Berbisnis Mendoan, Ratih Ingin Rintis Spiritual Company

Mendoan adalah makanan khas di daerah Jawa Tengah yang bisa ditemui di daerah-daerah eks Karesidenan Banyumas, seperti Purwokerto, Purbalingga, Banjarnegara, dan Cilacap. “Mendo” sendiri berasal dari bahasa Banyumas yang berarti “setengah matang”. Bahan mentah dimasukkan ke dalam minyak panas dengan volume yang cukup banyak dalam durasi tidak terlalu lama. Teknik masak seperti ini memberikan hasil yang lembek, tidak garing, dan tidak terlalu matang. Ciri khas inilah yang membedakan mendoan dengan gorengan lainnya sehingga banyak dicari sebagai lauk maupun sekedar makanan ringan menemani minum teh.

Di Yogyakarta dan kota-kota di luar daerah asalnya, penjualan mendoan masih belum sebanyak makanan khas kedaerahan semacamnya seperti martabak. Bahan tempe mendoan berbeda dari kebanyakan tempe yang dijual di pasaran, dan produsennya masih sangat terbatas, hal ini salah satu penyebab langkanya mendoan di luar daerah asal. Demi mimpi mempopulerkan mendoan, Ratih Kartika, lulusan Fakultas Ekonomi (FE) UNY pun mendirikan usaha bernama Ratu Mendoan Cilacap.

Dengan berbekal satu buah outlet berisikan etalase, kompor, banner, alas karpet, dan celemek bermotif klub olahraga FC Barcelona, Ratih selalu siap melayani para pembeli yang mampir ke outletnya di utara Indomaret Gejayan Gang Alamanda. Di banner dan gerobaknya, terpampang logo Ratu Mendoan Cilacap yang mencolok dengan ilustrasi seorang wanita berkerudung ungu dan bermahkota layaknya seorang ratu dengan kedua tangannya menyajikan sepiring mendoan. Di bawah gambar itu melintang pita ungu bertuliskan “Mendoan Mendunia”.

“Saya bercita-cita, punya outlet di luar negeri, agar mendoan bisa mendunia. Bukan cuma hotdog atau pizza yang bisa ke Indonesia, tapi mendoan juga bisa ke luar negeri,” terang Ratih menjelaskan filosofi di balik slogannya.

Ratih menceritakan, usaha ini tidak begitu saja bisa langsung berjalan. Ada banyak rintangan yang mendahului. “Selama Ramadhan kemarin, saya banyak berdoa supaya persiapan usaha saya lancar. Dan Alhamdulillah setelah lebaran ada investor dari salah satu dosen saya. Launching usaha ini saja sampai tertunda empat kali karena berbagai hal. Tapi itu tidak menyurutkan niat saya. Saya yakin bisa dan percaya Allah membantu saya,” urai gadis lajang yang diwisuda Februari 2015 dari Program Studi Pendidikan Akuntansi Kelas Internasional dengan predikat cum laude ini.Ratih (Berkerudung Ungu)

“Tempe ini asli dari Cilacap dan langsung dikirim ibu saya dari sana, jadi pasti berbeda dengan tempe yang biasa. Tapi menjelang launching pertama di bulan September lalu, saya terpaksa merelakan ratusan tempe membusuk karena lokasi saya berjualan mendadak direnovasi sehari sebelum launching. Saat itu saya kemudian tetap menjalankan usaha ini dengan sistem delivery service,” ungkap putri bungsu dari dua bersaudara asal Cilacap ini.

Doa dan dukungan dari teman-teman dan keluarga membuat Ratih semangat dalam berusaha. Di sela-sela pekerjaannya sebagai seorang staf Keuangan di SDIT Luqman Al Hakim, Ratih terus bekerja keras menjalankan bisnis secara delivery order sembari mempersiapkan outlet pertamanya. Pada 17 Oktober lalu, outletnya pun akhirnya resmi dibuka. Sampai hari ke-6, outlet yang buka sejak pukul 4 sore ini selalu laris hingga terjual habis.

“Saya bermimpi untuk bisa menghajikan orang tua, dan kelak usaha saya ini menjadi suatu spiritual company yang besar,” harap perintis gerakan Sedekah Apa Saja ini.

“Sedekah Apa Saja sudah berjalan beberapa waktu dan mampu mengirim bantuan ke beberapa daerah di NTT dan Papua. Kami juga mulai merintis program Ngaji Bareng Narapidana. Bagi siapa saja yang ingin menyalurkan bantuan dan dukungan di program-program kami, bisa menghubungi 0896-8585-4555. Ratu Mendoan Cilacap juga sudah memiliki fans page FB Ratu Mendoan Cilacap, Twitter @ratumendoanclp, IG @ratumendoancilacap, dan web ratumendoancilacap.com,” tutup Ratih. (fadhli)

Poster Islami Sindiran sekaligus Ajakan Kebaikan

Membaca novel sejatinya bukan hal yang negatif sama sekali. Ada banyak manfaat yang bisa didapat dari membaca novel, misalnya sebagai sumber inspirasi dan hiburan. Selain itu, novel yang berlatar belakang daerah tertentu terkadang mampu mendongkrak citra daerah tersebut hingga ke tingkat internasional. Kini bahkan sudah tak asing menemukan novel-novel religius yang ditulis agar memotivasi para pembacanya untuk kembali berpegang kepada nilai-nilai keagamaan. Dengan membaca novel, orang bisa tenggelam dalam kisahnya hingga tak terasa selesai satu buku dalam sekejap.

Tetapi, ada satu bahan bacaan yang seyogianya dilazimkan oleh umat muslim, yaitu Alquran. Sebagai kitab yang berisikan pedoman hidup, nilai Alquran jelas tidak bisa dibandingkan dengan novel best-seller manapun. Kalau untuk sebuah buku novel saja bisa selesai hanya dalam beberapa hari, bahkan mungkin beberapa jam, mengapa umat muslim tak mampu menyelesaikan Alquran? Itulah pertanyaan yang menjadi kegundahan Muhammad Asri Saputra, mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi 2013, Fakultas Ekonomi (FE) UNY.

Kegundahan itu lantas disalurkannya ke dalam sebuah poster dakwah. Poster tersebut lantas mendapat apresiasi positif berkat diikutsertakan dalam lomba poster dakwah nasional yang diadakan organisasi Islam Ar-Rayyan, Jember. Organisasi yang bergerak di bidang syiar wawasan keislaman ini menganugerahi Juara III kepada poster Asri tersebut yang berjudul “Novel aja yang di-khatam-in, Alqurannya kapan?” pada awal September 2015 lalu.

“Salah satu media dalam berdakwah adalah dengan poster islami yang memiliki konten mengajak pada kebaikan (fastabiqul khairat) dan berisi sindiran terhadap mereka yang masih melanggar anjuran Allah,” terang Asri.

“Di dalam poster itu dimasukkan hadits yang shahih yang berfungsi untuk menguatkan pernyataan dalam poster itu. Hadits itu berbunyi, ‘Dahulu Jibril mendatangi dan mengajarkan Alquran kepada Nabi saw setiap tahun sekali (pada bulan Ramadhan). Pada tahun Rasulullah wafat, Jibril mendatangi dan mengajarkan Alquran kepada beliau dua kali (untuk mengokohkan dan memantapkannya’,” urai Asri yang juga menjadi anggota tim pembuat sandal BUDI beberapa waktu lalu. (fadhli)

Hima Akuntansi Selenggarakan UNY Accounting Fair Tahap Pertama

Pertengahan bulan Oktober ini Himpunan Mahasiswa (Hima) Akuntansi Fakultas Ekonomi (FE) UNY telah sukses menyelenggarakan tiga dari empat rangkaian acara UNY Accounting Fair 2015. UNY Accounting Fair yang semula bernama UNY Accounting Days ini merupakan program kerja unggulan Himpunan Mahasiswa Akuntansi 2015. UNY Accounting Fair tahap pertama ini diselenggarakan pada 15-17 Oktober 2015. UNY Accounting Fair tahap pertama ini terdiri dari Paper Competition, Fieldtrip, serta Seminar Nasional dan Talkshow Kewirausahaan. UNY Accounting Fair tahun ini mengambil tema besar kewirausahaan.

UNY Accounting Fair tahun ini dibuka dengan presentasi karya finalis Paper Competition pada Kamis (15/10) di Ruang Ramah Tamah FE UNY. Paper Competition kali ini mengambil tema “Strategi Indonesia Kreatif Sebagai Agen Perubahan Dalam Mendorong Perekonomian di Era Global Sesuai Dengan Identitas dan Budaya Bangsa Indonesia”. Presentasi karya finalis Paper Competition ini dihadiri oleh tujuh tim yang lolos seleksi tahap awal. Beberapa perguruan tinggi yang menjadi finalis dalam Paper Competition tahun ini adalah Universitas Gadjah Mada, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, dan Universitas Negeri Malang.

Jumat (16/10) dilanjutkan rangkaian acara kedua dari UNY Accounting Fair 2015. Fieldtrip ini ditujukan untuk finalis Paper Competition UNY Accounting Fair. Fieldtrip ini mengelilingi beberapa tempat wisata di Yogyakarta. Acara ini selain untuk menikmati keindahan beberapa tempat wisata di Yogyakarta juga bertujuan untuk mengakrabkan dan membangun relasi dari masing-masing perguruan tinggi finalis paper competition dan panitia UNY Accounting Fair. Fieldtrip kali ini diawali dengan menikmati keindahan Candi Prambanan hingga sebelum waktu shalat Jumat. Setelah itu acara dilanjutkan dengan menikmati debur ombak Pantai Parangtritis hingga sore hari. Acara fieldtrip ini ditutup dengan wisata belanja di sepanjang Jalan Malioboro Yogyakarta.

Keesokan harinya, Sabtu (17/10) diselenggarakan Seminar Nasional dan Talkshow Kewirausahaan di Auditorium UNY. Seminar Nasional dan Talkshow Kewirausahaan ini mengambil tema “Mengembangkan Wirausaha Tangguh Sebagai Penunjang Perekonomian Negara”.  Acara ini dibuka oleh Wakil Rektor II UNY Dr. Moch Aliph, M.A dan dihadiri pula jajaran dekanat FE UNY serta dosen-dosen jurusan Pendidikan Akuntansi dan lebih dari 400 peserta dari banyak perguruan tinggi di Yogyakarta, SMA, dan kalangan umum. Acara ini terbagi dari dua sesi yaitu seminar dan talkshow. Pembicara seminar Nasional kali ini dimoderatori oleh Prof. Sukirno, Ph.D (Ketua Jurusan Pendidikan Akuntansi FE UNY) dengan tiga pembicara yaitu Jodi Brotosuseno (Owner Waroeng Steak and Shake) yang memberikan pengalamannya dalam memulai hingga mengembangkan dan mengelola usahanya, Coach Wulan (Coach Kewirausahaan dari Pelatih Indonesia) yang mengajarkan membentuk pribadi dalam berwirausaha dan Setyawan Tiada Tara (Motivator Humor) yang memberikan motivasi bagi peserta yang dibalut dengan banyolan. Talkshow kewirausahaan kali ini dimoderatori oleh Adeng Pustikaningsih, M.Si (dosen Akuntansi FE UNY) dengan narasumber Hamzah Izzulhaq (CEO Hamasa Corp) dan Meika Hazim (Owner Cokelat Ndalem). Dalam sesi talkshow ini banyak dibahas pengalaman narasumber yang sukses berwirausaha di usia yang cukup muda.

Acara Seminar nasional dan Talkshow Kewirausahaan ini ditutup dengan pengumuman pemenang Paper Competition. Juara pertama berhasil diraih oleh UGM dengan tim yang diketuai oleh Yuvenico dengan total skor 74,9. Sedangkan juara kedua dan ketiga berhasil diraih oleh UNY secara berurutan oleh tim yang diketuai oleh Shilvina dengan total skor 74,2 dan tim yang diketuai oleh Fajar dengan total skor 72.

UNY Accounting Fair 2015 ini akan ditutup dengan acara Accounting Fashion and Food Festival yang akan dilaksanakan pada 31 Oktober sampai 1 November 2015 di Balai Pamungkas. Accounting Fashion Food and Festival merupakan bazar makanan, jasa dan fashion untuk pria maupun wanita. Acara ini juga akan dimeriahkan oleh penampilan band Indie, Stand Up Competition, Instagram Mini Talkshow, dan Instagram Photo Challenge serta PES Competition yang merupakan satu program kerjasama dengan Hima Manajemen UNY. (tegar)

SDP PENELITIAN, DORONG SIKAP KRITIS MAHASISWA BARU

Sejumlah mahasiswa baru Fakultas Ekonomi (FE) UNY mengikuti Kristal Paper Contest (KPC)  pada Sabtu lalu (18/10) di ruang Ramah Tamah FE UNY. Kristal Paper Contest merupakan lomba karya tulis ilmiah dalam rangkaian acara terakhir dari Student Development Program (SDP) Penelitian tahun 2015 yang ditujukan untuk mahasiswa baru FE UNY. Sebelumnya, dua kegiatan Student Development Program (SDP) sebelumnya yaitu Workshop Kepenulisan Karya Tulis Ilmiah dan Happy Scientific Adventure (HSA) telah diselenggarakan pada Minggu (04/10). Happy Scientific Adventure (HSA) dilaksanakan di benteng Vredeburg Yogyakarta. Adapun tema Student Development Program (SDP) pada tahun 2015 ini yakni “Find Your Passion and Create Your Innovation”.

Acara yang diikuti oleh 15 mahasiswa baru FE UNY ini diawali dengan sambutan dari Ketua Panitia Student Development Program (SDP), Nur Siva Fauziah. Dilanjutkan sambutan dari wakil ketua UKMF Kristal FE UNY, Sumaryono. “SDP Penelitian adalah langkah awal mahasiswa baru untuk berkarya dan berprestasi sekaligus berpikir kreatif,” tutur Sumaryono.

Acara dilanjutkan dengan presentasi karya tulis ilmiah dari setiap kelompok mahasiswa baru di hadapan juri. Juri yang menilai terdiri dari tiga orang antara lain Anisah Novi Karunia, S.Pd, Sariyatul Ilyana, dan Anggrahini Dwi Puspitosari. Tujuan diadakannya Student Development Program (SDP) Penelitian ini agar para mahasiswa baru lebih kritis dalam memahami dan menemukan sebuah solusi dari permasalahan sekitar sehingga dapat bermanfaat. Selain itu agar para mahasiswa baru memiliki kreativitas dalam membuat suatu karya inovatif.

Acara diakhiri dengan penyerahan kenang-kenangan kepada juri dan pengumuman pemenang. Juara I Kristal Paper Contest diraih oleh Afidian Sikta F., dkk dengan judul “Mengurangi Permasalahan Sosial Dengan Pemberdayaan Pengemis Melalui Program ‘Kesehatan’ di  Yogyakarta”. Juara II diraih oleh Nurlita Eka Putri, dkk dengan judul “Permainan Tradisional Sebagai Media Pembentuk Karakter Siswa Taman Kanak-Kanak” dan juara III diraih oleh Reni Pintaka Putri, dkk dengan judul “Pembangunan Hunian Sementara Bagi Masyarakat Suku Anak Dalam Sebagai Solusi Bencana Kabut Asap”. (desi)

DEBAT ISU EKONOMI NASIONAL UNTUK WUJUDKAN KEMANDIRIAN EKONOMI BANGSA

Indonesia merupakan negara maritim dengan lautan yang mendominasi luas wilayah Indonesia. Berbagai upaya inovasi dan kebijakan pemerintah sangat digencarkan dalam rangka mendukung ketangguhan maritim Indonesia. Sektor kelautan merupakan sektor utama negara Indonesia yang dalam setahun terakhir ini menjadi sorotan utama pemerintahan Joko Widowo-Jusuf Kalla dengan mengangkat misi menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Akan tetapi, di balik optimisme ini sering kali mengabaikan kondisi dan keadaan riil masyarakat. Kebijakan pemerintah pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Setiap kebijakan pemerintah sangat perlu untuk dikaji lebih mendalam agar menciptakan keseimbangan antara kepentingan kebijakan dengan kemampuan masyarakat Indonesia.

Hal tersebut yang melatarbelakangi Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas Penelitian Komunitas Riset dan Penalaran (UKMF KRISTAL) dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta menyelenggarakan Debat Isu Ekonomi Nasional  (DIEN) 2015 pada 9 hingga 11 Oktober lalu. Pada tahun ini DIEN mengangkat tema 'Mewujudkan Kemandirian Ekonomi Bangsa melalui Kedaulatan Energi, Pangan, dan Ketahanan di Sektor Maritim.”

DIEN diikuti oleh 24 tim yang terdiri dari UIN Alaudin Makassar, UPN Veteran Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada, Universitas Airlangga Surabaya, Universitas Islam Indonesia, Universitas Budi Luhur Jakarta, Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Sultan Agung Semarang, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Sebelas Maret, Universitas Padjajaran Bandung, Universitas Sumatra Utara, dan Universitas Sriwijaya Palembang.

Acara debat pada hari Sabtu (10/10/2014) di Auditorium Fakultas Ekonomi UNY dengan diawali sambutan Ketua Panitia DIEN, Eryan Dwi Susanti dilanjutkan sambutan terakhir dari Siswanto selaku Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi UNY sekaligus membuka acara Debat Isu Ekonomi Nasional 2015.

Sejumlah 24 tim berkompetisi mulai dari tahap semi final hingga final debat. Adapun juri DIEN yaitu 12 orang yang tergabung dari Jogja Debating Forum, dosen Fakultas Ekonomi UNY, dan dari delegasi Dinas Kelautan dan Perikanan Yogyakarta.

Pada akhir kompetisi, dewan juri mengumumkan bahwa Universitas Gadjah Mada dengan ketua tim Azmi Sanjaya Wahyu Murti mampu merebut juara pertama. Juara kedua diraih tim yang diketuai oleh Ira Aprilianti dari Universitas Jenderal Soedirman dan juara ketiga diraih oleh tim yang diketuai Rila Aprilia Purnamasari dari Universitas Jenderal Soedirman.

Rangkaian kegiatan berakhir pada Minggu (11/10/2015) dengan agenda fieldtrip menuju Benteng Vredeburg dan Malioboro. (desi)

Prestasi Bisa Jadi Tiket Masuk Perguruan Tinggi

Sebanyak 137 siswa beserta 12 guru pendamping dari SMK Muhammadiyah Bobotsari Purbalingga mengunjungi Fakultas Ekonomi (FE) UNY, Selasa (20/10) lalu. Dipimpin langsung oleh Kepala Sekolah Toto Widiarto, S.Pd., pihak sekolah bermaksud untuk mengenal lebih jauh dunia kampus terutama di UNY. Pihak sekolah diterima oleh Wakil Dekan III FE UNY, Siswanto, M.Pd di ruang Auditorium FE UNY. Dengan adanya kunjungan ini, para siswa diharapkan bisa mendapatkan informasi yang memadai mengenai dunia perkuliahan sehingga timbul motivasi untuk melanjutkan studi selepas lulus SMK.

“Orientasi kebanyakan siswa SMK, setelah lulus langsung ingin bekerja. Tetapi akhir-akhir ini mulai timbul minat pada para siswa untuk melanjutkan hingga perguruan tinggi,” terang Toto.

“Kebanyakan siswa berasal dari keluarga ekonomi menengah ke bawah. Oleh karena itu, mereka harus bisa mengambil momen dan kesempatan yang diberikan pemerintah melalui jalur bidik misi,” tambah Toto.

Para siswa yang didominasi putri tampak antusias memberikan pertanyaan seputar beasiswa, fasilitas, dan proses penerimaan mahasiswa baru. Siswanto menjelaskan bahwa pada saat ini tidak ada alasan untuk tidak berkuliah.

“Memang ada wacana pengurangan alokasi anggaran negara untuk pendidikan, tetapi jangan menyurutkan niat untuk kuliah. Beasiswa Bidik Misi dan juga dari berbagai bank masih terus mengalir. Prestasi apapun, baik akademik maupun non akademik akan sangat berarti. FE UNY memiliki mahasiswa yang juga menorehkan prestasi di bidang olahraga internasional. Jadi, jangan hentikan minat kalian di bidang khusus. Asah terus, karena bisa jadi itu tiket masuk kalian untuk mendapatkan kursi di kampus UNY melalui jalur prestasi,” urai Siswanto. (fadhli)

Lawatan SMK N 1 Semendawai Timur ke FE UNY

Selasa (13/11) lalu Fakultas Ekonomi (FE) UNY menerima kunjungan studi dari SMK N 1 Semendawai Timur, Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan. Sebanyak lebih dari 90 siswa dari bidang keahlian Administrasi Perkantoran beserta guru pendamping diterima oleh Wakil Dekan III Siswanto, M.Pd., beserta Ketua Jurusan Pendidikan Administrasi Perkantoran FE UNY, Joko Kumoro, M.Si., Sekretaris Jurusan Purwanto, M.M., M.Pd., serta beberapa dosen di lingkungan Pend. Administrasi FE UNY. UNY menjadi salah satu lokasi kunjungan siswa SMK N 1 Semendawai Timur selama mereka berkunjung ke Jawa dalam rangka pengenalan kampus.

Siswanto menjelaskan bahwa kunjungan ini tentu menguntungkan kedua belah pihak. “Siswa bisa merasakan dan melihat sendiri bagaimana perkuliahan di kampus, dan kampus pun tak perlu jauh-jauh melakukan kunjungan ke sekolah. Selain itu, tentu akan ada banyak wawasan keilmuan yang bisa saling dibagikan di sini,” ujarnya.

Ketua rombongan yang juga Kepala Sekolah SMK N 1 Semendawai Timur, Sumar, S.Pd., M.M menyatakan kebahagiaannya atas kesempatan berkunjung ke FE UNY. “Harapan kami, dengan berkunjung ke sini bisa timbul rasa memiliki UNY. Di sekolah kami, salah satu alumni UNY, Miftahul Farihin, S.Pd., juga memiliki kinerja yang baik dalam membantu administrasi sekolah,” jelasnya.

“Selain itu, minat para siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi masih kurang tinggi. Dengan kunjungan ke beberapa perguruan tinggi termasuk UNY ini kami harapkan ada peningkatan motivasi dari para siswa,” tambah Sumar.

Di bawah arahan Sekretaris Jurusan, Purwanto, M.M., M.Pd., para siswa diberikan kesempatan untuk mengunjungi laboratorium-laboratorium di FE UNY terutama pada prodi Pendidikan Administrasi. Di samping itu, para siswa juga menjajal teleconference perkuliahan Kearsipan Digital. Salah satu dosen Pend. Administrasi, Arwan Nur Ramadhan, M.Pd., yang berada di UNY Kampus Wates memberikan materi kearsipan digital melalui layanan Skype kepada seluruh peserta yang berada di Laboratorium Komputer dan Kearsipan Digital di Kampus Karangmalang.

Mahasiswa FE UNY Turut Sumbangkan Perak PIMNAS XXVIII

Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) XXVIII telah selesai diselenggarakan di Universitas Halu Oleo, Kendari pada 9 Oktober lalu. Universitas Negeri Yogyakarta turut dalam kompetisi tahunan tersebut dan berhasil menempati peringkat ketujuh pada rekapitulasi akhir nasional dari 113 Perguruan Tinggi yang mengikuti babak final PIMNAS tahun ini. Prestasi UNY mengalami perbaikan dari tahun sebelumnya yang hanya menempati peringkat 10. Dalam ajang ini, mahasiswa Fakultas Ekonomi (FE) UNY turut menyumbangkan medali.

Di bawah bimbingan dosen FE UNY, Endra Murti Sagoro, M.Sc., tim yang beranggotakan Anggrahini Dwi Puspitosari, Nurul Hidayah, dan Sekar Latri dari Program Studi Pendidikan Akuntansi FE UNY, serta Yuli Anita (Prodi Pend. Matematika) dan Intasari (Prodi Pend. Kimia) dari FMIPA UNY berkontribusi dengan medali perak pada kelas Presentasi.

Dengan mengusung produk berupa shampo anti ketombe berbahan dasar kulit jeruk nipis yang mereka beri nama SKUTER, tim ini mampu melewati proses seleksi sehingga meraih dana dari Dikti melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKM-K) 2015 ini.

Sebagaimana disampaikan Anggrahini Dwi Puspitosari, shampo Skuter dikemas dalam botol plastik 100 ml dan dijual dengan harga Rp 9.000,00. Sampai bulan Agustus 2015 Skuter yang telah diproduksi sebanyak 1.180 botol dan sudah laku di pasaran sebanyak 1.149 botol shampo. “Shampo ini tidak hanya dijual di Yogyakarta saja melainkan juga dijual secara online,” katanya. Salah satu corong promosi produk Shampo Skuter berada di alamat http://skutershampoo.com.

“Semoga prestasi ini bisa menjadi motivasi untuk berkarya lebih baik lagi di masa depan dan mendorong mahasiswa lainnya untuk tak ragu memunculkan ide-ide kreativitasnya,” harap Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan, Siswanto, M.Pd. (fadhli)

University of Hull Menyapa UNY

Jum’at (9/10) lalu, UNY menerima  Prof. Andrew Abbot dari University of Hull di Ruang Senat Timur Rektorat UNY. Pertemuan ini difasilitasi oleh Kantor Urusan Internasional dan Kemitraan (KUIK) UNY dan Noble Solution. “Kami sedang menjajaki peluang kerjasama internasional dengan UNY dan menginginkan untuk melakukan beberapa penelitian, pertukaran mahasiswa maupun program double degree,” kata Prof. Andrew Abbot mengawali pertemuan dengan Dekan Fakultas Ekonomi (FE) UNY, Kepala KUIK UNY, dan Koordinator Unit Urusan Internasional dan Kemitraan (U2IK) FE UNY.

Paparan umum Dr. -Ing. Satoto E. Nayono, M.Eng., M.Sc., selaku Kepala KUIK mengenai UNY mendapatkan tanggapan langsung dari Prof. Andrew Abbot. Profesor di bidang ekonomi ini menyatakan bahwa University of Hull juga memiliki fakultas pendidikan yang sangat baik. Sebagai universitas tertua ke-14 di Inggris, universitas ini juga membuka courses di Hong Kong, Oman, Bahrain, dan Singapura. University of Hull juga berpengalaman menjalankan program doktoral yang dirancang khusus untuk staf akademik di Meksiko dan Tanzania. 

Koordinator U2IK FE UNY, Denies Priantinah, SE., M.Si. Ak., CA. menanyakan apakah dimungkinkan untuk membuka sandwich program antara UNY dengan University of Hull. “Kita bisa memulai joint supervision dan post graduate training yang terhubung dengan program Ph.D,” jawab Prof. Andrew Abbot. 

Dalam kesempatan ini, University of Hull juga menginformasikan bahwa mereka telah tergabung dengan jaringan Universitas Utrecht.  Prof. Andrew Abbot berpendapat bahwa kolaborasi antara Hull, Utrecht, dan UNY akan menjadi sesuatu yang baik. Secara praktis, MoU antara UNY dengan Hull sudah cukup untuk memanyungi kegiatan seperti pertukaran mahasiswa. Namun untuk program double degree, Prof. Andrew Abbot melihat bahwa perjanjian yang lebih khusus dan detail sangat dibutuhkan. (laksa)

Mahasiswa UNY Raih Kemenangan pada Kompetisi Debat Nasional

Mahasiswa Fakultas Ekonomi (FE) UNY yaitu Bayu Tangguh Pamungkas (Akuntansi 2014), Rizki Amalia (D3-Pemasaran 2013), dan Eko Siam Muwardi (Pendidikan Ekonomi 2014) kembali meraih prestasi di bidang kompetisi debat tingkat nasional. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Koperasi Mahasiswa (KOPMA) Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya pada tanggal 3 Oktober 2015 ini diikuti oleh delapan tim yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Seleksi ajang bertajuk Economic & Cooperation Debate Competition (EnC) tersebut dilaksanakan sebanyak dua tahap, yaitu seleksi essay dan debat.

Seleksi esai diikuti oleh 39 tim dari berbagai univesitas di Indonesia dan kemudian dieliminasi hingga menjadi 8 tim. Berdasarkan poin kemenangan esai, tim UNY memperoleh peringkat pertama yang disusul oleh Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Pendidikan Ganesha Bali, Universitas Airlangga, Universitas Sriwijaya Palembang, Universitas Airlangga, dan Universitas Negeri Surabaya. Ke-delapan tim tersebut selanjutnya mengikuti lomba debat di ITS.

Kompetisi debat berlangsung sangat sengit, di mana semua tim mampu memaparkan argumen dan sanggahan yang sangat kritis. “Awalnya kami ke Surabaya dengan penuh rasa optimis, namun tidak mau berekspetasi terlalu jauh, sebab kali ini tingkat nasional,” ujar Rizki. Sebelumnya, tim Faculty of Economics Debate Community (FEDC) ini pernah meraih juara 1 lomba debat tingkat DIY yang diselenggarakan oleh BEM FE UMY dan akhirnya bisa memperoleh peringkat pertama tingkat nasional pada kesempatan kali ini.

Pada kompetisi debat EnC tim FE UNY meraih peringkat pertama, sementara tim UGM meraih peringkat kedua. Adapun perolehan skor ketika final yaitu UNY 227,5 dan UGM 227,4. “Alhamdulillah dengan skor tipis kami bisa menang, semoga FE UNY bersama dengan Komunitas Debat BEM FE mampu mencetak prestasi lebih banyak lagi,” harap Bayu.

EnC kali ini mengangkat tema “Koperasi Pemuda dalam Persaingan Global”. Tema tersebut sangat bagus dan mampu menambah wawasan para peserta di bidang Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Koperasi (UMKMK) dan tantangannya terhadap globalisasi dan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) serta keterkaitan dengan kebijakan pemerintah. “Untungnya kami di FE UNY memperoleh pengetahuan yang cukup banyak tentang UMKMK, sebab dimasukkan di beberapa mata kuliah,” ujar Eko. Oleh karena itu, kegiatan tersebut sangat baik untuk menggali potensi mahasiswa dan menumbuhkan kembali semangat Ekonomi Kerakyatan. (rizky)

Pages