Arizqi, Anak Tukang Ojek Terpilih Sebagai Ketua BEM FE UNY 2014

Zulfri dan Arizqi

Pasangan Arizqi Nurhamsyah dan Zulfri Adi Wibowo terpilih sebagai Ketua dan Wakil Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta (BEM FE UNY) periode tahun 2014. Pada pemilihan mahasiswa yang baru saja berlalu pasangan ini meraup 831 suara. Sungguh hal ini tidak disangka-sangka Arizqi, mahasiswa Bidik Misi angkatan 2011 Prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran.  Anak dari pasangan Bapak Supangat Haryono yang kesehariannya bekerja sebagai tukang ojek di Pasar Sayur Magetan Jawa Timur dan Ibu Suratmi yang sehari-hari bekerja sebagai pengrajin caping ini berhasil terpilih menjadi Ketua BEM FE UNY. Hal ini merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi keluarga dikarenakan  hanya Arizqi yang berhasil mengenyam pendidikan Perguruan Tinggi di antara saudara kandungnya. Arisqi merupakan anak bungsu dari lima bersaudara.

Menurut pria lajang yang berasal dari Magetan ini, kemenangan ini merupakan sebuah amanah dari teman-teman semua dan tak lepas dari peran teman-teman pendukung yang telah bekerja keras untuk memenangkan pemilwa ini. “Semoga saya mampu mengemban amanah ini sehingga tidak mengecewakan sivitas akademika FE UNY dan mampu membawa FE UNY ke arah yang lebih baik,” ungkapnya. Adapun rencana pelantikannya akan dilaksanakan pada 2 Januari mendatang.

Jargon sekaligus visi yang diusung pasangan Arizqi-Zulfri adalah “Satu Cinta” yang merupakan kepanjangan dari Sinergi dan Bersatu dengan karakter Cerdas Inspiratif santuN Taqwa dan Aspiratif. Selain itu, mereka mempunyai misi antara lain; Membangun rasa kekeluargaan yang harmonis di internal BEM FE UNY dengan sistem kerja yang profesional, menjalin hubungan sinergis dengan berbagai elemen, baik ormawa maupun birokrasi, membangun karakter dan moral yang kuat sebagai insan cendekia melalui kultur akademis, aktif menjaring dan mengusahakan aspirasi mahasiswa dalam rangka mengakomodikasi dan melayani kepentingan mahasiswa dan membangun jaringan dengan organisasi instansi di luar kampus UNY.

Adapun rencana program unggulan dari pasangan ini yaitu mengadakan Seminar Nasional : meneropong perekonomian Indonesia pasca 2014 dengan target pembicara Menteri BUMN Dahlan Iskan, Parade Musik FE#3, Lomba Business Plan Nasional dan Economic Festival. 

Motivasi Arizqi mengikuti ajang pemilihan Ketua BEM FE ini di antaranya untuk mengembangkan bakat serta mencari pengalaman di ranah keorganisasian dengan berlatih berinteraksi dengan orang lain, “selain itu juga melatih manajemen waktu, kepemimpinan, serta membangun relasi guna mendukung meraih cita-cita,” tegas pria yang mempunyai cita-cita ingin menjadi Bupati Magetan ini. (Isti)

 

Terinspirasi Sang Ayah, Danang Buka Usaha Jagung Manis "Corn Spirazi"

Danang

Berawal dari kebiasaan membantu orang tua berwirausaha Danang Waskito Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta (FE UNY) terinspirasi sang ayah untuk membuka usaha jagung manis kukus dengan varian rasa “CORN SPIRAZI”. Kebetulan rumah orang tua Danang berada di dekat stasiun Kutoarjo sehingga sang Ayah yang bernama Subur dan Ibu Wagiyanti berusaha untuk menangkap peluang bisnis serta berniat untuk bisa membantu membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain dengan membuka usaha pembuatan tahu pong, kacang rebus, dan berbagai makanan ringan siap saji. Alhasil, sejak kecil Danang sudah terbiasa membantu menyiapkan dagangan yang akan diambil oleh para pengasong untuk dijual kembali ke Stasiun Kutoarjo.

Belajar dari pengalaman yang ia peroleh sejak kecil, Danang berniat untuk belajar mandiri sehingga bisa sedikit meringankan beban orangtua dalam membiayai kuliahnya. Kemudian Danang berusaha untuk bisa menangkap peluang bisnis yang bisa ia kerjakan namun tidak menganggu kuliahnya, lalu muncullah ide untuk membuka usaha Jagung Manis  kukus dengan varian rasa “CORN SPIRAZI”.

Mengapa Danang memilih Jagung? Karena jagung merupakan salah satu sereal paling populer di dunia dan menjadi makanan pokok di banyak negara. “Jagung tidak hanya menjadi sumber makanan untuk menyediakan kalori yang diperlukan bagi metabolisme tubuh, tetapi juga merupakan sumber yang kaya vitamin A, B, E dan berbagai mineral yang terkandung di dalamnya,” ujarnya.

Lalu dibuatlah proposal business plan untuk diajukan pada Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) dan akhirnya berhasil mendapatkan bantuan modal pinjaman dengan bunga 0% sebesar Rp. 6.500.000,-. Dari modal tersebut Danang memberanikan diri untuk membuka usaha Jagung Manis “CORN SPIRAZI” dengan menyewa tempat di Kantin FE UNY.

Lanjut  Danang, memang awalnya berat menjalankan usaha ini, namun tetap semangat dan optimis pasti bisa berhasil karena usaha jagung manis kukus dengan varian rasa ini sangat unik dan belum ada pesaingnya maka dari itu sangat potensial untuk dijalankan. “Selain itu setelah kami survey mahasiswa UNY sangat menyukai jagung manis dengan variasi rasa yang bermacam-macam ditambah lagi mereka akan kenyang tanpa harus memikirkan berat badan naik karena jagung manis “CORN SPIRAZI” mempunyai kadar lemak yang rendah,” terangnya.

Adapun varian rasanya antara lain; vanilla cheese, vanilla chocho, chocho cheese, blueberry deluxe, strawberry cheese, bubble pudding, cheese good, dragon hot extreme dan gembrot gila keju. Dengan harga sangat terjangkau bagi mahasiswa yaitu cup kecil Rp. 4.000,- dan cup besar Rp. 6.000,-. “Saat ini omzet penjualan sudah mencapai sebesar Rp. 3.000.000,- per bulan,” pungkasnya. (Isti)

Perlunya Sinergitas Perbankan-PT dalam Mendorong UMKM Mahasiswa

Siti May

Rabu (11/12) lalu, salah satu pengurus Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas (UKMF) Al Fatih Fakultas Ekonomi (FE) UNY, Siti Maesyaroh (Manajemen 2011) meraih juara 3 lomba karya tulis Bank BPD DIY. Lomba itu diselenggarakan untuk memperingati hari ulang tahun Bank BPD DIY yang ke-52. Dalam lomba itu ia mengambil tema “Sinergitas Perbankan dalam Meningkatkan Pertumbuhan UMKM-Mahasiswa di Yogyakarta”. Menurutnya, geliat entrepreneurship di kalangan anak muda (mahasiswa) saat ini menjadi harapan di tengah-tengah masalah pengangguran yang masih mendera negeri ini. Apalagi, perguruan tinggi juga sering disebut-sebut sebagai “penghasil tenaga pengangguran”. Data BPS menyebutkan setidaknya 5,91% dari total pengangguran adalah lulusan sarjana. Sementara itu, jumlah wirausahawan muda sampai saat ini hanya mencapai 0,18% dari total penduduk Indonesia.

Dengan fakta tersebut, peluang untuk berkembangnya UMKM mahasiswa masih sangat terbuka lebar karena saat ini Indonesia memiliki 4,8 juta jiwa mahasiswa dari total kurang lebih 3000 perguruan tinggi swasta dan negeri yang ada. Di wilayah Yogyakarta sendiri terdapat sekitar 116 perguruan tinggi dan sekolah tinggi. Tentu kondisi ini dapat memberikan peluang besar bagi lembaga keuangan mikro dan perbankan dalam meningkatkan perannya untuk mengakselerasi perkembangan UMKM mahasiswa.

Dengan kondisi itulah Siti Maesyaroh membuat sebuah konsep pembiayaan UMKM mahasiswa melalui sinergi antara perbankan dan mahasiswa. “Dengan adanya karya tulis tersebut, harapannya sinergitas antara pihak perbankan dan perguruan tinggi akan ditingkatkan, sehingga akan lebih banyak lagi UMKM Mahasiswa yang bermunculan. Dengan demikian, lulusan perguruan tinggi tidak hanya semata-mata termotivasi untuk mencari pekerjaan namun untuk menciptakan lapangan kerja baru,” paparnya. (fadhli)

“Pertaruhan” Ratih Boyong Piala Juara II di Bali

Ratih Fitria

Kurikulum 2013 yang sudah dijalankan sejak awal tahun ajaran 2013/2014 di sebagian sekolah di Indonesia ini masih mengundang kontroversi. Tidak semua pihak siap menerima dan mengimplementasikannya. Determinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk tetap menyelenggarakan menjadi satu pertaruhan sendiri terhadap keberhasilan kurikulum ini. Topik yang hangat ini berhasil diracik dengan baik oleh Ratih Fitria Rakasiwi mahasiswi D3 Sekretari 2011 Fakultas Ekonomi (FE) UNY menjadi satu esai berjudul “Pertaruhan Penerapan Kurikulum 2013”. Diikutsertakan dalam “Gelora Esai Undiksha 2013” pada 30 November 2013 lalu di Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Bali, esainya berhasil meraih juara II untuk kategori mahasiswa.

Ratih, begitu dia biasa disapa, adalah juga mahasiswi yang meraih predikat Juara III Mahasiswa Berprestasi Jenjang Diploma tingkat Fakultas Ekonomi tahun 2013. Selain itu, Ratih juga merupakan salah seorang peserta International Derby Summer School di University of Derby, United Kingdom pada Agustus 2013 lalu. Sepulangnya dari Inggris, jiwa kompetitifnya masih besar, terbukti dengan menjadi salah satu finalis Lomba Debat TvOne pada September 2013.

Di UNY, Ratih dipercaya sebagai Bendahara Departemen Luar Negeri Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) KM UNY 2013, dan juga staf di Divisi Advokasi dan Pelayanan Publik HIMA D3 FE UNY 2013.

Setelah melalui proses seleksi naskah pada 18 November lalu, Ratih yang juga lulusan SMA N 1 Muara Enim Sumatera Selatan ini terpilih sebagai salah satu dari delapan finalis yang berhak melakukan presentasi esainya di depan para juri. Pada even tersebut, ada tiga kategori, yaitu kategori guru, siswa, dan mahasiswa, yang kemudian dipilih tiga terbaik di masing-masing kategori. Anak sulung dari 3 bersaudara ini harus bersaing dengan kampus-kampus lain, di antaranya Universitas Negeri Medan (Unimed), Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), dan Universitas Hasanudin (Unhas).

Gelora Esai Undiksha adalah even ilmiah rutin tingkat nasional yang dilaksanakan BEM UNDIKSHA di mana pada tahun 2013 ini merupakan kali keenam penyelenggaraan lomba tersebut dengan mengundang seluruh mahasiswa, guru, dan siswa SMA/SMK/MA sederajat yang tercatat aktif se-Indonesia. (fadhli)

D3 Sekretari Tindak Lanjuti Perumusan Kurikulum Berbasis KKNI

Diskusi

Dalam upaya melakukan kualifikasi terhadap lulusan perguruan tinggi di Indonesia, pemerintah telah menerbitkan Perpres No. 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) yang merupakan acuan dalam penyusunan pencapaian pembelajaran lulusan dari setiap jenjang pendidikan secara nasional. Secara ringkas KKNI terdiri dari sembilan level kualifikasi akademik SDM Indonesia, di mana lulusan SMP ada pada level 1, dan lulusan S3 pada level 9. Hal ini dipaparkan oleh Dr. Wagiran, M.Pd. dalam forum akademik yang diadakan Program Studi D3 Sekretari Fakultas Ekonomi (FE) UNY di Ruang Laboratorium Praktikum Pendidikan Administrasi Perkantoran, Jumat (6/12) lalu. Dr. Wagiran yang juga merupakan Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik (FT) UNY ini menjadi narasumber tunggal dalam forum yang merupakan tindak lanjut workshop tingkat fakultas sebelumnya untuk membantu menggali lebih dalam mengenai perumusan kurikulum yang berbasis KKNI. Turut hadir dalam diskusi ini Ketua Jurusan Pendidikan Administrasi Perkantoran, Joko Kumoro, M.Si., Ketua Program Studi D3 Sekretari Rosidah, M.Si., serta didampingi Muslikhah Dwihartanti, SIP., dan Purwanto, M.Pd.

“Dengan adanya KKNI ini diharapkan akan mengatasi permasalahan-permasalahan yang selama ini dialami seperti overlapping antara mata kuliah satu dan yang lain, atau ada keterampilan yang justru terlewat oleh semua mata kuliah,” ungkap Joko Kumoro dalam sambutannya.

Kaitannya dengan level kualifikasi akademik SDM Indonesia, Wagiran menjelaskan bahwa lulusan D3 ada pada level 5. “Pada aspek kemampuan kerja, seorang lulusan D3 harus mampu menyelesaikan pekerjaan berlingkup luas, memilih metode yang sesuai dari beragam pilihan yang sudah maupun belum baku dengan menganalisis data, serta mampu menunjukkan kinerja dengan mutu dan kuantitas yang terukur,” jelasnya.

“Pada aspek penguasaan pengetahuan, mereka harus menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum, serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural. Pada aspek kemampuan manajerial, mereka harus mampu mengelola kelompok kerja dan menyusun laporan tertulis secara komprehensif. Yang terakhir, pada aspek sikap dan tata nilai, seorang lulusan D3 harus bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok,” paparnya lebih lanjut.

Selain itu, Wagiran juga menjelaskan bahwa penyusunan kurikulum berbasis KKNI ini akan banyak melibatkan asosiasi Prodi. “Masukan-masukan dari asosiasi dan para stakeholder beserta kebijakan dari masing-masing universitas dan prodi inilah yang menjadi bahan selanjutnya dalam penyusunan kurikulum berbasis KKNI,” jelasnya.

“Setelah mendapat masukan, maka akan dilakukan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats) dan tracer study yang melahirkan profil lulusan. Setelah itu, ditentukan learning outcomes,” terangnya.

Pelaksanaan KKNI ini melalui 8 tahapan yaitu melalui penetapan Profil Kelulusan, Merumuskan Learning Outcomes (LO), Merumuskan Kompetensi Bahan Kajian, Pemetaan LO Bahan Kajian, Pengemasan Matakuliah, Penyusunan Kerangka Kurikulum, dan Penyusunan Rencana Perkuliahan. (fadhli)

Program Studi Pendidikan Ekonomi Adakan Lomba Esai Berbahasa Inggris

Presentasi

Menyambut AFTA 2014 dan seiring dengan perjalanan UNY menuju World Class University, Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi (FE) UNY mengadakan Lomba Esai Berbahasa Inggris bagi mahasiswanya. Mengambil lokasi di ruang Aula FE UNY lantai 2, Jumat (6/12) itu menjadi puncak acara lomba bagi tujuh finalis setelah sebelumnya panitia menerima lebih dari 70 esai yang dikirimkan oleh mahasiswa. Sebagai judges pada even tersebut adalah Losina Purnastuti, Ph.D., Bambang Suprayitno, M.Sc., dan Aula Ahmad Hafidh Saiful Fikri, S.E., M.Si., dan dipandu oleh Kiromim Baroroh, M.Pd. Turut hadir pula Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi Daru Wahyuni, S.E., M.Si serta lebih dari 30 mahasiswa yang datang mendukung teman finalisnya.

Daru Wahyuni mengatakan bahwa ini menjadi sarana latihan bagi para mahasiswa untuk berani menulis esai sekaligus bepresentasi dalam Bahasa Inggris. "Ini adalah salah satu program kerja kami dalam rangka internasionalisasi jurusan. Harapan kami, dengan berani mahasiswa Jurusan Pendidikan Ekonomi bisa turut memperbaiki kemampuan Bahasa Inggrisnya menyambut program internasionalisasi,” ungkapnya.

“Lomba Esai ini diikuti oleh mahasiswa dari angkatan 2011, 2012, dan 2013 yang sedang mengambil makul (mata kuliah, Red) Ekonomi Publik, Ekonomi Pertanian, dan Ekonomi Pendidikan,” lanjutnya.

Setelah dilakukan presentasi dan penilaian, diperoleh tiga presenter terbaik. Juara 3 diperoleh Riska Dwi Astuti (angkatan 2011) dengan judul “The Effectiveness of Subsidies” yang menyoroti masalah subsidi bagi masyarakat miskin. Juara 2 menjadi milik Ratna Fitria Anggraeni (2012) yang menulis “The Effectiveness of Education Budget Usage in Indonesia” untuk mengkritisi masalah anggaran pendidikan di Indonesia. Sebagai peraih posisi terhormat di Juara I adalah Dian Zughlul Arifah (2013) dengan esai berjudul “Drugs Abuse among Teenagers”. Mahasiswa yang lahir di Magelang 18 tahun lalu ini menyoroti masalah penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja.

Meski tidak sebaik mahasiswa dari Program Studi Bahasa Inggris, para juri tetap mengapresiasi penampilan ketujuh finalis dan terutama ketiga peraih juara. “Ketiga juara tampil dengan baik, tenang, dan memiliki kemampuan Bahasa Inggris yang tak mengecewakan,” terang salah satu juri Losina Purnastuti.(fadhli)

FE Miliki Rerata Masa Studi S1 Terpendek di UNY

Paramestri Prabandari

Setelah menjalani masa studi yang penuh peluh perjuangan, kelulusan adalah momen yang paling diinginkan, tidak hanya oleh mahasiswa, tetapi juga orang tua. Wisuda menjadi puncak dari rangkaian kelulusan yang tentunya tak ingin dilewatkan. Sebelum itu, Fakultas Ekonomi (FE) UNY mengadakan acara Pelepasan Lulusan di fakultas setempat Kamis (5/12) lalu. Bertempat di Ruang Auditorium FE UNY, sebanyak kurang lebih 300 hadirin yang terdiri dari calon wisudawan/wati beserta orang tua/wali menghadiri acara rutin tersebut. Turut hadir dalam acara tersebut adalah jajaran dekanat, jajaran kabag dan kasubag, serta kajur dan kaprodi di lingkungan FE UNY. Selain itu, acara juga dihadiri perwakilan dari mahasiswa-mahasiswa berprestasi yang meraih berbagai prestasi dalam kejuaraan-kejuaraan tingkat regional maupun nasional.

“Dari sebanyak 109 lulusan yang akan diwisuda Sabtu, sebanyak 17% di antaranya berpredikat cum laude. Masa studi rata-rata S1 adalah 4 tahun 3 bulan, dan ini adalah yang terbaik di seluruh UNY,” jelas Wakil Dekan III, Siswanto, M.Pd., dalam laporannya yang disambut riuh tepuk tangan dalam ruangan tersebut.

Selaku peraih IPK tertinggi dengan 3,64 adalah Paramestri Prabandari dari Program Studi Akuntansi S1. “Terima kasih kepada orang tua kami, dan semoga Fakultas Ekonomi semakin maju. Ingatlah, perpisahan bukan akhir dari segalanya. Kejarlah cita-cita agar masa depan kita menjadi lebih baik,” tutur Astri, sapaan akrab putri dari Drs. Agus Sudarsono yang merupakan dosen Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial UNY ini.

Dalam sambutannya, Dekan Dr. Sugiharsono, M.Si mengungkapkan bahwa rerata masa studi ini melampaui harapannya. “Tadinya kita targetkan 4 tahun 4 bulan, tapi ternyata mampu mencapai hanya 4 tahun 3 bulan, proficiat!” ungkapnya.

“Dengan kelulusan ini, seharusnya para lulusan bisa meningkatkan kontribusi mereka terhadap keluarga. Mereka bisa menjalani salah satu dari tiga pilihan setelah lulus ini, entah itu studi lanjut di S1 atau S2, atau bekerja, atau bahkan menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain,” harapnya. Dalam acara Pelepasan Lulusan tersebut juga ditampilkan pertunjukan tari oleh UKM Kamasetra UNY yang mengisahkan Bambangan Cakil serta penyerahan penghargaan kepada mahasiswa-mahasiswa berprestasi FE UNY. (fadhli)

Pertamina Mengajar di FE UNY: “Ayo Indonesia Mendunia”

Edy Hermantoro

Indonesia diperkirakan akan menjadi Negara Besar Ketujuh Dunia pada tahun 2030. Beberapa fakta mengenai kondisi Indonesia sekarang yang mengarah pada perkiraan tersebut di antaranya ialah: pertama, Indonesia merupakan negara ke 4 terbesar dengan penduduk terbanyak setelah China, India, dan Amerika Serikat. Kedua, dari segi pertumbuhan ekonomi Indonesia menduduki peringkat 16 dunia, dan pada 2030 akan menjadi peringkat 7 dunia. Ketiga, sumbangan terhadap GDP diperkirakan akan mencapai 86% dari 71% total populasi penduduk Indonesia. Keempat, Indonesia merupakan anggota dari G-20 dan kelima besarnya jumlah penduduk Indonesia yang melek dengan sosial media. Demikian disampaikan oleh Ir. A. Edy Hermantoro, M.Si, Dirjen Migas Kementrian ESDM yang juga merupakan  Komisaris PT. Pertamina (Persero), Minggu, 8 Desember 2013 di Auditorium FE UNY. Kuliah umum program Pertamina Mengajar ini diikuti kurang lebih 400 mahasiswa dan dosen FE UNY, serta dihadiri General Manajer Operasi Regional IV Pertamina, Subagyo Hari Mulyanto, beserta jajarannya.

Adapun tujuan dilaksanakannya kuliah umum oleh Pertamina ini disampaikan Dekan FE UNY, Dr. Sugiharsono, M.Si dalam sambutannya, “Kegiatan ini sebagai wujud kepedulian Pertamina terhadap dunia pendidikan. Dengan adanya kuliah ini, diharapkan mahasiswa akan memiliki wawasan serta motivasi untuk meningkatkan kualitas SDM Indonesia sesuai slogan Pertamina “Ayo Indonesia Mendunia”, tegas Dekan. Selain memberikan kuliah umum, pihak Pertamina juga melakukan penanaman pohon di sekitar Fakultas Ekonomi UNY. Program penanaman pohon ini merupakan bagian dari gerakan Menabung 100 Juta Pohon oleh Pertamina yang menunjukkan komitmen tinggi Pertamina terhadap upaya menjaga kelestarian lingkungan hidup.

Dalam kesempatan tersebut Edy Hermantoro menjelaskan bahwa, “Beberapa pencapaian Pertamina yang luar biasa antara lain: Pertamina menjadi BUMN pertama yang masuk Majalah Fortune 500 pada edisi bulan Juli 2013 pada peringkat 122. Selain itu, Pertamina untuk pertama kalinya melakukan akusisi blok minyak yang sudah berproduksi di luar negeri yaitu di Aljazair dan Iraq. Ketiga, Pertamina juga melakukan akusisi beberapa Blok di dalam negeri antara lain ONWJ (L. Jawa), WMO (Utara Madura), West Natuna Offshore, Ujung Pangkah Offshore Jatim”, tegas Edy.

Menurut Edy, Transformasi Pertamina di awal 5 tahun pertama ialah melakukan perubahan untuk tema fundamental dan tema bisnis. Tema fundamental terdiri dari 3 hal, yaitu: pola pikir dan perilaku yang bebas korupsi dan fokus pada pelanggan, kepemimpinan dalam lingkungan yang baru, dan manajemen stakeholders serta hubungan publik & regulasi. Sedangkan tema bisnisnya dimulai dari posisi pertama di antara pemain papan atas di sektor hilir hingga profesionalisasi pusat korporat.

“Terakhir, sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan, Pertamina mengembangkan Program CSR Terintegrasi dengan tema “ Pertamina Sobat Bumi”. Program ini terdiri dari program pendidikan (Bright With Pertamina), program Desa Binaan (Green Village), program Kesehatan (Pertamina SEHATI), serta program Pembinaan Kewirausahaan (Eco-preneurship)”, jelas Edy. (lina)

Kesiapan SDM Indonesia menghadapi AFTA 2015

Pergeseran sistem ekonomi internasional menimbulkan dampak besar bagi dinamika hubungan perdagangan antar negara. Sistem ekonomi internasional bergeser ke arah pasar bebas. Akibatnya negara-negara dituntut untuk dapat mengintegrasikan ekonomi nasionalnya menuju sistem perdagangan bebas. Sebagai respon atas perkembangan hal tersebut Asosiasi Pendidikan Ekonomi LPTK Indonesia mengadakan Seminar Nasional dengan tema “Problematika Kesiapan SDM Indonesia Menyongsong Implementasi ASEAN Free Trade Area (AFTA) 2015”, Sabtu, 7 Desember 2013 di Auditorium Fakultas Ekonomi UNY. Hadir sebagai pembicara Prof. Suyanto, Ph.D (Guru Besar FE UNY) dan Rika Fatimah, Ph.D (Associate Profesor University Kebangsaan Malaysia).

Dalam sambutannya, Presiden APE LPTK Indonesia, Dr. Martono, M.Si menyampaikan bahwa, APE memilih tema ini untuk diangkat karena banyak orang yang meragukan kemampuan SDM Indonesia menyongsong AFTA 2015. “Forum ini diharapkan dapat memberikan solusi atas masalah yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia menghadapi AFTA. Tugas kita adalah memberikan wacana, khususnya kepada mahasiswa agar mereka siap dan mampu memberikan kontribusi sekecil apapun untuk Indonesia. Caranya, yaitu dengan mempersiapkan kurikulum Pendidikan Ekonomi yang berbasis KKNI namun tetap menunjukkan sisi ekonomi kerakyatan ”, jelas Martono.

Selain itu Martono yang juga merupakan Dekan FE Unnes Semarang, menegaskan bahwa, “Tugas kami ialah mengawal kualitas pendidikan ekonomi, agar mutu guru pendidikan ekonomi bisa terjaga. Dengan adanya forum ini anggota LPTK dapat saling membangun komitmen untuk saling mendukung dan berbagi segala sesuatu bagi perkembangan pendidikan ekonomi di Indonesia”, imbuh Martono.

Senada dengan Martono, Wakil Dekan 1 FE UNY, Prof. Dr. Moerdiyanto menyatakan bahwa harapan dari kegiatan ini ialah dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan kurikulum dan implementasinya di perguruan tinggi. Adapun bentuk riil dari kegiatan APE LPTK yaitu adanya joint research dan joint lecture antara sesama anggota APE. “Untuk meningkatkan komitmen antara anggota APE, setiap tahun kami selalu menyelenggarakan program rutin, yaitu meeting pimpinan, seminar dan perlombaan minat serta bakat mahasiswa” terang Moerdiyanto.

Sementara Prof. Suyanto, Ph.D lebih menyoroti bagaimana penguatan SDM dalam kerangka AFTA, yaitu dengan pemetaan mutu, analisis kebutuhan mutu serta perbaikan mutu untuk menyusun standar pendidikan. Kemudian ketrampilan seperti apa yang diperlukan lulusan perguruan tinggi untuk menghadapi AFTA, Prof. Suyanto mengatakan “ Ada 5 ketrampilan yang harus dipenuhi oleh seorang lulusan perguruan tinggi agar dapat bersaing, yaitu: kemampuan berkomunikasi secara verbal, kolaborasi, profesional dibidangnya, mampu menulis dengan baik, serta kemampuan untuk memecahkan masalah”.

Ada beberapa hal yang digarisbawahi oleh Prof. Suyanto tentang bagaimana model pembelajaran yang sesuai dengan ciri abad 21, yaitu: pembelajaran yang diarahkan untuk mendorong peserta didik mencari tahu dari berbagai sumber observasi, dan bukan diberitahu, pembelajaran yang diarahkan untuk mampu merumuskan masalah, bukan hanya menjawab masalah, pembelajaran yang diarahkan untuk melatih berfikir analitis dan bukan berfikir mekanistis, serta pembelajaran yang menekankan pentingnya kerjasama dan kolaborasi dalam menyelesaikan masalah.

Berbeda dengan Rika Fatimah, Ph.D, yang lebih menyoroti bagaimana mengembangkan pola pikir (mindset) berwawasan AFTA dan kesiapan kewirausahaan melalui social business. Rika mengatakan bahwa, “Ada 4 AFTA mindset yang harus dikembangkan, yaitu: pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, produksi dengan penghapusan hambatan perdagangan, dan foreign direct investment (FDI), dimana keempatnya akan mendukung social business”, kata Rika. (lina)

Tentukan Masa Depan Selagi Bisa Memilih

AB2

Hidup harus memilih dan pilihan itu akan menentukan masa depan kita. Semboyan itu agaknya sesuai untuk alumni perguruan tinggi yang akan masuk ke dunia kerja. Mereka harus menentukan nasibnya untuk menjadi pekerja atau menciptakan lapangan pekerjaan. Bertolak dari hal tersebut Fakultas Ekonomi UNY menyelenggarakan Pelatihan Pengembangan Diri dan Kiat Menembus Dunia Kerja Periode IV, Selasa, 3 Desember 2013. Pelatihan tersebut  menghadirkan 2 orang pembicara: Anang Batas, seorang praktisi, seniman dan creativepreneurship serta Tejo Nurseto, M.Pd, dosen sekaligus master trainer. Untuk memotivasi alumni FE UNY Anang Batas menyampaikan tips sukses dalam hidup, yaitu: pertama, disiplin dalam melakukan segala hal. Kedua, mau terus belajar, rajin membaca dan memperluas wawasan di bidang yang ditekuni. Ketiga, kerja keras dan tahan banting dalam segala kondisi dan keempat, tetap memperhatikan penampilan fisik, karena penampilan fisik penting ketika kita berhubungan dengan orang lain.

“Untuk bisa menentukan nasib di masa depan seseorang harus tau passion-nya. Jika tahu apa yang diinginkan maka kita bisa mewujudkan keinginan itu”, kata Anang yang juga pendiri kelompok musik humor Sastro Moeni. “Jadilah seperti hujan, meski sering dihujat tetapi selalu datang karena yakin banyak yang membutuhkan bahkan para penghujatnya. Jadilah matahari, yang selalu terbit setiap hari meski tidak ada yang membayar langganan”, imbuh Anang.

Dalam presentasinya Anang juga menyampaikan bahwa hidup itu dinamis, perubahan selalu terjadi di sekitar kita, sehingga kita harus mengikuti perubahan dan mau berubah agar bisa meningkatkan kualitas diri. Beberapa sikap yang harus dimiliki oleh seorang lulusan Perguruan Tinggi yaitu: pertama, memajukan raga dan memadukan rasa, artinya kita harus selalu belajar, tidak pantang menyerah, dan tidak sombong. Kedua, selalu siap, sigap, dan punya sikap, yang artinya kita harus mempersiapkan semua dengan sedetail mungkin, sekecil apapun harus dipahami. Selalu sigap dengan segala hal yang dihadapi dan memiliki sikap untuk menunjukkan karakter tegas serta punya keyakinan. Ketiga, buat kesan menyengat agar selalu diingat. Keempat, melatih naluri, memilih apa yang dicari untuk keseimbangan diri sesuai nurani, dan kelima berbuat memberi manfaat. ”Hidupi pilihan karena pilihan itu yang akan menghidupi”, tegas Anang.

Dengan gaya yang tak kalah semangat Tejo Nurseto juga menyampaikan motivasi bagi alumni FE UNY. Antusiasme peserta bertambah ketika Tejo mengajak alumni untuk menjajal beberapa permainan yang menggugah motivasi, seperti bertepuk tangan, melompat, berteriak dan bergoyang. Tejo juga menyampaikan beberapa tips menjadi karyawan yang sukses, di antaranya ialah: berani mengambil inisiatif, on time dan disiplin, selalu membuka diri dan mau bekerjasama, berani mengambil risiko dan selalu berpikiran positif.

Senada dengan pembicara, dalam sambutannya Dekan FE UNY, Dr. Sugiharsono, M.Si menyampaikan harapan bahwa dengan kegiatan ini akan memberikan motivasi kepada alumni agar percaya diri bahwa lulusan FE UNY mampu bersaing dengan lulusan FE yang lain serta alumni akan memperoleh tambahan wawasan mengenai dunia kerja. (lina)

Pages