Angkat Tren Pemasaran Hijau, Tony Guru Besar Manajemen Pemasaran UNY

Tony Wijaya dosen Departemen Manajemen dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Manajemen Pemasaran pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNY pada upacara di Rektorat UNY, Sabtu (6/5) lalu. Tony menyampaikan pidato berjudul "Orientasi Pemasaran Hijau dalam Mewujudkan Bisnis yang Berkelanjutan". 

Akhir-akhir ini, tema "kembali ke alam" atau "back to nature" seolah ramai digaungkan. Efek negatif dari penggunaan bahan-bahan non alami makin dirasakan oleh manusia dan lingkungan. Hal ini didukung dengan data-data ilmiah para peneliti dan pemerhati lingkungan bahwa kerusakan alam dan kesehatan terjadi di seluruh penjuru dunia dan diikuti fenomena lain seperti pemanasan global, limbah produksi, tingkat polusi yang meningkat tajam, dan lainnya.

Isu lingkungan ini juga ternyata tidak bisa dipungkiri menyentuh dan membahayakan dunia bisnis. Dewasa ini, masyarakat memandang perusahaan yang tidak mampu mengelola lingkungan bukanlah bisnis yang layak dan akan ditinggalkan oleh pasar. Perusahaan dinilai harus memiliki tanggung jawab sosial terhadap lingkungan seperti yang sudah dilakukan dalam sekma corporate social responsibility (CSR). Dunia industri bertanggung jawab secara sosial untuk memelihara lingkungan secara proporsional.

Oleh karena itu, pemasaran hijau muncul sebagai solusi terhadap upaya penjagaan eksistensi berkelanjutan sebuah siklus bisnis. Pemasaran berwawasan lingkungan atau pemasaran hijau ini bertujuan agar pendekatan bisnis menjadi berkelanjutan dan berjalan seiring dan keseimbangan interaksional konsumen dengan alam.

Tren pemasaran hijau juga mendapat perhatian dari para peneliti. Jumlah publikasi dan sitasi penelitian mengenai pemasaran hijau terutama pada kuru 1977 s.d. 2020 sebagaimana dikutip dari Saleem et al. (2021) menunjukkan peningkatan.

Menurut Tony, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan perusahaan menerapkan pemasaran hijau. Yang pertama, faktor tanggung jawab sosial perusahaan adalah isu penting industri. Kedua, kini telah banyak pemerintah di dunia yang menetapkan aturan untuk menyelamatkan lingkungan dari dampak industri. Ketiga, orientasi pemasaran hijau menjadi keunggulan daya saing bisnis dan perusahaan yang menerapkan cenderung mendapatkan simpati masyarakat. Keempat, pemasaran hijau memberikan peluang bagi perusahaan untuk lebih efisien dalam produksi dan sekaligus menjangkau konsumen yang sadar lingkungan. (fdhl)