Teguh Raih Gelar Kesembilan Ajang Public Speaking

Lagi, mahasiswa UNY Jurusan Pendidikan Administrasi Fakultas Ekonomi (FE) atas nama Teguh Wicaksono kembali menorehkan prestasi di tingkat nasional. Teguh menjadi Juara 3 National English Speech Contest for Varsity dalam rangkaian acara Festival Bahasa dan Budaya yang digelar oleh Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, Sabtu (21/9). Prestasi ini merupakan yang ke-9 bagi Teguh Wicaksono di bidang kompetisi Public Speaking. Beberapa minggu lalu, Teguh juga meraih prestasi di bidang kebudayaan dengan menjadi Dimas Persahabatan Kota Jogja 2019.

Pada ajang tersebut mahasiswa Jurusan Pendidikan Administrasi ini berhasil memperoleh Juara 3 National English Speech Contest for Varsity. Dalam Speech Contest tersebut, perlombaan dibagi menjadi dua babak yaitu babak penyisihan dengan teknik Prepared Speech dan babak final dengan teknik Impromptu Speech yang diikuti oleh 34 mahasiswa dari seluruh Indonesia.

"Alhamdulillah terimakasih saya ucapkan kepada Allah yang telah memberikan saya kesempatan yang ke-13 kalinya untuk mengikuti Speech Contest dan ini adalah gelar kesembilan saya dalam mengikuti Speech Contest. Menurut saya di masa depan skill yang paling dibutuhkan masyarakat, selain kemampuan di bidang teknologi dan sains, adalah kemampuan public speaking," tuturnya. (ch/teguh)

Risa Sudah Bekerja Sebelum Diyudisium

Risa, lulusan program studi (prodi) S1 Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi (FE) UNY menjadi peraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi pada upacara Yudisium periode September 2019, Rabu (25/9) di FE UNY. Pemilik nama lengkap Risa Novita Wati ini memimpin pembacaan Prasetya Alumni berkat IPK-nya sebesar 3,81 pada yudisium yang diikuti 33 peserta ini. Upacara yudisium juga dihadiri pejabat dekanat dan kepala bagian dan subbagian di lingkungan fakultas.

Risa yang sudah sejak Juli lalu bekerja menjadi guru di sebuah sekolah swasta ini memang bercita-cita menjadi guru. "Waktu kecil suka main sekolah-sekolahan, dan di sekolah juga diarahkan memilih prodi ini, jadi saya memilih Prodi Pendidikan Akuntansi di UNY," terangnya.

Putri bungsu dari tiga bersaudara pasangan Sriyono dan Warsini ini memiliki keinginan yang keras untuk kuliah. Meskipun ibunya sempat tidak mendukung rencananya, tapi berkat penjelasannya dan dukungan semangat dari kakaknya, Risa berhasil meyakinkan orang tuanya untuk melanjutkan studi seusai lulus SMK. "Banyak remaja di desa saya langsung bekerja di pabrik atau toko setelah lulus sekolah," kisahnya.

Lulusan SMK N 1 Depok Sleman ini mengaku banyak ilmu yang didapatkan saat kuliah yang dia aplikasikan saat mengajar. "Ilmu tentang cara mengajar yang baik, dan juga tentang akuntansi secara umum. Hanya ada satu mata pelajaran yang perlu belajar lagi karena perubahan kurikulum yang belum tersampaikan saat kuliah," terang penyuka mata kuliah Akuntansi Keuangan ini.

Yudisium ini juga menjadi momen yudisium terakhir bagi Dekan FE Dr Sugiharsono. Sejak Oktober, kursi kepemimpinan tertinggi fakultas diduduki oleh Dr. Siswanto. Para peserta dan panitia berfoto bersama di akhir upacara yudisium.

GPN dan QRIS Permudah Transaksi Non Tunai Masyarakat

Dengan semakin masifnya pembayaran non tunai di tengah masyarakat, Bank Indonesia (BI) memberikan sosialisasi Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) dan QRIS (QR Code Indonesian Standard) di FE UNY, Selasa (24/9). GPN merupakan sistem pembayaran non tunai, terutama berbasis kartu debit yang terintegrasi. Sedangkan QRIS merupakan sistem QR Code terstandar guna mengakomodasi pembayaran non tunai berbasis QR Code yang kini marak di ponsel android, terutama dengan munculnya aplikasi dompet digital.

Dengan diterapkannya GPN, masyarakat akan menikmati transaksi non tunai yang semakin aman, handal, dan terpercaya. Salah satu keuntungan penerapan GPN, di meja merchant tidak perlu lagi banyak mesin EDC dari berbagai bank penerbit untuk membaca kartu debit.

Di samping GPN, penerapan QRIS juga menguntungkan masyarakat dan pelaku bisnis. Mereka yang sudah memiliki aplikasi dompet digital di ponsel android akan menikmati QR terstandar, sehingga pembayaran akan makin mudah. Pelaku bisnis, terutama kecil dan menengah juga tak perlu memajang banyak papan QR dari berbagai aplikasi.

Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) DIY, Miyono menuturkan salah satu tugas bank sentral yang terpenting adalah menjaga kelancaran sistem pembayaran. Jika transaksi lancar, tentu akan mendorong pertumbuhan ekonomi. Dekan FE UNY Sugiharsono membuka acara yang diikuti lebih dari 200 mahasiswa dan dosen di FE UNY ini. Andra Andarini dari Departemen Elektronifikasi dan GPN BI dan Mitha dari perwakilan BI DIY menjadi pemateri.

Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan pada Koperasi  “Seruni Putih” Perempuan Pengrajin Jamu Dusun Kiringan

Sebanyak dua puluh lima orang masyarakat Dusun Kiringan, Desa Canden, Jetis, Bantul yang bekerja sebagai pengrajin jamu mengikuti rangkaian acara pelatihan pengelolaan keuangan bagi UMKM pada Ahad (18/8) lalu. Kegiatan ini diselenggarakan oleh tim Pengabdian Kepada Masyarakat Fakultas Ekonomi (FE) UNY yang diketuai oleh Prof. Dr. Nahiyah Jaidi Faraz, M.Pd. dan beranggotakan Patriani Wahyu Dewanti, M.Acc., Eka Ary Wibawa, M.Pd., Musaroh, M.Si., dan dibantu oleh mahasiswa yaitu Muhammad Abdurrahman Mukhlis dan Nalendra Lantip Anggraita.

Pelatihan diawali dengan kegiatan pendahuluan yang dilakukan oleh Prof. Dr. Nahiyah Jaidi Faraz, M.Pd dan  Eka Ary Wibawa, S.Pd., M.Pd. yang membicarakan mengenai konsep kegiatan pelatihan yang akan dilakukan. Program pelatihan yang ditawarkan berupa pelatihan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan. Akuntansi yang diajarkan adalah akuntansi sederhana yang disesuaikan dengan keadaan di Koperasi Seruni Putih namun tidak menyimpang dari standar dan peraturan yang ada. Kegiatan tersebut disambut antusias oleh para pengrajin jamu Dusun Kiringan yang didominasi ibu-ibu. Hal ini terlihat dari banyaknya peserta yang bertanya atau meminta arahan terkait dengan penyusunan laporan keuangan.

Kegiatan PPM ini memberikan pemahaman dan keterampilan bagi pengurus Koperasi Seruni Putih dalam menyusun laporan keuangan koperasi. Ibu-ibu pengurus dalam penyusunan laporan keuangan tersebut dibantu oleh beberapa pemuda Dusun Kiringan. Setiap akhir tahun laporan keuangan koperasi tersebut diperiksa oleh Dinas Koperasi, UKM, dan Perindustrian Kabupaten Bantul. Kegiatan PPM ini terus berlangsung sampai saat ini di mana tim pengabdi melakukan pendampingan secara daring melalui Grup WA dan email. (eka/mukhlis)

Crowdfunding dan Anjak Piutang Bantu Permodalan UMKM

Mahasiswa FE UNY Andy Dwiki Iranda (Pend Akuntansi 2017) dan Novita Nurbaiti (Pend Akuntansi 2017) berhasil meraih Juara Dua dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional dalam rangkaian Pekan Raya Ekonomi di Universitas Jember (UNEJ) 22 September 2019 lalu. Andy dan Novita membawakan karya tulis berjudul "Li-Funding: Inovasi Platform Pendanaan UMKM Berbasis Crowdfunding yang Terintegrasi Sistem Anjak Piutang Guna Optimalisasi Mitigasi Risiko".

Crowdfunding merupakan salah satu cara menghimpun dana melalui sistem gotong royong, sedangkan anjak piutang merupakan salah satu pembiayaan dengan pengalihan piutang kepada pihak lain. Dengan anjak piutang, semua proses penagihan piutang kepada pihak lain yang bisa disebut juga sebagai investor.

Andy menuturkan, dengan crowdfunding dan anjak piutang, UMKM bisa lebih mudah mendapatkan permodalan. “Sistem anjak piutang bisa menjadi back-up permodalan UMKM,” terangnya. (fadhli)

Investasi Bodong Rugikan Masyarakat Trilyunan Rupiah

Bekerjasama dengan OJK dan Polda DIY, Fakultas Ekonomi (FE) UNY menyelenggarakan Sosialisasi Pencegahan dan Penanganan Dugaan Tindakan Melawan Hukum di Bidang Penghimpunan Dana Masyarakat dan Pengelolaan Investasi kepada Civitas UNY, Kamis (19/9) lalu. Acara yang diinisiasi Gerakan Cerdas Keuangan (GCK) pimpinan dosen FE UNY Dr. Ratna Candra Sari ini dibuka oleh Kepala OJK DIY, Untung Nugroho. Untung menegaskan berbagai cara sudah selalu diupayakan OJK untuk mengatasi permasalahan investasi bodong maupun pinjaman online. “Ditutup satu, nanti muncul lagi tapi dengan nama lain. Bahkan tak selamanya melek literasi ilmiah bisa menjamin selamat dari penipuan," terangnya.

Dalam sambutannya, Dekan FE UNY Dr. Sugiharsono menyampaikan apresiasinya kepada OJK dan Polda DIY. "Penipuan dengan modus investasi ilegal tidak hanya menimpa mereka yang tidak berpendidikan. Kaum akademisi dan bergelar doktor pun tak luput menjadi korban. Polda dan OJK sudah bekerja keras mengedukasi masyarakat dan juga menindak pelaku," terangnya.

Kasubdit I Ditreskrimsus Polda DIY Kompol Sarwendo dan Kasubag Informasi dan Pendidikan OJK Moeslem Tendri Sujatmiko menjadi pemateri utama pada acara sosialisasi yang dihadiri 50 dosen di lingkungan UNY tersebut. Moeslem menyebut, penipuan investasi bodong sudah menimbulkan kerugian yang cukup besar. “Perkiraan kerugian akibat investasi bodong: 88,8 T dari tahun 2008 s.d. 2018

Moeslem mengungkapkan, saat ini 13 kementerian dan lembaga negara sudah bergabung dalam Satgas Waspada Investasi (SWI). “Selain OJK, Kementerian Perdagangan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Kejaksaaan, Kepolisian RI, dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), sekarang sudah bergabung BI, Kemenag, PPATK, Kemenristekdikti, Kemendikbud, dan Kementerian Dalam Negeri,” ungkapnya.

“Jadi misal ada aduan dari masyarakat terkait jasa umroh, maka kita juga menggandeng Kementerian Agama untuk perizinannya, dan PPATK untuk mengetahui ke mana saja aliran dana dari pemilik, sehingga bisa dihitung berapa yang bisa dikembalikan,” katanya.

Sarwendo mengajak untuk selalu memastikan legalitas perusahaan dan produknya. “Pastikan juga produk perusahaan tersebut nyata. Selalu gunakan kecerdasan emosi, logika, dan juga spriritual, sehingga kita tidak mudah terbujuk rayuan,” pesannya. (fadhli)

​​​​​​​UNY Juara 2 Lomba Kompetisi Bisnis BusinessTalk#5

Mahasiswa UNY yang diketuai oleh Shafira Suryawardani (Program Studi Pendidikan Ekonomi 2018), dengan beranggotakan Luthfiatul Laily Firda (Statistika 2018), dan Ndaru Wicaksono Aji (Statistika 2018), berhasil meraih Juara 2 dalam ajang National Business Plan Competition 2019 yang diadakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa tingkat Fakultas (UKMF) Inspire dalam acara BusinessTalk#5 pada tanggal 13-14 September 2019 di Universitas Negeri Yogyakarta.

Tim mahasiswa UNY ini menciptakan Aplikasi Digital @indonesia.kuy yang memfasilitasi masyarakat supaya berlibur menjadi lebih mudah, sekaligus mengenalkan kekayaan lokal Indonesia yang diklasifikasikan berdasarkan Provinsi. Selain itu, aplikasi ini juga bekerja sama dengan UMKM di setiap daerah.

Shafira dkk. menjadi salah satu dari 35 tim yang lolos dan kemudian mengerucut menjadi 8 tim pada babak final presentasi. Mereka bersaing dengan beberapa perguruan tinggi di Indonesia seperti IPB, ITS, ITB, STEI SEBI, Politeknik Elektronik Negeri Surabaya, dan Univ Internasional Semen Indonesia. (fadhli)

Ogi Juara 2 Lomba Esai Pendamping PIMNAS Non-PKM 2019

Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) Ke-32 yang diadakan di Universitas Udayana, Bali pada 27-30 Agustus 2019 lalu, tidak hanya mengusung lomba-lomba penalaran yang telah ditetapkan Kemenristekdikti. Pihak Universitas Udayana pun menyelenggarakan Lomba Pendamping PIMNAS Non-PKM untuk menyemarakkan pekan ilmiah yang diselenggarakan di pulau dewata tersebut. Ogi Prayoga, mahasiswa UNY dari prodi Manajemen berhasil meraih juara 2 pada cabang esai, Lomba Pendamping PIMNAS Non-PKM. Pada lomba tingkat nasional ini, Ogi menyusun esai berjudul “INCUS (Indonesian Cultural Census) sebagai Upaya Pelestarian Warisan Budaya Bangsa untuk Melahirkan Generasi Cinta NKRI”. Esai yang ditawarkan Ogi memiliki ide pokok berupa pemberlakuan sensus kebudayaan bagi pelajar/mahasiswa Indonesia untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman budaya pada generasi muda bangsa.

Alasan utama Ogi mengusung ide pelestarian budaya ini berdasarkan observasinya mengenai preferensi generasi muda yang banyak mengutamakan budaya luar, contohnya adalah fenomena K-POP (Korean Pop) yang melanda kaum remaja, khususnya kaum putri. Tidak hanya dalam konteks musik saja, gaya hidup juga terdampak dengan adanya serangan budaya luar, sebagai contoh makanan Korea dan Jepang, serta makanan cepat saji asal Barat yang semakin marak di Indonesia, sedangkan makanan tradisional Indonesia semakin langka. Hal yang telah disebutkan demikian hanyalah sedikit contoh dari banyaknya pengaruh budaya asing di Indonesia.

“Fenomena ini perlu segera diatasi agar tidak semakin merambah banyak generasi muda di Indonesia. Mengenal budaya asing memang penting, tetapi menjaga budaya lokal adalah hal yang wajib bagi setiap bangsa Indonesia,” ujar Ogi ketika dihubungi melalui WhatsApp, Minggu (9/8/2019).

Ogi menyatakan bahwa harapannya bahwa ide mengenai program sensus budaya ini dapat diterapkan oleh pemerintah dan diberlakukan di Indonesia. Hal ini bertujuan supaya pengetahuan dan kesadaran pemuda Indonesia terhadap budaya bangsa semakin tinggi. (Muhammad Abdul Hadi/JK)

Kunjungan Studi Banding Kurikulum dari Pulau Dewata

Enam puluh empat mahasiswa dari Prodi Pend. Ekonomi Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (FPIPS) Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) PGRI Bali melakukan KKL ke FE UNY, Senin (2/9) lalu. Rombongan dipimpin Wakil Dekan I Ni Nyoman Murniasih, M.Erg, dan didampingi kaprodi Pend Ekonomi Putu Diah Asrida, S.E., Ak., M.Si. Ketua Jurusan Pend Ekonomi FE UNY Tejo Nurseto, M.Pd. menyambut baik kunjungan ini.

Kedua pihak saling berbagi seputar implementasi kurikulum pada prodi Pendidikan Ekonomi. Murniasih menuturkan, prodi Pendidikan Ekonomi di kampusnya baru saja menerapkan kurikulum terbarunya. “Oleh karena itu, kami memerlukan pembanding dan kita masih memiliki ruang untuk menyesuaikan dengan kebutuhan yang ada,” ujarnya.

Rombongan FPIPS dalam kegiatan KKL ini mengunjungi beberapa industri dan perguruan tinggi, salah satunya UNY. Para mahasiswa juga ingin mempelajari bagaimana organisasi kemahasiswaan di perguruan tinggi lain, termasuk di UNY, dijalankan. (fadhli)

Muhyadi dkk Adakan PPM Edukasi Pentingnya Arsip Keluarga

Sebagai daerah yang terletak di pesisir pantai dan tanah rawan gempa, pantai selatan DIY rawan terkena bencana tsunami. Berdasarkan rancangan Tata Ruang Wilayah DIY 2019-2039, di Kabupaten Kulon Progo, Kecamatan Temon, Wates, Panjatan, dan Galur termasuk daerah yang rawan terdampak tsunami. Jika tidak diantisipasi dengan baik, tsunami bisa menimpakan kerugian harta dan jiwa. Salah satu aset harta yang tak kalah penting adalah arsip-arsip keluarga.

Arsip keluarga bisa didefinisikan sebagai rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan media yang dibuat dan diterima oleh anggota keluarga dalam mendukung aktivitas keluarga. Arsip keluarga terbentuk dari hasil kumpulan berkas anggota keluarga mulai dari bapak, ibu, anak, dan sebagainya, misalnya, sertifikat tanah, ijazah, akta kelahiran, Kartu Keluarga, dll.

Sebagai salah satu bentuk kepedulian dan tanggung jawab serta agar kehadiran UNY Kampus Wates dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sekitarnya, Tim PPM UNY yang diketuai dosen Jurusan Pendidikan Administrasi FE UNY Prof. Dr. Muhyadi serta beranggotakan Dr. Sutirman, Yuliansah, M.Pd., dan Wahyu Rusdiyanto, M.M mengadakan pelatihan guna mengingatkan pentingnya arsip keluarga di UNY Kampus Wates, beberapa waktu lalu.

Muhyadi beserta tim mengadakan pelatihan berjudul “Kesiapan Menghadapi Bencana Dalam Rangka Preservasi Arsip Keluarga”. Muhyadi dkk. bermitra dengan Kelurahan Wates dan mengikutsertakan 26 ibu-ibu warga masyarakat sebagai peserta pelatihan.

Pelatihan dimulai sejak Juli lalu hingga Agustus dengan materi pengenalan tentang arsip dan pengelolaannya. Selain teori, peserta juga diharuskan praktik dengan arsip yang dimiliki keluarga mereka sendiri. Setiap peserta diberikan sebuah document keeper sebagai tempat untuk menyimpan arsip. Mereka juga membuat pembatas sebagai tanda pembeda kelompok arsip.

Salah satu pemateri, Yuliansah mengungkapkan arsip-arsip harus dikelompokkan sesuai peruntukannya, misalnya arsip pendidikan, arsip pekerjaan, arsip kesehatan, arsip aset, dll. Masing-masing kelompok arsip kemudian diberikan kode dan kertas tempel dengan warna yang berbeda-beda sehingga memudahkan kita dalam mencari tempatnya di document keeper tersebut.

Sutirman mengungkapkan, arsip keluarga memiliki manfaat yang banyak bagi sebuah keluarga. “Bukan hanya sebagai catatan keluarga dan aset penting, tetapi arsip keluarga juga bermanfaat sebagai sumber pendidikan keluarga, sebagai sumber pengambilan keputusan keluarga, bahkan sebagai sumber rencana keluarga dan menentukan masa depan keluarga,” terangnya. (fadhli)

Pages