SDGs #8 Pembangunan Ekonomi

Pelatihan Pengembangan UMKM di Kampung Emas Seyegan Fokus pada Perhitungan HPP dan Pemasaran Digital

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) dilaksanakan di Pendopo Prawiro Diharjo, Kampung Emas, Seyegan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (7/10) lalu. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang didanai oleh UNY ini diketuai oleh Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNY yaitu Prof. Siswanto, M.Pd., dengan anggota Dr. Sutirman, M.Pd., Dr. Mustofa, M.Sc., Ani Widayati, M.Pd., Ed.D, Arum Darmawati, M.M., Eka Ary Wibawa, M.Pd., Nenden Susilowati, M.Pd. dan Yuliansah, M.Pd. Acara ini dihadiri oleh 24 peserta yang merupakan pengelola UMKM di Kampung Emas Seyegan, serta Nur Laily Tri Wulansari, M.I.Kom. sebagai pengelola usaha di kawasan tersebut. Kegiatan dibuka oleh Ani Widayati dari tim pengabdi, yang diikuti oleh sambutan dari Nur Laily. Acara utama berupa pelatihan tentang perhitungan Harga Pokok Penjualan (HPP) dan pemasaran digital kemudian dilaksanakan.

Pada sesi pertama, Mustofa memaparkan pentingnya perhitungan HPP sebagai langkah awal dalam menjalankan usaha. Peserta dilatih untuk menghitung modal, HPP, dan menentukan harga jual yang menguntungkan menggunakan smartphone mereka. Materi dilanjutkan dengan sesi kedua yang disampaikan oleh Eka Ary Wibawa mengenai pemasaran digital melalui platform Shopee dan Google Profile Business. Peserta diajarkan cara membuat toko di Shopee serta pentingnya profil bisnis di Google untuk meningkatkan visibilitas usaha. Meskipun peserta menghadapi kendala dalam pengunggahan foto produk, mereka berhasil membuat profil bisnis dengan lancar, dan diharapkan untuk melengkapi profil mereka segera.

Kegiatan pengabdian ini diakhiri dengan evaluasi kepuasan peserta melalui angket yang menunjukkan hasil sangat positif. Hampir seluruh aspek, mulai dari materi pelatihan, narasumber, hingga fasilitas yang disediakan, dinilai sangat baik oleh para peserta. Hal ini menandakan bahwa pelatihan telah berhasil memenuhi harapan peserta dan memberikan manfaat nyata dalam meningkatkan pengetahuan serta keterampilan mereka, terutama dalam perhitungan HPP dan pemasaran digital. Tim pengabdi berharap pelatihan ini dapat berkontribusi terhadap perkembangan UMKM di Kampung Emas Seyegan, sehingga mampu bersaing dan tumbuh di era digital. (yul)



 

ICEBESS & ACoMC 2024: Antisipasi Perkembangan Teknologi demi Keberlanjutan Pendidikan dan Bisnis

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Yogyakarta (FEB UNY) menyelenggarakan International Conference of Ethics on Business, Economics, and Social Science (ICEBESS) 2024 yang berlangsung bersamaan dengan Annual Conference of Management Challenges (ACoMC) 2024. Konferensi ini mengangkat tema “The Challenge of New Technology on Education and Business Sustainability”, membahas tantangan yang dihadapi oleh dunia pendidikan dan bisnis dalam menghadapi perkembangan teknologi terbaru. Acara ini diselenggarakan secara blended, dengan peserta mengikuti melalui Zoom Meeting secara daring, serta secara luring di FEB UNY.

Acara ini dibuka dengan sambutan dari Prof. Soni Nopembri, M.Pd., Ph.D., Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UNY. Dalam sambutannya, Prof. Soni menekankan pentingnya peran teknologi dalam mendukung keberlanjutan di bidang pendidikan dan bisnis. Seminar ini terselenggara berkat kolaborasi antara FEB UNY dengan Magister Akuntansi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dan Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP). 

Sesi Plenary yang dipandu moderator acara, Dr. Ratna Candra Sari, M.Si., CA, Ak., memandu jalannya diskusi dan presentasi, menghadirkan empat pembicara utama dengan latar belakang akademik internasional yang beragam. Prof. Setyabudi Indartono, Ph.D., Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah V Yogyakarta, membuka sesi dengan presentasi tentang peran teknologi dalam keberlanjutan lembaga pendidikan di Indonesia. Selanjutnya, Anura De Zoysa, Ph.D. dari University of Wollongong, Australia, membahas peran teknologi dalam keberlanjutan bidang akuntansi. Cha-Hsuan Liu, Ph.D. dari Wittenborg University of Applied Science, Belanda, menyoroti pentingnya teknologi dalam keberlanjutan pendidikan, sedangkan Dr. Basant Prasad Adhikari dari Oxford College of Engineering and Management, Nepal, menguraikan tentang peran teknologi dalam keberlanjutan bisnis.

Selain sesi Plenary, konferensi ini juga menyelenggarakan sesi paralel yang membagi 35 pemakalah ke dalam lima kelompok topik, yaitu Sistem Informasi, Pendidikan, Keuangan, Sosial dan Ekonomi, serta Ekonomi dan Manajemen. Lebih dari 500 peserta, yang terdiri dari dosen, mahasiswa, dan akademisi lainnya, turut serta dalam acara ini. Sebagaimana disampaikan Ketua Panitia, Mahendra Adhi Nugroho, M.Sc., Ph.D., konferensi ini menjadi wadah yang bermanfaat bagi para akademisi dan praktisi untuk bertukar ide dan wawasan mengenai teknologi dan keberlanjutan di bidang pendidikan dan bisnis. (fdhl)

Lilia Raih Penghargaan Best Presenter di 4th ICBAE 2024

Lilia Pasca Riani, dosen Departemen Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Yogyakarta (FEB UNY), berhasil meraih penghargaan sebagai Best Presenter pada acara bergengsi 4th International Conference of Business, Accounting, and Economics (ICBAE) 2024. Konferensi internasional ini diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Purwokerto dengan tema besar "Finance Digitalization and Sustainable Business: Shaping the Future of the Economy."

Dalam konferensi yang dihadiri oleh akademisi, peneliti, dan praktisi dari berbagai negara, Lilia Pasca Riani mempresentasikan penelitian berjudul "Economic Proficiency: The Next Level of Literacy in Digital Era." Penelitian ini menyoroti pentingnya penguasaan literasi ekonomi di era digital sebagai fondasi bagi masyarakat untuk beradaptasi dan berinovasi dalam menghadapi tantangan ekonomi global yang semakin kompleks.

Pemilihan Lilia Pasca Riani sebagai Best Presenter tidak hanya mengukuhkan kualitas penelitian yang ia lakukan, tetapi juga menunjukkan kontribusi signifikan dari FEB UNY dalam diskusi ilmiah internasional, khususnya di bidang pendidikan ekonomi. Penghargaan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi para akademisi dan mahasiswa di seluruh Indonesia untuk terus mengembangkan penelitian yang relevan dan berdampak.

Konferensi ICBAE 2024 ini berhasil mempertemukan berbagai perspektif dan gagasan inovatif dalam upaya membentuk masa depan ekonomi yang berkelanjutan di tengah transformasi digital yang pesat. (lpr)

Tim PPK Ormawa BEM Luncurkan Website Desa Karangturi Klaten

Pada Kamis (01/08/2024), Tim Program Penguatan Kapasitas Ormawa (PPK Ormawa) Badan Eksekutif Mahasiswa dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) mengadakan kegiatan “Launching Website Program Aksara Data” di Karangturi, Gantiwarno, Klaten. Acara ini dihadiri oleh perwakilan UMKM, Anisa selaku Tenaga Harian Lepas Desa Karangturi, perwakilan perangkat Kalurahan Karangturi, Tim PPK Ormawa, dan Tim Garda Muda Indonesia.

Kegiatan ini dipandu oleh Erwin Alam Syah Putra selaku salah satu Penanggungjawab dari Aksara Data untuk menjelaskan urgensi pengembangan website desa yang menyorot pada bagian UMKM desa sebagai upaya untuk memperkenalkan produk UMKM yang ada di Karangturi sehingga mampu menciptakan UMKM yang berkelanjutan. Website Desa Karangturi ini dibentuk oleh mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta melalui Program Pengembangan Kapasitas Ormawa.

Perancangan website ini bertujuan untuk mempermudah masyarakat memperoleh informasi desa setempat. Di dalam website memuat informasi tentang visi misi, jumlah penduduk, produk UMKM, sejarah desa, perangkat desa, profil desa, dan berita terbaru dari Desa Karangturi. Serah Terima Website ini dilakukan oleh Erwin Alam Syah Putra dengan Ibu Muhrin Nisa. Website dapat diakses melalui https://desakarangturi.id. Dengan adanya website desa ini diharapkan dapat membantu masyarakat desa setempat dan sekitarnya, serta perangkat desa dalam hal terkumpulnya informasi desa di dalam website. (tim)

PPKO BEM KM FEB UNY Dampingi Pembuatan NIB UMKM di Klaten

Tim Program Penguatan Kapasitas Ormawa (PPK Ormawa) Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) melaksanakan Pendampingan Legalitas Usaha untuk UMKM di Karangturi, Gantiwarno, Klaten.

Pendampingan Legalitas Usaha merupakan salah satu rangkaian program Aksara Legal yang bertujuan agar UMKM di Desa Karangturi, Gantiwarno, Klaten dapat beroperasi secara resmi atau legal, sehingga dapat menunjang UMKM dalam memperluas jangkauan pasarnya. Pendampingan legalitas usaha dilakukan oleh tim PPKO BEM KM FEB UNY yang dilaksanakan dalam tiga tahap.

Pendampingan legalitas usaha tahap pertama dilaksanakan pada hari Jumat 28 Juni 2024. Pada tahap tersebut, dilakukan pendampingan pembuatan Nomor Induk Berusaha secara door to door untuk 6 UMKM yaitu Peternakan Domba Bapak Suwoto, Rengginang Bu Sutirah, Minyak Goreng Kelapa SenSan, Siomay Ikan Pak Sutarjo, Tempe Casminto, dan Tempe Kedelai Bu Giyah.

Selanjutnya, pendampingan legalitas usaha tahap kedua dilaksanakan pada hari Sabtu, 13 Juli 2024. Pada pendampingan tahap kedua, dilaksanakan pembuatan Nomor Induk Berusaha secara daring bagi 6 UMKM yaitu Pupuk Organik, Bengkel Las, Kerupuk Karak, Kue Kering Nastar, Meubel, dan Trijaya Mandiri. Selain itu juga dilakukan penyerahan arsip Nomor Induk Berusaha (NIB) untuk pelaku UMKM yang mengikuti pendampingan tahap pertama.

Pendampingan legalitas usaha tahap ketiga dilaksanakan pada hari Sabtu, 20 Juli 2024. Pada pendampingan tahap ketiga, dilakukan penyerahan NIB untuk 6 pelaku UMKM yang mengikuti pendampingan pada tahap kedua.

Pendampingan legalitas usaha ini, diharapkan dapat membantu UMKM agar beroperasi secara legal serta dapat memperluas jangkauan pasarnya sehingga usaha yang dijalankan dapat berkembang dan dikenal lebih luas oleh masyarakat. (Tim)

From Farm to Lip Balm: How UNY Students Turned PE Goat Milk into a Skincare Success

Livestock farming is a popular livelihood among many Indonesians, with goats being a particularly promising option. Despite the challenges, such as a complex breeding process and odors that some people find unpleasant, raising goats offers significant potential as a primary and secondary source of income. In times of urgent financial need, goat farmers can quickly liquidate their livestock, making it a valuable form of "living savings."

One breed well-suited for farming is the Peranakan Etawa (PE) goat. The PE goat is a cross between Indian goats and local kacang goats, known for its dual-purpose qualities. It produces milk rich in anti-inflammatory properties, offering health benefits for consumers. PE goat milk has been used in various products, such as soaps and face masks. Inspired by this, the Student Creativity Program (PKM) team from UNY's Entrepreneurship division developed a unique lip balm product, named Goat Gleam Balm, made from PE goat milk.

Zulinda Ayu Andira, the leader of the Goat Gleam PKM-K Team, explained, "Our innovative product is designed for teenagers and the elderly who experience dry and chapped lips. The pink hue of the balm provides a psychological sense of softness and a pleasant fragrance, enhancing the experience for our users."

The Student Creativity Program (PKM) offers funding across eight fields, including entrepreneurship, encouraging interdisciplinary collaboration. Ramadhan Nurul Fauzi, a member of the PKM-K team and a 2022 student of the Accounting Education S1 program, shared his role: "Given that our PKM team focuses on entrepreneurship, which aligns with financial management, I handle the inflow and outflow of money from our product sales. Additionally, I manage the economic calculations, such as cost of goods sold (HPP), income, profit and loss, and more."

This year marks Ramadhan's first time receiving PKM funding, after an earlier attempt in 2023. Initially, he joined two entrepreneurial teams, but with the updated PKM regulations allowing students to participate in only one proposal, he chose to concentrate on developing the Goat Gleam proposal.

The Ministry of Education, Culture, Research, and Technology, through the Directorate General of Belmawa, runs the PKM program as a platform for students to bring their ideas to life over a four-month period. You can follow the activities of the PKM-K Goat Gleam Team on TikTok and Instagram at @goatgbalm.id. The product is also available for purchase through taplink.cc/goatgbalm or Shopee at goatgbalm.id: https://id.shp.ee/NAtLfnx. (rmdhn/fdhl)

 

Deteksi Greenwashing Menggunakan AI: Dosen FEB dan FT UNY Raih Research Grant dari BI

Dosen dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) dan  Fakultas Teknik (FT) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) berhasil sebagai Pemenang Research Grant Bank Indonesia tahun 2024. Tim riset mengembangkan sistem deteksi greenwashing menggunakan kecerdasan buatan atau yang biasa dikenal dengan Artificial Intelligence (AI). Tim ini diketuai oleh Dr. Ratna Candra Sari, S.E., M.Si., CA., CFP., IFP., CSRS. (FEB UNY) dengan anggota  Annisa Ratna Sari, S.Pd., M.S.ED. (FEB UNY) dan Dr. phil. Nurhening Yuniarti, S.Pd., M.T. (FT UNY)  diumumkan sebagai pemenang hibah penelitian setelah masuk sebagai 34 finalis Research Grant Bank Indonesia (RGBI) 2024 dan berhasil melewati seleksi lanjut. RGBI merupakan program skema dana hibah riset dari Bank Indonesia yang dialokasikan pada penelitian yang bersifat strategis, untuk jenis riset frontier dan riset pengembangan model yang dilakukan oleh peneliti eksternal, dengan topik penelitian yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia.

Adapun topik yang diangkat oleh tim ini adalah ‘Artificial Intelligence untuk Mendeteksi Greenwashing dalam Peningkatan Inklusi Keuangan Hijau’. “Greenwashing merupakan praktik di mana perusahaan mengomunikasikan kinerja lingkungan atau sosial mereka dengan cara yang melebih-lebihkan atau tidak akurat, sering kali dengan menekankan aspek positif tanpa mengungkapkan informasi negatif secara penuh,” kata Ratna Candra Sari. Ini menciptakan kesenjangan antara apa yang perusahaan komunikasikan tentang kinerja mereka dalam bidang lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan (ESG) dengan apa yang mereka lakukan secara nyata. Hal ini telah menjadi perhatian serius di era keberlanjutan saat ini. Untuk mengatasi masalah ini, Ratna memimpin proyek penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan algoritma AI yang dapat mendeteksi tanda-tanda greenwashing dalam laporan keberlanjutan perusahaan.

Penelitian dengan topik pemanfaatan AI untuk meningkatkan inklusi ekonomi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam mendorong praktik bisnis yang lebih berkelanjutan di Indonesia. Selain itu, keberhasilan tiga dosen ini juga mencerminkan komitmen UNY dalam mendukung penelitian yang relevan dengan kebutuhan masyarakat dan lingkungan.

Hibah penelitian dari BI ini merupakan bagian dari upaya lembaga keuangan tersebut untuk mendukung inovasi dan riset yang berpotensi memberikan dampak positif bagi pembangunan berkelanjutan. Dengan adanya dukungan seperti ini, diharapkan semakin banyak solusi inovatif yang dapat dikembangkan untuk menjawab tantangan lingkungan saat ini. (astri)

AI-Powered Greenwashing Detection: FEB and FT UNY Lecturers Win Bank Indonesia Research Grant

A team of lecturers from the Faculty of Economics and Business (FEB) and the Faculty of Engineering (FT) at Yogyakarta State University (UNY) has won the 2024 Bank Indonesia Research Grant. The team developed an innovative greenwashing detection system using artificial intelligence (AI). Led by Dr. Ratna Candra Sari, S.E., M.Sc., CA., CFP., IFP., CSRS. (FEB UNY), the team includes Annisa Ratna Sari, S.Pd., M.S.ED. (FEB UNY), and Dr. phil. Nurhening Yuniarti, S.Pd., M.T. (FT UNY). Their research proposal stood out among 34 finalists in the 2024 Bank Indonesia Research Grant (RGBI), securing the grant after a rigorous selection process.

RGBI is a research grant program from Bank Indonesia, aimed at supporting strategic and pioneering research. It focuses on projects conducted by external researchers that align with topics identified as priorities by Bank Indonesia.

The team's research centers on "Artificial Intelligence to Detect Greenwashing in Increasing Green Financial Inclusion." Dr. Ratna Candra Sari explains, “Greenwashing is when companies misrepresent their environmental or social efforts, often highlighting positive actions without disclosing negative impacts.” This creates a disconnect between what companies claim regarding their environmental, social, and governance (ESG) practices and their actual performance—a critical issue in today’s sustainability-focused era. To address this, the team is developing an AI-based algorithm capable of identifying signs of greenwashing in corporate sustainability reports.

Their research aims to contribute significantly to promoting sustainable business practices in Indonesia. Beyond this, the achievement of these lecturers underscores UNY's dedication to advancing research that aligns with societal and environmental needs.

Bank Indonesia’s research grant is part of the institution's commitment to fostering innovation with the potential to drive sustainable development. With such support, the hope is to develop more innovative solutions to meet the environmental challenges of our time. (Astri)

FMEI Congress I: BEM FEB UNY Highlights Green Economy Issues

From Wednesday to Saturday (15-18 May), the Student Executive Board (BEM) of the Faculty of Economics and Business (FEB) UNY sent seven delegates to the 1st Congress of the Indonesian Economics Student Forum (FMEI). Hosted by the Faculty of Economics and Business, University of Indonesia (FEB UI), the event centered on a Grand Conference and a Follow-up Plan.

FMEI serves as a platform for economics students across Indonesia to engage in discussions on critical national economic issues. This forum not only fosters active dialogue but also emphasizes practical solutions. Students critically analyze issues and propose policy-oriented inputs, which are then presented directly to government stakeholders. The theme of the 2024 inaugural congress was "Green Economy," held over four days and attended by representatives from 17 universities.

Hafidzun Shadiq, the Head of FMEI for 2023-2024, described the forum as a space for students to express their ideals, insights, and theories gained from academic studies. He emphasized that FMEI's mission aligns with advancing Indonesia’s economic progress. "We at Airlangga University stress the importance of the Green Economy in this FMEI. The government should focus more on this topic, as it’s crucial for the current economic landscape," Shadiq noted.

Echoing Shadiq's sentiments, Aji Fajar Ramdani, Head of BEM KM FEB UNY, highlighted the importance of the Green Economy in raising awareness among all stakeholders, especially policymakers. He stressed that the government has the power to implement economic policies that not only promote growth but also address social and environmental impacts.

The congress kicked off with a talk show, featuring opening remarks from Sandiaga Uno, Indonesia's Minister of Tourism & Creative Economy. The event continued with three main sessions: the initial grand deliberation, small forums, and the final deliberation with a follow-up plan. The first grand deliberation, led by Hafidzun Shadiq, an Accounting student at Airlangga University, set the stage for subsequent discussions. On the second day, smaller forums took place, focusing on topics through a chairman's forum, an external forum, and a castrate forum.

The congress culminated in the follow-up plan session, where students presented their discussion outcomes in the form of policy proposals to government representatives. This session was attended by Parjiono, Ph.D., a macroeconomic and international finance expert from the Ministry of Finance. The proposals were submitted in both presentation and hard copy formats, with Parjiono receiving them directly for further consideration. (bem)

Kongres FMEI I: BEM FEB UNY Kawal Isu Green Economy

Pada Rabu sampai Sabtu (15-18/5) lalu, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNY mengirimkan tujuh delegasi mahasiswa untuk ikut serta dalam Kongres I Forum Mahasiswa Ekonomi Indonesia (FMEI) yang diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) selaku tuan rumah Musyawarah Besar dan Rencana Tindak Lanjut.

FMEI merupakan wadah diskusi serta musyawarah bagi mahasiswa ekonomi seluruh Indonesia yang berperan aktif dalam mengantar isu ekonomi Indonesia. Selain berperan aktif, forum ini juga solutif, di mana mahasiswa akan mengkritisi serta memberikan masukan berbasis ekonomi yang nantinya akan disajikan dalam bentuk kebijakan dan akan disampaikan langsung kepada stakeholder pemerintah yang bersangkutan. Pada Kongres pertama tahun 2024 ini, FMEI mengangkat tema besar “Green Economy” yang diselenggarakan selama 4 hari dimulai dari tanggal 15 hingga 18 Mei 2024 dan dihadiri oleh 17 universitas yang ada di Indonesia.

Ketua FMEI 2023 – 2024, Hafidzun Shadiq, menjelaskan bahwa FMEI merupakan wadah bagi mahasiswa untuk menuangkan idealisme, wawasan, dan teori yang sebelumnya didapatkan di kampus. Selain itu, ia juga menekankan bahwa hadirnya FMEI ini selaras dengan tujuan untuk mengawal dan meningkatkan kemajuan ekonomi bangsa Indonesia. “Kami (Universitas Airlangga) menekankan pentingnya aspek Green Economy dalam FMEI ini. Pemerintah seharusnya lebih memperhatikan topik Green Economy karena sangat relevan bagi perekonomian saat ini,” jelas Shadiq

Selain dengan Shadiq, Aji Fajar Ramdani, Ketua BEM KM FEB UNY juga berpendapat Green Economy ini sangat penting untuk meningkatkan awareness seluruh pihak terutama pemerintah sebagai pemangku kebijakan yang mempunyai power lebih kuat untuk dapat membuat terobosan ekonomi yang tidak hanya mengedepankan kegiatan ekonomi saja melainkan juga memperhatikan isu sosial dan lingkungan yang dihasilkan dari kegiatan ekonomi tersebut.”

Forum ini diawali dengan kegiatan talkshow yang dibuka dengan opening remarks oleh Menteri Pariwisata & Ekonomi Kreatif Republik Indonesia yaitu Sandiaga Uno. Kemudian dilanjutkan dengan tiga rangkaian inti di antaranya musyawarah besar pertama, forum kecil, musyawarah besar akhir dan rencana tindak lanjut. Musyawarah besar pertama dilaksanakan dalam bentuk persidangan yang dipimpin langsung oleh Presidium Nasional Ketua FMEI yaitu Hafizhun Shadiq Mahasiswa Akuntansi Universitas Airlangga. Lalu pada hari kedua dilanjutkan dengan kegiatan forum kecil lanjutan yang terbagi menjadi 3 forum di antaranya forum ketua, forum eksternal, dan forum kastrat.

Puncak dari rangkaian kegiatan forum ini berada pada rencana tindak lanjut, di mana mahasiswa menyampaikan output diskusinya kepada stakeholder pemerintah berupa usulan kebijakan. Kongres pertama ini dihadiri langsung oleh Parjiono, Ph.D. staff ahli Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional Kemenkeu. Tidak hanya sebatas disampaikan, output diskusi tersebut juga diserahkan dalam bentuk hardfile dan diterima langsung oleh Parjiono sendiri untuk ditindaklanjuti. (bem)

Pages