Belajar Penelitian Sekaligus Bisnis di UKM RnB UNDIP

kristal

Sabtu (26/10) lalu, Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas (UKMF) Komunitas Riset dan Penalaran (Kristal) Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Negeri Yogyakarta mengadakan Studi Pengelolaan di Unit Kegiatan Mahasiswa RnB (Research and Business) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang. Diikuti oleh 44 peserta yang terdiri dari pengurus dan mahasiswa peserta Student Development Program (SDP) 2013 serta didampingi oleh Ibu Adeng Pustikaningsih, M.Si selaku pembina UKMF Kristal FE UNY. Selain untuk menjalin silaturahmi dengan mahasiswa Undip, proker (program kerja) tahunan ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan dan pengalaman mahasiswa di bidang riset, bisnis, dan kebudayaan.

Setibanya di Undip para peserta disambut dengan hangat oleh para pengurus RnB. Tepat pada pukul 10.30 WIB berlangsung acara sharing yang bertempat di Ruang Sidang Fakultas Sains dan Matematika. Acara diawali dengan sambutan pembuka dilanjutkan sesi sharing proker, keorganisasian, dan pengalaman oleh kedua Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) tersebut.

Pada kesempatan tersebut, Medi Setya selaku Presiden Direktur RnB, mengawali diskusi dengan menceritakan sejarah awal mula terbentuknya RnB yang merupakan organisasi gabungan antara Divisi Litbang BEM KM Undip dengan para mahasiswa pencinta penelitian hingga mampu mempertahankan eksistensi mereka di bidang keilmiahan sampai saat ini. “Sangatlah merugi, apabila penelitian mahasiswa yang telah banyak mengeluarkan biaya dan tenaga hanya menjadi koleksi perpustakaan saja,” tutur Medi dalam forum tersebut. 

UKM Penelitian Undip yang memiliki slogan “Right Solution to The Bright Nation“ tersebut berbeda dengan UKM penelitian pada umumnya. Selain menjadi wadah para mahasiswa yang memiliki passion terhadap penelitian dan kepenulisan, mereka juga menyelipkan edukasi entrepreneurship melalui tata sistem dan kurikulum organisasi yang dirancang dengan apik. RnB mengubah mindset mahasiswa dengan menanamkan bahwa penelitian itu sebenarnya bisa sejalan dengan dunia usaha. Mahasiswa harus mampu mengaplikasikan hasil penelitian mereka menjadi peluang usaha dan memberikan kebermanfaatan untuk masyarakat.

Satu hal yang menarik di RnB adalah pada tahapan edukasinya. Untuk lebih meningkatkan semangat, motivasi, dan daya saing yang sehat dalam kepengurusan, terdapat 3 tahapan edukasi yang harus dilalui oleh para pengurus dan anggota RnB, yaitu: Basic Level for Regular, Basic Level for Intensive, dan Middle Level for Super Intensive. Orang-orang pilihan dari dua tahapan awal akan menduduki Middle Level for Super Intensive yang memberikan wawasan riset dan bisnis melalui kegiatan seperti coaching, kunjungan, sales marketing, bahkan talkshow dan seminar secara langsung dengan beberapa Chief Executive Officer (CEO) perusahaan ternama di Indonesia yang telah menjadi Dewan Pakar RnB. Dengan langkah demikian mereka menjadi inkubator mahasiswa yang mencetak para peneliti dan entrepreneur sejati yang diharapkan memiliki kontribusi yang besar bagi bangsa dan negara.

Tidak berhenti di Undip, acara studi pengelolaan ini dilanjutkan dengan kunjungan ke kuil Sam Poo Kong dan wisata religi ke Masjid Agung Semarang sebagai sarana refreshing para peserta serta memberikan wawasan kepada mahasiswa akan tradisi dan kebudayaan yang ada di Indonesia. Selain itu, output dari kegiatan ini adalah para peserta menulis esai yang akan dipilih tiga terbaik sebagai juaranya.

“Semoga dengan diadakannya kegiatan studi pengelolaan ini dapat memunculkan inspirasi baru bagi pengelolaan UKMF Kristal yang lebih inovatif dan sistematis, juga menambah motivasi serta semangat berkarya para peserta studi pengelolaan UKM 2013 ini,” ujar Dicky Pradana selaku Ketua UKMF Kristal FE UNY. (Fadhli/Dicky)

SDP Penelitian Dobrak Kreativitas Mahasiswa Baru FE UNY

Para Juara

Sejumlah mahasiswa baru Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Negeri Yogyakarta mengikuti Kristal Paper Contest (KPC)  pada Sabtu lalu (19/10) di ruang Ramah Tamah FE UNY. Kristal Paper Contest merupakan lomba karya tulis ilmiah dalam rangkaian acara terakhir dari Student Development Program (SDP) Penelitian tahun 2013 yang ditujukan untuk mahasiswa baru FE UNY. Sebelumnya, pada dua kesempatan terpisah di bulan September juga telah dilaksanakan Workshop Kepenulisan Karya Tulis Ilmiah dan Happy Scientific Adventure (HSA). Adapun tema Kristal Paper Contest (KPC) pada tahun 2013 yakni “Pengembangan Produk Kreatif yang Berdaya Guna dan Berdaya Jual”.

Acara diawali dengan sambutan Ketua dan Pembina UKMF Kristal FE UNY, Dicky Pradana dan Ibu Adeng Pustikaningsih, M.Si. “SDP Penelitian adalah langkah awal mahasiswa baru untuk berkarya dan berprestasi sekaligus berpikir kreatif,” tutur Adeng. Acara dilanjutkan dengan presentasi karya tulis ilmiah dari setiap kelompok mahasiswa baru.

Tujuan diadakannya Student Development Program (SDP) Penelitian ini agar para mahasiswa baru lebih memahami esensi dari penelitian sebagai sarana untuk menemukan sebuah solusi dari permasalahan sekitar sehingga dapat bermanfaat dan menyinari dunia, sesuai temanya yakni “With Research, We Glow the World”. Selain itu, tujuannya adalah agar para mahasiswa baru memiliki kreativitas dalam membuat suatu karya inovatif.

Acara diakhiri dengan penyerahan kenang-kenangan kepada juri dan pengumuman pemenang. Juara I Kristal Paper Contest diraih oleh Nugroho Ari Wibowo dkk. dengan judul “PHP Pelepah Pisang” , juara II dengan judul “SI MANGAP” diraih oleh Desi Rindi dkk., juara III diraih oleh Vitas Pangesti dkk. dengan judul “Dompet Pelepah Pisang (PETASAN)” dan Best Presentation diraih oleh Hamzah Faid dkk. dengan judul “Gancirilitgung”. (Dian/Fadhli)

 

Lagi, UKMF KRISTAL Torehkan Prestasi

Dian

Pada Sabtu (19/10) lalu UKMF Kristal Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta kembali menorehkan prestasinya. Prestasi itu disumbangkan oleh Dian Friantoro (Mahasiswa Program Studi Akuntansi 2012) yang berhasil meraih Juara II Lomba Esai Tingkat Mahasiswa Se-DIY dengan tema “Internalisasi Semangat Meneliti dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan Bangsa” yang diselenggarakan oleh UKMF Limlarts Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta. Esainya yang berjudul “Revitalisasi Penelitian melalui Konsep SMS (Strategy, Management, Sustainability) dalam Memajukan Pendidikan Indonesia” dilatar belakangi oleh keprihatinannya akan kondisi pendidikan di Indonesia. “Problematika pendidikan di Indonesia memang semakin kompleks. Akses pendidikan belum merata dan kurangnya mutu dan relevansi pendidikan menjadikan peran pendidikan dalam membangun generasi bangsa belum maksimal,” tutur mahasiswa yang juga merupakan staf bagian Pengembangan Penulisan Karya Ilmiah (P2KI) UKMF Kristal ini.

Pendidikan yang baik akan mencetak generasi bangsa Indonesia yang baik pula, sebaliknya pendidikan yang buruk justru akan meruntuhkan suatu negara. Sehingga problematika pendidikan yang kini terjadi harus segera diselesaikan dengan cepat dan tepat. Salah satu solusi penyelesaian problematika pendidikan di Indonesia tersebut ialah dengan merevitalisasi penelitian sebagai sarana mengembangkan ilmu pengetahuan. Selain itu penelitian juga penting bagi pendidikan sebagai sarana menganalisis, memperbaiki, dan mengevaluasi praktek pendidikan di Indonesia.

“Semoga hasil ini menjadi awal bagi saya untuk menghasilkan prestasi-prestasi lain baik nasional maupun internasional,” urai Dian. Kedepannya, semoga capaian ini dapat menginspirasi mahasiswa lain untuk lebih berprestasi dan dapat mengubah mindset mahasiswa bahwa menulis itu menyenangkan. (Fadhli)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Mengutamakan Perintah Allah Kunci Terkabulnya Doa

Imam Subarno

Bagi sebagian masyarakat, polisi masih memberikan kesan yang negatif. Berbagai kasus yang mendera lembaga ini membuat perasaan masyarakat campur aduk melihatnya. Namun, hal itu tak menyurutkan AKBP H. Imam Subarno, Kepala Bagian Perawatan Personel (Kabag Watpers) di lingkungan POLDA DIY untuk menyempatkan waktu memenuhi undangan Kegiatan Kerohanian Fakultas Ekonomi (FE) UNY untuk mengisi pengajian dalam memperingati Idul Adha 1434 H di fakultas tersebut. Dengan masih mengenakan seragam kepolisian ditambah peci hitam menutupi kepala, anggota kepolisian yang sudah lazim mengisi ceramah ini mendapat sambutan yang hangat dari 80 hadirin di Ruang Auditorium FE, Jumat (18/10) lalu. Turut hadir pada kesempatan tersebut jajaran dekanat, kabag dan kasubag, dosen, karyawan, serta perwakilan organisasi mahasiswa (ormawa) di lingkup FE.

Dr. Sugiharsono, M.Si. selaku dekan menjelaskan dalam sambutannya bahwa kegiatan kerohanian ini penting, “oleh karena itu, kehadiran semua pihak menjadi penting,” ujarnya. “Selain kualitas akademik, harapannya acara ini bisa mempererat silaturrahim, menyejukkan hati, dan akhirnya berimbas pada kinerja sehari-hari di lingkungan kerja masing-masing,” harap Siswanto, M.Pd., selaku ketua kegiatan kerohanian di fakultas saat memberikan laporan kegiatan.

Sambil berkelakar, Imam Subarno menjelaskan bahwa butuh pengorbanan tersendiri bagi seorang polisi berseragam seperti dia untuk mau datang ke kampus yang penuh mahasiswa. Namun dengan semangat berbagi ilmu, dia menetapkan hati untuk datang.  “Dulu sewaktu saya mendampingi almarhum Gus Dur ke Jogja, dan saya diharuskan mengisi ceramah, Gus Dur berkomentar, ‘Kalau seorang polisi seperti kamu mengisi pengajian, salah mendalil, orang akan maklum, tapi kalau kyai mengisi pengajian, dan sampai salah, itu bisa dosa besar,’ kata beliau waktu itu”, urainya.

Tentang ibadah qurban,Imam Subarno yang juga memiliki dua pondok pesantren Tahfidzul Quran di Kabupaten Kulonprogo ini mengingatkan para hadirin saat itu agar segera berqurban jika memang mampu. “Rasulullah menjelaskan, jika ada orang yang kaya, dan sebenarnya mampu berhaji, tetapi dia tak mau berhaji, maka dia bukan termasuk kelompok umat beliau. Atau kalau memang belum mampu, setidaknya berqurbanlah lebih dulu,” jelasnya.

Dalam ceramahnya, Imam Subarno menguraikan hikmah dari kisah Nabi Ibrahim dan keluarganya ‘alaihimussalam. “Doa Nabi Ibrahim a.s. selalu dikabulkan karena beliau selalu mengutamakan perintah Allah di atas yang lain, tidak pernah mengkhawatirkan rezeqi dari Allah, dan tidak pernah makan kecuali bersama orang lain/tamu,” jelas polisi yang menunaikan hajinya bersama dengan dua dosen di FE UNY, Drs. H. Ngadirin Setiawan, S.E., M.S., dan Dr. Hj. Endang Mulyani, M.Si. ini.

Dalam acara tersebut juga disampaikan santunan kepada para dhuafa’ yang selama ini dibina oleh FE UNY. Santunan disampaikan langsung oleh Dekan di akhir acara. Sejauh ini, sejak awal pelaksanaan program FE sudah berhasil mengumpulkan dana Zakat Infaq Shodaqoh (ZIS) sebanyak 32 juta rupiah dan menyalurkan lebih dari 23 juta rupiah kepada yang membutuhkan. (fadhli)

Dua UKMF FE Berbagi di Gunungkidul

Dalam rangka memperingati Hari raya Idul Adha 1434 H, Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas (UKMF) Al-Fatih dan Kristal (Komunitas Riset dan Penalaran) Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Negeri Yogyakarta bersatu menyelenggarakan program kerja bakti sosial (Baksos) dengan tema “Dengan Hati Kami Berbagi, Dengan Iman Kami Berqurban” yang berlangsung selama dua hari, Senin dan Selasa (15-16/10). Kegiatan Baksos kali ini bertempat di Dusun Kenteng, Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul dan diikuti sebanyak 30 rombongan staf dan pengurus kedua UKMF. Kegiatan ini diadakan oleh kedua UKMF tersebut untuk membangun sinergitas ukhuwah Islamiyah dan tali silaturahmi, baik untuk sesama pengurus maupun kepada masyarakat serta membawa kebermanfaatan untuk sesama.

Diawali dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat FE UNY dan sekitar untuk menyedekahkan pakaian atau sandangan layak pakai, uang donasi dan hewan qurban. Hasilnya, terhimpunlah ratusan pakaian layak pakai serta jutaan rupiah uang sedekah yang dibelikan sembako dan 4 ekor kambing sebagai hewan qurban.

Sejumlah 30 panitia baksos menginap di rumah Bapak Khairul selaku kepala Dukuh Kenteng dan disambut dengan sangat baik oleh para warga pada Senin sore dan langsung berkoordinasi dengan pengurus dusun setempat sembari menyiapkan agenda malam harinya, takbir keliling.

Pada malam menjelang hari raya Idul Adha panitia bersama para warga dua pedukuhan yaitu Kenteng dan Kepuh melakukan takbiran keliling. Diikuti sekitar 300 orang warga, sinar oncor, lampu hias, iringan musik rebana, dan gebugan tenor drum menambah semaraknya takbir pada malam itu. Beberapa panitia dan warga ada juga yang bertakbir hingga dini hari sembari melakukan rapat koordinasi untuk penyembelihan hewan qurban.

Keesokan harinya, panitia baksos membantu para warga mempersiapkan sholat ‘Ied di Masjid Al-Khasiah. Pukul 06.30 dilakukan sholat ‘Ied berjamaah yang berjalan dengan khusyuk dan khidmat. Setelah melaksanakan sholat ‘Ied, rombongan panitia yang diwakili Arizqi Nurhamsyah selaku ketua UKMF Al Fatih menyerahkan hewan kurban sebanyak empat ekor kambing yang semuanya berasal dari FE, baik dosen, mahasiswa, maupun kerabat panitia.

Untuk menambah semangat kebersamaan dan wawasan, diadakan pula menonton film bareng tentang “Kisah Nabi Ismail AS” yang merupakan sejarah dari adanya hari raya Idul Adha dilanjutkan kegiatan lomba cerdas cermat untuk santriwan santriwati TPA yang bertempat di masjid Al-Barokah. Sebagai penutup rangkaian acara baksos UKMF tahun 2013 ini, panitia menggelar bazaar sembako dan pakaian murah di balai dusun Kenteng. Barang-barang kebutuhan tersebut dijual dengan harga antara seribu hingga tiga ribu rupiah sehingga membuat semua kalangan dapat menjangkaunya.

Dalam acara yang juga didampingi oleh dosen Adeng Pustikaningsih, M.Si. selaku Pembina UKMF Kristal ini, warga sangat antusias dan tertib dalam mengikuti bazaar. Antusiasme tersebut terbukti dengan panitia yang terpaksa memajukan jadwal pembukaan bazaar dua jam lebih awal karena warga yang sudah mulai berdatangan dan habisnya semua barang jualan. “Semoga rangkaian acara baksos ini benar-benar dapat mempererat tali silaturahmi, bermanfaat, dan menginspirasi sesama,” ujar Dicky Pradana salah seorang penanggung jawab Baksos UKMF FE UNY 2013 ini. (Humas FE)

Pisah Sambut Kasubag Akademik dan Kemahasiswaan FE

Segenap pimpinan dan karyawan Fakultas Ekonomi (FE) mengikuti acara Pisah Sambut Kepala Subbagian Akademik dan Kemahasiswaan pada Rabu (9/10) lalu di Ruang Auditorium FE UNY. Setelah lebih dari satu tahun mengabdi di FE, Kasubag Akademik dan Kemahasiswaan yang lama, Istiyani Nuryanti, S.Pd., dilantik menjadi Kepala Subbagian Tata Usaha (Kasubag TU) di Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Layanan Bimbingan dan Konseling (LBK) UNY. Sedangkan Kasubag yang baru, Dra. Rr. Kumala Sri Wahyu Gahara, merupakan Kasubag TU sebelumnya di UPT LBK. Bersama duapuluh pejabat UNY lainnya, Bu Isti dan Bu Kumala, demikian beliau berdua disapa dilantik rektor UNY, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A., pada Jumat (4/10) sebelumnya di Ruang Sidang Utama UNY.

Bu Isti yang merupakan lulusan S1 Pendidikan Bahasa Jerman ini mengucapkan terima kasih atas kekeluargaan, kebersamaan, dan kesempatan yang dia dapatkan selama berkarya di FE, seraya menyampaikan permohonan maaf apabila selama ini terdapat kekurangan atau kesalahan dalam bekerja dan bergaul dengan teman sejawat.

Sementara itu, Bu Kumala memohon bimbingan kepada Wakil Dekan I, III, dan Kabag Tata Usaha FE UNY agar pekerjaannya bisa terlaksana dengan lancar. Bu Kumala yang dulu sempat mengabdi di Fakultas Ilmu Sosial ketika masih satu atap dengan ekonomi ini merasa sudah jadi keluarga karena sudah banyak yang ia kenal, namun demikian ia tetap butuh bantuan dan kerjasama dari rekan-rekannya.

Dalam sambutannya, Dekan, Dr. Sugiharsono, M.Si., memuji kinerja Istiyani Nuryanti, “Meski baru satu tahun, Bu Isti sudah memberikan yang terbaik. Tapi apa boleh buat, kebijakan dari atas membuat kita terpisah. Dalam melayani mahasiswa, Bu Isti tidak pernah menunda-nunda sehingga tidak merugikan mahasiswa.”

“Semoga sukses di tempat yang baru, terima kasih atas apa yang sudah disumbangkan Bu Isti, dan mohon maaf apabila ada hal-hal dari kami yang menyakitkan hati,” pesan Sugiharsono.

“Untuk Bu Kumala, dengan pengalaman delapan tahun di Subag Akademik dan Kemahasiswaan di FIS dulu, saya yakin Bu Kumala bisa bekerja dengan baik. Dengan bagusnya kinerja Bu Isti sebelumnya, tentu Bu Kumala harus bekerja lebih keras lagi agar kualitasnya terjaga. Tingkatkan koordinasi dan komunikasi terus menerus dengan yang lainnya,” tutur Sugiharsono.

Fakultas Ekonomi sebagai fakultas termuda di UNY memiliki keistimewaan yang tak dimiliki fakultas lainnya. “Kalau di fakultas-fakultas lain rata-rata Kasubag ada empat orang, di FE hanya ada dua (Kasubag Umum dan Kasubag Akademik dan Kemahasiswaan – red),” ujar Sugiharsono. (fadhli)

Mahasiswa FE Raih Juara II Badminton Chemistry Open 2013

Satu lagi bukti bahwa UNY tidak menghalangi mahasiswanya untuk mencapai apa yang dicita-citakannya selama itu bermanfaat dan memiliki kebaikan. Mahasiswa Fakultas Ekonomi (FE) UNY berhasil menduduki Juara II dalam Badminton Chemistry Open Beregu Tahun 2013. Tim FE UNY yang mengirimkan Muvika Perdana Putra (mahasiswa Akuntansi S1), Habibie Bagus Sambada (Pend. Akuntansi S1), Ari Widiya (Pendidikan Administrasi Perkantoran), Hafi Diana P (Pendidikan Ekonomi), menjadi runner-up setelah bersaing dengan tim-tim dari fakultas lain serta universitas lain seperti UGM, UAD, UPN, dan Unsoed.

Bertempat di Depok Sport Center, Sleman pada 28-29 September lalu, Badminton Chemistry Open adalah kompetisi bulutangkis tahunan setingkat DIY dan Jateng yang dilaksanakan untuk memperingati Dies Natalis Jurusan Pendidikan Kimia yang ke-57.

Pada babak final, Habibie Bagus Sambada, wakil dari FE pada tunggal putra yang juga aktif di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Badminto UNY menang dua set langsung. Akan tetapi, pada partai kedua, Muvika Perdana Putra yang dipasangkan sebagai ganda campuran dengan Ari Widiya kalah tiga set. Sementara di partai penentuan, Hafi Diana P kalah dua set langsung. Tim FE UNY pun akhirnya harus mengakui keunggulan tim FIS UNY 2-1. (fadhli)

FE UNY Siapkan Lulusan Berbekal Standar Internasional

Suasana Seminar2

Upaya menyelaraskan diri di tengah gelombang globalisasi dilakukan setiap negara, tak terkecuali negara-negara di kawasan ASEAN (Association of South East Asian Nations). Demi menyambut globalisasi, digagaslah AEC (ASEAN Economic Community) 2015, yaitu kawasan ekonomi bersama bagi negara-negara ASEAN. Selain itu, dicetuskan pula AFTA (ASEAN Free Trade Area) yang dirintis sejak 2002 silam. Di sisi lain, untuk mendukung dan mewujudkan stabilitas sistem keuangan dan pasar di suatu negara, jelas fungsi akuntan menjadi urgen agar informasi dan laporan keuangan terjamin kredibilitasnya. Oleh karena itu, profesi akuntan dan/atau akuntan publik mutlak memiliki kompetensi dan kualitas yang memadai. Diperlukan standar bahkan aturan yang baku agar tercipta akuntan yang berkualitas, dan dengan demikian mampu melindungi pasar dan perekonomian suatu negara.

Berlatar belakang hal ini, Himpunan Mahasiswa Akuntansi (HIMA AKSI) Fakultas Ekonomi (FE) UNY mengadakan serangkaian acara “UNY Accounting Days 2013” pada 2-3 Oktober 2013 lalu. Hari pertama adalah dengan mengadakan Lomba Karya Tulis Ilmiah Tingkat Nasional bertemakan “Indonesia dan AFTA 2015” dengan menghadirkan tim juri yang terdiri dari Suhernita, S.E., M.Com., Akt. (Universitas Andalas Padang) Totok Budisantoso, M.B.A., (Universitas Atmajaya Yogyakarta), dan Sri Hastuti, S.E., M.Si., Ak. Setelah melalui seleksi sejumlah karya tulis yang masuk, dipilihlah 10 finalis yang kemudian melakukan presentasi pada 2 Oktober di Auditorium Fakultas Ekonomi UNY.

Di hari kedua, UNY Accounting Days 2013 menggelar Seminar Nasional bertajuk “Implementasi Internasional Standard on Auditing (ISA) di Indonesia”. Tiga narasumber dihadirkan pada acara yang digelar di Auditorium UNY tersebut, yaitu Agus Suparto, SE Ak., CA, MBA. (Kabid Pusat Pembinaan Akuntan dan Jasa Penilai Sekjen Kementerian Keuangan), Dr. Dody Hapsoro, MSPA, MBA, Ak. (Praktisi Akuntan), dan Drs. Sururi, MBA, Ak. (Akademisi/Ikatan Akuntan Indonesia DIY). Sementara itu, Doktor termuda di UNY yang juga dosen di FE UNY, Dr, Ratna Candra Sari, S.E., M.Si. Akt. bertindak selaku moderator.

Dalam sambutannya sekaligus membuka acara, Rektor UNY Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A. menegaskan bahwa isu akuntabilitas menjadi isu yang penting terutama sejak masa reformasi hingga sekarang. “ISA bukanlah hal yang baru, dan AEC juga akan dimulai pada 2015 mendatang, oleh karena itu, lulusan UNY ke depan harus sudah siap mengglobal”, jelasnya. “Sejak masih di FISE, Prodi Akuntansi adalah salah satu prodi yang sudah siap secara internasional,” lanjutnya.

Agus Suparto sebagai perwakilan pemerintah, dalam hal ini Pusat Pembinaan Akuntan dan Jasa Penilai (PPAJP) Sekjen Kemenkeu menjelaskan bahwa Akuntan Publik adalah profesi yang penting karena menunjang perekonomian negara. Oleh karena itu, perlu dibentuk Undang-undang serta disejajarkan kualitasnya secara standar, terutama dengan standar internasional. Selain itu, Kemenkeu juga melakukan pembinaan, pengawasan, dan pemeriksaan terhadap kualitas Akuntan Publik.

International Standard on Auditing (ISA) yang diterbitkan oleh International Auditing and Assurance Standards Board (IAASB) diterapkan di Indonesia mulai 1 Januari 2013, dan ini merupakan wujud komitmen Indonesia sebagai salah satu anggota G-20 untuk selalu menggunakan standar profesi internasional,” tutur pemateri kedua, Dody Hapsoro.

Di hari kedua ini juga disampaikan pengumuman dan penyerahan piala kepada pemenang LKTI hari sebelumnya. Juara I diraih oleh Riana Mahfuroh dan Haris Indratama dari Universitas Sebelas Maret dengan judul “Analisis Implementasi International Standard on Auditing (ISA) di Indonesia; Studi Komparatif pada Negara Malaysia”. Wakil dari FE UNY, yaitu Bagas Maulana P. (Jur. Pend. Akuntansi) dan Arin Pranesti (Pend. Akuntansi) dengan karyanya “OBC (Online Business Certified) sebagai Solusi Meningkatkan Kepercayaan Bisnis Online Indonesia di Pasar Global” dan Syarif Jamaludin (Pend. Ilmu Pendidikan Sosial FIS UNY), Janu Muhammad (Pend. Geografi FIS UNY), serta Fahmi Nediyansyah (Pend. Adm. Perkantoran FE UNY) yang mengusung karya tulis “Optimalisasi Potensi Kedelai Lokal Indonesia untuk Stabilitas dan Ketahanan Pangan Nasional dalam Menghadapi AFTA 2015” harus puas masing-masing di peringkat kedua dan ketiga. (Fadhli)

Mangrove Ticketing System (MTS) Solusi Dampak Abrasi

MTS Kristal

Persoalan abrasi yang menghangat dalam kurun waktu sebulan ini menjadi perhatian banyak pihak. Sebagai negara kepulauan, garis pantai Indonesia jelas membutuhkan banyak perlindungan. Banyak pulau kecil yang menjadi titik terluar batas wilayah yang terancam, sedangkan penduduk pesisir pantai juga menggantungkan harapan salah satunya pada keindahan pantai yang dikunjungi wisatawan. Jika abrasi ini tidak segera diatasi, Indonesia akan kehilangan lebih banyak pantai, dan penduduk pesisir semakin terjatuh dalam jurang kemiskinan akibat orientasi pembangunan pemerintah yang selama ini lebih terpusat di darat daripada pesisir. Permasalahan ini yang kemudian coba diangkat oleh tiga mahasiswa Fakultas Ekonomi (FE) UNY dalam Kompetisi Pemikiran Kritis Mahasiswa 2013 yang diadakan Ditjen Dikti pada 20-21 September 2013 lalu.

Tiga mahasiswa tersebut, yaitu Surya Jatmika, Tita Pratama Zebua, dan Swasih Fithria Asma Fadlilah, yang sama-sama dari Jurusan Pendidikan Akuntansi namun berbeda angkatan ini berhasil menggondol predikat Juara IV Bidang Kesra setelah dipresentasikan di depan para tim penilai. Setelah perjuangan selama dua hari, Surya Jatmika yang juga Kepala Departemen Forum Mahasiswa Ilmiah di Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas (UKMF) Kristal ini berhasil membawa teman-temannya meraih satu posisi terhormat dalam ajang tingkat nasional bertempat di Jakarta tersebut.

Kompetisi Pemikiran Kritis Mahasiswa (KPKM) 2013 yang diadakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi ini sudah melakukan seleksi tahap awal pada 2-3 Agustus lalu yang kemudian menghasilkan 36 artikel finalis nasional yang dipertandingkan 20-21 September di Jakarta. KPKM terdiri dari tiga bidang yang dipertandingkan, yaitu Bidang Hukum, Bidang Ekonomi, dan Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra).

Karya tulis kelompoknya yang berjudul “(MTS) Mangrove Ticketing System sebagai Solusi dalam Menangani Dampak dari Abrasi Pantai serta Solusi untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Pesisir Pantai Indonesia” lahir dari keprihatinannya terhadap masalah abrasi yang sejauh ini telah menghancurkan 40% panjang pantai di Indonesia. Abrasi merupakan proses pengikisan pantai oleh gerusan air laut baik yang disebabkan oleh meningkatnya permukaan air laut ataupun oleh tenaga gelombang laut dan arus laut yang bersifat merusak.

Berdasarkan hasil analisis, diketahui bahwa penanaman vegetasi pantai merupakan cara terbaik untuk mengurangi dan mencegah terjadinya abrasi. Vegetasi ini bisa berupa pohon bakau, pohon kelapa, atau pohon ketapang.

Setelah melakukan observasi di Pantai Samas selama satu hari, sistem/model MTS (Mangrove Ticketing System) ini dimunculkan untuk menjadi salah satu alternatif solusi untuk menanam pohon bakau di pesisir pantai serta menjadi sarana edukasi dan peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar pesisir.

Mengapa terinspirasi untuk melakukan penanaman pohon bakau? “Ketika saya memasuki kawasan pantai Samas dan mendapat tiket masuk berupa kertas itu, saya merasa sayang karena tiket kertas itu kemudian hanya menjadi gumpalan sampah kertas dan dibuang begitu saja. Padahal kertas itu dari kayu, dari pepohonan di hutan. Akibatnya, terjadilah berbagai musibah di antaranya seperti global warming dan juga abrasi ini. Untuk itu, pohon bakau menjadi vegetasi yang penting di pantai, “ urai Surya. (Isti/Fadhli)

Anak Dosen dan Anak Tukang Pijet sama-sama Raih IPK Cumlaude

Tak perlu dipungkiri bahwa apapun profesi orangtua kita asal kita mau belajar dengan rajin, giat dan penuh semangat pasti akan mendapatkan keberhasilan dalam mencapai sebuah cita-cita. Inilah kenyataannya Paramestri Prabandari mahasiswa dari program studi Akuntansi anak pasangan dari Drs. Agus Sudarsono dan Eny Wati yang orangtuanya berprofesi sebagai Dosen Jurusan Pendidikan Geografi FIS UNY berhasil raih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,64 sedangkan Anastasia Dian Mayasari mahasiswa dari jurusan Manajemen anak pasangan dari Benedictus Beno Yunianto dan Kustuti yang orangtuanya berprofesi sebagai Tukang Pijet juga berhasil raih IPK 3,62, demikian disampaikan keduanya saat diwawancarai setelah mengikuti upacara yudisium Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta (FE UNY) periode bulan September pada Senin (30/9) di Auditorium FE UNY yang diikuti sebanyak 37 peserta.

Paramestri Prabandari yang akrab dipanggil Astri mengatakan bahwa saat mengikuti perkuliahan ia selalu rajin mencatat dan mengambil point-point penting yang disampaikan oleh dosen sehingga hanya dengan membaca point-point nya tersebut saat mengulang kembali dalam belajar ia bisa dan paham saat mengerjakan soal yang diberikan.

Saat kuliah, Astri berhasil lolos menyusun proposal pada Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) bidang Kewirausahaan yang didanai DIKTI pada tahun 2010 dan 2011. Adapun proposal yang berhasil didanai DIKTI yaitu; 1). “Donatel” Donat Wortel yang menyehatkan, mengenyangkan serta menyenangkan, 2). D’Vegie Cake, kreasi kue sayur dan 3). “Bule Pasang Silang” Budidaya Lele Paiton Sangkuriang Persilangan.

“Namun dari ketiga PKM tersebut, belum mempunyai niat untuk mengembangkannya menjadi sebuah usaha bisnis karena setelah dinyatakan lulus ini rencanakan akan mencari kerja dan bilamana mendapatkan beasiswa akan studi lanjut”, ujar gadis kelahiran 12 Mei 1991.

Lain halnya dengan Anastasia Dian Mayasari yang akrab dipanggil Maya, sejak duduk di bangku SMA sampai kuliah saat ini ia selalu membuat “Mind Mapping” dalam segala mata pelajaran sehingga dalam belajar sangat terbantukan hanya dengan membaca Mind Mapping yang dibuatnya. Hal ini dilakukannya karena ia merasa daya ingatnya agak rendah sehingga perlu dibantu dengan adanya pemetaan pemikiran tersebut disetiap pelajaran yang ia peroleh.

Lanjut Gadis kelahiran 25 Desember 1991, “Sejak SMA, Bapak meninggal dunia sehingga biaya kuliah selama ini ditanggung sama Budhe dan Nenek nya, walau selama 2 tahun lalu ia berhasil mendapatkan beasiswa Pengembangan Prestasi Akademik (PPA). Sehingga setelah dinyatakan lulus ini Maya berkeinginan untuk bekerja guna membantu sang Ibu dalam membiayai ketiga adiknya. (Isti)

Pages