Hima Diksi FE UNY Adakan Seminar Nasional 2015

Seminar Nasional merupakan agenda tahunan dari Himpunan Mahasiswa Pendidikan Akuntansi (Hima DIKSI) yang menjadi program kerja dari divisi Forma atau forum mahasiswa. Dari tahun ke tahun seminar nasional selalu menarik banyak peminat. Terlebih pada tahun ini bertepatan dengan adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN yang akan diberlakukan pada 31 Desember 2015. Selain itu, seminar nasional yang akan terselenggara pada 26 April 2015 ini bertepatan dengan Dies Natalis UNY sehingga dalam prosesnya cukup panjang. Tema dari Semnas tahun ini adalah “Kesiapan Sumber Daya Manusia pada Sektor Pendidikan Menghadapi MEA 2015” dengan pembicara pertama yaitu Dr. Abi Sujak, M.Sc selaku Sekretaris Badan Pengembangan SDM Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjamin Mutu Pendidikan Kemudian pembicara kedua yaitu Prof. Dr. Suharsimi Arikunto yang merupakan Guru Besar Pascasarjana UNY dan Tim Penulis Pengembangan Profesi. Serta pembicara terakhir yaitu Drs. Munjid Nur Alamsyah, M.M selaku Kepala Sekolah Negeri 8 Yogyakarta dan merupakan Kepala Sekolah Berprestasi tahun 2011.

Pendaftaran dibuka mulai 16 Maret hingga 24 April, mulai pukul 09.00-17.00 di stan-stan yang dibuka di Perpustakaan UNY, Kopma UNY, dan Sekretariat Hima Diksi UNY. Biaya pendaftaran bagi mahasiswa D3, S1, dan S2 sebesar Rp 50.000,- sedangkan mahasiswa S3, Guru, dan umum sebesar Rp 60.000,-. Biaya tersebut bisa dikirimkan via Transfer ATM ke rekening BRI 6818-01-008982-53-8 a.n. Shifa Mukarromah. Khusus pendaftar on the spot dikenakan biaya Rp 65.000,-. Pendaftaran bisa dilakukan melalui SMS dengan format: Daftar_Nama Lengkap_Mhs/Jurusan/Umum/Univ/Instansi_CP dan dikirimkan ke nomor 0856-2933-797 atau 0851-0023-6234. Untuk keterangan lebih lanjut, silakan kunjungi laman diksiuny.blogspot.com

Tingkatkan Semangat Meneliti Melalui PPKTI

Suasana

Mahasiswa sebagai agent of change dan harapan bangsa dituntut untuk selalu kritis terhadap permasalahan sekitar. Rendahnya minat meneliti di kalangan mahasiswa sudah menjadi hal yang tidak asing lagi. Padahal, mau tak mau mahasiswa tingkat akhir akan disodorkan pada tugas akhir skripsi. Selain itu, meneliti juga sebagai wujud pengamalan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Belajar meneliti sejak dini sangatlah penting. Hal tersebut yang melatarbelakangi terselenggaranya kegiatan Pelatihan Penulisan Karya Tulis Ilmiah (PPKTI) yang diselenggarakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa tingkat Fakultas (UKMF) Penelitian KRISTAL Fakultas Ekonomi (FE) UNY pada Sabtu, 4 April 2015 di Auditorium FE UNY.

Acara tersebut mengusung tema “Tiga Jam Lebih Dekat dengan Penelitian Mahasiswa”. Kegiatan ini sebagai wujud kepedulian sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam UKMF Penelitian KRISTAL dalam melihat rendahnya minat meneliti di kalangan mahasiswa. Acara yang dihadiri sekitar 75 mahasiswa dari berbagai lintas jurusan di Fakultas Ekonomi UNY ini menghadirkan dua pembicara yang luar biasa, yakni Hermanto, M.Pd. dosen Fakultas Ilmu Pendidikan yang juga pernah meraih tiga kali juara di Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) dan Arin Pranesti, S.Pd, alumnus UNY yang pernah meraih Mahasiswa Berprestasi (Mapres) FE UNY tahun 2014.

Dalam materinya, Hermanto mengajak semua mahasiwa untuk peka terhadap permasalahan sekitar, dan dapat berkontribusi dalam memberi solusi yang tepat. Untuk itu, UNY mewadahinya dengan dilaksanakanya kompetisi Student Union Grant (SUG), yakni kompetisi proposal penelitian antar mahasiswa se-UNY. Tiga puluh proposal terbaik akan didanai sebesar Rp 3.000.000,00 per tim untuk pelaksanaan penelitian. Dengan demikian, harapannya mahasiswa menjadi lebih kritis dan meningkatkan minat meneliti sejak dini.

Selain Student Union Grant (SUG), program lain untuk menumbuhkan minat meneliti yakni Penelitian Mahasiswa Fakultas Ekonomi (PMFE). Kompetisi proposal penelitian lingkup fakultas ini juga akan mengambil 15 proposal terbaik untuk didanai sebesar Rp 2.000.000,00. Diharapkan mahasiswa UNY khususnya Fakultas Ekonomi akan lebih peka dalam melihat kompleksnya permasalahan sekitar. Arin berpesan, “Sekecil apapun kontribusimu, ingatlah suatu saat nanti akan bermanfaat,” jelas mahasiswa yang pernah meraih 4 proposal PMFE  didanai  ini. (desi)

Atik Selesaikan Studi di Perguruan Tinggi Impiannya

atik

Pada tahun 2011, dunia pendidikan Indonesia sempat diramaikan dengan sebuah berita. Atik Fajaryani, seorang siswa SMK N 1 Bantul, meraih nilai UAN SMK Tertinggi se-Indonesia. Prestasinya tersebut mengundang perhatian dari banyak kalangan, termasuk pemerintah. Tak kurang dari Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul turut memberikan penghargaan. Kini, setelah hampir empat tahun berlalu, bagaimanakah kabar gadis ini? Setelah 3 tahun 7 bulan menempuh studi, dan berhasil lulus ujian skripsi pada 13 Maret lalu, Atik, begitu dia biasa disapa, menjalani prosesi yudisium di Fakultas Ekonomi (FE) UNY, Selasa (31/3) lalu. Tak tanggung-tanggung, di yudisium periode Maret ini Atik berhasil menjadi peraih IPK tertinggi dengan raihan 3,88.

Dijumpai seusai upacara yudisium, putri bungsu dari empat bersaudara pasangan Sambudi (60 tahun) dan Sugilah (57) ini tidak menunjukkan ekspresi kegembiraan yang berlebihan. Pribadinya tetap sederhana, sebagaimana prinsipnya dalam belajar yang juga tak rumit. “Mahasiswa Bidik Misi memang dituntut lulus tepat waktu. Tetapi tidak ada yang istimewa dalam cara saya belajar. Saya hanya berusaha memperhatikan sebaik mungkin penjelasan dosen di kelas, lalu mengulangnya di rumah,” ungkapnya.

Gadis yang semasa kuliah aktif di beberapa organisasi kemahasiswaan dan kemasyarakatan di desanya ini merasakan betul manfaat dari beasiswa Bidik Misi yang ia dapatkan selama belajar di UNY ini. Sebagai salah satu representasi pemerintah dalam pendidikan, UNY selama ini memang banyak menerima mahasiswa jalur Bidik Misi. Bagi Atik, menjadi abdi negara yang baik adalah salah satu hal yang bisa ia lakukan untuk membalas kebaikan negeri. “Setelah lulus kuliah ini, saya ingin bekerja di Direktorat Jenderal Pajak,” ungkap lulusan Program Studi Akuntansi ini.

Berasal dari keluarga yang sederhana yang tinggal di Dusun Gandekan, Desa Guwosari, Kecamatan Pajangan, Bantul, Atik merasakan suasana kekeluargaan yang kental di UNY, perguruan tinggi yang memang ia inginkan sejak SMK. “Teman-teman kuliah begitu ramah. Ikatan kekeluargaan juga terasa. Begitu guyub rasanya,” ujarnya. Lajang kelahiran 13 Juni 1993 ini berpesan kepada rekan-rekannya sesama mahasiswa dan kepada para pembaca, “Selalu ada jalan untuk orang yang berkemauan dan bersungguh-sungguh.”

Sebagaimana dipaparkan Wakil Dekan I Nurhadi, M.M., dalam upacara yudisium kali ini, FE meluluskan sebanyak 29 orang, yang terdiri dari 15 orang S1 Kependidikan dan 14 orang S1 Non Kependidikan. Dari 29 peserta tersebut, 9 orang di antaranya memperoleh predikat Dengan Pujian termasuk Atik Fajaryani yang menjadi peraih IPK Tertinggi periode ini. Turut hadir dalam upacara ini segenap jajaran dekanat, ketua jurusan, program studi, dan kabag serta kasubag di lingkungan FE UNY. Dekan Dr. Sugiharsono, M.Si sendiri berharap agar para alumni tidak berhenti sampai di sini. “Ini adalah terminal awal dari perjuangan kalian. Masyarakat berharap kontribusi yang lebih tinggi dari kalian,” pesannya. (fadhli)

Pelatihan Anbuso Menyiapkan Pendidikan Modern dan Objektif

anbuso

Salah satu masalah guru dalam melaksanakan proses KBM adalah mengevaluasi peserta didik. Selama ini guru sering kesulitan dalam menilai, menganalisis soal, hingga memahami kebutuhan siswa mengenai materi apa yang sulit dipahami dan sistem remedial yang perlu digunakan. Oleh karena itu, Himpunan Mahasiswa Pendidikan Ekonomi (HMPE) UNY menyelenggarakan Workshop Pelatihan Penilaian Pembelajaran yang bertemakan “Mewujudkan Pendidikan Modern yang Obyektif dengan Software AnBuso” pada Sabtu (28/03) lalu. Kegiatan yang bekerja sama dengan Jurusan Pendidikan Ekonomi UNY ini dihadiri puluhan peserta yang berasal dari guru dan mahasiswa. Mereka belajar menggunakan Software AnBuso langsung dari penciptanya yaitu Ali Muhson, M.Pd.

Acara yang bertempatkan di Auditorium Fakultas Ekonomi ini bertujuan untuk mengenalkan dan menyebarluaskan Software AnBuso di kalangan Guru. AnBuso adalah singkatan dari Analisis Butir Soal, sebuah software yang memudahkan guru dalam menganalisis butir-butir soal, mulai dari tingkat kesulitan soal, daya beda, hingga mengetahui kebutuhan peserta didik akan materi yang dianggap sulit. Seorang guru dapat mengetahui dengan mudah peserta didik mana yang masih mengulang, materi mana yang masih perlu dibahas ulang, ataupun soal apa yang perlu direvisi. Tidak hanya itu, peserta didik pun dapat mengetahui kompetensi yang dimilikinya dengan melihat hasil dari analisis butir soal dalam suatu mata pelajaran.

Tidak tanggung-tanggung, Ali Muhson selaku pencipta software AnBuso ini menggunakan prinsip mudah dan murah. Kenapa? Pertama, software ini sangat mudah digunakan dan diaplikasikan oleh tiap guru di sekolah mana pun karena pada dasarnya software ini menggunakan aplikasi pengolah angka yang sangat familiar bagi guru yaitu Microsoft Excel, beliau dengan sedemikian rupa menciptakan rumus-rumus untuk mempermudah dalam pengaplikasiannya. Kedua dan yang utama adalah aplikasi ini gratis alias tidak berbayar. Cara mendapatkannya pun cukup mudah, dengan membuka web http://blog.uny.ac.id/alimuhson dan memilih pemesanan AnBuso secara gratis, kemudian software akan dikirimkan melalui email yang didaftarkan di web tersebut.

Antusiasme dari peserta pun cukup tinggi, mulai dari yang masih mahasiswa sebagai calon guru, yang sudah menjadi guru muda, hingga yang sudah sepuh pun hadir sebagai peserta workshop PPP ini. “Acara ini sudah cukup bagus, ibaratnya mudah sekali dalam menggunakan aplikasinya walaupun belum 100% paham. Namun pemateri sudah cukup bagus,” begitu komentar Nurul Hidayati salah satu peserta dari SMK 1 Sedayu.

Senada dengan peserta, Ali Muhson selaku pembicara juga mengapresiasi berjalannya kegiatan tersebut. “Awalnya saya ragu mengenai peserta, jangan-jangan malah tidak ada yang daftar, tetapi ternyata setelah satu minggu publikasi, peserta sudah mencapai hingga 50 dan menjelang hari H sudah melebihi kapasitas. Saya malah kaget atas respon peserta yang positif ini,” tutur dosen Pendidikan Ekonomi UNY tersebut. (Haslita/Desta)

Ikuti STQ UNY, UKMF Al-Fatih Borong Tiga Piala Juara

stq

Kafilah Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas (UKMF) Al-Fatih, Fakultas Ekonomi (FE) UNY meraih tiga juara pada ajang Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) Universitas Negeri Yogyakarta, Sabtu (28/03). STQ ini merupakan ajang yang diadakan oleh UKM Unit Kegiatan Kerohanian Islam (UKKI) Al-Mujahidin UNY sebagai seleksi tingkat universitas untuk menentukan tiga juara dari setiap cabang lomba yang akan mendapatkan pembinaan dan mengikuti seleksi tingkat lanjut untuk dipilih satu tim mewakili UNY di ajang MTQ Mahasiswa Nasional XIV 2015 di Universitas Indonesia. Cabang seleksi yang diadakan antara lain Tilawatil Qur’an (MTQ), Tartilil Qur’an (MTarQ), Hifzhil Qur’an (MHQ 1 juz, 5 juz, dan 10 juz), Fahmil Qur’an (MFQ), Syarhil Qur’an (MSQ), Khaththil Qur’an (MKQ), Musabaqah Karya Tulis kandungan Al-Qur’an (MKTQ), Debat Ilmiah kandungan Al-Qur’an dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Arab (DKAB. Ing dan DKAB.Arab), dan Desain Aplikasi Komputer Al-Qur’an (MDAQ).

Dari sepuluh cabang lomba yang diadakan, UKMF Al-Fatih FE berhasil membawa tiga piala cabang lomba yang berbeda yaitu Juara 2 Musabaqah Hifzhil Qur’an cabang 5 juz oleh Sayyidatul Maghfiroh (Departemen Syiar dan Media Al Fatih 2015), Juara 2 Musabaqah Syarhil Qur’an oleh Mei Indriani (Sekretaris Al-Fatih 2015), Epi Nuryanti (Departemen Jaringan Al-Fatih 2015), Nadia Nida’ul Fadhila (Departemen Syiar dan Media Al-Fatih 2015), dan Juara 1 MKTQ dengan judul “Implementasi Ayat Al-Qur’an Surat Al A’raaf Ayat 58 dalam Perbaikan Lahan Pertanian sebagai Solusi Problematika Bangsa Bidang Lingkungan dan Pangan” oleh Shilvina Widhi Irshanti (Departemen Media Al-Fatih 2014), Luthfi Nurlaily, Maryana, yang juga merupakan pengurus UKMF Kristal.

Selain yang telah disebutkan sebelumnya, peserta STQ UNY 2015 dari Kafilah Fakultas Ekonomi adalah Ujang Hartato (P. Akt 2012) dan Risca Ferry F, dkk (P. Akt 2012) peserta MKTQ, Raudatus Sa’adah (P. Akt 2013) peserta MTarQ, Syifa Amalia Rahmah (Akt 2014), Aini Nadiah Iftinan (Akt 2014), M. Wafiq Thoriqi (P. Akt 2012) peserta MHQ, dan Maizura Azizah SA (P. Akt 2012) juara 3 putri untuk MTQ.

“Selamat kepada para juara, semoga kedepan bisa lebih baik lagi dan Allah berikan kemudahan selalu. Terima kasih atas prestasi yang diukir untuk Al-Fatih, semoga dapat memotivasi teman-teman yang lain untuk menjadi muslim berprestasi yang bermanfaat untuk agama dan bangsa. Salam spirit perbaikan, raih kemenangan!” komentar Reza Agung Prabowo selaku Ketua UKMF Al-Fatih 2015. (nana)

Seloamoney Tekankan Pendidikan Sepanjang Hayat

Seloamoney Palaniandy dan Sugiharsono

Menjelang pembukaan kelas internasional di tiga program studi (Prodi) di Fakultas Ekonomi UNY, yaitu Manajemen, Akuntansi, dan Pendidikan Ekonomi, FE UNY mengadakan Studium Generale dengan menghadirkan Assoc. Prof. Dr. Seloamoney Palaniandy dari Infrastructure University Kuala Lumpur (IUKL), Malaysia. Selain mempersiapkan pembukaan kelas internasional, forum akademis ini juga ditujukan agar para mahasiswa, terutama angkatan 2014, lebih mengenal suasana kelas internasional dengan Bahasa Inggris sebagai pengantar. Kuliah umum dengan tema “Understanding the Purpose of Education: Implications for Life Long Learning” ini dihadiri oleh lebih dari 350 mahasiswa FE UNY angkatan 2014. Auditorium FE UNY tampak penuh disebabkan rasa antusiasme yang tinggi dari mahasiswa. Bertindak selaku moderator adalah Doktor termuda di UNY, Dr. Ratna Candra Sari.

Selva, demikian dosen dari negeri jiran ini biasa disapa, menegaskan bahwa sistem pendidikan di Indonesia dan di Malaysia tidak jauh berbeda. Sebagai mahasiswa, tentu ada tuntutan untuk lebih memahami keberagaman dan memiliki rasa haus akan pengetahuan. “Universitas, harus bisa membuat mahasiswa lebih berwawasan, sebagaimana dari kata universal. Mau belajar hal lain yang bukan bidangnya juga. Dengan kata lain, mahasiswa haruslah versatile, serba boleh (serba bisa, Melayu-red), all rounder. Jangan hanya berpengetahuan di satu bidang saja, tetapi juga di bidang lain,” terangnya dengan logat melayu kental.

Selva menambahkan, pengetahuan bukanlah seperti makanan. “Kita mungkin bisa dipuaskan dengan makan. Kita juga bisa dipuaskan dengan hal-hal lain, tapi tidak dengan pengetahuan. Pengetahuan kita harus terus bertambah. Pendidikan itu sepanjang hayat. We can learn by ourselves, without teacher. Kurikulum bukanlah apa yang diajarkan di kelas-kelas. Kurikulum sebenarnya adalah kehidupan. Examining our life reveals patterns of behavior. Dengan melihat hidup kita secara seksama, akan tampak pola tingkah laku,” lanjut Selva.

Sembari mengutip perkataan Konfusius, Selva menerangkan salah satu konsep penting pendidikan. “Give a man fish; you have fed him for today. Teach a man to fish; and you have fed him for a lifetime. Jangan beri dia ikan, tapi ajarkan dia memancing atau mengail, maka itulah pendidikan. Tahun 1903, ketika pesawat terbang pertama kali ditemukan, seberapa tinggi dia terbang, seberapa lama dia pergi? Dia terbang hanya 12 detik hanya beberapa meter saja dari lantai (permukaan tanah-red). Tetapi itu adalah permulaan dari sesuatu yang besar. Tak lama kemudian, sudah banyak pesawat terbang di World War I,” ungkapnya.

Dekan Sugiharsono berharap kegiatan seperti ini bisa berlangsung lagi di masa mendatang. “Kami sangat berharap akan ada kolaborasi-kolaborasi selanjutnya dari IUKL atau Assoc. Prof. Dr. Seloamoney Palaniandy,”. Mahasiswa tampak tidak malu bertanya baik dengan Bahasa Inggris maupun Bahasa Indonesia. Yudhistira, mahasiswa Pendidikan Akuntansi 2014 yang juga salah satu peserta kuliah umum tampak puas. “(Saya merasa) senang sekali dan (acara ini) memang penting. Kami menjadi lebih termotivasi untuk menambah wawasan. Ini pertama kalinya kami mendapatkan kuliah umum dari dosen penutur asing,” terangnya. (fadhli)

Talkshow Meninjau Ekonomi Kreatif Berbasis Budaya Sebagai Kekuatan Indonesia Menghadapi MEA

Himpunan Mahasiswa (HIMA) Akuntansi Fakultas Ekonomi (FE) UNY mengadakan acara TALKSHOW yang bertemakan “MENINJAU EKONOMI KREATIF BERBASIS BUDAYA SEBAGAI KEKUATAN INDONESIA MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN” yang menghadirkan tiga pembicara yaitu Harry van Jogja sebagai tukang becak dan penulis buku ”The Becak Way”, Joko Sudadiyo sebagai owner art batik painting, dan Agus Hadiprayitno sebagai owner D’Gejrot dan Businnes Coach. Acara talkshow ini dimoderatori oleh Ponty SP Hutama, M.Si., Ak., dosen di Program Studi Akuntansi. Talkshow dilaksanakan pada Sabtu, 14 Maret 2015 yang bertempat di Ruang Ramah Tamah FE UNY. Acara ini bertujuan untuk mempersiapkan masyarakat Indonesia menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang ditakutkan oleh kalangan dari berbagai profesi di negara yang akan tergusur dengan adanya pembebasan orang asing masuk ke Indonesia.

Acara HIMA Akuntansi ini memberikan banyak manfaat kepada para peserta dan pengurus untuk memberikan kekuatan atau kepercayaan diri dalam menghadapi MEA yang akan dimulai akhir tahun 2015. Dari ketiga pembicara tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam menghadapi MEA perlu inovasi terus-menerus, memulai bisnispun tidak boleh malu. Kita harus pintar menyesuaikan diri dengan lingkungan dalam menghadapi MEA dan kuasai Bahasa Inggris serta bahasa asing lainnya.

Budaya berperan penting dalam eksistensi ekonomi kreatif Indonesia, serta dalam menghadapi MEA inovasi terus dikembangkan agar tetap kuat dalam bersaing. Pembicara bernama Joko Sudadiyo lebih kepada ide dan inovasi ekonomi kreatif, lalu Harry van Jogja lebih kepada pemasaran produk ekonomi kratif, dan Agus Hadiprayitno lebih kepada memotivasi dalam memulai bisnis.

Gambaran dari acara TALKSHOW, dimulai dengan hiburan dengan alunan music accoustic oleh Tyo and friend untuk menyambut peserta yang datang. Tepat pada pukul 09.00 WIB moderator dan narasumber mulai membicarakan MEA, lalu dilanjutkan dengan sesi pelatihan bisnis oleh coach Agus Hadiprayitno dengan pembahasan materi tentang bisnis yang disampaikan. Hingga acara berakhir tepat pukul 12.00 WIB.(Antari/Andryzal)

Pemerintah Daerah Bisa Kirim Calon Mahasiswa Melalui Kerja Sama

Foto Bersama

Melanjutkan studi adalah kesempatan yang berharga. Dengan pendidikan yang baik, kontribusi seseorang terhadap lingkungan sekitarnya akan meningkat. Selain itu, derajatnya di sisi Tuhan dan masyarakat akan bertambah. Oleh karena itu, tidak ada cara lain untuk meningkatkan kebermanfaatan seseorang terhadap lingkungan selain dengan pendidikan. Demikian sebagaimana diungkapkan Kepala Bagian Tata Usaha Fakultas Ekonomi (FE) UNY, Drs. Budi Sulistya, dalam acara kunjungan SMK N 1 Panyingkiran, Kelas Leuwimunding, Majalengka, ke FE UNY, Rabu (18/03). Dihadiri sebanyak 50 siswa dari bidang keahlian akuntansi dan guru pendamping, kunjungan ini dimaksudkan untuk mengenalkan FE UNY kepada siswa-siswi di SMK tersebut agar memberikan gambaran dan minat bagi mereka melanjutkan studi.

Dalam sambutannya, Nenden Resmiyati, S.Pd selaku pimpinan rombongan mengharapkan para siswa dapat termotivasi untuk melanjutkan studinya di UNY. Senada dengannya, salah satu guru pendamping, Winarno, S.H., M.Pd juga mengungkapkan harapannya agar kunjungan ini memberikan bekal informasi dan motivasi yang memunculkan minat dalam diri siswa untuk berkuliah di UNY.

Nurhadi, M.M, selaku Wakil Dekan I FE UNY menyampaikan bahwa di UNY banyak mahasiswa yang berasal dari Majalengka. “Di UNY banyak paguyuban yang didirikan mahasiwa perantau. Selain itu, beasiswa pun melimpah. Yang penting, mahasiswa selama berkuliah juga memiliki prestasi. Atau, aktiflah di kegiatan kemahasiswaan seperti himpunan mahasiswa. Dengan demikian, peluang mendapatkan beasiswa lebih besar,” ungkapnya.

Budi Sulistya menambahkan, peluang diterima di UNY juga sebenarnya cukup besar dan melalui banyak jalur. “Saat ini, banyak pemerintah daerah yang bekerja sama dengan UNY, memberikan beasiswa kepada siswa-siswa di daerahnya yang berprestasi untuk berkuliah di UNY, seperti Pemerintah Kabupaten Biak, dan Pemprov Sumatera Selatan. Majalengka juga memiliki peluang yang sama. Beasiswa Bidik Misi juga terbuka bagi mereka yang berprestasi namun dari kalangan tidak mampu,” lanjutnya.

Untuk menentukan pilihan program studi tempat berkuliah, tinggal melihat akreditasi yang ditetapkan Badan Akreditas Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). “Untuk menentukan akreditasi itu, BAN-PT akan melihat berbagai kriteria, di antaranya kualifikasi dosen, sarana prasarana, buku ajar yang digunakan, kurikulum, dan sebagainya. FE UNY sudah termasuk yang terbaik dari FE lainnya di Yogyakarta,” terang Nurhadi menanggapi pertanyaan dari Tian Septiani, salah satu siswa SMK N 1 Panyingkiran. (fadhli)

Mahasiswa Gorontalo Sambangi FE UNY

hima akt feb ung

Demi menjaga tali silaturrahmi yang selama ini terjalin, dan untuk menjembatani aspirasi mahasiswa yang ingin mengetahui saudara jauhnya, Program Studi (Prodi) Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Negeri Gorontalo (UNG) melakukan kunjungan ke Fakultas Ekonomi (FE) UNY Senin (2/3) lalu. Sebanyak 55 mahasiswa bersama beberapa dosen dari prodi tersebut kemudian disambut Wakil Dekan III Siswanto, M.Pd. beserta Koordinator Program Studi (Korprodi) Akuntansi S1 Dhyah Setyorini, M.Si., Ak., Ketua Lab. Akuntansi Mahendra Adhi Nugroho, M.Sc., dan Pembimbing Himpunan Mahasiswa (Hima) Akuntansi Muhammad Andryzal Fajar, S.E., M.Sc., Ak., CA. Selain itu, beberapa pengurus Hima Akuntansi FE UNY juga turut menghadiri acara kunjungan yang bertempat di Ruang Ramah Tamah FE UNY ini.

Dalam sambutannya mewakili dekan, Siswanto menuturkan bahwa FE UNY ingin terus berkembang. “Di luar sana masih banyak Fakultas Ekonomi, tetapi FEB UNG memilih FE UNY untuk melakukan kunjungan. Tentu hal ini sangat istimewa bagi kami dan semoga dari hubungan ini bisa menguntungkan kedua belah pihak,” ucapnya.

La Ode Rasuli, S.E., MSA selaku ketua rombongan mengaku gembira dengan sambutan ini. “Kami selalu disambut dengan hangat di sini. Oleh karena itu, kami berharap dari kunjungan ini akan ada banyak hal yang bisa diperoleh,” ungkapnya. La Ode Rasuli menambahkan, maksud kedatangannya kali ini juga agar ada kemungkinan penjajakan kerjasama program Sit-In. “Dengan program Sit-In, mahasiswa diharapkan bisa menularkan semangat belajar yang mereka dapatkan di lokasi Sit-In kepada teman-temannya di Gorontalo,” jelasnya.

Memaparkan program studinya, Dhyah Setyorini menjelaskan bahwa mahasiswa prodi Akuntansi memiliki kesempatan untuk melakukan kunjungan industri pada semester 2, 4, dan 6. “Hal ini kami programkan untuk memperpendek gap antara dunia perkuliahan dengan dunia usaha,” tutur dosen yang acap disapa Rini ini.

Dalam kunjungan ini, kedua pengurus HIMA saling bertukar pikiran. Selain itu, para mahasiswa Prodi Akuntansi FEB UNG juga diajak mengunjungi beberapa laboratorium yang ada di FE UNY seperti Islamic Mini Bank (IMB) dan Entrepreneurship Education Center (EEC). (fadhli)

Siswi SMK N 1 Kebumen Jajal Simulasi Perkantoran di FE UNY

Suasana

Fakultas Ekonomi (FE) UNY kembali menerima kunjungan dari sekolah. Sabtu (28/2) lalu, SMK N 1 Kebumen berkesempatan melihat langsung fakultas termuda di UNY ini beserta beberapa laboratorium yang dimilikinya. Sebanyak 95 siswa dan guru pendamping SMK N 1 Kebumen yang dipimpin Ketua Rombongan Mohammad Mumfasil, S.Pd., M.Pd diterima oleh Sekretaris Jurusan Pendidikan Administrasi Perkantoran, Purwanto, M.M., M.Pd., beserta beberapa dosen Pend. Adm. Perkantoran. Sebagaimana dipaparkan oleh ketua rombongan, kunjungan ini merupakan salah satu bagian dari kompetensi keahlian bagi para siswa. Para siswa juga bisa mengenal langsung fakultas yang mungkin kelak menjadi tempat mereka melanjutkan studi.

Purwanto menjelaskan, FE menjadi fakultas terakhir yang lahir di UNY. “Embrionya sudah lahir sejak awal UNY lahir. Sementara itu, Jurusan Pendidikan Administrasi Perkantoran menjadi yang terakhir bergabung di FE setelah sebelumnya sempat tertahan di Fakultas Ilmu Sosial,” ungkapnya.

Mumfasil yang juga alumnus UNY ini menjelaskan, jurusan Administrasi Perkantoran memiliki kompetensi yang penting dan bermanfaat saat berada di dunia kerja. “Keterampilan mengetik dan stenografi sangat membantu dalam pekerjaan saya. Meski saya tidak kuliah di jurusan ini, tetapi pelajaran stenografi yang saya dapat saat SMK dulu betul-betul berguna dalam membantu saya mencatat materi perkuliahan,” tuturnya.

“Dengan kunjungan ini, kami berharap bisa mengenalkan siswa dengan berbagai keterampilan dan peralatan modern yang digunakan dalam dunia usaha. Siswa juga menjadi lebih termotivasi untuk melanjutkan studinya di tingkat perguruan tinggi,” harap Wakil Kepala Sekolah bidang Kehumasan ini.

Didampingi beberapa mahasiswa dari jurusan Pendidikan Administrasi Perkantoran dan dosen pendamping, para siswa SMK N 1 Kebumen diberikan kesempatan mencoba langsung berbagai hal mengenai pengelolaan perkantoran di Laboratorium Simulasi Perkantoran, pengelolaan kearsipan digital di Laboratorium Komputer, serta peralatan-peralatan yang digunakan dalam perkantoran di Laboratorium Teknologi Perkantoran. (fadhli)

Pages