SMK N 1 Sukoharjo Kunjungi Laboratorium Pend. Adm. Perkantoran FE UNY

Fakultas Ekonomi (FE) UNY kembali menerima kunjungan Rabu (15/10) lalu. Kali ini, kunjungan berasal dari salah satu SMK di Jawa Tengah, yaitu SMK Negeri 1 Sukoharjo. SMK yang dipimpin Drs. Mujiono sebagai Kepala Sekolah ini, tiba di FE UNY dengan disambut oleh Wakil Dekan I Prof. Dr. Moerdiyanto, M.Pd., M.M, Sekretaris Jurusan Pendidikan Administrasi Perkantoran Purwanto, M.M., M.Pd., Ketua Divisi Humas FE Lina Nur Hidayati, M.M., dan salah satu dosen Jurusan Pendidikan Administrasi Perkantoran, Siti Umi Khayatun M., M.Pd. Sebanyak sekitar 100 siswa SMK tersebut kemudian memadati Ruang Auditorium FE UNY untuk mendapatkan informasi seputar FE UNY dan seleksi penerimaan mahasiswa baru di UNY.

Dalam sambutannya, Moerdiyanto menerangkan, FE merupakan fakultas termuda di UNY. “Jumlah mahasiswa di FE UNY mencapai 3200 orang, dan pada seleksi tahun ini, Jurusan Akuntansi dan Manajemen merupakan dua di antara program studi terfavorit di UNY,” ujarnya. Drs. Rusdan, M.Pd, yang memimpin rombongan SMK N 1 Sukoharjo pada hari itu berharap agar semua siswa bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk menggali informasi sebanyak-banyaknya.

“Bagi calon mahasiswa yang pandai namun tidak mampu secara ekonomi, ada beasiswa Bidik Misi dengan kriteria-kriteria yang telah ditentukan, terutama dari penghasilan orang tua calon mahasiswa. Pihak UNY akan melakukan verifikasi secara langsung untuk memastikan kepatutan calon mahasiswa menerima Beasiswa Bidik Misi,” lanjut Moerdiyanto.

Drs. Rusdan, M.Pd. mewakili Mujiono, menyampaikan bahwa rombongan sekolah mereka terdiri dari dua kelas. “Yang kami berangkatkan ini dari jurusan Administrasi Perkantoran sejumlah 72 orang. Kami melakukan kunjungan industri ini untuk mengetahui bagaimana praktik administrasi yang berstandar nasional yang diakui. Kita adalah mitra yang saling membutuhkan,” tutur Rusdan.

“Sekolah adalah mitra dan pasar bagi kami. Sedangkan FE UNY adalah penyedia jasa bagi Anda. Semoga kunjungan ini bisa membuat hubungan kedua pihak berkembang dan saling menguntungkan,” harap Moerdiyanto.

Seusai sambutan dan ramah tamah di Auditorium, siswa beserta guru diajak berkunjung ke laboratorium-laboratorium yang dimiliki Jurusan Pendidikan Administrasi Perkantoran. Kunjungan tersebut dipandu oleh Purwanto, M.M., M.Pd, Siti Umi Khayatun M., M.Pd., dan Pranata Laboratorium Pend. Adm. Perkantoran Isti Kistiananingsih, S.Pd. (fadhli)

Debat Isu Ekonomi Nasional untuk Wujudkan Indonesia Emas

Lebih dari setengah abad Indonesia merdeka, namun sampai saat ini masih jauh dari kata layak untuk dikatakan maju. Negeri yang memiliki bonus demografi didukung letak negara yang berada tepat di garis khatulistiwa memberikan  harapan besar terhadap kemajuan negeri ini, hingga dicanangkan visi terwujudnya Indonesia Emas di tahun 2045. Hal ini didukung dengan adanya hasil evaluasi Bank Indonesia bahwa pertumbuhan ekonomi nasional berpotensi untuk menjadi raksasa baru ekonomi dunia, yang didasarkan pada pertumbuhan ekonomi nasional Indonesia yang sedikit-demi sedikit beranjak meningkat. Namun tidak dapat dipungkiri masih banyak persoalan ekonomi mendasar dan mendesak untuk segera dicarikan jalan keluar. Persoalan tersebut mulai dari bursa saham yang mayoritas dikuasai pihak asing, infrastruktur yang masih minim, kemiskinan yang terkesan betah menghinggapi masyarakat, serta kebijakan pemerintah yang terkadang masih timpang. Masalah inilah yang harus diselesaikan melalui kerjasama mulai dari masyarakat, pemerintah, serta utamanya para akademisi.

Dalam hal ini para akademisi diharapkan mampu berkontribusi dengan mengkritisi serta memberikan solusi terhadap kebijakan yang ada. Hal ini yang melatarbelakangi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi (FE) UNY dan Unit Kegiatan Kemahasiswaan (UKMF) Komunitas Riset dan Penalaran (Kristal) FE UNY mengadakan ajang Debat Isu Ekonomi Nasional (DIEN) untuk mewadahi respon kritis serta ide solutif mahasiswa mengenai isu-isu ekonomi di Indonesia.

Acara Debat Isu Ekonomi Nasional yang diselenggarakan pada tanggal 10-12 Oktober 2014 mengangkat tema “Mewujudkan Perekonomian Nasional Yang Tangguh Menuju Indonesia Emas”. Adapun rangkaian acara yang diselenggarakan yakni tanggal 10 technical meeting (TM), acara  puncak pada tanggal 11 Oktober, dan tanggal 12 Oktober peserta di ajak touring mengelilingi taman sari, benteng Vredeburg, serta Malioboro. Acara ini diikuti oleh 16 Tim yang berasal dari berbagai PTN dan PTS di seluruh Indonesia yakni Universitas Negeri Makassar, Universitas Bengkulu, Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Diponegoro (UNDIP), Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED), Universitas Padjajaran (UNPAD), Unversitas Sanatha Dharma, Universitas Sebelas Maret (UNS), Universitas Wahid Hasyim Semarang (UNWAHAS), UPN “Veteran” Yogyakarta, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, serta Universitas Negeri Yogyakarta.

Hasil dari penilaian dewan juri Univesitas Jenderal Soedirman (UNSOED) mampu merebut juara I, kemudian UPN “Veteran” Yogyakarta II, Universitas Padjajaran III, serta harapan I dipegang oleh Universitas Negeri Sebelas Maret. Drs. Wardan Suyanto, M.A., Ed.D. (Wakil Rektor 1 UNY) dalam sambutannya mengatakan diharapkan para peserta dapat memanfaatkan wahana ini sebagai ajang berkompetisi serta tempat untuk menjalin silaturahmi. Harapannya kegiatan ini dapat rutin dilaksanakan mengingat persaingan yang semakin ketat, sehingga mahasiswa dituntut cerdas dalam hal materi serta komunikasi guna tercetaknya calon pemimpin yang baik untuk 15-20 tahun kedepan. (Maryana)

 

Segudang Inspirasi dari Seminar Kemuslimahan Al-Fatih FE UNY

Seminar

Sabtu (11/10) kemarin, Unit Kegiatan Mahasiswa tingkat Fakultas (UKMF) KM Al-Fatih Fakultas Ekonomi (FE) UNY 2014 bekerjasama dengan Keluarga Muslim al-Hidayah (KMH) Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) UNY telah sukses menyelenggarakan Seminar Kemuslimahan dengan menghadirkan sekitar 160 peserta dari 14 universitas yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta, bertempat di Gedung Kantor Pusat Layanan Terpadu (KPLT) lantai 3 Fakultas Teknik (FT) UNY. Acara ini mengundang antusiasme yang cukup tinggi dari para mahasiswi muslim Yogyakarta karena keempat pembicara yang inspiratif dan mahir di bidangnya. Keempat pembicara tersebut adalah Ledia Hanifa Amaliah, S.Si,. M.Psi, T. (Wakil Ketua Komisi VII DPR RI 2014) untuk tema “Eksistensi Muslimah di Kancah Nasional”, Hekso Wahyuningsurya (Pengusaha, owner Selma Muslim Clothes, Owner Heksana, Owner Zaqiya Fashion) membawakan tema “Menjadi Muslimah Mandiri Cerdas Berwirausaha”, Sinta Yudisia (Ketua Umum Forum Lingkar Pena Indonesia 2014) yang membahas “Muslimah Inspiratif Cerdas Menulis”, dan Dwinita Mulyani, A.Md, Keb. (Ahli Reproduksi Remaja) mengangkat masalah “Kesehatan Reproduksi Wanita”.

Seminar pertama dibuka dengan tema kesehatan. Dwinita menjelaskan tentang Rumah Pelangi, dan kegiatan keseharian beliau sebagai seorang bidan yang berpengalaman menangani berbagai kasus reproduksi wanita. “Dari rahim kita akan lahir generasi-generasi yang diharapkan, maka begitu penting menjaga kesehatan reproduksi para calon ibu yang ada di sini,” ujarnya.

Ledia Hanifa yang baru saja mendarat dari Jakarta mengatakan bahwa acara-acara seminar kemuslimahan semacam ini sudah ada sejak masanya dulu kuliah, “Namun yang terpenting adalah bagaimana kita menjadikan momen ini sebagai pemacu kita untuk termotivasi menjadi sosok wanita muslimah yang lebih baik daripada yang disampaikan oleh para pembicara yang kini dihadirkan.” Ledia juga menjelaskan, sejak SMP dirinya memang seringkali ditempatkan pada posisi yang berpengaruh, hingga kini berkiprah di dunia politik pun menjadi pilihannya.

Begitupun dengan Hekso Wahyuningsurya, sang entrepreneur muslimah yang menjelaskan, “Bisnis sudah menjadi passion saya, tentukan passion kalian”. Seorang pengusaha sukses dengan  identitasnya sebagai Muslimah ini mengundang decak kagum hadirin yang menyimak perjalanan usahanya; pengalaman rugi, ditipu, dan melalui berbagai godaan. Hekso juga menjelaskan tentang bagaimana anjuran Rasulullah dalam berbisnis.

Narasumber pada sesi terakhir adalah seorang pembicara yang datang jauh dari Surabaya. Pembicara tersebut, Sinta Yudisia Wisudanti, banyak dinanti para mahasiswi yang gemar menulis dan membaca berbagai karya sastra. Siapa yang tak kagum padanya. Sosok ini memiliki rentetan prestasi kepenulisan sejak SMP. Sinta juga telah melahirkan sebanyak 47 judul buku inspiratif. Luar biasa! “Menulislah, meski kegiatanmu padat sekalipun. Dan ketahuilah bahwa semua benda di alam semesta ini mengeluarkan energi, dan mulailah menulismu dengan menyebut Asma-Nya. InsyaAllah berkah, insyaAllah dimudahkan,” pesannya.

Fitria Widaswari (Mas’ulah Al-Fatih FE UNY 2014) mengatakan bahwa agenda Seminar Kemuslimahan Al-Fatih FE ini rutin diadakan setiap tahunnya, sejak tahun pertama Al-Fatih berdiri, 2011. Pembicara utama di 2011 lalu adalah Oki Setiana Dewi, dan untuk tahun 2013 di antaranya adalah Birrul Qodriyah (Mahasiswa Berprestasi UGM 2013) dan Meita Wulansari (Mapres UNY 2013).

“Pembicaranya keren-keren. Besok lagi undang semua dosen perempuan,” jawab Mimin Nur Aisyah, M.Sc., Ak. selaku dosen dan mewakili pembina Al-Fatih ketika ditanya tentang evaluasi acara. (Tia)

Buktikan Cintamu

Seseorang yang menyatakan beriman kepada Allah swt dan cinta, tidak cukup jika hanya mengakuinya secara lisan. Dia juga harus membuktikan keimanan dan cintanya melalui perbuatan. Salah satunya, dengan mengikuti apa yang dicontohkan oleh Rasulullah saw, sebagaimana yang dituliskan dalam Al Quran. Katakanlah (wahai Muhammad): “Jika kalian mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu”. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Ali ‘Imran: 31) Demikian salah satu uraian nasihat dari Drs. Bimo Harnaji, M.M, dosen di Universitas Janabadra yang menjadi pengisi dalam acara pengajian Idul Adha 1435 H di Fakultas Ekonomi (FE) UNY, Jumat (10/10). Acara pengajian ini dihadiri lebih dari 70 orang dosen, karyawan, serta mahasiswa di lingkungan FE UNY.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Ketua Kegiatan Kerohanian FE UNY, Siswanto, M.Pd., menyatakan, jumlah penerima dana bantuan Zakat Infaq Shodaqoh (ZIS) FE UNY tahun ini sebanyak 20 orang. “Jumlah ini merupakan peningkatan dari tahun sebelumnya, dan nominal uang yang disumbangkan juga meningkat. Distribusi ZIS pada bulan Ramadhan kemarin sejumlah Rp 10 juta. Selain itu, juga diberikan pinjaman kepada mahasiswa yang kesulitan membayar SPP, sehingga pengeluaran total sebesar Rp 17 juta. Semua sumbangan dari para dosen dikelola secara transparan dan akuntabel,” ungkapnya.

Memberikan sambutannya, Wakil Dekan I, Prof. Dr. Moerdiyanto, M.Pd., M.M., mengatakan, acara pengajian ini untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan civitas akademika di FE UNY. “Sesuai jargon FE UNY yaitu BRIGHT; Bermoral, Rasional, Integritas, Gigih, Humanis, Taqwa, dan sekaligus sebagai bukti keshalehan sosial, kita telah menunaikan salah satu kewajiban kita dengan berqurban,” ujarnya.

Berkurban memang merupakan ibadah yang dicontohkan Nabi Ibrahim a.s. dan putranya Ismail a.s. sebagai bukti keyakinan dan ketaatan mereka terhadap Allah swt. Keluarga mereka adalah contoh bagi seorang muslim, bagaimana kita hendaknya mendahulukan perintah Allah daripada keinginan duniawi. Bimo menceritakan, “saat Ibrahim hendak meninggalkan istrinya beserta Ismail a.s. yang masih bayi di Mekkah, istrinya bertanya, ‘Apakah ini perintah Tuhanmu?’ Ibrahim mengangguk. ‘Kalau iya, tinggalkan aku,’ jawab istrinya dengan yakin. Ini bukti bahwa istrinya pun tidak protes ketika Nabi Ibrahim memberitahukan bahwa ini adalah perintah Allah.”

Bimo menambahkan, “Kita akan masuk surga bukan karena amal kita, tetapi karena Rahmat Allah. Dengan mengerjakan amal yang diperintah Allah, kita berharap di situlah Rahmat-Nya turun kepada kita.” Di akhir ceramahnya, Bimo juga berpesan kepada seluruh jamaah untuk selalu bersikap toleran dan siap menolong saudaranya. “Tumbuhkan sikap tolong menolong, karena dengan tolong menolong itu tumbuh rasa kasih sayang di antara kita,” tutupnya. (fadhli)

Idul Adha, BEM FE UNY dan Al Fatih Adakan Bakti Sosial

Idul Adha adalah puncak dari ibadah haji. Hari raya ini tidak hanya dirayakan oleh umat Muslim yang sedang menunaikan ibadah haji di tanah suci, tetapi juga dirayakan dengan penuh suka cita oleh umat muslim di seluruh dunia. Idul Adha disebut juga Idul Qurban yang merupakan momentum penting bagi umat Muslim di mana Idul Qurban dimaknai sebagai perayaan kebahagiaan untuk saling berbagi, antara lain bersedekah dan bantuan sosial sebagai bentuk solidaritas yang telah dianjurkan oleh syariat Islam. Untuk sebab itu sebagai bentuk solidaritas dan kepedulian kepada sesama muslim, Badan Eksekutif Mahasiswa dan Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas Al-Fatih (BEM dan UKMF Al-Fatih) menyelenggarakan agenda Bakti Sosial yang bertajuk “Bakti Sosial Idul Adha 2014”. Kegiatan ini akan diisi dengan serangkaian agenda, di antaranya kerja bakti di lingkungan sekolah, takbiran keliling bersama warga, pengajian akbar, pemotongan dan pembagian hewan kurban, dan lomba anak- anak.

Agenda Bakti Sosial ini dilaksanakan pada tanggal 4-5 Oktober 2014, bertempat di RT 15, RW 07, Dukuh Semoyo, Desa Semoyo, Gunungkidul. Agenda ini merupakan program sosial kerjasama yang dilaksanakan oleh dua organisasi yaitu BEM dan UKMF Al-Fatih FE UNY. Tak kurang dari 40 mahasiswa ikut terlibat dalam agenda tersebut.

Dimulai pada hari Sabtu pagi, agenda pertama yang dilaksanakan ialah kerja bakti di lingkungan sekolah. Kerja bakti ini antara lain menata taman sekolah, membersihkan ruangan kelas, dan menata buku perpustakaan sekolah. Ini merupakan salah satu tindak lanjut dari kegiatan rutin BEM FE yaitu program “FE Mengajar” yang dilaksanakan setiap hari Jumat dan Sabtu. Kerja bakti ini selasai sebelum Ashar, dan dilanjutkan mempersiapkan Takbir Keliling yang dilaksanakan setelah Maghrib. Pada malam hari, diadakan agenda pengajian akbar yang diikuti oleh warga lingkungan sekitar, agenda ini dilaksanakan di masjid Al- Falah yang terletak di samping Balai Desa Semoyo.

Di hari kedua, agenda pertama yang dilaksanakan adalah Sholat Idul Adha bersama yang dilaksanakan di masjid Al-Falah, kemudian dilanjutkan dengan penyerahan simbolis hewan kurban dari panitia bakti sosial kepada takmir masjid selaku panitia kurban. Sebanyak 3 ekor kambing dari panitia bakti sosial diserahkan dalam agenda kurban ini, sedangkan total hewan kurban yang didapatkan oleh panitia kurban masjid Al-Falah Semoyo sejumlah 17 ekor kambing, dan 1 ekor sapi. Selain pemotongan hewan kurban, dilaksanakan juga lomba untuk anak-anak di lingkungan sekitar yang dilaksanakan di sekolah.

Serangkaian agenda bakti sosial ini selesai dilaksanakan pukul 13.00 hari Sabtu, dan diakhiri dengan makan bersama antara panitia Bakti Sosial dengan warga sekitar. Agenda ini semakin menambah keakraban antara panitia dan warga yang hadir. (Arizky)

 

 

BEM FE UNY Ikuti Forum BEM Ekonomi DIY Diskusikan Ekonomi Bersama

Mahasiswa merupakan Agen Perubahan yang harus peka terhadap semua kondisi dan permasalahan yang ada di lingkungan sekitar. Maka dari itu, sudah sewajarnya mahasiswa  memberikan kontribusi dan pengaruh terhadap setiap permasalahan yang ditemui. Tak terkecuali dengan permasalahan perekonomian yang ada, baik di lingkungan regional maupun nasional. Berlatar belakang permasalahan ini, sejumlah mahasiswa yang berasal dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari beberapa kampus di Yogyakarta berkumpul untuk saling berdiskusi membahas kondisi perekonomian yang ada. Dalam agenda tersebut, hadir 20 orang mahasiswa perwakilan BEM Fakultas Ekonomi dari 4 kampus, yaitu BEM Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (BEM FEB UGM), BEM Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta (BEM FE UNY), BEM Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma (BEM FE USD), dan BEM Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (BEM FE UMY). Agenda ini berlangsung pada hari Jumat, 3 Oktober 2014 yang bertempat di Ruang S133 Pertamina Tower FEB UGM.

Dalam sambutannya, Ketua BEM FEB UGM Akbar Fadzkurrahman menyampaikan bahwa perkumpulan antar lembaga BEM seperti ini sangat penting dilaksanakan. “Selain untuk memperluas jaringan eksternal kampus, forum ini juga akan lebih bermanfaat jika diisi dengan diskusi yang membahas masalah perekonomian sesuai dengan kepakaran masing- masing. Kita selaku mahasiswa harus peduli terhadap masalah perekonomian yang ada”, pesan Akbar.

Disampaikan pula bahwa forum ini sebenarnya dilaksanakan untuk membentuk Forum Mahasiswa Ekonomi Regional Yogyakarta (FMER Yogyakarta), namun karena yang hadir hanya perwakilan dari 4 kampus, maka pada pertemuan awal tersebut baru sebatas dilaksanakan koordinasi saja. Apabila setiap daerah sudah memiliki Forum Regional, maka akan lebih mudah untuk mengikuti forum tingkat nasional.

Serangkaian acara yang dilaksanakan dalam forum tersebut adalah penyampaian hasil kajian dalam Forum Mahasiswa Ekonomi Indonesia (FMEI) yang dilaksanakan pada 2 Mei 2014 bertempat di UGM. Di tengah agenda, forum dibagi menjadi 2 kelompok yang mewakili Departemen Jaringan dan Departemen Kajian masing-masing kampus. Hasil dari bahasan forum tersebut menyepakati bahwa akan ada tidak lanjut terkait perbentukan Forum Mahasiswa Ekonomi Regional Yogyakarta yang akan rutin dilaksanakan setiap bulan. (Arizky)

SDP Penelitian Kristal FE UNY: Generasi Problem Solver

Seiring perkembangan zaman, peran penelitian untuk menyelesaikan permasalahan dalam berbagai bidang kehidupan sepatutnya perlu disoroti secara lebih serius. Permasalahan yang terjadi di kalangan masyarakat sebenarnya dapat diatasi dengan pemikiran kritis generasi muda khususnya mahasiswa yang terangkum dalam kegiatan penelitian. Selanjutnya dari penelitian tersebut akan melahirkan rekomendasi atau saran yang dapat diterapkan oleh masyarakat luas. Namun fakta berkata lain, degradasi moral generasi muda memang tidak dapat disangkal lagi sebagai penghambat kemajuan. Kebanyakan generasi muda khususnya mahasiswa hanya memikirkan kesenangan mereka saja dan tidak mempedulikan keadaan sosial masyarakat.

Demi mengatasi hal itu, Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas (UKMF) Komunitas Riset dan Penalaran (KRISTAL) Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Negeri Yogyakarta mengadakan Happy Scientific Adventure (HSA) pada hari Minggu (28/09) bertempat di Desa Jurug, Sewon, Bantul. HSA merupakan awal dari serangkaian kegiatan Student Development Program (SDP) Penelitian 2014 FE Universitas Negeri Yogyakarta yang bertemakan “Optimalisasi UMKM di Desa Jurug, Sewon, Bantul”. HSA terdiri dari dua agenda yakni kegiatan workshop penelitian dan kegiatan eksplorasi yang diikuti oleh 40 mahasiswa baru SDP Penelitian. Acara ini bertujuan untuk mengasah jiwa problem solver mahasiswa dalam mengatasi permasalahan masyarakat khususnya permasalahan UMKM di Desa Jurug, Sewon, Bantul.

Agenda workshop penelitian dibuka oleh Dyna Herlina Suwarto, M.Sc selaku pembimbing UKMF Kristal. Dyna juga menyampaikan materi tentang tata cara penulisan karya tulis ilmiah dan mendorong mahasiswa agar tertarik dengan penelitian karena dari penelitian akan menghasilkan banyak manfaat. “Mahasiswa seharusnya mengenal penelitian sedini mungkin. Ikutlah kompetisi karya ilmiah di berbagai universitas,” tambahnya.

Materi kedua disampaikan oleh Bagas Maulana Pradipa (mahasiswa Akuntansi 2011) mengenai motivasi penelitian. Ia menceritakan pengalamannya saat mengikuti berbagai event lomba. “Senang sekali, mengikuti lomba di berbagai universitas. Kita bisa mengenal almamater lain dan membentuk relasi,” ujarnya. Ia ingin mendorong mahasiswa baru agar tak asing dengan karya ilmiah. “Di samping berusaha untuk membantu menyelesaikan masalah, kita juga bisa mengharumkan nama UNY dengan prestasi yang kita capai,” lanjutnya. Terakhir, Bagas memaparkan beberapa event kompetisi karya ilmiah yang akan diadakan. Workshop penelitian dilanjutkan dengan kegiatan eksplorasi ke beberapa UMKM di Desa Jurug, Sewon, Bantul.

Kegiatan eksplorasi merupakan kegiatan kunjungan ke beberapa UMKM di Desa Jurug antara lain Joko Batik Art Painting, Kelompok Tani (Nugget Tempe) dan Batik Musa. Pada masing-masing UMKM, mahasiswa dipersilahkan bertanya untuk menemukan permasalahan. Setelah ditelaah, ternyata banyak permasalahan yang dihadapi UMKM tersebut mulai dari strategi pemasaran yang belum memadai, kesulitan mendapatkan modal hingga kurangnya keterampilan. Dari permasalahan tersebut mahasiswa diajak menemukan ide atau solusi yang dapat menyelesaikan permasalahan yang ada di UMKM.

Kemudian setiap kelompok mempresentasikan idenya ke hadapan juri. Juri yang menilai terdiri dari tiga orang antara lain Surya Jatmika S.Pd, Arin Pranesti dan Anisah Novi Karunia. Ketiga juri mengaku sangat senang bisa mendengar ide-ide inovatif dari mahasiswa baru. “Meskipun belum matang, tapi idenya patut dibanggakan. Jarang ada mahasiswa yang peduli pada masyarakat dan ikut membantu menyelesaikan permasalahan masyarakat,” ungkap Surya.

Salah satu peserta, Nia Puspita Dewi (P. Akuntansi 2014) menyampaikan, “Acara ini sangat berkesan, banyak pengalaman yang dapat saya jadikan pengetahuan baru di SDP Penelitian. Kesempatan seperti ini tidak akan bisa dibeli”. Sementara itu, peserta lainnya Riky Arif Munandar (D3 Akuntansi 2014) menambahkan,  “Kegiatan ini menarik dan menyenangkan bagi saya. Saya bisa mengunjungi UMKM yang bagus di Desa Jurug”. Ketua SDP Penelitian 2014, Novita Anggraini Widyastuti (P. Akuntansi 2013) berharap kegiatan ini bisa dijadikan pembelajaran bagi mahasiswa baru. “Semoga setelah adanya HSA, peserta SDP Penelitian lebih mengetahui bagaimana merumuskan ide dalam karya tulis dan termotivasi dalam kegiatan penelitian,” tambahnya. (fadhli)

Yudisium September di FE UNY

Bagi seorang lulusan sarjana atau diploma, ada beberapa pilihan yang bisa diambil pasca studinya. Pertama, mereka bisa melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. Dewasa ini, makin banyak program studi pascasarjana yg tersedia di UNY dan Indonesia. Selain itu, studi lanjut juga sudah menjadi tren yang lumrah. Kedua, para alumni bisa menjadi pahlawan pembangunan, yaitu dengan menciptakan lapangan pekerjaan. Fakultas Ekonomi (FE) UNY sejauh ini sudah memberikan bekal kewirausahaan baik dalam bentuk pelatihan maupun bantuan finansial kepada mahasiswa. Yang terakhir, jangan lupa juga mencari jodoh. Banyak yang keasyikan meniti karir sehingga tidak sempat memikirkan pasangan hidup. Hal ini sebagaimana dipesankan Dekan FE, Dr. Sugiharsono, M.Si kepada para lulusan FE UNY dalam upacara Yudisium FE UNY periode September, Selasa (30/9) lalu.

Salah satu peserta Yudisium tersebut, Ayu Destasiwi Estiaji atau akrab disapa Ayu Desta, menyatakan keinginannya untuk berwirausaha. “Saya ingin mencoba berbisnis di bidang kerajinan,” ujar gadis kelahiran Jakarta 21 tahun ini. Putri Pariwisata DIY 2012 ini menyatakan mahasiswa seharusnya tidak hanya berkuliah. “Jangan cuma kuliah-pulang-kuliah, tapi juga diisi dengan kegiatan lain seperti bekerja paruh waktu atau berorganisasi, agar softskill terasah. Gunakan to-do-list untuk membantu dalam mengatur waktu,” pesan alumnus Manajemen 2010 yang juga pernah dan masih menjadi penari dan MC freelance ini.

Sementara itu, peraih IPK tertinggi pada Yudisium FE UNY periode September, Elisa Wulandari, menjadi pemimpin rekan-rekannya membaca Prasetya Alumni. Putra dari pasangan Turiyono dan Larni ini memiliki cita-cita menjadi guru. Sempat menjadi staff dan kemudian Ketua Departemen Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) di Himpunan Mahasiswa Pendidikan Administrasi Perkantoran (Hima ADP), tak menghalangi dia untuk meraih IPK tinggi.

“Saya memaksimalkan semester awal untuk meraih IP setinggi mungkin karena biasanya di semester akhir motivasi akan cenderung menurun,” terang alumnus SMK Pancasila 6 Jatisrono Wonogiri yang mengagumi dosennya, Sutirman, M.Pd ini.

Yudisium periode September ini meluluskan 23 orang yang terdiri dari 7 orang S1 Kependidikan, 13 orang S1 Non Kependidikan, dan 3 orang Program D3. Elisa Wulandari menjadi peraih IPK tertinggi periode tersebut dengan Indeks Prestasi sebesar 3,57. “Rata-rata masa studi S1 adalah 4,33 tahun, dengan masa studi tercepat adalah 3,67 tahun. Sedangkan untuk jenjang D3, rata-ratanya adalah sebesar 3,17,” ungkap Wakil Dekan III Siswanto, M.Pd. (fadhli)

SMK Maarif Tegalrejo Magelang Kunjungi FE UNY

suasana

Sebanyak seratus orang siswa SMK Maarif NU Tegalrejo Magelang beserta para guru pendamping mengunjungi Fakultas Ekonomi (FE) UNY, Senin (29/9). Sekolah yang dikepalai oleh Drs. H. Nuryahman ini tiba di FE UNY dengan dipimpin oleh ketua rombongan Hari Kristianto, SH, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan. Kunjungan ini dimaksudkan agar siswa bisa mengetahui seluk beluk Universitas Negeri Yogyakarta, khususnya Fakultas Ekonomi sehingga diharapkan mereka memiliki motivasi lebih lanjut untuk berkuliah di UNY. SMK Maarif Tegalrejo Magelang terdiri dari dua bidang keahlian, yaitu Teknik Kendaraan Ringan dan Akuntansi. Dekan, Dr. Sugiharsono, M.Si dan Wakil Dekan II, M. Djazari, M.Pd berkesempatan menyambut rombongan di ruang Auditorium FE UNY.

Dalam sambutan selamat datangnya, Dr. Sugiharsono, M.Si menjelaskan, Fakultas Ekonomi masih berusia relatif muda. Fakultas ini sudah ada embrionya sejak tahun 1964, yang saat itu masih berbentuk jurusan. “Berkat perjuangan para pendahulu, embrio FE UNY saat itu terus berkembang dan akhirnya benar-benar berdiri pada 22 Juni 2011 dan memisahkan diri dari Fakultas Ilmu Sosial,” terangnya.

Diterima Dekan dan Wakil Dekan II, Senin (29/9), Hari berharap para siswa bisa mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya agar suatu saat bisa melanjutkan studi. “Manfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya untuk mengetahui berbagai hal-ihwal perkuliahan dan semoga kunjungan industri ini bisa menjadi pelecut semangat untuk studi lanjut di UNY,” tuturnya.

“Fasilitas di FE UNY sudah memadai. Hampir setiap jurusan memiliki lebih dari satu laboratorium. Untuk menikmati fasilitas itu, tidak perlu khawatir dengan ketidakmampuan biaya. Ada bantuan berupa beasiswa bagi kalian. Bidikmisi, BBM, Bank Indonesia, adalah beberapa beasiswa yang tersedia di FE. Mahasiswa akan mendapat bantuan untuk sebagian bahkan, khusus Bidikmisi, seluruh biaya pendidikan selama masa studi,” tambah Sugiharsono.

“Akuntansi adalah salah satu program studi terfavorit di UNY. Oleh karena itu, kalian harus memacu kemampuan kalian lebih keras lagi. Jangan lupakan potensi non akademik kalian, karena itu bisa menjadi salah satu cara untuk masuk ke UNY melalui jalur prestasi,” tutup Sugiharsono. (fadhli)

Mahasiswa FE UNY Dapatkan Beasiswa Bank Indonesia

bi

Rabu (24/09) sejumlah 36 orang mahasiswa Fakultas Ekonomi (FE) UNY mendapatkan beasiswa dari Bank Indonesia (BI) di Gedung BI Yogyakarta. Beasiswa ini merupakan beasiswa rutin tiap tahun yang diberikan sebagai bentuk kerjasama UNY dan Bank Indonesia. Sebelumnya para peserta ini mengikuti seleksi administrasi di kampus. Setelah selesai mengikuti seleksi administrasi maka dilanjutkan dengan sesi wawancara di kantor BI. Acara penandatanganan beasiswa dan juga ikrar penerima beasiswa BI ini dihadiri sebanyak 116 mahasiswa dari tiga perguruan tinggi negeri di Yogyakarta yakni Universitas Negeri Yogyakarta, UIN Sunan Kalijaga dan juga Universitas Gajah Mada. Acara dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari  perwakilan BI Yogyakarta, Arif Budi Santoso.

Dalam sambutannya, Arif menyampaikan bahwa kita perlu menyadari Indonesia memiliki bonus demografi  yang besar, namun data dari Human Development Index 2013 menunjukkan Indonesia menempati posisi 187 negara di dunia, jauh tertinggal jika dibandingkan dengan Filipina bahkan Malaysia. “Untuk itulah pemanfaatan SDM perlu kita tingkatkan terutama di kalangan mahasiswa. Salah satu usaha yang dilakukan Bank Indonesia adalah dengan memberikan beasiswa bagi mahasiswa yang berprestasi,” ujarnya.

Menurut Tirta Segara, Kepala Bagian Komunikasi BI mengatakan bahwa mungkin kita tidak bisa membangun masa depan untuk generasi muda, namun kita bisa membangun generasi muda untuk masa depan. “Karena pada dasarnya generasi muda punya peran strategis dalam membangun masa depan bangsa. Dengan adanya kegiatan ini, BI punya harapan besar kepada generasi muda untuk dapat berkontribusi secara aktif dalam pembangunan,” pesannya.

Selanjutnya adalah penandatanganan kerjasama beasiwa oleh perwakilan BI dan perwakilan kampus. Sesi yang paling penting dalam acara ini adalah pemberian materi oleh Abang Rene Suhardono, yang mengatakan bahwa generasi muda haruslah dapat berkembang mengikuti zaman bukan justru takut pada perkembangan zaman.  Generasi itu adalah generasi yang kuat melawan segala terpaan. Lihatlah bagaimana cerita mengenai kekecewaan seorang warga terhadap pelayanan perbankan, menjadikan ia lebih kreatif dan tidak menyerah. Sebut saja “KIVA”, sebuah media sosial yang terbentuk agar bisa digunakan sebagai perantara transaksi pinjam meminjam uang antar berbagai orang di belahan dunia. Selain itu masih ada juga cerita mengenai Peeble Watch, sebuah smartwatch pendatang baru yang inovatif, dan juga situs belanja pakaian Fmela.com.

Sebelum acara ditutup pada sesi terakhir juga dilakukan sosialisasi Gen BI. Gen BI merupakan sebuah komunitas para penerima beasiswa BI untuk melakukan berbagai kegiatan dan aktivitas yang lebih produktif untuk para anggotanya. Gen BI akan ada di setiap universitas penerima beasiswa, termasuk Universitas Negeri Yogyakarta. (may)

Pages