Mahasiswa KKN FE UNY Adakan Penyuluhan Anti Narkoba

KKN UNY

Narkoba merupakan masalah yang krusial di Indonesia dan butuh reaksi cepat dalam upaya pencegahan dan pemberantasannya. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan menyelenggarakan penyuluhan-penyuluhan anti narkoba. Hal inilah yang dilakukan kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) 57 Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) 2013 di Dusun Randukuning 1, Selang, Wonosari, Gunungkidul. Acara yang dilaksanakan di Balai Padukuhan Randukuning 1 pada Senin (22/7) malam diikuti oleh elemen masyarakat Randukuning 1, seperti Ketua Dukuh Randukuning 1, Ketua Posdaya Randukuning 1, Tokoh Masyarakat, Remaja, dan masyarakat Randukuning 1 pada umumnya.

Kepala Dukuh Randukuning 1 Wagiman dalam sambutannya mengatakan kegiatan penyuluhan tersebut sangat bermanfaat bagi warga Randukuning 1. “Walaupun para warga belum mengenal narkoba secara detail, tetapi mereka perlu mengetahui jenis, bahaya, dampak dan ancaman pidana yang didapat jika terlibat dengan penggunaan narkoba”, jelasnya.

Materi penyuluhan anti narkoba yang disampaikan perwakilan kelompok KKN 57 UNY di antaranya yaitu Cholid Faizal (Jurusan Manajemen FE UNY) dan Yohana (Akuntansi FE) dengan dibantu rekan lainnya ini mencakup pengenalan tentang narkoba, bahaya, efek, gejala penyalahgunaan narkoba, sampai yang terkait landasan hukum, serta cara mencegah narkoba.

Yang menarik, fokus penyuluhan kali ini bertujuan untuk membentuk Satuan Petugas (SATGAS) Anti Narkoba di Randukuning. SATGAS ini bisa melakukan penyuluhan selanjutnya agar Randukuning bebas dari Narkoba. “Dekatkan diri kepada Alah SWT serta melakukan kegiatan yang positif seperti berolahraga, mengaji, membantu teman, dan sebagainya. Intinya, katakan tidak pada narkoba,’’ pesan Cholid, mahasiswa Jurusan Manajemen FE UNY yang juga alumni program P4GN UNY angkatan 1 ini di akhir pemaparannya.

Di akhir acara, dilakukan penyerahan mengenai alat media tentang narkoba seperti buku saku narkoba, poster anti narkoba, buku Undang-undang Narkotika, buku cerita anak anti narkoba, dan lain-lain. Penyuluhan Anti Narkoba yang sekaligus pembentukan Satuan Petugas (SATGAS) Anti Narkoba yang didukung penuh Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Yogyakarta dan Gerakan Narkotika Nasional (GRANAT) Yogyakarta ini direspon baik oleh masyarakat sekitar. Terbukti saat penyuluhan, masyarakat sangat antusias menghadiri acara tersebut. Meski berlangsung singkat, semua warga tetap serius mengikuti penyuluhan.

Acara yang sudah dilaksanakan di Randukuning 2 pada pekan sebelumnya ini juga terbilang berhasil dengan warga yang begitu bersemangat untuk hadir dalam penyuluhan tersebut. Penyuluhan Anti Narkoba dan pembentukan SATGAS Anti Narkoba ini selanjutnya akan dilaksanakan di Randukuning 3 pada minggu depan. (Cholid/Fadhli)

Dr. Suranto Kembangkan Instrumen Evaluasi UKK Administrasi Perkantoran di SMK

Dr Suranto

Jumlah pengangguran di Indonesia masih cukup tinggi. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) per Februari 2011 menunjukkan sebanyak 9,43 juta orang berstatus pengangguran terbuka. Dari jumlah tersebut, lulusan sekolah menengah,  termasuk di dalamnya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), masih mendominasi. Padahal, SMK dirancang untuk menyiapkan peserta didik atau lulusan yang siap memasuki dunia kerja dan memiliki kompetisi di bidang kejuruan. Pemerintah pun sudah melaksanakan kegiatan Uji Kompetensi Keahlian (UKK) untuk menghasilkan lulusan yang unggul. Posisi penting UKK bagi siswa SMK menyebabkan perlunya evaluasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan pelaksanaan UKK ini. Namun selama ini belum ada instrumen evaluasi tersebut. Latar belakang inilah yang mendorong Dr. Suranto, dosen di Jurusan Pendidikan Administrasi Perkantoran Fakultas Ekonomi (FE) UNY melakukan penelitian disertasi berjudul “Pengembangan Instrumen Evaluasi Uji Kompetensi Keahlian (UKK) Administrasi Perkantoran di SMK”.

Di hadapan tim penguji, Dr. Suranto berhasil mempertahankan disertasinya dengan hasil Sangat Memuaskan dan menjadi Doktor Program Pascasarjana (PPs) UNY ke-186 dan Doktor Prodi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan (PEP) ke-116. Dengan dipromotori oleh Prof. Dr. Muhyadi (Promotor) dan Prof. Djemari Mardapi, Ph.D. (Co Promotor), Dr. Suranto memaparkan hasil penelitiannya dalam Ujian Terbuka dan Promosi Doktor yang digelar pada Senin (29/07/2013) lalu di Aula PPs UNY. “Diperlukan evaluasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan penyelenggaraan UKK tersebut, sehingga menghasilkan informasi yang dapat digunakan oleh pimpinan sekolah untuk memperbaiki pelaksanaan UKK pada masa mendatang”, jelasnya.

Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa komponen penyelenggaraan UKK mencakup lima hal yaitu: kolaborasi sekolah dengan asosiasi profesi dan DU/DI (Dunia Usaha/Dunia Industri), kinerja asesor, sarana prasarana penunjang UKK, sikap siswa terhadap UKK, informasi capaian kompetensi siswa, dan pengakuan legal asosiasi profesi dan DU/DI. Perangkat instrumen evaluasi yang dikembangkan mencakup instrumen dan panduan evaluasi, sedangkan jenis instrumen evaluasi mencakup instrumen untuk responden siswa dan instrumen untuk responden guru.

Hasil uji coba dan uji keterbacaan instrumen menunjukkan instrumen evaluasi layak digunakan, dan hasil uji panduan penerapan instrumen oleh pakar dan praktisi pun menunjukkan bahwa panduan layak digunakan. (fadhli)

Perhatikan Isi Pembicaraannya, Bukan Orangnya

Ust Haris

Sebanyak kurang lebih 200 muslimin yang terdiri dari dosen, karyawan, dan mahasiswa menghadiri Pengajian Buka Bersama di Ruang Ramah Tamah, Fakultas Ekonomi (FE) UNY, Kamis (25/7) lalu. Tampak pula dalam kesempatan tersebut Dekan FE, Dr. Sugiharsono, M.Si., serta mantan Rektor kedelapan UNY dan mantan Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Dasar (Dikdas) Kemendikbud RI, Prof. Suyanto, Ph.D. “Sungguh menggembirakan melihat banyak yang menghadiri acara ini. Terlebih lagi, Prof. Suyanto juga tak diduga turut hadir bersama kita,” ungkap Sugiharsono dalam sambutannya membuka acara. Sementara itu, bertindak selaku penyampai taushiyah adalah Ust. Haris Djayadipraga dari Bina Rohani Islam (Binrois) Rumah Sakit Islam Yogyakarta Persaudaraan Djamaah Haji Indonesia (RSIY PDHI).

“Kalau sebelum ini kita mengikuti Lokakarya Layanan Prima untuk mengetahui “benar-salah” yang menyangkut duniawi, maka insyaAllah kali ini kita akan mengerti “benar-salah” untuk ukhrawi,” terang Sugiharsono.

Di awal ceramahnya, al ustadz menyitir perkataan Ali bin Abi Thalib r.a., “unzhur maa qoola, wa laa tanzhur man qoola, perhatikan apa yang diucapkan, jangan perhatikan siapa yang mengucapkan, karena saya memang mungkin jauh lebih muda dari Bapak Ibu sekalian,” terang pria kelahiran 1987 ini dengan mengumbar senyum.

Diungkapkannya, Ramadhan adalah “Hadiyyatun lil Mu’miniin”, hadiah bagi orang-orang beriman karena melimpahnya kesempatan untuk beramal shalih dan meraup banyak pahala di bulan ini. “Lailatul Qodar adalah rahmat bagi umat Muslim di akhir zaman, zaman ketika memegang teguh ajaran Islam layaknya menggenggam bara api,” jelas ustadz asli Bandung tersebut.

Oleh karena itu, ust. Haris mengingatkan agar umat Muslim bisa memaksimalkan bulan ini untuk memanen pahala. “Jangan sampai kita termasuk orang-orang yang kena singgung Rasulullah dalam hadits beliau, ‘banyak yang berpuasa namun hanya mendapatkan lapar dan dahaga saja’,” ingatnya. Acara kemudian ditutup dengan berbuka puasa bersama dan ramah tamah. (fadhli)

Kuliah Umum Kewirausahaan, Hadirkan Alumni Jurusan Pendidikan Dunia Usaha UNY

Hidup adalah pilihan, setiap pilihan harus dipegang era-erat bahwa pilihan yang dipilih merupakan yang terbaik sehingga harus berhasil. Seperti halnya kalian saat ini kuliah di Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta (FE UNY) sudah menjadi pilihan sehingga nomer satu harus bangga menuntut ilmu di jurusan ini dengan begitu akan menumbuhkan semangat dalam belajar dan bisa lulus tepat waktu. Setelah lulus perjuangan kita yaitu menentukan pilihan untuk bekerja atau berwirausaha, demikan disampaikan Safrudin Alumni Jurusan Pendidikan Dunia Usaha/Pendidikan Akuntansi UNY lulusan tahun 1991 yang saat ini menjabat General Manajer PT Graha Makmur Cipta Pratama narasumber dalam Kuliah Umum Kewirausahaan yang diselenggarakan Jurusan Manajemen FE UNY pada Senin (15/7) di Auditorium FE UNY. Acara dibuka secara resmi oleh Wakil Dekan I FE UNY Prof. Dr. Moerdiyanto, M.Pd., MM. Tampak hadir pula Dosen mata kuliah Kewirausahaan Dr. Nahiyah Jaidi Faraz dan M. Lies Endarwati, M.Si.

Lanjut Safrudin, Bekal maksimal bagi setiap orang dalam menjalani kehidupan ini, tidak lain karena perjalanan kehidupan ini adalah sebuah kegiatan yang memproses segala keterbatasan dengan indikasi Rugi atau Laba. Dalam konteks indikasi rugi atau laba tentunya pelaksanaannya tidak hanya di dunia usaha, tetapi di kehidupan sehari-hari. Dan disinilah terasa betapa pentingnya entrepreneurship sebagai landasan setiap orang untuk bekerja dan berprestasi di berbagai kegiatan atau di perusahaan.

Kewirausahaan merupakan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Masukilah dunia kerja dengan dasar paham sepaham-pahamnya terhadap dunia kerja yang berorientasi laba dan laba bisa diwujudkan jika dunia kerja itu dimasuki dengan kesadaran mengubah perilaku berkebiasaan ke perilaku bertujuan yaitu laba dan orang yang mahir menciptakan laba adalah orang-orang yang memiliki pemahaman kewirausahaan, tegasnya.

Sementara itu Prof. Moerdiyanto dalam sambutannya mengatakan, implementasi dan aplikasi terkait dengan kegiatan kewirausahaan merupakan momen yang sangat luar biasa. Seperti kegiatan saat ini sangatlah bermanfaat bagi mahasiswa dalam memberikan wawasan yang lebih dalam mengenai berwirausaha dan media latihan untuk mahasiswa. (Isti)

Mahasiswa FE UNY Mengangkat Citra dan Potensi Anak Punk Melalui Pelatihan Desain Grafis dan Sablon

Citra anak punk di mata masyarakat Indonesia memang kurang baik, hal ini terlihat dari anggapan masyarakat bahwa mereka merupakan sampah masyarakat. Akan tetapi, salah satu komunitas punk di daerah Magelang telah menunjukkan bahwa anggapan masyarakat tentang punk adalah salah. Hal ini dibuktikan dengan adanya usaha di bidang “clothing” yang mereka lakukan bersama-sama. Disadari atau tidak, rata-rata anak punk memang memiliki bakat atau potensi di bidang kesenian. Melihat fakta di atas, teramat sangat disayangkan apabila bakat dan potensi tersebut harus terpendam dan terabaikan. Di sisi lain, selama ini pemerintah memang belum sepenuhnya memberikan perhatian yang nyata terhadap komunitas yang ada di masyarakat, terlebih untuk komunitas punk. Di sinilah peran masyarakat terutama mahasiswa sebagai kaum terdidik untuk memberikan perhatian serta bertindak nyata terhadap fenomena yang sedang terjadi di masyarakat.

Melihat adanya peluang untuk memberikan life skill yang berarti bagi komunitas punk tersebut, maka diadakanlah pelatihan desain grafis dan sablon kepada anggota komunitas punk tersebut dalam rangka pelaksanaan PKM-M yang lolos didanai Dikti sebesar Rp7.100.000,00.  Pelatihan ini diprakarsai oleh Nunung Khusnul Khotimah, Soraya Yuli Hapsari, Lulik Ahmad Azhar, serta Yulia Kurniawati dengan jumlah peserta sebanyak 10 orang dan bertempat di Blunyahrejo, Jetisharjo, Yogyakarta.

Tujuan utama dari pelaksanaan pelatihan ini adalah untuk menyalurkan bakat dan potensi yang ada pada diri anak-anak punk tersebut. Selain itu, ini bertujuan pula agar mereka memiliki bekal untuk hidup mandiri sehingga mereka tidak kembali ke jalanan dan berbuat kriminalitas yang dapat merugikan baik untuk diri sendiri dan orang lain serta memberikan citra yang positif di mata masyarakat.

Pelatihan desain grafis dan sablon ini dilakukan sebanyak 6 tahapan, dengan rincian sebagai berikut; 1) Perkenalan alat desain grafis dan sablon, 2) Pelatihan design grafis dan pembuatan desain untuk sablon baju, 3) Pembuatan film sablon, 4) Kegiatan sablon baju, 5) Kegiatan finishing sablon, 6) Evaluasi. (Humas FE)

Mahasiswa FE UNY Tumbuhkan Jiwa Entrepreneur Siswa SMK Bopkri 1 Yogyakarta

Tim peneliti mahasiswa dari Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta (FE UNY) terdiri dari Dicky Pradana, Sri Nuryanto, Gurnito Dwidagdo, Yessica Mega Aprita mengadakan penelitian di SMK Bopkri 1 Yogyakarta dalam rangka Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penelitian (PKMP). Tujuan dari PKMP yaitu melatih mahasiswa melaksanakan kegiatan di bidang penelitian secara inovatif dan kreatif, serta menghasilkan ide-ide baru. PKMP dengan judul “Pengembangan Model Pembelajaran Kewirausahaan Yang Kreatif dan Inovatif Sebagai Upaya Mempersiapkan Siswa Yang Berjiwa Entrepreneur Pada Mata Pelajaran Kewirausahaan Kelas X di SMK Bopkri 1 Yogyakarta” lolos didanai Dikti sebesar Rp. 7.800.00,-. Dalam penelitian ini siswa kelas X di SMK Bopkri 1 Yogyakarta mempelajari model pembelajaran kewirausahaan yang kreatif dan inovatif untuk mempersiapkan siswa yang berjiwa entrepreneur.

Menurut Dicky, pembelajaran kewirausahaan yang kreatif dan inovatif sangat perlu dilakukan di SMK karena dewasa ini, pembelajaran kewirausahaan di SMK umumnya dilakukan dengan metode ceramah, resitasi, dan membaca buku text. Hal tersebut menjadikan pembelajaran kewirausahaan di SMK menjadi kurang menarik, akibatnya kreativitas dan jiwa entrepreneur siswa rendah sehingga muncul kebosanan dan kejenuhan dari siswa untuk mempelajarinya, karena mereka hanya diarahkan untuk sekedar menghafalkan saja. Karena selama ini materi yang dipelajarinya tidak menyentuh kebutuhan mereka sehingga mengakibatkan kreativitas rendah dan kurang menyentuh siswa untuk berjiwa entrepreneur atau dengan kata lain materi yang dipelajari tidak relevan dengan pengalaman mereka sehari-hari, akhirnya materi tersebut dianggap kurang menantang.

Inti dari pembelajaran ini siswa diajarkan untuk bagaimana menciptakan ide-ide baru secara kreatif dan inovatif serta bagaimana cara membuat produk yang kreatif tersebut hingga bernilai jual ekonomi tinggi. Misalnya siswa menciptakan ide kreatifnya dengan membuat tempat tisue dari barang-barang bekas, membuat tas dari pelepah pisang, membuat tempat HP dari bungkus detergent yang sudah tidak terpakai, ujarnya.

Lanjut Dicky, Pengembangan model pembelajaran kewirausahaan yang kreatif dan inovatif merupakan solusi yang tepat untuk mendapatkan beberapa ide kreatif agar mempunyai kreativitas yang tinggi untuk menciptakan serta membuat produk yang inovatif bernilai jual ekonomi. Pembelajaran kewirausahaan yang kreatif dan inovatif ini harapannya para siswa tidak hanya terfokus pada teori saja akan tetapi siswa diberikan materi pembelajaran secara praktek sehingga mampu meningkatkan kreativitas siswa mulai dari mencari ide kreatif hingga bernilai jual ekonomi yang tinggi. Dengan adanya pembelajaran ini, maka siswa akan mempunyai jiwa entrepreneur yang sejati. (Isti)

Mahasiswa FE UNY Raih Dana Penelitian 10 Juta dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk

Sabtya Sukma Arwachyntia Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta (FE UNY) berhasil meraih dana penelitian sebesar 10 Juta Rupiah dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk melalui program Indofood Riset Nugraha (IRN) periode 2013-2014. Penelitiannya berjudul “Persepsi Konsumen Tentang Inovasi Produk Makanan Berbahan Dasar Ubi di Yogyakarta” dengan dosen pembimbing Dyna Herlina S, M.Sc. Periode pelaksanaan penelitian rencananya akan dilaksanakan pada bulan September 2013 mendatang dengan menggunakan survey melalui kuesioner yang disebarkan kepada 480 responden Ibu rumah tangga di Kota Yogyakarta. Tema program IRN tahun ini adalah Penganekaragaman Pangan Melalui Pemanfaatan Aneka Tepung Komposit dengan Memaksimalkan Komoditas Lokal. Penelitian yang terpilih ini berasal dari 22 Perguruan Tinggi baik Negeri maupun Swasta se-Indonesia dengan melalui tahapan seleksi baik secara administrasi dan substansi dari 235 proposal yang masuk yang didanai sebanyak 51 proposal. Adapun bidang ilmu yang dikaji antara lain; teknologi pengolahan pangan dan gizi masyarakat, sosial ekonomi dan budaya, budidaya pertanian dan peternakan.

Menurut Sabtya, tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor apa saja yang mempengaruhi persepsi konsumen mengenai inovasi makanan baru berbahan dasar ubi sehingga dapat menjadi pertimbangan bagi pelaku usaha dalam membuat atau mengembangkan berbagai usaha makanan berbahan dasar ubi. Banyak usaha yang sukses karena kemampuannya dalam mengubah sebuah ide menjadi inovasi produk baru.

Karena itu, inovasi dianggap menjadi salah satu faktor penting dalam meningkatkan daya saing sebuah usaha. Pelaku usaha yang tidak melakukan inovasi dalam produknya lama kelamaan akan hilang dari pasar karena tidak mampu bertahan dalam persaingan. Inovasi juga menjadi salah satu bagian dari strategi bisnis untuk melawan produk kompetitor yang hadir memberikan sinyal berbahaya terhadap usaha bisnis kita. (Isti)

Ketua BEM FE UNY Malinda, Anak Seorang Pembuat Telur Asin Raih IPK 3,85

Malinda Dwi Apriliane Mahasiswa Program Studi Akuntansi D3 Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta (FE UNY) sekaligus Ketua BEM FE UNY periode 2013 berhasil lulus dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,85 yang akan diwisuda pada 31 Agustus mendatang. Walau dari kalangan keluarga ekonomi menengah ke bawah semangat belajar Malinda tak pernah surut bahkan sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD)-Sekolah Menengah Pertama (SMP) Malinda selalu mendapatkan juara di kelas nya dan waktu duduk di bangku Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) selalu masuk 5 besar dikelasnya sehingga waktu masuk mendaftar sebagai mahasiswa di UNY melalui jalur beasiswa Bidik Misi dari DIKTI. Orangtua Malinda bekerja sebagai pembuat telur asin lalu hasil produksinya dititipkan ke warung-warung dengan nama “MM Telur Asin”.

Gadis kelahiran Banjarnegara 18 April 1992 ini mengatakan bahwa dulu tidak terbayang dalam benaknya akan kuliah karena terhimpit masalah ekonomi oleh karena itu sejak duduk di bangku SMP sudah terpikir olehnya untuk masuk ke SMK N 1 Bawang dengan harapan setelah lulus SMK bisa langsung kerja. Namun akhirnya berkat prestasinya ia mampu mengenyam pendidikan di perguruan tinggi secara gratis bahkan mendapatkan biaya hidup.

Selain aktif di perkuliahan Malinda juga aktif dalam organisasi yaitu Ketua BEM FE UNY tahun 2013, Koordinator Maha Diksi FE UNY, Maha Diksi Jateng DIY dan lain sebagainya. Malinda juga berbagi tips untuk bisa mendapatkan nilai bagus yaitu dengan disiplin dalam hal apapun kalau ada tugas kuliah segera dikerjakan jangan ditunda-tunda dan rajin berdoa, ucap putri pasangan Mulyadi dan Mutiah.

Adapun cita-cita Malinda ingin menjadi Dosen sehingga setelah dinyatakan lulus dari program diploma ini akan langsung lanjut studi ke S1 prodi Akuntansi FE UNY dan tentunya kalau bisa akan disambi bekerja guna membantu orangtua untuk memenuhi kebutuhan hidup, ujarnya. (Isti)

Lestarikan Kaligrafi Aksara Jawa dengan Lukisan Relief dari Limbah Kertas

RIKSWA CRAFT

Kaligrafi Aksara Jawa adalah sekumpulan aksara Jawa yang diberi sentuhan seni sehingga membentuk berbagai bentuk indah, seperti halnya huruf Arab yang dibentuk kaligrafi. Berbicara kaligrafi, tidak banyak yang mengetahui bahwa Jawa juga mempunyai warisan budaya kaligrafi, yaitu Kaligrafi Aksara Jawa. Kaligrafi Aksara Jawa merupakan kebudayaan Jawa warisan nenek moyang. Tidak seperti batik yang kini sudah lestari, Kaligrafi Aksara Jawa bisa dikatakan terancam punah. Di Yogyakarta sendiri yang menjadi destinasi wisata kedua di Indonesia setelah Bali karena kekentalan budaya Jawanya, Kaligrafi Aksara Jawa pun kurang lestari. Padahal, Yogyakarta sangat identik dengan budaya Jawa yang kental. Oleh karena itu, Kaligrafi Aksara Jawa harus segera dilestarikan.

Hal inilah yang mendorong Feni Tri Utami mengajak Diyan Novita Sari, Erlinda Prima Ayu Cahya Ningsih, dan Fitria Widaswari untuk berbisnis Kerajinan Lukisan Relief Kaligrafi Aksara Jawa dari Limbah Kertas. Mereka adalah mahasiswa aktif Universitas Negeri Yogyakarta yang berasal dari Fakultas Ekonomi (FE) dan Fakultas Bahasa & Seni (FBS). Feni, yang juga mahasiswi S1 Manajemen FE UNY ini, sebenarnya sudah mempunyai ide saat dia menjadi mahasiswa baru pada tahun 2009 lalu, tapi saat itu dia belum menemui rekan bisnis yang bisa Kaligrafi Aksara Jawa.

Tahun demi tahun hingga duduk di semester 7, Feni tidak kunjung mendapatkan rekan yang mempunyai kemampuan menggambar Kaligrafi Aksara Jawa di UNY. Sudah berkali-kali Feni bertanya pada teman-temannya, terutama dari Prodi Pendidikan Bahasa Jawa dari berbagai angkatan. Namun, hasilnya selalu nihil.

Akhirnya Feni memutuskan untuk mencari rekan bisnis yang mempunyai keahlian kaligrafi Arab. Feni pun menemukan Fitria Widaswari, yang sudah sering menjuarai Lomba Melukis dan Kaligrafi. Fitria juga berasal dari keluarga seniman Kaligrafi. Anggota tim lainnya, Erlinda, merupakan mahasiswa Jurusan Seni Kerajinan, Fakultas Bahasa dan Seni. Sedangkan anggota keempat, Diyan, berasal dari Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi.

Bisnis Kerajinan Lukisan milik Feni dkk tersebut bernama Rikswa Craft. Bisnis mereka ini mendukung upaya 3R dalam pengelolaan sampah, yaitu Reduce, Reuse, and Recycle, karena mereka memilih menggunakan bahan baku dari limbah kertas. Meskipun berbahan baku limbah kertas, relief tetap tahan lama karena dicampur dengan lem kayu dan finishingnya disemprot cat clear. Pemesanan spesial seperti Lukisan Relief Kaligrafi Aksara Jawa nama orang, instansi, dan pepatah favorit juga mereka layani. “Toko online Rikswa Craft dapat dijumpai di: rikswa.yukbisnis.com, facebook (open group): Rikswa Craft, Whatsapp & Line: 089950522282, serta blog: rikswacraft.blogspot.com. Selain itu, ada diskon 20% untuk pembelian dan pemesanan sampai pertengahan Bulan Juli 2013 ini,” tutur Feni. (Humas FE)

Pages