SDGs #10 Berkurangnya Kesenjangan

Teliti Kesejahteraan Kaum Marjinal, Indra Febrianto Raih Gelar Doktor Pendidikan Ekonomi

Indra Febrianto, M.Pd., dosen Departemen Pendidikan Ekonomi, berhasil meraih gelar Doktor Pendidikan Ekonomi setelah sukses mempertahankan disertasinya pada ujian terbuka yang digelar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Malang (FEB UM).

Dalam sidang terbuka tersebut, Indra memaparkan hasil penelitiannya yang berjudul "Kesejahteraan Subjektif Pemulung: Pendekatan Model Struktural dengan Tinjauan Rasionalitas dan Money Ethics". Penelitian ini mengangkat fenomena ketimpangan dan perilaku ekonomi irasional di kalangan pemulung yang kerap bertentangan dengan etika terhadap uang. Isu ini masih jarang dikaji dan sering luput dari perhatian, padahal memiliki implikasi penting terhadap kesejahteraan subjektif kelompok masyarakat marginal tersebut.

Melalui pendekatan teori ekonomi perilaku, penelitian ini mengkonstruksi model struktural kesejahteraan subjektif pemulung dengan mempertimbangkan aspek perilaku irasional, money ethics, dan social support. Penelitian ini juga menghasilkan rekomendasi model pendidikan ekonomi nonformal bagi masyarakat marginal yang berfokus pada pemberdayaan tiga kelompok sasaran: karang taruna, anak-anak, dan orang tua. Pendekatan ini diharapkan dapat mendorong terciptanya strategi pemberdayaan yang lebih humanis, komprehensif, dan berkelanjutan.

Secara metodologis, penelitian menggunakan metode kuantitatif konfirmatori dengan teknik analisis Covariance-Based Structural Equation Modeling (CB-SEM). Instrumen penelitian berupa kuesioner tertutup berskala Likert telah diuji construct validity dan reliability. Analisis dilakukan melalui evaluasi outer model, inner model, serta pengujian Goodness of Fit. Hasil penelitian menunjukkan dinamika hubungan yang kompleks antara confirmation bias, herd behavior, loss aversion, money ethics, dan social support terhadap kesejahteraan subjektif pemulung.

Beberapa temuan penting antara lain: confirmation bias berpengaruh positif signifikan terhadap kesejahteraan subjektif, herd behavior memiliki pengaruh positif terhadap kesejahteraan subjektif namun negatif terhadap money ethics, dan loss aversion tidak berpengaruh signifikan terhadap money ethics tetapi berpengaruh positif terhadap kesejahteraan subjektif. Selain itu, money ethics berperan sebagai mediator dalam beberapa hubungan variabel, sementara social support terbukti memoderasi pengaruh money ethics terhadap kesejahteraan subjektif. Temuan ini memberikan pemahaman baru tentang bagaimana faktor psikologis, sosial, dan etika keuangan berinteraksi dalam membentuk kesejahteraan subjektif kelompok pemulung.

Raihan gelar doktor ini tidak hanya menjadi pencapaian pribadi, tetapi juga berkontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan yang relevan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals), khususnya SDG 1 (Tanpa Kemiskinan), SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), SDG 10 (Berkurangnya Kesenjangan), dan SDG 11 (Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan). Dengan capaian ini, diharapkan hasil penelitiannya dapat menjadi rujukan penting bagi akademisi, pembuat kebijakan, dan praktisi dalam merancang program pemberdayaan masyarakat marginal di perkotaan. (fdhl)

Kembangkan E-Learning Berbasis MOOC, Ahmad Chafid Alwi Raih Gelar Doktor Ilmu Pendidikan

Ahmad Chafid Alwi, dosen Departemen Pendidikan Ekonomi, berhasil meraih gelar Doktor Ilmu Pendidikan setelah mempertahankan disertasinya yang berjudul "Model E-learning Berbasis Massive Open Online Course (MOOC) untuk Meningkatkan Literasi Ekonomi Mahasiswa" pada ujian terbuka yang digelar di Program Pascasarjana UNY.

Penelitian yang dilakukan Ahmad Chafid Alwi bertujuan untuk mengembangkan, memvalidasi, menguji efektivitas, dan menguji kepraktisan sebuah model e-learning berbasis MOOC yang dirancang khusus untuk meningkatkan literasi ekonomi mahasiswa. Model ini mengintegrasikan prinsip konektivitas, konstruktivisme, dan component display theory guna menciptakan pengalaman belajar yang lebih bermakna, fleksibel, dan relevan dengan isu-isu ekonomi yang dihadapi masyarakat saat ini. Produk e-learning ini diharapkan mampu menghadirkan pembelajaran literasi ekonomi yang mudah diakses, interaktif, serta mendorong mahasiswa untuk memahami konsep ekonomi secara lebih kritis.

Secara metodologis, penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R&D) dengan tahapan need assessment, front-end analysis, design, development, implementation, evaluation, dan analysis. Penelitian dilaksanakan di Universitas Negeri Yogyakarta dan Universitas Nahdlatul Ulama dengan melibatkan 88 mahasiswa sebagai responden. Data dikumpulkan melalui survei, validasi ahli, serta penilaian terhadap uji coba produk melalui pre-test dan post-test. Instrumen yang digunakan meliputi kuesioner validasi ahli dan skala Likert untuk uji kepraktisan, dengan analisis data kuantitatif dan kualitatif, termasuk analisis netnografi untuk memperkaya substansi konten.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa model e-learning berbasis MOOC yang dikembangkan memiliki karakteristik fleksibel, terbuka, interaktif, asinkron, dan dilengkapi studi kasus hasil analisis netnografi. Produk ini meraih tingkat validitas tinggi dari ahli media (92,9%) dan ahli materi (85%), menunjukkan efektivitas yang signifikan dalam meningkatkan literasi ekonomi mahasiswa dengan p-value = 0,0001 dan nilai Cohen’s d = 0,89 (kategori besar). Selain itu, uji kepraktisan menunjukkan angka 88,75%, mengindikasikan produk sangat layak digunakan dalam pembelajaran.

Sidang terbuka promosi doktor ini menghadirkan dewan penguji yang terdiri atas Prof. Dr. Dyah Kumalasari, M.Pd. (Ketua Penguji), Dr. Pujiriyanto, M.Pd. (Sekretaris Penguji), Prof. Sukirno, Ph.D. (Promotor 1), Prof. Dr. Arif Rohman, M.Si. (Promotor 2), Prof. Dr. Drs. Asrori, M.S. (Penguji 1), dan Prof. Dr. Siswanto (Penguji 2). Keberhasilan ini menambah deretan prestasi akademik Departemen Pendidikan Ekonomi dan memperkuat kontribusinya dalam pengembangan inovasi pembelajaran di era digital.

Capaian Ahmad Chafid Alwi selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals), khususnya SDG 4 (Pendidikan Berkualitas), SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur), dan SDG 10 (Berkurangnya Kesenjangan). Diharapkan hasil penelitiannya dapat menjadi rujukan penting bagi akademisi, pengembang teknologi pendidikan, dan pembuat kebijakan dalam mengimplementasikan pembelajaran literasi ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan. (fdhl)

FEB UNY Facilitate Students with Special Needs to Participate in UTBK

Thursday (2/5) morning at the IDB Building of the Faculty of Economics and Business (FEB) UNY, the usual crowd was absent. Instead, the space was dedicated to four prospective blind students participating in the UTBK-SNBT, a special entrance exam for students with disabilities, hosted by UNY. Despite facing challenges, Wahyu Ishlakhuddin Ar Mansyah was determined to pursue higher education through the UTBK pathway. A graduate of MAN 2 Sleman, Wahyu set his sights on the S1 Special Education program at the Faculty of Education and Psychology (FIPP) UNY. Born in Lamongan on March 10, 2005, Wahyu has a vision impairment, but he remains committed to his educational goals. He made extensive preparations for the UTBK, including joining online tutoring sessions.

Another UTBK participant, Oktaviola Maya Tantri Ramadani, also shared her journey. She prepared diligently by studying hard, taking online tutoring, and participating in tryouts. Oktaviola, born on May 7, 2006, attends SMA 1 Sewon, an inclusive school equipped with supporting facilities. Like Wahyu, she chose the Special Education program at FIPP UNY as her study destination.

Dr. Bambang Saptono, Chair of UNY Admissions, highlighted the university’s commitment to supporting UTBK participants with special needs. "This year, we have 4 blind participants and 20 physically disabled participants," he explained. To accommodate these students, UNY has made special arrangements: providing strategic seating for easy access, wheelchairs, and dedicated companions. For visually impaired participants, the test was scheduled on Thursday, May 2, in a separate room with assistance from experienced lecturers of the Special Education program.

Dr. Maimun Sholeh, Location Manager (PJL) of the IDB FEB UNY Laboratory Room, detailed the provisions for the test. "The computers used for UTBK by students with special needs have specialized specifications, including adaptive software and audio support," he noted. "For blind participants, we provide a personal companion for each student, selected from the FIPP UNY Special Education program." These lecturers are skilled in communicating with and supporting individuals with disabilities, ensuring a smooth test process to achieve the best possible outcomes.

UNY’s commitment to inclusive education aligns with Regulation No. 46 of 2017 issued by the Minister of Research, Technology, and Higher Education, which guarantees the right of people with disabilities to access higher education. Minister of Education, Culture, Research, and Technology Nadiem Anwar Makarim also emphasized that students with disabilities are prioritized for the Smart Indonesia College Card (KIPK). UNY’s approach includes providing necessary support from the admission stage, such as offering companions during entrance exams, to offering learning aids like Braille textbooks, accessible libraries, and facilities designed for easy mobility, including elevators and wheelchair-accessible pathways in multi-storey buildings. (dedy/fdhl)

Pages