Diksi Creativity Festival 2014

Himpunan Mahasiswa Pendidikan Akuntansi (Hima Diksi) Fakultas Ekonomi (FE) UNY beberapa waktu yang lalu menyelenggarakan Diksi Creativity Festival. Tepatnya pada Sabtu (15/11) lalu di Garden Café Kopma UNY. Acara yang mengusung tema “Mengekspresikan dan Mengembangkan Minat Bakat Mahasiswa Pendidikan Akuntansi melalui Pentas Seni Budaya dan Pendidikan yang Terintegrasi dalam Film” ini dilakukan untuk menggasah minat dan bakat mahasiswa Pendidikan Akuntansi khususnya dalam bidang seni dan movie. Hadir dalam acara tersebut Adeng Pustikaningsih, M.Si., selaku dosen Pendidikan Akuntansi sekaligus membuka acara. Diksi Creativity Festival hadir sebagai event di akhir kepengurusan Hima Diksi periode ini sebagai ajang berkumpulnya mahasiswa-mahasiswa Pendidikan Akuntansi serta para alumni dengan suasana yang lebih santai dan menyenangkan.

Acara yang dihadiri oleh lebih dari 200 mahasiswa Pendidikan Akuntansi ini diramaikan oleh penampilan dari perwakilan masing-masing kelas serta turut dimeriahkan pula oleh deretan bintang tamu yang tak kalah menghibur. Penampilan pensi setiap kelas ada berbagai jenis seperti music, dance, drama, dan comedy. Selain itu pemutaran film yang bertemakan pendidikan dan budaya tak kalah menghipnotis para peserta untuk menikmati acara sampai selesai. Special performance hadir dalam acara ini seperti Grup Odhi Cs, Diksicoustic 2011, FE Music, dan terakhir SDC (Safel Dance Club).

Di akhir acara diumumkan “the best performance” dan “the best movie” acara DCF 2014, yaitu untuk predikat “the best performance” diberikan kepada tim mahasiswa Diksi angkatan 2014 Kelas C yang telah menampilkan drama musikal Lutung Kasarung dengan sangat bagus dan menarik. Sedangkan untuk “the best movie” diberikan kepada tim 2013 A yang telah menampilkan film dengan tema kebudayaan di Yogyakarta. Secara keseluruhan acara berlangsung kondusif, aman, meriah, dan mampu mengimplementasikan tujuan dari diselenggarakannya acara tersebut, yaitu selain untuk mengasah minat/bakat mahasiswa Pendidikan Akuntansi pada khususnya namun juga mampu menjadi ajang untuk semakin mendekatkan mahasiswa Pendidikan Akuntansi dari semua angkatan yang semakin “The Real Family”. (Awit)

LCCA SMTA Se-Jawa dan Talkshow Kurikulum 2013 Hadapi AEC 2015

Himpunan Mahasiswa Pendidikan Akuntansi (Hima Diksi) Fakultas Ekonomi (FE) UNY kembali menyelenggarakan Lomba Cerdas Cermat Akuntansi (LCCA) SMTA Se-Jawa pada Sabtu (2/11) lalu. LCCA merupakan ajang bergengsi bagi siswa-siswi SMA/SMK sederajat se-Jawa untuk berkompetisi dalam mengasah kemampuannya di bidang keilmuan Akuntansi. LCCA tahun ini mengusung tema “Be A Competent and Creative Student of Accounting in Facing AEC 2015”. Dengan tema tersebut diharapkan dapat membentuk siswa-siswi Akuntansi yang berkompeten dan kreatif dalam menghadapi Asean Economic Community (AEC) pada tahun 2015 mendatang. Para siswa sebagai generasi penerus sejak dini memang dituntut untuk memiliki kecerdasan intelektual dan kreativitas yang tinggi agar nantinya menjadi generasi yang berkualitas dan mampu bersaing dalam kancah internasional.

LCCA Se-Jawa tahun ini diselanggarakan bersamaan dengan Talkshow Implementasi Kurikulum 2013 yang diperuntukkan untuk para guru, khususnya bagi para guru pendamping siswa-siswi peserta LCCA. Talkshow Implementasi Kurikulum 2013 ini mengangkat tema “Strategi Pendidik Indonesia Menghadapi AEC 2015 Melalui Implementasi Kurikulum 2013” yang bertujuan untuk menambah pengetahuan para guru mengenai implemensi Kurikulum 2013 dalam menghadapi AEC sehingga dapat mencetak lulusan yang berkualitas. Talkshow ini menghadirkan pembicara yang ahli di bidangnya, yaitu Prof. Dr. rer. nat Widodo, M. S. (Kepala PPPPTK Matematika) dan Drs. Aulia Reza, M. Hum. (Anggota Dewan Pendidikan DIY dan Ketua Yayasan Anak Bangsa Mandiri).

Dalam sambutannya, Fadhla Khanifa, selaku ketua panitia mengucapkan selamat datang dan mengatakan bahwa event ini merupakan sumbangsih sebagai wujud partisipasi Hima Diksi dalam memajukan pendidikan nasional dalam mengahadapi era masyarakat global pada tahun 2015 mendatang. LCCA SMTA Se-Jawa ini diikuti oleh 33 tim dari SMA dan 35 tim dari SMK serta 103 peserta Talkshow Implementasi Kurikulum 2013. Mereka sangat antusias dalam mengikuti serangkaian acara demi acara yang telah dikonsep oleh panitia sejak 6 bulan yang lalu.

LCCA SMTA Se-Jawa dan Talkshow Implementasi Kurikulum 2013 ini dibuka pada puku 07.30 oleh Siswanto, M.Pd. selaku Wakil Dekan III FEUNY dengan pukulan gong di Ruang Auditorium FE UNY. Selanjutnya para peserta diarahkan ke tempat kegiatannya masing-masing, yaitu peserta LCCA SMK pindah ke Ruang Ramah Tamah FE UNY dan peserta Talkshow ke ruang Aula FE UNY, sedangkan peserta LCCA SMA tetap berada di dalam Auditorium. Rangkaian acara LCCA dimulai dengan Seleksi Babak I dan dilanjutkan Seleksi Babak II di ruang masing-masing. Setelah mendapat kelompok 5 besar, para peserta yang tidak lolos mengikuti games ranking 1 sembari menunggu Penyisihan Babak Semi Final yang berada pada ruang yang terpisah. Sementara itu Talkshow Implementasi Kurikulum 2013 berjalan lancar. Babak Final diikuti oleh masing-masing 3 tim di tempat masing-masig dengan menjunjung tinggi nilai sportivitas.

Juara I LCCA tingkat SMA Se-Jawa tahun ini diraih untuk kedua kalinya oleh SMAN 1 Sukoharjo Tim A, Juara II diraih oleh perwakilan dari SMA N 2 Purwokerto dan Juara III dimenangkan oleh tim dari SMA Taruna Nusantara Tim A. Sedangkan Juara I tingkat SMK diraih oleh perwakilan dari SMK N 1 Pengasih Tim B, Juara II dimenangkan oleh SMK N 1 Banyumas dan Juara III ditempati oleh Tim B dari SMK N 6 Surakarta. Juara I mendapatkan Trophy Bergilir Dirjen Pendidikan Tinggi RI dan Trophy Gubernur DIY, sedangkan Juara II mendapatkan Trophy Bupati Sleman dan Juara III mendapatkan Trophy Dekan FE dan masing-masing mendapatkan uang pembinaan. (Alta)

Pengembangan Wirausaha Kilat dengan Metode Hypnometacreativepreneur

foto

Pengembangan wirausaha dapat dilakukan dengan beberapa cara. Salah satu cara di antaranya adalah Metode Hypnometacreativepreneur. Fakultas Ekonomi (FE) UNY dengan program Penelitian DP2M DIKTI melalui LPPM UNY menyelenggarakan pendidikan wirausaha kreatif untuk menghasilkan produk kreatif yang kompetitif berbasis potensi alam bawah sadar  dalam 2 tahap. Pendidikan pengembangan  wirausaha tahap 1 diselenggarakan 24 Agustus 2014 di FT UNY yang bertujuan menanamkan keyakinan positif, pola pikir positif, spiritual bisnis positif melalui teknik-teknik  afirmasi dan imaginasi, autosugesti hipnosismassal, hypnoself  dalam  hypnometacreativepreneur, sedangkan pendidikan pengembangan  wirausaha tahap 2  diselenggarakan 14 September 2014 di tempat yang sama yang bertujuan mengevaluasi keberhasilan tahap 1 setelah 21 hari.

Pendidikan wirausaha ini diikuti oleh 68 wirausaha dari Kab. Sleman, Bantul, Gunung Kidul, Kulonprogo, Kotamadya DIY dan Jateng, bahkan ada 2 peserta dari Kalsel.  “Peningkatan jumlah wirausaha kreatif dengan  produk yang kompetitif  perlu dilakukan,” ujar  Wakil Dekan I FE UNY Prof. Dr. Moerdiyanto, MPd  saat pembukaan pendidikan Hypnometacreativepreneur Minggu (16/11) di FT UNY. Moerdiyanto melanjutkan, metode Hypnometacreativepreneur belum pernah ada, karena ini merupakan sistem metode yang memiliki sub-sistem hipnosis, neuro-linguistic programme, metafisika, kreativitas, pembelajaran kewirausahaan, dan bisnis. “Kreativitas itu tidak hanya dalam produk, tetapi juga kreativitas dalam harga, pelayanan, promosi, tempat, manajemen, teknologi, pemasaran dan lain lain,” paparnya.

Sementara,  Subiyono, MP, CCHt, CH, CHt dari FT UNY salah seorang penelitinya  mengatakan bahwa munculnya kreativitas dapat digali dengan memanfaatkan potensi otak kanan alam bawah sadar dalam gelombang Alpha dan Tetha. Tolok ukur keberhasilannya adalah memiliki kemajuan keyakinan positif, pola pikir yang positif, spiritual positif, dan peningkatan lakunya produk. Materi pendidikan meliputi: keyakinan, pola pikir, spiritual, kalimat dan cara berdoa, virus doa, afirmasi dan imaginasi, autosugesti, hypnoself dalam hypnometacreativepreneur dan kemampuan memanfaatkan alam bawah sadar dalam mendownload informasi.

Selanjutnya motivator nasional, Amir Panzuri yang juga Ketua Asosiasi Penguasaha Industri Kecil Republik Indonesia (APIKRI) di Yogyakarta mengatakan bahwa believe, dan mindset para wirausaha perlu direkronstuksi mengikuti perkembangan zaman namun tetap berbasis budaya.

Berikutnya Mr. Reed, Master of Hypnosis, NLP, dan Master of Fire Walking  juga mengatakan bahwa hypnomarketing, hypno selling dengan penerapan NLP dalam dunia bisnis mutlak perlu dikuasai oleh setiap wirausaha yang memiliki tujuan sukses dalam bisnis. Sedangkan pakar hipnosis Arif Wiryawan dengan penuh semangat mendemontrasikan  uji–uji sugestibilitas yang menunjukkan bahwa pikiran, ucapan, perasaan, dan tindakan adalah doa.

Di akhir acara, Moerdiyanto mengatakan bahwa dalam waktu 1 sampai 21 hari paling lama setelah pelatihan tahap I, akan dapat dirasakan keberhasilannya/ penjualan produknya. Peserta diminta melaporkan kemajuan dan atau permasalahannya yang telah dicapai sebagai bahan evaluasi pelatihan tahap II. Selama 3 minggu para wirausaha dipersilahkan atau diperbolehkan konsultasi dan minta bimbingan  baik melalui sms atau datang ke  FE UNY.  Hasil pendidikan yang diperoleh setelah 2 sampai 21 hari pertama, peningkatan aspek keyakinan positif 84.9% peserta, peningkatan pola pikir positif 92.43 % peserta, peningkatan spiritual positif 90%, dan peningkatan produk yang laku 98.13 % peserta, peningkatan lakunya produk yang berkisar 5% sampai dengan 200%.

Kelemahan wirausaha yang menyolok sebelum mengikuti pelatihan adalah pada aspek kurang sedekah 60.3% peserta, masih mengeluh 86.99 %, dan memandang bahwa nasib sudah ditentukan Tuhan 66.03 %. Dengan demikian hal-hal yang perlu diperhatikan atau dibangun dalam pembinaan wirausaha pada umumnya dan pembinaan kreativitas pada khususnya, adalah evaluasi dan pembinaan tidak hanya yang terkait dengan bisnis langsung, tetapi juga keyakinan positif, pola pikir positif dan spiritual bisnis yang positif pula. Tantangan pendidikan/pelatihan/pengembangan: Siapapun motivatornya dan apapun metode, teknik dan strateginya, hasil akhir pendidikan/pelatihan adalah peningkatan lakunya produk (adanya perubahan dalam 21 hari, dan seterusnya) yang dilandasi oleh keyakinan, pola pikir dan spiritual yang positif. (fadhli)

Sukirno, Guru Besar Termuda di UNY

Daldiri dan Sukirno

Perguruan tinggi adalah mesin penggerak roda perekonomian dan vaksin untuk melawan dampak terburuk  globalisasi. perguruan tinggi memiliki peran signifikan dalam meningkatkan daya saing bangsa. Memasuki era ASEAN Economic Community (AEC) 2015, perguruan tinggi dituntut sangat responsif dan kreatif menyediakan lingkungan bagi seluruh sumber daya yang ada berinteraksi secara produktif dan efektif sehingga tercipta sumber daya yang berkualitas dan memiliki keunggulan kompetitif (competitive advantage) dan keunggulan komparatif (comparative advantage) secara global. Manajemen sumber daya manusia perguruan tinggi berhubungan erat dengan gaya kepemimpinan yang digunakan atasan dalam mengelola sumber daya perguruan tinggi, khususnya sumber daya manusia. Dalam teori kepemimpinan, gaya kepemimpinan berhubungan erat dengan proses pengambilan keputusan. seorang pemimpin yang berhasil harus memiliki kemampuan untuk menerapkan gaya pengambilan keputusan secara fleksibel dalam sebuah garis kontinum mulai dari gaya sangat otokratif ke gaya sangat delegatif. Model ini dirancang untuk memfasilitasi dihasilkannya keputusan yang lebih berkualitas dan penerimaan semua bawahan atas keputusan yang dibuat.

Dalam bahasa yang lebih sederhana, pengambilan keputusan partisipatif–bukan sepenuhnya bottom up maupun sepenuhnya bottom up–bisa menjadi penghantar dihasilkannya keputusan yang berkualitas. Demikian diungkapkan Prof. Sukirno, M.Si., Ph.D. dalam pidato pengukuhannya sebagai guru besar dalam Bidang Ilmu Akuntansi Manajemen pada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. Pidato berjudul “Partisipasi Dosen Jurusan Pendidikan/Prodi Akuntansi Dalam Pengambilan Keputusan di Daerah Istimewa Yogyakarta” itu dibacakan di hadapan rapat terbuka Senat UNY di Ruang Sidang Utama Rektorat UNY, Rabu, 12 November 2014.

Prof. Sukirno, M.Si., Ph.D. merupakan guru besar UNY ke-126. Menurut pria kelahiran Boyolali, 14 April 1969 tersebut, pengambilan keputusan partisipatif direpresentasikan dalam bentuk perintah bermusyawarah. Pengambilan keputusan partisipatif sangat disarankan digunakan untuk semua tingkat pempimin karena tidak ada satupun pemimpin yang memiliki kemampuan di semua bidang, sehingga keputusan yang diambil dengan pendekatan partisipatif lebih efektif dan tepat.

Lulusan Program Doktor Business Administration, Asian Institute of Technology Thailand tersebut mengatakan bahwa sumber daya manusia merupakan unsur terpenting dalam perguruan tinggi dan untuk mengelola sumber daya terpenting itu dibutuhkan gaya kepemimpinan yang efektif. Pengambilan keputusan partisipatif bagian dari gaya kepemimpinan dengan cara melibatkan bawahan dalam pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan partisipatif secara teoritik merupakan  model terbaik untuk menghasilkan keputusan yang lebih berkualitas, meningkatkan komitmen, kepuasan, kreativitas, dan kinerja. "Namun," ujar Prof. Sukirno, M.Si., Ph.D., "pengambilan keputusan partisipatif harus difasilitasi dengan lingkungan yang mendukung, baik dari sisi atasan, bawahan, serta dukungan sarana dan prasarana."

Warga Tegalmulyo, Kepek, Wonosari, Gunungkidul tersebut merekomendasikan kepada perguruan tinggi agar memfasilitasi pengambilan keputusan partisipatif dengan cara melibatkan dosen secara lebih baik kepada dosen di Jurusan/Prodi Pendidikan Akuntansi dan Akuntansi di DIY dalam proses pengambilan keputusan di bidang penganggaran dan pembangunan gedung, perekrutan pegawai baru, dan penentuan ukuran kelas.

Selain itu, pihak-pihak terkait dalam pengambilan keputusan partisipatif harus berusaha mencapai goal congruence agar tidak muncul conflict of interest antarpihak terkait sehingga efektivitas PKP dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas kinerja dosen dan lembaga. (dedy)

 

Jurusan Manajemen FE UNY Jajaki Kerjasama dengan IUKL dan UiTM

Fakultas Ekonomi UNY berkomitmen untuk memperluas kerjasama terutama dengan banyak universitas di luar negeri. Kerjasama tersebut terutama di bidang pendidikan seperti joint research, joint journal maupun student exchange program. Jurusan Manajemen FE UNY mendapatkan kesempatan untuk memulai kerjasama dengan Infrastructure University of Kuala Lumpur (IUKL) dan University Teknologi MARA (UiTM) dengan mengadakan program sit in bagi mahasiswa. Beberapa waktu yang lalu IUKL sempat mengirimkan mahasiswanya untuk sit in di FE UNY, dan mahasiswa FE UNY juga akan mendapatkan kesempatan yang sama untuk sit in di IUKL pada akhir November mendatang. Rombongan dari FE UNY berjumlah 10 orang yang terdiri dari Wakil Dekan I, Ketua dan Sekretaris Jurusan, serta beberapa dosen Manajemen FE UNY berkunjung ke dua universitas tersebut pada Jumat, 7 November 2014.

Dalam sambutannya Wakil Dekan I FE UNY, Prof. Dr. Moerdiyanto, M.Pd, MM, mengatakan bahwa, “Kerjasama yang telah dirintis oleh Fakultas Ekonomi akan ditindaklanjuti oleh jurusan-jurusan dan prodi di FE UNY. Setidaknya kita dapat melakukan joint research maupun program sit in bagi mahasiswa agar mahasiswa FE UNY memiliki wawasan dan pengalaman yang luas. Untuk mendapatkan ilmu tidak cukup hanya dari dosen, namun mahasiswa harus bisa mengembangkan ilmu di luar kelas, termasuk bisa mengikuti perkuliahan di universitas luar negeri,” papar Moerdiyanto.

Senada dengan Moerdiyanto, Ketua Jurusan Manajemen Setyabudi Indartono, Ph.D mengatakan bahwa, “Potensi mahasiswa kita sangat besar sehingga kita sebagai pengelola jurusan harus memfasilitasi mereka, salah satunya dengan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar di universitas lain. Program sit in ini akan diprogramkan setiap tahun sehingga semua mahasiswa Manajemen FE UNY ketika lulus sudah pernah mendapatkan kesempatan untuk kuliah di luar negeri,” ungkap Setyabudi.

Sementara itu pihak IUKL pun juga menyambut baik kegiatan ini. Mereka telah merencanakan untuk penandatangan kerjasama antara IUKL dan FE UNY. Mudah-mudahan kerjasama yang telah dimulai ini akan membuahkan hasil bagi kemajuan Universitas Negeri Yogyakarta menuju world class university. (lina)

KRISTAL FE UNY Kunjungi UB dan UMKM di Malang

FOTO

Jum’at hingga Sabtu (7-9/11) lalu Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas Komunitas Riset dan Penelitian (UKMF KRISTAL) Fakultas Ekonomi (FE) UNY mengadakan acara kunjungan penelitian ke Lingkar Studi Mahasiswa Ekonomi dan Bisnis (LSME) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Brawijaya yang bertempat di Malang, Jawa Timur dan kunjungan kewirausahaan ke Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Bagus Agriseta Mandiri yang terletak di Kota Batu, Jawa Timur. Hal yang mendasari KRISTAL untuk mengadakan kunjungan ke LSME UB ini dikarenakan atas banyaknya prestasi yang pernah diraih oleh mahasiswa UB, adanya sistem yang baik dan mendukung untuk setiap mahasiswa dalam meraih prestasi-prestasi yang membanggakan seperti adanya pelatihan PKM yang langsung dibersamai oleh juri PIMNAS, mewajibkan setiap mahasiswa membuat PKM sebagai syarat yudisium, serta lomba PKM mulai dari tingkat fakultas dan universitas yang akan dipresentasikan dan mendapat penghargaan. Diharapkan para pengurus UKMF KRISTAL FE UNY dapat saling bertukar pikiran dalam sharing progam kerja (proker) dan mengambil banyak pelajaran berharga dalam kunjungan ini. Acara ini merupakan salah satu proker dari Departemen Hubungan Informasi (HI) KRISTAL FE UNY.

Jalannya kunjungan penelitian dan kewirausahaan ini berlangsung lancar. Acara ini dibersamai oleh Pembina UKMF KRISTAL Dyna Herlina Suwarto, M.Sc., Ketua KRISTAL Arin Pranesti, Dewan Pertimbangan Organisasi (DPO), seluruh pengurus dan magangers (pengurus magang), serta Ketua Umum dari LSME Mohammad Agung Setiawan dan sebagian besar pengurus dari LSME FEB UB. Acara sharing dimulai setelah Wakil Dekan III FEB UB Dr. Fatchur Rohman, SE., M.Si membuka acara tersebut dan berlangsung hingga siang hari. Tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan berharga ini, para pengurus KRISTAL dan LSME saling bertukar pikiran yang diawali antar departemen dan dilanjutkan semua departemen mengenai proker masing-masing serta berbagi tips dan trik tentang banyaknya prestasi yang pernah diraih oleh mahasiswa UB di PKM, PIMNAS, prestasi LKTI, Essay tingkat nasional hingga Internasional.

Dalam sambutannya, Fatchur Rohman mengucapkan selamat datang di FEB UB dan selamat bertukar pikiran dan berbagi ilmu. Dyna Herlina Suwarto pun menyampaikan beberapa patah kata agar para pengurus KRISTAL dapat memanfaatkan momentum berharga ini dan jangan malu-malu bertanya tentang banyak hal.

Setelah selesai sharing, acara dilanjutkan dengan berkeliling FEB UB dan foto bersama. Setelah itu, semua pengurus KRISTAL diajak untuk refreshing sejenak ke Kota Batu dengan mengunjungi salah satu UMKM aneka macam produk olahan buah apel dan ke kebun apel, dan setelah itu dilanjutkan malam harinya ke objek wisata Batu Night Spectacular (BNS). (habibie)

Kompetisi Public Health Expo 7 UI, Tim UNY Raih Juara 1

Senin (3/11) telah terselenggara acara kompetisi karya tulis Ilmiah Public Health Expo 7 di Universitas Indonesia (UI). Lomba karya tulis ilmiah ini merupakan serangkaian agenda yang diselenggarakan oleh Badan Esekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Kesehatan Masyarakat UI. Tema utama dalam lomba karya tulis ilmiah ini adalah “Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Menuju Langkah Konkret Menuju Masyarakat yang Sehat dan Mandiri.” Dengan berbagai sub tema yang telah ditentukan, setiap peserta wajib mengangkat isu sesuai dengan tema. Lomba ini diikuti berbagai universitas di Indonesia hingga terpilihlah 10 Finalis dari UI, UNAIR, UGM, USU, UNSRI, dan beberapa universitas swasta lainnya.

Tim dari Universitas Negeri Yogyakarta yang terdiri dari Siti Maesyaroh (Fakultas Ekonomi), Hardika Dwi Hermawan (Fakultas Teknik) dan Ridha Pangestika (Fakultas Ilmu Sosial) mengambil sub tema Cuci Tangan Pakai Sabun.

Pasalnya cuci tangan pakai sabun harus kita biasakan sejak dini, mengingat berbagai aktivitas yang kita lakukan tidak pernah luput dari berbagai macam kuman. Tangan sebagai organ yang sangat vital dalam melakukan berbagai aktivitas tentu butuh perhatian khusus, salah satunya adalah dengan mencuci tangan pakai sabun.

Dengan latar belakang tersebutlah, maka tim dari Universitas Negeri Yogyakarta mencoba untuk membuat sebuah media sosialisasi gerakan cuci tangan menggunakan sabun kepada anak Sekolah Dasar. APO merupakan media mengajak cuci tangan menggunakan sebuah poster bergambar yang menarik. Sehingga, hasil dari presentasi ditetapkanlah tim dari Universitas Negeri Yogyakarta menjadi Juara 1, disusul dengan tim tuan rumah Universitas Indonesia pada posisi Juara 2 dan 3. (may)

Pelatihan Dasar Jurnalistik bagi Mahasiswa FE

1

Jajaran III Fakultas Ekonomi UNY bekerjasama dengan Pengelola Swara Kampus Harian Kedaulatan Rakyat menggelar Pelatihan Dasar Jurnalistik Angkatan I. Pelatihan yang diikuti oleh sekitar 50 orang peserta ini dilaksanakan Jumat, 31 Oktober 2014. Hadir sebagai pembicara dalam pelatihan tersebut ialah Krisno Wibowo, yang merupakan koordinator Swara Kampus dan Eric Trihadi, wartawan Swara Kampus. Dalam sambutannya Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi UNY, Siswanto, M.Pd menyatakan bahwa tujuan dari kegiatan ini untuk menggali potensi menulis mahasiswa khususnya dalam penulisan berita. “Banyak kegiatan menarik yang dilaksanakan oleh mahasiswa, mengundang tokoh penting, namun kurang terpublikasi dengan baik, sehingga harapan kami kegiatan ini dapat meningkatkan kemampuan menulis di kalangan mahasiswa,” ungkap Siswanto.

Senada dengan itu, Dekan FE UNY, Dr. Sugiharsono, M.Si yang membuka acara pelatihan tersebut mengatakan, “Setiap Selasa saya membaca ada rubrik khusus bagi mahasiswa di Kedaulatan Rakyat, namun mengapa mahasiswa FE UNY jarang ada yang menjadi penulis di sana? Untuk itu, besar harapan saya dari semua mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini, 10%-nya nanti dapat aktif menulis di Swara Kampus.”

Menurut Krisno Wibowo, selaku komandan Swara Kampus, “Sebenarnya kami rutin mengadakan pelatihan penulisan jurnalistik bagi mahasiswa. Setidaknya sebulan sekali Swara Kampus mengajak mahasiswa untuk belajar bagaimana menulis berita yang baik. Pelatihan tersebut dapat dilaksanakan di Kantor Kedaulatan Rakyat maupun di universitas-universitas. Sehingga, mahasiswa yang tertarik untuk mengikuti pelatihan jurnalistik lanjutan kami persilakan untuk datang ke kantor dan mengikuti pelatihan selanjutnya. Selain itu, bagi teman-teman mahasiswa yang tertarik untuk menjadi penulis di Swara Kampus silakan mengirimkan tulisannya untuk dimuat di Swara Kampus,” jelas Krisno. (lina)

Mahasiswa Bidikmisi Raih IPK Tertinggi Yudisium Oktober

Heni

Heni Susilowati, alumni Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi (FE) UNY angkatan 2010 meraih IPK tertinggi pada upacara Yudisium FE UNY periode Oktober, Jumat (31/10). Remaja Bantul yang lahir 22 tahun lalu ini merupakan salah satu penerima beasiswa Bidikmisi. Dengan predikat ini, Heni, begitu dia biasa disapa, berhasil mencapai Indeks Prestasi Kumulatif tertinggi di antara peserta yudisium lainnya dengan 3,68. Dalam yudisium yang diikuti sebanyak 43 peserta dan dihadiri Senat, jajaran Dekanat, Kajur, Kaprodi, serta Kabag dan Kasubag di lingkungan FE UNY ini, Heni tampak khidmat memimpin teman-temannya membacakan Prasetya Alumni.

Diwawancarai seusai upacara, Heni yang mengagumi sosok dosennya, Losina Purnastuti, M.Ec, Dev., Ph.D., ini berbagi tips bagi segenap mahasiswa. “Tetapkan tujuan atau impian, karena dengannya kita menjadi lebih semangat dan fokus,” pesannya. “Selain itu, jangan lupa tekun belajar dan berdoa. Saya fleksibel dalam belajar. Kalau ada waktu luang, saya sempatkan untuk membaca,” ujar alumni SMK N 1 Bantul ini menambahkan.

Heni melanjutkan, berkuliah di FE UNY menjadi kesan tersendiri baginya. “Para pengajarnya ramah, dan saya mendapat pembimbing yang luar biasa pada sosok Bu Losina. Beliau adalah sosok yang smart dan penuh inspirasi, saya beruntung dibimbing beliau,” tandas putri kedua dari empat bersaudara pasangan Surono (almarhum) dan Kartiyem ini. Selama masa kuliah, Heni cukup kenyang menjalani kegiatan di luar perkuliahan, seperti menjadi bendahara di Himpunan Mahasiswa Pendidikan Ekonomi (HMPE) hingga bekerja paruh waktu sebagai enumerator di Bank Indonesia.

Yudisium pada periode Oktober ini meluluskan 43 orang yang terdiri dari 21 orang S1 Kependidikan, 17 orang S1 Non Kependidikan, dan 5 orang program D3. “Jumlah peserta yang meraih predikat Dengan Pujian adalah sebanyak 7 orang atau 17%, sedangkan rata-rata IPK periode ini adalah 3,29,” terang Wakil Dekan III Siswanto, M.Pd dalam laporannya.

Menyampaikan arahannya, Dekan Dr. Sugiharsono, M.Si menganjurkan para lulusan untuk melanjutkan studinya. “Bagi yang berpredikat cum laude bisa memperoleh kemudahan untuk melanjutkan studi, baik S1 bagi yang lulusan D3, ataupun S2 bagi yang S1. IPK tinggi juga bisa menjadikan peluang kerja lebih besar. Meskipun demikian, tidak perlu berkecil hati bagi yang memiliki IPK tidak terlalu tinggi. IPK tinggi bukan penentu kesuksesan karir, akan tetapi karakter dan kerja keraslah yang bisa membantu kalian,” pesan Sugiharsono. (fadhli)

Indonesian Lawyers Club ala BEM FE UNY

ILC

Mahasiswa selaku kaum intelektual diharapkan memiliki pengetahuan yang luas, sehingga dengan bekal pengetahuan tersebut mahasiswa memiliki kepahaman serta daya pikir yang kompleks terhadap setiap kondisi yang ada di lingkungan sekitar. Tak hanya itu, mahasiswa diharapkan juga mampu memberikan kontribusi yang nyata bagi setiap permasalahan tersebut. Berdasarkan hal itulah, Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta (BEM FE UNY) menyelenggarakan diskusi bersama mahasiswa yang membahas tentang “Penghapusan Subsidi BBM di Indonesia”. Agenda ini merupakan serangkaian agenda diskusi yang sebelumnya sudah dilaksanakan oleh Departemen Kajian Strategis BEM FE UNY pada tanggal 21 Oktober 2014 bertempat di Auditorium FE UNY.

Sore itu, Kamis 23 Oktober 2014 bertempat di taman rumput FE UNY, tak kurang dari 50 mahasiswa yang dikoordinatori oleh BEM FE UNY melaksanakan diskusi bersama membahas masalah penghapusan subsidi BBM di Indonesia. Acara dimulai pukul 16.15 WIB yang dipandu oleh Ari Suryani selaku moderator. Diskusi pada kesempatan ini mengambil konsep seperti model acara Indonesian Lawyers Club (ILC), di mana peserta dibagi menjadi beberapa kelompok atau grup, dan setiap kelompok menempati satu meja bundar yang digunakan untuk berdiskusi dengan teman sekelompoknya.

“Model ini dipakai agar mahasiswa merasa tertarik dengan acara yang diselenggarakan, karena pada saat sekarang mahasiswa sudah sangat jarang dan malas untuk berdiskusi, oleh sebab itu kita membuat konsep seperti acara di televisi agar mahasiswa yang lain juga tertarik dan ikut bergabung,” ungkap Dibyo Waskito selaku Ketua Departemen Kajian Strategis BEM FE UNY.

Acara diskusi ini dimulai oleh moderator yang menyampaikan tema diskusi dan sedikit pengantar tentang tema tersebut, kemudian setiap kelompok memiliki kesempatan untuk menyampaikan argumen masing- masing. Satu kelompok memberikan argumen, kemudian kelompok yang lain boleh memberikan komentar, sanggahan, atau bahkan  kontra dengan pendapat yang telah disampaikan oleh kelompok awal. Walaupun kadang-kadang diskusi diselingi dengan candaan, akan tetapi nuansa saling mengunggulkan kelompok masing-masing sangat kentara. Bahkan saling menjatuhkan antara kelompok satu dengan kelompok yang lain.

Setelah semua kelompok sudah mendapat giliran untuk menyampaikan argumen masing- masing, di akhir acara sebelum penutupan, moderator menyampaikan closing statement sebagai kesimpulan dari diskusi yang telah dilaksanakan bersama. Terlepas dari teman kelompok atau bukan, semua mahasiswa kembali bersapa ramah seperti dulu kala.

Pages