Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan pada Koperasi  “Seruni Putih” Perempuan Pengrajin Jamu Dusun Kiringan

Sebanyak dua puluh lima orang masyarakat Dusun Kiringan, Desa Canden, Jetis, Bantul yang bekerja sebagai pengrajin jamu mengikuti rangkaian acara pelatihan pengelolaan keuangan bagi UMKM pada Ahad (18/8) lalu. Kegiatan ini diselenggarakan oleh tim Pengabdian Kepada Masyarakat Fakultas Ekonomi (FE) UNY yang diketuai oleh Prof. Dr. Nahiyah Jaidi Faraz, M.Pd. dan beranggotakan Patriani Wahyu Dewanti, M.Acc., Eka Ary Wibawa, M.Pd., Musaroh, M.Si., dan dibantu oleh mahasiswa yaitu Muhammad Abdurrahman Mukhlis dan Nalendra Lantip Anggraita.

Pelatihan diawali dengan kegiatan pendahuluan yang dilakukan oleh Prof. Dr. Nahiyah Jaidi Faraz, M.Pd dan  Eka Ary Wibawa, S.Pd., M.Pd. yang membicarakan mengenai konsep kegiatan pelatihan yang akan dilakukan. Program pelatihan yang ditawarkan berupa pelatihan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan. Akuntansi yang diajarkan adalah akuntansi sederhana yang disesuaikan dengan keadaan di Koperasi Seruni Putih namun tidak menyimpang dari standar dan peraturan yang ada. Kegiatan tersebut disambut antusias oleh para pengrajin jamu Dusun Kiringan yang didominasi ibu-ibu. Hal ini terlihat dari banyaknya peserta yang bertanya atau meminta arahan terkait dengan penyusunan laporan keuangan.

Kegiatan PPM ini memberikan pemahaman dan keterampilan bagi pengurus Koperasi Seruni Putih dalam menyusun laporan keuangan koperasi. Ibu-ibu pengurus dalam penyusunan laporan keuangan tersebut dibantu oleh beberapa pemuda Dusun Kiringan. Setiap akhir tahun laporan keuangan koperasi tersebut diperiksa oleh Dinas Koperasi, UKM, dan Perindustrian Kabupaten Bantul. Kegiatan PPM ini terus berlangsung sampai saat ini di mana tim pengabdi melakukan pendampingan secara daring melalui Grup WA dan email. (eka/mukhlis)

Crowdfunding dan Anjak Piutang Bantu Permodalan UMKM

Mahasiswa FE UNY Andy Dwiki Iranda (Pend Akuntansi 2017) dan Novita Nurbaiti (Pend Akuntansi 2017) berhasil meraih Juara Dua dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional dalam rangkaian Pekan Raya Ekonomi di Universitas Jember (UNEJ) 22 September 2019 lalu. Andy dan Novita membawakan karya tulis berjudul "Li-Funding: Inovasi Platform Pendanaan UMKM Berbasis Crowdfunding yang Terintegrasi Sistem Anjak Piutang Guna Optimalisasi Mitigasi Risiko".

Crowdfunding merupakan salah satu cara menghimpun dana melalui sistem gotong royong, sedangkan anjak piutang merupakan salah satu pembiayaan dengan pengalihan piutang kepada pihak lain. Dengan anjak piutang, semua proses penagihan piutang kepada pihak lain yang bisa disebut juga sebagai investor.

Andy menuturkan, dengan crowdfunding dan anjak piutang, UMKM bisa lebih mudah mendapatkan permodalan. “Sistem anjak piutang bisa menjadi back-up permodalan UMKM,” terangnya. (fadhli)

Investasi Bodong Rugikan Masyarakat Trilyunan Rupiah

Bekerjasama dengan OJK dan Polda DIY, Fakultas Ekonomi (FE) UNY menyelenggarakan Sosialisasi Pencegahan dan Penanganan Dugaan Tindakan Melawan Hukum di Bidang Penghimpunan Dana Masyarakat dan Pengelolaan Investasi kepada Civitas UNY, Kamis (19/9) lalu. Acara yang diinisiasi Gerakan Cerdas Keuangan (GCK) pimpinan dosen FE UNY Dr. Ratna Candra Sari ini dibuka oleh Kepala OJK DIY, Untung Nugroho. Untung menegaskan berbagai cara sudah selalu diupayakan OJK untuk mengatasi permasalahan investasi bodong maupun pinjaman online. “Ditutup satu, nanti muncul lagi tapi dengan nama lain. Bahkan tak selamanya melek literasi ilmiah bisa menjamin selamat dari penipuan," terangnya.

Dalam sambutannya, Dekan FE UNY Dr. Sugiharsono menyampaikan apresiasinya kepada OJK dan Polda DIY. "Penipuan dengan modus investasi ilegal tidak hanya menimpa mereka yang tidak berpendidikan. Kaum akademisi dan bergelar doktor pun tak luput menjadi korban. Polda dan OJK sudah bekerja keras mengedukasi masyarakat dan juga menindak pelaku," terangnya.

Kasubdit I Ditreskrimsus Polda DIY Kompol Sarwendo dan Kasubag Informasi dan Pendidikan OJK Moeslem Tendri Sujatmiko menjadi pemateri utama pada acara sosialisasi yang dihadiri 50 dosen di lingkungan UNY tersebut. Moeslem menyebut, penipuan investasi bodong sudah menimbulkan kerugian yang cukup besar. “Perkiraan kerugian akibat investasi bodong: 88,8 T dari tahun 2008 s.d. 2018

Moeslem mengungkapkan, saat ini 13 kementerian dan lembaga negara sudah bergabung dalam Satgas Waspada Investasi (SWI). “Selain OJK, Kementerian Perdagangan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Kejaksaaan, Kepolisian RI, dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), sekarang sudah bergabung BI, Kemenag, PPATK, Kemenristekdikti, Kemendikbud, dan Kementerian Dalam Negeri,” ungkapnya.

“Jadi misal ada aduan dari masyarakat terkait jasa umroh, maka kita juga menggandeng Kementerian Agama untuk perizinannya, dan PPATK untuk mengetahui ke mana saja aliran dana dari pemilik, sehingga bisa dihitung berapa yang bisa dikembalikan,” katanya.

Sarwendo mengajak untuk selalu memastikan legalitas perusahaan dan produknya. “Pastikan juga produk perusahaan tersebut nyata. Selalu gunakan kecerdasan emosi, logika, dan juga spriritual, sehingga kita tidak mudah terbujuk rayuan,” pesannya. (fadhli)

​​​​​​​UNY Juara 2 Lomba Kompetisi Bisnis BusinessTalk#5

Mahasiswa UNY yang diketuai oleh Shafira Suryawardani (Program Studi Pendidikan Ekonomi 2018), dengan beranggotakan Luthfiatul Laily Firda (Statistika 2018), dan Ndaru Wicaksono Aji (Statistika 2018), berhasil meraih Juara 2 dalam ajang National Business Plan Competition 2019 yang diadakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa tingkat Fakultas (UKMF) Inspire dalam acara BusinessTalk#5 pada tanggal 13-14 September 2019 di Universitas Negeri Yogyakarta.

Tim mahasiswa UNY ini menciptakan Aplikasi Digital @indonesia.kuy yang memfasilitasi masyarakat supaya berlibur menjadi lebih mudah, sekaligus mengenalkan kekayaan lokal Indonesia yang diklasifikasikan berdasarkan Provinsi. Selain itu, aplikasi ini juga bekerja sama dengan UMKM di setiap daerah.

Shafira dkk. menjadi salah satu dari 35 tim yang lolos dan kemudian mengerucut menjadi 8 tim pada babak final presentasi. Mereka bersaing dengan beberapa perguruan tinggi di Indonesia seperti IPB, ITS, ITB, STEI SEBI, Politeknik Elektronik Negeri Surabaya, dan Univ Internasional Semen Indonesia. (fadhli)

Ogi Juara 2 Lomba Esai Pendamping PIMNAS Non-PKM 2019

Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) Ke-32 yang diadakan di Universitas Udayana, Bali pada 27-30 Agustus 2019 lalu, tidak hanya mengusung lomba-lomba penalaran yang telah ditetapkan Kemenristekdikti. Pihak Universitas Udayana pun menyelenggarakan Lomba Pendamping PIMNAS Non-PKM untuk menyemarakkan pekan ilmiah yang diselenggarakan di pulau dewata tersebut. Ogi Prayoga, mahasiswa UNY dari prodi Manajemen berhasil meraih juara 2 pada cabang esai, Lomba Pendamping PIMNAS Non-PKM. Pada lomba tingkat nasional ini, Ogi menyusun esai berjudul “INCUS (Indonesian Cultural Census) sebagai Upaya Pelestarian Warisan Budaya Bangsa untuk Melahirkan Generasi Cinta NKRI”. Esai yang ditawarkan Ogi memiliki ide pokok berupa pemberlakuan sensus kebudayaan bagi pelajar/mahasiswa Indonesia untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman budaya pada generasi muda bangsa.

Alasan utama Ogi mengusung ide pelestarian budaya ini berdasarkan observasinya mengenai preferensi generasi muda yang banyak mengutamakan budaya luar, contohnya adalah fenomena K-POP (Korean Pop) yang melanda kaum remaja, khususnya kaum putri. Tidak hanya dalam konteks musik saja, gaya hidup juga terdampak dengan adanya serangan budaya luar, sebagai contoh makanan Korea dan Jepang, serta makanan cepat saji asal Barat yang semakin marak di Indonesia, sedangkan makanan tradisional Indonesia semakin langka. Hal yang telah disebutkan demikian hanyalah sedikit contoh dari banyaknya pengaruh budaya asing di Indonesia.

“Fenomena ini perlu segera diatasi agar tidak semakin merambah banyak generasi muda di Indonesia. Mengenal budaya asing memang penting, tetapi menjaga budaya lokal adalah hal yang wajib bagi setiap bangsa Indonesia,” ujar Ogi ketika dihubungi melalui WhatsApp, Minggu (9/8/2019).

Ogi menyatakan bahwa harapannya bahwa ide mengenai program sensus budaya ini dapat diterapkan oleh pemerintah dan diberlakukan di Indonesia. Hal ini bertujuan supaya pengetahuan dan kesadaran pemuda Indonesia terhadap budaya bangsa semakin tinggi. (Muhammad Abdul Hadi/JK)

Kunjungan Studi Banding Kurikulum dari Pulau Dewata

Enam puluh empat mahasiswa dari Prodi Pend. Ekonomi Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (FPIPS) Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) PGRI Bali melakukan KKL ke FE UNY, Senin (2/9) lalu. Rombongan dipimpin Wakil Dekan I Ni Nyoman Murniasih, M.Erg, dan didampingi kaprodi Pend Ekonomi Putu Diah Asrida, S.E., Ak., M.Si. Ketua Jurusan Pend Ekonomi FE UNY Tejo Nurseto, M.Pd. menyambut baik kunjungan ini.

Kedua pihak saling berbagi seputar implementasi kurikulum pada prodi Pendidikan Ekonomi. Murniasih menuturkan, prodi Pendidikan Ekonomi di kampusnya baru saja menerapkan kurikulum terbarunya. “Oleh karena itu, kami memerlukan pembanding dan kita masih memiliki ruang untuk menyesuaikan dengan kebutuhan yang ada,” ujarnya.

Rombongan FPIPS dalam kegiatan KKL ini mengunjungi beberapa industri dan perguruan tinggi, salah satunya UNY. Para mahasiswa juga ingin mempelajari bagaimana organisasi kemahasiswaan di perguruan tinggi lain, termasuk di UNY, dijalankan. (fadhli)

Muhyadi dkk Adakan PPM Edukasi Pentingnya Arsip Keluarga

Sebagai daerah yang terletak di pesisir pantai dan tanah rawan gempa, pantai selatan DIY rawan terkena bencana tsunami. Berdasarkan rancangan Tata Ruang Wilayah DIY 2019-2039, di Kabupaten Kulon Progo, Kecamatan Temon, Wates, Panjatan, dan Galur termasuk daerah yang rawan terdampak tsunami. Jika tidak diantisipasi dengan baik, tsunami bisa menimpakan kerugian harta dan jiwa. Salah satu aset harta yang tak kalah penting adalah arsip-arsip keluarga.

Arsip keluarga bisa didefinisikan sebagai rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan media yang dibuat dan diterima oleh anggota keluarga dalam mendukung aktivitas keluarga. Arsip keluarga terbentuk dari hasil kumpulan berkas anggota keluarga mulai dari bapak, ibu, anak, dan sebagainya, misalnya, sertifikat tanah, ijazah, akta kelahiran, Kartu Keluarga, dll.

Sebagai salah satu bentuk kepedulian dan tanggung jawab serta agar kehadiran UNY Kampus Wates dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sekitarnya, Tim PPM UNY yang diketuai dosen Jurusan Pendidikan Administrasi FE UNY Prof. Dr. Muhyadi serta beranggotakan Dr. Sutirman, Yuliansah, M.Pd., dan Wahyu Rusdiyanto, M.M mengadakan pelatihan guna mengingatkan pentingnya arsip keluarga di UNY Kampus Wates, beberapa waktu lalu.

Muhyadi beserta tim mengadakan pelatihan berjudul “Kesiapan Menghadapi Bencana Dalam Rangka Preservasi Arsip Keluarga”. Muhyadi dkk. bermitra dengan Kelurahan Wates dan mengikutsertakan 26 ibu-ibu warga masyarakat sebagai peserta pelatihan.

Pelatihan dimulai sejak Juli lalu hingga Agustus dengan materi pengenalan tentang arsip dan pengelolaannya. Selain teori, peserta juga diharuskan praktik dengan arsip yang dimiliki keluarga mereka sendiri. Setiap peserta diberikan sebuah document keeper sebagai tempat untuk menyimpan arsip. Mereka juga membuat pembatas sebagai tanda pembeda kelompok arsip.

Salah satu pemateri, Yuliansah mengungkapkan arsip-arsip harus dikelompokkan sesuai peruntukannya, misalnya arsip pendidikan, arsip pekerjaan, arsip kesehatan, arsip aset, dll. Masing-masing kelompok arsip kemudian diberikan kode dan kertas tempel dengan warna yang berbeda-beda sehingga memudahkan kita dalam mencari tempatnya di document keeper tersebut.

Sutirman mengungkapkan, arsip keluarga memiliki manfaat yang banyak bagi sebuah keluarga. “Bukan hanya sebagai catatan keluarga dan aset penting, tetapi arsip keluarga juga bermanfaat sebagai sumber pendidikan keluarga, sebagai sumber pengambilan keputusan keluarga, bahkan sebagai sumber rencana keluarga dan menentukan masa depan keluarga,” terangnya. (fadhli)

Pelatihan Job Hunting FE UNY Periode Agustus 2019

Sebanyak 60 lulusan Fakultas Ekonomi (FE) UNY yang diwisuda periode Agustus 2019 lalu mengikuti Pelatihan Pengembangan Diri dan Kiat Menembus Dunia Kerja di FE UNY, Jumat (30/8) lalu. Para peserta yang terdiri dari lulusan S1 dan D3 ini mendapatkan materi seputar beasiswa dan studi lanjut serta wawasan mengenai dunia kerja. Pelatihan ini rutin digelar oleh fakultas di setiap periode wisuda. Pada periode ini, FE UNY mengundang satu orang peraih beasiswa luar negeri dan satu orang praktisi di dunia industri.

Dosen FT UNY Muhfizaturrahmah, M.Eng. menyampaikan berbagai kiat-kiat untuk melanjutkan studi melalui berbagai beasiswa yang tersedia. “Dengan studi lanjut, kita jadi memiliki kompetensi dan keilmuan yang lebih mendalam. Selain itu, pengalaman kita juga makin beragam dan jaringan akan semakin luas karena kita mengenal banyak orang dari berbagai wilayah,” terang wanita yang akrab disapa Ofie ini. Bagi Ofie, dengan studi lanjut, apalagi ke luar negeri, akan membuka cara pandang kita terhadap diri kita sendiri dan orang lain.

Sementara Yogiswara Perdana, MM mengajak para peserta untuk banyak membekali diri dengan keterampilan yang bisa digunakan saat bekerja. CV yang baik dan relevan akan bisa menarik perusahaan, terangnya. Sebaliknya, CV yang dibuat seadanya dan tidak menonjolkan riwayat dan prestasi yang relevan justru akan menjatuhkan citra seseorang.

Kepala Divisi Humas FE UNY Lina Nurhidayati, MM menegaskan pelatihan ini menjadi bekal terakhir fakultas supaya lulusan bisa siap melanjutkan sesuai keinginannya, baik itu yang bekerja, melanjutkan studi, ataupun membuka usaha.

Nisa: Posisi Duduk Menentukan Prestasi

Anisa Damar Fitriana, yang akrab disapa Nisa, menjadi lulusan terbaik pada upacara Yudisium Fakultas Ekonomi (FE) UNY periode Agustus 2019. Nisa lulus dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,77 dari salah satu program studi (prodi) terfavorit, tidak hanya di FE, tapi juga di UNY, yaitu prodi S1 Akuntansi. Hal ini menjadikan dirinya ditunjuk sebagai pemimpin pembacaan prasetya alumni pada upacara yudisium tersebut.

Lulusan SMA N 1 Wates Kulon Progo ini mengaku, tempat duduk di kelas ternyata berpengaruh baginya. Duduk di belakang kelas, jauh dari pengajar, menyebabkan dirinya kurang fokus terhadap materi kuliah. Dengan duduk dekat pengajar, dirinya merasa lebih mudah konsentrasi dan menyerap materi.

Putri bungsu dari tiga bersaudara buah pasangan Sugiyanto dan Mursinah ini sangat menikmati proses studi di UNY. "Lingkungan pertemanannya enak, dan fasilitas perkuliahannya memadai," terangnya.

Nisa yang juga aktif di kegiatan kepemudaan di kampungnya di Desa Srikayangan, Kecamatan Sentolo, Kulon Progo ini berencana untuk bekerja selepas studi. "Saya ingin mengikuti pelatihan Brevet, dan nanti setelah kerja, mungkin baru memikirkan untuk studi lanjut," ujarnya. Sebagaimana dilaporkan Wakil Dekan Bidang Akademik Prof Sukirno, upacara yudisium periode ini diikuti oleh 57 peserta dari berbagai program studi di FE UNY. (fadhli)

Kunjungan SMK N 1 Tepus Gunungkidul ke FE UNY

Sejumlah 65 siswa beserta guru pendamping SMK N 1 Tepus, Kab. Gunungkidul mengunjungi Fakultas Ekonomi (FE) UNY, Selasa (27/8) lalu. Kunjungan yang dipimpin Guru Produktif Administrasi Perkantoran Drs. Hananto ini ditujukan untuk memberikan siswa informasi terkait perguruan tinggi, terutama Jurusan Pendidikan Administrasi FE UNY. Rombongan dari dua kelas XI Bidang Keahlian OTKP ini diterima oleh Sekretaris Jurusan Pend. Administrasi Muslikhah Dwi Hartanti, M.Pd. serta beberapa dosen di lingkungan jurusan.

Hananto mengungkapkan bahwa para siswa membutuhkan motivasi untuk studi lanjut. “Sekolah ini terletak cukup jauh dari kota, jadi untuk pergi ke sini perlu waktu dan biaya yang lumayan. Tapi potensi siswa cukup baik. Semoga kunjungan ke FE UNY membuat mereka makin terpacu berprestasi,” terangnya.

Muslikhah menjelaskan, Jurusan Pendidikan Administrasi FE UNY memiliki dua program studi (prodi), yaitu Prodi S1 Pendidikan Administrasi Perkantoran dan Prodi D4 Administrasi Perkantoran. “Untuk D4 Administrasi Perkantoran kuliahnya di Kampus UNY Wates karena memang di sana akan difokuskan untuk pendidikan vokasi,” jelasnya. Para siswa juga berkunjung ke beberapa laboratorium guna melihat fasilitas penunjang perkuliahan.

Pages