SMA N 28 Tangerang Kunjungi FE UNY

suasana

Sebagai salah satu universitas di Indonesia bekas Institus Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UNY berkembang pesat. Dengan predikat universitas, UNY kini bisa mencetak baik calon guru maupun profesional. Berbagai jurusan dengan prospek kependidikan maupun non kependidikan laris manis diserbu calon mahasiswa. Fakultas Ekonomi (FE) UNY yang merupakan fakultas termuda di UNY pun kebanjiran pendaftar. Pada 2014 lalu, Program Studi Manajemen dan Akuntansi S1 termasuk 3 besar prodi dengan animo pendaftar terbesar di UNY, sehingga persaingan untuk menjadi mahasiswa di kedua prodi tersebut sangat ketat. Hal ini disampaikan Dekan FE UNY, Dr. Sugiharsono di hadapan 129 siswa jurusan IPS dari SMA N 28 Tangerang yang berkunjung ke FE UNY, Jumat (24/04) lalu.

Sebelumnya, dalam sambutannya mewakili sekolah, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan Dra. Siti Badriyah memberikan apresiasinya terhadap UNY dalam menyambut rombongan. “Ini adalah kampus tujuan terakhir kami dalam rangkaian acara SMA N 28 Tangerang Goes to Campus ini. Tujuan kami ke FE UNY adalah untuk mengenalkan UNY kepada siswa secara langsung, agar mereka termotivasi untuk belajar lebih keras. Selain itu, juga untuk memantapkan pilihan mereka terhadap perguruan tinggi yang mereka inginkan demi mewujudkan cita-cita masing-masing,” jelasnya.

Sugiharsono menguraikan bahwa FE UNY memiliki 8 program studi, yang terdiri dari 5 program studi S1 dan 3 program Diploma, yaitu S1 Pendidikan Akuntansi, S1 Pendidikan Ekonomi, S1 Pendidikan Administrasi Perkantoran, S1 Akuntansi, S1 Manajemen, D3 Manajemen Pemasaran, D3 Akuntansi, dan D3 Administrasi Perkantoran.

“Pada tahun 2015 ini, FE UNY juga akan memiliki 3 kelas internasional baru untuk menambahi 1 kelas internasional di Prodi Pendidikan Akuntansi, yaitu pada prodi Akuntansi, Manajemen, dan Pendidikan Ekonomi. Nantinya, mahasiswa akan diseleksi, terutama pada kemampuan Bahasa Inggrisnya, untuk bisa menjadi mahasiswa kelas internasional tersebut. Mahasiswa kelas internasional bisa menjalani Praktik Pengalaman Lapangan di luar negeri, seperti yang sudah dijalani oleh mahasiswa Pendidikan Akuntansi kelas Internasional selama ini,” urainya.

Pada sesi tanya jawab, Sundari, salah satu siswa sempat menanyakan mengenai biaya hidup tinggal di Yogyakarta bagi mahasiswa dari luar kota. “Kami dari Tangerang tentu harus tinggal di kos selama di Yogya. Untuk itu, perlu mengeluarkan biaya tambahan selama menempuh pendidikan,” katanya.

“Sebagai salah satu kota besar di Jawa, Jogja memiliki biaya hidup yang jauh lebih murah bila dibandingkan dengan Bandung, Surabaya, atau Jakarta. Bahkan, Yogyakarta masih menjadi pilihan utama bagi para orang tua di luar Jawa yang ingin menyekolahkan anaknya di perguruan tinggi. Selain itu, beasiswa juga melimpah di UNY untuk membantu meringankan biaya pendidikan mahasiswa,” jelas Sugiharsono. (fadhli)

FE UNY Jajaki Kerja Sama dengan Barenbang Kemenaker

Suasana

Dr. Ir. Sugiarto Sumas, M.T., Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan (Barenbang) Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) RI berkunjung ke Fakultas Ekonomi (FE) UNY, Kamis (23/04) lalu. Kunjungan pejabat eselon I ke fakultas termuda ini dimaksudkan sebagai awal pembicaraan sebelum pembahasan Memorandum of Understanding (MoU) di antara Barenbang Kemenaker dan UNY. Badan yang awalnya bernama Badan Penelitian, Pengembangan, dan Informasi (Balitfo) pada Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi era SBY ini telah berkembang menjadi dua unit kerja terpisah di dua kementerian berbeda. Satu badan lagi, yaitu Badan Penelitian dan Pengembangan, Pendidikan dan Pelatihan, dan Informasi (Balitlatfo) menjadi unit kerja di bawah Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. Demikian sebagaimana dipaparkan Sugiarto Sumas di Ruang Dekan FE. Turut hadir dalam forum tersebut, Ketua Senat FE UNY, Prof. Dr. Nahiyah Jaidi Farraz, Dekan Dr. Sugiharsono, M.Si., dan Losina Purnastuti, Ph.D.

Sugiarto menambahkan, Barenbang siap membantu FE UNY dalam pengembangan mahasiswa agar siap menjadi SDM yang unggul. “Sebagaimana dikatakan Menteri (Tenaga Kerja), pendidikan calon tenaga kerja memang tanggung jawab institusi pendidikan seperti UNY. Tapi setelah mereka lulus dari perguruan tinggi, tentu penyiapan tenaga kerja dalam bentuk pelatihan-pelatihan, dan itu menjadi tanggung jawab kementerian,” urainya. “Selain itu, kami juga siap apabila FE UNY memerlukan kami dalam hal-hal lain seperti Job Fair atau bentuk pelatihan lainnya,” tambah Sugiarto.

FE UNY saat ini juga sedang mengadakan joint research dengan Curtin Business School, Curtin University, Australia dalam bidang ketenagakerjaan di beberapa provinsi di Indonesia. “Kami selama ini mengandalkan  alumni di tingkat daerah untuk data penelitian kami. Di samping itu, kami juga mendayagunakan penduduk setempat jika memang tidak ada alumni yang tersedia di suatu daerah,” terang Losina selaku ketua tim.

Menimpali hal ini, Sugiarto menegaskan Barenbang siap bekerjasama untuk melancarkan penelitian tersebut. “Kami memiliki akses data tenaga kerja dari berbagai provinsi di Indonesia yang kami olah dari Badan Pusat Statistik. Kami siap jika memang FE membutuhkan untuk kelancaran penelitian ini. Selain itu, kami juga membuka kesempatan untuk penelitian-penelitian selanjutnya seputar ketenagakerjaan di Indonesia. Di Barenbang sendiri memang acap menyusun berbagai penelitian untuk keperluan kementerian,” ujarnya.

Sugiharsono menyatakan kesediaannya menjalin kerja sama secara berkelanjutan dengan Barenbang Kemenaker RI. “Bahkan, kalau memang memungkinkan, ada MoU antara UNY dengan Kementerian, sehingga kerja sama ini bisa menaungi lebih banyak fakultas dan Direktorat Jenderal di bawah kementerian,” harap Sugiharsono. (fadhli)

Delegasi UNY Menangi LKTI Coastal Planning

shilvina

Mahasiswa UNY berhasil meraih juara 1 LKTI Coastal Planning Planopolis yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Planologi ITS Surabaya. Pada kompetisi ini, Tim UNY diwakili oleh Shilvina Widi Irsanti (Pendidikan Ekonomi 2013), Eryan Dwi Susanti (Pendidikan Ekonomi 2013) dan Ahmad Agung Masykuri (Pendidikan Geografi 2013). Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional yang merupakan event dua tahunan ini, mengangkat tema “Perencanaan Pesisir Berkelanjutan” dengan subtema Reklamasi Pantai, Minapolitan, Pengelolaaan Sumber Daya Pesisir, Waterfront City, Ekonomi Pantai, dan Mitigasi Bencana Pesisir. Final LKTI Coostal Planing Planopolis ITS 2015 diselenggarakan pada hari Sabtu, 18 April 2015 di Gedung Robotika ITS Surabaya.

Pada ajang bergengsi ini, tiga mahasiswa UNY mengangkat karya dengan judul “Optimalisasi Asuransi Nelayan Pengentas Kemiskinan Mewujudkan Indonesia Mandiri di Pesisir Pantai Yogyakarta”. Menurut tim tersebut, permasalahan saat ini banyak para nelayan yang masih ada di garis bawah kemiskinan dan tidak adanya penjamin kehidupan untuk masa depan mereka. Untuk itulah, ketiga mahasiswa tersebut ingin mengembangkan sebuah ssuransi untuk nelayan. Ide tersebut muncul dari program kementerian Indonesia mandiri poros maritim yang dirancang oleh Presiden Joko Widodo.

Shilvi, ketua dari tim menyampaikan syukurnya atas kejuaraan ini karena satu-satunya tim yang mengangkat tema sosial kebijakan ekonomi pesisir. Sebagian besar dari mereka mengangkat tema tentang teknologi. ”Alhamdulillah, walaupun tim kami mengangkat tema sosial kebijakan ekonomi pesisir pada akhirnya kami bisa menang. Kami bisa membuktikan bahwa latar belakang disiplin ilmu bukan merupakan halangan bagi kami untuk terus berkarya,” ungkapnya.

Dalam kompetensi ini, 10 finalis berasal dari perguruan tinggi di Indonesia seperti ITB, ITS, UGM, UNY dan IPB. Tim UNY berhasil meraih juara 1, kemudian disusul Institut Teknologi Surabaya dengan Juara II dan Juara III diraih oleh Universitas Gadjah Mada. Selain kegiatan ini, rangkaian acara dalam Coastal Planning yaitu Plan Expo, Pameran Tugas Akhir PWK ITS, Coastal Planning Videography dan Photography, Amazing Race Nasional serta Mading 3D SMA/SMK se-Jawa Timur. (shilvi)

Seminar Internasional FE UNY Diskusikan Tata Kelola Pemerintahan dan SDM

Tata kelola pemerintahan yang baik adalah salah satu unsur terpenting kesuksesan sebuah negara. Bahkan, manajemen publik ini dianggap menjadi faktor kunci dalam meningkatkan kemampuan suatu negara mengatasi berbagai masalah seperti finansial dan daya saing negara tersebut di dunia internasional. Menyambut Dies Natalis UNY ke-51 dan Dies Natalis Fakultas Ekonomi (FE) UNY ke-4, FE UNY mengadakan seminar internasional bertemakan “Enhancing Economic Growth through Clean Governance and Human Resource Management” pada Rabu (22/4). Ketua Panitia Penyelenggara, Dr. Ratna Candra Sari mengatakan dalam laporannya, kegiatan ini diadakan untuk membahas isu-isu penting di bidang tata kelola pemerintahan (good governance), baik di sektor publik dan swasta. “Selain itu, seminar ini juga membahas sejauh mana efek good governance terhadap pertumbuhan ekonomi suatu negara dan seberapa penting manajemen SDM dalam mendukung good governance dan tingkat pertumbuhan ekonomi tersebut,” ujarnya.

Seminar ini menghadirkan pembicara penting dari dunia akademisi dan praktisi seperti Prof. Khondaker M. Rahman, Ph.D dari School of Business Nanzan University, Nagoya, Jepang dan Komisaris Utama PT Pertamina Dr Sugiharto. Selain itu, Prof. Hawjeng Chiou dari National Taiwan Normal University dan Mahfud Sholihin, Ph.D dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM turut mempresentasikan kajian masing-masing. Seminar dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor IV, Prof. Suwarsih Madya, Ph.D., serta dihadiri pejabat dekanat dari segenap lingkungan UNY. Bertindak selaku moderator seminar adalah Denies Priantinah, M.Si. Akt.

Di hadapan lebih dari 150 peserta dari kalangan mahasiswa nasional dan internasional, guru, serta umum, Prof. Suwarsih Madya menjelaskan dukungannya terhadap tema yang diusung dalam seminar ini. “Dewasa ini, isu good governance memang menjadi tema yang penting di Indonesia, terutama di era pemerintahan yang baru ini. Selain itu, sumber daya manusia juga memang perlu dikembangkan. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi bidang manajemen SDM. Semoga para mahasiswa, guru, dan segenap hadirin yang hadir bisa menyerap nilai-nilai yang penting untuk diimplementasikan dalam berkarya dan membantu ekonomi Indonesia lebih tumbuh berkembang,” pesannya.

Senada dengannya, Sugiharto menjelaskan bahwa PT Pertamina selama ini semakin berkembang sebagai sebuah perusahaan energi nasional berkelas dunia. “Selama 2014, Pertamina konsisten untuk menerapkan strategi menjadi sebuah ‘world-class national energy company’ dengan strategi yang agresif ke atas, dan menguntungkan ke bawah, ‘aggresive upstream, profitable downstream’”, terangnya. “Meskipun pemimpin negara terus berganti, Pertaminatetap berusaha setia dengan komitmennya menyediakan BBM bersubsidi di seluruh Indonesia, dengan harga yang tidak jauh berbeda,” tambahnya.

“Dengan Keputusan Menteri BUMN Thn 2002 No. 117/M-MBU/2002, PT Pertamina berusaha menjalankan suatu corporate governance yang baik dan benar. Sejak 2009, Pertamina mulai melaksanakan tahapan roadmap Good Corporate Governance (GCG) yang dimulai dengan fase Compliance, Conformance, Performance, Sustainability yang ditargetkan tercapai pada 2015. GCG Pertamina menerapkan prinsip-prinsip Transparency, Responsibility, Accountability, Independence, dan Fairness. Catatan implementasi GCG Pertamina juga terus mengalami kenaikan, sejak 2010 dengan 86,79, lalu menjadi 95,53 pada 2013 yang merupakan nilai tertinggi bagi BUMN maupun perusahaan besar di Indonesia,” ujarnya.

Sementara itu, Hawjeng Chiou menceritakan perkembangan yang terjadi di Taiwan selama ini. Dengan tingkat kelahiran yang rendah bahkan cenderung menurun, Taiwan mengalami kesulitan dalam memenuhi jumlah SDM yang berkualitas. “Pada tahun 2000, tingkat kelahiran sebesar 1,76 saja. Sedangkan pada 2012 kemarin semakin turun sampai angka 1,1. Meskipun bukan terendah di dunia, tetapi ini mengkhawatirkan. Di sisi lain, lulusan sarjana di Taiwan hanya bisa mendapatkan gaji perdana sebesar US$ 700, lebih sedikit daripada yang bisa didapatkan 14 tahun lalu. Akibatnya, banyak lulusan universitas terbaik memilih bekerja di luar negeri. Sebanyak 61,1% lulusan perguruan tinggi Taiwan di tahun 2014 terbang ke luar negeri, dan ini adalah angka tertinggi di dunia. Pada tahun 2021, sebagaimana dilansir Oxford Economics, Taiwan akan menjadi yang tertinggi dalam hal mismatch antara permintaan dan penawaran tenaga kerja potensial. Tantangannya sekarang, Taiwan harus berusaha menarik dan kemudian mempertahankan SDM yang berkualitas,” urainya.

Mahfud Sholihin dari UGM lebih banyak menyoroti hubungan-hubungan antara tingkat ekonomi suatu negara dengan SDM dan Akuntansi. “Dari berbagai data, Indonesia dianggap sebagai salah satu negara dengan tingkat korupsi dan tingkat pembajakan perangkat lunak yang tinggi, serta tingkat ekonomi yang rendah. Menurut penelitian Kimbro (2002),  semakin banyak akuntan semakin memperbaiki Indeks Persepsi Korupsi suatu negara. Akan tetapi, menurut hemat saya, jumlah akuntan di suatu negara bukanlah yang mempengaruhi apakah tingkat korupsi akan berkurang ataupun bertambah, melainkan integritas dari para akuntan tersebut,” terangnya. (fadhli)

Dies Natalis Himpunan Mahasiswa (HIMA) Akuntansi Ke-9

Dies Hima Akt

Dalam rangka memperingati Dies Natalis Himpunan Mahasiswa (HIMA) Akuntansi ke-9, Sabtu (11/04) HIMA Akuntansi Fakultas Ekonomi (FE) UNY menyelenggarakan perayaan Dies Natalis HIMA Akuntansi bertempat di foodcourt UNY yang bertemakan “ACCOUNTAGE (Accounting In Vintage)”. Nama tersebut diambil dari konsep acaranya sendiri yang bernuansa vintage, yang memberi kesan sederhana namun tetap eksklusif. Hal ini mengibaratkan bahwa HIMA Akuntansi FE UNY memiliki ciri khas sederhana namun tetap membawa citra eksklutif dalam menjalankan berbagai program kerja. Perayaan ini pun bertujuan sebagai bentuk rasa syukur HIMA Akuntansi FE UNY sebagai hari jadinya yang kesembilan tahun. Perayaan ini bertujuan untuk memupuk tali persaudaraan di antara mahasiswa Akuntansi FE UNY, baik mahasiswa yang aktif maupun mahasiswa yang sudah tidak aktif alias sudah lulus/bekerja diberi wadah untuk berkumpul bersama.

Selain itu, perayaan ini sebagai penyaluran bakat dan kreativitas mahasiswa Akuntansi yang diberi wadah untuk memeriahkan acara ini, seperti bernyanyi, bermain musik, stand up comedy, dan sebagainya. Sebagai sarana memupuk rasa kepedulian terhadap lingkungan, dalam acara ini juga dikumpulkan dana dari mahasiswa yang aktif maupun tidak untuk membuat acara bakti sosial yang dilakukan keesokan harinya.

Pelaksanaan acara perayaan Dies Natalis Himpunan Mahasiswa Akuntansi ini dimulai sejak 18.30 hingga 22.00 WIB. Pengunjung yang datang diarahkan untuk melewati rute yang pertama dengan registrasi dan menuliskan harapan pada kertas warna-warni kemudian digantungkan pada kandang burung berwarna putih yang berhiaskan kertas warna-warni. Penggunaan kandang burung sendiri dimaksudkan agar HIMA Akuntansi ini terjaga dan tetap solid. Selanjutnya pengunjung masuk melewati gazebo panjang yang kanan kirinya dihiasi dengan foto kegiatan HIMA Akuntansi selama sembilan tahun. Panitia juga menyediakan sebuah “photo booth” sebagai sarana untuk mengekspresikan pengunjung menghadiri perayaan ini dengan berpose dan berfoto di tempat yang disediakan. Pose yang pengunjung lakukan tersebut bisa dilombakan dengan diunggah di instagram dan di-tag pada akun HIMA Akuntansi di @himaaksi_uny. Pada rute selanjutnya, pengunjung disajikan kotak amal yang disediakan untuk disumbangkan pada kegiatan bakti sosial keesokkan harinya. Setelah itu, pengunjung bisa mengambil makanan dan minuman, lalu berkumpul di pendopo foodcourt untuk merayakan Dies Natalis Hima Akuntansi.

Perayaan Dies Natalis ini dimulai dengan open gate sebagai penyambut bagi pengunjung yang datang agar terhibur dan merasa menyatu dengan suasana. Acara dibuka oleh Vania dan Aldi selaku MC dilanjutkan sambutan dari Ketua Panitia Dies Natalis yaitu Rena Tri Weningsih, lalu oleh Aditya Galan Budhi Pratama selaku Ketua HIMA Akuntansi, dan yang terakhir adalah sambutan dari M. Andryzal Fajar, M.Sc., Ak., CA sebagai pembimbing HIMA Akuntansi. Acara dilanjutkan dengan penampilan pentas seni dari Dinar dan Ridwan (angkatan 2012) serta Alif dan kawan-kawan (2014) yang bermain musik dan bernyanyi. Penampilan dari angkatan 2013 yaitu Fajar yang bermain sulap. Acara dilanjutkan dengan penampilan bintang tamu dari Voctune dan penampilan dari angkatan 2012 yaitu dari Wildan dan kawan-kawan. Penampilan dance diisi oleh Lilis dan kawan-kawan dari angkatan 2012. Kemudian sesi penyerahan penghargaan kepada kedua mahasiswa berprestasi 2014 dan 2013, Best Costume, dan yang terakhir pemenang foto yang diunggah di akun instagram HIMA Akuntansi. Dilanjutkan penampilan bintang tamu dari SICMA, pemutaran Video dan dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng yang dilakukan oleh Aditya Galan Budhi Pratama selaku Ketua HIMA Akuntansi. Penutup acara diakhiri dengan renungan dan doa dari Dinar dan Galan yang dihiasi dengan lilin-lilin kecil di sekeliling pengunjung. (Antari/Andryzal)

Presentasi di Thailand, Mahasiswa UNY Jadi Delegasi Termuda

Foto Bersama

Adalah Siti Maesyaroh (Manajemen 2011),  Hardika Dwi Hermawan (P. Teknik Informatika 2011) dan Yuanda Putra Perdana (Manajemen Pemasaran D3 2013) yang menjadi delegasi Indonesia dalam acara International Conference on Informatics, Environment, Energy, and Applications (IEEA) 2015 di Pattaya Thailand. Acara yang diselenggarakan dari tanggal 28-29 Maret 2015 ini dihadiri lebih dari 64 delegasi tiap negara. Turut hadir dalam acara tersebut antara lain Amerika Serikat, Tiongkok, India, Nigeria, Australia, Jepang, Taiwan, Jerman, Singapura, Hungaria, Rusia, dan Thailand. Masing-masing membawa hasil penelitian di tiap negaranya untuk dipresentasikan kepada peserta yang hadir.

Satu-satunya delegasi Indonesia ini mendapatkan apresiasi yang besar dari Conference Chair, Prof. Nopbhorn Leeprechanon, Executive Committee, IEEE-PES Thailand Chapter and Unit Head of Power System Planing and Energy Policy Research. Beliau memberikan apresiasi selain karena presentasi karya yang dipaparkan juga karena delegasi UNY merupakan delegasi paling muda. Sementara, peserta yang lain kebanyakan telah bergelar profesor atau minimal menempuh master.

May, begitu Siti Maesyaroh biasa disapa, beserta Yuanda dan Hardika, dalam konferensi kali ini mengangkat tema computer and information processing technology dengan mengangkat masalah pemasaran produk UMKM di wilayah Yogyakarta. Yogyakarta merupakan salah satu wilayah Indonesia yang sangat potensial untuk dikembangkan. Selain merupakan destinasi tempat wisata favorit kedua setelah bali, Yogyakarta juga memiliki lebih dari 7.000 UMKM di Yogyakarta. Dengan kondisi seperti itu, tentu menjadi sebuah peluang besar, apalagi dengan diperlakukan ASEAN Economics Community pada akhir tahun ini.

Dengan memperkenalkan produk-produk tersebut kepada khalayak, terutama turis, tentu akan membantu para UMKM untuk mengembangkan produknya. Media yang diangkat oleh TIM UNY ini adalah katalog interaktif untuk mengenalkan produk UMKM Yogyakarta. Dengan katalog tersebut, para pembaca bisa melihat lebih detail jenis-jenis produk yang disampaikan.

“Alhamdulillah acara berjalan lancar. Selain berkesempatan untuk mempresentasikan paper, kami juga mendapatkan pengalaman luar biasa dari Plenary Speech dan juga dari peserta lain. Dalam mengikuti IEEA ini, kami juga mendapat dukungan penuh dari Kantor Urusan Internasional dan Kemitraan UNY, Fakultas Ekonomi, Fakultas Teknik, FIF, dan Cargill,” tutur May sesampainya di Indonesia awal April ini. (fadhli/may)

 

Healthy Corp Luncurkan Jogja Nufie, Saham Terjual Habis

Dibyo dan Tejo

Rabu (8/4) bertempat di Ruang Ramah Tamah Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta (FE UNY) berlangsung pembelajaran praktikum kewirausahaan yang ditempuh oleh mahasiswa Jurusan Pendidikan Ekonomi angkatan 2012. Pembelajaran kali ini masuk pada materi launching product Student Company (SC). Mata kuliah 2 sks ini diampu oleh Endang Mulyani, M.Si,. dan Tejo Nurseto, M.Pd. Pada awal pertemuan lalu dosen membagi kelas menjadi tiga SC dan ditugaskan untuk membuat produk serta perencanaan bisnis (Business Plan). Pada pertemuan kali ini, SC Healthy Corp di bawah Chief Executive Officer (CEO) Dibyo Waskito Guntoro melakukan Launching Product –nya berupa produk utama nugget sayur dan buah bernama Jogja Nufie, yang merupakan kepanjangan dari Jogja Nugget Fruit and Veggie.

Jogja Nufie terbuat dari bahan-bahan yang sehat dari daging ayam yang berkualitas, sayuran segar serta buah-buah asli Yogyakarta yang berkualitas. Pengurus dari Healthy Corp ini adalah Dibyo Waskito Guntoro sebagai CEO, dibantu Manajer Keuangan Nur Latiffah Rukmana, dan Manajer Administrasi Himatul Aliyah. Selain itu, juga dibantu oleh Tea Assiddiq sebagai Manajer Produksi dengan staff Tri Wiyono dan Marsilah. Sedangkan Manajer Marketing dijabat oleh Arum Puspa Utami dengan staff Nur Aidha Rachman, Retno Parwati, dan Hanna Rianita Putri.

Acara berlangsung begitu meriah. Peluncuran produk ini diawali dengan pembukaan oleh Master of Ceremony (MC) Hana Rianita Putri. Sambutan oleh CEO Healthy Corp dan Tejo Nurseto, M.Pd kemudian dilanjutkan presentasi Healthy Corp oleh Tea Assiddiq dan Arum Puspa Utami. Setelah presentasi kelayakan produk dilanjutkan dengan peresmian Healthy Corp secara simbolis oleh Tejo dengan memotong tumpeng. Setelah peresmian para calon investor mencicipi lezatnya Jogja Nufie. Mulai dari nugget rasa jamur tiram, jamur kuping, wortel, labu kuning, pisang, salak, original pedas, dan tempe  pedas.

Salah satu calon investor dari jurusan Pendidikan Akuntansi Indah Sukmawati mengatakan, “rasanya enak. Tapi buahnya kurang terasa terutama salaknya. Saran untuk nugget buah kalau bisa saosnya dibuat dari sari buah juga, sehingga makin terasa buahnya. Tester-nya kurang banyak. So far launching-nya keren abis. Sukses buat Healthy Corp.”

Setelah semua tester habis disantap, Student Company ini menerbitkan saham kepada calon investornya. Pada penerbitan saham perdananya Healthy Corp menerbitkan 24 saham eksternal dengan nominal Rp10.000,00 per lembar saham. Tidak sampai 5 menit saham Healthy Corp terjual semua.

“Suasana launching perusahaan yang benar-benar seperti Launching beneran. Harapannya Healthy Corp dapat melanjutkan usahanya dan tetap terus berproduksi hingga mencapai laba yang maksimal,” ucap dosen pembimbing Tejo Nurseto, M.Pd (dby)

Hima Diksi FE UNY Adakan Seminar Nasional 2015

Seminar Nasional merupakan agenda tahunan dari Himpunan Mahasiswa Pendidikan Akuntansi (Hima DIKSI) yang menjadi program kerja dari divisi Forma atau forum mahasiswa. Dari tahun ke tahun seminar nasional selalu menarik banyak peminat. Terlebih pada tahun ini bertepatan dengan adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN yang akan diberlakukan pada 31 Desember 2015. Selain itu, seminar nasional yang akan terselenggara pada 26 April 2015 ini bertepatan dengan Dies Natalis UNY sehingga dalam prosesnya cukup panjang. Tema dari Semnas tahun ini adalah “Kesiapan Sumber Daya Manusia pada Sektor Pendidikan Menghadapi MEA 2015” dengan pembicara pertama yaitu Dr. Abi Sujak, M.Sc selaku Sekretaris Badan Pengembangan SDM Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjamin Mutu Pendidikan Kemudian pembicara kedua yaitu Prof. Dr. Suharsimi Arikunto yang merupakan Guru Besar Pascasarjana UNY dan Tim Penulis Pengembangan Profesi. Serta pembicara terakhir yaitu Drs. Munjid Nur Alamsyah, M.M selaku Kepala Sekolah Negeri 8 Yogyakarta dan merupakan Kepala Sekolah Berprestasi tahun 2011.

Pendaftaran dibuka mulai 16 Maret hingga 24 April, mulai pukul 09.00-17.00 di stan-stan yang dibuka di Perpustakaan UNY, Kopma UNY, dan Sekretariat Hima Diksi UNY. Biaya pendaftaran bagi mahasiswa D3, S1, dan S2 sebesar Rp 50.000,- sedangkan mahasiswa S3, Guru, dan umum sebesar Rp 60.000,-. Biaya tersebut bisa dikirimkan via Transfer ATM ke rekening BRI 6818-01-008982-53-8 a.n. Shifa Mukarromah. Khusus pendaftar on the spot dikenakan biaya Rp 65.000,-. Pendaftaran bisa dilakukan melalui SMS dengan format: Daftar_Nama Lengkap_Mhs/Jurusan/Umum/Univ/Instansi_CP dan dikirimkan ke nomor 0856-2933-797 atau 0851-0023-6234. Untuk keterangan lebih lanjut, silakan kunjungi laman diksiuny.blogspot.com

Tingkatkan Semangat Meneliti Melalui PPKTI

Suasana

Mahasiswa sebagai agent of change dan harapan bangsa dituntut untuk selalu kritis terhadap permasalahan sekitar. Rendahnya minat meneliti di kalangan mahasiswa sudah menjadi hal yang tidak asing lagi. Padahal, mau tak mau mahasiswa tingkat akhir akan disodorkan pada tugas akhir skripsi. Selain itu, meneliti juga sebagai wujud pengamalan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Belajar meneliti sejak dini sangatlah penting. Hal tersebut yang melatarbelakangi terselenggaranya kegiatan Pelatihan Penulisan Karya Tulis Ilmiah (PPKTI) yang diselenggarakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa tingkat Fakultas (UKMF) Penelitian KRISTAL Fakultas Ekonomi (FE) UNY pada Sabtu, 4 April 2015 di Auditorium FE UNY.

Acara tersebut mengusung tema “Tiga Jam Lebih Dekat dengan Penelitian Mahasiswa”. Kegiatan ini sebagai wujud kepedulian sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam UKMF Penelitian KRISTAL dalam melihat rendahnya minat meneliti di kalangan mahasiswa. Acara yang dihadiri sekitar 75 mahasiswa dari berbagai lintas jurusan di Fakultas Ekonomi UNY ini menghadirkan dua pembicara yang luar biasa, yakni Hermanto, M.Pd. dosen Fakultas Ilmu Pendidikan yang juga pernah meraih tiga kali juara di Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) dan Arin Pranesti, S.Pd, alumnus UNY yang pernah meraih Mahasiswa Berprestasi (Mapres) FE UNY tahun 2014.

Dalam materinya, Hermanto mengajak semua mahasiwa untuk peka terhadap permasalahan sekitar, dan dapat berkontribusi dalam memberi solusi yang tepat. Untuk itu, UNY mewadahinya dengan dilaksanakanya kompetisi Student Union Grant (SUG), yakni kompetisi proposal penelitian antar mahasiswa se-UNY. Tiga puluh proposal terbaik akan didanai sebesar Rp 3.000.000,00 per tim untuk pelaksanaan penelitian. Dengan demikian, harapannya mahasiswa menjadi lebih kritis dan meningkatkan minat meneliti sejak dini.

Selain Student Union Grant (SUG), program lain untuk menumbuhkan minat meneliti yakni Penelitian Mahasiswa Fakultas Ekonomi (PMFE). Kompetisi proposal penelitian lingkup fakultas ini juga akan mengambil 15 proposal terbaik untuk didanai sebesar Rp 2.000.000,00. Diharapkan mahasiswa UNY khususnya Fakultas Ekonomi akan lebih peka dalam melihat kompleksnya permasalahan sekitar. Arin berpesan, “Sekecil apapun kontribusimu, ingatlah suatu saat nanti akan bermanfaat,” jelas mahasiswa yang pernah meraih 4 proposal PMFE  didanai  ini. (desi)

Atik Selesaikan Studi di Perguruan Tinggi Impiannya

atik

Pada tahun 2011, dunia pendidikan Indonesia sempat diramaikan dengan sebuah berita. Atik Fajaryani, seorang siswa SMK N 1 Bantul, meraih nilai UAN SMK Tertinggi se-Indonesia. Prestasinya tersebut mengundang perhatian dari banyak kalangan, termasuk pemerintah. Tak kurang dari Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul turut memberikan penghargaan. Kini, setelah hampir empat tahun berlalu, bagaimanakah kabar gadis ini? Setelah 3 tahun 7 bulan menempuh studi, dan berhasil lulus ujian skripsi pada 13 Maret lalu, Atik, begitu dia biasa disapa, menjalani prosesi yudisium di Fakultas Ekonomi (FE) UNY, Selasa (31/3) lalu. Tak tanggung-tanggung, di yudisium periode Maret ini Atik berhasil menjadi peraih IPK tertinggi dengan raihan 3,88.

Dijumpai seusai upacara yudisium, putri bungsu dari empat bersaudara pasangan Sambudi (60 tahun) dan Sugilah (57) ini tidak menunjukkan ekspresi kegembiraan yang berlebihan. Pribadinya tetap sederhana, sebagaimana prinsipnya dalam belajar yang juga tak rumit. “Mahasiswa Bidik Misi memang dituntut lulus tepat waktu. Tetapi tidak ada yang istimewa dalam cara saya belajar. Saya hanya berusaha memperhatikan sebaik mungkin penjelasan dosen di kelas, lalu mengulangnya di rumah,” ungkapnya.

Gadis yang semasa kuliah aktif di beberapa organisasi kemahasiswaan dan kemasyarakatan di desanya ini merasakan betul manfaat dari beasiswa Bidik Misi yang ia dapatkan selama belajar di UNY ini. Sebagai salah satu representasi pemerintah dalam pendidikan, UNY selama ini memang banyak menerima mahasiswa jalur Bidik Misi. Bagi Atik, menjadi abdi negara yang baik adalah salah satu hal yang bisa ia lakukan untuk membalas kebaikan negeri. “Setelah lulus kuliah ini, saya ingin bekerja di Direktorat Jenderal Pajak,” ungkap lulusan Program Studi Akuntansi ini.

Berasal dari keluarga yang sederhana yang tinggal di Dusun Gandekan, Desa Guwosari, Kecamatan Pajangan, Bantul, Atik merasakan suasana kekeluargaan yang kental di UNY, perguruan tinggi yang memang ia inginkan sejak SMK. “Teman-teman kuliah begitu ramah. Ikatan kekeluargaan juga terasa. Begitu guyub rasanya,” ujarnya. Lajang kelahiran 13 Juni 1993 ini berpesan kepada rekan-rekannya sesama mahasiswa dan kepada para pembaca, “Selalu ada jalan untuk orang yang berkemauan dan bersungguh-sungguh.”

Sebagaimana dipaparkan Wakil Dekan I Nurhadi, M.M., dalam upacara yudisium kali ini, FE meluluskan sebanyak 29 orang, yang terdiri dari 15 orang S1 Kependidikan dan 14 orang S1 Non Kependidikan. Dari 29 peserta tersebut, 9 orang di antaranya memperoleh predikat Dengan Pujian termasuk Atik Fajaryani yang menjadi peraih IPK Tertinggi periode ini. Turut hadir dalam upacara ini segenap jajaran dekanat, ketua jurusan, program studi, dan kabag serta kasubag di lingkungan FE UNY. Dekan Dr. Sugiharsono, M.Si sendiri berharap agar para alumni tidak berhenti sampai di sini. “Ini adalah terminal awal dari perjuangan kalian. Masyarakat berharap kontribusi yang lebih tinggi dari kalian,” pesannya. (fadhli)

Pages