Sarasehan Bersama Wakil Bupati Gunungkidul

Wakil Bupati

Meriah dan penuh tawa, itulah suasana yang dirasakan pada acara Sarasehan dan Halal Bihalal Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) 57 Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) 2013 dengan warga Randukuning yang menghadirkan Wakil Bupati Gunungkidul, Bapak Drs. H. Immawan Wahyudi, M. Hum. Acara yang diselenggarakan pada Kamis malam (22/08) merupakan acara pamungkas yang dipersembahkan kelompok KKN 57 UNY 2013 setelah melaksanakan progam kerja selama hampir 2 bulan lamanya. Sarasehan yang dilaksanakan di Masjid Al Ikhlas Randukuning I ini mengangkat tema “Selangkah Lebih Maju dan Bersama Membangun Randukuning Lebih Baik”. Dalam acara ini dihadiri oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Hiriyanto, M. Si, Kepala Desa Selang, Perangkat Desa Selang, Kepala Dukuh se-desa Selang, Tokoh Masyrakat, Karang Taruna, Remaja Masjid, dan Masyarakat Randukuning.

Acara yang dibuka pada pukul 20.00 WIB ini, dibuka dengan penampilan Dai’i Cilik Randukuning yang bernama Fitria yang membahas Shalat Sebagai Tiang Agama yang dilanjutkan pembacaan ayat suci Alquran oleh Satria dan Risma. Kemudian presentasi oleh ketua KKN 57 UNY 2013 Ikmal Muflih, mengenai semua progam kerja yang sudah direalisasikan selama ini yang mencakup 4 pilar dalam tematik posdaya, yaitu pilar pendidikan, pilar kewirausahaan, pilar kesehatan, dan pilar lingkungan hidup. “Semoga semua yang kami lakukan di Randukuning ini bisa bermanfaat bagi warga Randukuning dan bisa ditindaklanjuti oleh seluruh warga sehingga Randukuning akan lebih baik,” ujarnya di akhir penyampaian.

Sebelum sarasehan, Immawan Wahyudi menyampaikan sedikit ceramah. Dalam ceramahnya, Immawan mengatakan yang perlu diperhatikan dalam membangun suatu kota, desa, bahkan dusun adalah “Hablum minallah dan Hablum minannas”, yaitu hubungan manusia dengan Allah dan hubungan sesama manusia. Hubungan dengan Allah dapat diimplementasikan melalui beribadah yang semata-mata ditujukan hanya kepada Allah. Misalnya banyak berdzikir (mengingat Allah), menambah hafalan Alqur’an, banyak mempelajari ayat-ayat Allah, memperbanyak sholat sunnah, dan masih banyak amalan yang lain yang dapat dilakukan. Sementara itu hubungan dengan manuasia sendiri dapat diimplementasikan di antaranya adalah saling tolong menolong, saling memaafkan, toleransi beragama, dan saling menghormati.

Masyarakat Randukuning menyambut baik acara Sarasehan dan Halal Bihalal ini. Terlihat ketika sarasehan warga sangat antusias melakukan diskusi secara langsung dengan Bapak Immawan Wahyudi tentang pembangunan dusun dan masalah layanan lainnya. Acara yang diakhiri dengan halal bihalal ini berjalan dengan lancar dan diiringi harapan semoga dapat mempererat tali silaturahmi antarwarga dan pemimpinnya. (Cholid/Fadhli)

IQ Bukan Jaminan Sukses dalam Hidup dan Studi

Mudrajat dan Pipit

Hari terakhir Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (OSPEK) di UNY pada Jumat (23/08) lalu ditutup dengan semarak. Hal itu tampak di berbagai fakultas, salah satunya di Fakultas Ekonomi (FE) UNY. Dengan mengusung tema ”Membentuk Ekonom Berkarakter dan Berjiwa Entrepreneur”, hari itu di Taman Gazebo panitia OSPEK Fakultas menggelar Capita Selecta yang menghadirkan pemateri mumpuni dalam negeri, Prof. Dr. Mudrajad Kuncoro, Ph.D. dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Dengan Curriculum Vitae yang tak diragukan lagi kualitasnya, beliau menjadi pemateri tunggal di hadapan kurang lebih 600 mahasiswa baru Fakultas Ekonomi. Sementara itu, Pipit Haryadi, Ketua BEM FE UNY periode 2012 lalu, bertindak selaku moderator.

Di bawah rerimbunan pohon di taman gazebo tersebut, Mudrajad Kuncoro yang juga merupakan Guru Besar Ilmu Ekonomi UGM ini memaparkan materi yang memotivasi mahasiswa baru untuk bisa meraih sukses di masa studi perkuliahan mereka. “Agar kita sukses di perkuliahan, yang pertama kali adalah manajemen waktu. Do not wait ‘till tomorrow what you can do today,” ujar Mudrajad.

“Yang kedua, kita harus selalu berusaha meraih IP tinggi, jadilah yang terbaik, dan hindari sikap “asal lulus” dan “marginalis” karena sikap ini akan menghambat,” tegasnya.

Selain itu, Mudrajad juga menghimbau agar para mahasiswa baru mau menjadi aktivis kampus. “Ikutlah organisasi, agar kita punya pengalaman memimpin dan bekerja dalam tim. Selain itu, kita juga bisa memperoleh dan mengasah kemampuan softskills kita di dalamnya, termasuk berorasi dan beretorika,” nasihatnya.

Yang terakhir, kata lulusan S3 University of Melbourne, Australia ini, “kenali bakat dan talenta Anda. Karena, IQ tinggi bukan jaminan sukses dalam hidup dan studi. Mungkin ada yang berbakat jadi penulis, seniman, atau wirausahawan.”

Yang menarik, dalam sesi tanya jawab, ada seorang mahasiswa baru yang menceritakan keinginan terpendamnya untuk berwirausaha namun tidak direstui orang tua sehingga “terpaksa” berkuliah. Kepada mahasiswa ini, Mudrajad Kuncoro menasihati, “kalau Anda memang merasa demikian, buktikan kepada orang tua bahwa Anda memang mampu berwirausaha. Lalu sukseslah di dalamnya. Dan tentu akan lebih baik lagi kalau Anda sukses berwirausaha dan masih tetap mampu menyelesaikan studi ini dengan baik. Tentu orang tua akan lebih berbahagia dan bangga terhadap Anda.”

Penganugrahan Maba Award (penghargaan bagi mahasiswa baru) dan Pensi (Pentas Seni) menjadi penutup rangkaian OSPEK 2013 ini. Selamat datang, Mahasiswa Baru 2013! (fadhli)

I-CODE, Maskot FE UNY Meriahkan OSPEK Fakultas

I-CODE

Mengawali studi di perguruan tinggi tentu menjadi pengalaman yang mendebarkan bagi sebagian besar mahasiswa baru. Oleh karena itu, orientasi dan pengenalan kampus tentu penting demi penyesuaian diri mahasiswa baru terhadap kultur dan tradisi akademik yang berbeda dengan semasa mereka menginjak masa sekolah menengah atas. Bertempat di Taman Gazebo Fakultas Ekonomi (FE) UNY, Rabu (21/08) lalu diadakan Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (OSPEK) 2013 tingkat fakultas bagi mahasiswa baru Fakultas Ekonomi 2013. OSPEK Fakultas pada tahun ini bertemakan “Membentuk Ekonom Berkarakter dan Berjiwa Entrepreneur”. Acara tersebut dihadiri jajaran Dekanat, para kajur dan kaprodi, serta Kabag dan Kasubag di Fakultas Ekonomi.

Ketua BEM FE UNY terkini, Agus K. Purnomo, menuturkan, pemuda adalah agent of change, oleh karena itu, mahasiswa baru harus memiliki semangat serta mau menjadi pribadi yang lebih dewasa dari sebelumnya. Sementara itu, Dekan, Dr. Sugiharsono, M.Si., mengingatkan, “Anda ditugaskan oleh orang tua untuk belajar di sini. Oleh karena itu, luluslah tepat waktu. Raihlah prestasi. Syukur-syukur, bisa mendapat predikat cum laude, dan setelah lulus segera bekerja atau menciptakan lapangan pekerjaan.”

Acara dibuka dengan tari tradisional dan dimeriahkan penampilan maskot FE, yaitu I-CODE, yang disambut meriah oleh para mahasiswa baru. Sembari memukul gong 7 kali sebagai simbol membuka OSPEK Fakultas, “tujuh kali pukulan ini sebagai perlambang FE UNY adalah fakultas ketujuh di UNY,” ujar Sugiharsono. Acara kemudian diteruskan dengan Dekanat menyapa dengan uraian singkat dari jajaran Wakil Dekan.

Wakil Dekan I, Prof. Dr. Moerdiyanto, M.Pd., M.M., menyampaikan perihal akademik dan kegiatan perkuliahan. “FE memiliki tiga program utama, yang pertama yaitu Improvement on Quality, di mana kita menargetkan lulusan FE memiliki IPK rata-rata minimal 3.2. Yang kedua yaitu Short Time of Study di mana lulusan FE diharapkan lulus tepat waktu dalam empat tahun saja. Dan yang terakhir adalah Percepatan Perolehan Pekerjaan,” urai Guru Besar Ilmu Manajemen UNY ini.

Sementara Wakil Dekan II, M. Djazari, M.Pd., membeberkan detail fisik dan non fisik Fakultas Ekonomi seperti fasilitas dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki fakultas. Sedangkan Wakil Dekan III, Siswanto, M.Pd., menuturkan kegiatan-kegiatan kemahasiswaan serta beasiswa yang tersedia untuk membantu kelancaran studi mahasiswa.

“Dan jangan lupa, sebagaimana Rektor pernah sampaikan, bahwa mahasiswa baru yang masuk dari jalur apapun, tapi merasa kurang mampu, masih bisa mengajukan beasiswa Bidik Misi. Tentu dengan mengutamakan kejujuran karena nanti pasti akan dilakukan verifikasi,” tegas Siswanto.

Setelah itu Maba 2013 juga dibekali dengan materi seputar Leadership, Jurnalistik, Penelitian, dan Entrepreneur, dilanjutkan dengan Safari Fakultas Ekonomi dengan mengelilingi kompleks Fakultas Ekonomi agar lebih mengenal lebih jauh gedung dan ruang yang dimiliki oleh fakultas termuda di UNY ini. (fadhli)

Syawalan FE UNY: Ingat Dua Hal, Lupakan Dua Hal

Ust Wijayanto

Halal bi halal adalah budaya asli Indonesia, tidak ada yang serupa dengannya di negara lain di dunia ini, bahkan di Arab Saudi pun tidak ditemukan. Kebiasaan ini memang lazim ditemui setiap perayaan Idul Fithri di hampir setiap penjuru daerah di Indonesia, termasuk Yogyakarta yang memang kental nuansa kebudayaan dan tradisinya. Oleh karena itu, setiap muslim sepatutnya memanfaatkan momen ini untuk saling memaafkan dan membuang jauh-jauh rasa dendam. Halal bi halal harus melampaui batas-batas suku, etnis, jabatan, ras, bahkan agama. Petuah ini disampaikan oleh Ustadz Dr. H. Wijayanto, M.A. dalam acara Syawalan Fakultas Ekonomi (FE) UNY 1434 Hijriyah, di Auditorium FE UNY, Jumat (16/08) lalu.

Acara ini dihadiri lebih dari 250 peserta yang terdiri dari jajaran Dekanat, Kabag, Kasubag, para dosen, mahasiswa, para pensiunan, serta wartawan dan Dosen di Fakultas Ilmu Sosial (FIS) UNY. Dalam sambutannya, Dekan Dr. Sugiharsono, M.Si. memohon maaf apabila terdapat kekeliruan dan hal-hal yang tidak diinginkan dalam penyelenggaraan pengelolaan FE selama satu tahun ke belakang. Selain itu, beliau juga memohon saran dan masukan demi perbaikan kualitas penyelenggaraan pengelolaan tersebut.

“Dengan jumlah sebanyak 74 orang, FE merupakan fakultas dengan dosen paling sedikit dari 7 fakultas yang ada di UNY. Di sisi lain, kita akan mengupayakan nolisasi dosen bergelar sarjana mulai tahun depan, dan akan memindahtugaskan sebagai tenaga administrasi serta sebagian memasuki masa purna tugas,” ungkapnya.

Dalam taushiyahnya, Ust. Wijayanto yang merupakan pengasuh Pesantren BIAS Yogyakarta ini membuka ceramahnya dengan hadits Nabi saw, “Laa yadkhulul jannata qooti’un, tidak akan masuk surga, orang yang memutus tali silaturrahmi.” Bahkan, dalam hadits yang lain, salah satu kelompok yang tidak akan mendapat ampunan dari Allah adalah dua orang yang bertengkar, dan tidak mau saling memaafkan. "Hablum minallah itu penting, tapi hablum minannaas juga harus dijaga," jelas ustadz sekaligus dosen yang dikenal humoris ini.

Dengan momen Idul Fithri, kita diajak untuk kembali ke fitrah kita. Fitrah yang mengenal baik dan buruk sebagaimana hati yang masih murni. “Cobalah kita amati kucing. Kucing yang memakan ikan curian gelagatnya tentu tampak tidak tenang. Sesekali menengok ke kanan kiri. Tetapi sebaliknya, kucing yang diberikan makanan oleh majikannya tampak tenang menikmati, tidak gelisah,” urai ustadz yang sudah tak asing lagi muncul di layar televisi ini.

“Dalam kitab Nashoihul ‘Ibaad karya Ibnu Hajar Al Asqalani, kita diajarkan mengingat dua hal dan melupakan dua hal. Ingat-ingatlah kebaikan orang lain dan kejelekan diri sendiri. Lalu, lupakanlah kebaikan diri sendiri kejelekan orang lain. Maafkanlah orang yang dahulu menyakiti kita,” pungkas ustadz Wijayanto. (fadhli)

Si Kembar Linda dan Winda Mahasiswa FE UNY Lulus dengan Predikat Cumlaude

Upacara Yudisium Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta (FE UNY) pada Rabu (31/7) di Auditorium FE UNY bisa dikatakan unik dan istimewa dikarenakan ada mahasiswa dari Jurusan Akuntansi FE UNY yang merupakan saudara kembar diyudisium berbarengan dengan nomor NIM dan IPK yang berurutan pula. Mahasiswa kembar tersebut bernama Winda Dyah Kinasih NIM 09412141032 dengan IPK 3,59 dan Linda Dyah Kinasih NIM 09412141033 dengan IPK 3,58 sehingga sama-sama mendapatkan predikat cumlaude. Selain itu, pada yudisium kali ini SK Dekan tentang Yudisium Program Strata Satu (Kependidikan) Strata Satu Non Kependidikan dan Strata Nol FE UNY yang diterimakan dengan Nomor 1000 Tahun 2013. Peserta yudisium sejumlah 135 orang yang terdiri dari 67 orang dari S1 Kependidikan, 45 orang S1 Non Kependidikan dan 23 orang dari Program D3. Yudisium dihadiri Dekan, Wakil Dekan II, III, Ketua Senat, Kajur, Kaprodi dan Kabag/Kasubag.

Sementara putri kembar pasangan dari FX Indrojiono–Wulandari mengatakan bahwa sejak duduk di bangku Taman Kanak-Kanak sampai kuliah di FE UNY selalu bersama-sama kecuali pada waktu duduk di Sekolah Menengah Pertama saja yang berbeda sekolah. Sebagai saudara kembar Linda dan Winda banyak mempunyai kesamaan dalam hal hobby yaitu berhitung sehingga sejak lulus SMA kedua nya memutuskan ikut SNMPTN dengan mengambil jurusan Akuntansi. Tidak disangka-sangka keduanya diterima di kelas yang sama pula, ucapnya.

Namun dalam hal cita-cita Linda dan Winda mempunyai keinginan yang berbeda. Linda bercita-cita bisa masuk bekerja di PT Kereta Api Indonesia sedangkan Winda bercita-cita bisa masuk bergabung dengan PT Angkasa Pura, demikian ungkap Gadis Kelahiran 10 September 1990. (Isti)

Mahasiswa KKN FE UNY Adakan Penyuluhan Anti Narkoba

KKN UNY

Narkoba merupakan masalah yang krusial di Indonesia dan butuh reaksi cepat dalam upaya pencegahan dan pemberantasannya. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan menyelenggarakan penyuluhan-penyuluhan anti narkoba. Hal inilah yang dilakukan kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) 57 Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) 2013 di Dusun Randukuning 1, Selang, Wonosari, Gunungkidul. Acara yang dilaksanakan di Balai Padukuhan Randukuning 1 pada Senin (22/7) malam diikuti oleh elemen masyarakat Randukuning 1, seperti Ketua Dukuh Randukuning 1, Ketua Posdaya Randukuning 1, Tokoh Masyarakat, Remaja, dan masyarakat Randukuning 1 pada umumnya.

Kepala Dukuh Randukuning 1 Wagiman dalam sambutannya mengatakan kegiatan penyuluhan tersebut sangat bermanfaat bagi warga Randukuning 1. “Walaupun para warga belum mengenal narkoba secara detail, tetapi mereka perlu mengetahui jenis, bahaya, dampak dan ancaman pidana yang didapat jika terlibat dengan penggunaan narkoba”, jelasnya.

Materi penyuluhan anti narkoba yang disampaikan perwakilan kelompok KKN 57 UNY di antaranya yaitu Cholid Faizal (Jurusan Manajemen FE UNY) dan Yohana (Akuntansi FE) dengan dibantu rekan lainnya ini mencakup pengenalan tentang narkoba, bahaya, efek, gejala penyalahgunaan narkoba, sampai yang terkait landasan hukum, serta cara mencegah narkoba.

Yang menarik, fokus penyuluhan kali ini bertujuan untuk membentuk Satuan Petugas (SATGAS) Anti Narkoba di Randukuning. SATGAS ini bisa melakukan penyuluhan selanjutnya agar Randukuning bebas dari Narkoba. “Dekatkan diri kepada Alah SWT serta melakukan kegiatan yang positif seperti berolahraga, mengaji, membantu teman, dan sebagainya. Intinya, katakan tidak pada narkoba,’’ pesan Cholid, mahasiswa Jurusan Manajemen FE UNY yang juga alumni program P4GN UNY angkatan 1 ini di akhir pemaparannya.

Di akhir acara, dilakukan penyerahan mengenai alat media tentang narkoba seperti buku saku narkoba, poster anti narkoba, buku Undang-undang Narkotika, buku cerita anak anti narkoba, dan lain-lain. Penyuluhan Anti Narkoba yang sekaligus pembentukan Satuan Petugas (SATGAS) Anti Narkoba yang didukung penuh Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Yogyakarta dan Gerakan Narkotika Nasional (GRANAT) Yogyakarta ini direspon baik oleh masyarakat sekitar. Terbukti saat penyuluhan, masyarakat sangat antusias menghadiri acara tersebut. Meski berlangsung singkat, semua warga tetap serius mengikuti penyuluhan.

Acara yang sudah dilaksanakan di Randukuning 2 pada pekan sebelumnya ini juga terbilang berhasil dengan warga yang begitu bersemangat untuk hadir dalam penyuluhan tersebut. Penyuluhan Anti Narkoba dan pembentukan SATGAS Anti Narkoba ini selanjutnya akan dilaksanakan di Randukuning 3 pada minggu depan. (Cholid/Fadhli)

Dr. Suranto Kembangkan Instrumen Evaluasi UKK Administrasi Perkantoran di SMK

Dr Suranto

Jumlah pengangguran di Indonesia masih cukup tinggi. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) per Februari 2011 menunjukkan sebanyak 9,43 juta orang berstatus pengangguran terbuka. Dari jumlah tersebut, lulusan sekolah menengah,  termasuk di dalamnya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), masih mendominasi. Padahal, SMK dirancang untuk menyiapkan peserta didik atau lulusan yang siap memasuki dunia kerja dan memiliki kompetisi di bidang kejuruan. Pemerintah pun sudah melaksanakan kegiatan Uji Kompetensi Keahlian (UKK) untuk menghasilkan lulusan yang unggul. Posisi penting UKK bagi siswa SMK menyebabkan perlunya evaluasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan pelaksanaan UKK ini. Namun selama ini belum ada instrumen evaluasi tersebut. Latar belakang inilah yang mendorong Dr. Suranto, dosen di Jurusan Pendidikan Administrasi Perkantoran Fakultas Ekonomi (FE) UNY melakukan penelitian disertasi berjudul “Pengembangan Instrumen Evaluasi Uji Kompetensi Keahlian (UKK) Administrasi Perkantoran di SMK”.

Di hadapan tim penguji, Dr. Suranto berhasil mempertahankan disertasinya dengan hasil Sangat Memuaskan dan menjadi Doktor Program Pascasarjana (PPs) UNY ke-186 dan Doktor Prodi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan (PEP) ke-116. Dengan dipromotori oleh Prof. Dr. Muhyadi (Promotor) dan Prof. Djemari Mardapi, Ph.D. (Co Promotor), Dr. Suranto memaparkan hasil penelitiannya dalam Ujian Terbuka dan Promosi Doktor yang digelar pada Senin (29/07/2013) lalu di Aula PPs UNY. “Diperlukan evaluasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan penyelenggaraan UKK tersebut, sehingga menghasilkan informasi yang dapat digunakan oleh pimpinan sekolah untuk memperbaiki pelaksanaan UKK pada masa mendatang”, jelasnya.

Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa komponen penyelenggaraan UKK mencakup lima hal yaitu: kolaborasi sekolah dengan asosiasi profesi dan DU/DI (Dunia Usaha/Dunia Industri), kinerja asesor, sarana prasarana penunjang UKK, sikap siswa terhadap UKK, informasi capaian kompetensi siswa, dan pengakuan legal asosiasi profesi dan DU/DI. Perangkat instrumen evaluasi yang dikembangkan mencakup instrumen dan panduan evaluasi, sedangkan jenis instrumen evaluasi mencakup instrumen untuk responden siswa dan instrumen untuk responden guru.

Hasil uji coba dan uji keterbacaan instrumen menunjukkan instrumen evaluasi layak digunakan, dan hasil uji panduan penerapan instrumen oleh pakar dan praktisi pun menunjukkan bahwa panduan layak digunakan. (fadhli)

Perhatikan Isi Pembicaraannya, Bukan Orangnya

Ust Haris

Sebanyak kurang lebih 200 muslimin yang terdiri dari dosen, karyawan, dan mahasiswa menghadiri Pengajian Buka Bersama di Ruang Ramah Tamah, Fakultas Ekonomi (FE) UNY, Kamis (25/7) lalu. Tampak pula dalam kesempatan tersebut Dekan FE, Dr. Sugiharsono, M.Si., serta mantan Rektor kedelapan UNY dan mantan Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Dasar (Dikdas) Kemendikbud RI, Prof. Suyanto, Ph.D. “Sungguh menggembirakan melihat banyak yang menghadiri acara ini. Terlebih lagi, Prof. Suyanto juga tak diduga turut hadir bersama kita,” ungkap Sugiharsono dalam sambutannya membuka acara. Sementara itu, bertindak selaku penyampai taushiyah adalah Ust. Haris Djayadipraga dari Bina Rohani Islam (Binrois) Rumah Sakit Islam Yogyakarta Persaudaraan Djamaah Haji Indonesia (RSIY PDHI).

“Kalau sebelum ini kita mengikuti Lokakarya Layanan Prima untuk mengetahui “benar-salah” yang menyangkut duniawi, maka insyaAllah kali ini kita akan mengerti “benar-salah” untuk ukhrawi,” terang Sugiharsono.

Di awal ceramahnya, al ustadz menyitir perkataan Ali bin Abi Thalib r.a., “unzhur maa qoola, wa laa tanzhur man qoola, perhatikan apa yang diucapkan, jangan perhatikan siapa yang mengucapkan, karena saya memang mungkin jauh lebih muda dari Bapak Ibu sekalian,” terang pria kelahiran 1987 ini dengan mengumbar senyum.

Diungkapkannya, Ramadhan adalah “Hadiyyatun lil Mu’miniin”, hadiah bagi orang-orang beriman karena melimpahnya kesempatan untuk beramal shalih dan meraup banyak pahala di bulan ini. “Lailatul Qodar adalah rahmat bagi umat Muslim di akhir zaman, zaman ketika memegang teguh ajaran Islam layaknya menggenggam bara api,” jelas ustadz asli Bandung tersebut.

Oleh karena itu, ust. Haris mengingatkan agar umat Muslim bisa memaksimalkan bulan ini untuk memanen pahala. “Jangan sampai kita termasuk orang-orang yang kena singgung Rasulullah dalam hadits beliau, ‘banyak yang berpuasa namun hanya mendapatkan lapar dan dahaga saja’,” ingatnya. Acara kemudian ditutup dengan berbuka puasa bersama dan ramah tamah. (fadhli)

Kuliah Umum Kewirausahaan, Hadirkan Alumni Jurusan Pendidikan Dunia Usaha UNY

Hidup adalah pilihan, setiap pilihan harus dipegang era-erat bahwa pilihan yang dipilih merupakan yang terbaik sehingga harus berhasil. Seperti halnya kalian saat ini kuliah di Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta (FE UNY) sudah menjadi pilihan sehingga nomer satu harus bangga menuntut ilmu di jurusan ini dengan begitu akan menumbuhkan semangat dalam belajar dan bisa lulus tepat waktu. Setelah lulus perjuangan kita yaitu menentukan pilihan untuk bekerja atau berwirausaha, demikan disampaikan Safrudin Alumni Jurusan Pendidikan Dunia Usaha/Pendidikan Akuntansi UNY lulusan tahun 1991 yang saat ini menjabat General Manajer PT Graha Makmur Cipta Pratama narasumber dalam Kuliah Umum Kewirausahaan yang diselenggarakan Jurusan Manajemen FE UNY pada Senin (15/7) di Auditorium FE UNY. Acara dibuka secara resmi oleh Wakil Dekan I FE UNY Prof. Dr. Moerdiyanto, M.Pd., MM. Tampak hadir pula Dosen mata kuliah Kewirausahaan Dr. Nahiyah Jaidi Faraz dan M. Lies Endarwati, M.Si.

Lanjut Safrudin, Bekal maksimal bagi setiap orang dalam menjalani kehidupan ini, tidak lain karena perjalanan kehidupan ini adalah sebuah kegiatan yang memproses segala keterbatasan dengan indikasi Rugi atau Laba. Dalam konteks indikasi rugi atau laba tentunya pelaksanaannya tidak hanya di dunia usaha, tetapi di kehidupan sehari-hari. Dan disinilah terasa betapa pentingnya entrepreneurship sebagai landasan setiap orang untuk bekerja dan berprestasi di berbagai kegiatan atau di perusahaan.

Kewirausahaan merupakan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Masukilah dunia kerja dengan dasar paham sepaham-pahamnya terhadap dunia kerja yang berorientasi laba dan laba bisa diwujudkan jika dunia kerja itu dimasuki dengan kesadaran mengubah perilaku berkebiasaan ke perilaku bertujuan yaitu laba dan orang yang mahir menciptakan laba adalah orang-orang yang memiliki pemahaman kewirausahaan, tegasnya.

Sementara itu Prof. Moerdiyanto dalam sambutannya mengatakan, implementasi dan aplikasi terkait dengan kegiatan kewirausahaan merupakan momen yang sangat luar biasa. Seperti kegiatan saat ini sangatlah bermanfaat bagi mahasiswa dalam memberikan wawasan yang lebih dalam mengenai berwirausaha dan media latihan untuk mahasiswa. (Isti)

Mahasiswa FE UNY Mengangkat Citra dan Potensi Anak Punk Melalui Pelatihan Desain Grafis dan Sablon

Citra anak punk di mata masyarakat Indonesia memang kurang baik, hal ini terlihat dari anggapan masyarakat bahwa mereka merupakan sampah masyarakat. Akan tetapi, salah satu komunitas punk di daerah Magelang telah menunjukkan bahwa anggapan masyarakat tentang punk adalah salah. Hal ini dibuktikan dengan adanya usaha di bidang “clothing” yang mereka lakukan bersama-sama. Disadari atau tidak, rata-rata anak punk memang memiliki bakat atau potensi di bidang kesenian. Melihat fakta di atas, teramat sangat disayangkan apabila bakat dan potensi tersebut harus terpendam dan terabaikan. Di sisi lain, selama ini pemerintah memang belum sepenuhnya memberikan perhatian yang nyata terhadap komunitas yang ada di masyarakat, terlebih untuk komunitas punk. Di sinilah peran masyarakat terutama mahasiswa sebagai kaum terdidik untuk memberikan perhatian serta bertindak nyata terhadap fenomena yang sedang terjadi di masyarakat.

Melihat adanya peluang untuk memberikan life skill yang berarti bagi komunitas punk tersebut, maka diadakanlah pelatihan desain grafis dan sablon kepada anggota komunitas punk tersebut dalam rangka pelaksanaan PKM-M yang lolos didanai Dikti sebesar Rp7.100.000,00.  Pelatihan ini diprakarsai oleh Nunung Khusnul Khotimah, Soraya Yuli Hapsari, Lulik Ahmad Azhar, serta Yulia Kurniawati dengan jumlah peserta sebanyak 10 orang dan bertempat di Blunyahrejo, Jetisharjo, Yogyakarta.

Tujuan utama dari pelaksanaan pelatihan ini adalah untuk menyalurkan bakat dan potensi yang ada pada diri anak-anak punk tersebut. Selain itu, ini bertujuan pula agar mereka memiliki bekal untuk hidup mandiri sehingga mereka tidak kembali ke jalanan dan berbuat kriminalitas yang dapat merugikan baik untuk diri sendiri dan orang lain serta memberikan citra yang positif di mata masyarakat.

Pelatihan desain grafis dan sablon ini dilakukan sebanyak 6 tahapan, dengan rincian sebagai berikut; 1) Perkenalan alat desain grafis dan sablon, 2) Pelatihan design grafis dan pembuatan desain untuk sablon baju, 3) Pembuatan film sablon, 4) Kegiatan sablon baju, 5) Kegiatan finishing sablon, 6) Evaluasi. (Humas FE)

Pages