Pelatihan Job Hunting FE UNY Periode Februari 2017

Curriculum Vitae (CV) sering disepelekan orang, terutama para pencari kerja. Mereka merasa cukup puas dengan deretan organisasi yang mereka ikuti, banyaknya penghargaan yang didapatkan, dan IPK yang cukup besar. Mereka tidak menyadari, bahwa tidak semua hal tersebut harus dicantumkan. Yang justru lebih penting adalah, bagaimana perusahaan dapat menemukan keahlian yang diperlukan dengan mudah melalui CV para pelamar yang menarik. Demikian disampaikan Head of Online Branch Mandiri Sekuritas DIY Jawa Tengah, Yogiswara Perdana, M.M., dalam Pelatihan Pengembangan Diri dan Kiat Menembus Dunia Kerja periode Februari 2017 di FE UNY, Rabu (22/2) lalu.

Sebagaimana dilaporkan Ketua Panitia, Lina Nur Hidayati, M.M. di hadapan lebih dari 80 peserta mahasiswa FE UNY, pelatihan ini merupakan bekal terakhir yang diberikan fakultas bagi mahasiswa. “Sebelum mereka diwisuda, ini yang bisa kami berikan. Harapannya, baik bagi mereka yang mencari kerja maupun yang membuka lapangan kerja bisa mendapat gambaran bagaimana dunia kerja yang akan mereka hadapi selepas lulus nanti,” ujarnya.

Membuka acara ini, Wakil Dekan II Nurhadi, M.M. mengharapkan para peserta untuk mengubah mindset-nya. “Setelah lulus, jangan hanya terpaku untuk mencari kerja, tapi bagaimana bisa menjadi seorang entrepreneur. Menjadi leader dan pioneer di area tertentu,” pesannya.

Sementara itu, pemateri sesi kewirausahaan, Fika Ambar Puspitasari menceritakan kisahnya keluar dari pekerjaannya di bank. “Teman saya bertanya-tanya, mengapa saya sampai berani keluar, padahal saya sudah jadi kepala unit. Tapi saya memang ingin lebih leluasa menjalani kehidupan saya. Kalau jadi pegawai, cuti pekerjaan hanya sedikit sekali dalam setahun. Belum lagi tuntutan tugas yang terus berdatangan, bahkan hingga malam hari saat tidur, hape saya masih berdering,” urainya.

Fika melanjutkan, impiannya untuk jalan-jalan ke luar negeri membuatnya beralih menjadi pebisnis dari rumah. “Rhenald Kasali pernah berujar, pergilah ke luar negeri. Dengan itu, kamu bisa melihat dirimu sendiri yang sebenarnya. Di negeri yang kamu tidak kenal siapa-siapa, mau tidak mau kamu harus bisa bergantung pada dirimu sendiri. Dengan impian itu, saya makin termotivasi untuk berwirausaha,” terang pelaku bisnis Multi-Level Marketing (MLM) di bidang kecantikan ini.

“Selama MLM itu jelas produknya, benar-benar berjualan barang yang bermanfaat, kenapa tidak? Dari usaha ini, saya makin belajar untuk membuka diri dan berkomunikasi. Seorang pebisnis, di bidang apapun, pada dasarnya adalah seorang sales, karena itu harus pintar berkomunikasi dengan berbagai orang,” tambah wanita berputra dua yang sudah memiliki bisnis tiket promo online, homestay, dan guest house ini. (fadhli)

Media Pembelajaran yang Baik Visualisasikan Konsep Abstrak

Lebih dari 50 mahasiswa beserta beberapa dosen dari Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Nurul Huda Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan berkunjung ke Fakultas Ekonomi (FE) UNY, Jumat (17/2) kemarin. Rombongan dari Pulau Sumatera tersebut dipimpin oleh Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan,  Effendi, M.Pd. serta didampingi oleh Hj. Dwi Susanti, M.Pd.I. selaku Ketua Program Studi (Prodi) Pendidikan Ekonomi di STKIP Nurul Huda. Sebagaimana dijelaskan Effendi dalam sambutannya, kunjungan ini bertujuan untuk mengetahui kurikulum dan proses pengajaran yang berlangsung di FE UNY, khususnya pada Prodi Pendidikan Ekonomi FE UNY. Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi FE UNY Tejo Nurseto, M.Pd. dan beberapa pengurus organisasi kegiatan Himpunan Mahasiswa Pendidikan Ekonomi (HMPE) FE UNY menyambut rombongan tersebut.

Effendi menjelaskan, sebagai perguruan tinggi yang masih berusia muda, STKIP Nurul Huda masih terus berbenah. “Oleh karena itu, FE UNY menjadi salah satu tempat menimba ilmu yang paling tepat. Selain itu, kami juga ingin lebih banyak mengetahui bagaimana kegiatan kemahasiswaan di kampus ini,” ungkapnya.

Tejo menerangkan, FE secara resmi baru berdiri pada 2011 lalu. “Tetapi embrionya sudah ada sejak UNY awal berdiri. Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Yogyakarta berubah menjadi UNY pada 1999. Pada tahun 2011, FE memisahkan diri dari Fakultas Ilmu Sosial (FIS). Sempat berganti-ganti nama karena mengikuti tren pasar atau perkembangan kurikulum, kini jurusan ini bernama Pendidikan Ekonomi,” urai Tejo.

Selain mendidik menjadi guru, Pendidikan Ekonomi UNY juga berusaha melahirkan wirausahawan-wirausahawan baru. “Guna menjadi guru yang professional dan unggul, kami selalu berusaha menyampaikan perkuliahan dengan memanfaatkan media pembelajaran. Media yang baik dan interaktif akan mampu menampilkan konsep-konsep abstrak ilmu ekonomi secara visual agar bisa lebih mudah dipahami para mahasiswa. Diharapkan, mereka juga bisa menerapkannya saat menjadi guru kelak,” tambah Tejo.

Di samping berbagi mengenai kurikulum, kedua belah pihak juga bertukar pikiran mengenai program-program di organisasi kemahasiswaan dan pengelolaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) agar bisa bersaing hingga Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS). (fadhli)

Jasser Auda Beri Kuliah Umum di FE UNY

Ekonomi Islam semakin menjadi primadona di kalangan pelaku ekonomi. Di belahan bumi Eropa, banyak masyarakat yang mulai tertarik menggunakan produk ekonomi berbasis syariah. Hal ini tak lepas dari kegagalan ekonomi konvensional dalam mempertahankan kelangsungan suatu perusahaan atau bahkan basis ekonomi suatu negara. Sayangnya, belum ada sistem ekonomi makro yang benar-benar mencerminkan nilai Islam. Demikian disampaikan Prof. Dr. Jasser Auda, guru besar di bidang hukum dan maqoshid asy syariah, di hadapan lebih dari 300 mahasiswa Fakultas Ekonomi (FE) UNY serta beberapa dosen di lingkungan FE UNY dalam Studium Generale, Kamis (16/2) kemarin. Jasser Auda merupakan Executive Director di Maqasid Institute Inggris, dan profesor tamu dalam bidang Hukum Islam di Carleton University, Kanada.

Auda menjelaskan, ekonomi Islam diambil langsung dari Alquran dan As Sunnah. “Dia tidak berdasarkan semata pada buku satu atau dua orang saja. Islam tidak pernah dirancang untuk muslim saja. Tetapi juga untuk semua orang. Itulah kenapa banyak negara-negara di Eropa dan Amerika mulai mempelajari ekonomi Islam untuk diterapkan dalam sistem mereka,” urai Auda.

“Uang bukanlah pusat yang hendak dituju dalam Ekonomi Islam. Syariah Islam merupakan sistem yang menjaga agama, akal, keturunan, jiwa, dan harta. Oleh karena itu, perbaikan suatu negara tidak bisa selesai hanya dengan mengganti presiden atau pemerintahannya. Kita harus memperbaiki manusianya secara langsung, baik sosial, ekonomi, kultur dan kebiasaannya,” terang akademisi Mesir yang kini menetap di Kanada ini.

Auda melanjutkan, dalam ekonomi Islam, harta tidak boleh bersirkulasi di kalangan orang-orang kaya saja seperti yang disampaikan dalam Alquran Surat Al Hasyr ayat 7. “Segala produk aturan Islam dirancang untuk mengedarkan uang secara merata di kalangan masyarakat. Manusia harus dijadikan obyek utama. Menghasilkan manusia yang kuat, sehat, dan cerdas secara pikiran lebih penting daripada sekedar menghasilkan manusia yang penghasilannya banyak,” tambah Auda.

Acara ini dibuka oleh Dekan FE UNY Dr Sugiharsono, M.Si., serta dimoderatori oleh dosen FE UNY, Mimin Nur Aisyah, M.Sc., Ak. Selain itu, akademisi hukum Islam dari Universitas Islam Indonesia (UII) yang juga pernah dibimbing Jasser Auda, Dr Ali Moniem, menjadi notulen sekaligus penerjemah dalam kuliah umum yang disampaikan dalam Bahasa Inggris tersebut. (fadhli)

Dosen FE UNY Dianugerahi OJK Award

Keberhasilan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) DIY dalam meningkatkan tingkat literasi dan inklusi keuangan tersebut tidak terlepas dari berbagai pihak pendukung program. Selasa (14/02) kemarin, OJK DIY menggelar Pertemuan Tahunan Pelaku Industri Jasa Keuangan Tahun 2017 di Hotel Sahid Jaya Yogyakarta. Di antara acara yang berlangsung adalah penyerahan penghargaan kepada para pendukung program kegiatan yang diselenggarakan OJK DIY untuk meningkatkan tingkat literasi keuangan DIY.

Universitas Negeri Yogyakarta berhasil mendapatkan penghargaan atas partisipasinya sebagai pendukung program kegiatan OJK tahun 2016. Penghargaan tersebut diserahkan oleh Gubernur DIY Sri Sultan HB X kepada  Dr. Ratna Candra Sari, M.Si. Dosen Fakultas Ekonomi (FE) UNY ini menjadi tokoh inspiratif yang turut serta meningkatkan literasi keuangan masyarakat melalui pembelajaran literasi keuangan di beberapa sekolah dasar di Yogyakarta, membentuk komunitas Generasi Cerdas Keuangan, dan Rumah Cerdas Keuangan.

Ke depannya semoga Generasi Cerdas Keuangan dan Rumah Cerdas Keuangan dapat lebih baik lagi dalam upayanya membangun generasi-generasi cerdas keuangan. Upaya untuk memberikan literasi masyarakat baik pada anak-anak, remaja, maupun orangtua telah dilaksanakan oleh Generasi Cerdas Keuangan dengan dukungan dari Otoritas Jasa Keuangan DIY.

Acara tersebut dihadiri juga oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, Rektor UGM, Prof Ir Dwikorita Karnawati MSc PhFDD; Ketua DPP Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Ir Haryadi B Sukamdani MM; Rektor Universitas AMIKOM, Prof Dr M Suyanto MM, dan tamu undangan lainnya.

Keberhasilan Otoritas Jasa Keuangan DIY dalam meningkatkan tingkat Literasi dan Inklusi Keuangan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tahun 2016 merupakan hal yang membanggakan. Berdasarkan hasil survei tercatat literasi dan inklusi keuangan pada tahun 2013 yang lalu sebesar 27 % dan 58 %, sedangkan tahun 2016 menjadi 38,55 persen dan 76,73 persen. Bahkan tingkat literasi dan inklusi keuangan DIY lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat nasional. Tercatat capaian tingkat nasional sebesar 21,84 persen dan 59,74 persen pada tahun 2013, sedangkan pada tahun 2016 menjadi 29,66 persen dan 67,82 persen. (desi/fadhli)

FE UNY Dikunjungi Universitas Lambung Mangkurat

Lebih dari 80 mahasiswa dan dosen pendamping dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Banjarmasin, berkunjung ke Fakultas Ekonomi (FE) UNY, Senin (13/2) kemarin. Rombongan tersebut merupakan delegasi dari Prodi Pendidikan Ekonomi Konsentrasi Manajemen dan Akuntansi di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Rombongan dipimpin oleh Monry Fraick Nicky Gillian Ratumbuysang, M.Pd. yang disambut oleh Wakil Dekan II FE UNY Nurhadi, M.M. dan beberapa dosen di lingkungan FE UNY.

“Kami ingin bertukar pikiran mengenai banyak hal. Terutama pada hal-hal di tempat kami yang belum tersentuh, seperti kurikulum, beberapa laboratorium, dsb., di mana hal tersebut sudah berkembang pesat di UNY,” terang  Monry.

“Selain itu, kami juga ingin mengetahui lebih banyak mengenai kegiatan kemahasiswaan di UNY. Kami harap semangat mahasiswa UNY bisa menular kepada kami dengan berkunjung ke sini,” tambah Monry yang juga merupakan alumni pasca sarjana UNY ini.

Dalam sambutannya, Nurhadi menjelaskan bahwa FE UNY memang masih muda. “Usianya baru 5 tahun. Sejak 1999, kami berubah dari Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Yogyakarta menjadi UNY, dan oleh karena itu, kami memiliki banyak program studi non Kependidikan. Selain itu, guna mengikuti perkembangan internasional, kami juga membuka kelas unggulan di mana perkuliahan dilangsungkan secara bilingual dan mahasiswa mendapat kesempatan Sit In atau Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di luar negeri,” urainya.

Pada kesempatan ini, pemaparan Jurusan Pendidikan Akuntansi FE UNY disampaikan oleh Dhyah Setyorini, M.Si., Ak., dan pemaparan Jurusan Pendidikan Ekonomi oleh Aula Ahmad Hafidh S.F., M.Si. Kunjungan dibuka dengan tarian Baksa Kembang yang diperagakan oleh mahasiswi ULM. Tari Baksa Kembang merupakan khas dari daerah Banjarmasin sebagai sambutan bagi tamu kehormatan. (fadhli)

Guru Administrasi Perkantoran Surakarta Tingkatkan Kompetensi di FE UNY

Lebih dari 50 orang guru dari Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Administrasi Perkantoran Kota Surakarta kemarin (11/2) mengunjungi Fakultas Ekonomi (FE) UNY. Rombongan diterima oleh dosen-dosen di lingkungan Jurusan Pendidikan Administrasi Perkantoran FE UNY. Kunjungan ini merupakan sarana peningkatan keterampilan dan kompetensi bagi para guru. Dipandu langsung oleh para dosen, para guru mengunjungi dan berpraktik di laboratorium-laboratorium yang dimiliki jurusan.

Di laboratorium Simulasi Perkantoran, Yuliansyah, M.Pd. memandu praktik para guru memerankan sejumlah posisi di sebuah perusahaan. Para guru secara antusias bermain peran sebagai sekretaris, direktur, arsiparis, hingga resepsionis. Dengan itu, mereka akan semakin mendalami berbagai tugas seperti pengaturan arsip, penerimaan tamu, pengelolaan rapat, atau komunikasi melalui telepon.

Arwan Nur Ramadhan, M.Pd., dosen mata kuliah Aplikasi Komputer membimbing para guru dalam menjalankan aplikasi kearsipan digital di Laboratorium Komputer atau juga kerap disebut sebagai Laboratorium Kearsipan Digital. Para guru mendapatkan pengalaman secara langsung bagaimana sebuah surat dapat diproses melalui komputer dan jaringan internet, tanpa harus repot-repot meninggalkan kursi. “Dengan memanfaatkan teknologi, kita bisa menjaga ketertiban administrasi surat secara lebih efektif dan paperless,” terang Arwan.

“Kunjungan studi banding ini akan menguntungkan kedua belah pihak. Bagi para guru, kompetensi mengajar akan semakin meningkat. Sedangkan bagi universitas, kunjungan semacam ini akan semakin mengatrol akreditasi institusi dan khususnya program studi,” terang Sutirman, M.Pd. dalam sambutannya mewakili jurusan. (fadhli)

Yudisium Februari 2017: Makin Sibuk, Makin Bisa Atur Waktu

Sebanyak 85 orang mahasiswa Fakultas Ekonomi (FE) UNY diluluskan dalam yudisium periode Januari 2017, Jumat (3/2) lalu. Pada periode kali ini, FE UNY meluluskan 48 orang S1 Kependidikan, 34 orang S1 Kependidikan, dan 3 orang dari Program Diploma. Demikian sebagaimana dilaporkan Wakil Dekan I, Prof. Sukirno, Ph.D., dalam laporannya di hadapan peserta yudisium, para ketua jurusan dan program studi (prodi), serta panitia. Yudisium merupakan upacara di mana seorang mahasiswa telah berhak menyandang gelar sarjana atau ahli madya dengan penyerahan Surat Keputusan (SK) dari dekan.

“Berbeda dengan wisuda yang sifatnya seremonial, yudisium wajib dihadiri mahasiswa karena berkekuatan hukum. Setelah lulus, diharapkan akan membedakan para lulusan dengan mereka yang masih mahasiswa. Tingkah laku makin dewasa. Lebih disiplin menjalankan tugas, dan berhati-hati dalam mengambil pilihan agar tidak terperosok dalam perbuatan tidak terpuji,” terang Wakil Dekan II Nurhadi, M.M., dalam arahannya mewakili Dekan.

Dalam periode kali ini, Ari Pratiwi, S.Pd. dari prodi Pendidikan Akuntansi S1 menjadi lulusan terbaik dengan IPK 3,92. Ari, atau Tiwi, panggilan akrabnya, merupakan penerima Bidik Misi kelahiran Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Gadis lajang lulusan SMK N 1 Pengasih Kulonprogo ini hanyalah seorang putri sulung dari dua bersaudara pasangan Buang (60 tahun) dan Supriyatmi (40) yang sama-sama berprofesi petani.

Ari yang sempat aktif di Unit Kegiatan Mahasiswa tingkat Fakultas (UKMF) Al Fatih FE UNY ini beruntung karena orang tua pun sangat mendukung keinginannya berkuliah. Peringkat 3 besar yang diraihnya selama duduk di bangku SMK menjadi bekal dirinya mendaftar di Program Studi Pendidikan Akuntansi FE UNY. “Saya ingin jadi guru atau dosen, oleh karena itu saya masuk ke UNY,” ujarnya.

Di sela-sela kuliah, selain aktif dalam organisasi mahasiswa (ormawa) Ari juga memberikan les pelajaran sekolah di rumah-rumah. Menurutnya, makin sibuk dengan kegiatan justru akan membuatnya semakin pandai mengatur waktu. “Kalau terlalu banyak waktu luang, malah larinya ke hal-hal yang sia-sia.  Apa yang bisa dikerjakan sekarang, lakukan. Jangan menunda-nunda,,” pungkas penyuka warna ungu ini. (fadhli)

Kunjungan MGMP AP Jawa Tengah Ke FE UNY

Dalam rangka meningkatkan kompetensi guru-guru Administrasi Perkantoran (AP), Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta (P.ADP FE UNY) mendapatkan kunjungan belajar praktik simulasi perkantoran dari Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Administrasi Perkantoran Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kota Semarang dan Provinsi Jawa Tengah di Laboratorium Simulasi Perkantoran Prodi P.ADP FE UNY baru-baru ini. Kunjungan studi ini bertujuan memberikan pelatihan terhadap guru-guru mengenai praktik aktivitas pekerjaan kantor yang dipandu langsung oleh dosen Jurusan Pendidikan Administrasi dibantu beberapa mahasiswa tingkat akhir, demikian disampaikan Ketua Laboratorium Prodi P.ADP FE UNY Siti Umi Khayatun Mardiyah, M.Pd.

Adapun pelatihan praktik simulasi perkantoran di antaranya guru terjun langsung mempraktikkan diri untuk menjadi seorang direktur, sekretaris, arsiparis, front office, pengolah surat yang mempraktikkan langsung aktivitas perkantoran meliputi memproses surat masuk, surat keluar, pengolah arsip, menerima tamu, menerima telepon, mengelola rapat, dan pekerjaan-pekerjaan kantor lainnya yang dipandu dosen Prodi P.ADP Purwanto, M.M., M.Pd., Sutirman, M.Pd., dan Yuliansah, M.Pd.

“Beberapa tahun terakhir ini, Laboratorium Prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran FE UNY memang cukup sering mendapat kunjungan praktik perkantoran di Laboratorium dari SMK kelompok Bisnis dan Manajemen, Perguruan Tinggi, MGMP Administrasi Perkantoran dan lain sebagainya. Hal ini menunjukkan tingginya animo sekolah dan instansi yang ingin berkunjung praktik langsung perkantoran guna menambah wawasan mengenai perkembangan dunia perkantoran modern,” tambah Siti Umi. (isti/fadhli)

SMK N 2 Purworejo Praktik Perkantoran di Laboratorium P.ADP FE UNY

Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta (P.ADP FE UNY) kembali mendapatkan kunjungan studi praktik perkantoran dari SMK N 2 Purworejo Jawa Tengah di Laboratorium Teknologi Perkantoran, Laboratorium Simulasi Perkantoran, dan Laboratorium Kearsipan Digital pada Kamis (2/2) sebanyak 95 siswa dan 18 guru pendamping dan staf. Kunjungan studi ini bertujuan memberikan pelatihan terhadap siswa mengenai praktik perkantoran. Pelatihan yang diberikan antara lain praktik simulasi perkantoran, praktik teknologi perkantoran, dan praktik pengelolaan arsip digital. Pada pelatihan ini siswa dipandu untuk praktik langsung satu per satu yang didampingi oleh tim dosen dan  Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP) Jurusan Pendidikan Administrasi FE UNY, demikian pengantar dari Ketua Laboratorium Prodi P.ADP FE UNY Siti Umi Khayatun Mardiyah, M.Pd.

Adapun pelatihan praktik perkantoran di laboratorium simulasi perkantoran dilatih dosen P.ADP Yuliansah, M.Pd.. Pada pelatihan ini siswa dipandu praktik langsung menanggani aktivitas pekerjaan perkantoran, antara lain praktik menanggani surat masuk, surat keluar, kearsipan, menerima telepon, menerima tamu, dan mengelola rapat. Pada pelatihan teknologi perkantoran siswa praktik langsung menggunakan mesin dan alat yang ada teknologi perkantoran yang dipandu Ka. Lab Siti Umi Khayatun M.,M.Pd. dan PLP P.ADP Isti Kistiananingsih, S.Pd. Sedangkan pelatihan pengelolaan arsip digital diberikan dosen P.ADP Arwan Nur Ramadhan, M.Pd. di laboratorium komputer.

Siti Umi melanjutkan, “Beberapa tahun terakhir ini, laboratorium Prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran FE UNY memang cukup sering mendapat kunjungan praktik perkantoran di laboratorium dari SMK kelompok Bisnis dan Manajemen, perguruan tinggi, MGMP Administrasi Perkantoran, dan lain sebagainya. Hal ini menunjukkan tingginya animo sekolah dan instansi yang ingin berkunjung praktik langsung perkantoran. Pelatihan yang diberikan dalam kunjungan dari sekolah diharapkan mampu memberikan gambaran dan pengetahuan baru bagi para siswa. Selain itu, kunjungan semacam ini diharapkan akan mampu meningkatkan minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi.”

“Di lain pihak, kunjungan dari sekolah memberikan dampak positif bagi Jurusan Pendidikan Administrasi FE UNY. Melalui kunjungan dari sekolah, tingkat penggunaan laboratorium dari pihak eksternal akan bertambah. Tingginya penggunaan laboratorium menjadi salah satu indikator penilaian dalam proses akreditasi suatu program studi,” pungkas Siti Umi. (wahyu/fadhli)

Tahapan dalam Hidup Manusia

Fakultas Ekonomi (FE) UNY memberikan santunan kepada 20 orang duafa dalam acara pengajian fakultas, Jumat (13/1) lalu. Acara pengajian dihadiri oleh lebih dari 80 dosen, karyawan, serta perwakilan mahasiswa. Ustaz Didik Purwodarsono menjadi pemateri dalam kesempatan kali itu. Dekan Dr. Sugiharsono menyatakan, pengajian ini rutin diadakan setiap dua bulan sekali dan bersifat sukarela. Dalam laporannya, Ketua Kegiatan Kerohanian FE UNY Isroah, MSi mengajak para dosen dan karyawan untuk tak ragu berbagi dengan sesama. “Melalui dana sosial, kita bisa sedikit memberikan kebahagiaan dengan yang lain,” ucapnya.

Ustaz Didik dalam materinya mengingatkan bahwa manusia memiliki beberapa tahapan usia. “Hidup manusia bisa dibagi ke dalam fase-fase per 20 tahun. “Target sebelum umur kita mencapai 40 tahun, adalah seperti yang digambarkan melalui Surat Ali Imran ayat 14. Manusia di usia tersebut disibukkan untuk mendapatkan harta, kuda pilihan, hewan ternak yang produktif, dan sawah ladang,” ungkap Didik.

Didik juga mengingatkan, bagi mereka yang mengejar karir, tetap tidak boleh melupakan anak. “Mereka yang melepaskan anak dan justru meninggalkan anak kepada orang tua mereka, tanpa sadar telah melakukan lima dosa sekaligus. Dosa kepada Allah, karena telah menyia-nyiakan amanah langsung dari Allah. Dosa kepada orang tua sendiri, karena menyusahkan di masa tua mereka. Dosa kepada diri sendiri, karena telah melepas kenikmatan mendampingi tumbuh kembang sang anak. Dosa kepada anak, karena memberikan hidup yang mudah kepada anak justru akan mempersulitnya menghadapi masa depan. Yang terakhir, dosa kepada masyarakat, karena anak yang gagal dididik akan berpotensi melahirkan generasi pemalas, agresif, atau mengganggu keamanan dan ketertiban nasional,” urainya panjang lebar.

Didik menambahkan, melewati usia 40 tahun seorang manusia dianjurkan mengamalkan Surat Al Ahqaf ayat 15, di mana mereka diharuskan banyak bersyukur atas nikmat yang telah mereka dapatkan. “Selepas usia 60 tahun, tinggal mengamalkan Surat Al Muzammil ayat 20. Perbanyak sholat, tunaikan zakat, dan membaca ayat-ayat Alquran yang mudah,” tambahnya. (fadhli)

Pages