UTBK

FEB UNY Facilitate Students with Special Needs to Participate in UTBK

Thursday (2/5) morning at the IDB Building of the Faculty of Economics and Business (FEB) UNY, the usual crowd was absent. Instead, the space was dedicated to four prospective blind students participating in the UTBK-SNBT, a special entrance exam for students with disabilities, hosted by UNY. Despite facing challenges, Wahyu Ishlakhuddin Ar Mansyah was determined to pursue higher education through the UTBK pathway. A graduate of MAN 2 Sleman, Wahyu set his sights on the S1 Special Education program at the Faculty of Education and Psychology (FIPP) UNY. Born in Lamongan on March 10, 2005, Wahyu has a vision impairment, but he remains committed to his educational goals. He made extensive preparations for the UTBK, including joining online tutoring sessions.

Another UTBK participant, Oktaviola Maya Tantri Ramadani, also shared her journey. She prepared diligently by studying hard, taking online tutoring, and participating in tryouts. Oktaviola, born on May 7, 2006, attends SMA 1 Sewon, an inclusive school equipped with supporting facilities. Like Wahyu, she chose the Special Education program at FIPP UNY as her study destination.

Dr. Bambang Saptono, Chair of UNY Admissions, highlighted the university’s commitment to supporting UTBK participants with special needs. "This year, we have 4 blind participants and 20 physically disabled participants," he explained. To accommodate these students, UNY has made special arrangements: providing strategic seating for easy access, wheelchairs, and dedicated companions. For visually impaired participants, the test was scheduled on Thursday, May 2, in a separate room with assistance from experienced lecturers of the Special Education program.

Dr. Maimun Sholeh, Location Manager (PJL) of the IDB FEB UNY Laboratory Room, detailed the provisions for the test. "The computers used for UTBK by students with special needs have specialized specifications, including adaptive software and audio support," he noted. "For blind participants, we provide a personal companion for each student, selected from the FIPP UNY Special Education program." These lecturers are skilled in communicating with and supporting individuals with disabilities, ensuring a smooth test process to achieve the best possible outcomes.

UNY’s commitment to inclusive education aligns with Regulation No. 46 of 2017 issued by the Minister of Research, Technology, and Higher Education, which guarantees the right of people with disabilities to access higher education. Minister of Education, Culture, Research, and Technology Nadiem Anwar Makarim also emphasized that students with disabilities are prioritized for the Smart Indonesia College Card (KIPK). UNY’s approach includes providing necessary support from the admission stage, such as offering companions during entrance exams, to offering learning aids like Braille textbooks, accessible libraries, and facilities designed for easy mobility, including elevators and wheelchair-accessible pathways in multi-storey buildings. (dedy/fdhl)

FEB UNY Dipilih Fasilitasi Peserta UTBK Berkebutuhan Khusus

Kamis (2/5) pagi di Gedung IDB Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNY tidak terlihat keramaian seperti biasanya. Hanya terdapat 4 calon mahasiswa tunanetra yang mengikuti UTBK-SNBT di gedung yang disediakan UNY sebagai lokasi tes siswa berkebutuhan khusus. Keterbatasan tidak menghalangi niat Wahyu Ishlakhuddin Ar Mansyah untuk menatap masa depan cerah masuk PTN melalui jalur UTBK. Alumni MAN 2 Sleman itu memilih prodi S1 Pendidikan Luar Biasa Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi (FIPP) UNY sebagai tujuan kuliahnya. Meskipun memiliki keterbatasan penglihatan, pria kelahiran Lamongan 10 Maret 2005 tersebut tetap tidak patah semangat menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Wahyu juga menempuh berbagai usaha untuk dapat lolos SNBT di antaranya mengikuti bimbingan belajar online. Peserta UTBK tunanetra yang lain, Oktaviola Maya Tantri Ramadani mengaku mempersiapkan diri ikut UTBK dengan belajar giat termasuk mengikuti bimbingan belajar online dan try out. Apalagi sekolahnya di SMA 1 Sewon merupakan sekolah inklusi, sudah tersedia fasilitas yang mendukung. Gadis kelahiran 7 Mei 2006 itu juga memilih prodi Pendidikan Luar Biasa FIPP UNY sebagai tujuan kuliahnya.

Ketua Admisi UNY Dr. Bambang Saptono menegaskan, UNY melayani peserta UTBK berkebutuhan khusus. “Tahun ini ada 4 peserta tunanetra dan 20 orang peserta tunadaksa,” paparnya. Layanan yang diberikan UNY adalah penempatan peserta tunadaksa di tempat strategis yang mudah diakses, penyediaan kursi roda dan pendamping khusus. Sedangkan bagi tunanetra dialokasikan waktu tes pada Kamis 2 Mei di ruang tersendiri dengan pendamping dari dosen prodi Pendidikan Luar Biasa yang berpengalaman.

Penanggungjawab Lokasi (PJL) Ruang Laboratorium IDB FEB UNY Dr. Maimun Sholeh mengatakan bahwa komputer yang digunakan mengerjakan soal UTBK calon mahasiswa berkebutuhan khusus ini mempunyai spesifikasi tersendiri termasuk adanya fasilitas software dan audio yang mendukung. “Bagi para tunanetra yang melakukan tes di UNY kami sediakan pendamping masing-masih satu orang per calon mahasiswa yang diambil dari prodi Pendidikan Luar Biasa FIPP UNY” katanya. Dosen dari prodi ini telah berpengalaman dalam melayani dan berkomunikasi dengan orang berkebutuhan khusus. Dengan hal ini diharapkan dapat meminimalisasi kendala yang terjadi agar bisa mendapatkan hasil tes yang terbaik karena ini merupakan sinergi yang dikehendaki.

Komitmen UNY untuk menerima mahasiswa disabilitas adalah Peraturan Menristekdikti No 46 tahun 2017 tentang Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus di Perguruan Tinggi yang merupakan jaminan bagi penderita disabilitas untuk dapat menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Bahkan Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim mengatakan bahwa penderita disabilitas diprioritaskan mendapat Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIPK). Proses yang dilakukan menyediakan fasilitas yang diperlukan mahasiswa tersebut, bahkan pada saat masih menjadi calon mahasiswa, misalnya dengan menyediakan pendamping pada saat ujian masuk PTN lewat jalur SNBT atau Seleksi Mandiri, penyediaan sarana belajar bagi siswa disabilitas seperti pengadaan buku pelajaran Braille, kemudahan akses ke perpustakaan dan juga fasilitas yang memberikan kemudahan akses bagi penyandang disabilitas diantaranya kemudahan berpindah dari gedung bertingkat dengan mengunakan lift atau akses masuk gedung kuliah dengan jalur khusus untuk kursi roda. (dedy/fdhl)

Pages