Antusiasme Siswa MAN 2 Ciamis ke FE UNY

Suasana1

Pagi menjelang siang itu, Fakultas Ekonomi (FE) UNY tampak ramai dengan lalu lalang mahasiswa dan dosen. Sebagian besar dosen membawa amplop coklat besar, dan mahasiswa tampak lebih ramai dari hari-hari biasanya. Ujian Akhir Semester rupanya sedang berlangsung. Namun di tengah gempita ujian hari itu, FE juga menyambut kedatangan tamu dari belahan Jawa bagian barat. Kamis (9/1) itu, lebih dari 290 siswa-siswi dan guru MAN 2 Ciamis berkunjung ke FE UNY. Rombongan disambut seluruh jajaran dekanat FE di ruang Auditorium FE UNY. Rombongan kelas XI dari seluruh program studi yang ada, yaitu IPA, IPS, dan Keagamaan, menyesaki kursi-kursi yang ada di ruangan, menandakan keingintahuan mereka yang besar terhadap fakultas.

Meskipun FE merupakan fakultas dengan jumlah mahasiswa aktif paling sedikit di ketujuh fakultas di UNY, namun merupakan salah satu yang favorit di UNY dan memiliki prodi yang tingkat persaingannya tinggi. Dengan pendaftar mencapai seribu-dua ribu setiap tahun, Jurusan Manajemen dan Pendidikan Akuntansi hanya menerima 80 mahasiswa per angkatan.

"Laboratorium Pendidikan Administrasi Perkantoran di Fakultas Ekonomi UNY ini merupakan salah satu bahkan--setelah kami bandingkan dengan yang lain--mungkin merupakan yang terbaik di Indonesia," tutur Sugiharsono.

Drs. Kasrodin M., M.Pd., kepala sekolah MAN 2 Ciamis menyatakan kebahagiaannya bisa bersilaturrahmi ke FE UNY. "Meski ada wacana pendaftaran mahasiswa baru sesuai dengan regional masing-masing, tetapi dengan kekuasaan Allah semoga siswa-siswi kami bisa diterima di UNY," harap Kasrodin yang disahut seruan “aamiin” dari seluruh siswa.

“Kami senang mendengar kata “Ciamis”. Biasanya orang-orangnya agamis, sholeh-sholehah, dan humanis, contohnya adalah rekan kami Prof. Dr. Ajat Sudrajat, M.Ag., Dekan Fakultas Ilmu Sosial yang juga asli Ciamis,” ungkap Moerdiyanto. “Selain itu, kami juga tidak menutup pintu bagi calon-calon mahasiswa dari Ciamis. Selama ini kami banyak menerima mahasiswa Ciamis. Tentu asalkan dia memenuhi syarat dan prestasi, UNY akan menerimanya sebagai mahasiswa,” tambahnya.

Meskipun kenyamanan acara kunjungan sedikit berkurang akibat mati listrik, antusiasme siswa-siswi tetap baik, terbukti dengan sejumlah pertanyaan yang mereka ajukan. (fadhli)

Pelantikan, Tonggak Awal Komitmen

Pengurus 2014

Setelah melalui perjuangan panjang berupa kampanye dan pemilihan mahasiswa, masing-masing calon pemimpin itu akhirnya dilantik. Namun, pelantikan itu tentu bukan euforia sesaat. Sebaliknya, pelantikan itu adalah sebenarnya tonggak awal komitmen menjalankan amanah. Satu tahun periode kepengurusan yang singkat menanti untuk diisi dengan detik penuh kreativitas dan tanggung jawab. Pada tahun 2014 ini, Arizqi Nurhamsyah (mahasiswa Jurusan Pendidikan Administrasi Perkantoran) dan Zulfri Adhi Wibowo (Pendidikan Akuntansi) menjadi duet pemimpin Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Fakultas Ekonomi (BEM KM FE) UNY, mendampingi para pemimpin ormawa tingkat fakultas lainnya di lingkungan FE. Mereka resmi dilantik oleh jajaran dekanat FE UNY pada Kamis (2/1) lalu di Auditorium FE UNY. Dekan Dr. Sugiharsono, M.Si., Wakil Dekan I Prof. Dr. Moerdiyanto, M.Pd., M.M., Wakil Dekan II Djazari, M.Pd., dan Wakil Dekan III Siswanto, M.Pd. hadir dalam rutinitas tahunan ini.

Selain Arizqi dan Zulfri, turut pula dilantik Wahyudin (dilantik sebagai Ketua DPM KM FE), Urza Aurora Dwi Rumpoko (Ketua Himpunan Mahasiswa Manajemen), Anugrah Gilang Ramadhan (Ketua HIMA Akuntansi), Dito Rahmawan Putra (Ketua HIMA Pendidikan Akuntansi), Nurfitasari (Ketua HIMA Pendidikan Administrasi Perkantoran), Muhammad Ali Faisal (Ketua HIMA Pendidikan Ekonomi), dan Siti Hapsoh (Ketua Hima D3 FE UNY). Selain itu, jajaran dekan juga melantik Luqman Faqihuddin sebagai Ketua UKMF Al Fatih dan Arin Pranesti sebagai Ketua UKMF KRISTAL.

Dalam arahannya selaku Dekan, Sugiharsono mengingatkan agar para aktivis tetap tidak melupakan tujuan terpentingnya sebagai mahasiswa. “Silakan berorganisasi. Karena, dengan berorganisasilah kita bisa menjadi manusia. Kebanyakan dari kami (jajaran dekanat) juga dulu sewaktu mahasiswa adalah pengurus organisasi kemahasiswaan dan pengalaman tersebut sekarang terbukti membuahkan hasil. Tapi juga jangan lupakan tugas utama kalian yaitu untuk studi,” pesannya.

“Bersyukurlah kalian karena memiliki sosok Wakil Dekan III seperti Pak Sis (Siswanto, M.Pd. –red). Beliau selalu memperjuangkan program-program kemahasiswaan dengan penuh semangat,” ungkapnya.(fadhli)

Dirjen Pajak Sosialisasikan Pajak 1% untuk UMKM

Pajak merupakan sumbangsih warga negara setelah kemerdekaan untuk tetap menjaga kelangsungan negara. Negara membutuhkan dana yang cukup untuk membiayai pelayanan umum masyarakat. Lebih dari 60% unsur APBN merupakan sumbangan pajak. Oleh karena itu, kesadaran warga untuk terus berkontribusi terhadap penyetoran pajak menjadi urgen. Bahkan seandainya semua warga di Jogja membayar pajak, mereka hanya perlu menyetor Rp 8.500,- per orang. Demikian diungkapkan Rindang Tri Anggoro dari Kantor Wilayah Direktorat Jenderal  Pajak Daerah Istimewa Yogyakarta dalam acara Sosialisasi PP No. 46 Tahun 2013 tentang Pajak 1% untuk Wajib Pajak dengan Omzet Kurang dari 4,8 Milyar per tahun di Auditorium Fakultas Ekonomi UNY, Rabu (18/12) lalu. Dengan moderator Endra Murti Sagoro, S.E., M.Sc., kuliah umum perpajakan tersebut dihadiri oleh lebih dari 150 mahasiswa Jurusan Pendidikan Akuntansi.

“Secara umum, kesadaran masyarakat masih rendah. Masih sedikit wajib pajak yang melapor dan menyetor. Padahal pajak menyumbang 1000 Trilyun rupiah dari 1600 Trilyun APBN tahun ini,” tambah Rindang. “Dengan adanya PP No. 46 Tahun 2013 tentang PPh 1% ini, diharapkan penerimaan pajak dari kalangan UMKM makin meningkat sehingga kesempatan untuk menyejahterakan masyarakat juga meningkat,” tambahnya.

Siapa yang dikenai pajak ini? “Wajib pajak Non-Badan Usaha Tetap yang menerima penghasilan dari usaha, tidak termasuk penghasilan dari jasa sehubungan dengan pekerjaan bebas, dengan peredaran bruto tidak melebihi Rp 4.8 miliar dalam 1 tahun fiskal. Pedagang kaki lima yang membuka warung di pinggiran jalan dengan tenda bongkar pasang atau yang membuka lapak di fasilitas umum seperti trotoar tidak termasuk dalam wajib pajak ini,” terangnya.

Pajak masih menjadi bahan obrolan yang konotasinya negatif di sebagian kalangan masyarakat. Hal ini disebabkan ulah sebagian oknum yang menilep uang pajak. “Setorkan langsung ke kantor pos atau bank yang telah ditunjuk Kantor Pajak, bukan ke orang atau pegawainya. Dari jumlah pegawai sebanyak 31 ribu orang, tentu sangat mungkin terdapat oknum,” jelasnya. (fadhli)

One Stop Shopping Pendidikan di UNY

Pak Moer dan Pak Suryanto

Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) sudah jamak dikenal sebagai salah satu perguruan tinggi favorit bagi pelajar SMA di Indonesia. Selain terletak di Yogyakarta yang merupakan Kota Pelajar, UNY juga menarik karena kualitas lulusannya yang baik serta semakin beragamnya lulusan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Tidak hanya menghasilkan calon guru--yang selama ini menjadi trademark bagi salah satu perguruan tinggi eks IKIP ini, UNY juga mampu menelurkan tenaga-tenaga profesional di berbagai bidang. Fakultas Ekonomi (FE) UNY menjadi salah satu favorit di setiap tahun penyelenggaraan penerimaan mahasiswa baru. Dengan keberadaan Jurusan Pendidikan Akuntansi dan Jurusan Manajemen di dalamnya, FE selalu kedatangan berbagai sekolah yang ingin mengetahui secara langsung potret kampus pink di UNY ini. Pada Senin (16/12) itu, sebanyak 152 siswa yang didampingi 7 orang guru dari SMA N 1 Dramaga, Bogor, Jawa Barat bertamu ke FE UNY dalam rangka kunjungan akademik. Rombongan diterima langsung oleh Dekan Dr. Sugiharsono, M.Si., Wakil Dekan I Prof. Dr. Moerdiyanto, M.Pd., M.M., dan Wakil Dekan III Siswanto, M.Pd.

Dalam sambutannya, Sugiharsono mengatakan bahwa FE UNY merupakan salah satu fakultas terfavorit di UNY. Setiap penyelenggaraan SBMPTN jumlah pendaftar yang memilih Program Studi (Prodi) Manajemen dan Akuntansi mencapai ribuan, padahal yang bisa diterima hanya 30-an. “Di FE UNY kalau ingin menjadi guru, bisa mengambil prodi kependidikan, dan kalau ingin menjadi ahli profesional, bisa mengambil prodi non kependidikan,” ungkapnya.

Senada dengan itu, Suryanto Wibowo, S.Sos. yang memberikan sambutan mewakili pihak SMA N 1 Dramaga menjelaskan, “Selama ini kami memiliki kesan UNY identik dengan IKIP yang menghasilkan calon guru. Tapi dengan kunjungan ini, semoga anak-anak semakin paham dengan UNY dan bisa menjadi salah satu lulusan perguruan tinggi ini, baik sebagai calon guru maupun tenaga profesional ekonomi.”

“UNY ini ibarat tempat untuk one stop shopping. Selain jurusan kependidikan untuk para calon pendidik, juga ada jurusan-jurusan non kependidikan bagi mereka yang ingin menjadi tenaga ahli di bidang tertentu,” terang Moerdiyanto. “Lulusan FE harus Bermoral, Rasional, memiliki Integritas, Gigih, Humanis, dan tetap Taqwa kepada Tuhan. Inilah jargon FE UNY yang disingkat menjadi BRIGHT,” tambahnya.

Di Lab ADPPada keesokan harinya, FE UNY kembali menerima kunjungan akademik. Kali ini, FE menyambut sebanyak 70 orang rombongan dari SMK Muhammadiyah 2 Muntilan. Rombongan yang terdiri dari siswa-siswi dan guru dari Program Studi Perbankan Syariah dan Administrasi Perkantoran ini diterima Dekan Dr. Sugiharsono, M.Si. di Ruang Auditorium FE UNY. Secara singkat, Drs. Edy Haryanta selaku kepala sekolah menjelaskan maksud kedatangan mereka.

“Kami ingin melihat lebih dekat UNY, terutama Fakultas Ekonominya, serta mengetahui lebih lanjut mengenai laboratorium yang ada di sini, khususnya Laboratorium Akuntansi dan Laboratorium Administrasi Perkantoran,” terangnya. Para siswa kemudian berkunjung ke masing-masing laboratorium dan mendapat penjelasan lebih lanjut dari dosen mengenai fasilitas serta kegiatan akademik yang berlangsung di laboratorium terkait. (fadhli)

Ajari Anakmu Tiga Hal

Ustadz Adi

Bagi umat islam, Alquran adalah kitab suci. Sebagai kitab suci, tentu harus dijadikan pedoman karena dia datang dari Allah Sang Pencipta. Alquran bukan buatan Muhammad saw, tetapi merupakan wahyu yang diturunkan dari Allah swt melalui malaikat Jibril kepada utusan-Nya Muhammad saw. Seorang muslim harus mengenal Alquran, salah satunya, dengan bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan “ma’rifatul quran”. Di antaranya, seorang muslim harus bisa membuktikan bahwa Alquran itu wahyu Allah, bukan buatan manusia, dan bahwa Alquran masih murni dan sama dengan yang dulu, tidak diubah atau ditambah-tambah. Pengetahuan ini harusnya dimiliki seorang muslim agar mereka bisa menjawab ketika ada pertanyaan dari umat pemeluk agama lain yang ingin mengetahui lebih jauh kitab suci Alquran.

Begitulah salah satu paparan Ustadz Adi Abdillah, pemateri dalam pengajian dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi (FE) UNY, Minggu (15/12) lalu. Bertempat di kediaman Wakil Dekan III, Siswanto, M.Pd. di Pucanganom, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, sebanyak kurang lebih 50 hadirin yang terdiri dari dosen, karyawan, serta perwakilan mahasiswa datang menghadiri majelis taklim tersebut.

Meskipun hujan mengiringi, hal ini tidak mengurangi semangat dari para hadirin mendengarkan ceramah. Ustadz Adi Abdillah yang merupakan saudara kembar Ustadz Awan Abdulloh, menyampaikan bahwa Rasulullah menganjurkan kepada umat muslim untuk mengajari anaknya tiga hal. Pertama, ajarkan kepada anak kita berenang. Dengan berenang ini, kita diajarkan agar senantiasa aktif, tidak pasif. “Dalam berenang, tidak ada anggota badan yang tidak bergerak. Sepintar apapun seorang perenang, kalau tidak menggerakkan anggota badan, dia akan tenggelam. Orang Jawa bilang, ‘yen ora obah, ora mamah’, yang berarti kita harus bekerja dulu untuk mendapatkan sesuatu,” ungkapnya.

Kedua, ajarkan kepada anak kita memanah. “Memanah mengajarkan kita untuk fokus. Setiap mengerjakan sesuatu, fokuslah dulu sampai selesai sebelum mengerjakan hal yang lain, agar kita berhasil,” jelasnya. Ketiga, ajarkan kepada anak kita berkuda. Dengan berkuda, kita akan belajar mengendalikan diri. “Kita mengajarkan kepada anak kita manajemen pribadi, agar tidak sembarangan dalam berbuat sesuatu,” paparnya.

Sementara itu, Siswanto mengungkapkan dalam sambutannya, “semoga berkah hujan di hari ini menambah manfaat bagi kita dalam mengikuti pengajian ini dan menjadikan ilmu, serta iman dan taqwa kita bertambah.”

Dekan Dr. Sugiharsono, M.Si., mengatakan acara pengajian ini merupakan acara rutin yang sifatnya sukarela. “Jadi, sesuai kesadaran masing-masing. Tidak ada paksaan atau kewajiban untuk berangkat. Meski tentu kalau berangkat akan menambah ilmu kita. Terima kasih kepada ustadz Adi yang berkenan hadir,” imbuhnya. (fadhli)

Arizqi, Anak Tukang Ojek Terpilih Sebagai Ketua BEM FE UNY 2014

Zulfri dan Arizqi

Pasangan Arizqi Nurhamsyah dan Zulfri Adi Wibowo terpilih sebagai Ketua dan Wakil Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta (BEM FE UNY) periode tahun 2014. Pada pemilihan mahasiswa yang baru saja berlalu pasangan ini meraup 831 suara. Sungguh hal ini tidak disangka-sangka Arizqi, mahasiswa Bidik Misi angkatan 2011 Prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran.  Anak dari pasangan Bapak Supangat Haryono yang kesehariannya bekerja sebagai tukang ojek di Pasar Sayur Magetan Jawa Timur dan Ibu Suratmi yang sehari-hari bekerja sebagai pengrajin caping ini berhasil terpilih menjadi Ketua BEM FE UNY. Hal ini merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi keluarga dikarenakan  hanya Arizqi yang berhasil mengenyam pendidikan Perguruan Tinggi di antara saudara kandungnya. Arisqi merupakan anak bungsu dari lima bersaudara.

Menurut pria lajang yang berasal dari Magetan ini, kemenangan ini merupakan sebuah amanah dari teman-teman semua dan tak lepas dari peran teman-teman pendukung yang telah bekerja keras untuk memenangkan pemilwa ini. “Semoga saya mampu mengemban amanah ini sehingga tidak mengecewakan sivitas akademika FE UNY dan mampu membawa FE UNY ke arah yang lebih baik,” ungkapnya. Adapun rencana pelantikannya akan dilaksanakan pada 2 Januari mendatang.

Jargon sekaligus visi yang diusung pasangan Arizqi-Zulfri adalah “Satu Cinta” yang merupakan kepanjangan dari Sinergi dan Bersatu dengan karakter Cerdas Inspiratif santuN Taqwa dan Aspiratif. Selain itu, mereka mempunyai misi antara lain; Membangun rasa kekeluargaan yang harmonis di internal BEM FE UNY dengan sistem kerja yang profesional, menjalin hubungan sinergis dengan berbagai elemen, baik ormawa maupun birokrasi, membangun karakter dan moral yang kuat sebagai insan cendekia melalui kultur akademis, aktif menjaring dan mengusahakan aspirasi mahasiswa dalam rangka mengakomodikasi dan melayani kepentingan mahasiswa dan membangun jaringan dengan organisasi instansi di luar kampus UNY.

Adapun rencana program unggulan dari pasangan ini yaitu mengadakan Seminar Nasional : meneropong perekonomian Indonesia pasca 2014 dengan target pembicara Menteri BUMN Dahlan Iskan, Parade Musik FE#3, Lomba Business Plan Nasional dan Economic Festival. 

Motivasi Arizqi mengikuti ajang pemilihan Ketua BEM FE ini di antaranya untuk mengembangkan bakat serta mencari pengalaman di ranah keorganisasian dengan berlatih berinteraksi dengan orang lain, “selain itu juga melatih manajemen waktu, kepemimpinan, serta membangun relasi guna mendukung meraih cita-cita,” tegas pria yang mempunyai cita-cita ingin menjadi Bupati Magetan ini. (Isti)

 

Terinspirasi Sang Ayah, Danang Buka Usaha Jagung Manis "Corn Spirazi"

Danang

Berawal dari kebiasaan membantu orang tua berwirausaha Danang Waskito Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta (FE UNY) terinspirasi sang ayah untuk membuka usaha jagung manis kukus dengan varian rasa “CORN SPIRAZI”. Kebetulan rumah orang tua Danang berada di dekat stasiun Kutoarjo sehingga sang Ayah yang bernama Subur dan Ibu Wagiyanti berusaha untuk menangkap peluang bisnis serta berniat untuk bisa membantu membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain dengan membuka usaha pembuatan tahu pong, kacang rebus, dan berbagai makanan ringan siap saji. Alhasil, sejak kecil Danang sudah terbiasa membantu menyiapkan dagangan yang akan diambil oleh para pengasong untuk dijual kembali ke Stasiun Kutoarjo.

Belajar dari pengalaman yang ia peroleh sejak kecil, Danang berniat untuk belajar mandiri sehingga bisa sedikit meringankan beban orangtua dalam membiayai kuliahnya. Kemudian Danang berusaha untuk bisa menangkap peluang bisnis yang bisa ia kerjakan namun tidak menganggu kuliahnya, lalu muncullah ide untuk membuka usaha Jagung Manis  kukus dengan varian rasa “CORN SPIRAZI”.

Mengapa Danang memilih Jagung? Karena jagung merupakan salah satu sereal paling populer di dunia dan menjadi makanan pokok di banyak negara. “Jagung tidak hanya menjadi sumber makanan untuk menyediakan kalori yang diperlukan bagi metabolisme tubuh, tetapi juga merupakan sumber yang kaya vitamin A, B, E dan berbagai mineral yang terkandung di dalamnya,” ujarnya.

Lalu dibuatlah proposal business plan untuk diajukan pada Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) dan akhirnya berhasil mendapatkan bantuan modal pinjaman dengan bunga 0% sebesar Rp. 6.500.000,-. Dari modal tersebut Danang memberanikan diri untuk membuka usaha Jagung Manis “CORN SPIRAZI” dengan menyewa tempat di Kantin FE UNY.

Lanjut  Danang, memang awalnya berat menjalankan usaha ini, namun tetap semangat dan optimis pasti bisa berhasil karena usaha jagung manis kukus dengan varian rasa ini sangat unik dan belum ada pesaingnya maka dari itu sangat potensial untuk dijalankan. “Selain itu setelah kami survey mahasiswa UNY sangat menyukai jagung manis dengan variasi rasa yang bermacam-macam ditambah lagi mereka akan kenyang tanpa harus memikirkan berat badan naik karena jagung manis “CORN SPIRAZI” mempunyai kadar lemak yang rendah,” terangnya.

Adapun varian rasanya antara lain; vanilla cheese, vanilla chocho, chocho cheese, blueberry deluxe, strawberry cheese, bubble pudding, cheese good, dragon hot extreme dan gembrot gila keju. Dengan harga sangat terjangkau bagi mahasiswa yaitu cup kecil Rp. 4.000,- dan cup besar Rp. 6.000,-. “Saat ini omzet penjualan sudah mencapai sebesar Rp. 3.000.000,- per bulan,” pungkasnya. (Isti)

Perlunya Sinergitas Perbankan-PT dalam Mendorong UMKM Mahasiswa

Siti May

Rabu (11/12) lalu, salah satu pengurus Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas (UKMF) Al Fatih Fakultas Ekonomi (FE) UNY, Siti Maesyaroh (Manajemen 2011) meraih juara 3 lomba karya tulis Bank BPD DIY. Lomba itu diselenggarakan untuk memperingati hari ulang tahun Bank BPD DIY yang ke-52. Dalam lomba itu ia mengambil tema “Sinergitas Perbankan dalam Meningkatkan Pertumbuhan UMKM-Mahasiswa di Yogyakarta”. Menurutnya, geliat entrepreneurship di kalangan anak muda (mahasiswa) saat ini menjadi harapan di tengah-tengah masalah pengangguran yang masih mendera negeri ini. Apalagi, perguruan tinggi juga sering disebut-sebut sebagai “penghasil tenaga pengangguran”. Data BPS menyebutkan setidaknya 5,91% dari total pengangguran adalah lulusan sarjana. Sementara itu, jumlah wirausahawan muda sampai saat ini hanya mencapai 0,18% dari total penduduk Indonesia.

Dengan fakta tersebut, peluang untuk berkembangnya UMKM mahasiswa masih sangat terbuka lebar karena saat ini Indonesia memiliki 4,8 juta jiwa mahasiswa dari total kurang lebih 3000 perguruan tinggi swasta dan negeri yang ada. Di wilayah Yogyakarta sendiri terdapat sekitar 116 perguruan tinggi dan sekolah tinggi. Tentu kondisi ini dapat memberikan peluang besar bagi lembaga keuangan mikro dan perbankan dalam meningkatkan perannya untuk mengakselerasi perkembangan UMKM mahasiswa.

Dengan kondisi itulah Siti Maesyaroh membuat sebuah konsep pembiayaan UMKM mahasiswa melalui sinergi antara perbankan dan mahasiswa. “Dengan adanya karya tulis tersebut, harapannya sinergitas antara pihak perbankan dan perguruan tinggi akan ditingkatkan, sehingga akan lebih banyak lagi UMKM Mahasiswa yang bermunculan. Dengan demikian, lulusan perguruan tinggi tidak hanya semata-mata termotivasi untuk mencari pekerjaan namun untuk menciptakan lapangan kerja baru,” paparnya. (fadhli)

“Pertaruhan” Ratih Boyong Piala Juara II di Bali

Ratih Fitria

Kurikulum 2013 yang sudah dijalankan sejak awal tahun ajaran 2013/2014 di sebagian sekolah di Indonesia ini masih mengundang kontroversi. Tidak semua pihak siap menerima dan mengimplementasikannya. Determinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk tetap menyelenggarakan menjadi satu pertaruhan sendiri terhadap keberhasilan kurikulum ini. Topik yang hangat ini berhasil diracik dengan baik oleh Ratih Fitria Rakasiwi mahasiswi D3 Sekretari 2011 Fakultas Ekonomi (FE) UNY menjadi satu esai berjudul “Pertaruhan Penerapan Kurikulum 2013”. Diikutsertakan dalam “Gelora Esai Undiksha 2013” pada 30 November 2013 lalu di Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Bali, esainya berhasil meraih juara II untuk kategori mahasiswa.

Ratih, begitu dia biasa disapa, adalah juga mahasiswi yang meraih predikat Juara III Mahasiswa Berprestasi Jenjang Diploma tingkat Fakultas Ekonomi tahun 2013. Selain itu, Ratih juga merupakan salah seorang peserta International Derby Summer School di University of Derby, United Kingdom pada Agustus 2013 lalu. Sepulangnya dari Inggris, jiwa kompetitifnya masih besar, terbukti dengan menjadi salah satu finalis Lomba Debat TvOne pada September 2013.

Di UNY, Ratih dipercaya sebagai Bendahara Departemen Luar Negeri Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) KM UNY 2013, dan juga staf di Divisi Advokasi dan Pelayanan Publik HIMA D3 FE UNY 2013.

Setelah melalui proses seleksi naskah pada 18 November lalu, Ratih yang juga lulusan SMA N 1 Muara Enim Sumatera Selatan ini terpilih sebagai salah satu dari delapan finalis yang berhak melakukan presentasi esainya di depan para juri. Pada even tersebut, ada tiga kategori, yaitu kategori guru, siswa, dan mahasiswa, yang kemudian dipilih tiga terbaik di masing-masing kategori. Anak sulung dari 3 bersaudara ini harus bersaing dengan kampus-kampus lain, di antaranya Universitas Negeri Medan (Unimed), Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), dan Universitas Hasanudin (Unhas).

Gelora Esai Undiksha adalah even ilmiah rutin tingkat nasional yang dilaksanakan BEM UNDIKSHA di mana pada tahun 2013 ini merupakan kali keenam penyelenggaraan lomba tersebut dengan mengundang seluruh mahasiswa, guru, dan siswa SMA/SMK/MA sederajat yang tercatat aktif se-Indonesia. (fadhli)

D3 Sekretari Tindak Lanjuti Perumusan Kurikulum Berbasis KKNI

Diskusi

Dalam upaya melakukan kualifikasi terhadap lulusan perguruan tinggi di Indonesia, pemerintah telah menerbitkan Perpres No. 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) yang merupakan acuan dalam penyusunan pencapaian pembelajaran lulusan dari setiap jenjang pendidikan secara nasional. Secara ringkas KKNI terdiri dari sembilan level kualifikasi akademik SDM Indonesia, di mana lulusan SMP ada pada level 1, dan lulusan S3 pada level 9. Hal ini dipaparkan oleh Dr. Wagiran, M.Pd. dalam forum akademik yang diadakan Program Studi D3 Sekretari Fakultas Ekonomi (FE) UNY di Ruang Laboratorium Praktikum Pendidikan Administrasi Perkantoran, Jumat (6/12) lalu. Dr. Wagiran yang juga merupakan Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik (FT) UNY ini menjadi narasumber tunggal dalam forum yang merupakan tindak lanjut workshop tingkat fakultas sebelumnya untuk membantu menggali lebih dalam mengenai perumusan kurikulum yang berbasis KKNI. Turut hadir dalam diskusi ini Ketua Jurusan Pendidikan Administrasi Perkantoran, Joko Kumoro, M.Si., Ketua Program Studi D3 Sekretari Rosidah, M.Si., serta didampingi Muslikhah Dwihartanti, SIP., dan Purwanto, M.Pd.

“Dengan adanya KKNI ini diharapkan akan mengatasi permasalahan-permasalahan yang selama ini dialami seperti overlapping antara mata kuliah satu dan yang lain, atau ada keterampilan yang justru terlewat oleh semua mata kuliah,” ungkap Joko Kumoro dalam sambutannya.

Kaitannya dengan level kualifikasi akademik SDM Indonesia, Wagiran menjelaskan bahwa lulusan D3 ada pada level 5. “Pada aspek kemampuan kerja, seorang lulusan D3 harus mampu menyelesaikan pekerjaan berlingkup luas, memilih metode yang sesuai dari beragam pilihan yang sudah maupun belum baku dengan menganalisis data, serta mampu menunjukkan kinerja dengan mutu dan kuantitas yang terukur,” jelasnya.

“Pada aspek penguasaan pengetahuan, mereka harus menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum, serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural. Pada aspek kemampuan manajerial, mereka harus mampu mengelola kelompok kerja dan menyusun laporan tertulis secara komprehensif. Yang terakhir, pada aspek sikap dan tata nilai, seorang lulusan D3 harus bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok,” paparnya lebih lanjut.

Selain itu, Wagiran juga menjelaskan bahwa penyusunan kurikulum berbasis KKNI ini akan banyak melibatkan asosiasi Prodi. “Masukan-masukan dari asosiasi dan para stakeholder beserta kebijakan dari masing-masing universitas dan prodi inilah yang menjadi bahan selanjutnya dalam penyusunan kurikulum berbasis KKNI,” jelasnya.

“Setelah mendapat masukan, maka akan dilakukan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats) dan tracer study yang melahirkan profil lulusan. Setelah itu, ditentukan learning outcomes,” terangnya.

Pelaksanaan KKNI ini melalui 8 tahapan yaitu melalui penetapan Profil Kelulusan, Merumuskan Learning Outcomes (LO), Merumuskan Kompetensi Bahan Kajian, Pemetaan LO Bahan Kajian, Pengemasan Matakuliah, Penyusunan Kerangka Kurikulum, dan Penyusunan Rencana Perkuliahan. (fadhli)

Pages