Ormawa FE UNY Lanjutkan Tongkat Estafet Kepemimpinan

Suasana

Setiap akhir pasti akan memunculkan awal yang baru, begitu juga dengan estafet kepengurusan Organisasi Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta (ORMAWA FE UNY). Setelah semua pengurus 2014 telah resmi demisioner melalui sidang umum akhir tahun masing-masing, kini tibalah saatnya pada kepengurusan 2015 yang akan melanjutkan amanah. Setelah melewati masa Pemilihan Umum Mahasiswa (PEMILUWA), akhirnya masing-masing pemimpin dari ORMAWA dilantik. Satu tahun kedepan merupakan waktu yang harus diisi dengan segala kreativitas dan karya yang membanggakan. Itulah tugas yang harus diemban oleh seluruh ketua ORMAWA beserta jajaran pengurusnya nanti. Sebanyak 10 ketua ORMAWA yang terdiri dari ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), enam Himpunan Mahasiswa (HIMA), dan dua Unit Kegiatan Mahasiswa tingkat Fakultas (UKMF) secara resmi dilantik pada Jumat (2/1) di Auditorium FE UNY.

Seperti pada tahun sebelumnya, agenda ini dihadiri oleh ketua ORMAWA terpilih beserta Pengurus Harian dan Pengurus Inti (PHPI), ketua ORMAWA 2014, pembimbing kemahasiswaan, dan jajaran Dekanat. Pada tahun ini, Zakiyudin (Mahasiswa Pendidikan Akuntansi) dan Almuarief (Manajemen) terpilih menjadi pemimpin Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FE UNY 2015 yang akan mendampingi para ketua ORMAWA tingkat Fakultas lainnya di lingkungan FE. Ketua ORMAWA lain yang turut dilantik yaitu Abi Sofyan Risdiyantara (DPM), Reza Agung Prabowo (UKMF Al-Fatih), Titik Ulfatun (UKMF KRISTAL), Linda (HIMA ADP), Afrial Irfa’ (HIMA DIKSI), Ayodya (HIMA MANAJEMEN), Pandu (HIMA P. EKONOMI), Aditya Galan (HIMA AKUNTANSI), dan Rezza Winar Nugroho (HIMA D3 FE).

Agenda pelantikan pengurus ORMAWA FE UNY 2015 ini dimulai pukul 14.30 WIB. Acara pertama pembukaan dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Selanjutnya dibacakan Surat Keputusan Dekan Fakultas Ekonomi tentang pelantikan pengurus ORMAWA 2015 oleh Bapak Siswanto, M.Pd selaku Wakil Dekan III FE UNY. Acara selanjutnya ialah serah terima jabatan dari ketua ORMAWA lama kepada ketua ORMAWA yang baru, dan terakhir penyampaian sambutan sekaligus arahan dari Bapak Sugiharsono, M.Si selaku Dekan FE UNY. Dalam arahannya, Sugiharsono menyampaikan, ”menjadi pengurus ORMAWA adalah salah satu jalan menuju kesuksesan, karena banyak hal yang bisa dipelajari dalam lingkungan ORMAWA.” Sugiharsono juga berpesan agar selama satu tahun kedepan agenda ORMAWA yang dilaksanakan dapat membawa nama baik FE UNY, baik bagi masyarakat kampus maupun luar kampus. Setelah selesai memberikan arahan, beliau juga memberikan pagam penghargaan kepada ketua ORMAWA lama atas pengabdiannya selama satu tahun. Agenda ditutup dengan foto bersama antara pihak Dekanat dengan seluruh pengurus ORMAWA yang baru dilantik. (arizqi)

Nunung Manfaatkan Internet untuk Perdalam Pemahaman

Sebanyak 41 orang mahasiswa dinyatakan lulus dan memenuhi persyaratan akademik dan administratif, sehingga berhak menyandang gelar akademik S1 atau D3 dalam upacara yudisium di Fakultas Ekonomi (FE) UNY Rabu (31/12) lalu. Dalam laporannya selaku Wakil Dekan III, Siswanto, M.Pd., menyampaikan, “Peserta yudisium bulan ini terdiri dari 27 orang S1 Kependidikan, 10 orang S1 Non Kependidikan, dan 4 orang Program D3. Sebanyak tujuh orang mendapat predikat “Dengan Pujian”, dan peraih IPK tertinggi pada periode ini adalah Nunung Khusnul Khotimah dengan IPK sebesar 3,78 dari Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran S1,” urainya. Selain para peserta yudisium, acara dihadiri kabag, kasubag, serta kajur kaprodi di lingkungan FE UNY.

Upacara Yudisium menandai pencapaian bersejarah bagi seorang mahasiswa. Dengan upacara yudisium, seorang lulusan S1 dan D3 sudah berhak menyandang gelar meskipun upacara wisuda belum dilaksanakan. “Oleh karena itu, setelah acara ini, silakan ke percetakan, lalu membuat kartu nama kalian yang sudah dibubuhi gelar masing-masing. Jangan cepat puas. Sebaliknya, justru ini menjadi awal perjuangan kalian,” ungkap Dekan FE UNY, Dr. Sugiharsono, M.Si dalam arahannya.

Nunung Khusnul Khotimah yang akrab dipanggil Nunung, menjadi peserta peraih IPK tertinggi pada yudisium periode ini. Anak sulung dari tiga bersaudara putra pasangan Bapak Yasin Widodo dan Ibu Siti Maemunah ini merasa sangat bersyukur bisa lulus dengan IPK yang baik. “Selain mencatat penjelasan dosen, saya selalu mencari tambahan materi perkuliahan melalui internet dan sumber lain untuk semakin memahami materi,” jawabnya ketika ditanya rahasianya meraih IPK sebesar 3,78.

Nunung yang memiliki keinginan segera bekerja seusai lulus ini memiliki tips bagi mereka yang sama-sama tinggal menghadapi skripsi. “Milikilah komitmen yang kuat untuk menyelesaikan skripsi. Jangan mudah menyerah, jangan galau, dan jangan mudah ngambek,” ujar alumni SMK N 1 Depok Sleman ini. (fadhli)

Mahasiswa FE Berpartisipasi dalam SEALS 2014

May

ASEAN Economic Community atau yang dikenal dengan AEC memang sudah di depan mata. Satu tahun lagi, tepatnya Desember 2015 akan mulai diberlakukan  perjanjian itu. Siap atau tidak siap, mau atau tidak mau, bangsa Indonesia pasti akan menghadapinya. Salah satu kegiatan yang memacu generasi muda untuk ikut berperan dalam kesiapan menghadapi AEC adalah SEALS (South East Asian Leaders Summit) 2014. Kegiatan yang berlangsung dari tanggal 18—21 Desember 2014 ini diikuti oleh beberapa delegasi terbaik yang diseleksi ketat dari Indonesia ataupun dari negara ASEAN seperti Singapura. Setelah melalui beberapa tahapan seleksi, akhirnya terpilih juga 25 best delegates untuk mengikuti serangkaian SEALS yang diselenggarakan di Hotel Amaris, Surabaya. Salah satunya adalah Siti Maesyaroh, mahasiswi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi (FE) UNY.

Selain dibekali dengan beberapa materi mengenai AEC, para delegasi terbaik juga diberikan kesempatan untuk menyampaikan pendapat dan berdiskusi terbuka atau SGD (Small Group Discussion) mengenai kesiapan Indonesia menghadapi AEC dan peran generasi muda dalam menghadapi AEC.

Gloria Marcella Morgan W., salah satu pemateri juga menyampaikan pentingnya generasi muda membantu mengatasi berbagai masalah seperti kemiskinan, pengangguran, dan wanita. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan social business untuk berbagai wilayah di Indonesia.

Selain itu, pada hari terakhir acara, semua delegasi diajak untuk berkeliling mengunjungi situs Trowulan. Situs bersejarah ini merupakan peninggalan dari kerajaan Majapahit yang saat ini tengah dipertaruhkan keberlangsungannya karena di daerah tersebut sedang terjadi sengketa untuk didirikan kawasan industri baja. Sementara itu, masyarakat menolak keras karena di wilayah tersebut banyak terdapat peninggalan sejarah yang akan menjadi nilai budaya Indonesia di mata dunia. Bahkan, kelak wilayah tersebut mungkin akan menjadi wisata dunia yang mengagumkan.

Dengan begitu, serangkaian SEALS 2014 yang telah terselenggara ini diharapkan akan semakin menyiapkan para pemimpin muda ASEAN dalam menghadapi AEC 2015. Hal ini selaras dengan tema utama kegiatan ini, yakni Empowering Nusantara Young Leaders for Better South East Asia. (may)

Pengukuhan Guru Besar Ilmu Evaluasi Kerja SDM

“Kesuksesan seorang pemimpin ditentukan oleh sejauh mana ia berhasil melakukan perubahan dan membawa organisasi dan pengikutnya ke arah yang lebih baik. Dua tahun terakhir ini, bersamaan dengan munculnya para pemimpin sukses baik pada dunia bisnis maupun non-bisnis di tanah air, saya mencermati semakin populernya model kepemimpinan efektif bernama servant leadership atau kepemimpinan yang melayani. Ada kecenderungan yang sama, baik pemimpin di dunia bisnis maupun politik bahwa mereka sama-sama mempunyai visi untuk membawa organisasi dan pengikutnya menuju kondisi yang lebih baik ke depan dan memberikan pemberdayaan kepada para pengikutnya. Kepemimpinan yang melayani diakui banyak pihak sebagai model kepemimpinan efektif dan relatif cocok untuk kondisi masa depan.”

Demikian diungkapkan Prof. Dr. Nahiyah Jaidi Faraz, M.Pd. dalam pidato pengukuhannya sebagai guru besar dalam bidang Ilmu Evaluasi Kinerja SDM pada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. Pidato berjudul “Servant Leadership, Model Kepemimpinan Alternatif di Dunia Bisnis untuk Indonesia yang Lebih Baik” itu dibacakan di hadapan rapat terbuka Senat UNY di Ruang Sidang Utama Rektorat UNY, Rabu, 24 Desember 2014. Prof. Dr. Nahiyah Jaidi Faraz, M.Pd. merupakan guru besar UNY ke-128.

Wanita kelahiran Pekalongan, 8 Januari 1952 tersebut mengatakan bahwa kekuatan model servant leadership ini tergolong unik, berbeda dengan kepemimpinan transformasional meskipun sama-sama mempertimbangkan masalah etika. “Servant leadership menekankan sikap egois pemimpin. sekaligus menyatakan dengan tegas bahwa pemimpin harus mendahulukan, sharing kontrol, dan mendukung perkembangan pengikut” kata Prof. Nahiyah.

“Dengan demikian, model ini membatasi peran pemimpin, dan pemimpin bukan segalanya, karena prestasinya dilihat dari sejauh mana ia berhasil melayani dan menciptakan pengikutnya menjadi orang yang mandiri dan berpotensi untuk menjadi pemimpin juga.” Menurutnya, kekuatan lainnya dari servant leadership adalah berusaha untuk mempengaruhi pengikut tetapi tidak menggunakan pengertian “pengaruh” seperti dalam konsep kepemimpinan lainnya. Faktanya, bahwa hampir semua teori kepemimpinan memperlakukan “pengaruh” sebagai faktor positif dalam proses kepemimpinan, tetapi servant leadership justru sebaliknya.

Servant leadership tidak mendominasi, memerintah, dan mengontrol. Namun sebaliknya, berbagi kekuasaan dan pengaruh kepada pengikut. Warga Mancasan Lor, Condongcatur, Sleman  tersebut menjelaskan bahwa berbagai penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa servant leadership berpengaruh terhadap terciptanya Organizational Citizenship Behavior (OCB) pada pengikutnya, diikuti dengan tingginya komitmen karyawan terhadap organisasi, dan akhirnya kepedulian pemimpin, pengikut serta organisasi terhadap lingkungan masyarakat.

Lebih lanjut, Doktor Penelitian dan Evaluasi Pendidikan UNY tersebut mengemukakan bahwa tulisan tentang servant leadership di Indonesia masih sedikit, padahal banyak teoritisi dan praktisi dunia tentang kepemimpinan mengakui kehebatan model servant leadership sebagai sebuah alternatif untuk kesuksesan di dunia bisnis. Dari sisi budaya, servant leadership cocok dengan budaya Indonesia (Timur) yang tidak mementingkan diri sendiri (self-interest). Beberapa pemikir dan penulis produktif dunia tentang kepemimpinan juga telah lama meramalkan bahwa servant leadership merupakan paradigma kepemimpinan di abad 21. Sejumlah hasil penelitian juga telah menunjukan bahwa servant leadership dapat mewujudkan  kepemimpinan yang efektif.

Servant leadership sudah saatnya menjadi isu-isu penelitian dunia akademik Indonesia, khususnya bagi para peneliti masalah kepemimpinan. Dengan harapan bahwa model kepemimpinan yang melayani itu dapat lebih tersosialisasi dan diterapkan oleh para pejabat atau pemimpin di dunia bisnis maupun non-bisnis, agar Indonesia ke depan lebih baik lagi dari sekarang. (dedy)



 

FE UNY Berduka

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta berduka atas meninggalnya Prof. Dr. Moerdiyanto, M.Pd, MM yang wafat pada Kamis, 11 Desember 2014, pukul 22.00 WIB. Almarhum adalah Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi UNY periode 2012-2015. Prof. Moerdiyanto dilahirkan di Kulonprogo, 7 Mei 1958 meninggalkan seorang istri, dua putra dan empat orang cucu. Almarhum dikenal sebagai sosok yang inspiratif dan penuh semangat. Berdedikasi tinggi, loyal dan selalu menginspirasi siapapun untuk selalu maju. Kesan baik melekat pada sosok Doktor lulusan Ilmu Manajemen yang pernah menjabat sebagai staf ahli Rektor ini.

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta berduka atas meninggalnya Prof. Dr. Moerdiyanto, M.Pd, MM yang wafat pada Kamis, 11 Desember 2014, pukul 22.00 WIB. Almarhum adalah Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi UNY periode 2012-2015. Prof. Moerdiyanto dilahirkan di Kulonprogo, 7 Mei 1958 meninggalkan seorang istri, dua putra dan empat orang cucu. Almarhum dikenal sebagai sosok yang inspiratif dan penuh semangat. Berdedikasi tinggi, loyal dan selalu menginspirasi siapapun untuk selalu maju. Kesan baik melekat pada sosok Doktor lulusan Ilmu Manajemen yang pernah menjabat sebagai staf ahli Rektor ini.
Dalam sambutannya Rektor UNY menyampaikan bahwa, “UNY kehilangan salah satu putra terbaik. Prof Moerdiyanto selalu memberikan yang terbaik untuk UNY. Termasuk andil almarhum dalam perkembangan FE UNY seperti sekarang. Mulai dari awal berdirinya FE UNY sampai FE dikenal tidak hanya di kancah nasional tetapi sampai dikenal di dunia Internasional”, papar Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd, MA dalam sambutannya.
Almarhum tidak pernah mengeluh sakit bahkan ketika terbaring di rumah sakit selama kurang lebih sepuluh hari beliau justru mendoakan orang yang menjenguknya. Menurut keterangan dari keluarga, almarhum mengidap penyakit jantung dan diabetes. Hal tersebut yang menyebabkan kondisi almarhum turun drastis akhir-akhir ini.
Segenap civitas akademika UNY menyampaikan duka yang teramat dalam atas kepergian Prof. Moerdiyanto. Selamat jalan Pak Moer, semua cita-citamu akan kami lanjutkan. (lina)

Universitas Sriwijaya Pelajari Praktik Akuntansi di FE UNY

Fakultas Ekonomi menerima kunjungan edukasi dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sriwijaya (Unsri), Palembang, Selasa (2/12) lalu. Sebanyak lebih dari 60 mahasiswa beserta para dosen pendamping dari Jurusan IPS, Program Studi Pendidikan Ekonomi, memadati Ruang Ramah Tamah Fakultas Ekonomi (FE) UNY. Rombongan yang dipimpin Dra. Yulia Djahir, M.M., Ph.D, ini melakukan kunjungan dengan maksud mempelajari proses pembelajaran dalam praktik Akuntansi yang dilaksanakan di FE UNY. Rombongan diterima langsung oleh Dekan FE UNY Dr. Sugiharsono, MSi Wakil Dekan II, M. Djazari, MPd dan Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi, Daru Wahyuni, M.Si.

Dalam sambutan awalnya, Yulia Djahir mengungkapkan bahwa FE UNY adalah sahabat lama. “Sudah lebih dari lima belas tahun hubungan baik ini terjalin. Jadi, saya selalu rindu untuk datang kembali kemari,” ujarnya.

Dalam paparannya, Yulia memperkenalkan program studinya. Di Unsri, Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi tergabung dalam Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial bersama dengan 2 program studi lainnya, yaitu Pendidikan Sejarah, dan Pendidikan PKn. Selain itu, terdapat pula kelas ekstensi untuk ketiga program studi tersebut.

“Tujuan kami ke FE UNY ini adalah untuk menyeimbangkan persepsi yang telah didapatkan mahasiswa di bangku kuliah dengan dunia usaha. Selain itu, kami juga ingin mengetahui laboratorium-laboratorium di Fakultas Ekonomi, dan juga mengenal praktik Akuntansi yang diajarkan di sini,” jelasnya. “Setelah ini, kami masih melanjutkan perjalanan ke kerajinan Perak di Kotagede dan Jakarta untuk memperlihatkan berbagai industri dan pasar kepada para mahasiswa kami,” lanjut lulusan S3 Universiti Pendidikan Sultan Idris Malaysia ini.

Secara umum, praktik akuntansi di FE UNY menyediakan sarana bagi mahasiswa untuk menerapkan ilmu yang telah didapat. “Di FE UNY terdapat laboratorium yang mendukung seperti Laboratorium Auditing, Laboratorium Komputasi Akuntansi, dll. Selain praktik di laboratorium kampus, mahasiswa juga mengunjungi berbagai lembaga seperti BMT atau bank untuk mengetahui berbagai hal secara langsung,” ungkap Djazari.

Dalam kunjungan ini, rombongan mahasiswa beserta dosen berkesempatan menengok Islamic Mini Bank (IMB) dan Entrepreneurship Education Center (EEC), laboratorium perbankan syariah dan laboratorium kewirausahaan yang dimiliki FE UNY dan bisa dimanfaatkan semua kalangan civitas akademika UNY. Staf IMB dan EEC menjadi sasaran berbagai pertanyaan yang datang dari mahasiswa dan dosen mengenai cara kerja kedua laboratorium ini. Tak hanya itu, para mahasiswa tampak antusias memborong beberapa makanan cemilan yang dijajakan di EEC. (fadhli)

Mahasiswa FE UNY Mengikuti Sit-in Program di IUKL Malaysia

Dalam rangka internasionalisasi program studi, Jurusan Manajemen dan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi (FE) UNY mengirimkan lima belas orang mahasiswa untuk mengikuti program sit-in di Infrastucture University Kuala Lumpur (IUKL) pada 27-28 November 2014. Adapun tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini menurut Kiromim Baroroh, dosen pembimbing yang mengukuti kegiatan ini ialah, “Mahasiswa akan memperoleh pengalaman kuliah di universitas lain di luar negeri. Mereka akan merasakan bagaimana rasanya berkuliah dengan atmosfer internasional dan tentu saja berinteraksi dengan teman-teman sesama mahasiswa dari berbagai negara,“ ungkap Kiromim.

Menurut Setyabudi Indartono, Ph.D, selaku Ketua Jurusan Manajemen, “Kegiatan sit-in semacam ini akan dirancang untuk bisa dilaksanakan setiap tahun, agar mahasiswa FE UNY mendapatkan banyak pengalaman dan ilmu dari dosen asing. Tidak hanya teori perkuliahan saja yang didapatkan, namun kegiatan ini juga mendorong mahasiswa untuk mempersiapkan diri agar bisa berinteraksi dengan mahasiswa dari negara lain”, ujar Setyabudi.   

Selama dua hari mengikuti kegiatan sit-in di IUKL, mahasiswa FE UNY terlibat dalam berbagai kegiatan, di antaranya kegiatan perkuliahan, kegiatan diskusi dengan mahasiswa IUKL, cultural night, serta kunjungan industri di salah satu perusahaan mitra IUKL. Saat mengikuti cultural night, mahasiswa FE UNY menampilkan beberapa lagu daerah Indonesia, dan yang lebih menggembirakan kegiatan tersebut mendapatkan sambutan sangat baik dari mahasiswa IUKL. Banyak di antara mahasiswa IUKL merupakan pelajar Indonesia, sehingga rasa nasionalisme sebagai bangsa Indonesia terasa sangat kental.  TIdak hanya lagu dan tarian daerah Indonesia yang ditampilkan namun juga beberapa tarian dari negara lain.

Senada dengan dosen pembimbing, Adin Gustina, mahasiswa Jurusan Manajemen FE UNY yang menjadi salah seorang peserta mengatakan, “Kegiatan ini memberikan pengalaman yang berharga bagi kami, dan semoga kegiatan ini menjadi awal yang baik bagi kerjasama UNY dan IUKL untuk dapat memberikan kesempatan kepada mahasiswa mengikuti sit-in di luar negeri”. (lina)

Mahasiswa Manajemen FE UNY Magang di Cargill Jakarta

Salah satu kegiatan wajib yang harus diikuti seluruh mahasiswa Manajemen adalah praktik industri atau juga dikenal dengan internship. Setiap mahasiswa secara mandiri boleh mangajukan tempat untuk melakukan internship minimal dua bulan. Begitu pula dengan salah seorang mahasiswi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi (FE) UNY, Siti Maesyaroh yang sedang mengikuti internship program di Jakarta. Jika kebanyakan mahasiswa yang lain memilih untuk melamar di perusahaan-perusahaan di sekitar wilayah Yogyakarta, lain halnya dengan Siti Maesyaroh. Ia memilih untuk melamar di Jakarta sebagai pusatnya dunia bisnis di Jakarta. Gayung pun bersambut, ia diterima di PT CARGILL INDONESIA salah satu perusahaan multinasional di Jakarta dari tanggal 1 Oktober – 31 Desember 2014.

Cargill Indonesia mulai berdiri sejak tahun 1974 sebagai perusahaan pakan ternak yang terus mengalami perkembangan luar biasa hingga akhirnya melakukan ekspansi ke beberapa produk seperti kakao, biji-bijian, dan minyak nabati, minyak kelapa sawit dan gula. Kantor perusahaan ini bertempat di Wisma 46 Kota BNI lantai 28 Jl Jend. Sudirman Kav. I Jakarta.

Tax administration atau administrasi perpajakan merupakan salah satu share service yang diberikan kepada site  Cargill di wilayah Kalimantan seperti PT Harapan Sawit Lestari dan ISK juga PT Hindoli di Palembang. Di perusahaan ini semua urusan-urusan pajak ketiga site perusahaan itu dikelola oleh tax administration.

Selain belajar bagaimana administrasi pajak perusahaan, Siti Maesyaroh juga berkesempatan untuk berdiskusi dengan beberapa pimpinan perusahaan seperti Anthony Yeow, President Director PT Hindoli  dan Direktur Keuangan PT Cargill Chris Chuan. Salah satu topik diskusi yang dilakukannya adalah mengenai bagaimana memulai sebuah karir di perusahaan multinasional yang tentu akan sangat bermanfaat ke depan bagi dirinya dan mahasiswa lainnya.

“Memperoleh pengalaman internship program selama tiga bulan menjadi suatu pengalaman besar yang bisa saya dapatkan. Selain belajar mengenai tata kelola pajak perusahaan, program ini juga  benar-benar membuka mata saya karena mendapat kesempatan untuk belajar banyak hal baru, melihat lebih jelas operasional Cargill di Indonesia, dan tentunya bertemu dengan orang-orang hebat di perusahaan tersebut,” ujar Siti Maesyaroh di sela-sela aktivitas magangnya. (fadhli)

Dosen Thailand Mengajar di FE UNY

guest lecture

Senin (24/11) lalu, Jurusan Pendidikan Akuntansi kelas Internasional Fakultas Ekonomi (FE) UNY mengadakan kuliah umum dengan dosen tamu dari Thailand yaitu Jittrakorn Suktrakul dan Arogya Bajracharya yang mengajar di Kelas Internasional Prodi Pendidikan Akuntansi. Dosen tamu tersebut menjelaskan mengenai materi Managerial or Accounting Aspects and An International Challenges Facing Asean Economic Community 2015.  Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan di ruang Auditorium  FE UNY. Acara ini diikuti oleh lebih dari 150 mahasiswa Pendidikan Akuntansi Kelas Internasional FE UNY dari angkatan 2011-2013. Rangkaian acara ini dimulai dengan pembukaan, materi dari kedua narasumber, tanya jawab diskusi, dan kemudian penutup.

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman dan pengalaman internasional dalam proses pembelajaran bagi mahasiswa Prodi Pendidikan Akuntansi Kelas Internasional, meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris mahasiswa sehingga proses pembelajaran di kelas internasional dapat sepenuhnya menggunakan Bahasa Inggris. Selain itu, dengan guest lecturing para mahasiswa juga diberikan kesempatan bertatap muka langsung dengan dosen tamu yang memotivasi mahasiswa menggunakan Bahasa Inggris dalam proses belajar mengajar serta pemanfaatannya yang maksimal.

Kesimpulan dari kuliah umum tersebut adalah bahwa pemasaran itu penting dalam hal usaha. Selain itu, perusahaan juga perlu menggunakan berbagai model pemasaran agar dapat menarik konsumen. “Marketing with Low Price is the best for company (marketing dengan harga rendah adalah yang terbaik untuk perusahaan-red),” tutur Arogya yang menempuh program M.B.A. di Asian Institute of Technology Thailand ini. Mahasiswa sangat aktif pada sesi tanya jawab. Setidaknya ada 5 mahasiswa yang bertanya dan kemudian berdiskusi dalam acara ini. (fadhli)

Pulang ke Rumah Membawa Esai, Pulang ke UNY Membawa Prestasi

Dibyo

Kamis (15/11) Badan Eksekutif Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang Sumatera Selatan mengadakan acara NERS VAGANZA WILAYAH II ILMIKI AND NURSING FAIR 2014. Acara ini merupakan program kerja BEM Ilmu Keperawatan Unsri yang merupakan rangkaian kegiatan Nursing Fair 2014. Rangkaian kegiatan di antaranya adalah  seminar nasional oleh dr. OZ, Lomba Skill Competition, English Debate, serta Lomba Karya Tulis Ilmiah dan Esai. Seorang mahasiswa Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi menorehkan prestasi di salah satu perlombaan yakni Lomba Esai. Dalam lomba essay ini Dibyo Waskito Guntoro yang biasa akrab dipanggil Dibyo berhasil membawa piala Juara 1 Esai dengan judul “Wiraushawan Muda Lahir Sejak Dini”.

“Awalnya saya hanya ingin pulang ke rumah, karena semester ini saya belum pulang ke rumah rumah. Kemudian, saya mencari peluang bagaimana saya bisa pulang ke rumah dengan cara yang baik, tidak bolos kuliah, dan berprestasi. Akhirnya, saya menemukan pengumuman bahwa ada lomba esai di Unsri. Kebetulan rumah saya tidak jauh dari universitas tersebut. Akhirnya semalaman saya tenggelam dengan laptop dan membuat esai,” jawab Dibyo.

Usaha yang dilakukan pun membawa hasil. Dari sekian banyak esai yang dikirim oleh peserta, tersaringlah lima karya terbaik dari berbagai universitas yang ada di Indonesia yakni, Universitas Negeri Jambi, Universitas Sriwijaya Palembang, Universitas Ganesha Singaraja, dan Universitas Negeri Yogyakarta. Kelima esai ini dipertemukan di Kampus Indralaya Unsri untuk melakukan presentasi.

“Saingan dari setiap universitas sangat ketat, dan rata-rata mereka sudah pernah mengikuti lomba esai di tingkat nasional, beda dengan saya yang baru pertama kali masuk final lomba esai tingkat nasional,” tutur Dibyo. Dengan semangat dan dukungan penuh dari Ketua Jurusan, para dosen  Pendidikan Ekonomi, Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi Siswanto, M.Pd, dan orang tua serta teman-teman akhirnya Dibyo bisa menjadi yang terbaik saat presentasi. (fdh/dby)

Pages