Dalam sambutannya, Wakil Dekan II Nurhadi, MM, berharap workshop ini mampu mendorong dosen untuk lebih produktif dalam penelitian dan mahasiswa untuk bisa menemukan topik bagi tugas akhir maupun penelitiannya.

Nastiti mengajak para mahasiswa untuk mencari ide skripsi tidak hanya melalui jurnal, tetapi yang tak kalah penting adalah yang sesuai passion. "(Kalau sesuai dengan passion), yang ada hanya happiness dan mindfulness saat mengerjakan," ujarnya. (fadhli)

Kompetisi tersebut diikuti oleh 25 peserta dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Dalam babak penyisihan diambil 5 peserta terbaik untuk maju ke babak final dan Teguh berhasil melaju ke babak final dengan peringkat kedua.

Dalam babak penyisihan Teguh membawakan Speech yang berjudul Future Work Skills For Millenials to Face Industry 4.0. Di babak final, seluruh finalis diwajibkan untuk membawakan pidato dengan hanya diberikan waktu 30 menit membuat materi dengan tema yang telah ditentukan panitia yaitu "Your Contribution to Face Indonesia 2045".

Pada babak final, Teguh membawakan materi berjudul "The Role of Millenials to Develop the Digital Economy in Indonesia in 2045". Tiba saat pengumuman dan Teguh Wicaksono dinobatkan sebagai Juara 2 dalam speech contest tersebut. Juara 1 diperoleh Degi Rajuandi dari AKPOL Semarang dan Juara 3 Fatkhur Rozaq dari POLINES Semarang. Dengan prestasi ini Teguh berharap dapat lebih meningkatkan kemampuan bahasa Inggris dan public speaking yang sangat berguna bagi masa depannya.

Quoting the words of a lymphoma survivor named Intan Khasanah, Via is optimistic that as long as life is still given, there is still a mission to complete. Underwent surgery in February 2019, Via was unable to walk normally in August 2019. This made her undergo daily mobility in a wheelchair. However, this graduate of SMA N 2 Wonosari continues her activities as usual and conducts thesis guidance with her supervisor. And, it was proven that the Bidikmisi recipient was able to complete the study in the chosen study program according to her mother's suggestion.

Nurul Khasanah, who achieves a GPA of 3.80, was the highest in this graduation ceremony. Enka, as she is often called, is also a Bidikmisi recipient. Enka's parents are only odd laborers, sometimes working as farmers or craftsmen. Thanks to her achievements at school, Enka was accepted into the S1 Accounting Education Study Program. Enka, who wants to become an accountant, chose the S1 Accounting Education study program because she was amazed by her teacher at SMK. According to her, it is important to practice the knowledge you have.

Another figure who was not less successful in this judicium was Wahidya Difta Sunanda. The graduate of the S1 Management study program is active in student organizations, especially Students Organization. The eldest of 4 children, the couple's son of Sumarno and Nanik Sri Murni (late), was active in BEM FE UNY, BEM UNY, and also at SEMAR (Sedulur Mahasiswa Reog) YSU. Thanks to his activities in the field of student affairs, he had the opportunity to do a study visit to FPT University in Vietnam some time ago. (fadhli)

Pria kelahiran Purwokerto 20 Juli 1972 tersebut mengatakan, manajemen SDM terdiri dari manajemen individu dan manajemen organisasi. “Mayoritas pakar ilmu manajemen telah melakukan penelitian yang didedikasikan untuk membahas kerangka konseptual tentang bagaimana menghubungkan berbagai teori organisasi dengan topik penelitian yang dikuantifikasi secara empiris” katanya. Sementara itu pergeseran paradigma ilmu manajemen dari manajemen klasik seperti scientific management theory dan administrative management theory, ke manajemen modern seperti behavioural management science, management-science theory, dan organization-environment theory memberikan efek berbeda pada praktik ilmu manajemen. Para pakar manajemen berpendapat bahwa pengembangan teori manajemen menyiratkan beberapa kecenderungan. Dengan meniru paradigma ilmu pengetahuan alam, ilmu-ilmu sosial secara bertahap memasukkan model-model yang tidak relevan, atau bahkan menyesatkan.

Salah seorang pakar manajemen, Mangaliso berpendapat bahwa membawa kembali konsep kemanusiaan ke dalam wacana ilmu manajemen akan mengubah cara dalam mengembangkan konsep manajemen. Oleh karena itu berbagai isu masyarakat 5.0 yang dikenal sebagai masyarakat cerdas harus menjadi pertimbangan pengembangan isu kemanusiaan dalam society 5.0. Masyarakat 5.0 menuntut manajemen cerdas, seperti tuntutan berbelanja dan bepergian yang lebih nyaman dengan menggunakan teknologi cloud.

Setyabudi yang kini telah dilantik sebagai Wakil Dekan Bidang Akademik FE UNY ini menjadi Guru Besar ke-145 UNY. Selamat dan sukses! (dedy)