Ikuti Semnas Asosiasi Pendidikan Ekonomi LPTK Indonesia di FE UNY

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta (FE UNY) bersama Asosiasi Pendidikan Ekonomi LPTK Indonesia bermaksud menyelenggarakan Seminar Nasional dengan tema “Problematika Kesiapan Sumber Daya Manusia Indonesia Menyongsong Implementasi ASEAN Free Trade Area (AFTA) 2015”. Adapun tujuan dari kegiatan ini antara lain; Menyiapkan sumber daya manusia Indonesia untuk menyongsong implementasi AFTA 2015, Menemukan konsep solusi terhadap kendala dalam implementasi AFTA 2015 dan Mengembangkan potensi dosen anggota APE-LPTK Indonesia, guru dan calon guru dalam pelaksanaan pendidikan di LPTK untuk menyongsong implementasi AFTA 2015. Seminar Nasional akan diadakan pada Sabtu tanggal 7 Desember 2013 pukul 07.00-17.00 WIB bertempat di Auditorium FE UNY. Menghadirkan narasumber Dosen FE UKM Malaysia Rika Fatimah P.L., Ph.D. dan Guru Besar FE UNY Prof. Suyanto, Ph.D.

Segera daftarkan diri Anda, pendaftaran dibuka sampai kuota terpenuhi 150 orang dengan kontribusi Rp. 100.000,- untuk Dosen, Guru dan Umum. Pendaftar dapat menghubungi Humas FE UNY Karangmalang Yogyakarta Telp/Fax 0274-554902, 0274-586168 Psw 812 & 817, e-mail fe@uny.ac.id atau contact persons; Ratna (081392036213) dan Isti (081806773324). Fasilitas peserta antara lain seminar kit, snack, makan siang dan sertifikat. Untuk informasi lebih lanjut silahkan kunjungi www.fe.uny.ac.id. (Isti)

Tim Mahasiswa FE UNY Juara III LKTI Nasional ACTIVE 2013

Tim Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta (FE UNY) yang beranggotakan Imas Nurani Islami yang merupakan mahasiswa jurusan Pendidikan Akuntansi, serta Ida Nur Aeni, dan Fatmawati mahasiswa jurusan Akuntansi berhasil meraih Juara III Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) tingkat Nasional yang merupakan satu kegiatan dari rangkaian acara ACTIVE 2013 dengan tema “Strategi Indonesia dalam Menghadapi ASEAN Economic Community 2015” yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret Surakarta pada 18-20 November lalu. Adapun judul karya ilmiah tim FE UNY yaitu “Optimalisasi Inkubator Bisnis Usaha Mikro, Kecil, Menengah dalam Menghadapi ASEAN Economic Community 2015”. Juara I diraih dari Universitas Bakrie dan Juara II dari Universitas Brawijaya Malang.

Menurut salah satu anggota tim Ida Nur Aeni, “Lahirnya kesepakatan ASEAN Economic Community (AEC) menjadi pijakan awal bagi negara-negara ASEAN untuk mengambil peran dalam persaingan global. Indonesia sebagai salah satu anggota ASEAN dituntut untuk siap menghadapi persaingan ini. Arus bebas investasi dan modal yang akan semakin berkembang dengan adanya kesepakatan ini dan menjadi peluang tersendiri bagi Indonesia untuk dapat menarik dana dari luar dalam rangka mengembangkan perekonomian”.

Melihat peluang ini, diperlukan peran aktif pemerintah dalam membangun iklim ekonomi yang sehat bagi pertumbuhan bisnis di Indonesia khususnya Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang merupakan bisnis dengan populasi terbanyak di negara ini. "Pengembangan UMKM memerlukan sinergi dari berbagai pihak karena permasalahan UMKM tidak hanya dari sisi permodalan, tetapi juga pemasaran, sumber daya manusia (SDM), manajemen serta aspek pemanfaatan teknologi produksi dan informasi seperti pengembangan model inkubator bisnis untk menjamin pelayanan yang berkaitan dengan pengembangan perekonomian masyarakat," ujarnya.

Lanjutnya, peranan Inkubator Bisnis menjadi strategis karena dapat menciptakan lapangan kerja baru, menumbuhkan wirausaha baru, dan dapat menjadi wadah dalam mengimplementasikan berbagai inovasi yang dihasilkan oleh berbagai pihak umumnya perguruan tinggi. Inkubator Bisnis sebagai lembaga pembinaan UMKM merupakan sebuah strategi dalam menghadapi AEC yang akan diterapkan di tahun 2015 mendatang. Harapannya dengan Inkubator Bisnis dapat menjadikan UMKM sebagai usaha yang mampu bertahan dan mampu mengalami peningkatan menghadapi persaingan global.

Penulisan karya tulis ini menerapkan metode studi kepustakaan dengan menggunaan data sekunder. Data diambil dari beberapa sumber, seperti buku, jurnal, artikel yang didapatkan baik melaui perpustakaan maupun internet. "Dalam menganalisis masalah, penulis menggunakan metode kualitatif dengan melibatkan penggunaan dan pengumpulan berbagai bahan empiris seperti pengalaman pribadi, introspeksi, riwayat hidup, wawancara, pengamatan, teks sejarah, interaksional dan visual," pungkas Ida. (Isti)

Mahasiswa FE UNY Juara I Kompetisi Bulutangkis Gadjah Mada Econolympics 2013

Para Juara

Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta (FE UNY) berhasil menduduki Juara I Kompetisi Bulutangkis Gadjah Mada Econolympics 2013 Beregu tingkat Nasional yang diselenggarakan dalam rangka Pekan Olahraga dan Seni Pelajar dan Mahasiswa Gadjah Mada Econolympics 2013 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) pada 9-21 November 2013 bertempat di Gedung Olahraga Amongrogo DIY. Tim FE UNY yang mengirimkan Muvika Perdana Putra mahasiswa S1 Akuntansi, Habibie Bagus Sambada mahasiswa Pendidikan Akuntansi, Anas Canggih Pamungkas mahasiswa Manajemen dan Yuli Sugiarto mahasiswa Pendidikan Ekonomi berhasil memboyong Tropi Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, medali emas dan uang pembinaan sebesar Rp. 3.000.000,- setelah bersaing dengan tim-tim dari 7 universitas lain seperti UGM, Universitas Negeri Riau, Universitas Widyatama, IM Telkom, STIE Ekuitas, Prasetya Mulya dan STIE Tazkia.

Habibie yang juga aktif di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Bulutangkis UNY mengatakan bahwa Gadjah Mada Econolympisc 2013 merupakan acara tahunan dengan tujuan mewujudkan semangat jiwa muda yang menyalakan dan menyuarakan keharmonisan di dalam perbedaan dengan harapan bisa menjadi ajang dimana para pemuda Indonesia dapat menorehkan bakatnya dan mengajarkan cara bersaing secara sehat dan menghargai perbedaan yang terdapat diantara sesama pemuda dari berbagai wilayah di Indonesia. Adapun cabang olahraga yang dipertandingkan antaralain; cheerleading n modern dance, jingle, fulsal, basket dan bulutangkis.

Pada pertandingan bulutangkis ini mengunakan sistem setengah kompetisi (liga) untuk babak penyisihan diambil juara I dan 2 tiap grup. Pada babak final FE UNY melawan Universitas Widyatama dan berhasil meraih (2-0) sehingga juara II diraih dari FE Universitas Widyatama, juara III FE Universitas Negeri Riau dan STIE Tazkia. (Isti)

Pengembangan Kurikulum Pendidikan Tinggi Berbasis Kompetensi KKNI

Perubahan kurikulum merupakan proses yang wajar terjadi dan memang seharusnya terjadi sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kebutuhan masyarakat, kemajuan jaman dan kebijakan baru pemerintah. Guna menyongsong pengembangan kurikulum pendidikan tinggi yang akan diimplementasikan pada bulan September 2014 mendatang maka Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta (FE UNY) mengadakan Lokakarya Persiapan Pengembangan Kurikulum 2014 pada Senin (18/11) di Auditorium FE UNY yang diikuti seluruh dosen dan admin jurusan/prodi. Dengan menghadirkan pemateri Dosen dari jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik UNY Dr. Wagiran. Target dari kegiatan ini masing-masing Jurusan/prodi mengadakan rapat internal untuk menyusun draf kurikulum prodi, demikian disampaikan Wakil Dekan I FE UNY Prof. Dr. Moerdiyanto, M.Pd., MM. Acara dibuka oleh Dekan FE UNY Dr. Sugiharsono, M.Si.

Dr. Wagiran menyampaikan bahwa pengembangan kurikulum Pendidikan Tinggi berbasis kompetensi mengacu pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 adalah kerangka penjejangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor. Perwujudan mutu dan jati diri bangsa Indonesia terkait dengan sistem pendidikan dan pelatihan serta program peningkatan SDM secara nasional.

KKNI terdiri atas 9 jenjang kualifikasi, dimulai dari kualifikasi 1 sebagai kualifikasi terendah dan kualifikasi 9 sebagai kualifikasi tertinggi. Jenjang kualifikasi adalah tingkat capaian pembelajaran yang disepakati secara nasional, disusun berdasarkan ukuran hasil pendidikan dan/atau pelatihan yang diperoleh melalui pendidikan formal, nonformal, informal atau pengalaman kerja, ujarnya.

Setiap lulusan perguruan tinggi termasuk UNY harus mencapai jenjang tertentu dari KKNI. Lulusan program studi S-1 harus mencapai KKNI level 6; prodi S2 level 8 dan prodi S-3 level 9. Untuk itu, setiap prodi di UNY harus memperbaiki kurikulumnya disesuaikan dengan KKNI. Disamping mengacu pada KKNI, kurikulum perguruan tinggi juga berbasis pada Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). (Isti)

Kreativitas dan Passion Kunci Sukses Kewirausahaan

Siswanto

Pertumbuhan ekonomi di Indonesia cukup stabil, namun tingkat pengangguran intelektual masih cukup tinggi. Salah satu cara untuk mengurangi tingkat pengangguran adalah dengan berwirausaha di bidang industri kreatif. Topik tersebut diangkat oleh Himpunan Mahasiswa Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Yogyakarta dalam Seminar Entrepreneurship #6 di Auditorium UNY Kamis (14/11) lalu. Seminar ini mengambil tema “Creative Business for Indonesian Economic Glory” dengan menghadirkan 2 orang pembicara: Anang Batas, seorang seniman dan creativepreneurship serta Reza Nurhilman founder Kripik Pedas Maicih.

Dengan gayanya yang kocak Anang Batas menyampaikan tips sukses berbisnis, yaitu: pertama, disiplin dalam melakukan segala hal. Kedua, mau terus belajar, rajin membaca dan memperluas wawasan di bidang yang ditekuni. Ketiga, kerja keras dan tahan banting dalam segala kondisi dan keempat, tetap memperhatikan penampilan fisik, karena penampilan fisik penting ketika kita berhubungan dengan orang lain. “Untuk menjadi entrepreneur seseorang harus tahu passion-nya. Jika tahu apa yang diinginkan maka kita bisa mewujudkan keinginan itu”, kata Anang yang juga pendiri kelompok musik humor Sastro Moeni ini.

Sementara Reza Nurhilman, yang merupakan Presiden Maicih lebih menyarankan strategi promosi dengan social media dan online shop. Sedangkan produk sampel, diskon, dan SPG dirasa tidak efektif lagi dalam memasarkan produk. “Social media bisa dioptimalkan sebagai alat strategi promosi yang efektif, bukan sekedar alat update status” kata Reza. “Dengan direct selling, kita bisa berhubungan langsung dengan konsumen, selain itu juga akan mendapatkan feedback dengan segera”, imbuh Reza.

Ada yang berbeda dengan bisnis yang dijalankan Reza dibanding orang lain, yaitu Reza menyebut dirinya sebagai Presiden Maicih. Reza mengibaratkan kerajaan bisnisnya sebagai NKRI (Negara Kripik Republik Maicih), sedangkan orang-orang yang menjual produknya di lapangan disebut sebagai Jenderal, Menteri, dll. Salah satu faktor yang menyebabkan bisnis Maicih dapat booming di Indonesia, ialah Maicih memiliki keunikan,baik dalam hal produk dan promosi. “Maicih tidak pernah beriklan di media cetak atau elektronik karena alasan biaya. Maicih lebih memilih social media sebagai sarana murah dalam memasarkan produk”, tegas Reza.  

Senada dengan pembicara, dalam sambutannya Wakil Dekan III FE UNY, yang sekaligus mewakili Dekan, Siswanto, M.Pd. menyampaikan bahwa kegiatan ini akan dapat memantapkan jiwa-jiwa kewirausahaan, serta mendukung apa yang telah diperoleh di bangku kuliah dilanjutkan dengan implementasi praktik kewirausahaan. Selain itu Siswanto juga menyatakan dukungannya terhadap kegiatan ini, “Sebaiknya kegiatan seminar entrepreneurship semacam ini diikuti dengan kompetisi business plan, sehingga akan mendukung berkembangnya jiwa kewirausahaan”, papar Siswanto. (lina)

 

Perusahaan Itu Terletak di Ruang-ruang Kelas

Dekan

Sebagai fakultas termuda, Fakultas Ekonomi (FE) jelas masih butuh banyak ruang dan waktu untuk berkembang. Sejak ‘dilahirkan’ 22 Juni 2011 lalu, FE sudah mengalami berbagai dinamika baik yang positif dan tak terkecuali yang negatif. Berbekal keinginan untuk terus memperbaiki diri, Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FE UNY mengadakan acara Share and Care with Dekanat FE Senin (11/11) lalu. Bertempat di Ruang Auditorium FE UNY, acara tersebut menghadirkan Dekan, Wakil Dekan I, Wakil Dekan III, jajaran Kabag dan Kasubag di lingkungan FE, serta beberapa ketua jurusan.

Dalam arahannya, Dekan Dr. Sugiharsono, M.Si. menanggapi survey yang dilakukan terhadap 400 responden mahasiswa. “FE memang masih baru, dan sampai saat ini belum memiliki gedung kuliah khusus yang milik FE. Misalnya Gedung GE.02 yang dulunya merupakan perpustakaan pusat lalu menjadi gedung LPM dan Gedung GE.04 yang dulu merupakan Gedung P3AI,” urainya.

Dekan melanjutkan, “Namun demikian, melalui proyek yang dibiayai Islamic Development Bank (IDB) awal 2015 insya Allah mulai dibangun gedung baru yang lebih baik.”

Menanggapi aspek akademik, Wakil Dekan I menyatakan kegembiraannya, “In-out mahasiswa FE relatif seimbang setiap tahunnya, sedangkan Indeks Prestasi (IP) rata-rata pun sudah di atas 3,22. Namun di balik itu, kita juga masih berusaha menangani kekurangan dalam hal masa tunggu kerja alumni FE yang masih di atas satu tahun.”

“Ruang kuliah FE di masa depan harus lebih baik daripada Ruang Dekanat, karena justru di ruang-ruang kelas itulah ‘perusahaan’ kita,” tegas Sugiharsono. (fadhli)

Hima Manajemen Adakan Seminar Entrepreneurship #6

Secara mengejutkan, Indonesia mempertahankan tingkat pertumbuhan ekonominya di tengah kelambanan ekonomi global. Namun demikian, di balik hal indah tersebut masih terdapat fakta menyesakkan. Tingkat pengangguran intelektual di Indonesia ternyata masih cukup besar. Agar mampu mengurangi tingkat pengangguran intelektual ini sekaligus menjaga laju pertumbuhan ekonomi, mahasiswa sebagai generasi muda harus didorong untuk maju dengan membuka bisnis. Mahasiswa yang dipandang memiliki tingkat kreativitas yang lebih tinggi dibanding tingkat umur lainnya, harus diajak mengenal lebih jauh dunia industri, terutama industri kreatif. Industri fashion, desain, kerajinan, musik, seni pertunjukkan, televisi dan radio, serta kuliner. Dengan motivasi demikian, Himpunan Mahasiswa Manajemen Fakultas Ekonomi (FE) UNY mengadakan Seminar Entrepreneur #6 dengan Tema “Creative Business for Indonesian Economic Glory”. Acara ini akan diselenggarakan pada Kamis, 14 November mendatang di Auditorium UNY.

Dengan mendatangkan Reza Nurhilman, pengusaha yang tenar dengan keripik pedas berlabel “Maicih”, dan Anang Batas, seorang creativepreneur dan pemilik Angkringan Kobar, peserta diharapkan mampu menyerap gambaran mengenai entrepreneur  yang kreatif dan membantu mereka untuk menciptakan inovasi-inovasi yang menakjubkan, sehingga siap menghadapi realita entrepreneurship.

Pendaftaran terbuka bagi akademisi UNY, pengusaha yang baru menerjuni dunianya, para praktisi bisnis, serta masyarakat umum, dimulai sejak 7 Oktober sampai 12 November. Biaya registrasi mulai Rp 35.000,- bahkan digratiskan bagi 20 pendaftar pertama dari Mahasiswa Bidikmisi. (fadhli)

Structural Equation Modeling (SEM): Pisau Ampuh Untuk Berbagai Riset

Structural Equation Modeling (SEM) merupakan evolusi dari beberapa model persamaan dalam ekonometrika yang dikombinasikan dengan pengukuran untuk psikometri dan sosiologi. Model ini sekarang sedang banyak digunakan dalam berbagai penelitian. Tidak hanya penelitian bidang ekonomi keuangan atau akuntansi saja yang menggunakan model ini, namun penelitian bidang MIPA, teknik, perikanan dan kedokteran juga dapat menggunakan SEM. Hal tersebut disampaikan oleh Prof. Imam Ghozali, Ph.D Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro dalam workshop metodologi riset di Auditorium Fakultas Ekonomi UNY, Kamis (07/09/2013) dihadapan 60 peserta workshop dari dosen dan mahasiswa FE UNY.

Dalam sambutannya Wakil Dekan III FE UNY yang sekaligus mewakili Dekan, Siswanto, M.Pd menyatakan harapannya setelah worshop ini berlangsung, yaitu dosen dan mahasiswa akan semakin banyak meneliti dengan menggunakan model SEM, karena model ini sangat aplikatif baik untuk jenis penelitian yang bersifat keperilakuan/sosial maupun keuangan/auditing.“Dengan adanya kegiatan ini setidaknya mampu memberikan wawasan, spirit dan memotivasi dosen maupun mahasiswa untuk meneliti serta memanfaatkan berbagai metode penelitian dengan topik terbaru”, tambah Siswanto

Imam Ghozali, yang juga sebagai Komisaris Bank Jateng menyampaikan bahwa, Structural Equation Modeling atau Persamaan Model Struktural jika di ibaratkan sebagai pisau, maka alat ini merupakan alat yang ampuh untuk menyelesaikan model penelitian. “Semakin banyak variabel, semakin banyak data yang digunakan, dengan Structural Equation Modeling, persamaan model penelitian akan diperoleh dalam satu kali proses pengolahan data”, tegas Imam. Beberapa kelebihan dari model ini ialah: pertama, serangkaian variabel dapat diukur sekaligus. Kedua, mampu mengukur konsep atau hal-hal yang tidak terlihat dalam penelitian. Ketiga, model ini memiliki fleksibilitas yang lebih baik bagi peneliti, artinya dapat menguji model dengan basis teori dan yang keempat dapat mengukur kesalahan/eror. Namun, ada pula kelemahan model ini, yaitu jumlah data yang dipakai harus dalam jumlah besar dan data juga berdistribusi normal. “Model ini dapat digunakan setidaknya pada 200-400 data, jika jumlah data kurang dari 200 maka model ini tidak dapat digunakan” imbuh penulis buku Analisis Multivariate ini.

Selain menyampaikan materi mengenai SEM, Imam Ghozali juga membagikan beberapa tips untuk mendapatkan buku, jurnal, maupun artikel secara gratis dan mudah yang dapat diunduh melalui internet. Imam Ghozali juga mendorong agar dosen banyak menulis serta menerbitkan karyanya di jurnal internasional terakreditasi agar dapat meningkatkan rangking Perguruan Tinggi. Selain itu jika dosen banyak menulis di jurnal internasional terakreditasi, reputasi dosen yang bersangkutan akan meningkat, bahkan dapat menjadi dosen tamu di perguruan tinggi berkelas di luar negeri. (lina)

Perbedaan Tingkat Persaingan Memacu Untuk Lebih Baik

Devi

Sebanyak 51 mahasiswa Fakultas Ekonomi (FE) UNY dinyatakan lulus dan berhak menyandang gelar sarjana atau ahli madya setelah mengikuti upacara yudisium di Ruang Auditorium FE UNY, Kamis (31/10) lalu. Turut hadir dalam acara sakral tersebut jajaran dekanat, kabag dan kasubag, serta para kajur dan kaprodi di lingkungan FE. Sebagaimana disampaikan dalam laporan Wakil Dekan I, Prof. Dr. Moerdiyanto, M.Pd., M.M., pada periode 31 Oktober 2013 ini sebanyak delapan orang lulus dengan predikat Cumlaude. Dari Jurusan Pendidikan Ekonomi yaitu (1) Niken Nur Chasanah dengan IPK 3,57; (2) Yunita Restu Ika Wulangsih (3,57); (3) Bintarinawanti (3,54); (4) dan Irma Nur Ramadani (3,51).

Sedangkan dari Jurusan Pendidikan Administrasi Perkantoran yaitu Mareta Merliana dengan IPK 3,57 dan Norna Istri Temawati dengan IPK 3,54. Sementara itu, Devita Ermawati dengan raihan IPK 3,58 dan Hutdi Nur Cahyono dengan 3,52 adalah peraih Cumlaude dari Jurusan Manajemen.

Sebanyak 42 lulusan atau 63,67% dari total lulusan yang menjalani yudisium kali ini meraih predikat sangat memuaskan. Sedangkan lulusan terbanyak adalah dari Jurusan Pendidikan Ekonomi dengan jumlah 16 orang atau sebesar 31,37% dari total peserta yudisium.

Dalam arahannya, Dekan mengingatkan bahwa para lulusan harus bersyukur kepada Allah. “Jangan lupa juga, berterima kasihlah kepada orang tua, para dosen, serta para staf yang membantu kalian. Perjuangan kalian tidak berhenti sampai di sini. Kalian bisa studi lanjut, bekerja, atau menciptakan lapangan kerja,” ujarnya.

Peraih IPK tertinggi pada periode 31 Oktober ini adalah Devita Ermawati dengan raihan 3,58. Devi, begitu dia biasa disapa, adalah lulusan terbaik yang didapuk memimpin para peserta yudisium periode kali ini membacakan Prasetya Alumni. Semasa kuliah, bahkan semenjak masa SMA, perjalanan ke tempat belajarnya selalu dia tempuh langsung dari rumahnya di Jalan Piyungan-Prambanan. Meski di SMA N 5 Yogyakarta dia tidak pernah meraih peringkat 10 besar, namun di level perguruan tinggi-lah ia justru mendapatkan prestasi akademiknya.

“Mungkin karena tingkat persaingan di SMA dan kampus yang letaknya di kota berbeda dengan sewaktu saya bersekolah di SMP 3 Berbah dulu, membuat saya terpacu untuk berusaha lebih baik,” cetusnya saat diwawancarai seusai yudisium.

Putri dari Bapak Ngatijo ini bercita-cita meneruskan usaha yang digeluti orang tuanya. “Saya ingin berwirausaha, mungkin seperti orang tua saya yang membuka toko kelontong,” ujarnya. Dara yang pernah aktif di Hima Manajemen dan tercatat sebagai aktivis di organisasi masyarakat Gerakan Fajar Nusantara (GAFATAR) ini juga memuji FE. “Sebagai fakultas baru, pelayanan di FE sudah bagus. Tinggal ditingkatkan saja,” tutupnya. (fadhli)

Pages