Pisah Sambut Kasubag Akademik dan Kemahasiswaan FE

Segenap pimpinan dan karyawan Fakultas Ekonomi (FE) mengikuti acara Pisah Sambut Kepala Subbagian Akademik dan Kemahasiswaan pada Rabu (9/10) lalu di Ruang Auditorium FE UNY. Setelah lebih dari satu tahun mengabdi di FE, Kasubag Akademik dan Kemahasiswaan yang lama, Istiyani Nuryanti, S.Pd., dilantik menjadi Kepala Subbagian Tata Usaha (Kasubag TU) di Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Layanan Bimbingan dan Konseling (LBK) UNY. Sedangkan Kasubag yang baru, Dra. Rr. Kumala Sri Wahyu Gahara, merupakan Kasubag TU sebelumnya di UPT LBK. Bersama duapuluh pejabat UNY lainnya, Bu Isti dan Bu Kumala, demikian beliau berdua disapa dilantik rektor UNY, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A., pada Jumat (4/10) sebelumnya di Ruang Sidang Utama UNY.

Bu Isti yang merupakan lulusan S1 Pendidikan Bahasa Jerman ini mengucapkan terima kasih atas kekeluargaan, kebersamaan, dan kesempatan yang dia dapatkan selama berkarya di FE, seraya menyampaikan permohonan maaf apabila selama ini terdapat kekurangan atau kesalahan dalam bekerja dan bergaul dengan teman sejawat.

Sementara itu, Bu Kumala memohon bimbingan kepada Wakil Dekan I, III, dan Kabag Tata Usaha FE UNY agar pekerjaannya bisa terlaksana dengan lancar. Bu Kumala yang dulu sempat mengabdi di Fakultas Ilmu Sosial ketika masih satu atap dengan ekonomi ini merasa sudah jadi keluarga karena sudah banyak yang ia kenal, namun demikian ia tetap butuh bantuan dan kerjasama dari rekan-rekannya.

Dalam sambutannya, Dekan, Dr. Sugiharsono, M.Si., memuji kinerja Istiyani Nuryanti, “Meski baru satu tahun, Bu Isti sudah memberikan yang terbaik. Tapi apa boleh buat, kebijakan dari atas membuat kita terpisah. Dalam melayani mahasiswa, Bu Isti tidak pernah menunda-nunda sehingga tidak merugikan mahasiswa.”

“Semoga sukses di tempat yang baru, terima kasih atas apa yang sudah disumbangkan Bu Isti, dan mohon maaf apabila ada hal-hal dari kami yang menyakitkan hati,” pesan Sugiharsono.

“Untuk Bu Kumala, dengan pengalaman delapan tahun di Subag Akademik dan Kemahasiswaan di FIS dulu, saya yakin Bu Kumala bisa bekerja dengan baik. Dengan bagusnya kinerja Bu Isti sebelumnya, tentu Bu Kumala harus bekerja lebih keras lagi agar kualitasnya terjaga. Tingkatkan koordinasi dan komunikasi terus menerus dengan yang lainnya,” tutur Sugiharsono.

Fakultas Ekonomi sebagai fakultas termuda di UNY memiliki keistimewaan yang tak dimiliki fakultas lainnya. “Kalau di fakultas-fakultas lain rata-rata Kasubag ada empat orang, di FE hanya ada dua (Kasubag Umum dan Kasubag Akademik dan Kemahasiswaan – red),” ujar Sugiharsono. (fadhli)

Mahasiswa FE Raih Juara II Badminton Chemistry Open 2013

Satu lagi bukti bahwa UNY tidak menghalangi mahasiswanya untuk mencapai apa yang dicita-citakannya selama itu bermanfaat dan memiliki kebaikan. Mahasiswa Fakultas Ekonomi (FE) UNY berhasil menduduki Juara II dalam Badminton Chemistry Open Beregu Tahun 2013. Tim FE UNY yang mengirimkan Muvika Perdana Putra (mahasiswa Akuntansi S1), Habibie Bagus Sambada (Pend. Akuntansi S1), Ari Widiya (Pendidikan Administrasi Perkantoran), Hafi Diana P (Pendidikan Ekonomi), menjadi runner-up setelah bersaing dengan tim-tim dari fakultas lain serta universitas lain seperti UGM, UAD, UPN, dan Unsoed.

Bertempat di Depok Sport Center, Sleman pada 28-29 September lalu, Badminton Chemistry Open adalah kompetisi bulutangkis tahunan setingkat DIY dan Jateng yang dilaksanakan untuk memperingati Dies Natalis Jurusan Pendidikan Kimia yang ke-57.

Pada babak final, Habibie Bagus Sambada, wakil dari FE pada tunggal putra yang juga aktif di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Badminto UNY menang dua set langsung. Akan tetapi, pada partai kedua, Muvika Perdana Putra yang dipasangkan sebagai ganda campuran dengan Ari Widiya kalah tiga set. Sementara di partai penentuan, Hafi Diana P kalah dua set langsung. Tim FE UNY pun akhirnya harus mengakui keunggulan tim FIS UNY 2-1. (fadhli)

FE UNY Siapkan Lulusan Berbekal Standar Internasional

Suasana Seminar2

Upaya menyelaraskan diri di tengah gelombang globalisasi dilakukan setiap negara, tak terkecuali negara-negara di kawasan ASEAN (Association of South East Asian Nations). Demi menyambut globalisasi, digagaslah AEC (ASEAN Economic Community) 2015, yaitu kawasan ekonomi bersama bagi negara-negara ASEAN. Selain itu, dicetuskan pula AFTA (ASEAN Free Trade Area) yang dirintis sejak 2002 silam. Di sisi lain, untuk mendukung dan mewujudkan stabilitas sistem keuangan dan pasar di suatu negara, jelas fungsi akuntan menjadi urgen agar informasi dan laporan keuangan terjamin kredibilitasnya. Oleh karena itu, profesi akuntan dan/atau akuntan publik mutlak memiliki kompetensi dan kualitas yang memadai. Diperlukan standar bahkan aturan yang baku agar tercipta akuntan yang berkualitas, dan dengan demikian mampu melindungi pasar dan perekonomian suatu negara.

Berlatar belakang hal ini, Himpunan Mahasiswa Akuntansi (HIMA AKSI) Fakultas Ekonomi (FE) UNY mengadakan serangkaian acara “UNY Accounting Days 2013” pada 2-3 Oktober 2013 lalu. Hari pertama adalah dengan mengadakan Lomba Karya Tulis Ilmiah Tingkat Nasional bertemakan “Indonesia dan AFTA 2015” dengan menghadirkan tim juri yang terdiri dari Suhernita, S.E., M.Com., Akt. (Universitas Andalas Padang) Totok Budisantoso, M.B.A., (Universitas Atmajaya Yogyakarta), dan Sri Hastuti, S.E., M.Si., Ak. Setelah melalui seleksi sejumlah karya tulis yang masuk, dipilihlah 10 finalis yang kemudian melakukan presentasi pada 2 Oktober di Auditorium Fakultas Ekonomi UNY.

Di hari kedua, UNY Accounting Days 2013 menggelar Seminar Nasional bertajuk “Implementasi Internasional Standard on Auditing (ISA) di Indonesia”. Tiga narasumber dihadirkan pada acara yang digelar di Auditorium UNY tersebut, yaitu Agus Suparto, SE Ak., CA, MBA. (Kabid Pusat Pembinaan Akuntan dan Jasa Penilai Sekjen Kementerian Keuangan), Dr. Dody Hapsoro, MSPA, MBA, Ak. (Praktisi Akuntan), dan Drs. Sururi, MBA, Ak. (Akademisi/Ikatan Akuntan Indonesia DIY). Sementara itu, Doktor termuda di UNY yang juga dosen di FE UNY, Dr, Ratna Candra Sari, S.E., M.Si. Akt. bertindak selaku moderator.

Dalam sambutannya sekaligus membuka acara, Rektor UNY Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A. menegaskan bahwa isu akuntabilitas menjadi isu yang penting terutama sejak masa reformasi hingga sekarang. “ISA bukanlah hal yang baru, dan AEC juga akan dimulai pada 2015 mendatang, oleh karena itu, lulusan UNY ke depan harus sudah siap mengglobal”, jelasnya. “Sejak masih di FISE, Prodi Akuntansi adalah salah satu prodi yang sudah siap secara internasional,” lanjutnya.

Agus Suparto sebagai perwakilan pemerintah, dalam hal ini Pusat Pembinaan Akuntan dan Jasa Penilai (PPAJP) Sekjen Kemenkeu menjelaskan bahwa Akuntan Publik adalah profesi yang penting karena menunjang perekonomian negara. Oleh karena itu, perlu dibentuk Undang-undang serta disejajarkan kualitasnya secara standar, terutama dengan standar internasional. Selain itu, Kemenkeu juga melakukan pembinaan, pengawasan, dan pemeriksaan terhadap kualitas Akuntan Publik.

International Standard on Auditing (ISA) yang diterbitkan oleh International Auditing and Assurance Standards Board (IAASB) diterapkan di Indonesia mulai 1 Januari 2013, dan ini merupakan wujud komitmen Indonesia sebagai salah satu anggota G-20 untuk selalu menggunakan standar profesi internasional,” tutur pemateri kedua, Dody Hapsoro.

Di hari kedua ini juga disampaikan pengumuman dan penyerahan piala kepada pemenang LKTI hari sebelumnya. Juara I diraih oleh Riana Mahfuroh dan Haris Indratama dari Universitas Sebelas Maret dengan judul “Analisis Implementasi International Standard on Auditing (ISA) di Indonesia; Studi Komparatif pada Negara Malaysia”. Wakil dari FE UNY, yaitu Bagas Maulana P. (Jur. Pend. Akuntansi) dan Arin Pranesti (Pend. Akuntansi) dengan karyanya “OBC (Online Business Certified) sebagai Solusi Meningkatkan Kepercayaan Bisnis Online Indonesia di Pasar Global” dan Syarif Jamaludin (Pend. Ilmu Pendidikan Sosial FIS UNY), Janu Muhammad (Pend. Geografi FIS UNY), serta Fahmi Nediyansyah (Pend. Adm. Perkantoran FE UNY) yang mengusung karya tulis “Optimalisasi Potensi Kedelai Lokal Indonesia untuk Stabilitas dan Ketahanan Pangan Nasional dalam Menghadapi AFTA 2015” harus puas masing-masing di peringkat kedua dan ketiga. (Fadhli)

Mangrove Ticketing System (MTS) Solusi Dampak Abrasi

MTS Kristal

Persoalan abrasi yang menghangat dalam kurun waktu sebulan ini menjadi perhatian banyak pihak. Sebagai negara kepulauan, garis pantai Indonesia jelas membutuhkan banyak perlindungan. Banyak pulau kecil yang menjadi titik terluar batas wilayah yang terancam, sedangkan penduduk pesisir pantai juga menggantungkan harapan salah satunya pada keindahan pantai yang dikunjungi wisatawan. Jika abrasi ini tidak segera diatasi, Indonesia akan kehilangan lebih banyak pantai, dan penduduk pesisir semakin terjatuh dalam jurang kemiskinan akibat orientasi pembangunan pemerintah yang selama ini lebih terpusat di darat daripada pesisir. Permasalahan ini yang kemudian coba diangkat oleh tiga mahasiswa Fakultas Ekonomi (FE) UNY dalam Kompetisi Pemikiran Kritis Mahasiswa 2013 yang diadakan Ditjen Dikti pada 20-21 September 2013 lalu.

Tiga mahasiswa tersebut, yaitu Surya Jatmika, Tita Pratama Zebua, dan Swasih Fithria Asma Fadlilah, yang sama-sama dari Jurusan Pendidikan Akuntansi namun berbeda angkatan ini berhasil menggondol predikat Juara IV Bidang Kesra setelah dipresentasikan di depan para tim penilai. Setelah perjuangan selama dua hari, Surya Jatmika yang juga Kepala Departemen Forum Mahasiswa Ilmiah di Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas (UKMF) Kristal ini berhasil membawa teman-temannya meraih satu posisi terhormat dalam ajang tingkat nasional bertempat di Jakarta tersebut.

Kompetisi Pemikiran Kritis Mahasiswa (KPKM) 2013 yang diadakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi ini sudah melakukan seleksi tahap awal pada 2-3 Agustus lalu yang kemudian menghasilkan 36 artikel finalis nasional yang dipertandingkan 20-21 September di Jakarta. KPKM terdiri dari tiga bidang yang dipertandingkan, yaitu Bidang Hukum, Bidang Ekonomi, dan Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra).

Karya tulis kelompoknya yang berjudul “(MTS) Mangrove Ticketing System sebagai Solusi dalam Menangani Dampak dari Abrasi Pantai serta Solusi untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Pesisir Pantai Indonesia” lahir dari keprihatinannya terhadap masalah abrasi yang sejauh ini telah menghancurkan 40% panjang pantai di Indonesia. Abrasi merupakan proses pengikisan pantai oleh gerusan air laut baik yang disebabkan oleh meningkatnya permukaan air laut ataupun oleh tenaga gelombang laut dan arus laut yang bersifat merusak.

Berdasarkan hasil analisis, diketahui bahwa penanaman vegetasi pantai merupakan cara terbaik untuk mengurangi dan mencegah terjadinya abrasi. Vegetasi ini bisa berupa pohon bakau, pohon kelapa, atau pohon ketapang.

Setelah melakukan observasi di Pantai Samas selama satu hari, sistem/model MTS (Mangrove Ticketing System) ini dimunculkan untuk menjadi salah satu alternatif solusi untuk menanam pohon bakau di pesisir pantai serta menjadi sarana edukasi dan peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar pesisir.

Mengapa terinspirasi untuk melakukan penanaman pohon bakau? “Ketika saya memasuki kawasan pantai Samas dan mendapat tiket masuk berupa kertas itu, saya merasa sayang karena tiket kertas itu kemudian hanya menjadi gumpalan sampah kertas dan dibuang begitu saja. Padahal kertas itu dari kayu, dari pepohonan di hutan. Akibatnya, terjadilah berbagai musibah di antaranya seperti global warming dan juga abrasi ini. Untuk itu, pohon bakau menjadi vegetasi yang penting di pantai, “ urai Surya. (Isti/Fadhli)

Anak Dosen dan Anak Tukang Pijet sama-sama Raih IPK Cumlaude

Tak perlu dipungkiri bahwa apapun profesi orangtua kita asal kita mau belajar dengan rajin, giat dan penuh semangat pasti akan mendapatkan keberhasilan dalam mencapai sebuah cita-cita. Inilah kenyataannya Paramestri Prabandari mahasiswa dari program studi Akuntansi anak pasangan dari Drs. Agus Sudarsono dan Eny Wati yang orangtuanya berprofesi sebagai Dosen Jurusan Pendidikan Geografi FIS UNY berhasil raih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,64 sedangkan Anastasia Dian Mayasari mahasiswa dari jurusan Manajemen anak pasangan dari Benedictus Beno Yunianto dan Kustuti yang orangtuanya berprofesi sebagai Tukang Pijet juga berhasil raih IPK 3,62, demikian disampaikan keduanya saat diwawancarai setelah mengikuti upacara yudisium Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta (FE UNY) periode bulan September pada Senin (30/9) di Auditorium FE UNY yang diikuti sebanyak 37 peserta.

Paramestri Prabandari yang akrab dipanggil Astri mengatakan bahwa saat mengikuti perkuliahan ia selalu rajin mencatat dan mengambil point-point penting yang disampaikan oleh dosen sehingga hanya dengan membaca point-point nya tersebut saat mengulang kembali dalam belajar ia bisa dan paham saat mengerjakan soal yang diberikan.

Saat kuliah, Astri berhasil lolos menyusun proposal pada Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) bidang Kewirausahaan yang didanai DIKTI pada tahun 2010 dan 2011. Adapun proposal yang berhasil didanai DIKTI yaitu; 1). “Donatel” Donat Wortel yang menyehatkan, mengenyangkan serta menyenangkan, 2). D’Vegie Cake, kreasi kue sayur dan 3). “Bule Pasang Silang” Budidaya Lele Paiton Sangkuriang Persilangan.

“Namun dari ketiga PKM tersebut, belum mempunyai niat untuk mengembangkannya menjadi sebuah usaha bisnis karena setelah dinyatakan lulus ini rencanakan akan mencari kerja dan bilamana mendapatkan beasiswa akan studi lanjut”, ujar gadis kelahiran 12 Mei 1991.

Lain halnya dengan Anastasia Dian Mayasari yang akrab dipanggil Maya, sejak duduk di bangku SMA sampai kuliah saat ini ia selalu membuat “Mind Mapping” dalam segala mata pelajaran sehingga dalam belajar sangat terbantukan hanya dengan membaca Mind Mapping yang dibuatnya. Hal ini dilakukannya karena ia merasa daya ingatnya agak rendah sehingga perlu dibantu dengan adanya pemetaan pemikiran tersebut disetiap pelajaran yang ia peroleh.

Lanjut Gadis kelahiran 25 Desember 1991, “Sejak SMA, Bapak meninggal dunia sehingga biaya kuliah selama ini ditanggung sama Budhe dan Nenek nya, walau selama 2 tahun lalu ia berhasil mendapatkan beasiswa Pengembangan Prestasi Akademik (PPA). Sehingga setelah dinyatakan lulus ini Maya berkeinginan untuk bekerja guna membantu sang Ibu dalam membiayai ketiga adiknya. (Isti)

Pelatihan Hypnocreativepreneur Wujudkan Wirausaha Kreatif dengan Produk Kompetitif

Dalam rangka meningkatkan jumlah Wirausaha Kreatif yang semakin berkualitas dan mengembangkan produk kreatif yang kompetitif maka Tim Universitas Negeri Yogyakarta yang diketuai Prof. Dr. Moerdiyanto, M.Pd. Dosen FE UNY beranggotakan Dr. Sutiyono, M.Hum. Dosen FBS UNY dan Drs. Subiyono, M.P. Dosen FT UNY bekerjasama dengan Praktisi Bisnis, Motivator Bisnis dan Pakar Hypnocreativepreneur menyelenggarakan Pelatihan Hypnocreativepreneur bagi wirausaha dengan menggunakan metode pendidikan wirausaha berbasis potensi otak kanan dan alam bawah sadar untuk menghasilkan wirausaha kreatif dengan produk yang kompetitif pada Minggu (29/9) di Ruang Sidang Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta (FE UNY) yang diikuti sebanyak 32 wirausaha kecil menengah yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dr. Sutiyono saat membuka acara menyampaikan bahwa indikator capaian dari pelatihan ini yaitu mewujudkan wirausaha kreatif yang memiliki mindset dan spiritual bisnis positif yang mampu menggeneralisasi sejumlah ide, berani mencoba, mampu menciptakan yang baru, mengkonsep, membuat alternatif ide, bermimpi/berpikir, ingin maju dalam salah satu atau beberapa aspek bisnis yang meliputi produk, promosi, pemasaran, tempat, harga, pelayanan, manajemen, teknologi dan proses.

Semoga para peserta mendapatkan pencerahan pada pelatihan ini sehingga bisa memulai usaha nya dari nol sampai bisa berkembang menjadi besar dengan dilandasi pula untuk selalu bersedekah guna mendapatkan rejeki yang barokah, ujarnya.

Sementara Drs. Subiyono, MP mengatakan bahwa pikiran bawah sadar mengandung kekuatan dan kompleksitas yang sedemikian besar sehingga benar-benar mengejutkan imajinasi. Pikiran bawah sadar mengendalikan dan mengatur fungsi-fungsi bagian tubuh mulai dari memompakan darah ke semua bagian tubuh sampai mengatur pernapasan dan pencernaan. Melalui mimpi, instuisi, perasaan, firasat, alam bawah sadar akan membawakan gagasan-gagasan, wawasan serta solusi yang dibutuhkan untuk memenuhi semua kebutuhan dan hasrat keinginan.

“Setiap gelombang otak memiliki kualitas dan karakter serta banyak variasi kompleks dari kombinasi gelombang otak sehingga jarang sekali seseorang akan menghasilkan hanya 1 tipe gelombang otak pada satu momen tertentu. Sebagai contoh meskipun gelombang beta seringkali menghilang saat kondisi fokus, namun beta tetap dibutuhkan agar dapat menyadari, sehingga tanpa beta semua kreativitas yang merupakan hasil pikiran alam bawah sadar akan terkunci di bawah sadar”, tandasnya.

Sedangkan Ketua APIKRI Amir Panzuri saat membeberkan rahasia bisnisnya sejak tahun 1988 hingga bisa berkembang sampai saat ini. Ia memaparkan, “Janganlah hanya mencari laba sebesar-besarnya dan menjual produk sebanyak-banyaknya namun kita harus melihat apa dibalik produk yang kita hasilkan. Seperti halnya bagaimana proses pembuatan produk tersebut, siapa saja yang membuatnya, dampak terhadap lingkungan serta mampu meningkatkan taraf hidup orang banyak”.

“Bisnis merupakan ibadah, pikiran ucapan dan tindakan adalah doa. Tidak ada yang tidak mungkin, keajaiban dapat diciptakan. Semua orang dilahirkan untuk sukses”, pungkasnya. (Isti)

Workshop Upload PKM 2013 FE UNY

Guna menyongsong Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) tahun 2013 dan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) tahun 2014, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta (FE UNY) sudah memulai kegiatan pada awal tahun dalam rangka mensukseskan kedua agenda tersebut. Pada tahun 2012 proposal yang terkirim dari FE UNY hanya 120 proposal pada tahun 2013 ini mengalami peningkatan ada proposal masuk sebanyak 230 dan telah direview namun yang direvisi hanya 130 proposal yang 100 proposal belum diambil. Untuk itu kami himbau bagi pengusul proposal yang belum diambil masih diberikan kesempatan untuk merevisinya karena untuk mendapatkan beasiswa salah satu syaratnya harus aktif, punya komitmen tinggi dan mempunyai kreativitas. Sehingga bagi mahasiswa yang enggan untuk merevisi proposal PKM yang telah direview oleh dosen pembimbing, usulan beasiswa untuk tahun 2014 tidak akan diproses, demikian disampaikan Wakil Dekan III FE UNY Siswanto, M.Pd. pada acara Workshop Upload PKM 2013, Sabtu (21/9) di Aula FE UNY. Menghadirkan pemateri dari Dosen Fakultas Teknik UNY Ilmawan Mustaqim, M.T.

Berpijak pada keprihatinan bahwa pada tahun 2012 banyak mahasiswa khususnya Fakultas Ekonomi yang mengalami kesulitan dalam upload proposal, maka FE UNY berinisiatif mengadakan acara workshop upload PKM yang salah satu tujuannya untuk membantu dan menfasilitasi mahasiswa untuk melakukan scan dan uplaod proposal PKM 2013 secara bersama-sama. Sehingga sudah tidak ada alasan lagi bagi mahasiswa untuk mengupload proposalnya, ujar Siswanto.

Andaikata ada dokumen yang belum siap untuk di scan dan upload silahkan minta bantuan di Subag Kemahasiswaan akan siap membantu dan memfasilitasi mahasiswa. Mudah-mudahan dengan usaha kita nanti berbuah manis. Mempertahankan lebih susah dari pada menciptakan. Target FE UNY bisa masuk PIMNAS sudah terpenuhi pada tahun 2013 dengan berhasil meloloskan 2 tim pada PIMNAS 2013 sehingga target kita pada 2014 nantinya bisa lolos PIMNAS lagi dan mendapatkan kejuaraan di PIMNAS 2014 medali apapun peringkatnya.

Mari berlomba untuk mendapatkan dana Rp 12.500.000,00 untuk setiap judul, hanya dengan 10 lembar saja. Tuangkan kreativitasmu dalam lembar-lembar berharga tersebut. Jangan lupakan, tetap berpedoman pada Panduan PKM 2013. Panduan dapat didownload dari web: http//www.fe.uny.ac.id. Upload proposal PKM masih terbuka sampai tanggal 5 Oktober 2013 pukul 24.00 WIB. Bila menemui kesulitan segera berkonsultasi dengan Dosen Pendamping Kemahasiswaan masing-masing Prodi, Subbag Kemahasiswaan, atau langsung kepada Bapak WD III. Kami siap membantu saudara, pungkasnya

Sedangkan menurut Ilmawan Mustaqim, temuan kasus sebelumnya pengusul PKM antara lain; halaman pengesahan belum ditandatangani dan distempel serta dijadikan satu dalam file PDF, data NIDN dosen, halaman pengesahan belum sesuai dengan panduan, halaman biodata pengusul dan pembimbing belum ditandatangani, beberapa proposal tidak mencantumkan nomor halaman, jumlah anggota beberapa ada yang kurang, seorang mahasiswa mengusulkan banyak judul melebihi persyaratan, seorang dosen melebihi jumlah bimbingan yang disyaratkan, performa sistem dan kecepatan akses internet menjadi kendala, abstrak belum dibuat, biodata tidak lengkap, kurang kooperatifnya peserta serta manajemen peserta kurang kompak, ucapnya. (Isti)

Yessica Praktik Mengajar (PPL) di Malaysia

Yessica

To reach a dream need a lot of efforts and patience, itulah motto hidup yang selalu dipegang teguh oleh Yessica Mega Aprita, mahasiswi Jurusan Pendidikan Akuntansi Kelas Internasional tahun angkatan 2010. Motto hidup itulah yang mengantarkannya untuk mewakili Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dalam Program Teaching Practicum di Malaysia. Program ini merupakan program kerja sama antara UNY dan Universiti Teknologi Malaysia (UTM). Program Teaching Practicum di Malaysia ini dimulai 26 Juni 2013 sampai dengan 29 Juli 2013. Selama di Malaysia para mahasiswa diberi fasilitas tempat tinggal di Kolej Datin Seri Endon yang berada di kompleks kampus UTM di Johore Bahru.

Pada hari pertama dan kedua para mahasiswa diajak untuk visitasi ke Singapura oleh para Pensyarah (Dosen) dari UTM, kemudian di hari berikutnya mahasiswa diberi pengarahan dan dibagi menjadi beberapa kelompok yang masing-masing akan menempati satu sekolah (dari total empat sekolah).

Ternyata Yessica mendapatkan sekolah terbaik di negeri Johore, yaitu Sekolah Menegah Kebangsaan Bandar Putra (SMKBP) Kulaijaya. Di sana ia mengajarkan mata pelajaran Prinsip Perakaunan (Akuntansi) yang format dan bahasanya berbeda jauh dengan mata pelajaran akuntansi yang ada di Indonesia, karena untuk mata pelajaran ini tidak diperbolehkan menggunakan bahasa Inggris, tetapi bahasa Melayu saja. Murid-murid SMKBP pun terdiri dari beragam etnis, yaitu Melayu, Cina dan India.

Yang menarik disini, tingkat kedisiplinan baik siswa maupun guru di SMKBP sangatlah tinggi, antusiasme siswa dalam mengikuti pembelajaran juga sangat tinggi, serta perilaku siswa sangat sopan kepada cikgu (B. Indonesia: guru)-nya. Kegiatan kokulikuler (ekstra kurikuler) di SMKBP ada banyak sekali - mulai dari klub-klub persatuan akademik maupun nonakademik - dan semua siswa diharuskan mengikuti minimal satu kegiatan ekstra kurikuler tersebut.

Di sana juga ada satu program yang tak kalah menarik, yaitu Program NILAM (Nadi Ilmu Amalan Membaca), program ini digalakkan untuk menumbuhkan gerakan siswa gemar membaca sehingga banyak siswa di sana yang gemar membaca buku. Program ini sepertinya patut kita contoh untuk mewujudkan insan-insan Indonesia yang gemar membaca.

Dalam hal kebersihan kelas, pada setiap minggunya ada pengumuman kelas terbersih dan terkotor, bahkan ada piala bergilir untuk kelas terbersih sehingga setiap kelas selalu berlomba-lomba untuk mewujudkan kelas yang bersih setiap harinya. Selain itu, di SMKBP juga ada mata pelajaran Kemahiran Hidup, dimulai dari Kemahiran Hidup Menjahit, Memasak, Bengkel Elektronik, Musik, dan sebagainya. Setelah dilakukan wawancara kepada guru mata pelajaran ini ternyata tujuan dari mata pelajaran ini adalah mendidik para murid agar mempunyai kemahiran hidup dan menciptakan lapangan pekerjaan dari kemahiran hidup tersebut (menjadi wirausaha).

“Pengalaman program Teaching Practicum ini sangat memberikan wawasan dan pengalaman baru yang positif dan sangat bermanfaat untuk diri saya kedepannya, semoga dapat menginspirasi, terima kasih Universitas Negeri Yogyakarta”, ujar Yessica. (dq)

Landung Mahasiswa FE UNY Belum Diwisuda Sudah Ikut Diklat PPS Bank BRI

Prestasi cukup membanggakan bagi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta (FE UNY) yang mana salah satu peserta didiknya Landung Dewandoko dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)3,58 berhasil lolos seleksi rekruitmen kader profesional pada Program Pengembangan Staf Bank Rakyat Indonesia (PPS BRI) pada Job Fair yang digelar di UGM pada bulan Maret lalu dengan menyisihkan sebanyak 800 orang hanya diambil 25 orang. Padahal pada waktu seleksi berlangsung tersebut Landung belum lulus masih dalam taraf pengerjaan penelitian skripsinya namun Landung tetap percaya diri dan akhirnya membuahkan hasil. Mulai tanggal 16 September 2013 lalu Landung mulai mengikuti diklat tersebut selama 1 tahun untuk menjadi kader profesional Bank BRI, demikian ucap Landung saat diwawancarai reporter website FE UNY belum lama ini.

Sebenarnya setelah dinyatakan lolos seleksi Landung sudah harus memasuki masa pendidikan diklat selama satu tahun namun karena belum punya ijazah maka ditunda supaya menyelesaikan studinya terlebih dahulu dikarenakan syarat untuk ikut diklat harus mempunyai ijazah. Dengan penuh semangat Landung pun menyusun skripsinya hingga dinyatakan lulus pada yudisium periode 30 Agustus lalu. “Saya sangat bersyukur hingga akhirnya bisa mengikuti diklat PPS BRI di Jakarta semua ini berkat bantuan dari pimpinan fakultas dan universitas”, ucap Putra pasangan Drs. Sudarto, M.Or dan Titin Windiarsih, M.Pd.

Pria kelahiran 16 Mei 1991 ini mengatakan bahwa sejak kuliah ia sudah aktif membantu penelitian beberapa Dosen di jurusan. Sehingga dalam menyelesaikan penelitian tidak banyak mengalami kesulitan dikarenakan sudah punya pengalaman penelitian sebelumnya. Selain itu, ia juga nyambi berbisnis online dan berjualan komputer serta laptop. Semua ini saya lakukan untuk bekal menghadapi persaingan dunia kerja. (Isti)

Termuda tapi Primadona

Sukirdi dan Djazari

Sejumlah 85 siswa yang didampingi 6 orang guru dari SMK Muhammadiyah 1 Prambanan Klaten Kamis (12/9) lalu berkunjung ke Fakultas Ekonomi (FE) UNY. Dipandu sejumlah mahasiswa yang menjalani KKN-PPL di sekolah tersebut, rombongan diterima oleh Dekan, Dr. Sugiharsono, M.Si., Wakil Dekan II, M. Djazari, M.Pd., beserta Kabag, Kasubag, dan korprodi Akuntansi dan kajur Pendidikan Administrasi Perkantoran. Selain mengenalkan FE UNY secara umum kepada para siswa, rombongan tersebut juga ingin lebih lanjut memahami laboratorium-laboratorium yang menunjang perkuliahan Akuntansi dan Pendidikan Administrasi Perkantoran yang menjadi konsentrasi dari SMK tersebut.

Siang hari tersebut, dengan mengenakan seragam khas jurusan bidang masing-masing, para siswa diajak mengenal FE lebih jauh melalui paparan Dhyah Setyorini, M.Si., Ak. selaku Korprodi Akuntansi S1 dan Joko Kumoro, M.Si. yang merupakan Kajur Pendidikan Administrasi Perkantoran.

Sebelumnya dalam sambutan selamat datang, Sugiharsono menjelaskan bahwa meskipun Fakultas Ekonomi adalah fakultas termuda di UNY – secara yuridis baru berdiri pada 22 Juni 2011 – FE UNY sudah menjadi salah satu favorit calon mahasiswa di setiap tahun. “Meskipun terkecil, tapi primadona,“ cetusnya. “Manajemen dan Akuntansi adalah dua jurusan yang memiliki tingkat persaingan ketat di setiap seleksi,” lanjutnya.

Pada sesi selanjutnya, Ketua Rombongan SMK Muhammadiyah 1 Prambanan Klaten, Sukirdi, S.Pd. menjelaskan maksud dan tujuan kunjungan mereka. “Kami ingin mengenalkan FE UNY kepada para siswa-siswi kami, dengan harapan suatu saat mereka bisa melanjutkan di sini. Selain itu, kami juga ingin mengetahui lebih jauh Laboratorium Akuntansi, Auditing, dan Lab Pendidikan Administrasi Perkantoran yang ada di FE ini,” jelasnya.

Di sesi tanya jawab, M. Djazari menjawab pertanyaan terkait beasiswa bidik misi yang memang diminati karena besarnya manfaat yang diperoleh peserta didik. “Beasiswa Bidik misi terbuka bagi calon mahasiswa yang ingin berkuliah tapi merasa dari keluarga tidak mampu, dengan santunan per bulan Rp 600.000,-. Tapi ingat, mereka dituntut harus menyelesaikan studi selama 4 tahun,” terangnya. Selain itu, M. Djazari juga mengingatkan kejujuran bagi yang ingin mendapat beasiswa Bidik Misi ini. “Pihak UNY akan melakukan verifikasi kondisi sebenarnya dari keluarga calon mahasiswa Bidik Misi, di mana pun asal calon mahasiswa tersebut,” ungkapnya. (fadhli)

Pages