Jurusan Manajemen FE UNY Jajaki Kerjasama dengan IUKL dan UiTM

Fakultas Ekonomi UNY berkomitmen untuk memperluas kerjasama terutama dengan banyak universitas di luar negeri. Kerjasama tersebut terutama di bidang pendidikan seperti joint research, joint journal maupun student exchange program. Jurusan Manajemen FE UNY mendapatkan kesempatan untuk memulai kerjasama dengan Infrastructure University of Kuala Lumpur (IUKL) dan University Teknologi MARA (UiTM) dengan mengadakan program sit in bagi mahasiswa. Beberapa waktu yang lalu IUKL sempat mengirimkan mahasiswanya untuk sit in di FE UNY, dan mahasiswa FE UNY juga akan mendapatkan kesempatan yang sama untuk sit in di IUKL pada akhir November mendatang. Rombongan dari FE UNY berjumlah 10 orang yang terdiri dari Wakil Dekan I, Ketua dan Sekretaris Jurusan, serta beberapa dosen Manajemen FE UNY berkunjung ke dua universitas tersebut pada Jumat, 7 November 2014.

Dalam sambutannya Wakil Dekan I FE UNY, Prof. Dr. Moerdiyanto, M.Pd, MM, mengatakan bahwa, “Kerjasama yang telah dirintis oleh Fakultas Ekonomi akan ditindaklanjuti oleh jurusan-jurusan dan prodi di FE UNY. Setidaknya kita dapat melakukan joint research maupun program sit in bagi mahasiswa agar mahasiswa FE UNY memiliki wawasan dan pengalaman yang luas. Untuk mendapatkan ilmu tidak cukup hanya dari dosen, namun mahasiswa harus bisa mengembangkan ilmu di luar kelas, termasuk bisa mengikuti perkuliahan di universitas luar negeri,” papar Moerdiyanto.

Senada dengan Moerdiyanto, Ketua Jurusan Manajemen Setyabudi Indartono, Ph.D mengatakan bahwa, “Potensi mahasiswa kita sangat besar sehingga kita sebagai pengelola jurusan harus memfasilitasi mereka, salah satunya dengan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar di universitas lain. Program sit in ini akan diprogramkan setiap tahun sehingga semua mahasiswa Manajemen FE UNY ketika lulus sudah pernah mendapatkan kesempatan untuk kuliah di luar negeri,” ungkap Setyabudi.

Sementara itu pihak IUKL pun juga menyambut baik kegiatan ini. Mereka telah merencanakan untuk penandatangan kerjasama antara IUKL dan FE UNY. Mudah-mudahan kerjasama yang telah dimulai ini akan membuahkan hasil bagi kemajuan Universitas Negeri Yogyakarta menuju world class university. (lina)

KRISTAL FE UNY Kunjungi UB dan UMKM di Malang

FOTO

Jum’at hingga Sabtu (7-9/11) lalu Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas Komunitas Riset dan Penelitian (UKMF KRISTAL) Fakultas Ekonomi (FE) UNY mengadakan acara kunjungan penelitian ke Lingkar Studi Mahasiswa Ekonomi dan Bisnis (LSME) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Brawijaya yang bertempat di Malang, Jawa Timur dan kunjungan kewirausahaan ke Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Bagus Agriseta Mandiri yang terletak di Kota Batu, Jawa Timur. Hal yang mendasari KRISTAL untuk mengadakan kunjungan ke LSME UB ini dikarenakan atas banyaknya prestasi yang pernah diraih oleh mahasiswa UB, adanya sistem yang baik dan mendukung untuk setiap mahasiswa dalam meraih prestasi-prestasi yang membanggakan seperti adanya pelatihan PKM yang langsung dibersamai oleh juri PIMNAS, mewajibkan setiap mahasiswa membuat PKM sebagai syarat yudisium, serta lomba PKM mulai dari tingkat fakultas dan universitas yang akan dipresentasikan dan mendapat penghargaan. Diharapkan para pengurus UKMF KRISTAL FE UNY dapat saling bertukar pikiran dalam sharing progam kerja (proker) dan mengambil banyak pelajaran berharga dalam kunjungan ini. Acara ini merupakan salah satu proker dari Departemen Hubungan Informasi (HI) KRISTAL FE UNY.

Jalannya kunjungan penelitian dan kewirausahaan ini berlangsung lancar. Acara ini dibersamai oleh Pembina UKMF KRISTAL Dyna Herlina Suwarto, M.Sc., Ketua KRISTAL Arin Pranesti, Dewan Pertimbangan Organisasi (DPO), seluruh pengurus dan magangers (pengurus magang), serta Ketua Umum dari LSME Mohammad Agung Setiawan dan sebagian besar pengurus dari LSME FEB UB. Acara sharing dimulai setelah Wakil Dekan III FEB UB Dr. Fatchur Rohman, SE., M.Si membuka acara tersebut dan berlangsung hingga siang hari. Tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan berharga ini, para pengurus KRISTAL dan LSME saling bertukar pikiran yang diawali antar departemen dan dilanjutkan semua departemen mengenai proker masing-masing serta berbagi tips dan trik tentang banyaknya prestasi yang pernah diraih oleh mahasiswa UB di PKM, PIMNAS, prestasi LKTI, Essay tingkat nasional hingga Internasional.

Dalam sambutannya, Fatchur Rohman mengucapkan selamat datang di FEB UB dan selamat bertukar pikiran dan berbagi ilmu. Dyna Herlina Suwarto pun menyampaikan beberapa patah kata agar para pengurus KRISTAL dapat memanfaatkan momentum berharga ini dan jangan malu-malu bertanya tentang banyak hal.

Setelah selesai sharing, acara dilanjutkan dengan berkeliling FEB UB dan foto bersama. Setelah itu, semua pengurus KRISTAL diajak untuk refreshing sejenak ke Kota Batu dengan mengunjungi salah satu UMKM aneka macam produk olahan buah apel dan ke kebun apel, dan setelah itu dilanjutkan malam harinya ke objek wisata Batu Night Spectacular (BNS). (habibie)

Kompetisi Public Health Expo 7 UI, Tim UNY Raih Juara 1

Senin (3/11) telah terselenggara acara kompetisi karya tulis Ilmiah Public Health Expo 7 di Universitas Indonesia (UI). Lomba karya tulis ilmiah ini merupakan serangkaian agenda yang diselenggarakan oleh Badan Esekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Kesehatan Masyarakat UI. Tema utama dalam lomba karya tulis ilmiah ini adalah “Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Menuju Langkah Konkret Menuju Masyarakat yang Sehat dan Mandiri.” Dengan berbagai sub tema yang telah ditentukan, setiap peserta wajib mengangkat isu sesuai dengan tema. Lomba ini diikuti berbagai universitas di Indonesia hingga terpilihlah 10 Finalis dari UI, UNAIR, UGM, USU, UNSRI, dan beberapa universitas swasta lainnya.

Tim dari Universitas Negeri Yogyakarta yang terdiri dari Siti Maesyaroh (Fakultas Ekonomi), Hardika Dwi Hermawan (Fakultas Teknik) dan Ridha Pangestika (Fakultas Ilmu Sosial) mengambil sub tema Cuci Tangan Pakai Sabun.

Pasalnya cuci tangan pakai sabun harus kita biasakan sejak dini, mengingat berbagai aktivitas yang kita lakukan tidak pernah luput dari berbagai macam kuman. Tangan sebagai organ yang sangat vital dalam melakukan berbagai aktivitas tentu butuh perhatian khusus, salah satunya adalah dengan mencuci tangan pakai sabun.

Dengan latar belakang tersebutlah, maka tim dari Universitas Negeri Yogyakarta mencoba untuk membuat sebuah media sosialisasi gerakan cuci tangan menggunakan sabun kepada anak Sekolah Dasar. APO merupakan media mengajak cuci tangan menggunakan sebuah poster bergambar yang menarik. Sehingga, hasil dari presentasi ditetapkanlah tim dari Universitas Negeri Yogyakarta menjadi Juara 1, disusul dengan tim tuan rumah Universitas Indonesia pada posisi Juara 2 dan 3. (may)

Pelatihan Dasar Jurnalistik bagi Mahasiswa FE

1

Jajaran III Fakultas Ekonomi UNY bekerjasama dengan Pengelola Swara Kampus Harian Kedaulatan Rakyat menggelar Pelatihan Dasar Jurnalistik Angkatan I. Pelatihan yang diikuti oleh sekitar 50 orang peserta ini dilaksanakan Jumat, 31 Oktober 2014. Hadir sebagai pembicara dalam pelatihan tersebut ialah Krisno Wibowo, yang merupakan koordinator Swara Kampus dan Eric Trihadi, wartawan Swara Kampus. Dalam sambutannya Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi UNY, Siswanto, M.Pd menyatakan bahwa tujuan dari kegiatan ini untuk menggali potensi menulis mahasiswa khususnya dalam penulisan berita. “Banyak kegiatan menarik yang dilaksanakan oleh mahasiswa, mengundang tokoh penting, namun kurang terpublikasi dengan baik, sehingga harapan kami kegiatan ini dapat meningkatkan kemampuan menulis di kalangan mahasiswa,” ungkap Siswanto.

Senada dengan itu, Dekan FE UNY, Dr. Sugiharsono, M.Si yang membuka acara pelatihan tersebut mengatakan, “Setiap Selasa saya membaca ada rubrik khusus bagi mahasiswa di Kedaulatan Rakyat, namun mengapa mahasiswa FE UNY jarang ada yang menjadi penulis di sana? Untuk itu, besar harapan saya dari semua mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini, 10%-nya nanti dapat aktif menulis di Swara Kampus.”

Menurut Krisno Wibowo, selaku komandan Swara Kampus, “Sebenarnya kami rutin mengadakan pelatihan penulisan jurnalistik bagi mahasiswa. Setidaknya sebulan sekali Swara Kampus mengajak mahasiswa untuk belajar bagaimana menulis berita yang baik. Pelatihan tersebut dapat dilaksanakan di Kantor Kedaulatan Rakyat maupun di universitas-universitas. Sehingga, mahasiswa yang tertarik untuk mengikuti pelatihan jurnalistik lanjutan kami persilakan untuk datang ke kantor dan mengikuti pelatihan selanjutnya. Selain itu, bagi teman-teman mahasiswa yang tertarik untuk menjadi penulis di Swara Kampus silakan mengirimkan tulisannya untuk dimuat di Swara Kampus,” jelas Krisno. (lina)

Mahasiswa Bidikmisi Raih IPK Tertinggi Yudisium Oktober

Heni

Heni Susilowati, alumni Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi (FE) UNY angkatan 2010 meraih IPK tertinggi pada upacara Yudisium FE UNY periode Oktober, Jumat (31/10). Remaja Bantul yang lahir 22 tahun lalu ini merupakan salah satu penerima beasiswa Bidikmisi. Dengan predikat ini, Heni, begitu dia biasa disapa, berhasil mencapai Indeks Prestasi Kumulatif tertinggi di antara peserta yudisium lainnya dengan 3,68. Dalam yudisium yang diikuti sebanyak 43 peserta dan dihadiri Senat, jajaran Dekanat, Kajur, Kaprodi, serta Kabag dan Kasubag di lingkungan FE UNY ini, Heni tampak khidmat memimpin teman-temannya membacakan Prasetya Alumni.

Diwawancarai seusai upacara, Heni yang mengagumi sosok dosennya, Losina Purnastuti, M.Ec, Dev., Ph.D., ini berbagi tips bagi segenap mahasiswa. “Tetapkan tujuan atau impian, karena dengannya kita menjadi lebih semangat dan fokus,” pesannya. “Selain itu, jangan lupa tekun belajar dan berdoa. Saya fleksibel dalam belajar. Kalau ada waktu luang, saya sempatkan untuk membaca,” ujar alumni SMK N 1 Bantul ini menambahkan.

Heni melanjutkan, berkuliah di FE UNY menjadi kesan tersendiri baginya. “Para pengajarnya ramah, dan saya mendapat pembimbing yang luar biasa pada sosok Bu Losina. Beliau adalah sosok yang smart dan penuh inspirasi, saya beruntung dibimbing beliau,” tandas putri kedua dari empat bersaudara pasangan Surono (almarhum) dan Kartiyem ini. Selama masa kuliah, Heni cukup kenyang menjalani kegiatan di luar perkuliahan, seperti menjadi bendahara di Himpunan Mahasiswa Pendidikan Ekonomi (HMPE) hingga bekerja paruh waktu sebagai enumerator di Bank Indonesia.

Yudisium pada periode Oktober ini meluluskan 43 orang yang terdiri dari 21 orang S1 Kependidikan, 17 orang S1 Non Kependidikan, dan 5 orang program D3. “Jumlah peserta yang meraih predikat Dengan Pujian adalah sebanyak 7 orang atau 17%, sedangkan rata-rata IPK periode ini adalah 3,29,” terang Wakil Dekan III Siswanto, M.Pd dalam laporannya.

Menyampaikan arahannya, Dekan Dr. Sugiharsono, M.Si menganjurkan para lulusan untuk melanjutkan studinya. “Bagi yang berpredikat cum laude bisa memperoleh kemudahan untuk melanjutkan studi, baik S1 bagi yang lulusan D3, ataupun S2 bagi yang S1. IPK tinggi juga bisa menjadikan peluang kerja lebih besar. Meskipun demikian, tidak perlu berkecil hati bagi yang memiliki IPK tidak terlalu tinggi. IPK tinggi bukan penentu kesuksesan karir, akan tetapi karakter dan kerja keraslah yang bisa membantu kalian,” pesan Sugiharsono. (fadhli)

Indonesian Lawyers Club ala BEM FE UNY

ILC

Mahasiswa selaku kaum intelektual diharapkan memiliki pengetahuan yang luas, sehingga dengan bekal pengetahuan tersebut mahasiswa memiliki kepahaman serta daya pikir yang kompleks terhadap setiap kondisi yang ada di lingkungan sekitar. Tak hanya itu, mahasiswa diharapkan juga mampu memberikan kontribusi yang nyata bagi setiap permasalahan tersebut. Berdasarkan hal itulah, Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta (BEM FE UNY) menyelenggarakan diskusi bersama mahasiswa yang membahas tentang “Penghapusan Subsidi BBM di Indonesia”. Agenda ini merupakan serangkaian agenda diskusi yang sebelumnya sudah dilaksanakan oleh Departemen Kajian Strategis BEM FE UNY pada tanggal 21 Oktober 2014 bertempat di Auditorium FE UNY.

Sore itu, Kamis 23 Oktober 2014 bertempat di taman rumput FE UNY, tak kurang dari 50 mahasiswa yang dikoordinatori oleh BEM FE UNY melaksanakan diskusi bersama membahas masalah penghapusan subsidi BBM di Indonesia. Acara dimulai pukul 16.15 WIB yang dipandu oleh Ari Suryani selaku moderator. Diskusi pada kesempatan ini mengambil konsep seperti model acara Indonesian Lawyers Club (ILC), di mana peserta dibagi menjadi beberapa kelompok atau grup, dan setiap kelompok menempati satu meja bundar yang digunakan untuk berdiskusi dengan teman sekelompoknya.

“Model ini dipakai agar mahasiswa merasa tertarik dengan acara yang diselenggarakan, karena pada saat sekarang mahasiswa sudah sangat jarang dan malas untuk berdiskusi, oleh sebab itu kita membuat konsep seperti acara di televisi agar mahasiswa yang lain juga tertarik dan ikut bergabung,” ungkap Dibyo Waskito selaku Ketua Departemen Kajian Strategis BEM FE UNY.

Acara diskusi ini dimulai oleh moderator yang menyampaikan tema diskusi dan sedikit pengantar tentang tema tersebut, kemudian setiap kelompok memiliki kesempatan untuk menyampaikan argumen masing- masing. Satu kelompok memberikan argumen, kemudian kelompok yang lain boleh memberikan komentar, sanggahan, atau bahkan  kontra dengan pendapat yang telah disampaikan oleh kelompok awal. Walaupun kadang-kadang diskusi diselingi dengan candaan, akan tetapi nuansa saling mengunggulkan kelompok masing-masing sangat kentara. Bahkan saling menjatuhkan antara kelompok satu dengan kelompok yang lain.

Setelah semua kelompok sudah mendapat giliran untuk menyampaikan argumen masing- masing, di akhir acara sebelum penutupan, moderator menyampaikan closing statement sebagai kesimpulan dari diskusi yang telah dilaksanakan bersama. Terlepas dari teman kelompok atau bukan, semua mahasiswa kembali bersapa ramah seperti dulu kala.

BEM FE UNY Selenggarakan Diskusi Bersama tentang Migas

Diskusi

Indonesia memiliki kekayaan alam yang sangat melimpah, tak terkecuali dalam sektor Minyak dan Gas Alam (Migas). Dengan kekayaan alam yang melimpah tersebut, Indonesia memiliki potensi menjadi negara maju dengan dukungan Sumber Daya Alam tersebut, namun sampai saat ini Indonesia masih belum mampu mengelola secara maksimal Sumber Daya Alam tersebut terutama dalam sektor Migas. Selain pengelolaan yang belum maksimal, sektor Migas juga menuai banyak kontroversi dikarenakan banyak mafia yang sering merugikan negara. Atas dasar itulah Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta (BEM FE UNY) menyelenggarakan diskusi mahasiswa yang  bertemakan “Kontroversi Pembatasan Minyak Bersubsidi untuk Memberantas Mafia Minyak Di Indonesia”. Agenda ini dilaksanakan pada Selasa, 21 Oktober 2014 bertempat di ruang Auditorium FE UNY, dan merupakan serangkaian agenda yang dilaksanakan oleh Departemen Kajian Strategis BEM FE UNY. Tak kurang dari 100 mahasiswa hadir dalam agenda ini.

Membuka acara, Wakil Dekan I FE UNY, Prof. Dr. Moerdiyanto, M.Pd., MM, menyampaikan bahwa sebagai mahasiswa ekonomi sudah selayaknya mengetahui segala aspek yang mempengaruhi perekonomian Indonesia, termasuk sektor Migas. “Walaupun basic sebagian besar mahasiswa adalah pendidikan, pengetahuan umum juga sangat perlu ditingkatkan,” ungkapnya. Hadir pula dari jajaran birokrasi FE UNY Moh. Djazari, M.Pd, dan Siswanto, M.Pd, selaku Wakil Dekan II dan III FE UNY.

Sebagai narasumber pertama, Rimawan Padiptyo, Ph. D yang juga dosen FEB UGM menyampaikan analisis tentang pengelolaan sektor Migas yang di Indonesia, dikomparasikan dengan negara-negara lain yang sudah maju dalam hal pengelolaan Migas. Termasuk kontroversi mafia yang sering merugikan negara dalam sektor tersebut. Materi yang disampaikan sangat menarik sehingga para peserta sangat antusias mendengarkan presentasi yang disampaikan olehnya.

Dilengkapi oleh pembicara kedua, Supriyanto, MM, yang menyampaikan argumen tentang pro dan kontra untuk penghapusan subsidi BBM. Dengan berbagai pertimbangan yang disampaikan oleh dosen FE UNY ini, mahasiswa pun acap memberikan tepuk tangan karena materi yang diberikan juga menarik.

Di akhir presentasi, sebelum acara ditutup, dibuka sesi tanya jawab untuk peserta yang hadir. Karena materi yang disampaikan sangat menarik, banyak peserta yang bertanya dan berdiskusi dengan pembicara.

Dapatkan Jeneng Dulu, Jenang Akan Mengikuti

Pendidikan adalah hal yang penting dan fundamental bagi kehidupan seseorang. Dengan mendapatkan pendidikan yang baik, seseorang akan mendapatkan kehidupan yang lebih menjamin masa depannya. Selain itu, pendidikan juga membuat seseorang memiliki kebijaksanaan. Tetapi terkadang ketidaktahuan seseorang terhadap informasi yang benar membuatnya terhalang dari pendidikan. Seringkali siswa memiliki keinginan untuk melanjutkan sekolah, tetapi orang tua tidak mau, karena alasan tidak mampu. Padahal beasiswa sebenarnya tersedia bagi mereka yang mau sedikit bekerja keras mencari informasi tersebut. Salah satu yang bisa dilakukan bagi sekolah untuk mendapatkan akses mengenai beasiswa tersebut adalah dengan melakukan kunjungan ke perguruan tinggi. Begitu pula yang dilakukan SMK Maarif NU Bawang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah yang berkunjung ke Fakultas Ekonomi (FE) UNY pada Rabu (22/10) kemarin.

Dalam kesempatan tersebut, SMK Maarif NU Bawang mengajak sekitar 60 siswa dari bidang keahlian Akuntansi beserta guru pendamping. Rombongan diterima di Ruang Auditorium FE UNY oleh Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Siswanto, M.Pd.

“Kami mengadakan kunjungan industri ke FE UNY ini untuk mendapatkan informasi tentang kemungkinan melanjutkan studi di UNY. Kalaupun siswa kami kelak tidak melanjutkan studi di UNY, paling tidak kami harap FE UNY bisa memberikan motivasi agar para siswa memiliki tekad kuat untuk mau berkuliah,” harap Maghfur, M.M., dalam sambutannya mewakili sekolah.

“Manfaatkan sebaik mungkin kesempatan berkunjung ke Yogyakarta ini untuk mencari informasi, karena tidak mungkin kita mendatangkan pihak UNY ke sekolah,” pesannya.

Sementara itu, Siswanto menyatakan kegembiraannya menyambut rombongan sekolah tersebut. “Bukan tanpa alasan memilih UNY sebagai lokasi kunjungan industri. Begitu banyak universitas lain dengan berbagai jurusan. Oleh karena itu, kami ucapkan terima kasih. Kami pun juga harus memanfaatkan kesempatan seperti ini untuk menyampaikan berbagai informasi karena kami tak mungkin bisa harus berkunjung ke berbagai sekolah di tanah air,” ujarnya.

“Secara yuridis formal, FE masih berusia muda. Casing baru, tetapi isi lama. Dulu tahun 1964 FE masih bergabung di rumpun sosial, setelah berbagai perubahan nama, sampai IKIP Yogyakarta menjadi UNY, dan akhirnya muncul berbagai program studi non kependidikan. Rumpun ekonomi kemudian dirasa mengalami keterbatasan untuk berkembang jika masih bergabung dengan sosial, sehingga berpisahlah Fakultas Ekonomi dari Fakultas Ilmu Sosial,” ungkapnya.

“Jika kalian ingin melanjutkan studi, berprestasilah. Dengan berprestasi di bidang akademik ataupun non akademik, ada banyak peluang menanti. Beasiswa tersedia, pekerjaan pun seakan menghampiri. Sebagaimana pepatah orang Jawa, golek jeneng ndisik, jenange nututi. Carilah nama dulu, rezeki akan mengikuti. Berprestasilah dahulu, niscaya berbagai kemudahan akan mengikuti. Dengan berprestasi, pekerjaan tidak perlu dicari, justru akan mendatangi kita,” pesan Siswanto kepada para siswa. (fadhli)

Seminar Nasional Tiga Kerabat Bangsa

Pada hari Sabtu (18/10) kemarin, Himpunan Mahasiswa Pendidikan Akuntansi (Hima Aksi) Fakultas Ekonomi UNY mengadakan seminar nasional dengan tema “Menguak Tiga Kerabat Bangsa: Pendidikan, Moral, Korupsi”. Peserta seminar kali ini tidak hanya dihadiri oleh mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi UNY saja, namun terdapat peserta dari berbagai daerah yang juga termasuk peserta dalam paper competition. Peserta yang hadir di antaranya dari UIN Makassar, UM Magelang, Universitas Gontor, dan Binus Jakarta. Beberapa narasumber yang hadir dalam seminar nasional kali ini adalah: Drs. Sarana Tamtana Yuda, M.M. (Audit Ahli Madya Inspektorat DIY), Gatot Trihargo (plt. Deputi Menteri BUMN Bidang Jasa), Dwi Amalia Sari (BPK Training Centre), dan Doni Hapsoro (dosen STIE YKPN dan FEB UGM). Beberapa hal yang sangat penting dan mendasar yang dibahas dalam seminar kali ini adalah semakin parahnya korupsi di Indonesia yang terbukti dari survei bahwa Indonesia menduduki peringkat ke-3 negara terkorup di ASEAN.

Dalam sambutannya, Sukirno, M.Si., Ph.D. dan Siswanto, M.Pd. mengatakan sangat bangga dan mengapresiasi inisiatif dari mahasiswa-mahasiswa Pendidikan Akuntansi yang masih peduli terhadap keadaan bangsa Indonesia yang akhir-akhir ini marak kasus korupsi. Mahasiswa sebagai generasi muda, diharapkan bisa menjadi agen pembaharuan dan harapan di masa depan untuk membuat Indonesia lebih baik, khususnya dalam bidang pemberantasan korupsi.

Memang tidak mudah untuk memberantas korupsi karena perlu memperbaiki mental dan moral bangsa ini yang terlanjur terbiasa dengan hal-hal yang tidak jujur dan permisif layak/tidak benar serta gaya hidup masyarakat yang semakin lama semakin hedonis. Maka dari itu peran keluarga dalam mendidik generasi penerus bangsa yang lebih baik sangat diperlukan. Keluarga diharapkan bisa membentuk karakter dan moral anak bangsa sejak dini, menanamkan nilai-nilai kebaikan dan kejujuran. Dengan adanya pendidikan yang menanamkan nilai-nilai kejujuran dan moral, kasus-kasus korupsi di negeri ini bisa berkurang. Walaupun kesempatan untuk melakukan korupsi akan selalu ada.

Pages