Pelatihan Analisis Butir Soal dan Program Remedial dengan Software AnBuso

Baru-baru ini telah diselenggarakan kegiatan pelatihan analisis butir soal dan program remedial dengan software AnBuso di FE UNY pada tanggal 12 dan 13 Juli 2012. Peserta pelatihan adalah guru Ekonomi anggota MGMP SMA di DIY yang berjumlah 30 orang. Peserta sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Seorang peserta Tri Ismiyati merasa senang dengan software ini karena lebih sederhana dan memudahkan guru dalam melakukan analisis soal, yang pada akhirnya akan memperbaiki kualitas pembelajaran. Kegiatan pelatihan ini diselenggarakan berdasarkan analisis bahwa kegiatan evaluasi merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan pendidikan dan pengajaran karena dari hasil evaluasi ini dapat diketahui tingkat keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran. Evaluasi dapat memberikan informasi yang dapat dijadikan masukan bagi proses pendidikan dan dapat dipergunakan sebagai pedoman perbaikan bagi proses pendidikan selanjutnya.

Guru sebagai pengendali proses pembelajaran perlu mengetahui persyaratan-persyaratan dan prosedur-prosedur dalam penyusunan tes yang baik. Namun pada kenyataan sebagian besar guru belum memperhatikan hal tersebut di atas. Hal ini terjadi karena kurangnya pengetahuan dan kemampuan guru dalam mengembangkan sebuah tes yang baik, yaitu tes yang memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu (tes terstandar). Pada umumnya guru dalam membuat alat evaluasi hanya mendasarkan pada materi yang telah diberikan, namun belum melakukan pengkajian secara mendalam terhadap performance tes yang dibuatnya, artinya guru tersebut kurang memperhatikan unsur-unsur validitas dan reliabilitas tes, daya beda butir tes, tingkat kesulitan butir tes, dan efektivitas distraktornya. Jika unsur-unsur di atas diperhatikan dalam pembuatan tes diharapkan dapat menghasilkan pengukuran yang objektif sehingga benar-benar menggambarkan tingkat kemampuan siswa dalam menguasai seluruh materi yang telah diberikan.
Selama ini memang sudah banyak software yang dikembangkan untuk keperluan analisis butir soal seperti ITEMAN, RASCAL, ASCAL, BILOG, FACETS dan CONQUEST, namun pada kenyataannya kemampuan guru untuk menguasai software tersebut sangat kurang memadai. Hal itu terjadi karena di samping software tersebut berbahasa asing sehingga sulit untuk memahami cara penggunaannya, software tersebut juga cukup rumit untuk digunakan dan kurang praktis dan aplikatif. Informasi yang diberikan dalam software tersebut juga sangat beragam sehingga mempersulit guru untuk menguasainya. Guna mengatasi kelemahan terutama dalam penguasaan bahasa, ada juga yang telah mengembangkan software yang berbahasa Indonesia, seperti SPS dan ANATES, namun software tersebut juga tidak banyak digunakan guru karena terkendala teknis dan kurang aplikatif.

Untuk memenuhi kebutuhan software yang aplikatif dalam melakukan analisis butir soal, sudah dikembangkan software baru yang dalam penggunaannya mudah untuk dipahami guru. Software tersebut adalah AnBuso (Analisis Butir Soal) yang dikembangkan oleh Ali Muhson dengan program aplikasi Microsoft Excel. Program aplikasi Excel tentu sangat familiar di kalangan guru karena sudah banyak dipakai di berbagai kalangan. Dengan memanfaatkan kepopuleran program aplikasi tersebut akan mempermudah penggunaannya.
Dalam software AnBuso tersebut dapat diketahui baik tidaknya soal yang dibuat guru, baik dari sisi daya beda, tingkat kesulitan, maupun efektivitas distraktornya. Di samping itu dalam software tersebut juga memberikan informasi tentang kemampuan seluruh siswa dan tingkat ketercapaian KKM. Software ini juga dirancang untuk mampu mengidentifikasi dan mengelompokkan siswa yang masuk dalam program remedial berdasarkan materi yang belum dikuasai sehingga akan mempermudah guru dalam pelaksanaan program remedial.

Saat ini banyak guru yang mengalami kesulitan untuk melakukan analisis butir soal karena software yang ada karena cukup rumit dan hasil analisisnya tidak dapat langsung dicetak dalam format laporan. Dengan software AnBuso memungkinkan guru dapat langsung mengetahui hasil analisis butir soal dan sekaligus langsung tercetak dalam format laporan yang siap untuk ditandatangani guru dan kepala sekolah, dengan begitu guru akan sangat terbantu dalam membuat administrasi guru, khususnya yang berkaitan dengan laporan analisis butir soal dan ulangan harian.
AnBuso sudah mengalami revisi berkala-kali dan pelatihan kali ini adalah untuk AnBuso Versi 4.4. Ali Muhson, pencipta software ini mengungkapkan bahwa AnBuso akan terus diperbaiki dan disempurnakan agar benar-benar mampu membantu guru memenuhi kebutuhannya dalam melakukan analisis butir soal yang praktis dan aplikatif. Bagi bapak ibu guru yang berkeinginan untuk mendapatkan software AnBuso secara free silakan kirim identitas ke email alimuchson@yahoo.com. Tim pengabdi dalam pelatihan ini terdiri dari Ali Muhson M.Pd, Mustofa, M.Sc, dan Kiromim Baroroh, M.Pd (Q-room).

Visitasi Akreditasi Prodi Akuntansi FE UNY : Ada 5 Hal Rekomendasi

Program Studi Akuntansi Jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta (FE UNY) menerima kunjungan visitasi akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) pada Senin-Selasa (23-24/7) di Ruang Sidang Dekan FE UNY. Adapun ada 2 asesor yang menilai yaitu Dr. Khomsiyah, M.Si. Ak. Dosen dari Universitas Trisakti Jakarta dan Dr. Chaerul Djakman, MBA. Ak. dari Universitas Indonesia. Persiapan sedemikian rupa telah dipersiapkan guna menyambut kedatangan tim asesor. Acara disambut oleh Dekan, WD I, WD II, WD III, Kajur Pendidikan Akuntansi, Koor. Prodi Akuntansi dan seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Akuntansi FE UNY.

Dari hasil visitasi tersebut tim asesor menyampaikan 5 hal rekomendasi yaitu 1). pengembangan kompetensi Dosen, kebutuhan kompetensi untuk akuntansi sangatlah dinamis dan berkembang dengan pesat demikian juga dengan bahan-bahan kuliah juga harus up to date, 2). Update koleksi buku-buku akuntansi di perpustakaan, 3). Akses informasi untuk mahasiswa lebih terbuka, mahasiswa belajar tidak hanya di dalam kelas sehingga akses informasi tidak dibatasi guna menunjang mahasiswa untuk belajar mandiri, 4). Mengembangkan iklim akademik dengan menciptakan suasana akademik yang sudah terencana dan terjadwal serta komitmen bersama dan 5). Evaluasi diri perlu dirancang setiap tahunnya, ujar kedua assesor. (Isti)

Pelatihan Layanan Prima Dosen & Karyawan FE UNY

Pelayanan kepada Customer di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta (FE UNY) perlu lebih ditingkatkan. Guna mendukung hal tersebut ada beberapa motto kerja dalam pelayanan prima yang perlu diterapkan antara lain; berikan lebih banyak dari yang diminta, berikan lebih baik dari yang diharapkan, datanglah lebih awal dari batas waktu yang ditetapkan, suka membantu tapi tidak berharap dibantu, mau berubah demi kemajuan, selalu tidak puas dengan apa yang dikerjakan, lapang dada dalam menerima kritik, senang melihat keberhasilan orang lain, tidak malu meniru kebaikan orang lain, gembira dan ikhlas dalam bekerja, demikian disampaikan Dekan FE UNY Dr. Sugiharsono, M.Si. pada Pelatihan Layanan Prima Dosen dan Karyawan FE UNY yang berlangsung selama 2 kali yaitu pada 6-8 Juli di Malang yang dilanjutkan dengan tour ke beberapa obyek wisata dan Kamis, 19 Juli di Kampus FE UNY bagi dosen dan karyawan yang tidak ikut di Malang. Pada pelatihan ini menghadirkan narasumber dari unsur dekanat FE UNY. Acara berlangsung sangat meriah yang dipandu oleh Wakil Dekan III FE UNY Siswanto, M.Pd. ada pula pembagian beberapa doorprize.

Sementara Wakil Dekan I FE UNY Dr. Moerdiyanto, M.Pd., MM menyampaikan bahwa pelayanan prima adalah pemberian bantuan dan pelayan oleh personel kepada pelanggan dengan fokus “ramah tamah”, “cepat” dan “bermutu”. Personel yang baik adalah orang yang berorientasi kerja yaitu orientasi kerja. Sedangkan prinsip 3A bagi personel antara lain; Attitude, Attention dan Action.

Selanjutnya Wakil Dekan II FE UNY M. Djazari, M.Pd. mengatakan sebagai tenaga akademik dan tenaga kependidikan bisa berperan dalam penciptaan antara lain; trasparansi, akuntabilitas publik dan value for money economy, efficiensi. (Isti)

Malinda Mahasiswa FE UNY Terpilih Sebagai MCR OSPEK UNY 2012

Guna menyambut kegiatan Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (OSPEK) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Tahun 2012 telah diadakan Seleksi Master of Classroom (MCR) OSPEK UNY 2012 yang diikuti 9 peserta yaitu 4 peserta perwakilan dari FIS, 2 perwakilan dari FBS, 2 perwakilan dari FMIPA dan 1 perwakilan dari FE. Acara ini diadakan di Gedung Student Center UNY lantai 3 pada tahap I Senin (9/7), tahap II Kamis (12/7) dan pengumuman pada Senin (16/7). Berhasil lolos terpilih sebagai MCR OSPEK UNY 2012 yaitu Malinda Dwi Apriliane mahasiswa dari prodi D3 Akuntansi FE UNY sekaligus penerima beasiswa Bidik Misi, Agung Dirga K dari FIS UNY dan Ahmad Fauzi Ridwan dari FBS UNY. Ketiga nantinya akan tampil memandu jalannya acara di GOR UNY untuk menyambut kedatangan mahasiswa baru (maba) di kampus UNY pada kegiatan OSPEK 6 Agustus mendatang mulai dari stadium general OSPEK sampai di akhir acara parade Organisasi Mahasiswa (Ormawa) se-UNY.

Para peserta seleksi harus melalui 3 tahap yaitu tahap 1 penilaian individual setiap peserta mempraktekan bagaimana cara dia jadi MC yang baik penilaiannya meliputi public speaking, intonasi dan penampilan, tahap 2 ini peserta diundi dan akan dipasangkan menjadi 1 tim yang terdiri dari 3 orang untuk praktek MC secara tim dan tahap 3 dilaksanakan di halaman rektorat UNY di depan air mancur UNY di hadapan banyak orang, para peserta diuji oleh para dewan juri untuk MC di ruang terbuka.

Menurut Malinda, motivasinya ikut seleksi MCR antara lain; untuk mencari pengalaman baru, upgrade kapasitas diri serta sebagai mahasiswa ingin memberikan konstribusi lebih untuk universitas dan juga tidak ingin menjadi mahasiswa yang biasa-biasa saja tapi ingin menjadi extra ordinary people. (Isti)

FE UNY Salurkan ZIS Sekaligus Adakan Pengajian Menyambut Ramadhan 1433 H

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta (FE UNY) pada Jumat (13/7) di Auditorium FE UNY mengadakan pengajian menyambut datangnya bulan Ramadhan 1433 H sekaligus menyalurkan Zakat Infaq dan Shodakoh (ZIS). Program ZIS ini dikoordinir oleh Kegiatan Kerohanian Dosen dan Karyawan FE UNY. ZIS diperoleh dari Dosen dan Karyawan yang telah mengisi kesanggupan untuk memberikan ZIS dengan dipotong gaji per bulan. Pada periode ini setiap bulan terkumpul uang sebesar Rp. 1.123.500,00 dan disalurkan secara rutin untuk anak yatim/piatu dan fakir miskin di sekitar kampus, anggota keluarga karyawan serta usulan dari dosen dan karyawan. Pada kesempatan saat ini telah disalurkan untuk 10 anak yatim/piatu serta fakir miskin. Rencananya akan diberikan secara rutin setiap 4 bulan sekali. Selain disalurkan rutin ZIS juga untuk pembangunan masjid, sarana Taman Pendidikan Al-Qur’an serta untuk Dompet Pendidikan Mahasiswa FE UNY. Khusus dompet pendidikan telah memberikan bantuan kepada 3 mahasiswa yang kesulitan untuk membayar biaya kuliah/SPP, demikian disampaikan Ketua Kegiatan Kerohanian FE UNY Siswanto, M.Pd.

Selanjutnya Dekan FE UNY Dr. Sugiharsono, M.Si. saat memberikan sambutan menyampaikan apresiasi dan menyambut baik kegiatan seperti ini yang merupakan wujud kepedulian FE UNY sekaligus mendukung misi untuk menjadi Fakultas yang merakyat. Selain itu Dekan juga menghimbau pada Dosen dan Karyawan untuk meningkatkan ZIS nya untuk menambah keberkahan rizki yang diperoleh lembaga, sekaligus membantu lembaga untuk peduli pada mereka yang kurang beruntung.

Sementara itu, Ustadz Syatory Abdurrauf dalam ceramahnya mengatakan pentingnya kita memaknai puasa sebagai sarana untuk membentuk hamba yang TAQWA yaitu kepanjangan dari Tawadu’, Qona’ah, Wara’ dan Yakin. Dengan berpuasa setiap hamba akan merasa rendah dan kecil di hadapan Allah SWT dengan diuji dengan rasa lapar dan haus sehingga mengurangi segala kegiatan dan aktivitas yang tidak bermanfaat.

Lanjutnya, dengan puasa akan membentuk hamba yang Qona’ah memiliki arti seharusnya setiap menjalankan ibadah puasa dapat menerima segala kewajiban Allah SWT dan meyakini bahwa segala yang diberikan Allah SWT memiliki maksud yang baik untuk hamba-Nya. Yang terakhir dengan puasa kita dilatih untuk menahan diri dari berbagai nafsu yang membatalkan dan mengurangi pahala puasa tersebut, sehingga dapat membentuk kepribadian yang selalu Wara’ atau dapat menahan diri. (Sis&Isti)

Semnas Kerjasama HISPISI, FIS & FE UNY : Rekonstruksi Konsep IPS di Indonesia

Kurikulum sekolah yang dikenal dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sudah berlangsung enam tahun. Oleh karena itu, sudah selayaknya kalau KTSP ini ditelaah ulah sesuai dengan perkembangan IPTEK dan realitas kehidupan masyarakat. Pendidikan kita selama ini cenderung menekankan pada materi ajar, sehingga lebih banyak bersifat intelektualistik. Hal ini terkait juga dengan penerapan Standar Isi, baik Standar Kompetensi maupun Kompetensi Dasar dalam desain kurikulum atau KTSP yang masih tetap berorientasi pada materi. Penguasaan materi dinomorsatukan sementara sikap mental dan kepribadian peserta didik telah lama terabaikan, demikian disampaikan Drs. Sardiman AM, M.Pd. Dosen FIS UNY pada Seminar Nasional dengan tema “Rekonstruksi Konsep IPS di Indonesia” yang diselenggarakan Himpunan Sarjana Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial Indonesia (HISPISI) bekerjasama dengan Fakultas Ilmu Sosial (FIS) dan Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) pada Sabtu (14/7) di Auditorium FE UNY. Menghadirkan pembicara lain Prof. Zamroni, Ph.D. Guru Besar FE UNY dan Prof. Dr. Udin S. Winataputra, MA Guru Besar Universitas Terbuka dan dimoderatori oleh Dr. Moerdiyanto, M.Pd., M.M.

Lanjut Sardiman, terdapat mismatch dan ketidaksinkronan antara pengertian, maksud dan tujuan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sebagai studi integratif tentang kehidupan sosial masyarakat, dengan dokumen standar isi baik standar kompetensi maupun kompetensi dasar mata pelajaran IPS yang ada pada dokumen Permen No. 22 tahun 2006 (yang masih terpisah-pisah sesuai dengan displin keilmuannya). Hal ini telah membuat problem besar di lapangan, guru secara psikologis terbebani dan menjadi kebingungan. Akhirnya pembelajaran IPS tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya.

Harus disadari bahwa anak bangsa Indonesia tidak dapat hanya dibangun dengan geografi saja, atau sosiologi saja, atau sejarah saja, atau ekonomi saja, teknik saja dan seterusnya. Tetapi semua secara bersama-sama memiliki andil mendewasakan peserta didik kita. Sebagai mata pelajaran di sekolah, IPS mestinya lebih bersifat edukatif bukan semata-mata akademis. Dalam pembelajaran IPS seharusnya lebih menekankan hal-hal yang bersifat kontekstual, penerapan, dan praktik yang relevan dengan realitas kehidupan sosial kemasyarakatan di Indonesia, tidak terfokus pada materi dan kajian teoritis, ujarnya.

Sedangkan menurut Zamroni, arah pendidikan ilmu-ilmu sosial di Indonesia memberikan kontribusi maksimal dalam proses mempercepat pembangunan. Untuk tujuan, materi dan organisasi pelaksanaan pembelajaran ilmu-ilmu sosial perlu dirumuskan secara lebih komprehensif. Tujuan ini dirumuskan dalam suatu bentuk kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa setelah mengikuti pendidikan pada jenjang tertentu.
Untuk jenjang pendidikan dasar tujuan tersebut, paling tidak mencakup empat aspek yakni; memiliki kemampuan menjelaskan konsep-konsep dan teori-teori dalam ilmu-ilmu sosial, memiliki critical thinking dan kemampuan pengambilan keputusan yang langsung mempengaruhi mereka, memiliki trust dan emphaty serta mengaplikasikan etika dan norma dalam pengambilan keputusan, baik dalam arti substansi maupun prosedural dan memilki efikasi, kemampuan kontrol diri, kreativitas dan kemampuan untuk melakukan inovasi, serta kemampuan berkerjasama, ucapnya.

Dekan FE UNY Dr. Sugiharsono, M.Si. saat membuka acara mengatakan, diambilnya tema Rekonstruksi Konsep IPS di Indonesia ini mengingat Pendidikan IPS di Indonesia saat ini, terutama Pendidikan IPS di Sekolah Menengah Pertama (SMP) masih terjadi tarik ulur konsep yang tidak jelas. Akibatnya kurikulum IPS di SMP juga menjadi tidak jelas keterpaduannya. Hal ini beban berat bagi para guru IPS di SMP. Mereka mengalami kesulitan untuk mengimplementasikan kurikulum IPS secara terpadu dalam pembelajaran. Dari seminar ini diharapkan dapat memberikan hasil yang bermanfaat bagi pengembangan pendidikan IPS di Indonesia. Lebih khusus lagi hasil seminar ini diharapkan dapat mewarnai kurikulum pendidikan IPS di Indonesia nantinya. (Isti).

Permainan Tradisional dengan media Dakon Sebagai Langkah Untuk Membentuk Nilai Karakter Pada Anak Usia Dini

Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta (FE UNY) terdiri dari Sri Nuryanto Mahasiswa Jurusan Pendidikan Ekonomi, Dicky Pradana dan Bagas Maulana P Mahasiswa Jurusan Pendidikan Akuntansi, tim peneliti ini sekaligus tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas (UKMF) Komunitas Riset dan Penalaran (KRISTAL) FE UNY mengadakan penelitian dengan judul “Application of Traditional Games Dakon (ATGD) Sebagai Langkah Untuk Membentuk Nilai Karakter Pada Anak Usia Dini di TK Kreatif Primagama Godean Yogyakarta”, pada Kamis (28/6). Dalam penelitian ini kami membelajarkan para siswa di kelas B2 tentang permainan tradisional dengan menggunakan media Dakon.Tujuan dari program Penelitian Mahasiswa Fakultas Ekonomi (PMFE) yaitu melatih mahasiswa melaksanakan kegiatan di bidang penelitian secara inovatif dan kreatif, serta menghasilkan ide-ide baru.

Sri Nuryanto menyatakan, Permainan Tradisional merupakan simbolisasi dari pengetahuan yang turun temurun dan mempunyai bermacam-macam fungsi atau pesan di baliknya, di mana pada prinsipnya permainan anak tetap merupakan permainan anak. Dengan demikian bentuk atau wujudnya tetap menyenangkan dan menggembirakan anak karena tujuannya sebagai media permainan. Aktivitas permainan yang dapat mengembangkan aspek-aspek psikologis anak dapat dijadikan sarana belajar sebagai persiapan menuju dunia orang dewasa. untuk membentuk pendidikan karakter anak pada usia dini khususnya di Taman Kanak-Kanak ini dengan memperkenalkan jenis permainan tradisional dengan menggunakan dakon. Dakon atau sering dinamakan congklak dikenal dengan berbagai macam nama di seluruh Indonesia. Sejenis cangkang kerang biasanya digunakan sebagai congklak dalam permainan. Dalam permainan tradisional dakon ini seorang pemain dakon atau congklak yang mahir tentunya memiliki kekuatan dalam berhitung dan memilih peluang akan pembagian biji-biji ke dalam masing-masing cekungan yang terdapat dalam alat bermainnya.

Dalam permainan Dakon ini ketentuannya yaitu bahwa permainan ini dilakukan oleh dua orang. Aturan permainannya beragam, namun yang biasa dimainkan satu pemain hanya memiliki satu lumbung dan harus diisi dalam setiap kali berputar. Permainan diawali secara bersamaan, dan setiap lubang selalu diisi kecuali lumbung lawan. Jika pada biji terakhir masih ada biji di dalam lubang permainan dapat dilanjutkan hingga jatuh pada lubang yang kosong. Jika biji jatuh pada lubang di daerah kekuasaan dan pada daerah diseberang lawan ada biji lainnya, si pemain dapat mengambil semua biji tersebut dan menaruhnya pada lumbung. Dan permainan terus berulang seperti diatas. Permainan Dakon ini dibagi menjadi beberapa kelompok.

Jadi Permainan Tradisional dengan media Dakon ini bertujuan untuk melatih dan memberikan pemahaman anak dalam bermain bersama, harus selalu menghormati satu sama lain, serta melatih kejujuran dan kesabaran menunggu giliran untuk memainkan biji dakonnya, selain itu dalam permainan ini siswa dilatih dalam hal berhitung (kecerdasan) sehingga akan membentuk dan melatih anak dalam pendidikan karakter yang lebih unggul. (Nur&Isti)

Dies Natalis Pertama FE UNY : Tingkatkan Kualitas Riset

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta (FE UNY) menggelar Dies Natalis yang pertama, Jumat (22/6) di Auditorium FE UNY. Peningkatan kualitas riset diharapkan menjadi bagian penting pengembangan Fakultas Ekonomi. Rektor UNY Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., MA dalam pidatonya mengatakan, meski masih muda baru berusia satu tahun FE UNY sudah aktif mengelar kegiatan ilmiah. Hal ini harus terus dijaga agar dapat mencetak sarjana ekonomi yang berkualitas. Saat ini ada jurusan baru yang sebelumnya bergabung di Fakultas Ilmu Sosial ke FE UNY yaitu Jurusan Pendidikan Administrasi Perkantoran dan Sekretaris. Kehadiran ‘warga baru’ ini diharapakn bisa jadi penguat pengajaran pendidikan di FE UNY dan memaksimalkan cara belajar mahasiswa dan mengajar Dosen. Dengan bergabungnya prodi baru ini maka posisi FE UNY akan semakin kokoh dan nyata kontribusinya di masyarakat. Menghadirkan Prof. Mudrajat Kuncoro, Ph.D. Guru Besar FEB UGM dalam orasi ilmiah Dies Natalis Ke 1 FE UNY.

Ditambahkan Dekan FE UNY Dr. Sugiharsono, M.Si. dalam kurun waktu setahun terakhir ini, penelitian didanai dengan dana DIPA UNY dan DP2M Dikti. Penelitian yang dilaksanakan sebanyak 48 judul dengan melibatkan 63 peneliti. Total pendanaan Rp. 867,5juta. Secara kuantitas jumlah penelitian maupun dana hibah dari Kemendikbud belum maksimal. Untuk meningkatkan kualitas riset di kalangan dosen, kami akan melakukan sejumlah penyegaran dan lokakarya tentang penyusunan proposal penelitian hibah dengan mengundang pakar dan konsultan penelitian.

Menurut Mudrajat, dalam era global ini, sebenarnya hanya 7 persen perusahaan Indonesia yang kuat melawan produk China. Selebihnya tidak kuat alias lemah dan lemah sekali melawan gempuran produk China yang membanjir ke Indonesia. Kunci keberhasilan bangsa China sebenarnya terletak pada etos kerja bangsa China yang memang luar biasa. Salah satu kunci keberhasilan bangsa China soal etos etos kerja.
Prinsip bangsa China tidak mengenal hari libur, kecuali Imlek. Setiap hari bekerja minimal 12 jam. Sangat berbeda dengan bangsa Indonesia, terutama pegawai negeri bekerja setiap hari 7-8 jam. “Itu pun masih diberlakukan 5 hari kerja. Kalau ingin berhasil, tirulah etos kerja bangsa China. Dalam kesempatan itu Mudrajat menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Fakultas Ekonomi UNY menjadi Fakultas Unggul dalam Membangun SDM yang Bermartabat dan Merakyat”. (Isti)

Sharing Pimpinan FE UNY & Forum Wartawan : FE UNY Hasilkan Sarjana Merakyat

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta (FE UNY) berkomitmen untuk menghasilkan para sarjana pendidikan ekonomi dan sarjana ekonomi yang memiliki jiwa merakyat. Sebab fakultas itu berorientasi pada ekonomi kerakyatan atau leading in people economy. “Fakultas Ekonomi diharapkan juga mampu menghasilkan lulusan baik kependidikan dan non kependidikan yang memiliki kompetensi mengembangkan ekonomi dan pendidikan ekonomi yang berkarakter Indonesia yaitu Pancasila”, terang Dekan FE UNY Dr. Sugiharsono, M.Si. kepada para forum wartawan di kampus setempat terkait rangkaian Dies Natalis ke 1 FE UNY di ruang sidang Dekanat pada Rabu (20/6). Acara dihadiri Dekan, Wakil Dekan I, II dan III, Kajur/Kaprodi, Kasubag, Humas, Wartawan dari berbagai media diantaranya; SKH Kedaulatan Rakyat, Seputar Indonesia, Harian Jogja, Jawa Pos/Radar Jogja, Wawasan, Bernas Jogja, Republika, Koran Merapi, TVRI Jogja, Jogja TV dan lainnya.

Ditambahkan Dekan, para lulusan FE UNY harus memiliki karakter kooperatif, kreatif dan inovatif. Selain itu mampu mengantisipasi berkembangnya kapitalisme liberalistik yang tengah melanda bangsa ini. Sebagai bagian dalam tata pergaulan pendidikan tinggi di dunia, UNY menjalin hubungan dengan berbagai negara lain. Diantaranya Malaysia dan Jepang. “Berbagai kerjasama dengan perguruan tinggi negara sahabat tetap berjalan mulai dari pertukaran mahasiswa sampai pada pemberian beasiswa”, jelasnya.

Sementara Wakil Dekan I FE UNY Dr. Moerdiyanto, M.Pd., MM mengemukakan berbagai kebijakan perekonomian yang diambil oleh para pemangku kekuasaan ini lebih banyak berdasar pada pola liberalisme pasar. Akibatnya terbentuk sistem perekonomian dengan istilah “daulat pasar”. Hukum pasar bebas menjadi berkuasa hal ini yang menyebabkan ekonomi kerakyatan menjadi lumpuh.

“Ketika daulat pasar yang berbicara maka daulat rakyat menjadi tersingkir. Hal ini berakibat memburuknya situasi ekonomi rakyat kecil karena jalannya roda perekonomian dikuasai oleh para pemilik modal”, paparnya.
Dijelaskan Moerdiyanto, FE UNY berkewajiban untuk memperkuat sistem daulat rakyat. Dengan demikian kemandirian ekonomi bagi rakyat akan tercapai. FE UNY akan berusaha untuk mengubah pola pikir dan sistem keilmuan yang berkiblat pada pasar bebas. Pembelajaran di FE UNY merupakan model pembelajaran dengan mengaktifkan model ekonomi kerakyatan sebagai bagian dalam kurikulumnya. “Walaupun tetap menggunakan model ekonomi barat sebagai landasan keilmuan,” tambahnya. (Dwi/Isti)

“Progress Report” Pemantauan Efektifitas Kinerja Ormawa FE UNY

Setiap organisasi di Universitas Negeri Yogyakarta harus membuat laporan pertanggung jawaban begitu juga dengan seluruh ormawa yang ada di Fakultas Ekonomi. Laporan pertanggungjawaban mengambarkan laporan yang berisi tentang hasil kegiatan dari agenda yang telah laksanakan selama ini. Penyampaian laporan tengan tahun Ormawa FE di sampaikan pada saat acara progress report “Pemantauan efektifitas Kinerja Ormawa“ yang diselenggarakan oleh Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM FE UNY). Dimana Progress report Ormawa Fakultas Ekonomi UNY merupakan salah satu program kerja DPM FE UNY. Acara ini bertujuan untuk memantau efektivitas kinerja ormawa dan memberikan masukan agar kinerja ormawa Fakultas Ekonomi UNY lebih maksimal. Acara ini diselenggarakan pada hari sabtu, 16 juni 2012 di Aula FE UNY. Acara progress report dibuka oleh Bapak Siswanto, M.Pd Wakil Dekan III FE UNY. Pada sambutannya beliau berpesan agar setiap ormawa memaksimalkan perannya untuk meningkatkan prestasi-prestasi mahasiswa. Progress Report dihadiri oleh seluruh pengurus Ormawa FE UNY (DPM. BEM, UKMF Kristal, UKMF Al-Fatih, HiMa Akutansi, HiMa Pendidikan Ekonomi, HiMa Manajemen, HiMa Pendidikan Akuntansi dan HiMa D3 FE. Selain itu Progress report ini juga dihadiri oleh mahasiswa umum.

Adapun dalam jalannya acara dipandu oleh 3 pimpinan sidang, yakni saudara Asep Yogi Pamungkas (pimpinan sidang 1), Mirza Nugraha (Pimpinan sidang 2), dan Muhammad Farizki (Pimpinan sidang 3) dengan notulen saudari Hana Purnamasari. Selama presentasi dari ormawa-ormawa peserta cukup antusias dalam mengikutinya bahkan banyak pertanyaan-pertanyaan dan saran dari peserta. Acara progress report ini memang memiliki tujuan salah satunya untuk memantau kinerja ormawa-ormawa selama setengah tahun ini dan agar terjadi transparansi laporan antar berbagai ormawa. Sehingga apabila terjadi ketidaksesuain bisa diselesaikan bersama-sama tanpa menimbulkan perdebatan yang pelik. Dalam acara Progress Report juga disampaikan beberapa evaluasi terkait programkerja yang telah dilaksanakan oleh Ormawa FE yang disampaikan oleh Ketua DPM FE UNY Tutik Uluwiyah.

Evaluasi yang disampaikan terkait pengumpulan Proposal dan LPJ tiap proker dari masing-masing Ormawa yang belum maksimal disampaikan ke DPM, kemudian terkait jadwal proker antara HiMa, BEM dan UKMF masih banyak yang berbenturan, dan perlu adanya forum silaturahmi Ormawa FE. Pada acara ini juga disepakati akan diadakannya pertemuan yang akan membahasan penyesuain jadwal program kerja masing-masing ormawa agar tidak saling berbenturan. Pada kesempatan ini juga DPM memberikan rekomendasi kepada BEM. Rekomendasi yang disampaikan adalah mengenai intensitas Rapat Pimpinan Ormawa, lebih memaksimalkan media dalam menyampaikan informasi kepada mahasiswa, intensitas pengelolaan Tim Advokasi bersama DPM dan Pengawalan karakter dan moral panitia OSPEK FE UNY. (Tutik)

Pages