Perusahaan Itu Terletak di Ruang-ruang Kelas

Dekan

Sebagai fakultas termuda, Fakultas Ekonomi (FE) jelas masih butuh banyak ruang dan waktu untuk berkembang. Sejak ‘dilahirkan’ 22 Juni 2011 lalu, FE sudah mengalami berbagai dinamika baik yang positif dan tak terkecuali yang negatif. Berbekal keinginan untuk terus memperbaiki diri, Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FE UNY mengadakan acara Share and Care with Dekanat FE Senin (11/11) lalu. Bertempat di Ruang Auditorium FE UNY, acara tersebut menghadirkan Dekan, Wakil Dekan I, Wakil Dekan III, jajaran Kabag dan Kasubag di lingkungan FE, serta beberapa ketua jurusan.

Dalam arahannya, Dekan Dr. Sugiharsono, M.Si. menanggapi survey yang dilakukan terhadap 400 responden mahasiswa. “FE memang masih baru, dan sampai saat ini belum memiliki gedung kuliah khusus yang milik FE. Misalnya Gedung GE.02 yang dulunya merupakan perpustakaan pusat lalu menjadi gedung LPM dan Gedung GE.04 yang dulu merupakan Gedung P3AI,” urainya.

Dekan melanjutkan, “Namun demikian, melalui proyek yang dibiayai Islamic Development Bank (IDB) awal 2015 insya Allah mulai dibangun gedung baru yang lebih baik.”

Menanggapi aspek akademik, Wakil Dekan I menyatakan kegembiraannya, “In-out mahasiswa FE relatif seimbang setiap tahunnya, sedangkan Indeks Prestasi (IP) rata-rata pun sudah di atas 3,22. Namun di balik itu, kita juga masih berusaha menangani kekurangan dalam hal masa tunggu kerja alumni FE yang masih di atas satu tahun.”

“Ruang kuliah FE di masa depan harus lebih baik daripada Ruang Dekanat, karena justru di ruang-ruang kelas itulah ‘perusahaan’ kita,” tegas Sugiharsono. (fadhli)

Hima Manajemen Adakan Seminar Entrepreneurship #6

Secara mengejutkan, Indonesia mempertahankan tingkat pertumbuhan ekonominya di tengah kelambanan ekonomi global. Namun demikian, di balik hal indah tersebut masih terdapat fakta menyesakkan. Tingkat pengangguran intelektual di Indonesia ternyata masih cukup besar. Agar mampu mengurangi tingkat pengangguran intelektual ini sekaligus menjaga laju pertumbuhan ekonomi, mahasiswa sebagai generasi muda harus didorong untuk maju dengan membuka bisnis. Mahasiswa yang dipandang memiliki tingkat kreativitas yang lebih tinggi dibanding tingkat umur lainnya, harus diajak mengenal lebih jauh dunia industri, terutama industri kreatif. Industri fashion, desain, kerajinan, musik, seni pertunjukkan, televisi dan radio, serta kuliner. Dengan motivasi demikian, Himpunan Mahasiswa Manajemen Fakultas Ekonomi (FE) UNY mengadakan Seminar Entrepreneur #6 dengan Tema “Creative Business for Indonesian Economic Glory”. Acara ini akan diselenggarakan pada Kamis, 14 November mendatang di Auditorium UNY.

Dengan mendatangkan Reza Nurhilman, pengusaha yang tenar dengan keripik pedas berlabel “Maicih”, dan Anang Batas, seorang creativepreneur dan pemilik Angkringan Kobar, peserta diharapkan mampu menyerap gambaran mengenai entrepreneur  yang kreatif dan membantu mereka untuk menciptakan inovasi-inovasi yang menakjubkan, sehingga siap menghadapi realita entrepreneurship.

Pendaftaran terbuka bagi akademisi UNY, pengusaha yang baru menerjuni dunianya, para praktisi bisnis, serta masyarakat umum, dimulai sejak 7 Oktober sampai 12 November. Biaya registrasi mulai Rp 35.000,- bahkan digratiskan bagi 20 pendaftar pertama dari Mahasiswa Bidikmisi. (fadhli)

Structural Equation Modeling (SEM): Pisau Ampuh Untuk Berbagai Riset

Structural Equation Modeling (SEM) merupakan evolusi dari beberapa model persamaan dalam ekonometrika yang dikombinasikan dengan pengukuran untuk psikometri dan sosiologi. Model ini sekarang sedang banyak digunakan dalam berbagai penelitian. Tidak hanya penelitian bidang ekonomi keuangan atau akuntansi saja yang menggunakan model ini, namun penelitian bidang MIPA, teknik, perikanan dan kedokteran juga dapat menggunakan SEM. Hal tersebut disampaikan oleh Prof. Imam Ghozali, Ph.D Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro dalam workshop metodologi riset di Auditorium Fakultas Ekonomi UNY, Kamis (07/09/2013) dihadapan 60 peserta workshop dari dosen dan mahasiswa FE UNY.

Dalam sambutannya Wakil Dekan III FE UNY yang sekaligus mewakili Dekan, Siswanto, M.Pd menyatakan harapannya setelah worshop ini berlangsung, yaitu dosen dan mahasiswa akan semakin banyak meneliti dengan menggunakan model SEM, karena model ini sangat aplikatif baik untuk jenis penelitian yang bersifat keperilakuan/sosial maupun keuangan/auditing.“Dengan adanya kegiatan ini setidaknya mampu memberikan wawasan, spirit dan memotivasi dosen maupun mahasiswa untuk meneliti serta memanfaatkan berbagai metode penelitian dengan topik terbaru”, tambah Siswanto

Imam Ghozali, yang juga sebagai Komisaris Bank Jateng menyampaikan bahwa, Structural Equation Modeling atau Persamaan Model Struktural jika di ibaratkan sebagai pisau, maka alat ini merupakan alat yang ampuh untuk menyelesaikan model penelitian. “Semakin banyak variabel, semakin banyak data yang digunakan, dengan Structural Equation Modeling, persamaan model penelitian akan diperoleh dalam satu kali proses pengolahan data”, tegas Imam. Beberapa kelebihan dari model ini ialah: pertama, serangkaian variabel dapat diukur sekaligus. Kedua, mampu mengukur konsep atau hal-hal yang tidak terlihat dalam penelitian. Ketiga, model ini memiliki fleksibilitas yang lebih baik bagi peneliti, artinya dapat menguji model dengan basis teori dan yang keempat dapat mengukur kesalahan/eror. Namun, ada pula kelemahan model ini, yaitu jumlah data yang dipakai harus dalam jumlah besar dan data juga berdistribusi normal. “Model ini dapat digunakan setidaknya pada 200-400 data, jika jumlah data kurang dari 200 maka model ini tidak dapat digunakan” imbuh penulis buku Analisis Multivariate ini.

Selain menyampaikan materi mengenai SEM, Imam Ghozali juga membagikan beberapa tips untuk mendapatkan buku, jurnal, maupun artikel secara gratis dan mudah yang dapat diunduh melalui internet. Imam Ghozali juga mendorong agar dosen banyak menulis serta menerbitkan karyanya di jurnal internasional terakreditasi agar dapat meningkatkan rangking Perguruan Tinggi. Selain itu jika dosen banyak menulis di jurnal internasional terakreditasi, reputasi dosen yang bersangkutan akan meningkat, bahkan dapat menjadi dosen tamu di perguruan tinggi berkelas di luar negeri. (lina)

Perbedaan Tingkat Persaingan Memacu Untuk Lebih Baik

Devi

Sebanyak 51 mahasiswa Fakultas Ekonomi (FE) UNY dinyatakan lulus dan berhak menyandang gelar sarjana atau ahli madya setelah mengikuti upacara yudisium di Ruang Auditorium FE UNY, Kamis (31/10) lalu. Turut hadir dalam acara sakral tersebut jajaran dekanat, kabag dan kasubag, serta para kajur dan kaprodi di lingkungan FE. Sebagaimana disampaikan dalam laporan Wakil Dekan I, Prof. Dr. Moerdiyanto, M.Pd., M.M., pada periode 31 Oktober 2013 ini sebanyak delapan orang lulus dengan predikat Cumlaude. Dari Jurusan Pendidikan Ekonomi yaitu (1) Niken Nur Chasanah dengan IPK 3,57; (2) Yunita Restu Ika Wulangsih (3,57); (3) Bintarinawanti (3,54); (4) dan Irma Nur Ramadani (3,51).

Sedangkan dari Jurusan Pendidikan Administrasi Perkantoran yaitu Mareta Merliana dengan IPK 3,57 dan Norna Istri Temawati dengan IPK 3,54. Sementara itu, Devita Ermawati dengan raihan IPK 3,58 dan Hutdi Nur Cahyono dengan 3,52 adalah peraih Cumlaude dari Jurusan Manajemen.

Sebanyak 42 lulusan atau 63,67% dari total lulusan yang menjalani yudisium kali ini meraih predikat sangat memuaskan. Sedangkan lulusan terbanyak adalah dari Jurusan Pendidikan Ekonomi dengan jumlah 16 orang atau sebesar 31,37% dari total peserta yudisium.

Dalam arahannya, Dekan mengingatkan bahwa para lulusan harus bersyukur kepada Allah. “Jangan lupa juga, berterima kasihlah kepada orang tua, para dosen, serta para staf yang membantu kalian. Perjuangan kalian tidak berhenti sampai di sini. Kalian bisa studi lanjut, bekerja, atau menciptakan lapangan kerja,” ujarnya.

Peraih IPK tertinggi pada periode 31 Oktober ini adalah Devita Ermawati dengan raihan 3,58. Devi, begitu dia biasa disapa, adalah lulusan terbaik yang didapuk memimpin para peserta yudisium periode kali ini membacakan Prasetya Alumni. Semasa kuliah, bahkan semenjak masa SMA, perjalanan ke tempat belajarnya selalu dia tempuh langsung dari rumahnya di Jalan Piyungan-Prambanan. Meski di SMA N 5 Yogyakarta dia tidak pernah meraih peringkat 10 besar, namun di level perguruan tinggi-lah ia justru mendapatkan prestasi akademiknya.

“Mungkin karena tingkat persaingan di SMA dan kampus yang letaknya di kota berbeda dengan sewaktu saya bersekolah di SMP 3 Berbah dulu, membuat saya terpacu untuk berusaha lebih baik,” cetusnya saat diwawancarai seusai yudisium.

Putri dari Bapak Ngatijo ini bercita-cita meneruskan usaha yang digeluti orang tuanya. “Saya ingin berwirausaha, mungkin seperti orang tua saya yang membuka toko kelontong,” ujarnya. Dara yang pernah aktif di Hima Manajemen dan tercatat sebagai aktivis di organisasi masyarakat Gerakan Fajar Nusantara (GAFATAR) ini juga memuji FE. “Sebagai fakultas baru, pelayanan di FE sudah bagus. Tinggal ditingkatkan saja,” tutupnya. (fadhli)

Jangan Salah Pilih Tempat Studi

Kenang-kenangan

Kunjungan sekolah menengah atas dan kejuruan ke suatu universitas adalah hal yang baik. Dengan adanya kunjungan ini, para siswa dari sekolah tersebut akan mendapatkan setitik gambaran mengenai seluk beluk dunia perkuliahan. Dengan demikian, mereka akan memiliki motivasi untuk melanjutkan studi selepas lulus kelak. Terlebih lagi, beasiswa bukan hal yang sulit untuk dicari pada saat sekarang ini dengan banyaknya yayasan penyandang dana yang menyediakannya. Dengan latar belakang inilah SMK N 2 Denpasar melakukan kunjungan ke Fakultas Ekonomi (FE) UNY Rabu (30/10) lalu. Sejumlah 138 siswa kelas XI dari bidang keahlian Administrasi Perkantoran, Akuntansi, Pemasaran, Perbankan, dan Usaha Perjalanan Wisata beserta Kepala Sekolah dan sejumlah guru disambut jajaran dekan, kabag, kasubag, dan kajur di lingkungan FE.

Dalam sambutannya, Dekan Dr. Sugiharsono, M.Si. menyatakan bahwa fakultas ini merupakan fakultas terkecil. “Jumlah dosennya sekitar 80 orang, sedangkan mahasiswanya yang aktif sebanyak 2643 orang. Dengan rata-rata jumlah mahasiswa di fakultas-fakultas lain di UNY di atas tiga ribu, Fakultas Ekonomi adalah yang terkecil,” terangnya. Sugiharsono juga melanjutkan, “embrio FE sudah ada sejak tahun 1964, dan sempat tergabung dengan Fakultas Ilmu Sosial, tapi baru pada tahun 2011 FE terbentuk secara yuridis formal.”

Sementara itu, dalam sambutannya selaku kepala sekolah SMK N 2 Denpasar, Drs. I Wayan Sarjana, M.Pd. menjelaskan, “meskipun sudah berulang kali sekolah kami berkunjung ke FE UNY, namun kesempatan ini tetaplah penting terutama bagi siswa kami.” Kota Jogja ternyata tetap memiliki daya tarik tersendiri , sebagaimana disampaikan I Wayan Sarjana, “sebagai kota pelajar, Jogja adalah kota yang penting. Selain itu, biaya hidup dan pendidikan mungkin relatif lebih murah daripada di Bali.”

“Kami sangat berharap, para siswa dapat memeroleh informasi sebanyak-banyaknya tentang FE UNY ini sehingga mereka tidak salah dalam memilih tempat studi selanjutnya,” urainya.

Dalam sesi tanya jawab, Wakil Dekan I, Prof. Dr. Moerdiyanto, M.Pd., M.M. memandu dengan memberikan informasi sebanyak-banyaknya tentang proses penerimaan mahasiswa baru dan beasiswa yang ada di UNY. “Ada tiga jalur penerimaan mahasiswa baru di UNY. Pertama, bagi yang memiliki peringkat 10 besar di kelas, silakan masuk melalui jalur SNMPTN secara online melalui sekolah masing-masing dan tanpa tes. Kedua, bagi yang tidak bisa melalui jalur SNMPTN, bisa mengikuti jalur SBMPTN yang tes masuknya diadakan di daerah masing-masing. Seleksi Mandiri adalah jalur terakhir di mana calon mahasiswa harus datang sendiri ke Jogja dan menjalani tes masuk,” urai Prof. Moer.

Selain itu, beasiswa siap membantu memudahkan sisi finansial mahasiswa selama menjalani masa studinya di Jogja. “Ada banyak beasiswa yang bisa didapatkan mahasiswa. Salah satunya, bagi mereka yang pintar tetapi berasal dari keluarga kurang mampu, ketika mendaftar sebagai calon mahasiswa silakan melalui jalur Bidikmisi. Selain bebas uang SPP, mahasiswa juga mendapatkan uang bulanan sebesar 600 ribu rupiah,” jelasnya. (fadhli)

Belajar Penelitian Sekaligus Bisnis di UKM RnB UNDIP

kristal

Sabtu (26/10) lalu, Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas (UKMF) Komunitas Riset dan Penalaran (Kristal) Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Negeri Yogyakarta mengadakan Studi Pengelolaan di Unit Kegiatan Mahasiswa RnB (Research and Business) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang. Diikuti oleh 44 peserta yang terdiri dari pengurus dan mahasiswa peserta Student Development Program (SDP) 2013 serta didampingi oleh Ibu Adeng Pustikaningsih, M.Si selaku pembina UKMF Kristal FE UNY. Selain untuk menjalin silaturahmi dengan mahasiswa Undip, proker (program kerja) tahunan ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan dan pengalaman mahasiswa di bidang riset, bisnis, dan kebudayaan.

Setibanya di Undip para peserta disambut dengan hangat oleh para pengurus RnB. Tepat pada pukul 10.30 WIB berlangsung acara sharing yang bertempat di Ruang Sidang Fakultas Sains dan Matematika. Acara diawali dengan sambutan pembuka dilanjutkan sesi sharing proker, keorganisasian, dan pengalaman oleh kedua Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) tersebut.

Pada kesempatan tersebut, Medi Setya selaku Presiden Direktur RnB, mengawali diskusi dengan menceritakan sejarah awal mula terbentuknya RnB yang merupakan organisasi gabungan antara Divisi Litbang BEM KM Undip dengan para mahasiswa pencinta penelitian hingga mampu mempertahankan eksistensi mereka di bidang keilmiahan sampai saat ini. “Sangatlah merugi, apabila penelitian mahasiswa yang telah banyak mengeluarkan biaya dan tenaga hanya menjadi koleksi perpustakaan saja,” tutur Medi dalam forum tersebut. 

UKM Penelitian Undip yang memiliki slogan “Right Solution to The Bright Nation“ tersebut berbeda dengan UKM penelitian pada umumnya. Selain menjadi wadah para mahasiswa yang memiliki passion terhadap penelitian dan kepenulisan, mereka juga menyelipkan edukasi entrepreneurship melalui tata sistem dan kurikulum organisasi yang dirancang dengan apik. RnB mengubah mindset mahasiswa dengan menanamkan bahwa penelitian itu sebenarnya bisa sejalan dengan dunia usaha. Mahasiswa harus mampu mengaplikasikan hasil penelitian mereka menjadi peluang usaha dan memberikan kebermanfaatan untuk masyarakat.

Satu hal yang menarik di RnB adalah pada tahapan edukasinya. Untuk lebih meningkatkan semangat, motivasi, dan daya saing yang sehat dalam kepengurusan, terdapat 3 tahapan edukasi yang harus dilalui oleh para pengurus dan anggota RnB, yaitu: Basic Level for Regular, Basic Level for Intensive, dan Middle Level for Super Intensive. Orang-orang pilihan dari dua tahapan awal akan menduduki Middle Level for Super Intensive yang memberikan wawasan riset dan bisnis melalui kegiatan seperti coaching, kunjungan, sales marketing, bahkan talkshow dan seminar secara langsung dengan beberapa Chief Executive Officer (CEO) perusahaan ternama di Indonesia yang telah menjadi Dewan Pakar RnB. Dengan langkah demikian mereka menjadi inkubator mahasiswa yang mencetak para peneliti dan entrepreneur sejati yang diharapkan memiliki kontribusi yang besar bagi bangsa dan negara.

Tidak berhenti di Undip, acara studi pengelolaan ini dilanjutkan dengan kunjungan ke kuil Sam Poo Kong dan wisata religi ke Masjid Agung Semarang sebagai sarana refreshing para peserta serta memberikan wawasan kepada mahasiswa akan tradisi dan kebudayaan yang ada di Indonesia. Selain itu, output dari kegiatan ini adalah para peserta menulis esai yang akan dipilih tiga terbaik sebagai juaranya.

“Semoga dengan diadakannya kegiatan studi pengelolaan ini dapat memunculkan inspirasi baru bagi pengelolaan UKMF Kristal yang lebih inovatif dan sistematis, juga menambah motivasi serta semangat berkarya para peserta studi pengelolaan UKM 2013 ini,” ujar Dicky Pradana selaku Ketua UKMF Kristal FE UNY. (Fadhli/Dicky)

SDP Penelitian Dobrak Kreativitas Mahasiswa Baru FE UNY

Para Juara

Sejumlah mahasiswa baru Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Negeri Yogyakarta mengikuti Kristal Paper Contest (KPC)  pada Sabtu lalu (19/10) di ruang Ramah Tamah FE UNY. Kristal Paper Contest merupakan lomba karya tulis ilmiah dalam rangkaian acara terakhir dari Student Development Program (SDP) Penelitian tahun 2013 yang ditujukan untuk mahasiswa baru FE UNY. Sebelumnya, pada dua kesempatan terpisah di bulan September juga telah dilaksanakan Workshop Kepenulisan Karya Tulis Ilmiah dan Happy Scientific Adventure (HSA). Adapun tema Kristal Paper Contest (KPC) pada tahun 2013 yakni “Pengembangan Produk Kreatif yang Berdaya Guna dan Berdaya Jual”.

Acara diawali dengan sambutan Ketua dan Pembina UKMF Kristal FE UNY, Dicky Pradana dan Ibu Adeng Pustikaningsih, M.Si. “SDP Penelitian adalah langkah awal mahasiswa baru untuk berkarya dan berprestasi sekaligus berpikir kreatif,” tutur Adeng. Acara dilanjutkan dengan presentasi karya tulis ilmiah dari setiap kelompok mahasiswa baru.

Tujuan diadakannya Student Development Program (SDP) Penelitian ini agar para mahasiswa baru lebih memahami esensi dari penelitian sebagai sarana untuk menemukan sebuah solusi dari permasalahan sekitar sehingga dapat bermanfaat dan menyinari dunia, sesuai temanya yakni “With Research, We Glow the World”. Selain itu, tujuannya adalah agar para mahasiswa baru memiliki kreativitas dalam membuat suatu karya inovatif.

Acara diakhiri dengan penyerahan kenang-kenangan kepada juri dan pengumuman pemenang. Juara I Kristal Paper Contest diraih oleh Nugroho Ari Wibowo dkk. dengan judul “PHP Pelepah Pisang” , juara II dengan judul “SI MANGAP” diraih oleh Desi Rindi dkk., juara III diraih oleh Vitas Pangesti dkk. dengan judul “Dompet Pelepah Pisang (PETASAN)” dan Best Presentation diraih oleh Hamzah Faid dkk. dengan judul “Gancirilitgung”. (Dian/Fadhli)

 

Lagi, UKMF KRISTAL Torehkan Prestasi

Dian

Pada Sabtu (19/10) lalu UKMF Kristal Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta kembali menorehkan prestasinya. Prestasi itu disumbangkan oleh Dian Friantoro (Mahasiswa Program Studi Akuntansi 2012) yang berhasil meraih Juara II Lomba Esai Tingkat Mahasiswa Se-DIY dengan tema “Internalisasi Semangat Meneliti dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan Bangsa” yang diselenggarakan oleh UKMF Limlarts Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta. Esainya yang berjudul “Revitalisasi Penelitian melalui Konsep SMS (Strategy, Management, Sustainability) dalam Memajukan Pendidikan Indonesia” dilatar belakangi oleh keprihatinannya akan kondisi pendidikan di Indonesia. “Problematika pendidikan di Indonesia memang semakin kompleks. Akses pendidikan belum merata dan kurangnya mutu dan relevansi pendidikan menjadikan peran pendidikan dalam membangun generasi bangsa belum maksimal,” tutur mahasiswa yang juga merupakan staf bagian Pengembangan Penulisan Karya Ilmiah (P2KI) UKMF Kristal ini.

Pendidikan yang baik akan mencetak generasi bangsa Indonesia yang baik pula, sebaliknya pendidikan yang buruk justru akan meruntuhkan suatu negara. Sehingga problematika pendidikan yang kini terjadi harus segera diselesaikan dengan cepat dan tepat. Salah satu solusi penyelesaian problematika pendidikan di Indonesia tersebut ialah dengan merevitalisasi penelitian sebagai sarana mengembangkan ilmu pengetahuan. Selain itu penelitian juga penting bagi pendidikan sebagai sarana menganalisis, memperbaiki, dan mengevaluasi praktek pendidikan di Indonesia.

“Semoga hasil ini menjadi awal bagi saya untuk menghasilkan prestasi-prestasi lain baik nasional maupun internasional,” urai Dian. Kedepannya, semoga capaian ini dapat menginspirasi mahasiswa lain untuk lebih berprestasi dan dapat mengubah mindset mahasiswa bahwa menulis itu menyenangkan. (Fadhli)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Mengutamakan Perintah Allah Kunci Terkabulnya Doa

Imam Subarno

Bagi sebagian masyarakat, polisi masih memberikan kesan yang negatif. Berbagai kasus yang mendera lembaga ini membuat perasaan masyarakat campur aduk melihatnya. Namun, hal itu tak menyurutkan AKBP H. Imam Subarno, Kepala Bagian Perawatan Personel (Kabag Watpers) di lingkungan POLDA DIY untuk menyempatkan waktu memenuhi undangan Kegiatan Kerohanian Fakultas Ekonomi (FE) UNY untuk mengisi pengajian dalam memperingati Idul Adha 1434 H di fakultas tersebut. Dengan masih mengenakan seragam kepolisian ditambah peci hitam menutupi kepala, anggota kepolisian yang sudah lazim mengisi ceramah ini mendapat sambutan yang hangat dari 80 hadirin di Ruang Auditorium FE, Jumat (18/10) lalu. Turut hadir pada kesempatan tersebut jajaran dekanat, kabag dan kasubag, dosen, karyawan, serta perwakilan organisasi mahasiswa (ormawa) di lingkup FE.

Dr. Sugiharsono, M.Si. selaku dekan menjelaskan dalam sambutannya bahwa kegiatan kerohanian ini penting, “oleh karena itu, kehadiran semua pihak menjadi penting,” ujarnya. “Selain kualitas akademik, harapannya acara ini bisa mempererat silaturrahim, menyejukkan hati, dan akhirnya berimbas pada kinerja sehari-hari di lingkungan kerja masing-masing,” harap Siswanto, M.Pd., selaku ketua kegiatan kerohanian di fakultas saat memberikan laporan kegiatan.

Sambil berkelakar, Imam Subarno menjelaskan bahwa butuh pengorbanan tersendiri bagi seorang polisi berseragam seperti dia untuk mau datang ke kampus yang penuh mahasiswa. Namun dengan semangat berbagi ilmu, dia menetapkan hati untuk datang.  “Dulu sewaktu saya mendampingi almarhum Gus Dur ke Jogja, dan saya diharuskan mengisi ceramah, Gus Dur berkomentar, ‘Kalau seorang polisi seperti kamu mengisi pengajian, salah mendalil, orang akan maklum, tapi kalau kyai mengisi pengajian, dan sampai salah, itu bisa dosa besar,’ kata beliau waktu itu”, urainya.

Tentang ibadah qurban,Imam Subarno yang juga memiliki dua pondok pesantren Tahfidzul Quran di Kabupaten Kulonprogo ini mengingatkan para hadirin saat itu agar segera berqurban jika memang mampu. “Rasulullah menjelaskan, jika ada orang yang kaya, dan sebenarnya mampu berhaji, tetapi dia tak mau berhaji, maka dia bukan termasuk kelompok umat beliau. Atau kalau memang belum mampu, setidaknya berqurbanlah lebih dulu,” jelasnya.

Dalam ceramahnya, Imam Subarno menguraikan hikmah dari kisah Nabi Ibrahim dan keluarganya ‘alaihimussalam. “Doa Nabi Ibrahim a.s. selalu dikabulkan karena beliau selalu mengutamakan perintah Allah di atas yang lain, tidak pernah mengkhawatirkan rezeqi dari Allah, dan tidak pernah makan kecuali bersama orang lain/tamu,” jelas polisi yang menunaikan hajinya bersama dengan dua dosen di FE UNY, Drs. H. Ngadirin Setiawan, S.E., M.S., dan Dr. Hj. Endang Mulyani, M.Si. ini.

Dalam acara tersebut juga disampaikan santunan kepada para dhuafa’ yang selama ini dibina oleh FE UNY. Santunan disampaikan langsung oleh Dekan di akhir acara. Sejauh ini, sejak awal pelaksanaan program FE sudah berhasil mengumpulkan dana Zakat Infaq Shodaqoh (ZIS) sebanyak 32 juta rupiah dan menyalurkan lebih dari 23 juta rupiah kepada yang membutuhkan. (fadhli)

Dua UKMF FE Berbagi di Gunungkidul

Dalam rangka memperingati Hari raya Idul Adha 1434 H, Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas (UKMF) Al-Fatih dan Kristal (Komunitas Riset dan Penalaran) Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Negeri Yogyakarta bersatu menyelenggarakan program kerja bakti sosial (Baksos) dengan tema “Dengan Hati Kami Berbagi, Dengan Iman Kami Berqurban” yang berlangsung selama dua hari, Senin dan Selasa (15-16/10). Kegiatan Baksos kali ini bertempat di Dusun Kenteng, Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul dan diikuti sebanyak 30 rombongan staf dan pengurus kedua UKMF. Kegiatan ini diadakan oleh kedua UKMF tersebut untuk membangun sinergitas ukhuwah Islamiyah dan tali silaturahmi, baik untuk sesama pengurus maupun kepada masyarakat serta membawa kebermanfaatan untuk sesama.

Diawali dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat FE UNY dan sekitar untuk menyedekahkan pakaian atau sandangan layak pakai, uang donasi dan hewan qurban. Hasilnya, terhimpunlah ratusan pakaian layak pakai serta jutaan rupiah uang sedekah yang dibelikan sembako dan 4 ekor kambing sebagai hewan qurban.

Sejumlah 30 panitia baksos menginap di rumah Bapak Khairul selaku kepala Dukuh Kenteng dan disambut dengan sangat baik oleh para warga pada Senin sore dan langsung berkoordinasi dengan pengurus dusun setempat sembari menyiapkan agenda malam harinya, takbir keliling.

Pada malam menjelang hari raya Idul Adha panitia bersama para warga dua pedukuhan yaitu Kenteng dan Kepuh melakukan takbiran keliling. Diikuti sekitar 300 orang warga, sinar oncor, lampu hias, iringan musik rebana, dan gebugan tenor drum menambah semaraknya takbir pada malam itu. Beberapa panitia dan warga ada juga yang bertakbir hingga dini hari sembari melakukan rapat koordinasi untuk penyembelihan hewan qurban.

Keesokan harinya, panitia baksos membantu para warga mempersiapkan sholat ‘Ied di Masjid Al-Khasiah. Pukul 06.30 dilakukan sholat ‘Ied berjamaah yang berjalan dengan khusyuk dan khidmat. Setelah melaksanakan sholat ‘Ied, rombongan panitia yang diwakili Arizqi Nurhamsyah selaku ketua UKMF Al Fatih menyerahkan hewan kurban sebanyak empat ekor kambing yang semuanya berasal dari FE, baik dosen, mahasiswa, maupun kerabat panitia.

Untuk menambah semangat kebersamaan dan wawasan, diadakan pula menonton film bareng tentang “Kisah Nabi Ismail AS” yang merupakan sejarah dari adanya hari raya Idul Adha dilanjutkan kegiatan lomba cerdas cermat untuk santriwan santriwati TPA yang bertempat di masjid Al-Barokah. Sebagai penutup rangkaian acara baksos UKMF tahun 2013 ini, panitia menggelar bazaar sembako dan pakaian murah di balai dusun Kenteng. Barang-barang kebutuhan tersebut dijual dengan harga antara seribu hingga tiga ribu rupiah sehingga membuat semua kalangan dapat menjangkaunya.

Dalam acara yang juga didampingi oleh dosen Adeng Pustikaningsih, M.Si. selaku Pembina UKMF Kristal ini, warga sangat antusias dan tertib dalam mengikuti bazaar. Antusiasme tersebut terbukti dengan panitia yang terpaksa memajukan jadwal pembukaan bazaar dua jam lebih awal karena warga yang sudah mulai berdatangan dan habisnya semua barang jualan. “Semoga rangkaian acara baksos ini benar-benar dapat mempererat tali silaturahmi, bermanfaat, dan menginspirasi sesama,” ujar Dicky Pradana salah seorang penanggung jawab Baksos UKMF FE UNY 2013 ini. (Humas FE)

Pages