English
Bahasa Indonesia
You are here
Mahasiswa KKN Mandiri UNY Ajak Ibu-Ibu PKK Blawong 1 Olah Sampah Organik Jadi Eco-Enzyme

Sebanyak sepuluh mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang tergabung dalam Kelompok KKN Mandiri Blawong 1, Trimulyo, Jetis, Bantul, menggelar kegiatan praktik pembuatan eco-enzyme bersama ibu-ibu PKK Dukuh Blawong 1. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk kepedulian terhadap permasalahan sampah organik yang menjadi isu utama di wilayah tersebut.
Kelompok KKN yang diketuai oleh Eko Putro Tri Hartanto, mahasiswa Program Studi S1 Pendidikan Akuntansi FEB UNY, beranggotakan Muhammad Ali Ghufron, Thoriq Ahmad Zaidan, Angger Rangga, Syalaisha Alifia, Chela Junita, Isma Salsabila, Friska Aulia, Raissa Dian, dan Fikri Zahra. Kegiatan berlangsung di halaman rumah Bapak Dukuh Blawong 1, dihadiri oleh sekitar 60 anggota PKK dan dibuka dengan sambutan hangat dari Ibu Dukuh Blawong 1, Dwi Rahayu.
Dalam sambutannya, Dwi Rahayu menyampaikan apresiasi kepada mahasiswa KKN UNY atas inisiatif dan kepedulian mereka terhadap lingkungan sekitar. “Kami menyambut baik kegiatan ini karena membantu warga memahami cara sederhana mengolah sampah rumah tangga menjadi sesuatu yang bermanfaat. Semoga kegiatan seperti ini terus berlanjut,” ujarnya.
Kegiatan menghadirkan narasumber Tsalis Siswanti, Ketua Eco-Enzyme Kabupaten Bantul sekaligus anggota Komunitas Eco-Enzyme Nusantara. Ia memberikan penyuluhan dan praktik langsung kepada peserta mengenai pengertian eco-enzyme, manfaat, bahan-bahan dan takarannya, jenis kulit buah dan sayur yang dapat digunakan, serta hal-hal yang harus diperhatikan dalam proses fermentasi. Suasana berlangsung interaktif, salah satu peserta bahkan menanyakan tentang jumlah jenis kulit buah minimal yang dapat digunakan. Tsalis menjelaskan bahwa jika hanya tersedia tiga jenis kulit buah, proses fermentasi tetap bisa dimulai, namun wadah sebaiknya tidak langsung ditutup rapat dan baru bisa ditutup setelah memenuhi kriteria bahan yang ideal, maksimal dalam waktu satu pekan.
Menurut Eko Putro Tri Hartanto, kegiatan ini dilatarbelakangi oleh hasil observasi kelompok KKN yang menemukan bahwa sampah organik menjadi permasalahan utama di Dukuh Blawong 1. “Awalnya kami berencana membuat biopori, tetapi karena sebagian besar rumah warga tidak memiliki lahan tanah dan sudah disemen, maka kami mencari solusi lain yang lebih sesuai, yaitu pembuatan eco-enzyme,” jelasnya. Dalam praktik pembuatan eco-enzyme, peserta dibagi menjadi enam kelompok dan dibimbing langsung oleh Tsalis Siswanti. Ibu-ibu terlihat antusias, beberapa bahkan mendokumentasikan proses tersebut untuk dibagikan di media sosial.
Kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan sampah organik dan mendorong gerakan masyarakat untuk turut serta dalam mewujudkan program “Bantul Bebas Sampah 2025.” Kolaborasi antara mahasiswa KKN UNY dan masyarakat Blawong 1 menunjukkan bahwa perubahan besar berawal dari langkah kecil yang dilakukan bersama.
Program pembuatan eco-enzyme ini juga berkontribusi terhadap pencapaian beberapa Sustainable Development Goals (SDGs), di antaranya SDG 11 (Sustainable Cities and Communities) dengan membangun komunitas yang peduli lingkungan, SDG 12 (Responsible Consumption and Production) melalui praktik pengelolaan sampah berkelanjutan, serta SDG 17 (Partnerships for the Goals) melalui kolaborasi antara mahasiswa, masyarakat, dan komunitas lingkungan dalam menciptakan solusi lokal terhadap permasalahan global.
-Syalaisha Alifia Jauhari

Contact Us
Copyright © 2025,

