerkan penemuan dan inovasi potensial dan menarik dari para penemu/inovator internasional. Pameran ini dikenal sebagai Bangkok International Intellectual Property, Invention, Innovation and Technology Exposition (IPITEx). Acara ini dilaksanakan setiap tahun, untuk menciptakan kolaborasi antara inventor/organisasi Thailand dan internasional. Pameran ini dikelompokkan ke dalam dua kategori yaitu Invention and Innovation for Social and Quality of Life dengan sub kategori Medicine and Public Health, Environmental Protection/Energy, dan Educational/Office/ Household Equipment and Material dan kategori Invention and Innovation for Industry dengan sub kategori Food/Cosmetics, Modern Agriculture/Robotics/ Electronics/Automation.

Dalam kesempatan ini perwakilan tim UNY yang diketuai oleh Hanafiah Ali mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial (FIS) UNY dengan anggota tim Fajar Meirani jurusan Pend. Matematika FMIPA, Mohammad Fadly Haj jurusan Manajemen FE, dan Sukarno jurusan Pend. Bahasa Inggris FBS berhasil menyabet dua penghargaan sekaligus yaitu Special Award dari Association of Polish Inventors and Rationalizers, Poland dan Bronze Award dari National Research Council of Thailand (NRCT), Thailand.

Kedua penghargaan ini diraih dalam kategori Invention and Innovation for Social and Quality of Life pada sub kategori Environmental Protection/Energy dengan produk Water Tunnel Clogged Detection Tool to Help a Flood Mitigation (WANGON) yaitu inovasi alat pendeteksi sumbatan/sampah yang ada pada gorong-gorong, dengan sensor yang dapat mengetahui jarak dari benda/sampah yang menyumbat gorong-gorong tersebut.

Ali mengungkapkan, mereka memilih WANGON karena permasalahan sering terjadinya penyumbatan pada gorong-gorong yang menyebabkan banjir. Belum adanya alat dalam membantu permasalahan ini membuat orang harus memeriksa langsung ke dalam gorong-gorong dan tentunya tidak efektif. “Ketiadaan alat yang dapat membantu mendeteksi sampah dalam gorong-gorong membuat kami berfikir untuk menciptakan inovasi alat WANGON ini,” terangnya.

Perlombaan IPITEx 2019 ini diikuti oleh total 443 tim peneliti dari 25 negara di seluruh dunia yang berkumpul dan berkompetisi untuk memamerkan inovasi sesuai dengan kategori dan fokus keilmuan dari masing-masing peserta. “Alhamdulillah berkat kerja keras usaha dari tim UNY maka prestasi ini bisa dicapai. Dengan tercapainya prestasi ini diharapkan dapat memacu kreativitas dan inovasi dari seluruh mahasiswa UNY untuk selalu berkontribusi dalam mencapai prestasi terutama di kancah internasional,” tutup Ali. (fadhli)

SSD Solusi Modal Minim BUMDes

Diketuai oleh Ulfatul Azizah (program studi Pendidikan Ekonomi angkatan 2016), dan beranggotakan Luthfi Nurlaily (Pendidikan Akuntansi 2014) dan Novi Syaifatun Kamala (Akuntansi 2016), Fakultas Ekonomi (FE) UNY berhasil mendapatkan Juara 2 dalam Lomba Call for Paper One Decade Akuntansi yang diadakan oleh HMJ Akuntansi Universitas Islam Negeri Alaudin Makassar, 8-10 Desember 2018 lalu. Kejuaraan ini diikuti oleh 8 tim finalis dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, di antaranya Universitas Hasanudin, Universitas Airlangga, dan UPN Veteran Jakarta.

Ulfa dkk. Membawakan karya berjudul SSD: Inovasi Aplikasi Saham BUMDes Berbasis Syariah sebagai Solusi Permodalan BUMDes di Indonesia. SSD, kependekan dari Saham Syariah Desa, mereka tawarkan untuk membantu memecahkan masalah minimnya modal yang dimiliki BUMDes. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di seluruh Indonesia mencapai 35 ribu.

Masalahnya, sampai sekarang, sebagian BUMDes masih sebatas berdiri dan belum memiliki kegiatan usaha yang menghasilkan, apalagi menguntungkan. Dengan SSD, BUMDes diharapkan akan mampu mendapatkan keuntungan yang maksimal sehingga memberikan peningkatan pendapatan desa. (fadhli)

FE UNY Juara 3 MACC 2018

Tiga mahasiswa Fakultas Ekonomi (FE) UNY, Achmad Solekhan, Febriyanti Ratnasari, dan Setyo Wati berhasil menjadi Juara 3 dalam Maksi Accounting Competition (MACC) yang diadakan oleh Program Magister Sains FEB UGM, Jumat (28/9) lalu. Ketiganya merupakan mahasiswa Program Studi (prodi) Pendidikan Akuntansi angkatan 2016. Lomba tingkat nasional ini menguji tentang pemahaman akuntansi secara komprehensif mulai dari akuntansi biaya, Sistem Informasi Akuntansi, auditing, akuntansi sektor publik, hingga perpajakan.

Menyisihkan kurang lebih 30 tim dari seluruh Indonesia, tim UNY menjadi bagian dari 10 tim terbaik yang kemudian melaju ke babak grand final dan diikuti 4 tim terbaik. Dalam grand final yang berupa lomba debat, tim UNY yang dipimpin Achmad Solekhan akhirnya berhasil menempati peringkat ketiga.

Achmad menuturkan, masing-masing anggota tim membagi tugas dalam mempelajari materi-materi yang akan dilombakan. “Sebelum lomba, kami belajar bersama setiap setelah rapat Hima (Himpunan Mahasiswa). Selain itu, sambil bertugas sebagai admin (Pelatihan) Brevet Pajak di FE UNY, kami sempatkan juga belajar,” terangnya.

Meskipun berasal dari prodi Kependidikan, hal ini tidak menyurutkan semangat tim untuk mempersiapkan diri. “Kami harus belajar sendiri karena ada beberapa mata kuliah yang dilombakan belum kami dapatkan seperti auditing, dan ada juga mata kuliah yang baru kami dapatkan di semester ini seperti akuntansi keuangan lanjutan, akuntansi sektor publik, akuntansi manajemen, dan sistem informasi akuntansi,” tambah Achmad.

Selain belajar secara mandiri, Achmad beserta tim juga berkonsultasi dengan dosen. “Kami yakin bahwa hasil tidak akan menghianati usaha. Kami sadar bahwa masih banyak materi yang baru kami dapatkan di semster ini  tapi sebab itulah yang melecut semangat kami untuk belajar. Kami sangat bersyukur dengan hasil ini karena ini merupakan perlombaan yang kedua kami ikuti selama terbentuknya tim kami. Semoga kedepannya bisa lebih baik lagi serta mampu mengharumkan almamater kami,” terang Achmad yang dalam babak perebutan Juara 3 mengalahkan tim yang juga berasal dari UNY lainnya. (fadhli)

Teliti Biogas dari Eceng Gondok, UNY Juara I LKTI Nasional

Hayuni Mu’afa Fajri, mahasiswa Prodi Pend Akuntansi Fakultas Ekonomi 2017, bersama dengan Ahmad Prabowo (Pend Teknik Otomotif) dan Rizal Justian Setiawan (Pend. Teknik Mesin) menjadi Juara I Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional Pesut POLNES Samarinda 2018, 16 September 2018 lalu di Samarinda. Kompetisi yang bertemakan “Pengembangan Inovasi dan Kreativitas Generasi Milenial Menuju Emas 2045” ini mengajak para mahasiswa untuk berinovasi dalam berbagai bidang, utamanya teknologi, energy, industri, hingga pariwisata dan sosial budaya.

Tim UNY mengusung ide pemanfaatan Eceng Gondok menjadi biogas sebagai solusi masalah lingkungan di Rawa Jombor, Klaten. Hay, demikian Hayuni biasa disapa, mengatakan bahwa di daerah rawa tersebut Eceng Gondok menjadi salah satu masalah. Oleh karena itu, putri tunggal pasangan Nuryanto (55 tahun) dan Siti Zulaikha (53) ini lantas ingin mencoba mengatasi permasalahan Eceng Gondok ini, bahkan mengubahnya menjadi bagian dari solusi lingkungan dan ekonomi.

Hayuni beserta tim“Saya pun bekerja sama dengan teman-teman dari Fakultas Teknik bagaimana caranya agar eceng gondok ini bisa diolah hingga menghasilkan biogas. Singkat cerita, dengan berbagai hambatan dan permasalahan, kami bisa mendapatkan sumber energi alternatif yang bermanfaat,” kisahnya.

Hayu sendiri sudah akrab dengan dunia penelitian sejak dini. Gadis asli Sleman yang memiliki motto “Tidak ada hasil yang mengkhianati usaha” ini berhasil meraih medali emas pada Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) 2016 lalu. Selain itu, di tahun yang sama Hayuni juga meraih Juara I pada kompetisi Sagasitas Research Competition (SRC) yang diadakan Dinas Dikpora DIY. Berbekal prestasi di bidang penelitian itu, Hayu mendapatkan kesempatan kuliah di UNY melalui Seleksi Mandiri Jalur Prestasi dan kini mendapatkan Beasiswa Unggulan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. (fadhli)

Tags: 

FE UNY Berprestasi di Lomba Administrasi Perkantoran Internasional

Teguh Wicaksono dan Odilia Herlita Puspa Dewi mahasiswa Pendidikan Administrasi Perkantoran Fakultas Ekonomi (FE) UNY angkatan 2014 dan 2016 meraih prestasi di International Competition on Students Competencies in Office Management dalam rangkaian acara The 1st International Events on Office Management, Indonesia , Malaysia, Thailand yang diselenggarakan oleh Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, Rabu (1/8) kemarin. Teguh mendapatkan Juara Kedua kompetisi English Public Speaking sedangkan Odilia mendapatkan Juara Harapan Pertama kompetisi Typing.  Beberapa universitas dan lembaga pendidikan mengikuti kompetisi ini di antaranya International College of Rajamangala University of Technology Krungthep Thailand, Universiti Teknologi Mara (UiTM) Malaysia, Universitas Negeri Padang, Universitas Indonesia, UNY, UNS, UNESA Surabaya, UM Malang, hingga Universitas Muhammadiyah Prof Hamka.

“Puji syukur dan terima kasih, ini hasil dari kerja kita semua. Kami bangga membawa nama kampus di tingkat Internasional khususnya untuk jurusan Pendidikan Administrasi UNY. Semoga ini menjadi motivasi kita semua untuk semakin berprestasi,“ ujar Odilia. “ Kami bahagia dan bangga bisa memberikan prestasi di tingkat internasional untuk pertama kalinya bagi jurusan Pendidikan administrasi. Semoga acara ini dapat rutin dilaksanakan sehingga bisa mengasah kemampuan softskill mahasiswa khususnya di bidang perkantoran,“ Teguh menambahkan.

Rangkaian acara sehari sebelum kompetisi dibuka dengan seminar internasional tentang “Archieves Management and Archieves Teaching and Learning in Higher Education at Schools in Indonesia, Malaysia, and Thailand“ dengan pembicara Ade Sobandi dari UPI, Puan Nor Kamariah Binti Chik dari UiTM, dan Mr. Nico Irawan dari University of Technology Krungthep Thailand. Adapun acara kompetisi ditutup dengan pertunjukan pentas seni dan pengumuman para pemenang. (CS)

FE UNY BORONG GELAR DEBAT “SECRETARY DAY”

Jurusan Pendidikan Administrasi Fakultas Ekonomi (FE) UNY sukses meraih juara 2 dan 3 dalam lomba Secretary Day yang diselenggarakan di ASMI Santa Maria dalam memperingati hari Sekretaris Internasional beberapa waktu lalu. Kompetensi Secretary Day diikuti oleh SMA dan universitas dari prodi perkantoran dan sekretaris di DIY. UNY mengirim 2 tim debat yang terdiri dari 4 orang, dengan 2 orang mahasiswa dari Program Studi Administrasi Perkantoran dan 2 orang Program Studi D3 Sekretari, bidang yang dilombakan dalam kompetisi “Secretary Day” untuk universitas yaitu Debat Bahasa Inggris.

Sesi pertama dalam kegiatan ini adalah Seminar Nasional dengan tema “Secretary di Era Digital 4.0”, kemudian dilanjutkan dengan lomba debat bahasa inggris. Tim dari UNY telah melaksanakan persiapan dan pelatihan dengan dosen pembimbing. Hasil dari kerja keras yang telah dilakukan akhirnya berbuah baik. UNY dapat meraih 2 penghargaan dengan peringkat lomba Tim 1 dari program studi S1 Pendidikan administrasi yang diwakili oleh Andrian Eko Susanto dan Teguh Wicaksono meraih juara 2 lomba debat Bahasa Inggris dan tim 2 dari program studi D3 Sekretari meraih juara 3 yang diwakili oleh Hanif Masitoh dan Michel Ike Permatasari.

“Ini adalah pertama kalinya saya mengikuti debat bahasa Inggris, bagi saya kompetisi ini untuk mengasah kemampuan Bahasa Inggris saya selain melalui public speaking,” ujar Michel. “Begitupun bagi saya, debat Bahasa Inggris ini adalah yang pertama kalinya saya ikuti, ini adalah sebuah tantangan yang menurut saya sangat menguji untuk berpikir cepat, memutuskan sesuatu dengan tepat dan mengeluarkan argumen yang cemerlang,“ Teguh menambahkan. Akhir dari serangkaian lomba Secretary Day pada tahun 2018 adalah pengumuman dan pemberian doorprize kepada para audience dan juga pemenang lomba debat bahasa inggris. (Ekw/cs)

Mahasiswa UNY Peduli Masyarakat melalui PIK Remaja

Berbagai masalah sosial di saat sekarang ini makin kerap melibatkan remaja. Tawuran, klitih, pergaulan bebas, dan penyalahgunaan obat-obatan terlarang menyuramkan masa depan remaja. Remaja perlu dibekali untuk menyiapkan masa depan, terutama dalam membina keluarga. Melibatkan remaja secara langsung dalam penanganan masalah remaja dianggap menjadi strategi yang jitu. Keberadaan dan peranan Pusat Informasi dan Konseling (PIK) di institusi pendidikan seperti sekolah dan perguruan tinggi sangat penting dalam membantu remaja mendapatkan informasi yang benar dan pelayanan konseling yang cukup dan benar tentang TRIAD KRR, yaitu terhindar dari pernikahan dini, seks bebas, dan NAPZA. Oleh karena itu, pemerintah melalui Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) meluncurkan program Duta GenRe (Generasi Berencana).

Mahasiswa UNY memborong predikat Duta GenRe DIY 2018. Dua mahasiswa program studi Pendidikan Administrasi Perkantoran Fakultas Ekonomi (FE) UNY 2014 Tri Andriyati dan Desy Wulandari masing-masing berhasil meraih Juara 1 dan 3 Duta GenRe DIY 2018 Jalur Masyarakat Putri yang dilaksanakan di Ramayana Ballet Purawisata, Minggu (1/7) lalu. Sementara Syifa Mutiara Rahma dari Prodi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) UNY menjadi Juara 2 di kategori yang sama. Ajang Pemilihan Duta GenRe DIY sudah menjadi ajang tahunan yang diadakan oleh BKKBN DIY. Peserta Pemilihan Duta GenRe DIY berasal dari dua kategori. Yang pertama, Jalur Pendidikan di mana peserta merupakan perwakilan dari PIK-Remaja yang berada institusi sekolah maupun universitas dan Jalur Masyarakat yang pesertanya berasal dari perwakilan PIK-Remaja di lingkungan masyarakat.

Menjadi salah satu finalis yang lolos di grand final Duta GenRe DIY hingga mendapatkan juara merupakan pengalaman yang berharga bagi Tri Andriyati. “Banyak hal yang dapat saya dapatkan selama masa karantina, mulai dari tata cara berkomunikasi, berjalan di atas panggung, cara berpenampilan dan juga menjadi role model bagi teman sebaya. Untuk mendapatkan pengalaman berharga tersebut, saya harus berhadapan dengan ratusan remaja lain dari berbagi universitas yang mengikuti seleksi tersebut. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi saya," ujar gadis asal Sleman lulusan SMK N 1 Depok Sleman ini.

Senada dengannya, Desy juga merasa bahagia mampu bersaing dengan para remaja berkualitas. "Mendapatkan kesempatan ini merupakan penghargaan yang luar biasa bagi saya karena dapat berkompetisi dengan ratusan pendaftar lain yang berasal dari berbagai kelompok PIK Remaja di Yogyakarta," Desy menambahkan. (TA/cs)

ECONY Raih Juara 3 Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional MARSS #5

Tiga Mahasiswa program studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang diketuai oleh Rifda Ayu Satriana (angkatan 2016), serta beranggotakan Anindya Muliawati (2016) dan Fajar Indra Prasetyo (2014) dan didampingI oleh Andreas Mahendro Kuncoro, Ph.D, berhasil meraih Juara 3 pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional (LKTIN) MIPA Road to Scientific Paper and Seminar (MARSS) ke-5. LKTIN MARSS #5 diadakan oleh Kelompok Studi Ilmiah MIPA Scientist (KSI-MIST) FMIPA UNY di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) UNY pada hari Kamis-Minggu, 19-22 April 2018. Tema yang diusung oleh pihak penyelenggara pada MARSS #5 tahun ini yaitu “Aktualisasi Peran Pemuda dalam Pengembangan Potensi Lokal Melalui IPTEKS menuju Indonesia Emas 2045”.

Mengambil judul karya “ECONY (Encyclopedia Economy): Inovasi Media Pembelajaran Mata Pelajaran Ekonomi Berbasis Ultra Reality untuk Siswa Kelas X Sekolah Menengah Atas (SMA)”, Rifda dan kawan-kawan berhasil memperoleh juara ke-3 dari 15 finalis yang diundang untuk mempresentasikan karyanya. Setidaknya ada 9 universitas yang menjadi finalis dalam ajang ini yaitu Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) 2 tim, Universitas Brawijaya (UB) 2 tim, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) 4 tim, Universitas Jendral Soedirman (UNSOED) 1 tim, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta (UAD) 1 tim, Universitas Negeri Surabaya (UNESA) 1 tim, Institut Pertanian Bogor (IPB) 1 tim, Universitas Sumatra Utara (USU) 1 tim, dan Universitas Negeri Semarang (UNNES) 1 tim.

Rifda dan kawan-kawan berhasil mengembangkan sebuah media pembelajaran berbasis ultra reality untuk mata pelajaran ekonomi siswa kelas X SMA. Berawal dari Fajar anggota tim yang melihat permasalahan minimnya media pembelajaran ekonomi yang inovatif saat dia melakukan Praktik Lapangan Terbimbing (PLT). Hal ini kemudian disempurnakan dengan ide pengintegrasian teknologi Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR), dan Speech Recognition. Munculah istilah Ultra Reality yang menjadi basis media pembelajaran ini.

“Media kami memiliki keunikan di antaranya, animasi AR yang muncul bisa dinikmati menggunakan VR box, dan siswa sebagai pengguna bisa melakukan interaksi dua arah dengan animasi kami sehingga memungkinkan siswa belajar lebih aktif menggunakan media pembelajaran kami,” ujar Rifda ketua Tim. Rifda menambahkan, adanya ECONY ini diharapkan bisa menciptakan suasana belajar ekonomi yang lebih menyenangkan.

Selain itu Rifda dan kawan-kawan bersyukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kesempatan untuk berkarya dan mengharumkan nama UNY di kancah nasional. “Alhamdulillah, diberikan kesempatan untuk berkarya dan mengharumkan nama UNY di tingkat nasional, terimakasih kami haturkan kepada kedua orangtua, teman-teman, dan pihak-pihak yang telah membantu dalam proses persiapan hingga perlombaan dapat berjalan dengan baik.”

Adapun urutan perolehan kejuaraan yaitu Juara 1 UB, Juara 2 ITS, Juara 3 UNY, Juara Harapan 1 UNY, Juara Harapan 2 UB. Sedangkan Best Presentation dan Best Poster diperoleh IPB dan UNNES. LKTIN MARSS #5 ditutup dengan acara Seminar Nasional dengan pembicara Ranitya Nurlita (Founder and Project Director of ASEAN Reusable Bag Campaign), H. Hasto Wardoyo, Sp.OG (Bupati Kulon Progo), dan Radyum Ikono, B.Eng., M.Eng. (Co-Founder Nanotech Indonesia/Nano Center Indonesia Group). (fadhli/fajar)

FE UNY RAIH JUARA I OLIMPIADE TEMILREG FOSSEI DIY

Dalam sebuah even bertajuk “Temu Ilmiah Regional FOSSEI (Forum Studi Silaturahmi Ekonomi Islam) regional Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bertempat di FEB UGM, mahasiswa FE UNY meraih Juara I Olimpiade Temilreg FOSSEI DIY. Acara yang berlangsung pada 12-14 april 2018 ini diisi dengan serangkaian acara berupa seminar, olimpiade, debat, debat, LKTI, diskusi, sarasehan, dan juga gala dinner. Acara tersebut diadakan oleh  FOSSEI DIY setiap tahunnya.

Kali ini, UNY mengirimkan tim dari FE UNY yang beranggotakan tiga orang, antara lain: Isna Hidayati Fauziah (Pendidikan Akuntansi 2016), Retno Utaminingsih (Diksi 2017), dan Fahayu Vriristia (Diksi 2017). Tim UNY meraih gelar juara I setelah mengalahkan tiga finalis lainnya yang berasal dari UII, UIN, dan UMY. Tim dari FE UNY meraih menjuarai event cerdas cermat ekonomi. Acara yang diikuti oleh sejumlah 26 tim dari sembilan Pergurun Tinggi ini mengambil materi Ekonomi Islam dan Konvensional.

Motivasi keikutsertaan tim UNY dalam mengirimkan tim ke perlombaan ini ialah dalam rangka mengangkat branding Center of Islamic Economics (CIES) UNY agar lebih dikenal. Strategi anggota sebelum berangkat ke acara perlombaan ialah dengan memperdalam latihan dengan penguasaan materi yang berbeda-beda di tiap anggota. Dengan berhasil menguasai materi yang berbeda-beda inilah akhirnya, tim UNY berhasil meraih gelar juara. Tim CIES UNY yang masih sebatas Badan Semi Otonom di bawah UKMF Al Fatih FE UNY ini berjuang keras untuk menunjukkan yang terbaik.

Tujuan diadakan temilreg ini ialah mempererat tali silaturahim antar KSEI regional. “Kami merasa bersyukur karena bisa membawa nama baik almamater. Harapannya, tidak hanya bisa dalam teori tetapi juga bisa mengimplementasikan ilmu yang dimiliki dalam masyarakat. Kedepannya diharapkan kegiatan temu ilmiah bisa benar-benar menjadi ajang untuk mempererat ukhuwah antar masing-masing KSEI (Kelompok Studi Ekonomi Islam),” kata Isna, pengurus CIES.

Kampus Tempat Semai Prestasi

Kuliah kini tidak lagi identik dengan hanya sekedar duduk di kelas dan mendengarkan ceramah. Pintu pengembangan diri terbuka lebar. Berbagai organisasi dan jenis kegiatan tersedia bagi mahasiswa. Pun beasiswa dan berbagai bentuk penghargaan diberikan kepada mereka yang berprestasi. Oleh karena itu, mahasiswa seharusnya memanfaatkan hal ini untuk mengembangkan minat dan bakat mereka. Ini yang tampak pada sosok Dian, Zahra, dan Tegar, tiga peserta yudisium periode Februari 2018 di Fakultas Ekonomi (FE) UNY.

Dian Wahyuni Rahayu atau Dian yang dinobatkan sebagai peraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi pada periode ini dengan raihan 3,81 memilih untuk aktif di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Keluarga Mahasiswa Seni Tradisi (Kamasetra) UNY. Lulusan SMA N 1 Purwokerto ini menyukai karawitan yang menjadi salah satu mata pelajaran di saat sekolah dulu.

Sementara itu, Zahra Tiara Rusyda yang akrab disapa Zahra lebih suka memilih berkegiatan dalam organisasi himpunan mahasiswa tingkat jurusan. Selain itu, Zahra yang merupakan anak sulung dari tiga bersaudara pasangan Handi Purnama dan Fernita Puspasari juga kerap mengikuti lomba-lomba penelitian. Ibunya yang merupakan peneliti di Institut Teknologi Bandung ternyata mewariskan kegemaran meneliti pada anaknya.

Kegemaran ini membuahkan hasil yang cemerlang. Bersama Tegar Galang Anantha, lulusan prodi Akuntansi S1, Zahra mampu meraih sejumlah prestasi tingkat nasional dan internasional. Seperti Juara II Lomba Karya Tulis Ilmiah ACTIVE 2016 di UNS dan Best Category untuk Kategori Akuntansi Keuangan dalam National Accounting Student Conference (NASC) 2016 di Universitas Sanata Dharma.

Tegar sendiri bisa menjadi mahasiswa di UNY berkat prestasinya di bidang penelitian semasa SMA. Melalui jalur SBMPTN Prestasi, lulusan SMA N 1 Temanggung ini diterima di FE UNY dan terus mengembangkan keahliannya di ranah riset. Selain aktif di Badan Eksekutif Mahasiswa dan Generasi Baru Indonesia (GENBI), Tegar aktif di UKMF Komunitas Riset dan Penalaran (KRISTAL) FE UNY.

Zahra, Tegar, dan Dian adalah contoh bagaimana UNY selalu berusaha mengembangkan apapun minat dan bakat yang dimiliki mahasiswa sehingga mereka bisa mencapai keinginannya masing-masing. “Semua yg kita impikan akan terealisasi. Kalau percaya sama mimpi kita, pasti bisa,” ucap Zahra. (fadhli)

Pages