SDGs #8 Pembangunan Ekonomi

FEB UNY Gelar Pengabdian Masyarakat: Penguatan Literasi Pajak bagi Guru-Guru SMK YPE Sawunggalih Kutoarjo

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Yogyakarta (FEB UNY) melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) sebagai bagian dari tri darma perguruan tinggi. Kegiatan ini mengusung tema “Penguatan Literasi Pajak bagi Guru-Guru di SMK YPE Sawunggalih Kutoarjo” yang diselenggarakan pada Jumat, 12 September 2025. Program ini diketuai oleh Amanita Novi Yushita, S.E., M.Si. dengan anggota Dr. Isroah, M.Si., Dr. Dian Normalitasari Purnama, S.Pd., M.Pd., dan Dr. Agatha Saputri, M.Pd.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman para guru mengenai literasi pajak, khususnya dalam konteks perpajakan modern yang telah bertransformasi secara digital melalui sistem Coretax Administration System. Hal ini sejalan dengan upaya Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dalam melakukan reformasi perpajakan untuk meningkatkan efisiensi, transparansi, dan kepatuhan pajak di Indonesia.

Dalam kegiatan tersebut, tim pengabdian FEB UNY menghadirkan Dr. Ponty Sya’banto Putra Hutama, S.E., M.Si. sebagai narasumber utama. Beliau memberikan materi mendalam tentang Coretax, yakni sistem inti administrasi perpajakan yang saat ini tengah diimplementasikan oleh DJP. Melalui paparan tersebut, peserta mendapatkan pemahaman tentang bagaimana sistem ini mengintegrasikan seluruh proses administrasi pajak mulai dari pendaftaran wajib pajak, pelaporan, pembayaran, hingga pengawasan.

Dr. Ponty menjelaskan bahwa literasi pajak tidak hanya penting bagi pelaku ekonomi, tetapi juga bagi para pendidik. “Guru memiliki peran strategis dalam menanamkan kesadaran pajak kepada generasi muda. Dengan memahami sistem perpajakan yang baik, guru dapat menjadi agen edukasi yang membantu menciptakan masyarakat yang taat pajak,” ujarnya dalam sesi pemaparan.

Kegiatan PKM ini diikuti oleh guru-guru dari SMK YPE Sawunggalih Kutoarjo dengan antusiasme yang tinggi. Para peserta aktif berdiskusi mengenai tantangan yang dihadapi dalam memahami kewajiban pajak, terutama bagi guru yang juga memiliki aktivitas ekonomi di luar profesi mengajar. Tim pengabdian memberikan pendampingan langsung dalam simulasi penggunaan aplikasi perpajakan, serta membimbing peserta dalam memahami perhitungan PPh Pasal 21, pelaporan SPT Tahunan, dan konsep pajak digital.

Ketua tim pengabdian, Amanita Novi Yushita, S.E., M.Si., menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kontribusi nyata FEB UNY dalam mendukung peningkatan literasi pajak di kalangan tenaga pendidik. “Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada para guru, sehingga mereka tidak hanya patuh terhadap kewajiban pajak, tetapi juga mampu menularkan nilai-nilai literasi pajak kepada peserta didiknya,” ungkapnya.

Kegiatan ditutup dengan sesi refleksi dan penyerahan cendera mata kepada pihak sekolah. Kepala SMK YPE Sawunggalih menyampaikan apresiasi atas kegiatan ini dan berharap kerja sama dengan FEB UNY dapat terus berlanjut dalam program-program edukatif lainnya.

Melalui kegiatan PKM ini, FEB UNY terus berupaya memperkuat sinergi antara dunia akademik dan masyarakat melalui edukasi pajak. Literasi pajak yang kuat di kalangan guru diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk membangun generasi muda yang sadar dan taat pajak demi kemajuan bangsa. (agt)

Pendampingan Kewirausahaan oleh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNY kepada UMKM Banjarharjo Kalibawang Kulon Progo

Tim dosen dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Yogyakarta (FEB UNY) memberikan penguatan UMKM lokal di daerah melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM). Dalam kesempatan ini, tim pengabdi mengusung tema “PKM Berbasis Hasil Riset Penerapan “EV-APP” Aplikasi Volunteer UMKM Di Desa Banjarharjo”.

Tim pengabdi terdiri atas dosen-dosen dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNY, yaitu Dr. Eka Ary Wibawa, M.Pd., Dr Arif Rahman Hakim, M.Pd., dan Arum Darmawati, SE., MM., serta dibantu oleh volunteer pendamping kewirausahaan yaitu Vivien Lailla Dewandari, Rika Novitasari, Helena Christia Deshediany, Muhammad Afif Syahputra, dan Juan Lucky Pradhana.

Kegiatan diawali dengan pertemuan koordinasi internal pada 1 Juni 2025, di mana tim pengabdi bersama perwakilan relawan membahas teknis pelaksanaan program, penentuan UMKM sasaran, serta strategi pendampingan. Hasil pertemuan ini menetapkan bahwa fokus utama program adalah peningkatan literasi usaha, pendampingan PIRT (Perizinan Produk Industri Rumah Tangga), serta dukungan branding melalui pembuatan cap dan banner produk.

Tahapan selanjutnya berlangsung pada 5 Juli 2025, berupa penyerahan relawan (volunteer) ke UMKM Yayuk Slondok di Desa Banjarharjo. Dalam kegiatan ini, relawan dari berbagai bidang yaitu keuangan, pemasaran, dan teknologi dikenalkan kepada pelaku UMKM untuk mulai melakukan asesmen kebutuhan serta merancang rencana pendampingan yang disesuaikan dengan kondisi usaha masing-masing.

Pendampingan kemudian dilanjutkan dengan fokus pada PIRT yang dilaksanakan pada 6–18 Juli 2025. Pada tahap ini, pelaku UMKM didampingi dalam memahami regulasi keamanan pangan, tata cara pengajuan izin, hingga simulasi penyusunan dokumen perizinan. Langkah awal pengajuan izin PIRT ini dimulai dengan menghubungi pihak Puskesmas sebagai instansi kesehatan setempat untuk mendapatkan formulir awal yang dibutuhkan. Setelah memperoleh formulir, Yayuk Selondok didampingi untuk melengkapi dokumen persyaratan, yang terdiri dari identitas pelaku usaha, deskripsi produk, label kemasan, hingga sarana produksi yang digunakan.

Tahap berikutnya adalah menghubungi kembali pihak Puskesmas untuk mengumpulkan dokumen yang telah dilengkapi. Namun, dalam proses ini diperoleh informasi bahwa pengajuan SPP-IRT tidak dilakukan langsung oleh Puskesmas, melainkan melalui sistem OSS (Online Single Submission) yang dapat dilakukan secara mandiri oleh pelaku usaha atau dengan datang langsung ke Mall Pelayanan Publik (MPP).

Dengan informasi tersebut, volunteer kemudian mendampingi Yayuk Slondok dalam proses pengisian data pengajuan secara online melalui portal OSS. Pada tahap ini, volunteer menjelaskan secara rinci fungsi setiap menu dan formulir yang harus diisi, mulai dari data identitas pelaku usaha, informasi produk, hingga unggahan dokumen pendukung yang telah disiapkan sebelumnya. Pendampingan ini dilakukan secara sistematis agar Yayuk Slondok memahami alur dan dapat melakukan pengajuan izin secara mandiri di kemudian hari. Kegiatan ini menjadi penting mengingat legalitas produk merupakan syarat utama agar produk UMKM dapat dipasarkan secara lebih luas dan dipercaya konsumen.

Berikutnya, pada 11 Agustus 2025, tim pengabdi bersama volunteer membantu UMKM Yayuk Slondok dalam pembuatan cap dan banner produk. Dukungan ini ditujukan untuk memperkuat aspek visual branding dan meningkatkan daya tarik kemasan produk UMKM. Selama rentang 5–11 Agustus 2025, volunteer secara aktif menjalin komunikasi intensif dengan UMKM Yayuk Slondok untuk memastikan proses branding berjalan efektif, mulai dari desain, pencetakan, hingga pendampingan penggunaan media promosi secara digital. 

Tahap selanjutnya yaitu pengadaan mesin press packaging yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan standar pengemasan produk. Dengan alat ini, kemasan dapat tertutup rapat sehingga lebih higienis, aman, dan tahan lama. Proses pengemasan yang rapi dan presisi akan memberikan nilai tambah pada produk, sekaligus meningkatkan daya saing ketika dipasarkan di luar wilayah lokal maupun melalui platform digital.

Selain meningkatkan kualitas, mesin press packaging juga mendukung efisiensi dalam proses produksi. Penggunaan alat ini membuat proses pengemasan lebih cepat dan mengurangi risiko kebocoran atau kerusakan produk selama distribusi. Dengan demikian, Yayuk Slondok tidak hanya dapat menjaga kualitas produknya, tetapi juga lebih siap memenuhi permintaan konsumen dalam jumlah yang lebih besar.

Pada tanggal 27 September 2025, tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) telah melaksanakan kegiatan workshop yang berfokus pada peningkatan kapasitas masyarakat pelaku usaha di sekitar Rumah Produksi Yayuk Slondok. Kegiatan ini mencakup tiga sesi utama, yaitu edukasi Google Site for Business, edukasi pengemasan produk, dan edukasi PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga).

Pada sesi pertama, peserta diperkenalkan dengan cara memanfaatkan platform Google Site sebagai media promosi dan pengelolaan bisnis secara digital, agar usaha yang dijalankan dapat menjangkau pasar yang lebih luas. Selanjutnya, pada sesi edukasi pengemasan produk, peserta memperoleh pengetahuan mengenai pentingnya tampilan kemasan yang menarik, informatif, dan sesuai standar agar produk memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Sementara itu, pada sesi edukasi PIRT, tim PKM memberikan penjelasan mengenai prosedur perizinan serta pentingnya menjaga keamanan dan kualitas produk olahan pangan agar layak edar di pasaran.

Kegiatan workshop ini dihadiri oleh masyarakat yang memiliki usaha rumahan di sekitar Rumah Produksi Yayuk Slondok. Antusiasme peserta terlihat dari keaktifan mereka dalam sesi diskusi dan praktik langsung. Secara keseluruhan, kegiatan berjalan dengan lancar, penuh interaksi positif, serta memberikan manfaat nyata bagi para pelaku usaha dalam mengembangkan dan meningkatkan kualitas produk mereka.

Selain melaksanakan kegiatan workshop, tim pengabdi PKM juga melakukan penyerahan sertifikat SPP-IRT (Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga) kepada UMKM Yayuk Slondok. Penyerahan sertifikat ini menjadi salah satu bentuk hasil nyata dari rangkaian kegiatan pendampingan yang telah dilakukan tim PKM dalam membantu pelaku usaha memenuhi standar keamanan dan kelayakan produksi pangan.

Sertifikat SPP-IRT tersebut diberikan sebagai bukti bahwa produk yang dihasilkan oleh UMKM Yayuk Slondok telah memenuhi persyaratan keamanan pangan sesuai ketentuan yang berlaku. Dengan diterimanya sertifikat ini, diharapkan UMKM Yayuk Slondok dapat semakin meningkatkan kepercayaan konsumen, memperluas jangkauan pemasaran, serta memperkuat daya saing produk di pasar yang lebih luas. Kegiatan penyerahan berjalan dengan lancar dan penuh rasa syukur, menandai langkah maju bagi UMKM Yayuk Slondok dalam mengembangkan usahanya secara berkelanjutan.

Selain kegiatan workshop dan penyerahan sertifikat SPP-IRT, tim pengabdi PKM juga melakukan penyerahan produk sealer kepada UMKM Yayuk Slondok. Penyerahan alat ini merupakan bentuk dukungan nyata dari tim pengabdi dalam membantu meningkatkan efisiensi dan kualitas pengemasan produk yang dihasilkan oleh UMKM tersebut.

Dengan adanya alat sealer ini, diharapkan proses pengemasan produk dapat dilakukan dengan lebih cepat, rapi, dan higienis, sehingga mampu memperpanjang daya tahan produk serta meningkatkan nilai jual di pasaran. Bantuan ini juga menjadi bagian dari upaya pemberdayaan UMKM agar dapat berinovasi dan berkembang secara mandiri. Kegiatan penyerahan berlangsung dengan lancar dan penuh kehangatan, serta mendapat sambutan positif dari pemilik UMKM Yayuk Slondok yang merasa terbantu dengan adanya dukungan tersebut.

Selain penyerahan alat sealer, tim PKM juga melakukan penyerahan stempel produk kepada UMKM Yayuk Slondok sebagai bagian dari rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat. Stempel produk ini diberikan untuk membantu proses labeling dan identitas merek pada setiap kemasan produk yang dihasilkan, sehingga tampilan produk menjadi lebih profesional dan mudah dikenali oleh konsumen.

Melalui penyerahan stempel produk ini, tim PKM berharap UMKM Yayuk Slondok dapat meningkatkan citra merek dan memperkuat branding usaha mereka. Identitas yang konsisten pada kemasan diharapkan dapat menambah nilai jual dan daya tarik produk di pasaran. Kegiatan penyerahan berlangsung dengan lancar dan penuh kehangatan, serta disambut dengan antusias oleh pemilik UMKM Yayuk Slondok yang merasa sangat terbantu dengan dukungan dari tim pengabdi.

Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari UMKM Yayuk Slondok. Mereka menyatakan bahwa pendampingan yang dilakukan memberikan pengalaman baru dalam mengelola usaha, khususnya dalam aspek legalitas dan pemasaran. Tim pengabdi juga menyampaikan apresiasi terhadap antusiasme UMKM mitra serta berharap sinergi ini dapat menjadi awal dari kerja sama yang berkelanjutan.

Dengan adanya rangkaian kegiatan ini, diharapkan UMKM di Desa Banjarharjo semakin siap bersaing di era digital melalui produk yang legal, memiliki identitas branding yang kuat, serta mendapat dukungan komunitas volunteer yang berkelanjutan.

Dokumentasi video:

UNY Gelar Pendampingan Kewirausahaan bagi Pemuda Banguncipto dan Siswa SMAN 1 Sentolo melalui Praktik Fotografi dan Desain Iklan Produk

Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) melanjutkan komitmennya dalam membina jiwa wirausaha generasi muda. Setelah sebelumnya hadir di SMA N 1 Sentolo, tim pengabdi UNY kembali melakukan kegiatan pada Rabu, 24 September 2025 dengan melibatkan sekitar 36 peserta terdiri atas 24 siswa SMAN 1 Sentolo dan 12 pemuda Banguncipto. Kegiatan ini menjadi rangkaian tindak lanjut program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang menekankan pengembangan keterampilan praktis dalam berwirausaha berbasis potensi lokal.

Tim pengabdi terdiri atas Dr. Arif Rahman Hakim, M.Pd., Dr. Eka Ary Wibawa, M.Pd., Denny Wahyu Triawan, M.Pd., Rahmat Darmawan, S.Pd., M.Ak., Juan Lucky Pradana, S.Pd., serta didukung oleh dua mahasiswa UNY. Kehadiran tim ini memperkaya pengalaman siswa dengan pendekatan edukasi, praktik, dan pendampingan yang berorientasi pada penguatan soft skill kewirausahaan.

Kegiatan diawali dengan sambutan dari tim UNY serta perwakilan pihak sekolah SMA N 1 Sentolo. Suasana penuh semangat tercipta ketika para peserta kemudian mengikuti pre test sebagai tahap awal untuk mengukur pengetahuan sebelum menerima materi.

Sesi pertama dipandu oleh Dr. Eka Ary Wibawa, M.Pd., yang mengajak siswa untuk melakukan praktik analisis ide usaha. Melalui pendekatan yang sistematis, siswa dilatih untuk mengidentifikasi peluang, merumuskan gagasan, dan menyusun strategi sederhana dalam merintis usaha.

Selanjutnya, siswa mendapatkan materi edukasi dan praktik fotografi produk yang dipandu oleh Rahmat Darmawan, S.Pd., M.Ak. dan Juan Lucky Pradana, S.Pd.. Dalam sesi ini, para peserta belajar teknik dasar pengambilan gambar produk, mulai dari pencahayaan, angle, hingga sentuhan estetika agar foto produk lebih menarik di mata konsumen.

Tidak berhenti di situ, kegiatan dilanjutkan dengan pendampingan praktik mendesain iklan produk untuk feed Instagram oleh Dr. Arif Rahman Hakim, M.Pd. Siswa diajak untuk mengolah hasil fotografi produk menjadi konten promosi yang kreatif, komunikatif, dan sesuai tren media sosial. Pendampingan ini menjadi bekal penting bagi generasi muda untuk memanfaatkan platform digital dalam memperluas pasar.

Sebagai penutup, kegiatan ditutup dengan post test untuk mengevaluasi peningkatan pemahaman dan keterampilan siswa setelah mengikuti seluruh rangkaian kegiatan. Hasil awal menunjukkan adanya peningkatan signifikan, di mana siswa tidak hanya lebih memahami konsep kewirausahaan, tetapi juga memiliki keterampilan praktis yang relevan dengan kebutuhan dunia usaha saat ini.

Melalui program ini, UNY berharap dapat terus mendorong lahirnya generasi muda yang kreatif, inovatif, dan siap berwirausaha dengan memanfaatkan potensi lokal. Kehadiran tim pengabdi menjadi bukti nyata komitmen UNY dalam mendukung pengembangan kompetensi kewirausahaan di sekolah menengah. (Henry, Yesica, Wibawa)

Dokumentasi Video

Mahasiswa Berinovasi di Era Teknologi: Mendorong Kemandirian Bangsa dan Jejak di Kancah Global

Suasana akademik di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Yogyakarta (FEB UNY) menggelora pada hari Minggu, 7 September 2025. Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas (UKMF) Penelitian Komunitas Riset dan Penalaran (KRISTAL) FEB UNY berhasil menyelenggarakan Research and Development Competition (RnDC) 2025 yang menghadirkan dua agenda besar dalam satu hari, yaitu Presentasi Finalis Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Nasional dan Seminar Internasional. Kedua kegiatan berlangsung secara offline di Ruang Auditorium FEB UNY serta menjadi ketertarikan bagi mahasiswa dan akademisi, baik dari dalam maupun luar negeri.

Agenda tahunan ini awalnya diselenggarakan secara online dengan lingkup Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Nasional. Tahun 2025 menjadi tahun pertama bagi RnDC UKMF Penelitian KRISTAL FEB UNY 2025 melaksanakan dua agenda sekaligus, yaitu LKTI Nasional dan Seminar Intenasional secara tatap muka. RnDC UKMF Penelitian KRISTAL FEB UNY 2025 dilatarbelakangi oleh semangat mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) ke-8 untuk mendukung pertumbuhan generasi berkualitas agar mendapatkan pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi serta SDG ke-4 untuk pembangunan pendidikan berkualitas. Melalui dua kegiatan ini, mahasiswa diharapkan mampu menghadirkan solusi inovatif untuk membangun bangsa sekaligus memperluas perspektif global.

LKTI Nasional RnDC UKMF Penelitian KRISTAL FEB UNY 2025

LKTI Nasional RnDC UKMF Penelitian KRISTAL FEB UNY 2025 mengangkat tema “Global Economic Response: Education and Economic Integration for SDGs”. Kompetisi ini diawali dengan tahap pendaftaran dan pengumpulan abstrak, dilanjutkan pengumpulan full paper, seleksi full paper, kemudian dipilih 10 finalis terbaik untuk lolos ke tahap presentasi finalis. LKTI Nasional RnDC UKMF Penelitian KRISTAL FEB UNY 2025 telah menarik partisipasi 14 universitas dari 12 kota dan 8 provinsi di Indonesia. Sebelum kegiatan presentasi finalis, 10 tim terbaik yang lolos ke tahap presentasi wajib mengikuti technical meeting yang diselenggarakan secara online. Tahap presentasi finalis dilakukan secara offline di Ruang Ramah Tamah FEB UNY. Hasil penjurian menetapkan pemenang sebagai berikut:

  • Juara I     : diraih oleh Tim Oke Gass dari Universitas Negeri Yogyakarta
  • Juara II    : dimenangkan Tim Ankimers dari Institut Pertanian Bogor
  • Juara III   : jatuh pada Tim Kakao Vision dari Universitas Teknokrat Indonesia

Kemudian, dua penghargaan harapan diberikan kepada Juara Harapan I Tim Sigma dari Universitas Gadjah Mada dan Juara Harapan II Tim Kombat dari Universitas Negeri Yogyakarta. Selain itu, penghargaan khusus juga diberikan untuk kategori Best Presentation kepada Tim Kakao Vision dari Universitas Teknokrat Indonesia, Best Paper kepada Tim Oke Gass dari Universitas Negeri Yogyakarta, dan Best Idea kepada Tim Sainovate dari Universitas Negeri Jember.

International Seminar RnDC UKMF Penelitian KRISTAL FEB UNY 2025

International Seminar RnDC UKMF Penelitian KRISTAL FEB UNY 2025 berlangsung dengan tema “The Next Generation of Global Impact: Insights on Economic and Transformative Education for a Digital-Centered Society”. Kegiatan ini diikuti oleh peserta dari 7 negara, yaitu Indonesia, Pakistan, The Gambia, Kenya, Uganda, Madagascar, dan China. Narasumber International Seminar RnDC UKMF Penelitian KRISTAL FEB UNY 2025 berasal dari 2 negara, yaitu Indonesia dan Pakistan. Kedua narasumber masing-masing membahas mengenai ekonomi dan pendidikan.

Pembicara pertama, yaitu Ibu Ani Widayati, M.Pd., Ed.D., Wakil Dekan Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni FEB UNY. Beliau memaparkan materi berjudul Unlocking Gen Z Potential: Accelerator for Global Economic Transformation. Dalam paparannya, beliau menyoroti tren transformasi ekonomi digital, peran generasi Z dalam keberlanjutan dan inovasi, serta peluang ekonomi baru yang selaras dengan visi FEB UNY sebagai fakultas ekonomi dan bisnis.

Sementara itu, pembicara kedua Bapak Salman Rashid, M.Ed., M.S., mahasiswa doktoral Program Educational Research and Evaluation di Universitas Negeri Yogyakarta sekaligus guru sekolah menengah asal Pakistan. Beliau memaparkan materi Transformative Education in the Age of AI dan menekankan bagaimana kecerdasan buatan (AI) dapat meningkatkan kualitas pendidikan, memperluas akses pembelajaran, melahirkan generasi muda yang kritis, etis, serta berdaya saing global. Paparan ini menegaskan relevansi UNY sebagai kampus pendidikan yang berkomitmen pada inovasi pembelajaran di era digital.

Kehadiran dua agenda besar ini membawa manfaat yang signifikan. Melalui LKTI Nasional RnDC UKMF Penelitian KRISTAL FEB UNY 2025, mahasiswa dilatih untuk menulis ilmiah, berpikir kritis, dan mempresentasikan ide-ide inovatif yang relevan dengan isu global. Selanjutnya dengan adanya International Seminar RnDC UKMF Penelitian KRISTAL FEB UNY 2025 dapat memperluas jejaring akademik lintas negara sekaligus membuka wawasan peserta tentang tantangan dan peluang dalam bidang ekonomi serta pendidikan di era digital.

Melalui RnDC UKMF Penelitian KRISTAL FEB UNY 2025, diharapkan dapat melahirkan dan membangun generasi mahasiswa yang produktif dalam melakukan penelitian, solutif dalam menghadapi isu global, serta siap memberi kontribusi nyata bagi pembangunan bangsa khususnya dalam bidang ekonomi dan pendidikan. Lebih jauh, kegiatan ini diharapkan mampu menciptakan kolaborasi akademik internasional yang mendorong inovasi pendidikan dan ekonomi, sekaligus memperkuat posisi UKMF Penelitian KRISTAL, FEB UNY, dan UNY di kancah global internasional.

Nama Editor:

1. Raden Rara Hanifa Nur Arifah

2. Shiva Marsya Ayu Setya

3. Ririn Dwi Septiana

4. Eukharisti Nofitalia Patut

Pengukuhan Guru Besar Prof. Ali Muhson di Bidang Evaluasi Pembelajaran Ekonomi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Yogyakarta (FEB UNY) menambah deretan guru besar melalui pengukuhan Prof. Ali Muhson, M.Pd. sebagai Guru Besar dalam bidang Evaluasi Pembelajaran Ekonomi. Acara pengukuhan berlangsung pada Selasa, 24 September 2025, di Ruang Sidang Umum Rektorat UNY dengan dihadiri jajaran pimpinan universitas, sivitas akademika, serta tamu undangan.

Dalam pidato pengukuhannya berjudul “Asesmen Autentik dalam Pembelajaran Ekonomi: Menjembatani Teori, Praktik, dan Nilai Kehidupan”, Prof. Ali menyoroti adanya paradoks dalam pembelajaran ekonomi di kelas. Siswa kerap cakap menjawab soal pilihan ganda, namun tidak mampu mengaitkan konsep seperti inflasi dengan fenomena sehari-hari, misalnya fluktuasi harga kebutuhan pokok. Menurutnya, asesmen autentik hadir sebagai jembatan penting antara teori, praktik, dan nilai kehidupan.

Prof. Ali menekankan bahwa asesmen autentik bukan sekadar metode alternatif, melainkan pendekatan penting untuk menilai bagaimana siswa memahami, mengalami, dan menerapkan pengetahuan dalam kehidupan nyata. Pendekatan ini diyakini mampu membentuk peserta didik yang berpikir kritis, kreatif, serta mampu merespons tantangan nyata seperti pengangguran, ketimpangan, dan daya saing global.

Lebih lanjut, ia menyoroti kondisi pendidikan Indonesia yang masih menghadapi tantangan serius. Merujuk pada hasil PISA 2022, kualitas pendidikan nasional dinilai masih jauh dari target RPJMN 2024. Oleh karena itu, ia mendorong pergeseran paradigma asesmen ke arah asesmen autentik yang lebih bermakna, transformatif, serta mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Dalam pemaparannya, Prof. Ali juga menyinggung pentingnya integrasi teknologi, khususnya kecerdasan buatan (AI), dalam mendukung asesmen autentik. Pemanfaatan AI dinilai mampu merancang penilaian yang lebih kreatif, reflektif, sekaligus meminimalisasi pelanggaran akademik. Dengan demikian, lulusan tidak hanya siap menghadapi dunia kerja, tetapi juga mampu berkontribusi nyata bagi masyarakat.

Pengukuhan Prof. Ali Muhson sekaligus menegaskan komitmen UNY dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) dan SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi). Melalui pengembangan asesmen autentik, pendidikan ekonomi diharapkan mampu menghasilkan lulusan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga berkarakter, adaptif, dan siap menghadapi tantangan dunia nyata dengan sikap bertanggung jawab. (fdhl)

Dosen Pendidikan Ekonomi UNY Raih Gelar Doktor dengan Penelitian Model Youth Entrepreneur Company

Dosen Departemen Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sulasmi, M.Pd., berhasil meraih gelar Doktor dalam bidang Ilmu Pendidikan pada Sekolah Pascasarjana UNY. Sidang terbuka promosi doktor ini menguji disertasi berjudul “Pengembangan Model Pembelajaran Youth Entrepreneur Company untuk Meningkatkan Dynamic Capability Wirausaha Mahasiswa Pendidikan Ekonomi FEB UNY.”

Dalam ujian promosi doktor tersebut, Sulasmi diuji oleh tim penguji yang terdiri atas Prof. Dr. Yudanto, S.Pd.Jas., M.Pd. (Ketua/Penguji), Dr. Drs. Giri Wiyono, M.T. (Sekretaris/Penguji), Prof. Dr. Sugiyono, M.Pd. (Promotor/Penguji), Prof. Dr. Wagiran, S.Pd., M.Pd. (Kopromotor/Penguji), Prof. Dr. A. G. Tamrin, M.Pd., M.Si. (UNS) sebagai penguji utama 1, serta Prof. Dr. Ratna Candra Sari, S.E., M.Si., CA, CFP. sebagai penguji utama 2.

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kapabilitas dinamis wirausaha mahasiswa Pendidikan Ekonomi FEB UNY, mengidentifikasi model pembelajaran kewirausahaan yang selama ini digunakan beserta kelebihan dan kekurangannya, serta menguji efektivitas model Youth Entrepreneur Company (YEC). Model ini dikembangkan untuk meningkatkan kemampuan adaptif, absorptif, dan inovatif mahasiswa dalam menghadapi dinamika dunia usaha.

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R&D) dari Borg & Gall yang mencakup sepuluh tahap, mulai dari pengumpulan informasi hingga implementasi dan diseminasi. Subjek penelitian meliputi pakar, dosen pengampu, serta mahasiswa dari Fakultas Vokasi dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNY. Data dikumpulkan melalui kuesioner, observasi, dan dokumentasi, sementara validitas diuji dengan formula Aiken’s V serta analisis CFA menggunakan software Jamovi. Uji coba lapangan dilakukan dengan desain one group pretest-posttest serta pretest-posttest control group design.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa dengan pengalaman usaha memiliki kapabilitas dinamis yang lebih baik. Model pembelajaran berbasis proyek yang lama dinilai belum efektif secara menyeluruh, sementara model YEC terbukti lebih efektif dalam meningkatkan kemampuan adaptif, absorptif, dan inovatif mahasiswa. Model ini juga dinyatakan valid dan reliabel oleh para ahli, serta mendorong pembelajaran kontekstual melalui praktik nyata, proyek kolaboratif, dan pengalaman lapangan yang sesuai dengan dunia usaha.

Penelitian ini sejalan dengan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), terutama tujuan ke-4 (Pendidikan Berkualitas) melalui pengembangan metode pembelajaran inovatif, tujuan ke-8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) dengan mencetak wirausaha muda berdaya saing, serta tujuan ke-9 (Inovasi dan Infrastruktur) melalui penguatan kapabilitas mahasiswa dalam menghadapi perubahan. Dengan demikian, disertasi ini tidak hanya memberi kontribusi akademik, tetapi juga mendukung pembangunan berkelanjutan di bidang pendidikan dan kewirausahaan. (fdh)

FEB UNY Dorong UMKM Pulewulung Berdaya Saing Lewat Pelatihan Digital

Tim Pengabdian kepada Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNY yang dipimpin oleh Dr. Naning Margasari, M.Si., M.B.A., bersama dosen anggota tim Musaroh, M.Si., Nindya Nuriswati Laili, M.Sc., Bintang Lazuardi Benteng Buana Muslim, M.M., dan Tsania Ayu Rohani, M.B.A., melaksanakan kegiatan pelatihan di Desa Wisata Pulewulung, Bangunkerto, Kapanewon Turi, Kabupaten Sleman. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari hasil observasi sebelumnya, sehingga materi yang diberikan benar-benar menyesuaikan kebutuhan UMKM setempat.

Acara diawali dengan sambutan Ketua Tim, Dr. Naning Margasari, yang menegaskan pentingnya peningkatan kapasitas UMKM agar lebih siap menghadapi persaingan di era digital. Sambutan juga diberikan oleh Dukuh Pulewulung, Irham Hidayat, yang berharap kegiatan ini dapat membantu UMKM desa wisata dalam memperkuat identitas produk sekaligus mendorong pengembangan usaha secara berkelanjutan.

Peserta kegiatan terdiri dari para pemilik UMKM kuliner yang menjadi salah satu daya tarik utama Desa Wisata Pulewulung. Mereka mendapatkan materi terkait pemasaran digital melalui marketplace, pencatatan keuangan dengan aplikasi SIAPIK dari Bank Indonesia, fotografi produk dan desain poster, serta pembuatan konten promosi. Tidak hanya menghadirkan dosen, kegiatan ini juga melibatkan mahasiswa FEB UNY yang turut mendampingi peserta dalam praktik langsung, mulai dari penggunaan aplikasi hingga simulasi pembuatan konten digital. Kolaborasi ini menambah dinamika pembelajaran sekaligus memperkuat pengalaman lapangan bagi mahasiswa.

Kegiatan ini disambut positif oleh para pelaku UMKM. Salah satu peserta, Ibu Siti, menyampaikan bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat bagi usahanya. “Kami sangat terbantu. Selama ini promosi masih sederhana, tetapi sekarang kami bisa memasarkan produk lewat marketplace dan membuat foto produk yang lebih menarik. Semoga kegiatan seperti ini terus berlanjut,” ungkapnya.

Melalui kegiatan bertema “Pelatihan Pemasaran Online dan Penguatan Identitas Visual bagi UMKM Pulewulung, Turi Sleman”, FEB UNY menegaskan komitmennya untuk mendukung pemberdayaan UMKM lokal. Harapannya, pelatihan ini mampu mendorong UMKM di Pulewulung agar lebih optimal dalam memanfaatkan teknologi digital, memperkuat citra produk, serta meningkatkan daya saing usaha di tengah pasar yang semakin kompetitif.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini juga selaras dengan poin-poin Sustainable Development Goals (SDGs). Peningkatan kapasitas UMKM melalui literasi digital dan manajemen usaha mendukung SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) serta SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi). Inovasi dalam pemasaran digital dan penguatan identitas visual UMKM sejalan dengan SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur). Selain itu, kolaborasi antara dosen, mahasiswa, dan masyarakat menunjukkan praktik nyata SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan) dalam membangun keberlanjutan ekonomi lokal berbasis desa wisata. (ndy)

Edukasi Bisnis Potensi Lokal: Tim UNY Ajak Pemuda Banguncipto dan Siswa SMA N 1 Sentolo Menjadi Wirausaha Muda

Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) kembali menunjukkan komitmennya dalam membangun jiwa wirausaha generasi muda melalui program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM). Kali ini, UNY hadir di SMA N 1 Sentolo, Kulon Progo, dengan mengusung tema “PKM Mbangun Desa Banguncipto untuk Mewujudkan Pemuda Wirausaha: Kolaborasi Pengabdian UNY bersama SMA N 1 Sentolo.”

Tim pengabdi terdiri atas dua orang dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNY yaitu Dr. Arif Rahman Hakim, M.Pd. dan Dr. Eka Ary Wibawa, M.Pd., serta satu dosen dari Fakultas Bahasa, Seni, dan Budaya (FBSB) UNY Denny Wahyu Triawan, S.Pd., M.Pd., yang mendukung pelaksanaan kegiatan bersama dua mahasiswa UNY. Kegiatan ini diikuti oleh 50 siswa SMA N 1 Sentolo yang berpartisipasi aktif dari awal hingga akhir.

Kegiatan diawali dengan penyampaian materi kewirausahaan oleh Dr. Eka Ary Wibawa. Kegiatan ini diikuti oleh Pemuda Desa Banguncipto, yang ternyata sebagian besar menjadi siswa di SMA N 1 Sentolo. Dalam sesi ini, beliau menekankan pentingnya menumbuhkan jiwa wirausaha sejak dini dengan cara memanfaatkan potensi lokal yang ada di sekitar. Menurutnya, pemuda desa perlu dilatih untuk mampu membaca peluang, berani mengambil langkah awal, dan memiliki kreativitas dalam mengembangkan produk lokal agar bernilai tambah.

Selanjutnya, Dr. Eka Ary Wibawa mengajak siswa untuk praktik melalui metode ATM (Amati, Tiru, dan Modifikasi). Melalui teknik ini, peserta dilatih untuk mengamati potensi lokal, melihat produk yang sudah ada, lalu mencoba memodifikasi ide agar lebih inovatif dan sesuai dengan kebutuhan pasar. Hasil kegiatan ATM kemudian dipresentasikan oleh para siswa, yang sekaligus melatih kemampuan komunikasi dan rasa percaya diri mereka.

Tidak berhenti sampai di situ, peserta juga dibimbing oleh Dr. Arif Rahman Hakim untuk menyusun ide usaha dengan kerangka Business Model Canvas (BMC). Empat kuadran sederhana digunakan dalam latihan ini, meliputi: (1) potensi lokal yang ada di sekitar, (2) pemanfaatan potensi lokal yang sudah dibuat, (3) ide produk baru yang bisa dikembangkan, serta (4) tindakan awal yang dapat dilakukan.

Antusiasme terlihat dari 50 peserta yang hadir. Mereka aktif berdiskusi, mengemukakan ide, dan menghasilkan gagasan usaha yang beragam, mulai dari pengolahan hasil pertanian, makanan khas lokal, hingga produk kerajinan. Aktivitas ini tidak hanya melatih kreativitas, tetapi juga memperkuat semangat kolaborasi dan inovasi di kalangan siswa. Dr. Eka Ary Wibawa menyampaikan harapan agar siswa mampu menumbuhkan pola pikir kewirausahaan yang kuat. “Siswa perlu dibiasakan untuk melihat peluang di sekitar mereka. Potensi lokal di Sentolo dan sekitarnya sangat besar, dan jika dikelola dengan baik, dapat menjadi bekal penting untuk masa depan mereka,” ujarnya.

Kegiatan ini juga mendapat dukungan positif dari pihak sekolah. Guru pendamping SMA N 1 Sentolo menyampaikan terima kasih kepada tim UNY yang telah memfasilitasi kegiatan edukatif ini. Kehadiran tim dosen dari UNY sebagai pemateri utama dinilai memberi wawasan baru bagi siswa dalam memahami proses merintis bisnis berbasis potensi lokal. Melalui pendampingan ini, UNY berharap semakin banyak generasi muda yang terdorong untuk menumbuhkan jiwa wirausaha dengan menggali potensi lokal. Dengan langkah awal yang sederhana namun terarah, siswa diharapkan mampu berkontribusi dalam mengembangkan usaha kreatif sekaligus mendukung perekonomian daerah. (Henry, Yesica, Wibawa)

 

Peneliti FEB UNY Ungkap Kesenjangan Adopsi AI di UMKM Yogyakarta

Penelitian terbaru tim dosen FEB, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) mengungkap peta kesenjangan adopsi Artificial Intelligence (AI) di kalangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Temuan ini menyoroti potensi besar sekaligus tantangan serius dalam mendorong UMKM menuju model bisnis berkelanjutan.

Kota Lebih Siap, Daerah Pinggiran Masih Tertinggal

Hasil riset menunjukkan bahwa UMKM di Kota Yogyakarta berada di posisi paling siap mengadopsi AI. Akses infrastruktur digital yang lebih baik serta ekosistem bisnis perkotaan membuat pelaku usaha lebih cepat mengintegrasikan teknologi cerdas dalam aktivitas bisnis.

Di sisi lain, UMKM di Sleman juga relatif adaptif karena dekat dengan pusat pendidikan tinggi dan ekosistem startup. Sementara itu, Bantul menonjol di sektor kriya dan kuliner tradisional, namun adopsi AI masih terbatas pada penggunaan teknologi dasar.

Gunungkidul memperlihatkan kondisi yang heterogen. Sebagian UMKM di sektor wisata mulai memanfaatkan teknologi digital, tetapi banyak pelaku usaha tradisional masih tertinggal karena keterbatasan akses internet. Adapun Kulon Progo memiliki kekuatan di sektor pertanian, namun tingkat adopsi AI masih rendah akibat minimnya infrastruktur digital.

Potret UMKM dan Tantangan Digitalisasi

Temuan riset juga menegaskan bahwa literasi digital masih menjadi kendala utama bagi pelaku UMKM. Banyak pengusaha kecil belum mampu memanfaatkan data pelanggan, merancang strategi pemasaran digital, atau mengoptimalkan layanan berbasis teknologi.

Menurut tim peneliti, kesenjangan adopsi ini berpotensi memperlebar jurang antara UMKM perkotaan dan pedesaan. Jika tidak segera diatasi, UMKM di daerah dengan keterbatasan teknologi bisa semakin tertinggal dalam persaingan pasar.

“Artificial Intelligence bukan sekadar teknologi, melainkan katalis yang mampu mengubah wajah UMKM Indonesia menjadi lebih efisien, inklusif, dan kompetitif,” ujar Dr. Sutirman, selaku Ketua Peneliti.

Harapan Peneliti

Penelitian ini merekomendasikan perlunya dukungan konkret bagi UMKM di daerah berupa peningkatan literasi digital, perluasan infrastruktur, dan pendampingan penerapan teknologi. Dengan intervensi yang tepat, AI diyakini dapat membuka peluang pasar yang lebih luas, termasuk akses ke ranah global.

“UMKM lokal punya potensi besar. Dengan dukungan teknologi cerdas, mereka bukan hanya mampu bertahan, tapi juga tumbuh di tengah kompetisi global,” tambah tim peneliti. (uys)

 

Tim Peneliti FEB UNY Kembangkan Model Ekonomi Kreatif Berbasis Budaya Lokal untuk Wujudkan Pancamulia

Riset Unggulan FEB UNY Ungkap Strategi Baru Dorong SDGs dan Daya Saing Global

Tim peneliti Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) tengah mengembangkan model ekonomi kreatif berbasis budaya lokal yang diyakini mampu menjadi motor penggerak baru pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Riset ini menegaskan bahwa kekuatan seni, kriya, fesyen, hingga kuliner tidak hanya menopang identitas budaya, tetapi juga berpotensi besar mendorong pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) sekaligus visi Pancamulia DIY.

Menurut data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, sektor ekonomi kreatif menyumbang 6,54 persen terhadap PDB nasional pada 2022. Di Yogyakarta, subsektor fesyen, kuliner, kriya, dan seni pertunjukan mendominasi dengan ribuan pelaku yang berkontribusi pada ekspor miliaran dolar. Namun, tantangan nyata masih menghadang: keterbatasan akses pasar global, minimnya inovasi, dan rendahnya sinergi antar-pemangku kepentingan.

“Penelitian kami menunjukkan, jika potensi budaya lokal DIY dipadukan dengan strategi inovatif berlandaskan SDGs, maka sektor kreatif bisa melompat lebih jauh: menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan, sekaligus menjaga warisan budaya,” ujar Prof. Dr. Siswanto, M.Pd. selaku ketua tim peneliti.

Riset ini mengambil sampel 200 pelaku ekonomi kreatif dari lima kabupaten/kota di DIY. Hasil awal menunjukkan model yang tengah dikembangkan tidak hanya layak, tetapi juga praktis diterapkan oleh UMKM. Aspek keberlanjutan, keefektifan, dan kebermanfaatan menjadi fokus utama pengujian.

Selain berkontribusi pada SDG 8 (pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi), model ini juga beririsan dengan SDG 9 (industri, inovasi, dan infrastruktur) serta SDG 11 (kota dan komunitas berkelanjutan). Dengan demikian, Yogyakarta berpotensi menjadi contoh daerah yang mampu mengharmoniskan tradisi dan modernitas dalam pembangunan ekonomi kreatif.

“DIY bisa menjadi role model nasional: bagaimana budaya bukan sekadar aset masa lalu, tetapi energi masa depan. Model ini akan kami dorong agar bisa diadopsi lintas daerah,” tambah Prof. Tony Wijaya, anggota tim riset.

Hasil riset ini diproyeksikan memberi dampak ganda: memperkuat identitas budaya Yogyakarta di mata dunia dan membuka peluang usaha baru bagi masyarakat lokal. Visi Pancamulia – kesejahteraan, keadilan, kelestarian, keunggulan, dan kemandirian – menjadi pijakan utama pengembangan model tersebut. Dengan dukungan pemerintah daerah serta komunitas pelaku kreatif, riset ini diharapkan mampu menjawab persoalan klasik UMKM: dari keterbatasan modal, teknologi, hingga akses pasar global. (uys)

Pages