BEM FE UNY Adakan Meet and Greet dengan HIMA D3 FE

Foto di Wates

Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Fakultas Ekonomi (BEM KM FE) UNY mengadakan agenda meet and greet dengan pengurus HIMA D3 FE kampus Wates, Jumat (07/03). Acara tersebut merupakan sarana untuk mempererat rasa kekeluargaan antara pengurus BEM dan juga pengurus HIMA D3 FE, selain itu juga sebagai cara menjaring aspirasi dari para mahasiswa D3 FE kampus Wates. Tak kurang dari 50 orang dari pengurus HIMA D3 FE dan juga pengurus BEM FE ikut dalam agenda tersebut. Acara dilaksanakan di lantai 2 gedung kuliah FE kampus Wates yang masih dalam tahap pembangunan.

Dalam sambutannya, Siti Hapsoh selaku Ketua HIMA D3 menyampaikan ucapan terimakasih atas kehadiran dari pengurus BEM FE pada acara ini. “Biasanya mahasiswa Wates yang sering ke kampus Karangmalang, tetapi ini justru dari Karangmalang yang berkunjung. Sungguh suatu kehormatan bagi pengurus HIMA D3,” terangnya.

Pada sambutannya, Arizqi selaku ketua BEM juga menyampaikan terima kasih atas sambutan dari pengurus HIMA D3. “Ini merupakan momen yang jarang kita dapatkan di mana kita bisa berkumpul antara pengurus BEM dan pengurus HIMA D3 di kampus Wates, semoga kami bisa mendapat banyak saran, aspirasi, dan pengalaman dari sini,” ungkapnya.

Arizqi melanjutkan, Kampus Wates merupakan kampus cabang UNY yang terletak di Wates, sehingga banyak informasi yang sering kurang dapat diakses oleh para mahasiswa, khususnya mahasiswa D3 FE. “Oleh sebab itu agenda ini dilaksanakan untuk bisa saling sharing terkait apa saja kendala dari mahasiswa D3 FE yang berada di kampus Wates,” imbuhnya.

Mayoritas yang dikeluhkan oleh mahasiswa adalah minimnya info yang bisa mereka dapatkan dari kampus Karangmalang, misalnya tentang agenda Ormawa, lomba, atau beasiswa, sehingga mereka sering ketinggalan informasi. Selain itu, jarak antara Wates dengan Karangmalang memang cukup jauh, sehingga sedikit dari mahasiswa Wates yang bisa aktif berpartisipasi dalam kegiatan Ormawa di kampus Karangmalang.

Sebelum berpamitan, rombongan pengurus BEM FE berkeliling area kampus Wates untuk melihat berbagai sarana-prasarana yang ada di sana, antara lain Rumah Susun Mahasiswa (Rusunawa), Rektorat Kampus Wates, kolam renang, dan Masjid Kampus Wates. (fadhli)

Lokakarya Pengembangan Kurikulum UNY Tahun 2014 dan Sosialisasi Riset-PPM On Line di FE UNY

suasana

Fakultas Ekonomi UNY mengadakan Lokakarya Pengembangan Kurikulum UNY Tahun 2014 dan Sosialisasi Riset-PPM On Line bagi Dosen FE UNY, di Ruang Auditorium FE UNY, Jumat (7/3).  Sebanyak 50 dosen dari jurusan Pendidikan Akuntansi, Pendidikan Ekonomi, Pendidikan Administrasi Perkantoran, dan Manajemen menghadiri acara tersebut beserta Kabag, Kasubag, dan jajaran dekanat FE. Lokakarya ini diselenggarakan untuk merampungkan penyusunan Kurikulum UNY Tahun 2014 yang berdasarkan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) serta memberikan pengarahan kepada dosen mengenai prosedur administrasi penelitian dan Program Pengabdian pada Masyarakat yang dilakukan secara on line.

Mengisi sesi pertama mengenai Pengembangan Kurikulum, Wakil Dekan I, Prof. Dr. Moerdiyanto, M.Pd., M.M mengatakan, kurikulum ini akan digunakan oleh mahasiswa 2014/2015 mendatang. “Perkembangan ipteksor (ilmu pengetahuan, seni, dan olahraga), kebutuhan masyarakat, kemajuan zaman, dan kebijakan baru pemerintah menyebabkan kurikulum harus berubah,” tuturnya.

Kurikulum yang baru berdasarkan Peraturan Presiden RI Nomor 8 Thn 2012, harus berpedoman pada KKNI. Dalam sambutannya, Dekan Dr. Sugiharsono, M.Si menjelaskan, “Warna Fakultas Ekonomi adalah ekonomi kerakyatan dan kewirausahaan. Ini yang menjadi ciri khas kita. Untuk selanjutnya, tiap prodi melakukan rapat kecil untuk menyempurnakan kurikulumnya,” tegasnya.

Sementara itu, terkait dengan Sosialisasi Riset-PPM secara on-line, Sugiharsono melanjutkan, UNY harus berusaha mengunggah lebih banyak lagi penelitian dan PPM sebagai salah satu cara meningkatkan peringkat Webometrics. “Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan dosen lebih aktif lagi mengunggah hasil penelitian dan PPM-nya yang imbasnya menaikkan peringkat webometrics UNY”, harapnya. Materi sosialisasi disampaikan Aam Abraham Siang, S.Si., staf Unit Pelayanan Teknis Pusat Komputer (UPT Puskom) UNY.  (fadhli)

Perhatian untuk Bidik Misi

Suasana

Monitoring Bidik Misi rutin dilaksanakan setiap awal semester dalam rangka pemantauan akademik mahasiswa yang menjadi penerima beasiswa Bidik Misi. Monitoring semacam ini tidak hanya dilakukan oleh Fakultas Ekonomi (FE) UNY, tapi juga seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Bidik Misi memang menjadi perhatian serius mengingat kemampuan akademik yang mereka miliki akan berarti bagi masa depan bangsa. Salah satu contoh bentuk keseriusan pemerintah, pada 27 Februari 2014 lalu lebih dari seratus ribu mahasiswa Bidik Misi diundang untuk monitoring secara langsung dengan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, termasuk dua orang mahasiswa Bidik Misi dari FE UNY, Titik Ulfatun dan Yuni Astuti. Demikian sebagaimana dituturkan Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan, Siswanto, M.Pd., dalam sambutan acara Monitoring Bidik Misi di Ruang Auditorium FE UNY, Sabtu (1/3). Diikuti lebih dari 300 mahasiswa Bidik Misi di lingkup FE UNY, acara ini juga ditambah dengan pelatihan motivasi bagi mahasiswa Bidik Misi untuk mengikuti kegiatan kemahasiswaan oleh Satino, M.Si., Staf Ahli Wakil Rektor III Bidang Khusus dipandu Penny Rahmawati, M.Si. sebagai moderator.

Siswanto melanjutkan, prestasi mahasiswa Bidik Misi patut diapresiasi. “Merekalah cikal generasi emas yang akan memutus rantai kemiskinan. Harapan kami, mahasiswa Bidik Misi ini bisa lulus 100 persen karena biaya pendidikan mereka sudah 100 persen dijamin negara. Bersyukurlah tidak hanya dengan hati dan lisan, tapi juga dengan cara aktif mencetak prestasi dan ikut berbagai kegiatan kemahasiswaan di UNY,” pesannya.

Satino berpesan, mahasiswa Bidik Misi bisa mengadakan berbagai kegiatan yang mendukung kesuksesan mereka dalam berkuliah. “Fakultas sudah menyediakan stimulasi bagi mahasiswa untuk berwirausaha. Ini bisa jadi salah satu alternatif bagi mahasiswa juga untuk menggapai kesuksesan,” imbuhnya.

Lifestyle jangan terpengaruh lingkungan. Kesederhanaan justru lebih berpotensi mengantar seseorang untuk sukses. Masalah ekonomi itu masalah dunia, setiap saat bisa berubah. Orang kaya bisa berubah miskin seketika apabila misalnya tertimpa musibah kebakaran. Jadi, jangan minder dengan kondisi saat ini,” lanjut dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UNY ini.

Sementara itu, pembinaan akademik mahasiswa Bidik Misi dipandu oleh Wakil Dekan II Bidang Akademik, Prof. Dr. Moerdiyanto, M.Pd., M.M. “Mahasiswa Bidik Misi tidak boleh sukses by accident tapi harus by design. Aktif di organisasi kemahasiswaan atau kegiatan kemahasiswaan merupakan cara pengembangan diri untuk meraih sukses. Ini adalah salah satu cara untuk mengembangkan diri pada lingkungan yang tepat,” ujarnya. (fadhli)

Beribadah Dahulu, Lalu Mintalah Pertolongan

Yusron Amin

Dalam bekerja, ada tiga macam persepsi seseorang tentang pekerjaannya. Pertama, mungkin saja dia bekerja hanya untuk mencari uang semata. Kedua, dia mungkin ingin aktualisasi diri. Ketiga, dia mungkin melakukan pekerjaannya sebagai bentuk pengabdian/ dedikasi, dan inilah yang paling baik. Uang memang penting, bahkan diperlukan dalam beribadah, sebagaimana dalam ibadah haji. Tetapi imbalan akan didapatkan setelah bekerja keras terlebih dahulu. Oleh sebab itu, ayatnya berbunyi, “Iyyaakana’budu wa iyyaakanasta’iin,” beribadah dulu baru meminta pertolongan, bukan sebaliknya. Demikian paparan Ustadz H. Yusron Amin dalam pengajian dosen dan karyawan di Fakultas Ekonomi (FE) UNY, Jumat (28/02). Pengajian tersebut dihadiri oleh segenap dosen dan karyawan di lingkungan FE UNY, serta beberapa perwakilan ormawa fakultas di Ruang Ramah Tamah FE UNY. Selain siraman rohani berupa ceramah, acara pengajian diawali dengan penyerahan bantuan kepada para dhu'afa sejumlah 20 orang.

Yusron Amin menuturkan, tidak hanya pejabat atau artis, tapi ulama pun bisa tergoda uang jika imannya tak kuat. “Ternyata yang bisa disebut sebagai orang kaya tidak ada ukuran yang pasti. Buktinya, para koruptor yang mencuri uang rakyat itu bisa saja sudah memiliki penghasilan melimpah tetapi tetap mencuri,” ujar Yusron. “Oleh karena itu, jangan pernah menghitung-hitung dan membandingkan nikmat yang kita dan orang lain terima karena itu makin tidak membuat kita bersyukur,” imbuh guru Bahasa Inggris di SMP N 1 Dukun, Magelang ini.

Dalam acara pengajian tersebut, Dekan Dr. Sugiharsono, M.Si memberikan sambutannya. “Pengajian ini penting agar wacana dan keilmuan kita dalam ibadah dan akhirat terus meningkat,” jelasnya. Sementara itu, Siswanto, M.Pd memberikan laporannya selaku Ketua Kegiatan Kerohanian. “Syukur Alhamdulillah, jumlah penerima ZIS meningkat dari 10 penerima pada 2013 menjadi 20 pada 2014. Nominal yang disalurkan juga meningkat. Pada 2013 lalu terkumpul lebih dari 12 juta rupiah, dan pada 2014 ini diperkirakan total lebih dari 18 juta rupiah akan disalurkan,” terangnya.

“Allah akan menolong hamba-Nya selama hamba itu menolong saudara-saudaranya. Ada tiga macam harta, yaitu harta yang kita belanjakan menjadi makanan atau barang yang dipakai, harta yang kita simpan di tabungan atau investasi, tapi harta kita yang sebenarnya adalah yang ketiga, yaitu harta yang digunakan di jalan Allah, seperti untuk bersedekah,” pesan Yusron menutup ceramah. (fadhli)

Daniati Raih IPK Tertinggi di FE UNY

Daniati

Pelepasan lulusan FE UNY periode wisuda Maret 2014 menetapkan Daniati, dari Prodi Pendidikan Akuntansi sebagai peraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi 3,85. Gadis asal Palembang yang merantau di Yogyakarta ini berhasil menyelesaikan masa studi selama 3,5 tahun. Dalam kesempatan tersebut Daniati menyampaikan rasa bahagia sekaligus bangga bisa menjadi peraih IPK tertinggi di FE UNY. Meskipun berasal dari luar pulau Jawa dan jauh dari orang tua, Daniati tetap bisa berprestasi. Bahkan, menurut Daniati, biaya hidup dan kuliahnya selama di Yogyakarta yang dibiayai oleh Gubernur Sumatra Selatan, Ir. H. Alex Nordin tidak sia-sia karena menjadi lulusan terbaik di FE UNY.

Acara Pelepasan Lulusan FE UNY yang digelar pada Jumat, 28 Februari 2014 di Auditorium FE UNY tersebut dihadiri kurang lebih 119 calon wisudawan dari FE UNY beserta orang tua. Dalam kesempatan tersebut Wakil Dekan III FE UNY, Siswanto menjelaskan bahwa dari 119 lulusan, yang bergelar cumlaude sekitar 20 persen. “Lulusan sejumlah 119 tersebut terdiri dari 23 orang dari Prodi Pendidikan Akuntansi, 22 orang dari Prodi Pendidikan Ekonomi, 24 orang dari Prodi Manajemen, 31 orang dari Prodi Akuntansi, 11 orang dari Prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran dan sisanya dari prodi D3 Akuntansi, Manajemen Pemasaran dan Sekretari,” terang Siswanto.

“Untuk program S1 rata-rata IPK yang berhasil diraih lulusan FE UNY sebesar 3,28, dengan IPK tertinggi 3,85 dan IPK terendah 2,76. Sedangkan untuk program studi D3 rata-rata IPK sebesar 3,21 dengan IPK tertinggi 3,37 dan IPK terendah 3,00,” imbuhnya. Kemudian untuk rata-rata masa studi S1, selama 4 tahun 7 bulan dengan masa studi tercepat 3 tahun 6 bulan dan masa studi terlama 6 tahun 5 bulan. Untuk program D3, rata-rata masa studi selama 3 tahun 5 bulan dengan masa studi tercepat 3 tahun 5 bulan dan masa studi terlama 5 tahun 5 bulan.

Dalam kesempatan tersebut juga diberikan penghargaan kepada mahasiswa berprestasi peraih IPK tertinggi setiap jurusan. Daniati dari Prodi Pendidikan Akuntansi meraih IPK 3,85, Siti Komariah dari Prodi Pendidikan Ekonomi meraih IPK 3,60, Sari Lestari dari Prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran meraih IPK 3,77, Sisca Putri P. dari Prodi Manajemen meraih IPK 3,63, dan Siti Marlina dari Prodi Akuntansi meraih IPK 3,59. Sedangkan dari Program Studi D3 IPK tertinggi diraih Nana Saryanti dari Prodi Akuntansi dengan IPK 3,37 dan Agus Budi P dari Prodi Manajemen Pemasaran meraih IPK 3,17.

Sementara dalam sambutannya, Dekan FE UNY, Dr. Sugiharsono, M.Si menyampaikan bahwa indeks prestasi yang tinggi bukan merupakan jaminan untuk sukses. “Sukses akan didapatkan ketika kemampuan akademis diimbangi dengan karakter atau kepribadian. Sehingga, jadilah pribadi yang menarik dan menjadi manusia wajib. Artinya kehadiran kita dinantikan oleh semua orang”, jelas Sugiharsono. Untuk mencari kerja diperlukan kepribadian yang baik sehingga Dekan mengharapkan lulusan FE UNY memiliki  integritas baik dan kemampuan akademis yang baik pula. (lina)

Mahasiswa FE UNY Sit In di UTM Malaysia

Sit In

Sebanyak 30 Mahasiswa Pendidikan Akuntansi kelas Internasional dan 2 Dosen pendamping serta 2 Karyawan Fakultas Ekonomi, melaksanakan program sit-in di Universiti Tekhnologi Malaysia (UTM) pada tanggal 19-25 Februari 2014. Kegiatan ini merupakan program dari kelas internasional Pendidikan Akuntansi yang sudah dirancang kurang lebih selama 6 bulan. Keberangkatan yang semula direncanakan pada tanggal 16 Februari 2014 harus ditunda karena adanya musibah erupsi Gunung Kelud yang imbasnya sampai ke Jogja sehingga Bandara Adi Sutjipto ditutup selama 5 hari.

Kedatangan rombongan dari FE UNY ini disambut dengan hangat oleh pihak Universiti Tekhnologi Malaysia khususnya para pejabat Fakulti Pendidikan. Kegiatan ini dibuka langsung oleh Dekan Fakulti Pendidikan UTM, Prof. Dr. Mohd. Salleh bin Abu. Sebelumnya, rombongan mengikuti kegiatan dari pihak Fakulti, yaitu Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW yang bertempat di Bilik Seminar Fakulti Pendidikan. Kegiatan ini dihadiri oleh pejabat Fakulti Pendidikan dan beberapa dosen.

Dalam kegiatan sit-in tersebut, mahasiswa mengikuti kuliah selama 3 kali, pada hari kamis dan minggu. Mata kuliah yang diikuti oleh mahasiswa adalah 2 kali pertemuan yang membahas pengelolaan program ekstrakurikuler dan 1 kali pertemuan yang membahas manajemen pendidikan. Dalam mata kuliah pengelolaan program ekstrakurikuler, mahasiswa dapat langsung melakukan praktik karena ruangan kelas yang sudah difasilitasi berbagai macam alat yang dibutuhkan. Sedangkan dalam mata kuliah manajemen pendidikan, dosen memutarkan 3 buah video tentang assesment for learning dan mahasiswa dituntut untuk membuat kesimpulan dari video tersebut.

Pada hari Senin (24/02) mahasiswa melaksanakan program school visit, yaitu mengunjungi sebuah sekolah yang ada di sana. Dalam kegiatan ini, rombongan FE UNY berkunjung ke SMK Bandar Putra Kulaijaya, Malaysia. Beberapa guru dan murid menyambut dengan ramah kedatangan rombongan dari FE UNY. Di SMK Bandar Putra, rombongan diajak berkeliling sekolah bersama siswa dan beberapa guru serta masuk ke dalam kelas untuk melihat proses pembelajaran di sana.

Dalam program ini, tidak hanya kegiatan akademis saja yang dilakukan oleh rombongan FE UNY, tetapi juga kegiatan non-akademis yaitu tur ke Singapura serta Kuala Lumpur. Tur tersebut bertujuan untuk mengetahui kegiatan non-akademis di dua negara tersebut dan dapat mengambil kesimpulan bahwa tingkat kedisiplinan di dua negara tersebut sangat tinggi terutama di Singapura. Selama kegiatan berlangsung, rombongan selalu didampingi oleh pihak UTM khususnya para mahasiswa.

Kegiatan ­sit-in Mahasiswa Pendidikan Akuntansi kelas Internasional ditutup oleh Wakil Dekan 1 Fakulti Pendidikan Universiti Tekhnologi Malaysia, Assoc. Prof. Dr. Muhammad Sukri bin Saud. “Jika kamu ingin berhasil, janganlah hanya melihat tangga, tetapi cobalah menaiki tangga tersebut, pesannya. (fadhli)

Pegang Nasihat Orang Tua dan Temukan Jati Diri

Hindun

Fakultas Ekonomi (FE) UNY kembali melepas 19 orang mahasiswanya menjadi sarjana dan ahli madya melalui prosesi Yudisium, Jumat (28/02). Dalam yudisium periode 28 Februari 2014 ini, 6 orang meraih predikat Dengan Pujian. Sementara itu, 13 orang meraih predikat Sangat Memuaskan. “Rata-rata IPK untuk yudisium periode ini adalah sebesar 3,38,” ungkap Prof. Dr. Moerdiyanto, M.Pd., M.M dalam laporannya selaku Wakil Dekan I bidang Akademik. Bertempat di Ruang Auditorium FE UNY, segenap jajaran dekanat, ketua senat fakultas, kajur dan kaprodi, serta kabag dan kasubag di lingkungan FE UNY menghadiri upacara tersebut.

Sementara itu, Hindun Fatmawati dan Yessica Mega Aprita menjadi dua mahasiswi peraih IPK tertinggi pada periode ini. Hindun – begitu dia biasa disapa –  menyelesaikan studinya dengan IPK 3,75. Sedangkan Yessica menutup perjalanan S1-nya dengan IPK 3,73. Keduanya merupakan mahasiswi dari Jurusan Pendidikan Akuntansi. Bedanya, Hindun dari Prodi Pendidikan Akuntansi S1, sedangkan Yessica dari Prodi Pendidikan Akuntansi Internasional.

Hindun, alumni dari SMA Negeri 1 Purbalingga ini mengatakan, orang tua merupakan faktor penting baginya dalam menyelesaikan studi. “Orang tua adalah sosok idola saya dan selalu menjadi panutan bagi saya,” tegas putri pasangan Supriyono, seorang Pengawas Pendidikan Agama Islam di Purbalingga, dan Arbiyatun ini. “Tidak ada tips khusus dalam belajar saya, tetapi saya memang memegang nasihat orang tua yang selalu mengingatkan agar menjadi orang baik. Selain itu, saya juga sangat terkesan dengan dan berterima kasih kepada pihak jurusan yang sangat mendukung mahasiswa dalam penyelesaian studi,” imbuh Hindun yang juga mengagumi dua dosennya, Sukirno, Ph.D., dan Dra. Sukanti, M.Pd.

Sementara itu, Yessica yang menjalani Praktik Pengalaman Lapangan di Malaysia ini menjelaskan kesannya yang begitu besar terhadap FE UNY. “Saya merasa menemukan jati diri saya di sini. Padahal tadinya tidak terlalu menyukai Akuntansi dan lebih suka Bahasa Inggris. Saya juga senang bisa menunjukkan bahwa saya bisa menyelesaikan semua ini dengan baik,” ujar anak kedua dari 2 bersaudara ini. “Saya harap, adik-adik kelas bisa terus menjalin komunikasi dengan universitas asing agar kesempatan berkembang itu terus terbuka,” pesan alumni SMA N 8 Yogyakarta yang kemudian menjadi pemandu/penghubung antara UNY dan UTM ini.

Dengan predikat cumlaude, Hindun dan Yessica yang sama-sama pernah menjadi pengurus di Himpunan Mahasiswa Pendidikan Akuntansi (HIMA DIKSI) pada satu periode tersebut punya keinginan yang sama yaitu melanjutkan studi mereka di Pascasarjana S2 UNY. (fadhli)

UKMF KRISTAL Gelar ICON 2014

icon

UKMF Komunitas Riset dan Penalaran (KRISTAL) Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta kembali menyelenggarakan ajang kompetisi mahasiswa paling bergengsi tingkat nasional, INNOVATION CONTEST (ICON) 2014 dengan tema “Pengembangan Produk Kreatif dan Inovatif dalam menghadapi ASEAN Economic Community (AEC) 2015. Peserta ICON 2014 adalah kelompok mahasiswa di seluruh Indonesia yang sedang aktif mengikuti program pendidikan S1 atau Diploma. Mahasiswa pengusul dapat berasal dari berbagai program studi yang berbeda atau dari satu program studi yang sama dalam satu universitas yang sama. Kegiatan ICON 2014 ini didampingi oleh dosen pembimbing atau pendamping.

Ketentuan lain tentang ICON 2014, sebagai berikut :

1. Mahasiswa yang tergabung dalam kelompok ICON maksimal berada pada semester VIII (delapan).

2. Jumlah anggota terdiri dari 3 orang termasuk ketua dengan universitas yang sama.

3. Proposal, lampiran Kartu Tanda Mahasiswa (KTM), dan bukti pembayaran berbentuk soft copy (.pdf dan .doc) dikirimkan ke email: iconfeuny@yahoo.co.id dengan format nama file: ICON_Nama Ketua_Judul 3 Kata Depan_Kependekan Universitas Asal. Contoh: ICON_Anggrahini Dwi_Inovasi Produk Jamur_UNY

4. Bagi 15 peserta yang lolos menjadi finalis dapat menampilkan produknya saat presentasi.

5. Karya tersebut murni dan belum pernah dipublikasikan.

6. Mengirimkan surat pernyataan bukti keikutsertaan dalam acara ICON dengan ditandatangani oleh Ketua Kelompok.

7. Pembayaran sebesar Rp 75.000 dilakukan melalui : BNI no. rekening 0272932227 a.n. Diah Intan Kusuma dan Mandiri no. rekening 137-00-1087624-7 a.n. Afnia Fauzia Hafni

Info Lebih lanjut :

Facebook :Innovation Contest

Twitter : @iconfeuny

Blog : icon2014.tumblr.com

Tax Center UNY Sosialisasikan E-Filing SPT Tahunan PPh

Uray

Bekerja sama dengan Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pajak (DJP) DIY dan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Sleman, Tax Center Fakultas Ekonomi (FE) UNY mengadakan “Sosialisasi Pengisian Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan PPh melalui e-Filing” pada Kamis (27/02). Sebanyak 90 dosen dan karyawan PNS dari seluruh unit dan fakultas di lingkungan UNY mengisi ruang Auditorium FE UNY untuk mendengarkan pemaparan langsung dari Kanwil DJP DIY dan KPP Pratama Kabupaten Sleman. Acara ini bertujuan agar pendapatan pajak semakin meningkat, terutama dari kalangan akademisi dan karyawan. Dengan adanya e-Filing SPT ini, tentu lebih sedikit waktu yang diperlukan untuk melapor dan menyetor tanpa harus mengantri di kantor/bank.

Dekan FE UNY Dr. Sugiharsono, M.Si. mengungkapkan, “mudah-mudahan setelah sosialisasi ini, tidak perlu repot lagi mengantri untuk mengisi SPT Tahunan PPh, dan pendapatan pajak menjadi lebih besar lagi,” harapnya.

Dalam sambutannya mewakili Kanwil DJP DIY, Ir. Anung Setia Nugraha, M.T. selaku Kepala Seksi Penyuluhan mengungkapkan kegembiraannya atas terselenggaranya acara ini. “Ini sebagai bukti terjalinnya hubungan yang sinergis antara Tax Center UNY dengan Kanwil DJP DIY dan KPP Pratama,” ujarnya.

Dituturkan Anung, dari APBN Tahun 2014 sebesar Rp 1.842,5 Trilyun, Dirjen Pajak dituntut untuk bisa membantu sebesar Rp 1.110 Trilyun. “Ini tentu menjadi pekerjaan tersendiri bagi Dirjen Pajak karena rasio kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (WP OP) di Indonesia masih rendah pada kisaran 14,7 %. Bahkan dengan negara tetangga Malaysia, tingkat e-Filing Indonesia masih 0% untuk Orang Pribadi dibandingkan di Malaysia yang 40% OP sudah melakukan e-Filing,” ungkapnya.

Diluncurkan sejak 2004, e-Filing SPT Tahunan memang meringankan baik bagi Dirjen Pajak maupun Wajib Pajak sendiri. “Dengan metode manual, beban administrasi terlalu besar untuk melakukan pengarsipan SPT Tahunan. Selain itu, zaman kini juga terus berkembang dan semakin memudahkan kita,” terangnya.

 “Untuk melakukan pelaporan dengan e-Filing, cukup tiga langkah saja, yaitu mengajukan permohonan e-FIN (Electronic Filing Identification Number), mendaftarkan diri, dan kemudian menyampaikan SPT Tahunan. Mari dukung gerakan Go Green dengan melakukan penyampaian SPT dengan e-Filing,” imbuh Anung.

Di sesi terakhir, beberapa dosen menjadi sukarelawan untuk peragaan proses pembuatan akun hingga pelaporan SPT Tahunan di e-Filing dipandu oleh Account Representative KPP Pratama Sleman, Uray Hidayat, M.M. Sedangkan Amanita Novi Yushita, S.E., M.Si., Nurhadi, M.M., dan Joko Kumoro, M.Si diberikan kesempatan menjajal langsung proses e-Filing sekaligus menjadi percontohan bagi dosen dan karyawan lainnya. Laman e-Filing milik Dirjen Pajak bisa diakses di https://efiling.pajak.go.id. (fadhli)

Dunia Kerja Butuh Kepribadian Berintegritas

Wawancara Kerja

Selasa (25/02) Fakultas Ekonomi (FE) UNY menggelar salah satu rutinitas triwulan mereka, Pelatihan Pengembangan Diri dan Kiat Menembus Dunia Kerja. Pelatihan ini rutin diadakan sebelum upacara wisuda UNY – pada periode ini diadakan pada 1 Maret 2014 – untuk membekali para lulusan FE dengan kepercayaan diri dan wawasan mengenai dunia pasca kuliah yang akan segera mereka masuki. Bertempat di Ruang Auditorium FE UNY, sebanyak 50 calon wisudawan/wati FE UNY menghadiri pelatihan yang pada kali ini mendatangkan Pakar Komunikasi dan SDM Lena Satlita, M.Si., dan utusan dari Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Daerah Istimewa Yogyakarta, Heru Purnama, S.E. Dibuka oleh Dekan, Dr. Sugiharsono, M.Si., pelatihan ini juga dihadiri oleh Wakil Dekan I Prof. Dr. Moerdiyanto, M.Pd., M.M., Wakil Dekan II, M. Djazari, M.Pd., Ketua Penyelenggara Lina Nur Hidayati, M.M., serta Kasubag Kemahasiswaan dan Alumni Dra. Kumala S.W.G.

Dalam laporannya selaku ketua panitia, Lina menjelaskan, pelatihan ini merupakan kelanjutan dari program-program yang sudah dilaksanakan sebelumnya di fakultas, seperti leadership dan entrepreneurship. “Kami tahu, para lulusan akan terbagi dua, yaitu yang mencari dan yang menciptakan kerja. Oleh karena itu, harapan kami pelatihan ini mampu memberi bekal bagi kedua-keduanya dengan berbagai informasi serta meningkatkan rasa percaya diri untuk bersaing dengan para lulusan dari universitas lain,” tuturnya.

Sementara itu, Sugiharsono menyatakan dalam sambutannya, fakultas mengadakan pelatihan ini agar para lulusan bisa terbantu mencapai kedudukan yang baik di masyarakat kelak. “Tidak semua fakultas di UNY ini menyelenggarakan pelatihan Job Hunting ini. Kami pertahankan pelatihan ini karena kami merasa orang pintar itu masih kalah dengan orang yang berkepribadian baik. Walau dia pintar, tapi tetap tidak akan bisa bekerja dengan baik kalau kepribadiannya tidak baik,” imbuhnya.

Senada dengan itu, menurut Lena Satlita, dunia kerja tidak lagi mengharapkan lulusan perguruan tinggi yang pintar. “Berdasarkan survei terhadap 457 pimpinan perusahaan yang diterbitkan National Association of Colleges and Employers, USA, 2002, Kemampuan Komunikasi, Kejujuran/Integritas, Kemampuan Bekerjasama, Kemampuan Interpersonal, dan Beretika menempati lima peringkat teratas kompetensi yang diharapkan dunia kerja. Sementara itu, indeks prestasi justru berada di peringkat 17,” beber dosen Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial UNY ini..

Dalam menghadapi wawancara, Lena berpesan, “jagalah sikap dan pintarlah merespon setiap situasi, karena seorang pewawancara akan mengetahui kepribadian Anda hanya dari cara jalan, cara menggerakkan tubuh, atau bahkan posisi meletakkan tas saat duduk di kursi wawancara,” ungkapnya.

Sedangkan Heru Purnama yang merupakan Kepala Bidang Pengembangan Pegawai di BKD DIY memaparkan materi seputar Pemerintah Daerah dan seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). “Ketika berbicara tentang Pemda, sebenarnya istilah itu sendiri masih terlalu luas, karena Pemda terdiri dari banyak organisasi. Namun pada dasarnya Pemda terbagi menjadi tiga, yaitu Sekretariat Daerah (Sekda), Lembaga Teknis Daerah, dan Dinas Daerah,” tuturnya.

Menurut Heru, proses rekrutmen CPNS adalah hal yang sangat penting bagi negara. “Rekrutmen CPNS merupakan proses yang krusial karena memiliki implikasi high cost economy dan merupakan investasi besar bagi satuan organisasi/negara. Biaya pelaksanaan pengadaan PNS bisa mencapai milyaran, dan setelah direkrut menjadi PNS, negara harus menyiapkan anggaran sampai kurun waktu 50 s.d. 60 tahun untuk gaji, pensiun, dan pensiun janda/anak. Jika PNS yang direkrut ternyata kurang baik, tentu mengancam efektivitas dan efisiensi pembangunan,”urainya.

Di akhir pemaparannya, Heru mengingatkan kepada para peserta pelatihan untuk berhati-hati dengan segala bentuk penipuan yang mengiming-imingi jaminan menjadi PNS. “Boleh dicek sendiri, hubungi kami nama orang yang menjanjikan diterima PNS tersebut. Jangan tergiur posisi PNS dengan harus membayar sekian juta. Uang melayang, PNS pun tidak diloloskan, Anda sendiri yang rugi,” jelasnya. (fadhli)

Pages