SDGs #8 Pembangunan Ekonomi

FEB UNY and FEB Universitas Baturaja Hold National Seminar on “Gen Z and Creative Economy: How to Build a Career from Passion and Innovation”

The Faculty of Economics and Business, Universitas Negeri Yogyakarta (FEB UNY), in collaboration with the Faculty of Economics and Business, Universitas Baturaja (UNBARA), organized a National Seminar themed “Gen Z and Creative Economy: How to Build a Career from Passion and Innovation.” The seminar was held at the FEB UNY Auditorium and attended by Dr. Mardiah Kenamon, Dean of FEB UNBARA, along with 140 lecturers and students from both institutions. From FEB UNY, Dr. Denies Priantinah, M.Si., Ak., Vice Dean for Research, Collaboration, Information Systems, and Business Affairs (RKSIU), attended the event, accompanied by faculty members and students.

In her opening remarks, Dr. Mardiah Kenamon highlighted that this seminar marked a concrete step in strengthening academic collaboration between the two faculties. “This is an implementation and follow-up of our academic partnership. Hopefully, it will continue and be realized through other collaborative activities,” she said. Meanwhile, Dr. Denies Priantinah emphasized the relevance of the seminar’s theme, stating, “Gen Z is known as a creative generation. I disagree with the label that they are weak or the ‘strawberry generation.’ They are strong, adaptable, and resilient. You don’t just chase opportunities—you create them.”

The seminar featured two keynote speakers: Dr. (cand.) M. Agus Kurniawan, M.Si. from Universitas Baturaja and Dr. Endra Murti Sagoro, M.Sc. from FEB UNY, moderated by Dr. Agatha Saputri, M.Pd., Head of the Public Relations and International Affairs Division of FEB UNY. Through an engaging discussion, both speakers elaborated on how young people can build meaningful careers in the creative economy by combining passion, innovation, and adaptability.

In his presentation, Dr. (cand.) M. Agus Kurniawan outlined the enormous potential of Indonesia’s creative economy, which contributes 7.44% to the national GDP, valued at IDR 1,211 trillion, and employs more than 19 million workers. He explained that around 35% of Indonesia’s unemployed population are aged 15–24, predominantly Gen Z, reflecting a significant skills mismatch. However, he emphasized that mastering future-oriented skills—such as AI literacy, data analytics, digital marketing, and creative problem-solving—can enable Gen Z to transform these challenges into opportunities within Indonesia’s rapidly expanding digital and creative industries.

Meanwhile, Dr. Endra Murti Sagoro discussed how Gen Z can turn passion into profession through the Ikigai model—aligning what one loves, what one is good at, what the world needs, and what one can be paid for. He encouraged students to develop personal branding, embrace collaboration, and leverage technology as a tool for innovation. “Be the CEO of your own name. The world doesn’t need more workers—it needs more creators,” he said. He also shared inspiring examples of young Indonesian innovators, such as Jerome Polin, Nadiem Makarim, and Nikita Kusuma, who have successfully built their careers by combining creativity with consistency.

Beyond inspiring students to pursue purpose-driven careers, this seminar strengthened academic collaboration between FEB UNY and FEB UNBARA in fostering globally competitive and creative human resources. The event supports several Sustainable Development Goals (SDGs), notably Goal 4: Quality Education through career and creativity literacy, Goal 8: Decent Work and Economic Growth by promoting innovation-based employability, as well as Goal 9: Industry, Innovation, and Infrastructure and Goal 17: Partnerships for the Goals through inter-university collaboration in developing adaptive education aligned with the creative and digital economy.

(fdhl)

Dr. Mardiah KenamonDenies PriantinahM. Agus Kurniawan

FEB UNY dan FEB Universitas Baturaja Gelar Seminar Nasional “Gen Z and Creative Economy: Building a Career from Passion and Innovation”

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Yogyakarta (FEB UNY) bekerja sama dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Baturaja (UNBARA) menyelenggarakan Seminar Nasional bertajuk “Gen Z and The Creative Economy: Building a Career from Passion and Innovation.” Acara ini berlangsung di Auditorium FEB UNY dan dihadiri oleh Dekan FEB UNBARA, Dr. Mardiah Kenamon, bersama perwakilan dosen dan mahasiswa sebanyak 140 peserta, serta dari FEB UNY hadir Dr. Denies Priantinah, M.Si., Ak., Wakil Dekan Bidang RKSIU, beserta dosen dan mahasiswa FEB UNY.

Dalam sambutannya, Dr. Mardiah Kenamon menegaskan bahwa seminar ini merupakan bentuk nyata dari implementasi kerja sama akademik antara kedua fakultas. “Ini adalah tindak lanjut dari kolaborasi yang telah terjalin. Kami berharap kerja sama ini terus berlanjut dan terwujud dalam berbagai aktivitas lainnya,” ujarnya. Sementara itu, Dr. Denies Priantinah menyampaikan bahwa tema seminar ini sangat relevan dengan semangat generasi muda masa kini. “Gen Z dikenal sebagai generasi kreatif. Mereka bukan generasi lemah, tetapi generasi yang tangguh dan mampu berjuang dengan caranya sendiri. Anda tidak hanya mengejar peluang, tetapi juga menciptakannya,” tegasnya.

Seminar ini menghadirkan dua narasumber, yaitu Dr. (cand.) M. Agus Kurniawan, M.Si. dari Universitas Baturaja dan Dr. Endra Murti Sagoro, M.Sc. dari FEB UNY, dengan Dr. Agatha Saputri, M.Pd. (Kepala Divisi Humas dan UUIK FEB UNY) sebagai moderator. Melalui diskusi yang interaktif, para narasumber memaparkan peluang besar bagi generasi muda untuk meniti karier di sektor ekonomi kreatif berbasis passion dan inovasi.

Dalam pemaparannya, Dr. (cand.) M. Agus Kurniawan menjelaskan potensi ekonomi kreatif di Indonesia yang kini berkontribusi sebesar 7,44% terhadap PDB nasional dengan nilai mencapai Rp 1.211 triliun dan menyerap lebih dari 19 juta tenaga kerja. Ia menyoroti tantangan ketenagakerjaan, di mana 35% pengangguran nasional berasal dari kelompok usia 15–24 tahun yang didominasi oleh Gen Z. Namun, dengan penguasaan keterampilan baru seperti AI literacy, data analytics, digital marketing, dan creative problem solving, generasi muda dapat mengubah tantangan tersebut menjadi peluang nyata dalam ekosistem digital dan industri kreatif yang tengah berkembang pesat.

Sementara itu, Dr. Endra Murti Sagoro membahas bagaimana Gen Z dapat mengubah passion menjadi profesi melalui model Ikigai—menggabungkan apa yang dicintai, dikuasai, dibutuhkan dunia, dan bernilai ekonomi. Ia menekankan pentingnya personal branding, kolaborasi, dan inovasi berbasis teknologi. “Jadilah CEO untuk dirimu sendiri. Dunia tidak butuh lebih banyak pekerja, tapi lebih banyak pencipta,” ujarnya. Ia juga memberikan contoh sukses kreator muda seperti Jerome Polin, Nadiem Makarim, dan Nikita Kusuma yang mampu membangun karier dari kombinasi kreativitas dan konsistensi.

Kegiatan ini tidak hanya memberikan wawasan karier bagi mahasiswa, tetapi juga memperkuat sinergi antarfakultas dalam pengembangan sumber daya manusia kreatif dan berdaya saing global. Seminar ini berkontribusi pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), terutama Goal 4: Quality Education melalui penguatan literasi karier dan kreativitas generasi muda, Goal 8: Decent Work and Economic Growth melalui peningkatan kompetensi kerja berbasis inovasi, serta Goal 9: Industry, Innovation, and Infrastructure dan Goal 17: Partnerships for the Goals melalui kolaborasi lintas universitas dalam membangun ekosistem pendidikan yang adaptif terhadap ekonomi kreatif dan teknologi digital. (fdhl)

Dr. Mardiah KenamonDenies PriantinahM. Agus Kurniawan

Prodi S1 Manajemen UNESA Kampus 5 Magetan Lakukan Benchmarking ke FEB UNY

Program Studi S1 Manajemen Universitas Negeri Surabaya (UNESA) Kampus 5 Magetan melakukan kunjungan benchmarking ke Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Yogyakarta (FEB UNY). Kegiatan yang berlangsung di Ruang Sidang Dekanat FEB UNY ini dihadiri oleh jajaran pimpinan fakultas serta dosen dari Departemen Manajemen FEB UNY.

Hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Dekan Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni (AKA) FEB UNY, Ani Widayati, M.Pd., Ed.D., Ketua Departemen Manajemen FEB UNY, Koordinator Program Studi S1 Manajemen, Agung Utama, M.M., serta para dosen di lingkungan Departemen Manajemen. Rombongan UNESA dipimpin oleh Fandi Fatoni, M.SM., Koordinator Program Studi S1 Manajemen Kampus 5 Magetan.

Dalam sambutannya, Ani Widayati menyampaikan apresiasi dan sambutan hangat kepada para tamu dari UNESA. “Selamat datang di FEB UNY. Mari berkolaborasi dan saling belajar untuk berkembang menjadi program studi yang unggul, baik di tingkat nasional maupun internasional,” ujarnya. Ia juga menekankan pentingnya benchmarking sebagai sarana untuk memperkuat mutu akademik dan inovasi pembelajaran di era global.

Sementara itu, Fandi Fatoni menjelaskan bahwa Program Studi S1 Manajemen di Kampus 5 Magetan merupakan program yang baru berdiri pada tahun 2023 dan tengah berproses membangun kemandirian akademik. “Setiap prodi di Kampus 5 Magetan dituntut untuk mandiri dalam mengembangkan kurikulum dan melaksanakan benchmarking. Kami masih memiliki banyak pekerjaan rumah, baik di dalam maupun di luar kampus, termasuk dalam hal adaptasi sosial masyarakat sekitar yang belum sepenuhnya siap menerima mahasiswa dari luar daerah,” paparnya.

Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan profil dan kurikulum Program Studi S1 Manajemen FEB UNY oleh Agung Utama, M.M., yang menyoroti berbagai keunggulan prodi, antara lain internasionalisasi kurikulum, kerja sama internasional, serta pengembangan kompetensi global mahasiswa. Ia juga membuka peluang kolaborasi riset dan pertukaran pengalaman antarprodi untuk memperkuat standar akademik yang berorientasi internasional.

Acara benchmarking diakhiri dengan penandatanganan kerja sama dan pertukaran plakat antara kedua institusi sebagai simbol komitmen untuk melanjutkan sinergi di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan ini sejalan dengan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya Goal 4: Quality Education melalui peningkatan mutu pendidikan tinggi, Goal 17: Partnerships for the Goals melalui kolaborasi antarperguruan tinggi, serta Goal 8: Decent Work and Economic Growth melalui penguatan kompetensi dan daya saing lulusan di tingkat global. (fdh)

Klaten Regent Explores Human Resource Development and Research Collaboration with FEB UNY

The Faculty of Economics and Business, Universitas Negeri Yogyakarta (FEB UNY), welcomed the visit of Klaten Regent Hamenang Wajar Ismoyo, S.I.Kom., accompanied by the Regional Secretary (Sekda) of Klaten Jaka Purwanto, Head of BKPSDM Klaten Agus Setyawan Prasetyoko, M.Hum., and other officials. The delegation was received by Dr. Sutirman, M.Pd., Dean of FEB UNY, along with the Heads of Departments within the faculty.

In his remarks, Dr. Sutirman expressed appreciation for the Regent’s visit and emphasized the importance of continued collaboration in education, research, and community engagement. He also noted that universities can learn from regional governments’ best practices in innovation and governance. “There are many valuable lessons we can take from Klaten’s regional development efforts and share them with our students,” he said.

The Dean further explained that FEB UNY offers comprehensive academic programs ranging from undergraduate (S1) to master’s (S2) and doctoral (S3) levels. Its master’s programs include Management, Accounting, and Economics Education, while the doctoral programs focus on Economics and Business Education. He also highlighted the possibility of opening joint classes to support the professional development of Klaten’s human resources, provided there are at least 20 participants for undergraduate programs and 10 for master’s or doctoral levels.

Meanwhile, Regent Hamenang Wajar Ismoyo highlighted the importance of university partnerships in regional advancement. “Klaten has abundant natural and tourism potential, but it is often overshadowed by Yogyakarta and Solo. Therefore, we need more partnerships to accelerate regional development,” he said. He also emphasized that the presence of university students in a region significantly contributes to local economic growth, making such collaborations mutually beneficial.

During the visit, Regional Secretary Jaka Purwanto stressed the need to enhance the competitiveness of Klaten’s MSME products, especially in packaging and marketing. Similarly, Head of BKPSDM Klaten Agus Setyawan Prasetyoko pointed out that many local civil servants and residents still hold only undergraduate degrees, highlighting the importance of capacity-building initiatives. The collaboration with FEB UNY is therefore expected to strengthen human resource development and foster a more sustainable local economy.

This visit aligns with the Sustainable Development Goals (SDGs), particularly Goal 4 (Quality Education) and Goal 8 (Decent Work and Economic Growth). Strengthened cooperation between higher education institutions and regional governments serves as a foundation for advancing sustainable education ecosystems and promoting inclusive, knowledge-based economic growth driven by innovation and human capital development. (fdh)

ICEBESS 2025 Highlights Global Academic Collaboration for Sustainable Development

The 2025 International Conference on Ethics of Business, Economics, and Social Sciences (ICEBESS), organized by the Faculty of Economics and Business, Universitas Negeri Yogyakarta (FEB UNY), once again served as a global forum for academic dialogue. Held virtually via Zoom, the conference gathered more than 500 participants, including lecturers and students from various universities in Indonesia and abroad, to explore the intersection of ethics, economics, and sustainability.

ICEBESS 2025 featured three distinguished keynote speakers representing both academic and professional expertise: Ms. Elizabeth Voong from Elizabeth Voong and Company CA, Dr. Amelia Pérez García from the University of Murcia, Spain, and Prof. Irwan Trinugroho, Ph.D. from Universitas Sebelas Maret (UNS), Indonesia. In addition to the plenary session, the conference also hosted 53 papers presented in parallel sessions covering a wide range of topics, including economics, education, and management.

In his opening remarks, Dr. Sutirman, M.Pd., Dean of FEB UNY, expressed that ICEBESS serves as a vital platform for strengthening academic contributions to global challenges. Prof. Nur Hidayanto Pancoro Setyo Putro, M.Pd., Ph.D., Vice-Rector for Academic Affairs at UNY, also highlighted the importance of cross-disciplinary research and collaboration in achieving sustainable development.

The first keynote speaker, Ms. Elizabeth Voong, presented a session titled “Fraud Observation and Business Sustainability”, emphasizing the importance of ethical governance in maintaining business continuity. She pointed out that integrity-based corporate practices not only prevent financial loss but also build public trust. Data-driven approaches to fraud detection, she noted, are essential in fostering transparency and accountability in organizations.

Meanwhile, Dr. Amelia Pérez García delivered a presentation on “Sustainability as a Driver for Growth and Development”, discussing how education, technology, and innovative business models are becoming the key enablers of sustainable progress. Through four main pillars—human capital, social cohesion, economic prosperity, and environmental protection—she argued that sustainability should no longer be seen as a cost, but as a source of innovation, resilience, and competitiveness.

The final keynote, Prof. Irwan Trinugroho, Ph.D., explored the nexus between financial inclusion, digital technology, and economic growth. Drawing on data from 84 countries, he demonstrated that digital innovation significantly enhances financial access and drives economic expansion, especially in developing nations. He further emphasized that FinTech has the potential to create new employment opportunities and reduce unemployment when supported by adaptive labor market policies.

ICEBESS 2025 reaffirmed its relevance to the Sustainable Development Goals (SDGs), particularly Goal 8 (Decent Work and Economic Growth), Goal 9 (Industry, Innovation, and Infrastructure), and Goal 13 (Climate Action). By integrating education, technology, and ethical policymaking, the conference underscored academia’s essential role in advancing inclusive and sustainable development. (fdh)

ICEBESS 2025 Tekankan Kolaborasi Akademik untuk Pembangunan Berkelanjutan

Konferensi Internasional on Ethics of Business, Economics, and Social Sciences (ICEBESS) 2025 yang diselenggarakan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Yogyakarta (FEB UNY) kembali menjadi ruang diskusi ilmiah lintas negara. Mengusung tema besar etika dan keberlanjutan dalam ekonomi dan bisnis, kegiatan yang digelar secara daring melalui Zoom ini diikuti lebih dari 500 peserta, terdiri atas dosen dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di dalam maupun luar negeri.

ICEBESS 2025 menghadirkan tiga pembicara utama yang mewakili perspektif akademik dan profesional internasional: Ms. Elizabeth Voong dari Elizabeth Voong and Company CA, Dr. Amelia Pérez García dari University of Murcia, Spanyol, serta Prof. Irwan Trinugroho, Ph.D. dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Indonesia. Sesi Plenary ini dimoderatori oleh Wakil Dekan Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni FEB UNY, Ani Widayati, M.Pd., Ed.D. Selain sesi plenary, konferensi ini juga memuat 53 makalah yang dipresentasikan dalam sesi paralel mencakup bidang ekonomi, pendidikan, dan manajemen.

Dalam sambutannya, Dekan FEB UNY, Dr. Sutirman, M.Pd., menyampaikan bahwa konferensi ini menjadi wadah strategis untuk memperkuat kontribusi akademisi terhadap isu-isu global. Hal senada juga disampaikan oleh Wakil Rektor UNY Bidang Akademik, Prof. Nur Hidayanto Pancoro Setyo Putro, M.Pd., Ph.D., yang menekankan pentingnya riset lintas disiplin untuk menjawab tantangan pembangunan berkelanjutan.

Pembicara pertama, Ms. Elizabeth Voong, mengulas topik “Fraud Observation and Business Sustainability”, menyoroti pentingnya tata kelola yang berintegritas dalam menjaga keberlangsungan bisnis. Ia menekankan bahwa praktik bisnis beretika tidak hanya mencegah kerugian finansial, tetapi juga memperkuat kepercayaan publik terhadap institusi. Pendekatan deteksi dan pencegahan kecurangan yang berbasis data disebutnya sebagai kunci dalam menciptakan budaya transparansi di sektor korporasi.

Sementara itu, Dr. Amelia Pérez García membawakan materi bertajuk “Sustainability as a Driver for Growth and Development”. Ia menjelaskan bagaimana pendidikan, teknologi, dan model bisnis baru kini menjadi motor penggerak utama bagi pembangunan berkelanjutan. Melalui empat pilar — human capital, social cohesion, economic prosperity, dan environmental protection — Dr. García menegaskan bahwa keberlanjutan tidak lagi dipandang sebagai biaya, melainkan sebagai sumber inovasi, ketahanan, dan daya saing ekonomi global.

Topik berikutnya disampaikan oleh Prof. Irwan Trinugroho, Ph.D., yang membahas hubungan antara financial inclusion, digital technology, dan economic growth. Berdasarkan kajiannya terhadap 84 negara, ia menunjukkan bahwa teknologi digital berperan penting dalam memperluas akses keuangan dan mendorong pertumbuhan ekonomi, terutama di negara berkembang. Prof. Irwan juga menyoroti peran FinTech dalam menciptakan peluang kerja baru serta menekan angka pengangguran ketika didukung oleh regulasi ketenagakerjaan yang adaptif.

Konferensi ini menegaskan relevansi penelitian terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pada tujuan ke-8 (Decent Work and Economic Growth), ke-9 (Industry, Innovation and Infrastructure), serta ke-13 (Climate Action). Melalui sinergi pendidikan, teknologi, dan kebijakan publik yang beretika, ICEBESS 2025 menegaskan peran penting dunia akademik dalam memperkuat fondasi pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan. (fdh)

FEB UNY Holds Its First Doctoral Closed Dissertation Defense: Sholeh Hafidz Develops Growth Mindset-Oriented Financial Training Management Model

The Faculty of Economics and Business, Yogyakarta State University (FEB UNY), marked a new milestone by conducting its first-ever closed doctoral dissertation defense on Friday, 17 October 2025, at 09.00 a.m. The defense took place in the Examination Room, 2nd Floor, Graduate and Doctoral Program Building (PMD) of FEB UNY.

The doctoral candidate, Sholeh Hafidz, presented his dissertation titled “A Growth Mindset-Oriented Financial Management Training Model for Legal Entity State Universities (PTNBH) at Yogyakarta State University.”

The examination committee was chaired by Dr. Ani Widayati, S.Pd., M.Pd., Ed.D., with Prof. Dr. Endang Mulyani, M.Si. serving as the secretary. The supervisory team consisted of Prof. Dr. Lantip Diat Prasojo, S.T., M.Pd. (Promoter/Examiner) and Dr. Sutirman, S.Pd., M.Pd. (Co-Promoter/Examiner). The panel was also supported by two external examiners: Prof. Dr. E. Muhtar, S.Pd., M.Si., CfrA. (Examiner I) and Prof. Dr. Tony Wijaya, M.M. (Examiner II).

In his doctoral research, Sholeh Hafidz developed the PROGREFI Training Management Model, designed to enhance financial management in Legal Entity State Universities (PTNBH) through a growth mindset approach. The model is not only conceptual but has also been empirically tested for its feasibility, effectiveness, and practicality within the UNY environment.

Employing Borg & Gall’s Research and Development (R&D) method, the study followed ten stages—from data collection and design to field testing. Expert validation confirmed that the PROGREFI model was highly feasible, with an Aiken’s V coefficient of ≥ 0.83. The model’s effectiveness increased significantly from 60% in the preliminary stage to 86% after field implementation, while participants’ growth mindset scores improved from 3.6 to 4.5. Furthermore, the model demonstrated strong practicality with a practicality level of 85% and instrument reliability of 0.72.

Dean of FEB UNY, Dr. Sutirman, M.Pd., expressed his appreciation for this historic academic event. “The first doctoral dissertation defense at FEB UNY marks an important moment in our faculty’s journey. It reflects our strong commitment to advancing academic quality and strengthening research capacity in the fields of economics and business, particularly within the context of higher education governance,” he stated.

This inaugural dissertation defense represents a significant step in establishing a strong doctoral research culture within FEB UNY. The faculty hopes that this momentum will inspire further innovations in economics, business, and higher education management that are relevant to the challenges of the modern era.

In alignment with the United Nations Sustainable Development Goals (SDGs), this initiative contributes particularly to Goal 4 (Quality Education) and Goal 8 (Decent Work and Economic Growth) by promoting capacity building, innovation, and professional development in higher education financial governance — ultimately supporting sustainable institutional growth and academic excellence. (ist)

FEB UNY Selenggarakan Ujian Tertutup Disertasi Perdana: Sholeh Hafidz Kembangkan Model Manajemen Pelatihan Keuangan Berorientasi Growth Mindset

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Yogyakarta (FEB UNY) mencatat tonggak sejarah baru dengan menyelenggarakan Ujian Tertutup Disertasi perdana Program Doktor (S3) pada Jumat, 17 Oktober 2025 pukul 09.00 WIB. Ujian berlangsung di Ruang Ujian Lantai 2 Gedung Program Magister dan Doktor (PMD) FEB UNY.

Mahasiswa yang melaksanakan ujian adalah Sholeh Hafidz, dengan disertasi berjudul “Model Manajemen Pelatihan Pengelolaan Keuangan PTNBH Berorientasi Growth Mindset di Universitas Negeri Yogyakarta.”

Ujian tertutup ini dipimpin oleh Dr. Ani Widayati, S.Pd., M.Pd., Ed.D. sebagai Ketua Penguji, dengan Prof. Dr. Endang Mulyani, M.Si. sebagai Sekretaris Penguji. Adapun tim promotor terdiri atas Prof. Dr. Lantip Diat Prasojo, S.T., M.Pd. (Promotor/Penguji) dan Dr. Sutirman, S.Pd., M.Pd. (Co-Promotor/Penguji), serta didukung oleh penguji eksternal yaitu Prof. Dr. E. Muhtar, S.Pd., M.Si., CfrA. (Penguji I) dan Prof. Dr. Tony Wijaya, M.M. (Penguji II).

Dalam penelitian disertasinya, Sholeh Hafidz mengembangkan Model Manajemen Pelatihan PROGREFI, yang berorientasi pada peningkatan pengelolaan keuangan Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) dengan pendekatan growth mindset. Model ini tidak hanya bersifat konseptual, tetapi juga diuji kelayakan, efektivitas, dan kepraktisannya secara empiris di lingkungan Universitas Negeri Yogyakarta.

Menggunakan metode penelitian dan pengembangan (R&D) Borg & Gall, penelitian ini melalui sepuluh tahap mulai dari pengumpulan data, desain, hingga uji lapangan. Hasil validasi ahli menunjukkan bahwa model PROGREFI layak digunakan dengan nilai Aiken’s V ≥ 0,83. Efektivitas model meningkat signifikan dari 60% pada tahap awal menjadi 86% setelah uji lapangan, dengan peningkatan skor growth mindset peserta dari 3,6 menjadi 4,5. Selain itu, model ini dinilai praktis dengan tingkat kepraktisan 85% dan reliabilitas instrumen sebesar 0,72.

Dekan FEB UNY, Dr. Sutirman, M.Pd., menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya ujian tertutup disertasi perdana ini. “Pelaksanaan ujian disertasi pertama di FEB UNY menjadi momentum penting dalam sejarah fakultas. Ini membuktikan keseriusan kami dalam mengembangkan kualitas akademik dan memperkuat kapasitas riset di bidang ekonomi dan bisnis, terutama dalam konteks tata kelola perguruan tinggi,” ungkapnya.

Ujian tertutup disertasi perdana ini menjadi langkah awal bagi FEB UNY dalam memperkuat tradisi ilmiah dan riset di tingkat doktoral. Fakultas berharap momentum ini dapat mendorong lahirnya inovasi-inovasi baru dalam bidang ekonomi, bisnis, dan manajemen pendidikan tinggi yang relevan dengan tantangan era modern.

Sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), inisiatif ini berkontribusi khususnya pada SDGs 4 (Pendidikan Berkualitas) dan SDGs 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) dengan mendorong peningkatan kapasitas, inovasi, serta pengembangan profesional dalam tata kelola keuangan perguruan tinggi. Upaya ini pada akhirnya mendukung pertumbuhan institusi yang berkelanjutan dan keunggulan akademik di lingkungan pendidikan tinggi. (ist)

Bupati Klaten Bahas Pengembangan SDM dan Kolaborasi Riset dengan FEB UNY

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Yogyakarta (FEB UNY) menerima kunjungan Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo, S.I.Kom. bersama jajaran Pemerintah Kabupaten Klaten. Rombongan yang terdiri atas Sekda Klaten Jaka Purwanto, Kepala BKPSDM Klaten Agus Setyawan Prasetyoko, M.Hum., serta pejabat terkait ini disambut langsung oleh Dekan FEB UNY, Dr. Sutirman, M.Pd., beserta para wakil dekan dan ketua departemen di lingkungan fakultas.

Dalam sambutannya, Dr. Sutirman menyampaikan apresiasi atas kunjungan Bupati Klaten dan rombongan, serta berharap pertemuan ini menjadi awal bagi penguatan kerja sama di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Ia menambahkan, FEB UNY juga terbuka untuk saling belajar dari praktik inovasi dan tata kelola pemerintahan daerah. “Kami percaya banyak hal yang bisa kami pelajari dari keberhasilan pemerintah daerah Klaten untuk kami bagikan kembali kepada mahasiswa,” ujarnya.

Lebih lanjut, Dekan FEB UNY memaparkan bahwa fakultas memiliki jenjang pendidikan lengkap mulai dari S1, S2, hingga S3. Program magister yang tersedia meliputi Manajemen, Akuntansi, dan Pendidikan Ekonomi, sementara program doktor menawarkan bidang Pendidikan Ekonomi dan Bisnis. Ia juga membuka peluang kerja sama pengembangan sumber daya manusia (SDM) Kabupaten Klaten melalui program kelas kerja sama, yang dapat dilaksanakan apabila terdapat minimal 20 peserta untuk jenjang S1 dan 10 peserta untuk jenjang S2 atau S3.

Sementara itu, Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo menilai kerja sama dengan perguruan tinggi seperti UNY sangat penting untuk mendorong kemajuan daerah. “Klaten memiliki banyak potensi alam dan desa wisata, tetapi sering tertutup oleh nama besar Yogyakarta dan Solo. Karena itu, kami terus berupaya memperluas kolaborasi untuk mempercepat pertumbuhan,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa keberadaan mahasiswa di suatu daerah terbukti mampu menjadi penggerak ekonomi lokal, sehingga pihaknya sangat terbuka terhadap inisiatif kolaboratif dengan kampus.

Dalam kesempatan yang sama, Sekda Klaten Jaka Purwanto menyoroti perlunya peningkatan daya saing produk UMKM Klaten, khususnya dalam aspek pengemasan dan pemasaran. Senada, Kepala BKPSDM Klaten Agus Setyawan Prasetyoko menambahkan bahwa masih banyak aparatur dan masyarakat di Klaten yang baru berpendidikan sarjana (S1), sehingga peningkatan kompetensi menjadi agenda penting ke depan. Melalui kerja sama dengan FEB UNY, diharapkan penguatan kapasitas SDM dan ekonomi daerah dapat berjalan lebih terarah dan berkelanjutan.

Kunjungan ini juga sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan ke-4 (Pendidikan Berkualitas) dan tujuan ke-8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi). Kolaborasi antara perguruan tinggi dan pemerintah daerah diharapkan dapat memperkuat ekosistem pendidikan berkelanjutan dan mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif berbasis pengetahuan serta inovasi daerah. (fdh)

Pegadaian Goes to Campus 2025 di FEB UNY: Ajak Mahasiswa Cerdas Berinvestasi Emas

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Yogyakarta (FEB UNY) bekerja sama dengan PT Pegadaian Area Yogyakarta menyelenggarakan kuliah umum bertajuk Pegadaian Goes to Campus 2025 Rabu (15/10) lalu. Acara yang menghadirkan Mushonif, Deputi Bisnis PT Pegadaian Area Yogyakarta, ini digelar di Ruang Teater FEB UNY dan diikuti oleh lebih dari 150 mahasiswa dari berbagai program studi.

Hadir dalam kegiatan tersebut Dekan FEB UNY, Dr. Sutirman, M.Pd., Wakil Dekan Bidang RKSIU, Dr. Denies Priantinah, M.Si., Ak., dan Wakil Dekan Bidang PKUSD, Dr. Mustofa, M.Sc.. Dalam sambutannya, pihak fakultas menyampaikan apresiasi atas sinergi antara dunia industri dan perguruan tinggi, khususnya dalam memberikan wawasan finansial yang aplikatif kepada mahasiswa. Dalam kesempatan ini, FEB UNY dan Pegadaian turut menandatangani kerja sama dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Dalam paparannya, Mushonif menjelaskan bahwa Pegadaian terus bertransformasi menjadi pemimpin dalam ekosistem emas nasional dan akselerator inklusi keuangan. Saat ini, Pegadaian memiliki lebih dari 20 juta nasabah, 50 ribu agen, dan 61 kantor area yang tersebar di seluruh Indonesia. Layanan berbasis emas menjadi salah satu pilar utama, dengan penjualan emas mencapai sekitar 9 ton pada 2024 dan saldo tabungan emas masyarakat mencapai 13,2 ton. Sementara itu, total barang jaminan gadai emas yang dikelola mencapai 90 ton, menunjukkan tingginya minat masyarakat terhadap investasi emas sebagai instrumen keuangan yang aman dan stabil.

Pegadaian juga memperkenalkan layanan terbaru berbasis digital seperti aplikasi Tring!, yang memungkinkan pengguna membuka rekening emas, menabung, hingga bertransaksi hanya dalam satu platform. Aplikasi ini menjadi daya tarik tersendiri bagi mahasiswa, terbukti dari antusiasme tinggi selama sesi tanya jawab, bahkan sebagian peserta langsung mengunduh dan mencoba aplikasinya di tempat.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa diajak memahami pentingnya investasi emas sebagai bagian dari perencanaan keuangan masa depan. Mushonif menegaskan bahwa emas tidak hanya menjadi instrumen simpanan, tetapi juga dapat mendukung sektor produktif melalui bullion service, deposito emas, hingga pembiayaan berbasis emas yang menambah likuiditas ekonomi nasional.

Sejalan dengan visi pembangunan berkelanjutan, kegiatan ini berkontribusi pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 4: Quality Education melalui literasi keuangan dan edukasi investasi bagi generasi muda, serta SDG 8: Decent Work and Economic Growth dan Goal 9: Industry, Innovation, and Infrastructure melalui penguatan ekosistem keuangan yang inklusif dan inovatif. (fdh)

Pages