Kunjungan Pendidikan Ekonomi FE UNJ ke FE UNY

Sebanyak kurang lebih 80 mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Negeri Jakarta mengunjungi FE UNY pada Jumat (13/5) lalu. Kunjungan ini dimaksudkan untuk sarana silaturrahim di antara kedua saudara universitas eks IKIP tersebut. Selain itu, para mahasiswa juga diajak saling bertukar pikiran seputar kegiatan kemahasiswaan di masing-masing kampus. Rombongan diterima oleh Dekan Dr. Sugiharsono, M.Si dan Ketua Jurusan Pend. Ekonomi FE UNY, Tejo Nurseto, M.Pd.

Dalam sambutannya, Sugiharsono menyatakan sangat senang atas kunjungan dari FE UNJ. “Saya juga berteman baik dengan beberapa dosen di sana, dan kami berharap kunjungan ini mampu merekatkan lebih kuat hubungan di antara UNJ dan UNY, untuk saling berkontribusi dalam pengembangan pendidikan ekonomi di Indonesia pada umumnya,” ungkapnya.

Sementara itu, Tejo Nurseto menjelaskan beberapa hal teknis terkait kurikulum dan jurusan secara umum. “Di jurusan kami saat ini menerapkan dua kurikulum yaitu 2009 dan KKNI dengan kewajiban tiap mahasiswa untuk menempuh 144 SKS. Selain menjadi guru yang profesional, kami juga menuntut mahasiswa untuk memiliki kompetensi kewirausahaan. Bahkan berdasarkan tracer study, jumlah mahasiswa yang memilih jalur entrepreneurship semakin besar daripada yang memilih jalur keguruan,” terang Tejo.

Dosen pendamping dari FE UNJ, Karuniana Dianta A.Sebayang, S.IP, ME menuturkan kebahagiaannya bisa bertandang ke UNY. “Usia kita masih sama-sama muda. FE UNJ baru lahir 2005 lalu. Kami harap dengan kunjungan ini bisa menambah ilmu yang bermanfaat bagi kedua pihak, dan kami bisa pulang ke Jakarta dengan membawa banyak hal baik,” katanya.

Para mahasiswa dari kedua kampus saling berbagi seputar berbagai unit kegiatan kemahasiswaan yang ada di masing-masing universitas, serta tak lupa bertukar cinderamata. Meskipun kunjungan cukup singkat karena mendekati waktu sholat Jumat, kedua pihak memanfaatkan dengan baik sesi tanya jawab untuk bertukar informasi sebanyak mungkin. (fadhli)

Yudisium FE UNY Periode April 2016

Bekal pengetahuan dapat membawa manusia pada tingkat kehidupan yang lebih baik. Hal ini disadari benar oleh Ayu, panggilan akrab Rahayu Setyaningsih, lulusan Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi (FE) UNY 2012. Gadis kelahiran Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul, 22 tahun lalu ini hanya merupakan putri dari seorang buruh tukang kayu. Tetapi keadaan tersebut tidak membuat semangat belajarnya padam. Terbukti, sejak SD hingga menempuh studi di SMK N 1 Bantul, peringkat pertama selalu Ayu dapatkan. Hingga pada Jumat (29/4) lalu, Ayu menambah catatan manis prestasinya menjadi peserta yudisium FE UNY periode April 2016 peraih IPK tertinggi di antara ke-97 peserta hari itu dengan IPK sebesar 3,86.

Putri bungsu dari tiga bersaudara buah pasangan Mulyodiharjo dan Supiyah ini mendapatkan kesempatan studi di UNY melalui beasiswa Bidik Misi. Berkat beasiswa tersebut, Ayu bisa menempuh kuliah di salah satu program studi terfavorit di FE UNY. “Saya ingin meneruskan studi S2 melalui Beasiswa LPDP. Kalau belum memungkinkan, saya akan mengajar dulu,” terang Ayu yang sempat menjadi penjaga toko di Toserba selepas lulus SMK ini.

Ayu menambahkan, di lingkungan desanya, kebanyakan pemuda langsung bekerja di pabrik atau merantau selepas lulus SMA/SMK. “Di dekat rumah ada pabrik garmen tempat banyak pemuda di sekitarnya bekerja. Keluarga yang memiliki anak yang berkuliah masih dipandang ‘wah’ di desa kami,” ujarnya. Ayu bersyukur Beasiswa Bidik Misi membuat impiannya melanjutkan studi di perguruan tinggi menjadi kenyataan.

Sementara itu, Ditto Rahmawan Putra peserta yudisium lainnya memiliki kesan berbeda selama belajar di UNY. Menurut Ditto, belajar di UNY menjadikan dirinya pribadi yang lebih baik. “Dulu saya agak bandel waktu sekolah. Tapi setelah kuliah, saya belajar banyak hal, dan itu membuat saya merasa lebih baik,” ujar pria kelahiran Jakarta yang bercita-cita jadi kepala sekolah ini.

Bagi Ditto, belajar bukan hal yang sulit baginya di tengah kesibukan berorganisasi. “Saya lebih suka belajar berkelompok, melalui diskusi-diskusi. Oleh karena itu, saat bersama teman-teman organisasi, saya gunakan juga kesempatan itu untuk belajar,” ungkap Ketua Himpunan Mahasiswa Pendidikan Akuntansi FE UNY 2014 yang lulus dengan predikat Cumlaude ini.

Dalam yudisium periode April ini, FE UNY meluluskan 97 orang, yang terdiri dari 57 orang S1 Kependidikan, 32 orang S1 Non Kependidikan, dan 8 orang Program D3. “Prosentasi peraih IPK 3,51 ke atas mencapi 64 orang, atau sebesar 65,98%. Dengan peraih IPK tertinggi pada periode ini adalah Rahayu Setyaningsih, dari Program Studi Pendidikan Akuntansi S1, sebesar 3,86,” urai Wakil Dekan I Prof. Sukirno, Ph.D., dalam laporannya. (fadhli)

FE UNY Selenggarakan Seminar Nasional: Memperbaiki Kualitas Pendidikan dan Tenaga Kerja di Indonesia

Sebanyak lebih dari 230 peserta dari kalangan dosen, guru, siswa, serta para akademisi menghadiri Seminar Nasional di Fakultas Ekonomi (FE) UNY, Sabtu (23/4) kemarin. Seminar bertemakan “Penguatan Hubungan antara Pengembangan Keterampilan, Pendidikan, dan Ketenagakerjaan Generasi Muda: Sekolah, Prospek Seumur Hidup, dan Peran Transisi dari Sekolah ke Dunia Kerja” ini merupakan salah satu even akademik memeriahkan Dies Natalis UNY ke-52. Seminar tersebut menghadirkan Ketua Badan Perencanaan dan Pengembangan Kementerian Tenaga Kerja RI (Barenbang Kemenaker RI) Dr. Ir. Sugiarto Sumas, MT, Kasubdit Kurikulum Direktorat Pembinaan SMK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Dr Ir M Bakrun Dahlan, Prof. Ruhul Salim, Ph.D dari Curtin University, dan Losina Purnastuti, PhD dari Universitas Negeri Yogyakarta.

Seminar yang dibuka oleh Wakil Rektor II UNY Dr. Edi Purwanto, M.Pd ini merupakan diseminasi hasil penelitian kerjasama antara FE UNY dengan Curtin University dalam payung Australian Development Research Awards Scheme (ADRAS) Project. Selain sesi panel yang dimoderatori Wakil Dekan I FE UNY Prof. Soekirno, PhD, seminar ini juga menyediakan kesempatan kepada lebih dari 20 pemakalah dalam sesi paralel dan terdapat pula sesi Focus Group Discussion.

Focus Group Discussion ini melibatkan pihak pengambil kebijakan yang dalam hal ini diwakili oleh Direktorat Jenderal Pembinaan SMK Dikbud RI dan Badan Perencanaan dan Pengembangan Kementerian Tenaga Kerja, para akademisi, penyelenggara pendidikan kejuruan baik tingkat sekolah menengah maupun perguruan tinggi, serta dari pihak dunia usaha dan industri.

M. Bakrun Dahlan menerangkan, sesuai dengan analisis kebutuhan, lulusan SMK harus mampu memenuhi kebutuhan stakeholders. “Mereka diharapkan memiliki lima elemen kompetensi, yang sesuai dengan kebutuhan pemangku kepentingan, yaitu kebutuhan masyarakat (societal needs), kebutuhan dunia kerja (industrial needs), kebutuhan profesional (professional needs), kebutuhan generasi masa depan (vision), dan kebutuhan ilmu pengetahuan (scientific),” urainya.

Sementara Sugiarto Sumas menegaskan, era MEA yang dimulai sejak 1 Januari 2016 menyebabkan integrasi kawasan ASEAN menjadi pasar tunggal dan basis produksi regional. “Untuk merebut pasar barang dan jasa ASEAN, industri Indonesia harus berkembang dan menyesuaikan tuntutan masyarakat ekonomi ASEAN. Untuk itu, diperlukan tenaga kerja yang sesuai dengan tuntutan industri tersebut,” pesannya.

Sumas menambahkan, kompetensi ini tidak hanya terbatas pada hal tersebut, tetapi juga harus menyesuaikan dengan Mutual Recognition Arrangement (MRA) dan Schedule of Commitment yang disepakati para pemimpin negara ASEAN. “Dua hal inilah yang berpengaruh besar terhadap mobilitas dan kompetensi pasar kerja terampil di era MEA,” tambahnya.

Ruhul Salim dan Losina Purnastuti peneliti dari ADRAS Project menguraikan pentingnya penelitian yang telah dan masih berjalan dalam menganalisis bagaimana proses pendidikan di Indonesia membantu jalannya transisi generasi muda dari dunia sekolah ke dunia kerja. Dengan target mengambil sampel 3000 orang pemuda usia 15-29 tahun, penelitian ini mencoba mengungkap hubungan antara pendidikan/pelatihan pada generasi muda dan integrasi mereka dengan pasar tenaga kerja. “Penelitian ini akan membantu pemerintah mengevaluasi kebijakan pendidikan serta kesehatan anak. Misalnya, untuk mengetahui di tingkat pendidikan manakah lulusan lebih banyak diterima sebagai tenaga kerja, sehingga bisa mengetahui pula di level apa perekrutan bisa ditingkatkan,” kata Ruhul. (fadhli)

Kunjungan SMK N 1 Indramayu ke FE UNY

Sebanyak lebih dari 200 siswa SMK N 1 Indramayu berkunjung ke Fakultas Ekonomi (FE) UNY Senin (18/4) lalu. Rombongan yang terdiri dari siswa program keahlian Akuntansi dan Administrasi Perkantoran ini dipimpin oleh Dra. H. Tuti Indriati, MM serta didampingi beberapa guru. Selain mengenalkan  dunia kampus pada para siswa, kunjungan ini juga untuk mempelajari beberapa kegiatan praktik di laboratorium yang dimiliki FE UNY. Rombongan diterima Wakil Dekan I Prof. Sukirno, PhD dan beberapa dosen di Jurusan Pendidikan Akuntansi dan Pendidikan Administrasi Perkantoran FE UNY.

Dalam sambutannya, Sukirno mengatakan bahwa FE UNY mendidik mahasiswa yang terbaik. “Dengan animo yang merupakan salah satu yang terbesar di UNY, FE UNY tentu berisi para siswa terbaik yang terpilih dari berbagai daerah di Indonesia. Selain kelas reguler, FE UNY juga memiliki kelas unggulan yang meluluskan tenaga profesional di bidang pendidikan guna memenuhi tuntutan global,” terangnya.

Senada dengan itu, Tuti Indriati mewakili SMK N 1 Indramayu berharap para siswa bisa mengambil pelajaran dari kunjungan ini. “Era Masyarakat Ekonomi ASEAN yang sudah berlaku di tahun ini tentu tidak boleh diremehkan. Lulusan SMK akan dituntut untuk makin mandiri, jangan sampai kita menjadi penonton di negeri sendiri,” pesan Tuti.

Dalam pemaparan jurusan, dosen jurusan Pendidikan Akuntansi Arief Zulianto S., M.Sc menjelaskan bahwa Jurusan Pendidikan Akuntansi tidak hanya meluluskan seorang calon guru di bidang Pendidikan Akuntansi, tetapi juga calon profesional di bidang akuntansi. “Selain menjadi akuntan profesional, lulusan juga bisa mendirikan sendiri Kantor Akuntan Publiknya, atau menjadi tenaga auditor profesional. Untuk itu, kami memiliki laboratorium Auditing serta menjalin kerjasama dengan berbagai Kantor Akuntan Publik,” ungkapnya.

Para siswa juga diajak untuk mengetahui berbagai laboratorium yang terdapat di FE UNY. Dosen Pendidikan Administrasi Perkantoran Arwan Nur Ramadhan, M.Pd mendampingi para siswa dalam mengenal Laboratorium Komputer dan Kearsipan Digital. Selain itu, para guru dan siswa juga mempelajari berbagai peralatan dan teknologi perkantoran di Laboratorium Teknologi Perkantoran. (fadhli)

Seminar Kewirausahaan FE UNY: Menjadi Wirausahawan Selagi Muda

Bekerjasama dengan PT Generali Indonesia, Fakultas Ekonomi (FE) UNY menggelar Seminar Kewirausahaan dengan tema “Be A Young Entrepreneur: Are You Ready?”, Sabtu (9/4) lalu. Seminar ini diikuti lebih dari 200 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Yogyakarta. Menghadirkan dua orang praktisi kewirausahaan Johanes Suyanto, CFP., QWP., AEPP., dan Riandy Chandra, SE., para peserta dimotivasi untuk berani bermimpi dan berusaha mencapai tujuan. Acara dibuka oleh Dekan FE UNY Dr. Sugiharsono, M.Si., serta dihadiri beberapa dosen di FE UNY dan perwakilan PT Generali Indonesia Yogyakarta.

Dalam sambutannya, Dr Sugiharsono menjelaskan bahwa UNY selalu mendorong mahasiswanya untuk berwirausaha. “Seluruh mahasiswa di UNY dari program studi apapun menerima mata kuliah Kewirausahaan. Selain itu, mahasiswa juga berkesempatan mengikuti Program Mahasiswa Wirausaha yang digelar rutin tiap tahun. Secara khusus, UNY bahkan telah membangun laboratorium kewirausahaan berlantai empat,” terang Sugiharsono.

“Pemerintah menerapkan moratorium penerimaan PNS, kecuali beberapa bidang khusus. Oleh karena itu, pahlawan bangsa yang sebenarnya adalah para wirausahawan yang menciptakan lapangan kerja,” tambahnya.

Perwakilan PT Generali Indonesia Yogyakarta, Patar Silalahi mengungkapkan, PT Generali sebagai salah satu perusahaan asuransi besar dunia yang juga sponsor resmi kejuaraan MotoGP ingin turut berperan dalam pendidikan kewirausahaan di Indonesia. “Salah satu bentuk tanggung jawab sosial kami adalah untuk mengedukasi mahasiswa dalam kewirausahaan,” tuturnya.

Johanes Suyanto mengatakan, jumlah sarjana menganggur terus melonjak. Sementara lapangan kerja tidak melimpah. “Dengan keadaan demikian, para mahasiswa harus berani mengubah mindset untuk bukan lagi mencari kerja, tetapi bisa menciptakan lapangan kerja. Menjadi wirausahawan berarti memiliki potensi penghasilan yang besar. Penghasilan seorang wirausahawan bisa melebihi gaji pegawai negeri sipil,” ujar praktisi wirausahawan yang memiliki bisnis properti ini.

Sementara Riyandi Chandra memupuk semangat mahasiswa untuk cerdas menggali potensi penghasilan mahasiswa. “Peluang menjadi wirausahawan bukan hanya setelah lulus. Selagi menjadi mahasiswa pun kalian bisa mendapatkan penghasilan yang besar. Bekerjalah untuk memiliki aset, lalu kembangkan aset tersebut hingga menjadi passive income bagi kalian,” urai Chandra. (fadhli)

Inovasi Ekonomi Menghadapi Bonus Demografi

Tiga mahasiswa Fakultas Ekonomi (FE) UNY, Erna Fitriana (Pendidikan Akuntansi 2014), Rizki Amalia (D3 Pemasaran 2013), dan Andrian Eko Susanto (Pendidikan Administrasi Perkantoran 2015), berhasil meraih prestasi di bidang karya tulis dan debat tingkat nasional pada kompetisi National Management Brainstorming (NMB) 2016 di Jakarta, Sabtu (2/4) lalu. Kegiatan ini diselenggarakan olah Himpunan Mahasiswa Manajemen Universitas Bakrie Jakarta. Kompetisi ini diikuti oleh 15 besar finalis yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Seleksi National Management Brainstorming dilakasanakan dengan tiga tahap, yaitu esai, presentasi esai, dan debat.

Kompetisi NMB kali ini mengangkat tema “Economy Creative for Indonesia’s Tourism: Optimizing The Demographic Bonus. Tema tersebut sangat menarik karena sebentar lagi Indonesia akan menghadapi bonus demografi dan revolusi industri keempat yang akan terjadi pada tahun 2025. Tim dari FE UNY dalam esainya membahas mengenai inovasi teknologi untuk pemasaran pariwisata Indonesia dalam menghadapi bonus demografi yang akan terjadi pada tahun 2025.

“Ide kami berupa aplikasi berbasis android untuk memaksimalkan promosi wisata yang ada di Indonesia, aplikasi ini merupakan salah satu inovasi yang kami tawarkan untuk pariwisata Indonesia, ujar Andrian.

Seleksi esai meloloskan 15 besar tim yang berasal dari berbagai universitas di Indonesia, di antaranya Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Brawijaya, Universitas Bakrie Jakarta, Universitas Telkom Bandung, President University, Universitas Bakrie Jakarta, Universitas Jendral Soedirman, PPM School Management, Prasetya Mulya University, Institut Teknologi Bandung, dan Universitas Indonesia.

 “Kami berangkat dari Yogyakarta dengan penuh optimis, apapun yang kami peroleh kami akan tetap bersyukur, karena kami telah berusaha dan berdoa semaksimal mungkin,” tutur Erna. Sebelumnya Erna juga telah memperoleh Juara II pada Kompetisi Liga Ekonomi Indonesia yang diselenggarakan oleh Universitas Atmajaya Yogyakarta pada 15 Maret 2016 dengan tim yang berbeda. Pada kompetisi NMB ini tim ID SEMAR berhasil memperoleh Juara II, sedangkan Juara I didapatkan oleh Universitas Telkom Bandung. “Alhamdulillah kami bisa juara II, semoga pada kompetisi yang lain kami bisa lebih baik lagi,” tukas Rizki. (erna/fadhli)

Yudisium FE UNY Periode Maret 2016

Sebanyak duapuluh satu lulusan Fakultas Ekonomi (FE) UNY mengikuti upacara yudisium di Ruang Auditorium FE UNY, Kamis (31/3) lalu. Pada periode bulan Maret ini, peserta yudisium yang dinyatakan memenuhi persyaratan akademik dan administratif terdiri dari 10 orang S1 Kependidikan, dan 11 orang S1 Non Kependidikan. Dengan upacara ini, mereka pun berhak untuk mengikuti upacara wisuda pada Mei mendatang. Upacara yudisium dihadiri seluruh peserta yudisium sejumlah 21 orang, para pejabat dekanat, ketua jurusan dan program studi, serta kepala bagian dan sub bagian di lingkungan FE UNY.

Dalam laporannya, Wakil Dekan I Prof. Sukirno, Ph.D. menjelaskan, dari 21 peserta yudisium sebanyak 7 orang di antaranya meraih predikat Dengan Pujian. “Sedangkan peraih IPK tertinggi adalah Yogo Noto dan Rizky Rahmaidha dari Program Studi Akuntansi S1 sebesar 3,71. Rata-rata masa studi para peserta yudisium kali ini adalah 4,47 tahun,” ungkapnya.

Dekan Dr. Sugiharsono, M.Si. memberikan arahan kepada segenap peserta untuk meningkatkan kapasitasnya. “Dengan gelar kesarjanaan, ada beban yang lebih berat untuk dipikul. Selain itu, harus berperan terhadap peningkatan kontribusi di keluarga dan kesejahteraan di masyarakat. Ada tanggung jawab keilmuan yang harus disadari,” pesan Sugiharsono.

Selain itu, Sugiharsono juga mendorong mahasiswa untuk berani berwirausaha. “Semua mahasiswa UNY sudah dibekali keterampilan kewirausahaan. Kalau mau kaya, jadilah wirausahawan, jangan jadi Pegawai Negeri Sipil. Apalagi, banyak orang pintar yang bekerja pada orang yang “agak pintar”. IPK bukan semata penentu kesuksesan di masa depan,” tambahnya.

Selain penyerahan Surat Keputusan Dekan sebagai tanda bahwa mereka telah berhak menerima gelar akademik, para peserta yudisium juga membacakan prasetya alumni FE UNY. Yogo Noto sebagai peserta yudisium terbaik untuk periode Maret 2016 ini didaulat untuk memandu pembacaan tersebut. (fadhli)

Fakultas Ekonomi Universitas Tridinanti Kunjungi FE UNY

Terbagi dalam dua gelombang, Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Tridinanti Palembang (UTP) kunjungi FE UNY pada Maret lalu. Kunjungan pertama adalah dari rombongan mahasiswa serta dosen jurusan Manajemen pada 17 Maret. Sedangkan rombongan kedua yang bertandang di penghujung bulan Maret adalah dari Jurusan Akuntansi. Kunjungan ke UNY ini merupakan salah satu agenda dari rangkaian kunjungan Praktik Kerja Lapangan mahasiswa FE UTP ke beberapa tempat di Pulau Jawa dan Bali. Delegasi FE UTP dipimpin langsung oleh Dekan Syaiful Sahri, S.E., M.Si. Selain itu juga beberapa dosen, ketua jurusan, dan pimpinan sub bagian di lingkungan FE UTP tampak turut mendampingi para mahasiswa.

Syaiful Sahri menuturkan FE UTP memiliki 82 orang dosen, yang melingkupi lima program studi. “Prodi yang tersedia di FE UTP adalah S1 Manajemen, S1 Akuntansi, D3 Keuangan dan Perbankan, D3 Manajemen Pemasaran, dan D3 Akuntansi. Kami harap kunjungan ini bisa menambah banyak masukan bagi perkembangan kampus kami,” terang Sahri.

Wakil Dekan I Prof. Sukirno, Ph.D. mengungkapkan apresiasinya terhadap FE UTP yang mau mengunjungi FE UNY. “Kami tentu juga berharap akan ada tindak lanjut yang bertujuan untuk saling mengembangkan kualitas kedua pihak. Baik itu penelitian bersama, pertukaran tenaga pengajar, maupun sekedar berbagi pengelolaan fakultas/jurusan,” harap Sukirno.

“Manajemen dan Akuntansi sendiri merupakan dua di antara program studi yang memiliki animo pendaftaran tertinggi di UNY. Karena itu, kami juga terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan kami kepada mahasiswa. Kelas internasional juga dibuka untuk mendorong penguasaan bahasa Inggris para mahasiswa,” tambah Sukirno.

Dalam paparannya mengenai jurusan, Ketua Jurusan Manajemen FE UNY, Setyabudi Indartono, Ph.D. menegaskan bahwa budaya riset tanah air masih perlu ditingkatkan. “Riset harus memiliki kontribusi terhadap industri. Untuk meningkatkan kualitas riset, dosen juga bisa memberikan payung penelitian kepada mahasiswa. Hal ini agar mahasiswa turut menimba ilmu dan pengalaman riset yang bermutu secara langsung,” ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Jurusan Pend. Akuntansi Rr. Indah Mustikawati, S.E. Akt.,  M.Si. menuturkan, FE UNY juga memiliki laboratorium perbankan syariah. “Di laboratorium yang kami beri nama Islamic Mini Bank, mahasiswa bisa belajar perbankan sekaligus berpraktik langsung. Selain itu juga terdapat laboratorium Auditing, laboratorium Komputer, Akuntansi Manual, Pusat Perpajakan, dll.,” urai Indah.  (fadhli)

KRISTAL GELAR POSKO PKM CENTER FE UNY

Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) merupakan ajang prestisius yang dilaksanakan oleh Kementerian Ristek Dikti. PKM merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan mutu mahasiswa di perguruan tinggi agar kelak dapat menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademis dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian serta memperkaya budaya nasional. PKM menantang para mahasiswa sebagai agent of change untuk menuangkan ide kreatifnya dalam bentuk karya tulis sebagai solusi atas permasalahan yang terjadi di Indonesia.

Setiap tahunnya, semua perguruan tinggi baik negeri maupun swasta, tak terkecuali Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), berlomba-lomba mengirimkan karya terbaik mereka di ajang PKM ini. Untuk mendampingi mahasiswa Fakultas Ekonomi (FE) UNY dalam membuat karya PKM, Unit Kegiatan Mahasiswa tingkat Fakultas (UKMF) Penelitian KRISTAL beberapa waktu lalu membuka Posko PKM Center FE sebagai tempat konsultasi dan sharing mengenai karya PKM itu sendiri. “Posko PKM Center FE bertujuan untuk mendampingi mahasiswa FE terkait pelaksanaan PKM, dari mulai publikasi PKM hingga nanti upload ke Simlitabmas,” jelas Adetia Ratih Pratiwi Ketua UKMF Penelitian Kristal 2016.

Posko PKM Center FE ini berada di tempat yang strategis di FE UNY tepatnya di belakang dekanat barat di mana mahasiswa sering berkumpul. Posko ini setiap harinya selalu ramai oleh mahasiswa yang ingin membuat karya PKM, entah hanya untuk sekedar mencari informasi terkait PKM hingga sharing ide dan karya PKM. “Selain membantu mahasiswa FE terkait informasi PKM, Posko PKM Center FE juga menyelenggarakan bedah PKM untuk membantu mahasiswa menemukan ide kreatif yang akan diusulkan di PKM tersebut,” tambah Adetia.

Dengan adanya Posko PKM Center FE ini, Adetia berharap minat mahasiswa dalam menulis dan membuat PKM akan meningkat karena mahasiswa lebih mudah dalam mencari informasi terkait PKM serta membantu mereka dalam proses membuat PKM. Selain itu, Adetia juga berharap karya PKM yang diusulkan akan meningkat baik secara kuantitas maupun kualitas sebagai karya yang kreatif dan solutif dalam mengatasi masalah yang terjadi di Indonesia. Dikti sendiri akan menutup pengunggahan proposal PKM Karya Tulis (GT dan AI) pada 29 April mendatang. (pita/fadhli)

Wahyu, Alumni FE UNY Juarai Lomba Meme Bursa Efek Indonesia

Dalam rangka kampanye “Yuk Nabung Saham”. Bursa Efek Indonesia (BEI) mengajak masyarakat Indonesia untuk mengikuti kompetisi kreatif melalui sosial media. Tujuannya untuk mengajak masyarakat terutama generasi muda untuk mulai investasi di pasar modal dengan cara aman dan menguntungkan. Melalui kampanye “Yuk Nabung Saham” BEI mengadakan Meme & Videogram Competition melalui sosial media instagram dan twitter. BEI memberikan hadiah berupa voucher belanja atau uang tunai dan dana deposit tabungan saham serta gratis pembukaan rekening nasabah bagi pemenang yang belum mempunyai rekening saham. Pemenang diumumkan setiap dua minggu selama 3 bulan (6 periode) yang dimulai dari tanggal 14 Desember 2015 sampai 13 Maret 2016.

Wahyu Rusdiyanto, Alumni Jurusan Pendidikan Administrasi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta (P.ADP FE UNY) sekaligus staf pengajar luar biasa Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran FE UNY berhasil memenangkan dua periode dalam kompetisi tersebut. Wahyu, memenangkan meme competition dan berhasil mendapatkan uang tunai dan voucher belanja senilai Rp 1.000.000,- dan dana deposit tabungan saham sebesar Rp 2.000.000,-. Serah terima hadiah dilaksanakan pada tanggal 1 Maret 2016 di BEI Kantor Perwakilan Yogyakarta.

Wahyu mengaku mulai menekuni pasar saham sejak 2014 saat menjalankan studi di program Magister Manajemen UNS. “Awal menekuni pasar saham saat menempuh mata kuliah manajemen keuangan. Karena di perkuliahan hanya diajarkan teori, saya mencoba untuk praktek karena saking penasarannya,” ungkapnya.

“Dua tahun terjun di pasar, saya pernah mengalami untung dan rugi. Ibaratnya kita dagang, ada saatnya kita untung dan rugi kan? Follow up dari kerugian yang kita alami justru menuntut kita untuk lebih berhati-hati dan terus belajar karena di pasar saham kita tidak bisa mengandalkan insting untuk gambling,” tambah Wahyu.

Dengan memenangkan kompetisi ini, Wahyu berharap bisa meyakinkan civitas akademika UNY agar tidak ragu lagi dalam berinvestasi di pasar saham. Selain itu, Wahyu juga berharap UNY mempunyai galeri investasi dan kelompok studi pasar modal yang aktif seperti kampus-kampus yang lain. (fadhli)

Pages